• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENGEMBANGAN

A. Model Pengembangan

Jenis penelitian yang peneliti gunakan yaitu penelitian dan pengembangan atau yang dikenal dengan Research and Development (R&D). Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan atau mengembangkan dan memvalidasi produk. Penelitian dan pengembangan ini memfokuskan pada pengembangan produk komik pada mata pelajaran Sejarah dengan materi mengenai respon Bangsa Indonesia terhadap imperialisme dan kolonialisme untuk siswa SMA.

Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model prosedural yaitu model yang memiliki alur cerita atau langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menghasilkan suatu produk. Model prosedural yang digunakan adalah model desain pengembangan program pembelajaran dengan pendekatan sistem yang dikemukakan oleh Dick dan Carey.47

6. Pengertian Penelitian dan Pengembangan

Borg & Gall dalam Punaji Setyosari menjelaskan bahwa penelitian pengembangan adalah suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan.48 Penelitian ini mengikuti suatu langkah-langkah secara siklus. Langkah penelitian atau proses pengembangan ini terdiri atas kajian tentang temuan penelitian produk yang akan dikembangkan, mengembangkan produk berdasarkan temuan-temuan tersebut, melakukan uji coba lapangan sesuai

47 Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan, Jakarta, Kencana, 2013, hlm. 230

dengan latar di mana produk tersebut akan dipakai dan melakukan revisi terhadap uji lapangan.

Metode Pengembangan Model Borg and Gall terdiri dari 10 langkah pengembangan, yaitu:49

a. Research and information collecting; termasuk dalam langkah ini antara lain studi literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang dikaji, dan persiapan untuk merumuskan kerangka kerja penelitian;

b. Planning; termasuk dalam langkah ini merumuskan kecakapan dan keahlian yang berkaitan dengan permasalahan, menentukan tujuan yang akan dicapai pada setiap tahapan, dan jika mungkin/diperlukan melaksanakan studi kelayakan secara terbatas;

c. Develop preliminary form of product, yaitu mengembangkan bentuk permulaan dari produk yang akan dihasilkan. Termasuk dalam langkah ini adalah persiapan komponen pendukung, menyiapkan pedoman dan buku petunjuk, dan melakukan evaluasi terhadap kelayakan alat-alat pendukung; d. Preliminary field testing, yaitu melakukan ujicoba lapangan awal dalam skala

terbatas, dengan melibatkan subjek sebanyak 6 – 12 subjek. Pada langkah ini pengumpulan dan analisis data dapat dilakukan dengan cara wawancara, observasi atau angket;

e. Main product revision, yaitu melakukan perbaikan terhadap produk awal yang dihasilkan berdasarkan hasil ujicoba awal. Perbaikan ini sangat mungkin dilakukan lebih dari satu kali, sesuai dengan hasil yang ditunjukkan dalam

49 Borg, W. R. & Gall, M. D., Educational research: an introduction (7th ed.). New York: Longman, Inc, 2003, hlm. 775

ujicoba terbatas, sehingga diperoleh draft produk (model) utama yang siap diujicoba lebih luas;

f. Main field testing, uji coba utama yang melibatkan seluruh mahasiswa.

g. Operational product revision, yaitu melakukan perbaikan/penyempurnaan terhadap hasil uji coba lebih luas, sehingga produk yang dikembangkan sudah merupakan desain model operasional yang siap divalidasi;

h. Operational field testing, yaitu langkah uji validasi terhadap model operasional yang telah dihasilkan;

i. Final product revision, yaitu melakukan perbaikan akhir terhadap model yang dikembangkan guna menghasilkan produk akhir (final);

j. Dissemination and implementation, yaitu langkah menyebarluaskan produk/model yang dikembangkan.

Menurut Seel dan Richey dalam bentuk yang sederhana penelitian pengembangan ini dapat berupa: 50

1) Kajian tentang proses dan dampak rancangan pengembangan dan upaya-upaya pengembangan tertentu atau khusus.

2) Suatu situasi di mana seseorang melakukan atau melaksanakan rancangan, pengembangan pembelajaran, atau kegiatan evaluasi dan mengkaji proses pada saat yang sama.

3) Kajian tentang rencana, pengembangan, dan proses evaluasi pembelajaran baik yang melibatkan komponen proses secara menyeluruh atau tententu saja.

7. Prosedur Penelitian dan Pengembangan

Model yang digunakan sebagai landasan penelitian ini yaitu model prosedural milik Dick dan Carey. Model prosedural adalah model deskriptif yang menggambarkan alur atau langkah-langkah prosedural yang harus diikuti untuk

menghasilkan suatu produk tertentu. Model prosedural biasanya berupa urutan langkah-langkah, yang diikuti secara bertahap dari langkah awal hingga langkah akhir.

Dalam model tersebut tahap penelitian terdiri atas sepuluh langkah yaitu:51 (1) analisis kebutuhan dan tujuan, tahap ini dilakukan untuk menentukan tujuan program atau produk yang akan dikembangkan. (2) analisis Pembelajaran, pada tahap ini, hal-hal yang tercakup di dalamnya yaitu mengenai keterampilan, proses, prosedur, dan tugas-tugas belajar, untuk mencapai tujuan pembelajaran. (3) analisis pembelajar dan konteks, analisis ini bisa dilakukan secara simultan bersamaan dengan analis pembelajaran di atas. Menganalisis pembelajaran konteks, yang mencakup kemampuan, sikap dan karakteristik awal pembelajar dalam latar pembelajaran. (4) merumuskan tujuan performansi, merumuskan tujuan unjuk kerja ini dilakukan dengan cara menjabarkan tujuan umum ke dalam tujuan yang lebih spesifik. (5) mengembangkan instrument, instrumen ini bisa berkaitan langsung dengan tujuan operasional yang ingin dicapai berdasarkan indikator-indikator tertentu, dan juga instrumen untuk mengukur perangkah produk atau desain yang dikembangkan.

Langkah selanjutnya yaitu (6) mengembangkan stragtegi pembelajaran, mengembangkan strategi pembelajaran, yang secara spesifik untuk membantu pembelajar untuk mencapai tujuan khusus. (7) mengembangkan dan memilih bahan pembelajaran, mengembangkan dan memilih bahan pembelajaran, yang dalam hal ini dapat berupa: bahan cetak, manual baik untuk pebelajar maupun

pembelajar, dan media lain yang dirancang untuk mendukung pencapaian tujuan. (8) merancang dan melakukan evaluasi formatif, evaluasi formatif ini dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung dengan maksud untuk mendukung proses peningkatan efektivitas. Dalam kondisi tertentu, pengembang cukup sampai pada langkah ini. (9) melakukan revisi, revisi dilakukan terhadap proses, prosedur, program, atau produk dikaitkan dengan langkah-langkah sebelumnya. (10) evaluasi sumatif, setelah suatu produk, program, atau proses pengembangan selesai dikembangkan, langkah berikutnya adalah melakukan evaluasi sumatif. Evaluasi sumatif dilaksanakan dengan tujuan untuk menentukan tingkat efektivitas produk, program atau proses secara keseluruhan dibandingkan dengan program lain.

Dokumen terkait