• Tidak ada hasil yang ditemukan

1.5 Definisi Operasional .1Keefektifan.1Keefektifan

1.5.3 Model Problem Based Learning (PBL)

Model pembelajaran PBL adalah model pembelajaran yang menekankan pada pemberian masalah pada masing-masing siswa atau kelompok yang mengaharuskan siswa dan kelompok untuk mencari sendiri solusi pemecahannya. PBL menurut Arends (2008:41) merupakan model dengan menyuguhkan berbagai situasi bermasalah yang autentik dan bermakna kepada siswa yang dapat berfungsi sebagai batu loncatan untuk investigasi dan penyelidikan. Dalam pembelajaran PBL, siswa saling bekerja sama dalam tugas-tugas kompleks dan meningkatkan kesempatan untuk melakukan penyelidikan serta diskusi bersama untuk menyelesaikan permasalahan dan mengembangkan keterampilan sosial. 1.5.4 Hasil Belajar

Hasil belajar menurut Snelbeker (dalam Rusmono, 2012:8) adalah perubahan atau kemampuan baru yang diperoleh siswa setelah melakukan proses belajar, karena belajar pada dasarnya adalah bagaimana perilaku seseorang berubah sebagai akibat dari pengalaman. Untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah melalui proses pembelajaran, digunakan tes kemampuan yang sesuai dengan materi yang telah dipelajari siswa. Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang meliputi tiga ranah yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Pada penelitian ini, peneliti membatasi hasil belajar yang dikaji berupa aspek kognitif saja.

14

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Pembelajaran

Pembelajaran merupakan perpaduan dari dua aktivitas yaitu belajar dan mengajar. Belajar merupakan suatu usaha bagi seorang individu untuk mengetahui hal baru yang sebelumnya belum pernah diketahui. Pengertian belajar menurut Gagne (dalam Dimyati dan Mudjiono, 2013:10) merupakan suatu serangkaian proses kognitif seseorang individu yang mengubah sifat stimulasi lingkungan, melewati pengolahan informasi menjadi pengetahuan baru bagi individu tersebut. Belajar merupakan proses memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan dan tingkah laku. Proses pemerolehan pengatahuan dan keterampilan dalam belajar terjadi melalui instruksi atau arahan dari pendidik atau guru.

Selain itu menurut Winkel (dalam Susanto, 2014:4) bahwa belajar merupakan suatu aktivitas mental yang berlangsung dalam interaksi aktif antara seseorang dengan lingkungan, dan menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap yang bersifat relatif konstan dan berbekas. Berdasarkan pengertian tersebut diketahui bahwa belajar bersumber tidak hanya dari guru atau buku tetapi juga berasal dari lingkungan yang menyebabkan peubahan perilaku. Perubahan perilaku sebagai hasil proses belajar diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Penjelasan belajar menurut Winkle sejalan dengan pengertian belajar secara psikologis. Menurut Slameto (2013:2) pengertian belajar secara psikologis yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan tersebut nyata dan terjadi pada setiap aspek tingkah laku.

Belajar merujuk pada aktivitas siswa untuk memperoleh pengetahuan baru, sedangkan mengajar merujuk pada aktivitas guru dalam memberikan instruksi bagi siswa dalam proses pemerolehan pengetahuannya (Susanto, 2014:18). Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dari pengertian tersebut, dapat diketahui bahwa pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan guru atau pendidik dalam membantu siswa untuk memperoleh pengetahuan maupun pembentukan sikap dan karakter peserta didik.

Menurut Degeng (dalam Hamzah dan Muhlisrarini, 2014: 42) bahwa pembelajaran merupakan upaya untuk siswa dalam bentuk kegiatan memilih, menetapkan, dan mengembangkan metode dan strategi yang optimal untuk mencapai hasil belajar yang diinginkan. Sehingga dalam hal ini siswa melakukan upaya yang mampu meningkatkan atau menambah wawasan dan pengetahuannya melalui berbagai metode dan strategi pemerolehan pengatahuan.

Merujuk pada beberapa pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pengertian pembelajaran yaitu suatu interaksi antara pendidik dan peserta didik sebagai upaya untuk pemerolehan pengetahuan bagi peserta didik. Pendidik dalam

hal ini memberikan instruksi atau arahan yang dapat menuntun peserta didik untuk mendapatkan pengetahuannya.

2.1.2 Matematika

Salah satu mata pelajaran yang wajib diberikan kepasa siswa sekolah dasar adalah mata pelajaran matematika. Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu lain dan berperan penting dalam memajukan daya pikir manusia (BSNP, 2006:147). Sejalan dengan pengertian tersebut, Johnson dan Rising (dalam Suherman dkk, 2003:17) menyebutkan bahwa matematika merupakan pola berfikir dan pola pengorganisasian dalam pembuktian yang logis, matematika adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas, dan akurat. Beberapa definisi mengenai matematika disebutkan oleh Anitah (dalam Hamzah dan Muhlisrarini, 2014:47) yaitu:

a) Matematika adalah cabang pengetahuan eksak dan terorganisasi. b) Matematika adalah ilmu tentang keluasan atau pengukuran dan letak

c) Matematika adalah ilmu tentang bilangan-bilangan dan hubungan hubungannya.

d) Matematika berkenaan dengan ide-ide, struktur-struktur, dan hubungan-hubungannya yang diatur menurut urutan yang logis.

e) Matematika adalah ilmu deduktif yang tidak menerima generalisasi yang didasarkan pada observasi (induktif) tetapi diterima generalisasi yang didasarkan pada pembuktian secara deduktif.

f) Matematika adalah ilmu tentang struktur yang terorganisasi mulai dari unsur yang tidak didefinisikan ke unsure yang didefinisikan, ke aksioma atau postulat akhirnya ke dalil atau teorema.

g) Matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan besaran, dan konsep-konsep hubungan lainnya yang jumlahnya banyak dan terbagi kedalam tiga bidang yaitu, aljabar, analisis, dan geometri.

Definisi lain matematika disebutkan oleh Ismail dkk (dalam Hamzah dan Muhlisrarini, 2014:48) bahwa matematika adalah ilmu yang membahas angka-angka dan perhitungannya, membahas masalah-masalah numerik mengenai kuantitas dan besaran, mempelajari hubungan pola, bentuk dan struktur, sarana berfikir, kumpulan sistem, struktur dan alat. Pembelajaran matematika perlu diberikan kepada anak sejak usia sekolah dasar. Hal ini perlu dilakukan untuk membekali peserta didik agar memiliki kemampuan berfikir kritis, logis, kreatif, dan sistematis.

Berdasarkan BSNP (2006:148) ruang lingkup mata pelajaran matematika meliputi tiga aspek yaitu bilangan, geometri dan pengukuran, serta pengolahan data. Ketiga aspek tersebut diberikan kepada siswa mulai dari usia sekolah dasar. Materi diberikan secara bertahap mulai dari urutan mteri yang paling mudah menyesuaikan dengan tahapan perkembangan anak.

Dari beberapa pengertian matematika yang telah diuraikan oleh para ahli dapat ditarik kesimpulan bahwa matematika merupakan suatu bidang ilmu yang mempelajari tentang bilangan-bilangan yang terbagi dalam tiga aspek yaitu bilangan, geometri dan pengukuran serta pengolahan data. Selain itu matematika

juga berkenaan dengan struktur dan pola hubungan yang diatur menurut aturan yang logis.

Dokumen terkait