• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

G. Model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw II

Menurut Slavin (2008:245), metode Jigsaw Aronson yang orisinal, mirip dengan Jigsaw II dalam sebagian besar aspeknya, tetapi juga mempunyai beberapa peranan penting. Dalam Jigsaw orisinil, para siswa membaca bagian-bagian yang berbeda dengan yang dibaca oleh teman satu timnya. Ini memang berguna untuk membantu para ahli menguasai informasi yang unik, sehingga membuat tim sangat menghargai kontribusi tiap anggotanya. Jigsaw orisinil membutuhkan waktu yang lebih sedikit, bacaannya singkat, hanya satu bagian dari seluruh unit yang harus dipelajari. Bentuk adaptasi Jigsaw yang lebih praktis

dan mudah yaitu Jigsaw II. Kelebihan dari Jigsaw II adalah bahwa semua siswa membaca semua materi, yang akan membuat konsep-konsep yang telah disatukan menjadi lebih mudah dipahami. Menurut Slavin (2008:237-241), dalam Jigsaw II para siswa bekerja dalam tim yang heterogen. Para siswa tersebut diberikan tugas untuk membaca beberapa bab atau unit, dan diberikan “lembar ahli” yang terdiri atas topik-topik yang berbeda yang harus menjadi fokus perhatian masing-masing anggota tim saat mereka membaca. Setelah semua anak selesai membaca, siswa-siswa dari tim yang berbeda yang mempunyai fokus topik yang sama bertemu dalam “kelompok ahli” untuk mendiskusikan topik mereka sekitar tiga puluh menit. Para ahli tersebut kembali kepada tim mereka dan secara bergantian mengajari teman satu timnya mengenai topik mereka. Yang terakhir adalah, para siswa menerima penilaian yang mencakup seluruh topik, dan skor kuis akan menjadi skor tim. Skor-skor yang dikontribusikan para siswa kepada timnya didasarkan pada sistem skor perkembangan individual, dan para siswa yang timnya meraih skor tertinggi akan menerima sertifikat atau bentuk-bentuk rekognisi tim lainnya. Sehingga, para siswa termotivasi untuk mempelajari materi dengan baik dan untuk bekerja keras dalam kelompok ahli mereka supaya mereka dapat membantu timnya melakukan tugas dengan baik. Kunci metode Jigsaw ini adalah interdependensi: tiap siswa bergantung kepada teman satu timnya untuk dapat memberikan informasi yang diperlukan supaya dapat berkinerja baik pada saat penilaian.

1. Materi

Langkah-langkah membuat materi pembelajaran dengan metode pembelajaran menggunakan Jigsaw II adalah sebagai berikut:

a. Memilih satu atau dua bab, cerita, atau unit-unit lainnya, yang masing-masing mencakup materi yang akan diajarkan.

b. Membuat sebuah lembar kerja siswa untuk tiap unit. Lembar ini akan membantu siswa disaat mereka perlu berkonsentrasi saat membaca, dan dengan kelompok ahli yang akan bekerja.

c. Membuat kuis, tes berupa esai, atau bentuk penilaian lainnya untuk tiap unit.

d. Gunakan skema diskusi (sebagai opsi). Skema diskusi untuk tiap topik dapat membantu mengarahkan diskusi dalam kelompok-kelompok ahli. 2. Membagi siswa ke dalam tim

Tim terdiri dari empat atau lima siswa yang mewakili seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras, dan etnisitas. Fungsi utama dari tim adalah memastikan bahwa semua anggota tim benar-benar belajar, dan lebih khususnya lagi, adalah untuk mempersiapkan anggotanya untuk bisa mengerjakan kuis dengan baik.

3. Membagi siswa ke dalam kelompok ahli

Pembagian siswa dalam kelompok ahli dapat dibagi secara acak dalam tiap tim. Namun, alangkah baiknya jika setiap tim ahli terdapat siswa yang memiliki prestasi tinggi, sedang, dan rendah.

4. Penentuan skor awal

Penentuan skor awal dapat diperoleh dari tes kemampuan awal atau hasil nilai akhir siswa.

Menurut Slavin (2008:241-244), Jigsaw II terdiri atas siklus regular dari kegiatan kegiatan pengajaran:

a. Membaca

Kegiatan pertama dalam Jigsaw II adalah mendistribusikan teks atau topik ahli, membagikan tiap topik kepada masing-masing siswa, dan selanjutnya membaca. Ketika para siswa sudah mempunyai topik mereka. Atau sebagai alternatifnya, siswa membaca dulu baru kemudian membagikan topik ahlinya. Ini dapat membantu siswa untuk mendapat “gambaran besar” sebelum siswa membaca kembali untuk menemukan informasi yang berkaitan dengan topik mereka.

b. Diskusi Kelompok-ahli

Siswa yang telah mendapatkan topik permasalahan yang sama bertemu dalam satu kelompok atau yang disebut kelompok ahli untuk membicarakan topik permasalahan tersebut. Sementara kelompok ahli bekerja, guru harus meluangkan waktu dengan tiap kelompok secara bergantian. Guru menjawab pertanyaan-pertanyaan dan meluruskan kesalahpahaman, tetapi tidak boleh mengambil alih kepemimpinan dari kelompok tersebut.

c. Laporan Tim

Para siswa kembali dari diskusi kelompok ahli dan bersiap untuk menyampaikan topik mereka kepada teman-teman satu timnya. Ditekankan bahwa para siswa mempunyai tanggung jawab terhadap teman satu tim mereka untuk menjadi guru yang baik sekaligus juga pendengar yang baik. d. Tes

Kuis dilakukan mencakup semua topik permasalahan yang dibicarakan. e. Rekognisi tim

Tim akan mendapatkan sertifikat atau bentuk penghargaan yang lain apabila skor rata-rata mereka mencapai kriteria tertentu. Skor tim siswa juga dapat digunakan untuk menentukan dua puluh persen dari peringkat mereka.

Untuk dapat memberikan penghargaan kepada kelompok, setiap kelompok dipantau kemajuannya dengan menggunakan kriteria di bawah i

Tabel 2.2 Poin Kemajuan

Skor Kuis Poin Kemajuan

Lebih dari 10 poin dibawah skor awal 5

10-1 poin di bawah skor awal 10

Skor awal sampai 10 poin di atas skor awal 20 Lebih dari 10 poin di atas skor awal 30 Kertas jawaban sempurna (terlepas dari skor awal 30

Kriteria tingkatan penghargaan yang didasarkan pada rata-rata skor tim, sebagai berikut:

Tabel 2.3 Perhitungan Perkembangan Skor Kelompok

No Rata-rata skor perkembangan (N)

Kualifikasi

1. -

2. Tim yang Baik (Good Team)

3. Tim yang Baik Sekali (Great Team)

4. Tim yang Istimewa (Super Team)

Rusman (2011:216)

Perhitungan perkembangan skor kelompok diatas rata-rata skor perkembangan dibulatkan keatas maupun pembulatan kebawah jika hasil rata-rataperkembangan tersebut bilangan desimal.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II merupakan pembelajaran dalam kelompok dan masing-masing anggota kelompok ditugaskan untuk menjadi ahli dalam suatu aspek tertentu dari materi tersebut yang disebut dengan kelompok ahli untuk membahasa topik yang sama, setelah pembahasan materi dikelompok ahli selesai selanjutnya mereka kembali ke kelompok semula disebut kelompok asal untuk menyampaikan dan mengajarkan topik mereka ke seluruh anggota kelompok mereka. Setiap anggota kelompok bertanggung jawab dengan kemampuan dan ketuntasan belajar teman sekelompoknya. Pada akhir pertemuan diberikan

kuis dengan topik yang menyangkut pembelajaran hari itu. Kelompok yang terbaik akan mendapatkan penghargaan.

Dokumen terkait