• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA

2.1.2.4 Model Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT)

Pembahasan ini akan menjelaskan mengenai pengertian, langkah-langkah

pembelajaran, serta kelebihan dan kekurangan dari model pembelajaran Teams

pembelajaran Teams Games Torunament (TGT) yang digunakan dalam penelitian di kelas IV SD Negeri Dondong 01 Kabupaten Cilacap. Paparannya sebagai berikut.

2.1.2.4.1 Pengertian Model Teams Games Tournament (TGT)

Model pembelajaran TGT atau permainan turnamen dalam tim merupakan salah satu pembelajaran kooperatif. Menurut Saco (2006) dalam Rusman (2013:

224) dalam TGT, “siswa memainkan permainan dengan anggota-anggota tim lain

untuk memperoleh skor bagi tim mereka masing-masing. Permainan dapat

disusun dalam bentuk kuis berupa pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan

materi pelajaran, kadang-kadang dapat juga diselingi dengan pertanyaan yang

berkaitan dengan kelompok”. Huda (2014: 117) menambahkan dengan menerapkan TGT, siswa menikmati bagaimana suasana turnamen, karena mereka

berkompetisi dengan kelompok-kelompok yang mempunyai komposisi

kemampuan yang setara, maka kompetisi dalam TGT terasa lebih adil.

Shoimin (2014: 203) mengemukakan bahwa “pembelajaran kooperatif model TGT adalah salah satu tipe atau model yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa ada perbedaan status, melibatkan peran siswa

sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan serta reinforcement”.

Pembelajaran model ini menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar

yang beranggotakan 5 sampai 6 orang siswa yang memiliki kemampuan, jenis kelamin, dan suku atau ras yang berbeda. Guru menyajikan materi, dan siswa bekerja dalam kelompok mereka masing-masing. Pelaksanaan kerja kelompok, guru memberikan LKS kepada setiap kelompok. Tugas yang diberikan dikerjakan bersama-sama dengan anggota kelompoknya.

Pembelajaran akan efektif apabila ada dari anggota kelompok yang tidak mengerti dengan tugas yang diberikan, maka anggota kelompok yang lain bertanggung jawab untuk memberikan jawaban atau menjelaskannya dengan baik. Siswa akan lebih semangat belajar, karena belajar pada temannya sendiri. Menurut Slavin dalam Huda (2013: 197) menyatakan bahwa TGT berhasil meningkatkan

kemampuan-kemampuan dasar, pencapaian, interaksi positif antarsiswa, harga diri

dan sikap penerimaan pada siswa-siswa lain yang berbeda.

2.1.2.4.2 Langkah-langkah Pembelajaran TGT

Penerapan pembelajaran dengan model TGT harus memperhatikan komponen-komponen utama yang ada dalam pembelajaran TGT. Shoimin (2014: 204-5) menjelaskan langkah-langkah pembelajaran TGT yaitu: (1)Penyajian kelas, (2) belajar dalam kelompok, (3) permainan, (4) pertandingan, dan (5) penghargaan.

Pelaksanaan pembelajaran model TGT pada awal pembelajaran, guru menyampaikan materi dalam penyajian kelas, biasanya dilakukan dengan pengajaran langsung dengan menggunakan ceramah. Kegiatan penyajian kelas dapat dilakukan dengan berbagai variasi media yang dapat digunakan.

Pelaksanaan kegiatan penyajian kelas, mengharuskan siswa untuk benar-benar

memperhatikan dan memahami materi yang disampaikan guru, karena akan

membantu siswa bekerja lebih baik pada saat kerja kelompok dan pada saat game

karena skor game akan menentukan skor kelompok.

Guru mengelompokkan kelas menjadi kelompok-kelompok berdasarkan kriteria kemampuan peserta didik dari ulangan harian sebelumnya, jenis kelamin,

etnik, dan ras. Fungsi kelompok adalah untuk lebih mendalami materi bersama teman kelompoknya dan lebih khusus untuk mempersiapkan anggota agar bekerja dengan baik dan optimal pada saat game. Pelaksanaan proses belajar kelompok ini, kegiatan siswa yaitu mendiskusikan masalah-masalah, membandingkan jawaban, memeriksa dan memperbaiki kesalahan-kesalahan konsep temannya jika teman satu kelompok melakukan kesalahan.

Permainan terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang relevan dengan materi, dan dirancang untuk menguji pengetahuan yang didapat siswa dari penyajian kelas dan belajar kelompok. Kebanyakan game atau permainan terdiri dari pertanyaan-pertanyaan sederhana bernomor. Siswa memilih kartu bernomor dan mencoba menjawab pertanyaan yang sesuai dengan nomor itu. Siswa yang menjawab benar akan mendapatkan skor. Skor ini nantinya dikumpulkan untuk turnamen.

Lomba dilakukan pada akhir kegiatan, pada turnamen atau lomba, guru membagi peserta didik ke dalam beberapa meja turnamen atau lomba. Tiga peserta didik tertinggi prestasinya dikelompokkan pada meja I, tiga peserta didik selanjutnya pada meja II dan seterusnya. Siswa mengambil kartu bernomor dan mencoba menjawab pertanyaan yang sesuai dengan nomor itu. Siswa yang menjawab benar akan mendapat skor. Jawaban siswa dievaluasi bersama-sama dan diberikan penilaian terhadap siswa dan skor penilaian untuk kelompok.

Setelah turnamen berakhir, guru kemudian mengumumkan kelompok yang menang masing-masing kelompok mendapatkan hadiah apabila rata-rata skor memenuhi kriteria yang ditentukan. Hal ini dapat menyenangkan para peserta didik atas prestasi yang telah mereka perbuat.

2.1.2.4.3 Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran TGT

Menurut Shoimin (2014: 207−8) dalam pembelajaran TGT mempunyai kelebihan dan kekurangan sebagai berikut.

(1) Kelebihan model pembelajaran TGT

Pelaksanaan model pembelajaran Teams Games Tournament diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Beberapa kelebihan pembelajaran TGT yaitu: (1) Model TGT tidak hanya membuat peserta didik yang cerdas (berkemampuan) akademis tinggi lebih menonjol dalam pembelajaran, tetapi peserta didik yang berkemampuan akademi lebih rendah juga ikut aktif dan mempunyai peranan penting dalam kelompoknya; (2) Model pembelajaran ini, akan menumbuhkan rasa kebersamaan dan saling menghargai sesama anggota kelompoknya; (3) Model pembelajaran ini, membuat peserta didik lebih bersemangat dalam mengikuti pelajaran. Karena dalam pembelajaran ini, guru menjanjikan sebuah penghargaan pada siswa atau kelompok terbaik; dan (4) Pembelajaran ini, membuat siswa menjadi lebih senang dalam mengikuti pelajaran karena ada kegiatan permainan berupa turnamen.

(2) Kekurangan dalam Model Pembelajaran TGT

Selain mempunyai kelebihan, model TGT juga memiliki beberapa kekurangan yaitu: (1) Membutuhkan waktu yang lama; (2) Guru dituntut untuk pandai memilih materi pelajaran yang cocok untuk model ini; dan (3) Guru harus mempersiapkan model ini dengan baik sebelum diterapkan.

Misalnya, membuat soal untuk setiap meja turnamen atau lomba , dan guru harus tahu urutan akademis peserta didik dari yang tertinggi hingga yang terendah.