• Tidak ada hasil yang ditemukan

E. Ruang Lingkup Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA

5. Model Pembelajaran Cooperative Script Berbantuan ICT

Di dalam proses belajar-mengajar tentunya ada subjek dan objek yang berperan secara aktif, dinamik dan interaktif di dalam ruang belajar, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. guru dan siswa sama-sama dituntut untuk membuat suasana belajar dan proses transfer pengetahuannya berjalan menyenangkan serta tidak membosankan. Oleh karena itu penataan peran guru dan siswa di dalam kelas yang mengintegrasikan ICT di dalam model pembelajaran Cooperative Script

perlu dipahami dan dijalankan dengan sebaik-baiknya.

Kini di era pendidikan berbantuan ICT,peran guru tidak hanya sebagai pengajar semata namun sekaligus menjadi fasilitator, kolaborator, mentor, pelatih, pengarah dan teman belajar bagi siswa. Karenanya guru dapat memberikan pilihan dan tanggung jawab yang besar kepada siswa untuk mengalami peristiwa belajar. Dengan peran guru sebagaimana dimaksud, maka peran siswa pun mengalami perubahan, dari partisipan pasif menjadi partisipan aktif yang banyak menghasil- kan dan berbagi (sharing) pengetahuan atau keterampilan serta berpartisipasi sebanyak mungkin sebagaimana layaknya seorang ahli.

17

Perolehan pengetahuan dan keterampilan, perubahan-perubahan sikap dan perilaku dapat terjadi karena interaksi antara pengalaman baru dengan pengalaman yang pernah dialami sebelumnya. Bruner (1966) mengatakan bahwa ada tiga tingkatan utama modus belajar, yaitu pengalaman langsung (enachtive), pengalaman piktorial gambar (iconic), dan pengalaman abstrak (simbolic). Pengalaman langsung adalah mengerjakan, misalnya arti kata

dengan langsung membuat simpul. Pada tingkatan kedua yang diberi label iconic

(gambar atauimage), kata simpul dipelajari dari gambar, lukisan, foto, atau film. Meskipun murid belum pernah mengikat tali dan membuat simpul, mereka dapat mempelajari dan memahaminya dari gambar, lukisan, foto, atau film. Selanjutnya pada tingkatan simbol murid membaca (atau mendengar) kata simpul dan mencoba mencocokannya dengan simpul padaimage mentalatau mencocokannya dengan pengalamannya membuat simpul. Ketiga tingkat pengalaman ini saling berinteraksi dalam upaya memperoleh pengalaman (pengetahuan, keterampilan, atau sikap) yang baru.

Untuk mendukung proses integrasi ICT di dalam pembelajaran, maka manajemen sekolah, guru dan siswa harus memahami 9 (sembilan) prinsip integrasi ICT dalam pembelajaran yang terdiri atas prinsip-prinsip:

a. Aktif: memungkinkan siswa dapat terlibat aktif oleh adanya proses belajar yang menarik dan bermakna.

b. Konstruktif: memungkinkan siswa dapat menggabungkan ide-ide baru ke- dalam pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya untuk memahami makna atau keinginan tahuan dan keraguan yang selama ini ada dalam benaknya. c. Kolaboratif: memungkinkan siswa dalam suatu kelompok atau komunitas

18

yang saling bekerjasama, berbagi ide, saran atau pengalaman, menasehati dan memberikan masukan untuk sesama anggota kelompoknya.

d. Antusiastik: memungkinkan siswa dapat secara aktif dan antusias berusaha untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

e. Dialogis: memungkinkan proses belajar secarainherentmerupakan suatu proses sosial dan dialogis dimana siswa memperoleh keuntungan dari proses komunikasi tersebut baik di dalam maupun luar sekolah.

f. Kontekstual: memungkinkan situasi belajar diarahkan pada proses belajar yang bermakna (real-world) melalui model pembelajaran Cooperative Script. g. Reflektif: memungkinkan siswa dapat menyadari apa yang telah ia pelajari serta merenungkan apa yang telah dipelajarinya sebagai bagian dari proses belajar itu sendiri. (Jonassen (1995), dikutip oleh Norton et al (2001)).

h. Multisensory: memungkinkan pembelajaran dapat disampaikan untuk ber-bagai modalitas belajar (multisensory), baik audio, visual, maupun kinestetik. (dePorter et al, 2000).

i. High order thinking skills training: memungkinkan untuk melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi (sepertiproblem solving, pengambilan keputusan, dll.) serta

&media literacy . (Fryer, 2001). ( sumber:http://www.e-dukasi.net )

Berdasarkan uraian di atas, dapat di kembangkan model pembelajaran

Cooperative Script berbantuan ICT dengan langkah-langkah pembelajaran seperti berikut :

INTRODUCTION Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Menyampaikan aturan

Cooperative Scriptdalam pembelajaran. Memfasilisatori siswa CONNECTION Menyampaikan materi dengan mengaitkan melalui contoh disekitar yang ditampilkan menggunakan media ICT dan menampilkan wacana/materi yang APPLICATION Memberikan kesempatan siswa untuk membaca wacana/materi yang ditampilkan melalui LCD dan membagikan handout

19

Perincian langkah-langkah pembelajaran.

A)Introduction Guru :

1) Menyampaikan tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran.

2) Menyampaikan aturan pembelajaran yang dalam hal ini aturan pembelajaran

Cooperative Script. 3) Memfasilitatori siswa Siswa :

1) Mendengarkan dan memahami apa yang disampaikan oleh guru

2) Bertanya apabila masih ada yang belum dimengerti dari penyampaian guru.

B) Connection

REFLECTION Mengevaluasi pembelajaran apakah tujuan pembelajaran sudah tercapai apa belum. Memberikan kesempatan siswa apabila ada yang ditanyakan.

Membantu siswa dalam menyimpulkan

pembelajaran pada hari ini.

EXTENSION

Siswa diharapkan terus melengkapi materi yang telah dirangkum dari berbagai sumber dan buku ajar.

Memberikan tugas yang berkaitan dengan materi selanjutnya kepada siswa

20

Guru :

1) Menjelaskan materi pembelajaran melalui LCD.

2) Memberikan wacana/materi kepada siswa yang disesuaikan dengan materi yang ditampilakan melalui LCD

3) Memberi kesempatan bertanya pada siswa. Siswa :

1) Menyimak dan memperhatikan penjelasan guru 2) Bertanya apabila ada yang masih belum jelas 3) Mengkondisikan diri di dalam kelas dengan tenang.

C) Application Guru :

1) Meminta siswa untuk berpasangan dengan teman sebangkunya untuk membaca dan mendiskusi materi/wacana yang diberikan.

2) Meminta siswa merangkum atau meringkas serta melengkapi materi /wacana. 3) Memfasilitatori siswa.

4) Meminta siswa mempresentasikan hasil diskusi dan rangkumannya. Siswa :

1) Berpasangan dengan teman sebangkunya. 2) Memperhatikan materi/wacana yang diberikan.

3) Membaca dengan teliti kemudian berdiskusi dengan teman sebangkunya. 4) Merangkum secara individu hasil diskusi dengan teman sebangkunya. 5) Bertanya kepada guru apabila mengalami kesulitan atau yang belum jelas.

21

6) Secara bergantian siswa mempresentasikan hasil rangkumannya, sedangkan siswa yang mendengarkan melengkapi atau menambahkan yang belum ada dari penyampaian siswa yang maju.

D) Reflection Guru :

1) Mengevaluasi pembelajaran, apakah tujuan pembelajaran sudah tercapai apa belum.

2) Membimbing siswa menyimpulkan hasil pembelajaran. 3) Memberikan kesempatan siswa untuk bertanya.

Siswa :

1) Bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran 2) Bertanya apabila ada yang kurang jelas.

E) Extension Guru :

1) Memberikan motivasi dan menyarankan agar siswa terus melengkapi materi yang telah dirangkum dari berbagai sumber belajar.

2) Memberikan tugas kepada siswa untuk mencari materi pelajaran berikutnya dari berbagai sumber (internet, buku referensi, dll)

Siswa :

1) Mendengarkan saran dan motivasi yang diberikan oleh guru. 2) Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.

Dokumen terkait