• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEORI

2) Rangkaian Paralel

2.1.5 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD)

Dalam model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini akan dijelaskan mengenai pengertian pembelajaran kooperatif tipe STAD, langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD, komponen pembelajara kooperatif tipe STAD, penghargaan prestasi tim, dan keunggulan pembelajaran kooperatif tipe STAD.

2.1.5.1Pengertian Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Dalam pembelajaran kooperatif terdapat beberapa variasi model yang dapat diterapkan, salah satunya pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division). Menurut Slavin (2008) bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang mengacu pada kelompok belajar siswa secara heterogen. Selain itu, model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini mampu menumbuhkan kerjasama antar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran bersama. Antar anggota kelompok dapat berkompetisi dengan anggota kelompok lainnya untuk saling memperbanyak mendapatkan poin.

2.1.5.2Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD)

Menurut Shoimin (2014:187) langkah-langkah dalam melaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divison (STAD) adalah sebagai berikut:

1)Penyiapan materi

Guru menyampaikan materi pembelajaran dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran tersebut.

2)Tes Kuis

Guru memberikan tes/kuis kepada setiap siswa secara individu sehingga akan diperoleh nilai awal kemampuan siswa.

3)Pembagian Kelompok

Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa secara heterogen (keberagaman jenis kelamin, suku, karakteristiknya dan kemampuannya).

4)Kegiatan dalam tim

Siswa belajar dalam kelompok yang telah terbentuk. Guru memberikan tugas kepada kelompok berkaitan dengan materi yang telah diberikan, kemudian mendiskusikannya secara bersama-sama, saling membantu antar anggota tim. Selama tim bekerja, guru melakukan pengamatan, memberikan bimbingan, dorongan dan bantuan bila ada yang mengalami kesulitan. Kerja tim ini merupakan ciri terpenting dari STAD.

5)Kuis (Evaluasi)

Guru memberikan kuis/tes kepada setiap siswa secara individu dan tidak diperbolehkan dalam kerja kelompok.

6)Penegasan materi

Setelah melakukan kegiatan berdiskusi dan bekerja dalam kelompok, guru memberikan penguatan pada materi pembelajaran yang telah dipelajari, kemudian memfasilitasi siswa untuk membuat rangkuman. 7)Penghargaan tim

Guru memberikan penghargaan kepada kelompok berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual dari nilai awal ke nilai kuis berikutnya.

2.1.5.3Komponen dalam Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD)

Menurut Slavin (2008:143), STAD terdiri atas lima komponen utama, yaitu:

1) Presentasi Kelas (Class Presentation)

Penyampaian materi di lakukan dalam presentasi kelas. Metode yang digunakan dapat menggunakan pembelajaran langsung atau diskusi. Selama presentasi kelas, siswa harus benar-benar memperhatikan karena dapat membantu mereka dalam mengerjakan kuis.

2) TIM/Kerja Kelompok (Team Work)

Tim terdiri dari 4-5 siswa yang heterogen. Heterogen dalam hal ini berbeda dari sukunya, karakternya, jenis kelaminnya dan kemampuan

berpikirnya. Fungsi utama tim adalah untuk menyiapkan anggotanya untuk dapat mengerjakan kuis dengan baik. Dan hal yang ditekankan dalam tim adalah membuat anggota tim melakukan yang terbaik untuk tim.

3) Kuis (Quizzes)

Guru mengevaluasi hasil belajar melalui pemberian kuis tentang materi yang dipelajari dan juga melakukan penilaian terhadap presentasi hasil kerja masing-masing kelompok. Siswa diberikan kuis secara individual dan tidak dibolehkan bekerja sama. Ini dilakukan untuk siswa secara individual dapat bertanggungjawab kepada diri sendiri dalam memahami materi.

4) Peningkatan Nilai Individu (Individual Improvement Score)

Peningkatan nilai individu dilakukan untuk memberikan tujuan prestasi yang ingin dicapai jika siswa dapat berusah keras dan hasil prestasi lebih baik dari yang telah dipelajari sebelumnya. Nilai kelompok yang didapatkan ditambah nilai kuis yang didapatkan setiap individu kemudian akan dirata-rata dan akan nilai individu setiap siswa.

5) Perhargaan Kelompok (Team Recognation)

Setelah pelaksanaan kuis guru memeriksa hasil kerja siswa dan diberikan angka dengan rentang 0-100. Selanjutnya pemberian penghargaan atas keberhasilan kelompok dapat dilakukan oleh guru dengan melakukan menghitung skor individu, menghitung skor kelompok, pemberian hadiah dan skor kelompok.

2.1.5.4Penghargaan Prestasi Tim

Setelah melakukan kuis, menghitung skor peningkatan individual dan skor tim, kemudian memberikan penghargaan untuk tim yang mendapat skor tertinggi: 1) Skor Peningkatan Individual

Perhitungan berdasarkan pada skor awal. Perhitungan perkembangan skor individu ini dimaksudkan agar siswa termotivasi untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimal. Menurut Slavin (dalam Isjoni, 2013:76) perhitungan skor individual berdasarkan pada tabel 2.1 pedoman sebagai berikut:

Tabel 2.1 Poin Berdasarkan Tingkat Kuis

Kemudian perhitungan skor kelompok dilakukan dengan cara menjumlahkan masing-masing perkembangan skor individu dan hasilnya dibagi sesuai dengan jumlah kelompok.

2) Skor Tim

Menurut Rusman (2013:216) skor tim dihitung dengan cara menjumlahkan semua skor perhitungan individu anggota kelompok dan membagi sejumlah anggota kelompok tersebut. Skor perkembangan tim berdasarkan pada perolehan skor rata-rata yang dikategorikan menjadi tiga, yaitu :

1)Kelompok dengan skor rata-rata 15 sebagai kelompok baik 2)Kelompok dengan skor rata-rata 20 sebagai kelompok hebat

3)Kelompok dengan skor rata-rata 25 sebagai kelompok super 4)Penghargaan Kelompok

Setelah mengetahui skor tim, guru memberikan penghargaan kelompok. Bentuk penghargaan kepada kelompok yang diberikan berupa alat tulis yaitu bolpoin dan pensil. Selain alat tulis, bentuk lain penghargaan juga dapat diberikan misalnya sertifikat, hadiah kecil-kecil atau yang lainnya. 2.1.5.5Keunggulan pembelajaran kooperatif Tipe STAD

Suatu model pembelajaran mempunyai keunggulan dan kelemahan. Demikian pula dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD ini memiliki beberapa kelebihan. Menurut Slavin (dalam Isjoni, 2013:80) keunggulan STAD adalah sebagai berikut :

1)Siswa bekerjasama dalam mencapai tujuan dengan menjungjung tinggi norma-norma kelompok.

2)Siswa aktif membantu dan memotivasi semangat untuk berhasil bersama. 3)Aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk lebih meningkatkan

keberhasilan kelompok.

4)Interaksi antar siswa seiring dengan peningkatan kemampuan mereka dalam berpendapat.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan keunggulan dari model STAD adalah dengan menggunakan model ini akan meningkatkan norma sosial yang dimiliki siswa, membantu siswa memecahkan masalah secara bersama, melatih siswa menjadi tutor temannya dan meningkatkan kemampuan siswa untuk berpendapat.