• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan perangkat pembelajaran Subtema Pengalaman yang Berkesan mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas Satu (1) Sekolah Dasar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengembangan perangkat pembelajaran Subtema Pengalaman yang Berkesan mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas Satu (1) Sekolah Dasar"

Copied!
174
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SUBTEMA PENGALAMAN YANG BERKESAN MENGACU KURIKULUM SD 2013 UNTUK SISWA KELAS SATU (1) SEKOLAH DASAR.. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pogram Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh : Agustina Putri Puspitasari 111134028. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015.

(2) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SUBTEMA PENGALAMAN YANG BERKESAN MENGACU KURIKULUM SD 2013 UNTUK SISWA KELAS SATU (1) SEKOLAH DASAR.. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pogram Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh : Agustina Putri Puspitasari 111134028. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015. i.

(3) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ii.

(4) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. iii.

(5) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. HALAMAN PERSEMBAHAN. Karya ini kupersembahkan untuk:. TUHAN YESUS KRISTUS Sumber segala rahmat yang selalu memberikan kemudahan dan kelancaran disetiap langkahku. Bapak dan Ibuku tercinta Bapak Ambrosius Suryadi dan Ibu Theresia Murtiyem yang selalu memberikan semangat dan mendukungku. Kakak saya Cicilia Rini Handayani, Yustinus Dwi Setiawan, Endah Nurlaely Arini Retno Ningsih Ririn dan Thomas Adi Pramono Semua keluarga yang selalu memberikan dukungan dan motivasinya. Putu Eka Bimantara dan Elisabeth Sekar Dwimukti Terima kasih atas perhatian, motivasi dan dukungannya. Sahabat-sahabatku mahasiswa PGSD kelas A Terima kasih atas segala semangat, perhatian, bantuan, dan kasih sayang yang kalian berikan. Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku Universitas Sanata Dharma. iv.

(6) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. MOTTO. Mintalah maka akan diberikan kepadamu; carilah maka kamu akan mendapat; ketoklah maka maka pintu akan dibukakan bagimu (Matius 7:7). Berhentilah mengeluh, mulailah berusaha. Terimalah dan syukuri apa yang kamu dapat saat ini, karena belum tentu esok kamu akan mendapatkan hal yang sama.. Bekerja keraslah semampumu selagi kamu bisa dan jangan pernah menyerah, karena ada hal indah di depan sana.. v.

(7) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA. Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.. Yogyakarta, 8 Desember 2014. Agustina Putri Puspitasari. vi.

(8) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama. : Agustina Putri Puspitasari. Nomor Mahasiswa. : 111134028. Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Subtema Pengalaman yang Berkesan Mengacu Kurikulum SD 2013 Untuk Siswa Kelas Satu (1) Sekolah Dasar.. beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam. bentuk. media. lain,. mengelolanya. dalam. bentuk. pangkalan,. mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan rolayti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 8 Desember 2014 Yang menyatakan. Agustina Putri Puspitasari. vii.

(9) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ABSTRAK Pengembangan Perangkat Pembelajaran Subtema Pengalaman yang Berkesan Mengacu Kurikulum SD 2013 Untuk Siswa Kelas Satu (1) Sekolah Dasar.. Agustina Putri Puspitasari Universitas Sanata Dharma 2015 Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan yang menghasilkan produk berupa perangkat pembelajaran mengacu pada Kurikulum SD 2013 yang menggunakan pendekatan tematik integratif dan pendekatan saintifik serta pendidikan karakter dalam proses pembelajaran serta menggunakan penilaian otentik. Tujuan utama dari penelitian ini adalah menghasilkan produk berupa perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum SD 2013. Model penelitian yang digunakan yaitu Research and Development (R&D). Pengembangan perangkat pembelajaran ini memodifikasi prosedur pengembangan perangkat pembelajaran Jerold E Kemp dan prosedur penelitan pengembangan yang dikemukakan oleh Bord dan Gall. Kedua prosedur pengembangan tersebut diadaptasi menjadi sebuah model pengembangan yang lebih sederhana, yang dijadikan landasan dalam penelitian. Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian meliputi 5 langkah yaitu: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi ahli, (5) revisi desain, hingga menghasilkan desain produk berupa perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa kelas I sekolah dasar. Waktu penelitian dilakukan dari bulan April-Desember 2014. Analisis data menggunakan data kualitatif yang diperoleh dari komentar validator dan data kuantitatif diperoleh dari penilaian yang diberikan oleh validator. Berdasarkan validasi dua pakar Kurikulum 2013 menghasilkan skor 3,89 (baik) dan 3,89 (baik), dua guru kelas I SD menghasilkan skor 4,75 (sangat baik) dan 4,42 (sangat baik). Perangkat pembelajaran tersebut memperoleh rerata skor 4,23 dan termasuk dalam kategori “sangat baik”. Hal tersebut ditinjau dari aspek yang ada pada instrumen validasi yaitu, (a) identitas RPP, (b) perumusan indikator, (c) perumusan tujuan pembelajaran, (d) pemilihan materi ajar, (e) pemilihan sumber belajar, (f) pemilihan media belajar, (g) metode pembelajaran, (h) skenario pembelajaran, (i) penilaian, (j) lembar kerja siswa, dan (k) bahasa. Dengan demikian perangkat pembelajaran yang dikembangkan sudah layak digunakan sebagai perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum 2013. Kata kunci : Kurikulum SD 2013 dan Perangkat Pembelajaran. viii.

(10) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ABSTRACT The Development of Learning Instruments Based on Curriculum SD 2013 Subtheme “Pengalaman yang Berkesan” for Grade One of Elementary School Agustina Putri Puspitasari Sanata Dharma University 2015 This research belongs to a development research which produces a product of learning instruments refers to 2013 curriculum which using a thematic integrative approach and scientific approach in the learning process by using authentic assessment. This research had the main purpose to produce a product of learning instruments which refers to 2013 curriculum. Research and Development (R&D) were the method which was used in this research. The development of this learning instruments modified the development procedure of the developing learning material by Jerold E. Kemp and the procedure of developing research advanced by Bord and Gall. Both of the developing research were adopted to be simpler in the developing method, which was used as the base of this research. The developing procedure which was used in this research consist of five steps, such as: (1) problem and potential, (2) collecting data, (3) product design, (4) professional of validation, and (5) design of revision, until created a product such a learning instrument which refered to curriculum 2013 which was aimed for the first grade students of elementary school. The research was conducted from April to December 2014. Data analysis used qualitative data in the form of instrument interview and quantitative instrument questionnaire validation. Based on the two expert elementary school 2013 curriculum validation, they created score 3,89 that meant good and 3,89 meant good, two teachers of grade I validation score were 4.75, that had the meaning of very good and 4,42 meant very good. The learning instruments got the average score of 4,23 and it was categorized as “very good”. It was on the aspects in the validation instruments including the (1) identity of the lesson plan, (2) formulation of indicators, (3) formulation of learning objectives, (4) teaching materials, (5) selection of learning resources, (6) selection of media study, (7) learning method, (8) scenario learning, (9) assessment, (10) student worksheet, and (10) languages. Key words: 2013 Curriculum and Learning instruments. ix.

(11) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. KATA PENGANTAR. Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan. rahmat. dan. berkah-Nya,. sehingga. skripsi. yang. berjudul. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Subtema Pengalaman yang Berkesan Mengacu Kurikulum 2013 untuk Siswa Kelas I Sekolah Dasar dapat penulis selesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung ataupun tidak langsung sehingga skripsi dapat terselesaikan dengan baik. Maka pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada: 1. Rohadi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 2. Romo Gregorius Ari Nugrahanta, SJ. BST. M.A. selaku Ketua Program Studi PGSD. 3. Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku Dosen Pembimbing I yang telah membimbing. dan. memberi. dukungan. sehingga. penulis. dapat. menyelesaikan skripsi ini. 4. Galih Kusumo, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing II yang telah membimbing. dan. memberi. dukungan. sehingga. penulis. dapat. menyelesaikan skripsi ini. 5. Para dosen dan Staf PGSD yang telah melayani peneliti dengan baik. 6. Bapak Rusmawan selaku selaku Dosen PGSD Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan bantuan dalam penelitian ini. 7. Ibu Erlita selaku Dosen PGSD Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan bantuan dalam penelitian ini.. x.

(12) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 8. Ibu Nur Agustina. selaku guru kelas I SD Negeri Daratan yang telah memberikan bantuan dalam penelitian ini. 9. Ibu Eni Sumardani, selaku guru kelas I SD Negeri Daratan yang telah memberikan bantuan dalam penelitian ini. 10. Orang tua saya Ambrosius Suryadi dan Theresia Murtiyem yang setia memberikan doa dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini. 11. Kakak saya Cicilia Rini Handayani, Yustinus Dwi Setiawan dan Thomas Adi Pramono yang selalu memberi doa dan dukungannya. 12. Teman-teman satu perjuangan mahasiswa skripsi payung pengembangan perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum 2013. 13. Segenap pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih untuk bantuan dan dukungannya selama ini.. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak keterbatasan dan kekurangannya, maka penulis sangat membutuhkan kritik dan saran dari berbagai pihak. Akhirnya penulis mengucapkan selamat membaca semoga bermanfaat bagi kita semua.. Yogyakarta, 8 Desember 2014 Penulis. Agustina Putri Puspitasari. xi.

(13) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR ISI Halaman. HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iv HALAMAN MOTTO ....................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................ vii ABSTRAK ......................................................................................................... viii ABSTRACT ........................................................................................................ ix KATA PENGANTAR ....................................................................................... x DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiv DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 5 C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 5 D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 5 E. Batasan Istilah .............................................................................................. 6 F. Spesifikasi Produk ....................................................................................... 7 BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori .................................................................................................. 8 1. Kurikulum 2013 ...................................................................................... 8 a. Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulum 2013 ..................... 10 b. Penguatan Pendidikan Karakter dan Kemampuan Berfikir Tingkat Tinggi ............................................................................. 16. xii.

(14) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Halaman. c. Pendekatan Tematik Integratif .................................................... 20 d. Penilaian Saintifik ....................................................................... 21 e. Penilaian Otentik ......................................................................... 22 2. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran ..................................... 26 B. Penelitian yang Relevan ............................................................................... 34 C. Kerangka Pikir ............................................................................................. 38 D. Pertanyaan Penelitian ................................................................................... 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian .............................................................................................. 40 B. Prosedur Pengembangan .............................................................................. 43 1) Potensi dan Masalah ................................................................................ 45 2) Pengumpulan Data .................................................................................. 45 3) Desain Produk ......................................................................................... 45 4) Validasi Desain ....................................................................................... 46 5) Revisi Desain .......................................................................................... 47 C. Jadwal Penelitian ......................................................................................... 47 D. Validasi Ahli Kurikulum SD 2013 .............................................................. 48 E.. Validasi Guru SD Kelas I Pelaksana Kurikulum SD 2013 ......................... 48. F.. Instrumen Penelitian .................................................................................... 49. G. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 49 H. Teknik Analisis Data ................................................................................... 50 a. Data Kualitatif ......................................................................................... 50 b. Data Kuantitatif ....................................................................................... 50 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kebutuhan ....................................................................................... 54 a. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan .................................................... 54 b. Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan ............................... 60 B. Deskripsi Produk Awal ................................................................................. 60 a. Silabus ..................................................................................................... 61. xiii.

(15) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Halaman. b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) ............. 62 C. Data Hasil Validasi Pakar Kurikulum SD 2013 dan Revisi Produk ............. 64 D. Data Hasil Validasi Guru Kelas I Pelaksana Kurikulum SD 2013 dan Revisi Produk ........................................................................................ 67 E. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan .......................................................... 68 a. Kajian Produk Akhir................................................................................ 68 b. Pembahasan ............................................................................................. 69 BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENGEMBANGAN DAN SARAN A. Kesimpulan.................................................................................................... 74 B. Keterbatasan Pengembangan ......................................................................... 75 C. Saran ............................................................................................................. 76 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 77 LAMPIRAN ....................................................................................................... 80. xiv.

(16) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Waktu Pelaksanaan Penelitian ................................................................47 Tabel 2. Konversi Nilai Skala Lima ......................................................................51 Tabel 3. Kriteria Skor Skala Lima ........................................................................53 Tabel 4. Catatan Pakar Kurikulum 2013 dan Revisi ..............................................66 Tabel 5. Catatan Guru Kelas I dan Revisi ..............................................................67 Tabel 6. Rekapitulasi Validasi Pakar Kurikulum SD 2013 dan Guru Kelas I .......70. xv.

(17) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1. Revisi Taksonomi Bloom .................................................................... 19 Gambar 2. Bagan Model Desain Instruksional Jerold E. Kempt ......................... 27 Gambar 3. Kerangka Pikir .................................................................................... 38 Gambar 4. Langkah-langkah Penggunaan Metode R&D .................................... 40 Gambar 5. Langkah-langkah Pengembangan ...................................................... 44. xvi.

(18) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 Surat Penelitian ................................................................................ 80 Lampiran 2 Surat dari SD ................................................................................... 81 Lampiran 3 Hasil Wawancara ............................................................................. 82 Lampiran 5 Data Mentah Validator Ahli ........................................................... 88 Lampiran 6 Data Mentah Validasi Guru ............................................................. 96 Lampiran 7 Silabus ............................................................................................. 104 Lampiran 8 Biodata ............................................................................................. 157 Lampiran 9 Perangkat Pembelajaran (Dicetak Terpisah). xvii.

(19) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Perubahan kurikulum dari kurikulum KTSP menjadi kurikulum SD 2013 diharapkan mampu memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia sesuai dengan undang-undang nomor 20 tahun 2003 yang menyatakan bahwa:“Pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Berdasarkan tujuan pendidikan nasional tersebut, maka kurikulum harus bersifat dinamis, yaitu kurikulum mengalami perubahan sesuai perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi, tingkat kecerdasan peserta didik, budaya, sistem nilai, serta kebutuhan masyarakat (Arifin, 2011: 1-2). Oleh karena itu Kurikulum SD 2013 memiliki aspek-aspek sebagai berikut: Pembelajaran menggunakan tematik integratif, pendekatan saintifik, penguatan pendidikan karakter, dan penilaian otentik. Hal itu diharapkan mampu membekali peserta didik dengan berbagai kompetensi yang diperlukan dimasa depan seperti kemampuan berkomunikasi, kemampuan berfikir jernih dan kritis, kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan, memiliki minat yang luas, dan semua kompetensi terkait dengan pengembangan diri sesuai minat.. 1.

(20) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 2. Tujuan dalam kurikulum SD 2013 agar bisa tercapai maka dibutuhkan sebuah perencanaan. Banghart dan Trull (dalam Majid, 2009: 15) mengemukakan sebuah perencanaan merupakan awal dari semua proses yang rasional dan mengandung sifat optimis yang didasarkan atas kepercayaan bahwa akan dapat mengatasi berbagai macam permasalahan, pernyataan tersebut berbeda dengan (Prastowo, 2013: 232) yang menyatakan bahwa perencanaan adalah suatu cara yang memuaskan untuk membuat kegiatan dapat berjalan dengan baik, disertai dengan berbagai antisipatif guru memperkecil kesenjangan yang terjadi sehingga kegiatan tersebut dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Sebenarnya, perencanaan ini berkaitan dengan penentuan apa yang akan dilakukan sebagai seorang pendidik dalam proses menentukan tujuan yang ingin dicapai dan cara mencapainya dan mengidentifikasi semua hal yang diperlukan dengan cara yang efektif dan efisien. Perencanaan. juga. dibutuhkan. dalam. menyusun. perangkat. pembelajaran yang sesuai kurikulum SD 2013. Perangkat pembelajaran terdiri dari: silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH), instrumen penilaian, materi ajar dan Lembar Kerja Siswa (LKS). Mengingat pentingnya sebuah perencanaan dalam menyusun perangkat pembelajaran, menurut Majid (2009: 21) menyatakan bahwa seorang guru harus mempersiapkan perangkat pembelajaran yang harus dilaksanakan dalam merencanakan program. Oleh sebab itu, guru harus memiliki kemampuan dalam menyusun RPPTH dengan baik. Hal ini bertolak belakang dengan fakta.

(21) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 3. di lapangan maka peneliti melakukan wawancara menggunakan instrumen analisis kebutuhan untuk mengidentifikasi kebutuhan perangkat pembelajaran yang saat ini dibutuhkan di sekolah sesuai dengan tuntutan Kurikulum SD 2013. Berdasarkan fakta dari hasil wawancara dengan Ibu JM dan ibu CH guru kelas 1 SD Negeri 1 Godean, pada hari Rabu, tanggal 16 April 2014, pukul 09.00 WIB, diperoleh informasi bahwa pemahaman guru tentang kurikulum SD 2013 dari berbagai aspeknya sudah dapat dikatakan cukup paham dan sedang dalam proses pengembangan perangkat pembelajaran yang terkait dengan kurikulum SD 2013, sedangkan perbedaan kurikulum SD 2013 dengan KTSP adalah pada pembelajarannya, di mana pada kurikulum KTSP pembelajaran hari pertama dan kedua itu berkelanjutan, sedangkan pada kurikulum SD 2013 pembelajaran hari pertama dan kedua sudah berbeda namun masih dalam satu tema. Kurikulum SD 2013 pengetahuan di kelas 1 masih sederhana, namun yang ingin diwujudkan adalah sikap, baik sikap sosial maupun sikap spiritual serta keterampilan yaitu dimana anak berproses dan membuat sesuatu. Mengenai pemahaman Ibu JM dan Ibu CH terkait dengan pendekatan tematik integratif dalam pembelajaran sudah cukup menguasai. Tematik integratif pada kurikulum SD 2013 ini sudah sangat sempurna dan menjadi satu kesatuan. Dalam kegiatan membuat sesuatu peserta didik dapat belajar berbagai muatan pelajaran melalui bekerjasama dalam kelompok, sedangkan tentang penerapan pendekatan saintifik dapat diperoleh dari kegiatan bekerja.

(22) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 4. kelompok dan bagaimana peserta didik membentuk konsep pengetahuan sendiri dan penilaian otentik yang berasal dari proses selama pembelajaran tersebut. Dalam proses pembelajaran terdapat penguatan pendidikan karakter, pendidikan karakter dapat disisipkan di setiap kegiatan pembelajaran atau proses kegiatan belajar mengajar. Penanaman sikap atau nilai-nilai karakter pada siswa,. bisa. berupa kemandirian,. kejujuran,. tanggung. jawab,. kedisiplinan, dan lain sebagainya. Penanaman karakter ini dapat dilakukan ketika proses pembelajaran, namun tidak semua karakter dapat di nilai dalam satu kali pertemuan melainkan butuh tahapan salah satunya sikap kemandirian, karena sikap ini muncul pada kesadaran setiap individu sedangkan setiap individu itu berbeda-beda. Guru merasa sangat perlu perangkat pembelajaran berupa silabus, RPPTH dan LKS yang mendukung pembelajaran karena perangkat pembelajaran didapatkan hanya dari program diklat, sedangkan guru mengharapkan dapat mencoba membuat perangkat pembelajaran sendiri, guru masih membutuhkan contoh-contoh silabus, RPPTH, LKS dan rubrik penilaian non-tes sesuai tuntutan kurikulum SD 2013 yang terintegrasi dengan pendidikan karakter yang dapat dijadikan referensi karena pendidikan karakter sangatlah penting ditanamkan pada siswa SD. Sedangkan dalam pembuatan RPPTH guru masih mengikuti RPPTH yang sudah ada di buku guru dan belum mengembangkan, saat ini guru hanya dapat mengembangkan media yang didapatnya dari alam sekitar. Berdasarkan kenyataan tersebut, peneliti. mencoba. untuk. membuat. dan. mengembangkan. perangkat.

(23) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 5. pembelajaran untuk kelas (1) Sekolah Dasar yang berupa silabus, RPPTH, materi ajar, instrumen penilaian serta LKS yang sesuai dengan ketentuan kurikulum SD 2013. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana prosedur pengembangan perangkat pembelajaran subtema pengalaman yang berkesan mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas satu (1) Sekolah Dasar? 2. Bagaimana kualitas produk perangkat pembelajaran subtema pengalaman yang berkesan mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas satu (1) Sekolah Dasar? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk memaparkan prosedur pengembangan perangkat pembelajaran subtema pengalaman yang berkesan mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas satu (1) Sekolah Dasar 2. Untuk. mendeskripsikan. kualitas. produk. prosedur. perangkat. pembelajaran subtema pengalaman yang berkesan mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas satu (1) Sekolah dasar. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi guru Guru dapat mempunyai contoh perangkat pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum SD 2013 dengan subtema pengalaman yang berkesan untuk siswa kelas satu (1) Sekolah Dasar..

(24) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 6. 2. Bagi siswa Siswa mendapatkan tambahan pengalaman dalam mengikuti proses pembelajaran yang mengacu Kurikulum SD 2013 pada subtema pengalaman yang berkesan untuk siswa kelas satu (I) Sekolah Dasar. 3. Bagi sekolah Sekolah dapat menambah bahan bacaan khususnya yang terkait dengan pengembangan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum SD 2013 pada subtema pengalaman yang berkesan. 4. Bagi Prodi PGSD Penelitian pengembangan ini dapat menambah pustaka prodi PGSD Universitas Sanata Dharma terkait dengan pengembangan perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum 2013 subtema pengalaman yang berkesan untuk siswa kelas (I) Sekolah Dasar. 5. Bagi Mahasiswa Mahasiswa dapat memperoleh pengalaman menyusun perangkat pembelajaran subtema pengalaman yang berkesan yang sesuai dengan kurikulum 2013 untuk kelas 1 SD dengan Research and Development. E. Batasan Istilah 1. Penguatan. pendidikan. karakter. merupakan. pembelajaran. yang. mengarah pada penguatan dan pengembangan perilaku anak secara utuh yang didasarkan pada suatu nilai tertentu yang dirujuk oleh sekolah. 2. Kemampuan berpikir tingkat tinggi adalah proses kognitif yang berguna untuk mengembangkan pengetahuan peserta didik. Proses kognitif.

(25) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 7. tersebut terbagi menjadi 6 tingkatan yaitu: mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi dan mencipta. 3. Pendekatan. tematik. integratif. adalah. suatu. pendekatan. yang. memadukan Kompetensi Dasar dari berbagai mata pelajaran untuk dimasukan kedalam satu tema. 4. Pendekatan. saintifik. merupakan pendekatan. yang. memberikan. pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal dan memahami berbagai materi dengan menggunakan pendekatan ilmiah, peserta didik memperoleh informasi berasal dari mana saja, kapan saja dan tidak bergantung pada informasi searah dari guru sehingga dapat mendorong peserta didik dalam mencari tahu dari berbagai sumber observasi, bukan diberi tahu. 5. Penilaian otentik adalah sebuah penilaian proses yang di dalamnya melibatkan berbagai kinerja yang menunjukkan bagaimana peserta didik belajar, capaian hasil, motivasi, dan sikap yang terkait dengan aktivitas pembelajaran. 6. Perangkat pembelajaran adalah Rencana Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) beserta lampirannya yang terdiri dari bahan ajar atau LKS, media pembelajaran, instrument penilaian yang berupa soal dan kunci jawaban serta tugas dan rubrik penilaian. F. Spesifikasi Produk yang dikembangkan 1. Komponen RPPTH yang disusun lengkap. 2. RPPTH disusun dengan memperhatikan keutuhan perkembangan pribadi siswa (intelektual, keterampilan, sikap sosial, dan sikap.

(26) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 8. spiritual) yang nampak dalam perumusan indikator dan tujuan pembelajaran. 3. RPPTH disusun dengan pendekatan tematik integratif. 4. RPPTH. disusun berbasis. aktivitas. siswa. dengan. pendekatan saintifik. 5.. Penilaian dalam RPPTH menggunakan penilaian otentik.. 6. RPPTH disusun sesuai dengan ketentuan EYD.. menerapkan.

(27) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB II LANDASAN TEORI. A. Kajian Pustaka 1. Kurikulum SD 2013 Kurikulum merupakan sistem pendidikan yang selalu mengalami perubahan dan pengembangan sesuai dengan perkembangan jaman. Menurut Kurniasih (2014: 3), kurikulum harus terus beradaptasi dengan berbagai perubahan dan perkembangan yang ada, sehingga kurikulum dapat mempersiapkan peserta didik yang mampu bersaing di masa depan dengan segala kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Berkaitan dengan perubahan dan perkembangan kurikulum, pemerintah telah mengambil langkah positif dengan mengubah kurikulum lama, yaitu kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) 2006 dengan kurikulum baru, yaitu Kurikulum 2013 (Mulyasa, 2013: 66). Sehubungan dengan penjelasan di atas, Kurikulum 2013 juga memiliki. keunggulan. dan. kelemahan. dalam. pelaksanaannya.. Keunggulan kurikulum SD 2013 ini adalah adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan dan pengetahuan (Fadlillah, 2014: 16), sehingga siswa dituntut untuk aktif, kreatif, dan inovatif dalam setiap pemecahan masalah yang mereka hadapi di sekolah, adanya penilaian dari semua aspek, munculnya pendidikan karakter dan budi pekerti.. 10.

(28) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 11. yang telah diintegrasikan ke dalam semua program studi, dan lain-lain (Kurniasih, 2014: 8-9). Sedangkan kelemahannya yaitu kurangnya pemahaman guru tentang konsep pendekatan saintifik, kurangnya keterampilan guru merancang RPPTH, guru banyak salah kaprah karena beranggapan dengan Kurikulum 2013 guru tidak perlu menjelaskan materi kepada siswa di kelas, dan lain-lain (Kurniasih, 2014: 10). a. Rasional dan elemen perubahan Kurikulum SD 2013 Penyusunan sebuah kurikulum bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Mendikbud menjelaskan bahwa setiap beberapa periode, kurikulum yang telah dijalankan akan dievaluasi, dicari kelemahan dan kekurangannya untuk kemudian ditambahkan pada kurikulum yang baru agar mutu pendidikan dan target yang telah ditentukan di awal penyusunan kurikulum bisa tercapai. Sebelum kurikulum SD 2013 disahkan dan diterapkan dalam sistem pendidikan nasional, kurikulum sebelumnya hanya berorientasi pada pencapaian tujuan yang berimplikasi pada penguasaan kognitif, sedangkan penguasaan keterampilan dan afektif kurang begitu terlihat. Oleh karena itu diperlukan kurikulum yang berorientasi pada penguasaan kompetensi secara holisktik. Menurut Majid (2014: 79) mangemukakan bahwa kurikulum bersifat dinamis harus selalu menyesuaikan dengan perkembangan. ilmu. pengetahuan.. Penyempurnaan. kurikulum. disesuaikan dengan perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam.

(29) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 12. kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia yang tidak terlepas dari pengaruh global, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta seni dan budaya, yang didalamnya mencakup aspek-aspek moral, akhlak, budi pekerti, pengetahuan, ketrampilan, seni, olahraga dan perilaku. Oleh karena itu diperlukan adanya perbaikan pada sistem pendidikan nasional. Akhirnya dibuatlah penyempurnaan kurikulum yang diharapkan akan menciptakan manusia yang mampu bersaing dan mampu menyesuaikan diri dengan perubahan jaman yang semakin berkembang. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 67 tahun 2013 Kurikulum SD 2013 dikembangkan berdasarkan faktorfaktor sebagai berikut: a. Tantangan internal: Terkait dengan kondisi pendidikan dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Tantangan internal. lainnya. terkait. dengan. perkembangan. penduduk. Indonesia yang melimpah. Sehingga bagaimana cara mengatasi sumber daya manusia usia produktif yang melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi sumber daya manusia yang memiliki.

(30) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 13. kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi beban. b.. Tantangan eksternal: Tantangan terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan. budaya,. dan. perkembangan. pendidikan. di. tingkat. internasional. c. Penyempurnaan pola pikir. Kurikulum SD 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai berikut: 1) Pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran berpusat pada peserta didik; 2) Pembelajaran. interaktif. (interaktif. guru-peserta. didik-. masyarakat-lingkungan alam, sumber/ media lainnya); 3) Pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet); 4) Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari; 5) Pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok; 6) Pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat multimedia; 7) Pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan (users). dengan memperkuat. pengembangan. potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik;.

(31) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 8) Pola. pembelajaran. ilmu. pengetahuan. 14. tunggal. (monodiscipline) menjadi pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines); 9) Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis. d. Penguatan Tata Kelola Kurikulum: Kurikulum SD 2013 dilakukan penguatan tata kelola sebagai berikut: 1. Tata kerja guru yang bersifat individual diubah menjadi tata kerja yang bersifat kolaboratif; 2. Penguatan. manajeman. sekolah. melalui. penguatan. kemampuan manajemen kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan (educational leader); dan 3. Penguatan. sarana. dan. prasarana. untuk. kepentingan. manajemen dan proses pembelajaran. 4. Penguatan Materi: Penguatan materi dilakukan dengan cara pendalaman dan perluasan materi yang relevan bagi peserta didik. Elemen perubahan pada kurikulum SD 2013 menurut Hidayat (2013: 126-129) meliputi: 1. Kompetensi Lulusan Adanya peningkatan dan keseimbangan soft skill dan hard skill yang meliputi aspek kompetensi sikap, ketrampilan, dan pengetahuan. 2. Kedudukan mata pelajaran (ISI) Kompetensi yang semula diturunkan dari mata pelajaran berubah menjadi mata pelajaran yang dikembangkan dari kompetensi..

(32) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 15. 3. Pendekatan (ISI) Kompetensi dikembangkan melalui a. SD: Tematik integrative dalam semua mata pelajaran 4. Struktur Kurikulum (ISI) a. Sekolah Dasar 1) Holistik (menyeluruh) berbasis sains (alam, sosial, dan budaya). 2) Jumlah mata pelajaran dari 10 menjadi 6. 3) Jumlah jam bertambah 4 jam perminggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran. 5. Proses Pembelajaran a. Standar proses yang semula terfokus pada eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi dilengkapi dengan mengamati, menanya,. mengolah,. menalar,. menyajikan,. menyimpulkan, dan mencipta. b. Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah sekolah dan masyarakat. c. Guru bukan satu-satunya sumber belajar d. Sikap tidak diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan SD : Tematik dan terpadu.

(33) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 6.. 16. Penilaian a. Pergeseran dari penilaian melalui tes (mengukur kompetensi pengetahuan berdasarkan hasil saja), menuju penilaian otentik (mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil) b. Memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu pencapaian hasil belajar didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal (maksimal). c. Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga kompetensi inti dan SKL d. Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrument utama penilaian.. 7. Kegiatan Ekstrakurikuler SD : Pramuka (wajib), UKS, PMR, Bahasa Inggris Berdasarkan Kemdikbud (dalam Kunandar, 2013: 36) pada Kurikulum SD 2013 mempertegas adanya pergeseran dalam melakukan penilaian yakni dari menggunakan penilaian autentik (mengukur. kompetensi. sikap,. ketrampilan,. dan. pengetahuan. berdasarkan proses dan hasil), penilaian autentik mengacu pada Penilaian Acuan Patokan (PAP) yaitu pencapaian hasil belajar didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal. Artinya pencapaian hasil belajar (kompetensi) pesertadidik tidak.

(34) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. dibandingkan. dengan. pencapaian. hasil. belajar. 17. (kompetensi). pesertadidik lain, tetapi dibandingkan dengan kriteria tertentu (KKM). b. Penguatan Pendidikan Karakter dan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Penguatan Pendidikan Karakter Dalam Kamus Bahasa Indonesia (2011: 213), karakter adalah sifat-sifat khas yang membedakan seseorang dari yang lain, tabiat, watak. Demikian juga dalam pembelajaran dibutuhkan sebuah pendidikan karakter untuk membentuk pribadi-pribadi yang luhur dari pesertadidik.. Para. pakar. pendidikan. pada umumnya. sependapat tentang pentingnya upaya peningkatan pendidikan karakter pada jalur pendidikan formal. Menurut Zubaedi (2011: 9) mengatakan bahwa penguatan memiliki makna adanya hubungan antara penguatan perilaku melalui pembiasaan di sekolah dengan pembiasaan di rumah, sedangkan penguatan pendidikan karakter dalam konteks sekarang sangat relevan untuk mengatasi krisis moral yang terjadi di Negara kita. Menurut Williams & Schnaps (dalam Zubaedi, 2011: 15) mengemukakan pendidikan karakter sebagai “any deliberate approach by which school personnel, often in conjunction with parents and community members, help children and youth become caring, principlrd and responsible”. Maknanya yaitu berbagai usaha yang dilakukan oleh pihak sekolah, bersama dengan orang tua dan anggota masyarakat untuk membantu anak-.

(35) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 18. anak dan remaja agar memiliki sifat peduli, berpendirian dan bertanggung jawab. Pendidikan karakter berpijak dari karakter dasar manusia yang bersumber dari agama, menurut Kesuma, Dkk (2011: 5) pendidikan karakter merupakan pembelajaran yang mengarah pada penguatan dan pengembangan perilaku anak secara utuh yang didasarkan pada suatu nilai tertentu yang dirujuk oleh sekolah. Pendidikan karakter menurut Akbar (2013: 127) merupakan upaya menjadikan peserta didik berkelakuan baik. Tujuan pendidikan karakter sendiri menurut Kesuma, dkk (2011: 9) adalah Pertama, Menguatkan dan mengembangkan nilainilai kehidupan yang dianggap penting dan perlu sehingga menjadi kepribadian/kepemilikan pesertadidik yang khas sebagaimana nilai-nilai yang dikembangkan. Kedua, mengoreksi perilaku peserta didik yang tidak bersesuaian dengan nilai – nilai yang dikembangkan oleh sekolah. Ketiga, membangun koneksi yang harmoni dengan keluarga dan masyarakat dalam memerankan tanggung jawab pendidikan karakter secara bersama. Dari pendapat beberapa tokoh diatas, penulis menyimpulkan bahwa pendidikan karakter merupakan proses pembelajaran yang terintagrasi dengan pembelajaran yang terjadi pada semua muatan pelajaran yang berkaitan dengan nilai-nilai positif dalam kehidupan sehari-hari yang pesertadidik dapatkan dari keluarga, sekolah dan.

(36) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. lingkungan. sekitar. yang. diarahkan. pada. penguatan. 19. dan. pengembangan perilaku pesertadidik, karakter itu sendiri mampu membentuk kepribadian khusus yang membedakan individu satu dengan individu lainnya Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Benyamin. S Bloom (dalam Wendie, 2013: 17) menyatakan berpikir tingkat tinggi adalah proses kognitif yang berguna untuk mengembangkan. pengetahuan. peserta. didik.. Konsep. ini. mengklasifikasikan tujuan pendidikan dalam tiga ranah, yaitu kognitif,. afektif,. dan. psikomotorik.. Taksonomi. Bloom. menggolongkan tujuan pendidikan menjadi tiga ranah atau kawasan yaitu ranah kognitif (berkaitan dengan kognisi atau penalaran/pemikiran–dalam bahasa pendidikan Indonesia disebut “cipta”), ranah afektif (berkaitan dengan afeksi atau “rasa”), dan ranah psikomotor (berkaitan dengan psikomotor atau gerak jasmani-jiwani, gerak-gerik jasmani yang terkait dengan jiwa; mirip dengan “karya”–walau sebenarnya tidak sama persis. Pada ranah kognitif terdapat tingkatan berpikir dari yang rending sampai tingkatan yang paling tinggi..

(37) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 20. Gambar 1 Revisi Taksonomi Bloom Taksonomi Bloom (dalam Anderson, 2010: 43) memuat dimensi proses kognitif yaitu: (1) Tahap mengingat (mengambil pengetahuan dari memori jangka panjang) (2) Tahap. memahami (mengkonstruksi makna. dari materi. pembelajaran, termasuk apa yang diucapkan, ditulis, dan digambar oleh guru). (3) Tahap mengaplikasikan (menerapkan atau menggunakan suatu prosedur dalam keadaan tertentu). (4) Tahap menganalisis (memecah-mecah materi jadi bagianbagian penyusunnya dan menentukan hubungan-hubungan antar bagian itu dan hubungan antara bagian-bagian tersebut dan keseluruhan struktur atau tujuan) (5) Tahap mengevaluasi (mengambil keputusan berdasarkan kriteria).

(38) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 21. (6) Tahap sintesis atau mencipta (memadukan bagian-bagian untuki membentuk sesuatu yang baru atau untuk membuat suatu produk yang orisinal). A. Pendekatan tematik integratif Menurut Majid (2014: 193) pendekatan tematik integratif merupakan pendekatan pembelajaran yang memadukan berbagai kompetensi dari berbagai muatan pelajaran ke dalam berbagai tema sedangkan menurut Ahmadi (2014: 191) mengemukakan bahwa pembelajaran tematik. integratif pada. materi ajar. disampaikan dalam bentuk tema-tema yang mengintegrasikan seluruh muatan pelajaran. Tema sama dengan pokok pemikiran yang menjadi pokok pembicaraan, temalah yang akan menjadi penggerak pada pelajaran yang lain. Pembelajaran tematik integratif memiliki beberapa prinsip diantaranya adalah sebagai berikut: pembelajaran dalam tematik integratif memiliki satu tema yang aktual yang dekat dengan kehidupan siswa dan tema ini digunakan untuk menyatukan beberapa materi dan beberapa muatan pembelajaran. Oleh karena itu, guru perlu mengemas atau merancang. pembelajaran. agar. pengalaman. belajar. dapat. mempengaruhi kebermaknaan belajar peserta didik. Karakteristik pembelajaran tematik integratif menurut Ahmadi (2014: 192) sebagai berikut: (1) berpusat pada siswa, (2) memberikan pengalaman langsung pada siswa, (3) pemisahan.

(39) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 22. muatan pelajaran tidak begitu jelas, (4) menyajikan konsep dari berbagai muatan pelajaran dalam suatu proses pembelajaran, (5) bersifat fleksibel, (6) hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa. B. Pendekatan saintifik Pembelajaran saintifik pada dasarnya member pengalaman kepada peserta didik untuk memperoleh pengetahuan berdasarkan metode ilmiah secara mandiri (Yani, 2014: 121). Pembelajaran yang menggunakan pendekatan saintifik diharapkan peserta didik bisa menyelesaikan sebuah masalah dan memahami materi dengan menggunakan pendekatan ilmiah, sehingga peserta didik dapat mencari informasi dari berbagai sumber. Menurut Sudarwan (dalam Majid, 2014: 193) mengemukakan bahwa pendekatan saintifik memiliki ciri-ciri penonjolan pada dimensi pengamatan, penalaran, penemuan, dan penjelasan tentang suatu kebenaran. Peneliti berpendapat pendekatan saintifik ini merupakan pendekatan yang berusaha membangun pengetahuan peserta didik melalui berbagai sumber. Membangun pengetahuan dengan melatih peserta didik untuk aktif mengamati, menanya, mencari data menyimpulkan, dan mengkomunikasikan hasil temuannya. Hal ini juga bermanfaat untuk membantu peserta didik dalam.

(40) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 23. mengambil keputusan dalam menyelesaikan masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. C. Penilaian Otentik Sebuah. penilaian. adalah. pengambilan. keputusan. berdasarkan hasil pengukuran dan kriteria yang telah ditetapkan (Purwanto, 2013: 3). Penilaian pada Kurikulum SD 2013 menggunakan penilaian otentik untuk mendapatkan informasi dan pengumpulan data hasil belajar peserta didik sebagai penilaian yang menunjukkan hasil belajar sesungguhnya. Menurut Abidin (dalam, Yani 2014: 146) mengemukakan bahwa penilaian otentik adalah mengukur, memonitor, dan menilai semua aspek hasil belajar (yang tercakup dalam domain kognitif, afektif, dan psikomotor) baik yang tampak sebagai hasil akhir dari suatu proses. pembelajaran,. maupun. berupa. perubahan. dan. perkembangan aktifitas dan perolehan belajar selama proses pembelajaran di dalam kelas maupun di luar kelas. Sama halnya menurut Callison (dalam Nurgiyantoro, 2011: 29) menyebutkan penilaian otentik merupakan sebuah penilaian proses yang di dalamnya melibatkan berbagai kinerja yang menunjukkan bagaimana pesertadidik belajar, capaian hasil, motivasi, dan sikap yang terkait dengan aktivitas pembelajaran..

(41) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 24. Di pihak lain, O’Malley dan pierce (dalam Nurgiyantoro, 2011: 34-38) mengemukakan berbagai jenis penilaian otentik yaitu sebagai berikut: 1) Penilaian kinerja, guru dapat melakukannya dengan meminta peserta didik menyebutkan unsur-unsur proyek/tugas yang akan mereka gunakan untuk menemukan penyelesaian dari masalah yang ada. 2) Penilaian wawancara lisan dalam aktivitasnya terjadi Tanya jawab antara pihak yang diwawancarai (pesertadidik) dengan pewawancara (guru/penguji) dalam konteks penilaian otentik benar atau kurang benarnya bahasa peserta didik tidak semata-mata dinilai dari ketepatan stuktur dan kosakata, melaikan. ketepatan. disampaiakan. atau. sebagai. kejelasan. halnya. informasi. yang. adalah. sarana. bahasa. berkomunikasi. 3) Pertanyaan. terbuka. dilakukan. dengan. memberikan. pertanyaan (stimulus) atau tugas yang harus dijawab atau dilakukan oleh peserta didik secara tertulis atau lisan. Pertanyaan haruslah yang memaksa peserta didik untuk mengkreasikan. jawaban. dan. menunjukan. penguasaan. pengetahuan mereka sehingga kemampuan peserta didik akan mencerminkan kualitas berpikir tingkat tinggi..

(42) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 25. 4) Menceritakan kembali teks atau cerita pemberian tugas untuk menceritakan kembali biasanya dilakukan untuk mengukur pemahaman wacana yang didengar atau dibaca secara lisan atau tertulis, tugas sangat bermakna karena dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, wacana harus dipilih sesuai dengan perkembangan pengalaman peserta didik. 5) Penilaian. jurnal. Portofolio. merupakan. penilaian. berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi berupa kumpulan karya yang dikumpulkan secara sengaja, terencana dan sistematik yang kemudian dianalisis secara cermat. untuk. menunjukkan. perkembangan. kemajuan. pesertadidik setiap waktu. 6) Proyek. merupakan bentuk. penugasan. berupa. sebuah. penelitian untuk menghasilkan karya tertentu yang dilakukan secara berkelompok dalam kaitannya dengan penilaian hasil belajar. Berdasarkan teori tentang penilaian otentik yang dipaparkan diatas peneliti dapat menyimpulkan penilaian otentik yaitu suatu penilaian dalam proses pembelajaran yang tidak hanya melihat dari hasil akhir melainkan dari setiap proses belajar, ketrampilan dan. nilai-nilai. yang. ditanamkan. dalam. setiap. proses. pembelajaran. Produk berupa instrumen penilaian yang dibuat peneliti menggunakan penilaian untuk semua kompetensi dasar.

(43) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 26. yang dibagi dalam tiga aspek, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Adapun teknik penilaian pada instrumen penilaian yang dibuat peneliti untuk menilai ketiga aspek tersebut adalah : 1. Sikap Penilaian sikap dalam Kurikulum SD 2013 terdapat pada Kompetensi Inti ke-1 dan ke-2. Kompetensi ini digunakan untuk menilai sikap spiritual dan sikap sosial. Aspek. sikap. Observasi/pengamatan,. dapat. dinilai. menggunakan:. observas/pengamatan. ini. dapat. dilakukan baik langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan rubrik penilaian yang berisi sejumlah perilaku yang diamati. 2. Pengetahuan Pengetahuan merupakan Kompentesi Inti ke-3. Aspek untuk menilai pengetahuan dapat dinilai dengan cara berikut : (1) Tes Tertulis, merupakan yang soal dan jawabannya berupa pilihan ganda, menjodohkan dan uraian. Instrumennya beruapa soal dan kunci jawaban. (2) Tes Lisan, merupakan cara penilaian dimana guru mengucapkan pertanyaan yang diberikan dan siswa menjawabnya secara lisan sehingga menimbulkan keberanian dalam diri peserta didik. 3. Keterampilan Keterampilan merupakan Kompetensi Inti ke-4. Aspek keterampilan dapat dinilai dengan beberapa cara yaitu : (1).

(44) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 27. Performance atau Kinerja, merupakan suatu penilaian yang meminta siswa melakukan suatu tugas pada situasi aslinya. Contoh performance atau kinerja adalah meminta siswa memainkan alat musik. (2) Produk, merupakan penilaian terhadap kemampuan peserta didik dalam membuat produk. Penilaian tidak hanya dilakukan pada hasik akhirnya saja melainkan juga proses pembuatannya. Contoh penilaian produk. adalah. membuat. layang-layang.. (3). Proyek,. merupakan penilaian terhadap tugas yang mengandung investigasi dan dilakukan dalam waktu tertentu. Penilaian ini sangat. dianjurkan untuk mengambangkan kemampuan. berfikir tingkat tinggi dalam diri peserta didik. Contoh proyek adalah merancang sebuah drama. 2. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran Untuk. melaksanakan. pengembangan. proses. pembelajaran. diperlukan model-model pengembangan yang sesuai dengan sistem pendidikan Sudjana (dalam Trianto, 2007: 53). Menurut Kemp (dalam Trianto, 2007: 53) pengembangan perangkat merupakan suatu lingkaran yang kontinum. Pada penelitian ini peneliti menggunakan model pembelajaran menurut Kemp dikarenakan lebih lengkap dibandingkan. perangkat. pembelajaran. lainnya.. Kemp. telah. mengembangkan desain instruksional seperti pada gambar dibawah ini:.

(45) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 28. Gambar 2 Bagan Model desain instruksional Jerold E. Kemp Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa terdapat beberapa langkah yang dibuat oleh Kemp (dalam Morrison, 2011: 12) yang akan dijelaskan sebagai berikut : 1.. Identifikasi Masalah Pembelajaran (Instructional Problem) Mengidentifikasi adanya suatu kesenjangan antara tujuan menurut kurikulum yang berlaku dengan fakta yang berada di lapangan, baik tentang model pembelajaran, pendekatan, strategi, atau teknik yang digunakan guru untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran.. 2.. Analisis Siswa (Learner Characteristic) Menganalisis perilaku dan karakteristik peserta didik. Kegiatan analisis perilaku awal siswa. untuk mengetahui keterampilan-.

(46) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 29. keterampilan khusus yang dimiliki oleh peserta didik sebelum melakukan proses pembelajaran. Analisis peserta didik bertujuan untuk mengetahui ciri-ciri, kemampuan dan pengalaman dari peserta didik. Analisis dapat berupa kemampuan akademik, usia, dan tingkat kedewasaan, dan lain-lain. 3.. Analisis Tugas (Task Analysis) Berisi tentang kumpulan prosedur untuk menentukan isi suatu pengajaran. Tujuan dari analisis tugas ini adalah untuk menentukan model pembelajaran untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran. Analisis tugas ini terdiri dari analisis isi pelajaran, konsep, prosedural, pemrosesan informasi untuk memudahkan pemahaman tentang tugas-tugas belajar dan tujuan pembelajaran yang dituangkan dalam RPPTH dan LKS.. 4.. Merumuskan Indikator (Instructional Objectives) Merumususkan indikator sesuai dengan analisis pembelajaran dan identifikasi perilaku awal peserta didik, tentang pernyataanpernyataan yang dapat dilakukan peserta didik setelah selesai mengikuti kegiatan pembelajaran.. 5.. Urutan Isi (Content Sequencing) Menentukan isi berdasarkan tingkat kesulitan supaya dapat membantu peserta didik dalam memahami pembelajaran.. 6.. Strategi Pembelajaran (Instructional Strategies) Menetukan strategi pembelajaran mulai dari pemilihan model, pendekatan, pembelajaran.. dan. metode. yang. dapat. mencapai. tujuan.

(47) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 7.. 30. Cara Penyampaian Pesan atau Isi Pembelajaran (Development of Instruction) Menyampaikan pembelajaran dengan menentukan gambar atau media yang akan digunakan dalam pembelajaran yang dapat membantu siswa memahami pengetahuan.. 8.. Instruksi Pengembangan (Development of Instruction) Instruksi pengembangan dilakukan setelah menyelesaikan analisis dan rancangan, proses ini menghasilkan bahan ajar yang akan digunakan seperti video pembelajaran ataupun materi yang akan diberikan.. 9.. Penyusunan Instrumen Evaluasi (Evaluation Instrument) Penyususnan tes hasil belajar adalah alat evaluasi untuk mengukur ketuntasan indikator dan ketuntasan penguasaan peserta didik setelah mengikuti pembelajaran. Kriteria penilaian yang dilakukan adalah berdasarkan patokan dan instrumen yang dibuat supaya dapat mengukur pencapaian hasil belajar.. 10. Evaluasi Formatif (Formative Evaluation) Evaluasi formatif merupakan bagian penting dari proses pengembangan yang berfungsi sebagai pemberi informasi bagi pengajar atau tim pengembang seberapa baik program yang telah berfungsi. Penilaian formatif dilaksanakan selama pengembangan dan uji coba..

(48) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 31. 11. Evaluasi Sumatif (Summative Evaluation) Evaluasi sumatif berfungsi untuk mengukur tingkat pencapaian tujuan-tujuan utama pada akhir pembelajaran. Penilaian sumatif meliputi hasil ujian akhir unit dan uji akhir untuk pelajaran tertentu. 12. Revisi Perangkat Pembelajaran (Revision) Revisi perangkat pembelajaran dilakukan setelah memperoleh kritik dan saran serta penilaian yang diperoleh dari kegiatan validasi perangkat pembelajaran oleh pakar. Produk yang dihasilkan dari penelitian pengembangan ini adalah RPPTH, materi ajar, Instrumen penialain, dan LKS. RPPTH merupakan rencana atau rancangan kegiatan yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai suatu kompetensi dasar yang telah dijabarkan dalam silabus, serta perangkat pembelajaran tematik integratif yang disusun sesuai dengan standar Kurikulum SD 2013. Perangkat pembelajaran ini berisi materi dan soal-soal latihan sebagai pedoman guru dalam mengajar. 13. Evaluasi Penegasan (Convirmative Evaluation) Evaluasi penegasan dilakukan untuk mengetahui apakah semua telah selesai atau belum sesuai dengan keadaan yang sebenarnya 14. Pelayanan Pendukung (Support Services) Pelayanan pendukung yang dimaksud seperti staf tata usaha, kebijkan kepala sekolah, guru mitra dan tenaga – tenaga terkait lainnya. Selian itu anggaran atau dana, fasilitas, bahan,.

(49) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 32. perlengkapan juga merupakan salah satu pelayanan pendukung yang dapat membantu berlangsungnya pengembangan. 15. Pelaksanaan (Implementation) Perencanaan yang matang dan keterlibatan orang lain selama proses perancanagn instruksi dapat meningkatkan pelaksanaan dan penerapan instruksi tersebut. Pelaksanaan seperti evaluasi formatif, dimulai pada awal proses desain instruksional. Perencanaan pelaksanaan lebih awal dapat membantu memastikan peluncuran program instruksional berjalan dengan lancar. 16. Perencanaan dan Pengaturan Usaha (Planning and Project Management) Pengaturan rancangan usaha berbeda pada tingkatan komleksitas dan jumlah dari perencanaan dan pengaturan yang diperlukan untuk sebuah pengaturan proyek pembelajaran yang ditentukan oleh jangkauan dari proyek pembelajaran tersebut 17. Manajemen Proyek (Project Management) Manajemen. proyek. sangat. penting. dilakukan. dalam. pengembangan perangkat pembelajaran. Upaya yang dibutuhkan untuk proyek ditentukan oleh ruang lingkup manajemen proyek. Produk yang dihasilkan dari penelitian pengembangan ini adalah silabus,. Rencana. Pelaksanaan. Pembelajaran. Tematik. Harian. (RPPTH), instrumen penilaian, materi ajar, dan Lembar Kerja Siswa (LKS)..

(50) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 33. Silabus sebagai acuan pengembangan RPP memuat identitas mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian alokasi waktu, dan sumber belajar (Poerwati dan Amri, 2013: 150). Silabus juga bermanfaat sebagai pedoman untuk merencanakan pengelolaan kegiatan pembelajaran yang diuraikan dalam RPPTH. Kegiatan pembelajaran yang dipilih juga akan mengacu pada sumber/media dan materi yang telah ditetapkan pada silabus. RPPTH penjabaran dari silabus, untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai KD. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau sering dikenal dengan RPPTH pada kurikulum SD 2013 menurut Fadlillah (2014: 143) merupakan suatu bentuk perencanaan pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh pendidik dalam kegiatan pembelajaran. Menurut Hill dan Ruptic (dalam Basuki, dkk 2014: 8) asesmen adalah. suatu. proses. untuk. pengumpulan. bukti. dan. mendokumentasikan pembelajaran dan pertumbuhan anak, kurikulum SD 2013 menggunakan penilaian otentik menurut Abidin (dalam Yani, 2014: 146) mengemukakan bahwa penilaian otentik adalah mengukur, memonitor, dan menilai semua aspek hasil belajar (yang tercakup dalam domain kognitif, afektif, dan psikomotor) baik yang tampak sebagai hasil akhir dari suatu proses pembelajaran, maupun berupa perubahan dan perkembangan aktifitas dan perolehan belajar selama proses pembelajaran di dalam kelas maupun di luar kelas..

(51) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 34. Kedua teori tersebut peneliti menyimpulkan bahwa sebuah asesmen atau penilaian suatu alat yang digunakan oleh pendidik dalam mengolah hasil belajar peserta didik. Bentuk instrumennya berupa format penilaian disamping berbentuk butir-butir soal dengan produk berupa aktivitas dan karya siswa (Kosasih, 2014: 151). Materi. ajar. sangat. berguna. untuk. mencapaian. tujuan. pembelajaran. Menurut Fadiilah (2014: 136) mengatakan bahwa materi ajar merupakan materi yang disampaikan kepada peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Materi ajar mengacu pada Kompetensi inti dan kompetensi dasar yang telah ditentukan. Sebab, materi ajar dibuat untuk mencapai standar kompetensi lulusan. Setelah menyusun materi ajar kemudian merancang LKS. Ahmadi (2014: 171) menyatakan Lembar Kegiatan Siswa (student work sheet) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. LKS akan memuat: judul, KD yang akan dicapai, alokasi waktu, peralatan/bahan. yang. diperlukan. untuk. menyelesaikan. tugas,. informasi singkat langkah kerja, tugas yang harus dilakukan, dan laporan yang harus dikerjakan, sedangkan menurut Trianto (2009: 223) LKS merupakan panduan yang digunakan untuk melakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah. LKS berupa panduan yang digunakan untuk latihan pengembangan aspek kogntif maupun aspek lain pada pembelajaran dalam bentuk panduan eksperimen atau demonstrasi. Jadi LKS sangat penting dalam proses pembelajaran.

(52) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 35. selain dapat membantu pendidik dalam melihat sampai mana pemahaman pesertadidik dalam menyerap pelajaran juga dapat dijadikan media dalam kegiatan pembelajaran. B. Penelitian yang Relevan Peneliti menemukan tiga penelitian yang cukup relevan dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti, yaitu: 1) Penelitian analisis tentang kurikulum 2013 yang dilakukan oleh Deden Cahaya Kusuma Permatasari (2013). Dalam penelitian Deden Cahaya Kusuma. meneliti. “Analisis. Komponen-Komponen. Pengembangan. Kurikulum 2013 pada Bahan Uji Publik Kurikulum 2013”. Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa metode deskripsi, yaitu memaparkan data-data yang diperoleh dari berbagai sumber kemudian browsing internet, yaitu mencari serta mengambil data-data tentang suatu objek melalui internet dan studi pustaka untuk mencari data serta mengambil data referensi dari buku-buku atau yang sejenisnya yang terkait dengan objek yang sedang dicari informasinya. Produk yang dihasilkan berupa modul “Analisis Komponen-Komponen Pengembangan Kurikulum 2013 pada Bahan Uji Publik Kurikulum 2013”. Berdasarkan hasil analisis didapatkan fakta bahwa Rancangan kurikulum yang terdapat pada Bahan Uji. Publik. Kurikulum. 2013. memiliki. komponen-komponen. pengembangan kurikulum yang terdiri dari komponen tujuan, komponen isi, komponen metode, dan komponen evaluasi. Untuk komponen tujuan, isi, dan metode sudah dapat dikatakan baik, namun uuntuk komponen.

(53) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 36. evaluasi masih belum berperan secara maksimal. Hal ini dapat terlihat dari beberapa permasalahan kurikulum 2006 yang masih belum diselesaikan. 2) Penelitian pengembangan berupa skripsi (tidak diterbitkan) yang dilakukan oleh Vitus Winda Ari Wismantaka (2014) dengan judul “Pengembangan Bahan Ajar Mengacu Kurikulum 2013 Subtema Meneladani Sikap Pahlawan Bangsaku untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar”. Penelitian ini menghasilkan suatu produk berupa bahan ajar yang mengacu pada Kurikulum 2013 dan menggunakan pendekatan tematik integratif, pendekatan saintifik, pendidikan karakter berbasis budaya lokal, serta penilaian secara otentik pada kegiatan belajarnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan ajar yang dikembangkan dengan prosedur pengembangan Borg dan Gall dengan langkah: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi ahli, (5) revisi desain, (6) uji coba desain, (7) validasi siswa, (8) revisi desain, hingga menghasilkan desain produk final berupa bahan ajar yang mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV SD. Bahan ajar tersebut telah direvisi berdasarkan (1) pakar Kurikulum 2013, (2) dua orang guru kelas IV SD, dan (3) validasi lapangan oleh sepuluh siswa kelas IV SD Pangudi Luhur Sedayu. Dari keseluruhan hasil validasi diperoleh hasil bahwa bahan ajar yang dikembangkan sudah layak digunakan untuk kelas IV SD dengan skor rerata skor 4,43 dan termasuk dalam kategori “sangat baik”. 3) Penelitian pengembangan bahan ajar yang dilakukan oleh Muh Rizal (2012). Dalam penelitian Anastasia Tiur Rohani meneliti “Pengembangan.

(54) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 37. Perangkat Pembelajaran Estimasi Berhitung Di Sekolah Dasar”. Produk yang dihasilkan berupa modul pembelajaran “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Estimasi Berhitung Di Sekolah Dasar”. Untuk mengetahui kualitas produk pengembangan Evaluasi tahap I: penilaian terhadap prototipe I yakni rencana pembelajaran, LKS dan buku ajar yang telah dibuat dinilai oleh pakar yang berkompeten dalam bidang ini. Hasil penilaian dari pakar direvisi sehingga diperoleh prototipe II perangkat pembelajaran. Evaluasi tahap II: dilakukan uji coba prototipe II, hasil uji coba direvisi lagi sehingga diperoleh prototipe III yang merupakan paket pembelajaran yang diharapkan. dengan tujuan, bahasa dan format perangkat pembelajaran. Hasil penelitian tersebut kemudian dijadikan dasar untuk merevisi produk. Ketiga penelitian tersebut relevan terhadap penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Pada penelitian pertama, produk yang dihasilkan berupa modul yang menganalisis komponen-komponen pengembangan kurikulum 2013 pada bahan uji publik kurikulum 2013. Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa metode deskripsi, yaitu memaparkan data-data yang diperoleh dari berbagai sumber kemudian browsing internet, yaitu mencari serta mengambil data-data tentang suatu objek melalui internet dan studi pustaka untuk mencari data serta mengambil data referensi dari buku-buku atau yang sejenisnya yang terkait dengan objek yang sedang dicari informasinya, sedangkan peneliti mendapatkan data dari analisis kebutuhan dengan guru kelas 1 SD yang sudah menerapkan Kurikulum SD 2013. Berdasarkan penelitian relevan.

(55) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 38. pertama, maka peneliti ingin mengembangkan perangkat pembelajaran berupa silabus, RPPTH, materi ajar, instrumen penilaian dan LKS yang sesuai dengan kurikulum SD 2013. Tidak jauh berbeda dengan penelitian yang kedua. Penelitian ini mengembangkan perangkat pembelajaran Estimasi Berhitung di Sekolah Dasar. Berdasarkan penelitian relevan kedua, maka peneliti ingin mengembangkan perangkat pembelajaran subtema pengalaman yang berkesan untuk siswa kelas I Sekolah Dasar. Sedangkan pada penelitian ketiga mendeskripsikan tentang pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP, LKS, dan buku ajar. Penelitian ketiga yang dilakukan oleh Vitus Winda Ari Wismantaka (2014) produk yang dihasilkan berupa bahan ajar yang mengacu kurikulum SD 2013 dan menggunakan prosedur pengembangan Borg and Gall yang terdiri dari 8 langkah di mana tahap pengembangannya sampai pada tahap uji coba lapangan. Berbeda halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, peneliti menghasilkan produk berupa perangkat pembelajaran yang terdiri dari silabus, RPPTH, materi ajar, instrumen penilaian, dan Lembar Kerja Siswa (LKS). Peneliti menggunakan pengembangan perangkat pembelajaran model pengembangan Jerold E Kemp yang direvisi dan prosedur penelitian pengembangan yang dikemukakan oleh Borg and Gall, yang dibatasi menjadi lima langkah yaitu pada revisi desain setelah dilakaukan validasi. Berdasarkan ketiga penelitian tersebut belum ada yang merancang perangkat pembelajaran kurikulum SD 2013 secara lengkap meliputi: silabus, RPPTH, instrumen penilaian, materi ajar dan LKS yang khusus.

(56) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 39. untuk siswa kelas (1) Sekolah Dasar. Oleh sebab itu, peneliti ingin mengembangkan perangkat pembelajaran subtema pengalaman yang berkesan mengacu kurikulum SD 2013 untuk kelas (1) Sekolah Dasar. C. Kerangka Pikir Berdasarkan pemaparan teori-teori di atas, maka disusunlah kerangka berpikir yang digunakan penulis dalam pengembangan perangkat pembelajaran subtema musim kemarau mengacu Kurikulum SD 2013 untuk sekolah dasar kelas I sebagai berikut :. Gambar 3 Kerangka pikir.

(57) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 40. Berdasarkan kerangka berpikir tersebut peneliti memulai penelitian dari pemahaman tentang kurikulum 2013 kemudian melanjutkan untuk melakukan analisis kebutuhan pada guru kelas 1 SD sehingga dari hasil wawancara tersebut di dapatkan data tentang kebutuhan perangkat pembelajaran oleh guru kelas 1 SD oleh sebab itu peneliti membuat judul penelitian yaitu “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Subtema Pengalaman yang Berkesan Mengacu Kurikulum 2013 Untuk Siswa Kelas 1 Sekolah Dasar.” Dalam penelitian tersebut menghasilkan produk perangkat pembelajaran yang berupa: silabus, RPPTH, instrumen penilaian, materi ajar, dan LKS. D. Pertanyaan Penelitian Berdasarkan uraian teori diatas maka dapat dirumuskan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut: (1) Bagaimana. langkah-langkah. penelitian. pengembangan. perangkat. pembelajaran subtema pengalaman yang berkesan mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas satu (1) Sekolah Dasar tahun ajaran 2014/2015? (2) Bagaimana kualitas perangkat pembelajaran subtema pengalaman yang berkesan mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas (1) Sekolah Dasar menurut pakar Kurikulum SD 2013? (3) Bagaimana kualitas perangkat pembelajaran subtema pengalaman yang berkesan mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas (1) Sekolah Dasar menurut guru Sekolah Dasar Kelas 1 pelaksana Kurikulum SD 2013?.

(58) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah Research and Development atau sering disebut dengan metode penelitian dan pengembangan. Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2009: 47). Pengembangan perangkat pembelajaran akan menggunakan model pengembangan Jerold E Kemp yang direvisi dan prosedur penelitan pengembangan yang dikemukakan oleh Borg and Gall. Ada 10 prosedur penelitian pengembangan yang dikemukakan oleh Borg and Gall sebagai berikut: Potensi dan Masalah. Ujicoba Pemakaian. Revisi Produk. Pengumpulan data. Revisi Produk. Desain Produk. Ujicoba Produk. Validasi Desain. Revisi Desain. Produksi Masal. Gambar 4 Langkah-langkah penggunaan Metode R&D (Sugiyono, 2009: 47). 41.

(59) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 42. 1. Potensi dan masalah Penelitian berangkat dari potensi dan masalah yang ada. Potensi merupakan segala sesuatu bila dikembangkan akan memiliki nilai tambah sedangkan masalah adalah pentimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi, masalah dapat diatasi melalui R&D. 2. Pengumpulan data Setelah menemukan potensi dan masalah langkah selanjutnya adalah mengumpulkan berbagai informasi yang dapat dipergunakan untuk bahan perencanaan produk yang dapat mengatasi suatu masalah yang tersebut. 3. Desain produk Desain produk harus dibuat dalam bentuk gambar ataupun bagan, supaya dapat dipergunakan sebagai acuan dalam menilai dan membuatnya. Dalam bidang pendidikan produk yang di desain berupa desain metode yang berupa rancangan metode pembelajaran baru. Dalam desain produk sebaiknya dicantumkan gambar kerja, bagan, atau uraian ringkas sehingga mudah untuk dipahami. 4. Validasi desain Validasi desain merupakan kegiatan untuk menilai rancangan produk yang telah dibuat. Validasi produk dapat dilakukan oleh beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk baru yang telah dirancang. Para pakar diminta untuk menilai desain tersebut sehingga selanjutnya dapat diketahui kekurangan dan kelebihannya..

(60) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 43. 5. Revisi desain setelah memperoleh saran perbaikan dari pakar,. produk tersebut. kemudian diperbaiki sesuai dengan saran yang diberikan. Yang bertugas memperbaiki desain adalah peneliti yang mau menghasilkan produk tersebut. 6. Ujicoba produk Setelah direvisi, kemudian produk diujicobakan. Ujicoba tahap awal dilakukan dengan simulasi penggunaan metode mengajar tersebut. Pengujian dilakukan untuk mendapatkan informasi bahwa metode mengajar baru lebih efektif dn efisien dibandingkan dengan metode yang lama. 7. Revisi produk Setelah melakukan ujicoba produk, peneliti merevisi produk yang dibuat supaya dapat diujicobakan ke kelas yang lebih luas 8. Ujicoba pemakaian Setelah produk selesai direvisi kemudian dilakukan ujicoba produk dalam lingkup lembaga pendidikan yang lebih luas. Dalam ujicoba produk ini akan mendapat kritik dan saran yang berguna untuk perbaikan lebih lanjut. 9. Revisi produk Revisi produk dilakukan jika saat melakukan ujicoba pada lembaga pendidikan yang lebih luas terdapat kekurangan yang masih perlu diperbaiki..

Gambar

Gambar 1 Revisi Taksonomi Bloom
Gambar 2 Bagan Model desain instruksional Jerold E. Kemp  Dari  gambar  tersebut  dapat  dilihat  bahwa  terdapat  beberapa  langkah  yang  dibuat  oleh  Kemp  (dalam  Morrison,  2011:  12)  yang  akan  dijelaskan sebagai berikut :
Gambar 3 Kerangka pikir
Gambar 4 Langkah-langkah  penggunaan Metode R&D (Sugiyono,  2009: 47) Potensi dan Masalah Pengumpulan data  Desain  Produk  Validasi Desain Ujicoba Pemakaian Revisi Produk Revisi  Desain Ujicoba Produk Produksi Masal Revisi Produk
+7

Referensi

Dokumen terkait

yang telah berkenan menjadi ahli media dan juga memberikan penilaian, kritik, serta saran berharga dalam pengembangan multimedia interaktif ini. Bapak Andhika Brahmantara

[r]

 Guru menanyakan kepada siswa bagaimana cara mengetahui Kerusakan yang terjadi pada setrika listrik.  Siswa mampu menjelaskan penyebab kerusakan

kDcED nqck B4 sd4N

oooo This research pervades with the report of the sources and uses of working capital regarding to the financial statement of PT Semen Padang in 2010-2011.

Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Dwivedi (2008), juga turut membuktikan bahwa konsentrasi sulfur dioksida dapat dipengaruhi salah satunya oleh faktor perbedaan

Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Data ini diperoleh dari studi dokumentasi yang