• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMODELAN SISTEM

3. Model Kondisi Persediaan Galon

Model Kondisi Persediaan galon terdiri dari banyak sub bab yaitu : 3.1 Sub Model Tingkat Persediaaan

Sub model berfungsi untuk mengetahui tingkat persediaan yang ada di gudang apabila kebutuhan permintaan periode sekarang telah terpenuhi. Input dari sub model ini adalah prakiraan permintaan pada setiap periode dan jumlah persediaan produk pada periode sebelumnya. Output yang dihasilkan merupakan selisih antara jumlah persediaan produk pada periode sebelumnya dengan jumlah prakiraan permintaan pada periode sekarang. Kondisi persediaan tingkat persediaan diperoleh dengan menggunakan persamaan 1.

TPP(t) = SGI(t-1)– PP(t) ...(1) dimana,

TPP(t) = Tingkat persediaan galon isi pada periode ke-t

SGI(t-1) = Volume stok galon isi satu periode sebelum periode ke-t PP(t) = Prakiraan permintaan periode pada periode ke-t (galon/hari) 3.2 Sub Model Estimasi Kekurangan Produk

Sub model ini berfungsi untuk mengetahui kekurangan sejumlah produk yang tidak mampu mencukupi permintaan pada periode estimasi. Estimasi kekurangan produk dibagi ke dalam dua kondisi. Kondisi pertama untuk periode 6, 13, 20 dan kelipatannya, dimana periode estimasi pada hari sabtu. Kondisi kedua untuk periode selain 6, 13, 20 dan kelipatannya, dimana periode estimasi berada pada hari senin, selasa, rabu, kamis, dan jumat. Output sub model ini akan menjadi input bagi sub model estimasi permintaan produksi. Sub model dapat ditulis pada persamaan 2, 3, 4, dan 5.

Untuk t < > 6, 13, 20…dst.

Jika TPP(t) >= 0 maka EKP(t) = “0” ...(2) Jika TPP(t)< 0 maka EKP(t) = |TPP(t)| ...(3) Untuk t = 6, 13, 20…dst.

Jika TPP(t) >= PP(t+1) maka EKP(t) = “0” ...(4) Jika TPP(t) < PP(t+1) maka EKP(t)= PP(t+1) – TPP(t) ...(5) dimana,

EKP(t) = Estimasi kekurangan produk pada periode ke-t

28 3.3 Sub Model Estimasi Permintaan Produksi

Sub model ini berfungsi untuk memberikan perintah kepada bagian produksi untuk memproduksi minimal sejumlah produk berdasarkan kekurangan produk, jumlah galon kosong yang kembali dan kelebihan galon kosong. Pada periode ke 7 dan kelipatannya, dimana tidak ada aktivitas produksi karena bertepatan dengan hari minggu sehingga estimasi produksi tidak dilakukan atau bernilai nol. Output model ini akan menjadi input bagi model realisasi produksi. Sub model ini dituliskan dengan persamaan 6, 7, dan 8.

Untuk t = 7, 14, 21…dst.

EPP(t) = “0” ...(6) Untuk t < > 7, 14, 21…dst.

Jika EKP(t) > = GKK(t-1) + KeGK(t-1) maka EPP(t) =EKP(t) ...(7) Jika EKP(t) < GKK(t-1) + KeGK(t-1) maka EPP(t) = GKK(t-1) + KeGK(t-1) ...(8) dimana,

EPP(t) = Estimasi permintaan produksi periode ke-t EKP(t) = Estimasi kekurangan produk periode ke-t

GKK(t-1) = Galon kosong yang kembali satu periode sebelum periode ke-t KeGK(t-1) = Estimasi kelebihan galon kosong satu periode sebelum periode ke-t 3.4 Sub Model Realisasi Produksi

Sub model ini berfungsi untuk menyesuaikan antara estimasi produksi dengan kapasitas terpasang. Setelah dilakukkan penyesuaian maka jumlah produk yang harus diproduksi sesuai dengan penyesuaian tersebut. Pada periode ke 7, 14 dan kelipatannya, dimana tidak ada aktivitas produksi karena bertepatan dengan hari minggu sehingga realisasi produksi tidak dilakukan. Sedangkan periode ke 8, 15, 22 dan kelipatannya merupakan hari senin. Output sub model ini merupakan jumlah produk yang akan dihasilkan dan akan menjadi masukan bagi sub model pengiriman produk dan pengiriman produk. Sub model ini dapat dituliskan dengan persamaan 9, 10, 11, 12, dan 13.

Untuk t = 7, 14, 21…dst.

RP(t) = “0” ...(9) Untuk t = 8, 15, 22…dst.

Jika EPP(t) > = 1600 maka RP(t) = 1600 ...(10) Jika EPP(t) < 1600 maka RP(t) = EPP(t) + GKK(t-2) ...(11) Untuk t < > 7, 14, 21…dst dan t < > 8, 15, 22 dst.

Jika EPP(t) > = 1600 maka RP(t) = 1600 ...(12) Jika EPP(t) < 1600 maka RP(t) = EPP(t) ...(13) dimana,

RP(t)= Realisasi produksi pada periode ke-t

29 3.5 Sub Model Pengiriman Produk

Sub model ini berfungsi untuk pengiriman produk yang siap untuk dikirim ke distributor atau konsumen. Sub model ini bergantung pada jumlah prakiraan permintaan dan kecukupan stok akhir setelah produksi untuk memenuhi jumlah permintaan pengiriman. Sub model ini dapat dituliskan dengan persamaan 14 dan 15.

Jika PP(t) * (1-Est. Pen) > = RP(t) + SGI(t-1) maka MPP(t) = RP(t) + SGI(t-1) ...(14) Jika PP(t) * (1-Est. Pen) < RP(t) + SGI(t-1) maka MPP(t) = PP(t)*(1- Est. Pen) ... (15) dimana,

MPP(t) = Model pengiriman produk pada periode ke-t SGI(t) = Stok Produk pada periode ke-t

Est. Pen = Persentase penyimpangan pengiriman produk dari prakiraan permintaan. 3.6 Sub Model Stok Produk

Sub model ini berfungsi untuk menghitung total stok produk akhir setelah penambahan produk yang dihasilkan dengan stok produk periode sebelumnya dan dikurangi dengan pengiriman produk. Sub model ini dapat dituliskan dengan persamaan 16.

SGI(t) = (SGI(t-1) + RP(t) – MPP(t)) *(1- Est. Bocor) ...(16) dimana,

SGI(t) = Stok produk pada periode ke-t RP(t) = Relalisasi produksi pada periode ke-t

Est.Bocor = Persentase kemungkinan produk akan bocor selama penyimpanan. 3.7 Sub Model Estimasi Pengembalian Galon Kosong

Sub model ini berfungsi untuk memprakirakan galon kosong yang akan kembali ke pabrik. Pengembalian galon kosong sangat bergantung pada hasil simulasi dari tingkat pengembalian galon kosong. Sub model ini dapat dituliskan dengan persamaan 17.

GKK(t) = TP(t) *( PP(t)*(1- Est. Pen)) ...(17) dimana,

GKK(t) = Galon Kosong yang kembali pada periode ke-t TP(t) = Tingkat pengembalian galon kosong pada periode ke-t 3.8 Sub Model Kekurangan Galon Kosong

Sub model ini berfungsi untuk menghitung kekurangan galon kosong berdasarkan estimasi permintaan produksi. Pada periode 7, 14 dan kelipatannya tidak ada aktivitas produksi, sehingga tidak ada kekurangan galon kosong untuk produksi. Sub model ini dapat dituliskan dengan persamaan 18 dan 19.

Untuk t <> 7, 14, 21…dst.

KGK(t) = EPP(t) - GKK(t-1) ...(18) Untuk t = 7, 14, 21…dst.

KGK(t)= “0” ...(19) dimana,

KGK(t) = Kekurangan galon kosong pada periode ke-t EPP(t) = Estimasi produksi pada periode ke-t

30 3.9 Sub Model Kelebihan Galon Kosong

Sub model ini berfungsi untuk menghitung kelebihan galon kosong apabila estimasi jumlah produksi melebihi kapasitas pabrik terpasang. Kapasitas pabrik yang terpasang adalah 1600. Sub model ini dapat dituliskan dengan persamaan 20 dan 21

Jika EPP(t) >1600 maka KeGK(t) = EPP(t)– 1600 ...(20) Jika EPP(t) < 1600 maka KeGK(t) =”0” ...(21) dimana,

KeGK(t) = Kelebihan galon kosong pada periode ke-t EPP(t) = Estimasi produksi pada periode ke-t

31 Mulai Data Permintaan Produk Data Pengembalian Galon Kosong

Analisis Pola Data : Plot Data per periode hari

Tingkat Pengembalian TP= Data Pengembalian/ Data

Pengiriman

Pemilihan Teknik Perkiraan

Uji Distribusi Data (EasyFit 5.5) Model Peramalan Permintaan Hasil Prakiraan Permintaan Terima Nilai Error (MAPE)

Model Estimasi Prakiraan Permintaan

Model Estimasi Kondisi Persediaan Uji Kolmogrov Sminorv Uji Anderson Darling Ya Terima H0 H0: data berdistribusi teoritis tertentu Terima H0 Estimasi Tingkat Pengembalian Galon Menggunakan Simulasi Teoritis Ya Tidak Estimasi Prakiraan Permintaan menggunakan Pemulusan Eksponensial Tunggal Ya

Estimasi Tingkat Pengembalian Galon Meggunakan Simulasi

empiris Tidak TIdak

32

Mulai

Stok Awal Produk Jumlah Galon Kosong Kembali

Estimasi Kerusakan Galon Estimasi Penyimpangan Pengiriman

Data Permintaan Produk PP(t)

Periksa Tingkat Persediaan Produk TPP(t) = SGI(t-1)– PP(t) Estimasi Kekurangan Produk (t mod 7) = 6 Ya TPP(t) < PP(t+1) EKP =”0" Tidak TPP(t) < 0 Tidak Tidak EKP =|TPP(t)| Ya EKP(t) = PP(t+1)– TPP(t) Ya

Est. Permintaan Produksi

If (t mod 7)=0 then Ya EPP(t) = „0‟

EKP(t) > = GKK(t-1) + KeGK(t-1) Tidak EPP(t) =EKP(t). Ya EPP(t) = GKK(t-1) + KeGK(t-1) Tidak Realisasi Produksi If (t mod 7)=0 Ya RP(t) = “0" Ya Realisasi Produksi If (t mod 7)=1 Tidak Ya EPP(t) > = 1600 RP(t) = 1600 Ya EPP(t) > = 1600 Tidak Ya RP(t) =EPP(t) RP(t) = EPP(t) + GKK(t-2) Tidak B A C

33 Pengiriman Produk PP(t) * (1-Est. penyimpangan) > = RP(t) + SGI(t-1) MPP(t) = RP(t) + SGI(t-1) MPP(t) = PP(t)*(1- Est. penyimpangan) Ya Tidak Stok Galon

SGI(t) = (SGI(t-1) + RP(t)– MPP(t)) *(1- Est. Kebocoran Galon) Galon Kosong Kembali

GKK(t) = TP(t) *( PP(t)*(1- Est. penyimpangan))

Selesai Next t

C B

34

BAB V

Dokumen terkait