• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

2. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran

Untuk melaksanakan pengembangan proses pembelajaran diperlukan model-model pengembangan yang sesuai dengan sistem pendidikan Sudjana (dalam Trianto, 2007: 53). Menurut Kemp (dalam Trianto, 2007: 53) pengembangan perangkat merupakan suatu lingkaran yang kontinum. Pada penelitian ini peneliti menggunakan model pembelajaran menurut Kemp dikarenakan lebih lengkap dibandingkan perangkat pembelajaran lainnya. Kemp telah mengembangkan desain instruksional seperti pada gambar dibawah ini:

Gambar 2 Bagan Model desain instruksional Jerold E. Kemp

Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa terdapat beberapa langkah yang dibuat oleh Kemp (dalam Morrison, 2011: 12) yang akan dijelaskan sebagai berikut :

1. Identifikasi Masalah Pembelajaran (Instructional Problem)

Mengidentifikasi adanya suatu kesenjangan antara tujuan menurut kurikulum yang berlaku dengan fakta yang berada di lapangan, baik tentang model pembelajaran, pendekatan, strategi, atau teknik yang digunakan guru untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran.

2. Analisis Siswa (Learner Characteristic)

Menganalisis perilaku dan karakteristik peserta didik. Kegiatan analisis perilaku awal siswa untuk mengetahui

keterampilan-keterampilan khusus yang dimiliki oleh peserta didik sebelum melakukan proses pembelajaran. Analisis peserta didik bertujuan untuk mengetahui ciri-ciri, kemampuan dan pengalaman dari peserta didik. Analisis dapat berupa kemampuan akademik, usia, dan tingkat kedewasaan, dan lain-lain.

3. Analisis Tugas (Task Analysis)

Berisi tentang kumpulan prosedur untuk menentukan isi suatu pengajaran. Tujuan dari analisis tugas ini adalah untuk menentukan model pembelajaran untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran. Analisis tugas ini terdiri dari analisis isi pelajaran, konsep, prosedural, pemrosesan informasi untuk memudahkan pemahaman tentang tugas-tugas belajar dan tujuan pembelajaran yang dituangkan dalam RPPTH dan LKS.

4. Merumuskan Indikator (Instructional Objectives)

Merumususkan indikator sesuai dengan analisis pembelajaran dan identifikasi perilaku awal peserta didik, tentang pernyataan-pernyataan yang dapat dilakukan peserta didik setelah selesai mengikuti kegiatan pembelajaran.

5. Urutan Isi (Content Sequencing)

Menentukan isi berdasarkan tingkat kesulitan supaya dapat membantu peserta didik dalam memahami pembelajaran.

6. Strategi Pembelajaran (Instructional Strategies)

Menetukan strategi pembelajaran mulai dari pemilihan model, pendekatan, dan metode yang dapat mencapai tujuan pembelajaran.

7. Cara Penyampaian Pesan atau Isi Pembelajaran (Development of

Instruction)

Menyampaikan pembelajaran dengan menentukan gambar atau media yang akan digunakan dalam pembelajaran yang dapat membantu siswa memahami pengetahuan.

8. Instruksi Pengembangan (Development of Instruction)

Instruksi pengembangan dilakukan setelah menyelesaikan analisis dan rancangan, proses ini menghasilkan bahan ajar yang akan digunakan seperti video pembelajaran ataupun materi yang akan diberikan.

9. Penyusunan Instrumen Evaluasi (Evaluation Instrument)

Penyususnan tes hasil belajar adalah alat evaluasi untuk mengukur ketuntasan indikator dan ketuntasan penguasaan peserta didik setelah mengikuti pembelajaran. Kriteria penilaian yang dilakukan adalah berdasarkan patokan dan instrumen yang dibuat supaya dapat mengukur pencapaian hasil belajar.

10. Evaluasi Formatif (Formative Evaluation)

Evaluasi formatif merupakan bagian penting dari proses pengembangan yang berfungsi sebagai pemberi informasi bagi pengajar atau tim pengembang seberapa baik program yang telah berfungsi. Penilaian formatif dilaksanakan selama pengembangan dan uji coba.

11. Evaluasi Sumatif (Summative Evaluation)

Evaluasi sumatif berfungsi untuk mengukur tingkat pencapaian tujuan-tujuan utama pada akhir pembelajaran. Penilaian sumatif meliputi hasil ujian akhir unit dan uji akhir untuk pelajaran tertentu.

12. Revisi Perangkat Pembelajaran (Revision)

Revisi perangkat pembelajaran dilakukan setelah memperoleh kritik dan saran serta penilaian yang diperoleh dari kegiatan validasi perangkat pembelajaran oleh pakar. Produk yang dihasilkan dari penelitian pengembangan ini adalah RPPTH, materi ajar, Instrumen penialain, dan LKS. RPPTH merupakan rencana atau rancangan kegiatan yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai suatu kompetensi dasar yang telah dijabarkan dalam silabus, serta perangkat pembelajaran tematik integratif yang disusun sesuai dengan standar Kurikulum SD 2013. Perangkat pembelajaran ini berisi materi dan soal-soal latihan sebagai pedoman guru dalam mengajar.

13. Evaluasi Penegasan (Convirmative Evaluation)

Evaluasi penegasan dilakukan untuk mengetahui apakah semua

telah selesai atau belum sesuai dengan keadaan yang sebenarnya 14. Pelayanan Pendukung (Support Services)

Pelayanan pendukung yang dimaksud seperti staf tata usaha, kebijkan kepala sekolah, guru mitra dan tenaga – tenaga terkait lainnya. Selian itu anggaran atau dana, fasilitas, bahan,

perlengkapan juga merupakan salah satu pelayanan pendukung yang dapat membantu berlangsungnya pengembangan.

15. Pelaksanaan (Implementation)

Perencanaan yang matang dan keterlibatan orang lain selama proses perancanagn instruksi dapat meningkatkan pelaksanaan dan penerapan instruksi tersebut. Pelaksanaan seperti evaluasi formatif, dimulai pada awal proses desain instruksional. Perencanaan pelaksanaan lebih awal dapat membantu memastikan peluncuran program instruksional berjalan dengan lancar.

16. Perencanaan dan Pengaturan Usaha (Planning and Project

Management)

Pengaturan rancangan usaha berbeda pada tingkatan komleksitas dan jumlah dari perencanaan dan pengaturan yang diperlukan untuk sebuah pengaturan proyek pembelajaran yang ditentukan oleh jangkauan dari proyek pembelajaran tersebut

17. Manajemen Proyek (Project Management)

Manajemen proyek sangat penting dilakukan dalam pengembangan perangkat pembelajaran. Upaya yang dibutuhkan untuk proyek ditentukan oleh ruang lingkup manajemen proyek. Produk yang dihasilkan dari penelitian pengembangan ini adalah silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH), instrumen penilaian, materi ajar, dan Lembar Kerja Siswa (LKS).

Silabus sebagai acuan pengembangan RPP memuat identitas mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian alokasi waktu, dan sumber belajar (Poerwati dan Amri, 2013: 150). Silabus juga bermanfaat sebagai pedoman untuk merencanakan pengelolaan kegiatan pembelajaran yang diuraikan dalam RPPTH. Kegiatan pembelajaran yang dipilih juga akan mengacu pada sumber/media dan materi yang telah ditetapkan pada silabus. RPPTH penjabaran dari silabus, untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai KD. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau sering dikenal dengan RPPTH pada kurikulum SD 2013 menurut Fadlillah (2014: 143) merupakan suatu bentuk perencanaan pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh pendidik dalam kegiatan pembelajaran.

Menurut Hill dan Ruptic (dalam Basuki, dkk 2014: 8) asesmen adalah suatu proses untuk pengumpulan bukti dan mendokumentasikan pembelajaran dan pertumbuhan anak, kurikulum SD 2013 menggunakan penilaian otentik menurut Abidin (dalam Yani, 2014: 146) mengemukakan bahwa penilaian otentik adalah mengukur, memonitor, dan menilai semua aspek hasil belajar (yang tercakup dalam domain kognitif, afektif, dan psikomotor) baik yang tampak sebagai hasil akhir dari suatu proses pembelajaran, maupun berupa perubahan dan perkembangan aktifitas dan perolehan belajar selama proses pembelajaran di dalam kelas maupun di luar kelas.

Kedua teori tersebut peneliti menyimpulkan bahwa sebuah asesmen atau penilaian suatu alat yang digunakan oleh pendidik dalam mengolah hasil belajar peserta didik. Bentuk instrumennya berupa format penilaian disamping berbentuk butir-butir soal dengan produk berupa aktivitas dan karya siswa (Kosasih, 2014: 151).

Materi ajar sangat berguna untuk mencapaian tujuan pembelajaran. Menurut Fadiilah (2014: 136) mengatakan bahwa materi ajar merupakan materi yang disampaikan kepada peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Materi ajar mengacu pada Kompetensi inti dan kompetensi dasar yang telah ditentukan. Sebab, materi ajar dibuat untuk mencapai standar kompetensi lulusan. Setelah menyusun materi ajar kemudian merancang LKS. Ahmadi (2014: 171) menyatakan Lembar Kegiatan Siswa (student work sheet) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. LKS akan memuat: judul, KD yang akan dicapai, alokasi waktu, peralatan/bahan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas, informasi singkat langkah kerja, tugas yang harus dilakukan, dan laporan yang harus dikerjakan, sedangkan menurut Trianto (2009: 223) LKS merupakan panduan yang digunakan untuk melakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah. LKS berupa panduan yang digunakan untuk latihan pengembangan aspek kogntif maupun aspek lain pada pembelajaran dalam bentuk panduan eksperimen atau demonstrasi. Jadi LKS sangat penting dalam proses pembelajaran

selain dapat membantu pendidik dalam melihat sampai mana pemahaman pesertadidik dalam menyerap pelajaran juga dapat dijadikan media dalam kegiatan pembelajaran.

Dokumen terkait