Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research) yang dilakukan di kelas (classroom action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian ini menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu penelitian dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara professional. Menurut Suharsimi Arikunto (2003: 3), penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencematan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut di berikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa
Setiap penelitian memiliki karakteristiknya sendiri-sendiri. Bagi PTK karakteristik yang menonjol adalah dalam hal masalah yang akan diteliti. Masalah yang diangkat dan akan dipecahkan melalui PTK, harus selalu berangkat dari permasalahan praktek pembelajaran sehari-hari yang dihadapai oleh guru. PTK akan dapat dilaksanakan oleh guru jika sejak awal guru menyadari adanya persoalan yang terkait dengan proses dan produk pembelajaran yang dihadapinya di kelas. Penanggung jawab penuh penelitian tindakan adalah guru. Tujuan utama dari penelitian tindakan ini adalah meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran di kelas yang secara penuh guru terlibat dalam penelitian.
Penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang bersifat reflektif dan kolaboratif dan dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki mutu praktek pembelajaran di kelas, (Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Supardi, 2008: 17). PTK pada penelitian ini menggunakan tindakan kolaboratif. Menurut Kunandar (2008: 45), penelitian tindakan kelas merupakan suatu kegiatan yang dilakukan guru atau bersama-sama dengan orang lain (kolaborasi) yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu proses pembelajaran di kelasnya.
Penelitian tindkan kelas merupakan penelitian yang lebih dekat dengan peneliti kualitatif naturalistik secara kolaboratif, dimana penelitian ini lebih baik dilakukan dua orang atau lebih (Sukardi, 2013: 17). Menurut Ahmad Abu Hamid (2009: 53), peran utama yang harus diikuti dan dikerjakan bersama oleh mahasiswa calon guru dan guru kelas adalah: identifikasi dan perumusan masalah, perencanaan dan pelaksanaan tindakan, observasi dan monitoring tindakan,
37
pengolahan dan analisis data, refleksi dan penemuan kesimpulan, serta refleksi untuk merumuskan rencana tindakan berikutnya.
Pada penelitian ini guru tetap sebagai guru pengajar yang akan melakukan pengajaran dengan memerapkan model pembelajaran Integrated video tutorial yang telah direncanakan dan disusun bersama peneliti, sedangkan peneliti sebagai kolaborator.
Hal ini dapat disimpulkan bahwa PTK ini menggunakan tindakan kolaboratif yaitu penelitian yang melibatkan orang lain yang berkompeten dibidang pendidikan untuk memperbaiki mutu proses pembelajaran di kelas berdasarkan refleksi mengenai hasil tindakan-tindakan pembelajaran untuk bersama-sama menemukan dan merumuskan persoalan pembelajaran di kelas. Dalam konteks ini guru dapat berkolaborasi dengan peneliti, dalam hal ini melibatkan mahasiswa untuk melakukan penelitian tindakan kelas. Dari kolaborasi ini akan muncul kesadaran kemungkinan perbaikan pembelajaran melalui PTK.
Penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaboratif oleh guru dan peneliti sebagai berikut:
1. Merencanakan proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran Integrated Video Tutorial. Perencanaan ini berupa: penentuan materi yang diajarkan, penentuan silabus, perencanaan RPP, perencanaan modul ajar, perencanaan tugas, perencanaan instrumen, dan perencanaan pembelajaran. 2. Melaksanakan pembelajaran, dimana guru sebagai pengajar dan peneliti
3. Guru dan peneliti melakukan pengamatan keterampilan psikomotorik dan sikap siswa selama proses pembelajaran.
4. Guru dan peneliti melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran dan hasil belajar siswa. Hasil dari refleksi akan dilakukan analisis data hasil belajar.
Langkah-langkah dalam melaksanakan penelitian tindakan ini mengikuti pedoman dari Stephen Kemmis dan Robin Mc Taggart dalam Suharsimi Arikunto (2010: 54) yaitu sebagai berikut:
1. Menyusun sebuah rencana (to develop a plan) untuk mengembangkan atau meningkatkan tindakan yang sudah dan sedang dilaksanakan.
2. Melaksanakan apa yang direncanakan (to act to implement the plan).
3. Mengadakan pengamatan terhadap akibat dari tindakan yang dilakukan (to observe the effects of action in the context in which it occurs).
4. Mengadakan refleksi berdasarkan atas akibat-akibat tindakan untuk membuat rencana tindak lanjut (to reflect on these effects as basis for further planning, subsequent action and so on, through a succesion of cycles).
39
Gambar. 2 Siklus PTK
Gambar. 2 Siklus PTK
(Suharsimi Arikunto, 2010: 137)
Berikut adalah penjelasan kegiatan yang akan dilakukan pada setiap fase: 1. Perencanaan
Merupakan persiapan yang dilakukan peneliti sebelum dilaksanakannya suatu tindakan. Pada tahap perencanaan ini, peneliti bersama guru mulai merancang mengenai proses pembelajaran Integrated Video Tutorial,meliputi: materi ajar,video tutorial, tugas, RPP, silabus, dan instrumen.
2. Pelaksanaan
Merupakan kegiatan penerapan dari perencanaan yang telah dibuat. Pada tahap ini guru harus melaksanakan pembelajaran sesuai perencanaan yang telah dibuat. Peneliti bertindak sebagai kolaborator bekerja sama dengan guru melaksanakan model Integrated video tutorial agar hasil pembelajaran dapat tercapai maksimal.
3. Pengamatan
Merupakan kegiatan mengamati jalannya tindakan untuk mengetahui sejauh mana efek tindakan pembelajaran yang dilakukan. Pada tahap ini peneliti bersama dengan guru mengambil data yang dinilai yaitu aspek psikomotorik dan sikap belajar siswa selama proses pembelajaran.
4. Refleksi
Merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah terjadi dari hasil pengamatan dan hasil dari tes yang telah dilaksanakan kemudian dianalisa dan di simpulkan. Jika hasil belum bisa mencapai tujuan dari pembelajaran, maka perlu adanya rancangan untuk siklus berlanjut sampai siklus ke-n hingga tujuan dari pembelajaran tercapai.
Penelitian ini dilaksanakan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut: 1. Pra Siklus
Tahap ini berupa persiapan sebelum memasuki Siklus I. Hal-hal yang akan dilaksanakan pada tahap ini adalah :
a. Uji coba soal kognitif
41
2. Siklus I
a. Perencanaan
Tahap ini berupa rencana kegiatan peneliti untuk menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan untuk menyelesaikan masalah. Rencana kegiatan yang dilakukan berupa persiapan-persiapan yang terdiri dari :
1. Menyusun rencana pembelajaran dengan materi pokok pembuatan tabel database
2. Merancang pembelajaran dengan model Integrated Video Tutorial yakni dengan membentuk kelompok belajar beranggotakan 3 atau 4 siswa dengan penyebaran tingkat kecerdasan secara merata.
3. Menyiapkan video tutorial, Jobsheet, artikel dan berbagai sumber belajar lainnya yang digunakan sebagai sumber integrated video tutorial
4. Menentukan kolaborasi dengan guru dan teman sejawat sebagai partner penelitian.
5. Menyiapkan instrumen penelitian berupa lembar observasi untuk mengukur keterampilan psikomotorik dan sikap belajar siswa selama proses pembelajaran Integrated Video Tutorial
6. Menyiapkan alat evaluasi berupa tes untuk mengukur aspek kognitif siswa.
b. Tindakan
Tahap tindakan merupakan implementasi dari perencanaan tindakan, yaitu realisasi pembelajaran Integrated Video Tutorial untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran database. Siklus ini dilaksanakan
dalam satu pertemuan. Pada Siklus ini dilaksanakan tahapan belajar sebagai berikut:
1. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 3 atau 4 siswa secara heterogen. Masing-masing kelompok terdiri dari 1 orang terpandai di Kelas XI RPL 1.
2. Guru memberikan pengarahan pembelajaran tentang cara membuat dan mengisi tabel pada MySQL melalui satu paket folder video tutorial. 3. Siswa melakukan perencanaan tentang tugas yang akan di kerjakan yang
terdapat dalam satu paket folder tutorial dengan berdiskusi kelompok 4. Siswa melakukan penyelesaian tugas yang diberikan dengan pengawasan
oleh guru
5. Siswa melakukan presentasi sebagai bentuk komunikasi dan bertukar informasi tentang hasil diskusi masing-masing kelompok.
c. Observasi
Tahap observasi dilaksanakan secara bersamaan pada saat pelaksanaan tindakan. Observasi dilakukan oleh guru dan peneliti. Observasi yang dilakukan meliputi observasi keterampilan psikomotorik dan sikap belajar siswa dengan menggunakan lembar observasi beserta panduan penilaian. d. Refleksi
Pada tahap ini, dilakukan analisis terhadap data yang diperoleh pada Siklus I, yakni berupa: data kognitif, data keterampilan psikomotorik, dan sikap belajar siswa. Hasil yang diperoleh dari ketiga data tersebut nantinya akan dibandingkan dengan hasil pada Siklus II. Pada tahap ini, siswa
43
diharapkan mampu beradaptasi dengan pembelajaran kolaboratif Integrated Video Tutorial. Masalah-masalah yang timbul pada Siklus I akan dicarikan alternatif pemecahannya pada Siklus II. Sedangkan kelebihannya akan dipertahankan dan ditingkatkan lagi.
3. Siklus II
Pada Siklus II mirip dengan Siklus I. Siklus II merupakan perbaikan yang berdasarkan pada hasil refleksi pada Siklus I.
a. Perencanaan
Pada tahap ini berupa rencana kegiatan menentukan langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti untuk menyelesaikan permasalahan yang muncul pada Siklus I. Rencana kegiatan yang dilakukan yaitu:
1. Menyusun rencana pembelajaran dengan materi pokok pembuatan relasi tabel pada tabel database yang telah dibuat siswa pada Siklus I.
2. Menyiapkan video tutorial, jobsheet, artikel dan berbagai sumber belajar lainnya yang digunakan sebagai sumber integrated video tutorial.
3. Menyusun tugas pembuatan relasi tabel yang harus dikerjakan oleh anggota kelompok pada Siklus I. Model dalam pembuatan relasi tabel adalah tabel database yang telah dibuat pada Siklus I.
4. Menyiapkan instrumen penelitian berupa lembar observasi untuk mengukur keterampilan psikomotorik dan sikap siswa selama proses pembelajaran Integrated Video Tutorial.
b. Tindakan
Pada siklus II ini merupakan implementasi dan perbaikan berdasarkan hasil analisis yang dilakukan pada tahap refleksi Siklus I. Permasalahan yang timbul pada Siklus I diselesaikan pada Siklus ini.
Tugas pada siklus II adalah pembuatan relasi tabel pada tabel database yang telah dibuat siswa pada siklus I yang dikerjakan berkelompok dengan video tutorial yang sudah disiapkan. Dan tugas dipresentasikan di depan kelas untuk bertukar informasi tentang hasil diskusi masing-masing kelompok. c. Observasi
Tahap observasi dilaksanakan secara bersamaan pada saat pelaksanaan tindakan. Observasi dilakukan oleh guru dan peneliti. Observasi yang dilakukan meliputi observasi keterampilan psikomotorik dan sikap belajar siswa dengan menggunakan lembar observasi beserta panduan penilaian. d. Refleksi
Pada tahap ini, dilakukan analisis terhadap data yang diperoleh pada Siklus II, yakni data kognitif, data keterampilan psikomotorik, dan sikap belajar siswa. Pembelajaran kolaboratif Integrated Video Tutorial dapat diterima siswa sebagai pembelajaran yang kreatif dan inovatif yang mampu meningkatkan prestasi belajar siswa. Prestasi belajar tersebut berupa:
1. Hasil kognitif siswa pada Siklus II lebih tinggi dibandingkan hasil kognitif siswa pada Siklus I.
2. Hasil keterampilan psikomotorik siswa pada Siklus II lebih tinggi dibandingkan hasil keterampilan psikomotorik siswa pada Siklus I.
45
3. Sikap belajar siswa pada Siklus II lebih baik dibandingkan sikap belajar siswa pada Siklus I atau paling tidak sikap belajar siswa pada Siklus II sama dengan sikap belajar siswa pada Siklus I.
4. Siklus Selanjutnya
Apabila refleksi pada Siklus II belum menghasilkan peningkatan terhadap hasil belajar siswa, maka penelitian akan dilanjutkan pada Siklus III dan seterusya. Penelitian akan terus berlanjut mencapai Siklus n sampai terjadi peningkatan pada prestasi belajar siswa dan mencapai tujuan pembelajaran. Prestasi belajar yang diharapkan adalah sebagai berikut:
1. Hasil kognitif siswa pada Siklus n lebih tinggi yaitu ketuntasan klasikal menurut Depdikbud (dalam Trianto, 2010: 241) ≥ 85% siswa tuntas dibandingkan hasil kognitif siswa pada Siklus sebelumnya.
2. Hasil keterampilan psikomotorik siswa pada Siklus n lebih tinggi yaitu menurut Permendikbud (2014: 23), mencapai nilai optimum ≥ B (baik) dibandingkan hasil keterampilan psikomotorik siswa pada Siklus sebelumnya.
3. Sikap belajar siswa pada Siklus n lebih baik menurut Permendikbud (2014: 23),dengan mencapai nilai predikat ≥ B (baik) dibandingkan sikap belajar siswa pada Siklus sebelumnya atau paling tidak sikap belajar siswa pada Siklus n sama dengan sikap belajar siswa pada Siklus sebelumnya.
Sedangkan tujuan pembelajaran yang harus dicapai siswa adalah sebagai berikut:
1. Aspek psikomotorik
1. Siswa dapat membuat tabel database menggunakan aplikasi php my admin
2. Siswa dapat menggunakan tools yang ada dalam aplikasi php my admin pada SQL
3. Siswa dapat membuat dan membangun database sesuai ketentuan 4. Siswa dapat membuat tabel dan mahir pada pengisian tabel database 2. Aspek afektif
1. Siswa mampu bekerja dengan anggota kelompoknya dengan baik 2. Siswa mampu bersikap disiplin dalam mengerjaka tugas
3. Siswa mampu bertanggung jawab atas pekerjaan yang diberikan oleh ketua kelompoknya
4. Siswa ampu bersikap sopan dalam berkomunikasi 3. Aspek kognitif
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang ditentukan oleh SMK N 10 Semarang adalah ≥ 75, sedangkan ketuntasan klasikal menurut Depdikbud (dalam Trianto, 2010: 241) ≥ 85% siswa tuntas.