• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEORI A Kajian Pustaka

2. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran

Daryanto (2014:v) Perangkat Pembelajaran adalah salah satu wujud persiapan yang dilakukan oleh guru sebelum mereka melakukan proses pembelajaran. Persiapan mengajar merupakan salah satu tolak ukur dari sukses seorang guru. Kegagalan dalam perencanaan sama saja dengan

merencanakan kegagalan. Bertemali dengan proses pembelajaran maka, guru perlu mengembangkan perangkat pembelajaran.

Berdasarkan Permendikbud nomor 65 tahun 2013 tentang Standar Proses Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan Rencana PelaksanaanPembelajaran (RPP) yang mengacu pada Standar Isi. Perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan LKS, dan instrumen penilaian. Penyusunan Silabus dan RPP disesuaikan pendekatan pembelajaran yang digunakan. Perangkat pembelajaran sebagai alat pandu pelaksanaan pembelajaran hendaknya disusun guru sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Keempat elemen perangkat pembelajaran tersebut dapat dijabarkan berdasarkan Permendikbud nomor 65 tahun 2013 tentang standar proses sebagai berikut:

1. Silabus

Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan kajian mata pelajaran. Bertemali dengan silabus maka Permendikbud menyatakan bahwa silabus paling sedikit memuat beberapa hal sebagai berikut:

a. Identitas mata pelajaran (khusus SMP/MTs/SMPLB/Paket BdanSMA/MA/SMALB/SMK/MAK/Paket C/ Paket C Kejuruan); b. Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas;

c. Kompetensi inti, merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran;

d. Kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran;

e. Tema (khusus SD/MI/SDLB/Paket A);

f. Materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi;

g. Pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan;

h. Penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik.

i. alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur kurikulum untuk satu semester atau satu tahun; dan

j. sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar atau sumber belajar lain yang relevan.

Pengembangan silabus berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar Isi (SI). Silabus digunakan sebagai acuan dalam pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran. Abidin (2014:291-292) dalam pengembangannya, ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan sebagai berikut:

a. Ilmiah

Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secar keilmuan.

b. Relevan

Cakupan, kedalaman, tingkatan kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spiritual peserta didik.

c. Sitematis

Komponen-komponen silabus saling berhubungan secar fungsional dalam mencapai kompetensi.

d. Konsisten

Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian.

e. Memadai

Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup ntuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.

f. Aktual dan kontekstual

Cakupan indikator, materi poko, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni muktahir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi. g. Fleksibel

Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi variasi peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang tejadi di sekolah dan tuntutan masyarakat.

h. Menyeluruh

Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (sikap, keterampilan, dan pengetahuan).

Bertemali dengan silabus Depdiknas (2007b) dalam Abidin (2014:292) ada beberapa tahapan yang dapat dilakukan guru dalam menyusun silabus pembelajaran. Tahapan tersebut sebagai berikut:

a. Perencanan

Guru yang menyusun silabus terlebih dahulu menyiapkan informasi, kepustakaan atau referensi. Informasi yang disiap dapat dilakukan dengan memanfaatkan multimedia dan internet.

b. Pelaksanaan

Dalam melaksanakan penyusunan silabus, guru perlu memahami semua perangkat yang berhubungan dengan penyusunan silabus, seperti Standar Kompetensi Lulusan, Kompetensi Inti, dan Kompetensi Dasar.

c. Perbaikan

Buram silabus perlu dikaji ulang sebelum digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

d. Pemantapan

Masukan dari pengkajian ulang dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk memperbaiki buram awal. Apabila telah memenuhi kriteria dengan cukup baik sialbus tersebut dapat digunakan sebagai dasar menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran.

e. Penilaian silabus

Penilaian pelaksanaan silabus perlu dilakukan secara berkala dengan menggunakan model-model penilaian kurikulum.

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan berdasarkan silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran agar peserta didik dapat mencapai Kompetensi Dasar (KD) yang telah ditetapkan. Setiap pendidik berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. RPP disusun berdasarkan Kompetensi Dasar (KD) atau subtema yang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.

Berdasarkan Permendikbud nomor 65 tahun 2013, komponen RPP terdiri atas beberapa elemen dasar sebagai berikut:

a. Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan b. Identitas mata pelajaran atau tema/subtema; c. Kelas/semester;

d. Materi pokok;

e. Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai; f. Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan

menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan;

h. Materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi;

i. Metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai;

j. Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran;

k. Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan;

l. Langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan, inti, dan penutup; dan

m. Penilaian hasil pembelajaran.

Permendikbud nomor 65 tahun 2013, menyatakan bahwa dalam menyusun RPP hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut: a. Perbedaan individual peserta didik antara lain kemampuan awal, tingkat intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik. b. Partisipasi aktif peserta didik.

c. Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar, motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian.

d. Pengembangan budaya membaca dan menulis yang dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.

e. Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.

f. Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar.

g. Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.

h. Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.

3. Lembar Kerja Siswa (LKS)

Menurut Daryanto (2014:175-176) Lembar Kerja Siswa (student work sheet) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa atau lembar kegiatan berisi petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. Daryanto juga menjelaskan struktur Lembar Kerja Siswa (LKS) secara umum adalah sebagai berikut:

a. Judul, mata pelajaran, semester. b. Petunjuk belajar

c. Kompetensi yang akan dicapai d. Indikator

e. Tugas-tugas dan langkah-langkah kerja 4. Instrumen Penilaian

Penilaian yang dilakukan mencakup tiga kompetensi yaitu kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Dimana instrumen penilaian yang digunakan sebagai berikut:

a. Penilaian kompetensi sikap

Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian diri, penilaian “teman sejawat”(peer evaluation) oleh peserta didik dan jurnal. Instrumen yang digunakan daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik (Permendikbud 2013).

Pendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan.

1) Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen uraian dilengkapi pedoman penskoran.

2) Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan.

3) Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas (Permendikbud 2013).

c. Penilaian Kompetensi Keterampilan

Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.

Instrumen penilaian yang digunakan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1. Substansi yang merepresentasikan kompetensi yang dinilai;

2. Konstruks yang memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk instrumen yang digunakan; dan

3. Penggunaan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik (Permendikbud 2013).

Dokumen terkait