• Tidak ada hasil yang ditemukan

VOTING DAN REPRESENTASI DEMOKRASI

4.7 MODEL TIEBOUT

Di dalam model Tiebout akan dibahas mengenai hubungan antar mobilitas, pembentukan komunitas sukarela, dan penyediaan barang publik yang efisien. Dalam pasar tidak sempurna barang publik tidak disediakan secara efisien. Dasar dari masalah ini adalah pasar tidak menuntut individu mengungkapkan preferensi mereka untuk barang publik. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan umum bahwa beberapa jenis intervensi pemerintah memang

30

diperlukan. Kemampuan individu bergerak secara yurisdiksi menghasilkan solusi pasar yang menawarkan pelayanan publik dan pajak yang sesuai dengan situasi yang sedang dihadapi. Tujuan dari Model Tiebout adalah memikirkan cara untuk mencapai penyediaan barang publik yang efisien dan menentukan karakteristik kondisi spesifik yang akan berhasil.

Mekanisme Tiebout dimulai dari individu menentukan faktor apakah yang dipilih masyarakat antara pajak yaitu beban pajak yang akan ditanggung penduduk dan paket layanan di masyarakat yaitu manfaat dari pelayanan publik yang lebih disukai. Jika banyak daerah yang bersedia untuk masing-masing paket pajak / layanan yang berbeda, individu akan memilih salah satu yang memberikan kepuasan terbesar bagi mereka. Mereka akan memilih salah satu diantara pajak dan jasa yang paling diinginkan. Dapat dianalogikan dengan pasar swasta yang menunjukkan bahwa individu dapat memilih yang mereka inginkan di sektor publik dan tidak perlu melalui voting. Menurut Tiebout, suatu proses kuasi-pasar dapat memperbaiki masalah barang publik.

Asumsi dari model Tiebout yaitu sebagai berikut : ü Kegiatan pemerintah tidak menghasilkan eksternalitas.

ü Individu bisa pindah ke yurisdiksi di mana pelayanan publik yang paling sesuai untuknya.

ü Individu memiliki informasi yang sempurna dalam hal pelayanan publik dan pajak.

ü Masyarakatnya cukup berbeda sehingga setiap individu dapat menemukan pelayanan publik yang sesuai permintaannya.

ü Untuk setiap pola pelayanan masyarakat yang ditetapkan mengikuti preferensi penduduk dan ada ukuran masyarakat yang optimal.

ü Masyarakat di bawah ukuran optimal berusaha untuk menarik penduduk baru agar biaya rata-rata lebih rendah.

Tiebout menyimpulkan bahwa dalam kondisi ini individu akan mencari komunitas yang paling memenuhi preferensi mereka. Selanjutnya, jika produksi barang publik menunjukkan skala hasil konstan, maka individu akan pindah ke komunitas yang dapat memenuhi preferensi mereka. Dengan skala hasil konstan, masyarakat dapat memberikan layanan dengan biaya rata-rata minimum, dan ukuran masyarakat menjadi tidak relevan.

31

Asumsi paling penting untuk implikasi efisiensi ekonomi dari model Tiebout adalah tidak adanya eksternalitas atau dampak situasi fiskal. Eksternalitas bermanfaat dalam proses produksi, distribusi, dan konsumsi barang tertentu. Keberadaan eksternalitas adalah alasan utama mengapa individu harus berkelompok secara kolektif untuk konsumsi barang publik. Jumlah pelayanan publik yang dipilih harus efisien bagi masyarakat tetapi apabila tidak efisien maka ketidakefisienannya disebabkan oleh eksternalitas.

Hal ini dapat diperbaiki dengan dua cara yaitu :

ü Eksternalitas dapat dihilangkan jika pemerintah lebih besar (secara geografis dan populasinya lebih besar). Jika semua orang yang mendapatkan keuntungan atau membayar layanan publik maka tidak ada eksternalitas.

ü Hibah antar pemerintah dapat digunakan untuk mendorong pemerintah daerah untuk mengubah kuantitas pelayanan publik secara lebih efisien. Ini bisa dicapai tanpa mengubah ukuran penerimaan pemerintah.

Hasil alokatif dari model Tiebout ditunjukkan sebagai berikut :

ü Perubahan dalam biaya dari salah satu layanan publik akan menyebabkan perubahan kuantitas yang dihasilkan.

ü Biaya bergerak dari masyarakat untuk masyarakat harus diakui.

Singkatnya, hipotesis Tiebout menyediakan dukungan untuk memungkinkan pasar, yang dimaksudkan gerakan bebas dari konsumen, untuk menentukan ketentuan barang publik lokal. Dengan memilih kelompok masyarakat, konsumen mengungkapkan selera mereka. Mereka juga mematuhi hukum pajak daerah begitu bebas tunggang dikesampingkan.

Oleh karena itu efisiensi adalah dicapai. Meskipun tampaknya sederhana, ada sejumlah kesulitan ketika implementasi praktis dari hipotesis ini. Hipotesis ini menyediakan wawasan yang menarik ke dalam angkatan kerja dalam pembentukan masyarakat tapi itu tidak menjamin efisiensi.

32

Gambar : Ilustrasi dari dampak hipotesis Tiebout. Sumber : http://www.rri.wvu.edu/WebBook/Goetz/Migx2.htm

Berdasarkan hipotesis atau model Tiebout, ada tiga hal yang diakibatkan kenaikan pajak properti seperti yang dicontohkan diatas, yaitu :

Panel 1 : Terjadi pergeseran permintaan untuk perumahan, termasuk peningkatan permintaan orang yang suka taman. Sehingga menyebabkan peningkatan permintaan untuk perumahan di masyarakat, mengakibatkan harga rumah lebih tinggi.

Panel 2 : Pada panel kedua, akan ada penurunan permintaan untuk perumahan di antara yang tidak menyukai ataupun yang menyukai taman. Sehingga menyebabkan penurunan permintaan yang mengarah ke harga yang lebih rendah.

Panel 3 : Panel ketiga mengartikulasikan preferensi dengan hanya bergerak menjauh. Asumsinya adalah yang mendukung taman melebihi jumlah yang menentang, akibatnya nilai rumah di masyarakat terbukti meningkatkan.

33 BAB V KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa Intervensi dalam perekonomian berpotensi dapat meningkatkan kesejahteraan. Eksternalitas, hasil kompetitif yang tidak efisien, keberadaan barang publik, dan persaingan yang tidak sempurna adalah penyebab terjadinya kegagalan pasar oleh karena itu diperlukan intervensi pemerintah untuk mengatasinya. Beberapa macam pertumbuhan sektor publik dalam ekonomi politk untuk membantu pemerintah ialah model pembangunan pertumbuhan, hukum Wedger, hukum Boumol, model politik, dan effect ratchet. Dasar dari model-model pembangunan pertumbuhan sektor publik ialah perubahan struktur perekonomian. Kelemahan teori dari model kelemahan sektor publik adalah model pengembangan perubahan tersebut hanya didorong oleh eksogen dalam proses kemajuan ekonomi. Hukum Wagner menjelaskan bagian GNP yang diambil sektor publik. Hukum ini terkait dengan pertumbuhan ukuran relatif sektor publik, yaitu jika pendapatan perkapita dalam ekonomi bertambah, ukuran sektor publik juga bertambah. Hukum Baumol dimulai dari observasi tentang sifat teknologi produksi di sektor publik. Dasar dari teknologi sektor publik yang cenderung padat karya dibanding sektor swasta. Model politik dalam sektor publik diperlukan untuk mengatasi konflik di masyarakat antara pengeluaran lebih tinggi dan pembatasan beban pajak. Titik utama yang muncul dalam model politik adalah tingkat keseimbangan pengeluaran publik dikaitkan dengan pendapatan distribusi dan pertumbuhan pemerintah yang berkaitan erat dengan munculnya ketidakseimbangnya pendapatan. Model efek Ratchet mengembangkan interaksi politik ke arah yang berbeda. Untuk saat ini, banyak masyarakat tidak berminat membayar pajak. Hal ini dikarenakan asumsi pengeluaran terbesar datangnya dari pajak, sehingga sebagian masyarakat menolaknya dan hanya ingin mendapatkan manfaat dari pengeluaran tersebut di banding harus membayar pajak. Prediksi model ratchet-efek ialah pengeluaran tetap relatif konstan kecuali terganggu oleh peristiwa eksternal yang signifikan. Ketika ini terjadi akan menyebabkan peningkatan substansial dalam pengeluaran.

Sektor publik jauh dari pasar bebas dengan intervensi pemerintah yang minimal. Dalam hal pengeluaran, pengeluaran jaminan sosial dikategorikan sebagai pengeluaran terbesar dalam pembelian barang dan jasa. Utang bunga

34

publik merupakan pengeluaran yang signifikan. Konflik antara barang ekonomi dan politik mempunyai beberapa masalah yaitu ketidaktahuan rasional, minat khusus, dan kecurangan. Ketidaktahuan rasional adalah situasi dimana kekurangan informasi. Ini disebabkan oleh insentif yang dihadapi pemilih. Sedangkan masalah minat khusus adalah salah satu yang menghasilkan substansial keuntungan pribadi untuk sejumlah kecil konstituen sementara memberlakukan biaya individu yang kecil pada pemilih lainnya. Dalam konflik ekonomi dan politik ada faktor kecurangan, politisi berusaha agar terpilih kembali dalam pemilu yang memiliki insentif yang kuat untuk dukungan kebijakan yang akan menghasilkan manfaat saat ini dalam pertukaran biaya untuk masa depan, terutama jika biaya masa depan akan sulit untuk diidentifikasikan.

Beberapa hal memepengaruhi voting yaitu stabilitas, ketidakmungkinan, teorema May, pemenang Condorcet, Multi-Dimensional Voting. Voting adalah suatu alat universal yang ditemui di semua bidang kehidupan. Dalam ekonomi pasar terdapat ketidak sempurnaan keputusan pasar dalam koordinasi produksi dan pertukaran antar individu. Dalam demokrasi, voting merupakan dasar dari perilaku pemerintah. Representasi demokrasi, pejabat terpilih dan birokrat berinteraksi secara kompleks ketika mereka mencoba untuk menentukan apa yang pemilih inginkan, apa yang mereka harus berikan kepada para pemilih untuk tetap berkuasa, dan apa manfaat yang mereka dapat secara individu dari suatu sistem pemerintahan yang mereka ambil. Dalam dampak Platfrom politik, model voting menggambarkan situasi di mana pemilih tetap memberikan suara untuk meningkatkan layanan publik sampai hasil yang dominan tercapai. Faktor yang mempengaruhi voting ekuilibrium vs efisiensi adalah Intensitas Preferensi dan Tingkat Efisiensi Pengeluaran Publik. Kelemahan dari voting ekuilibrium vs efisiensi adalah ketidakpastian konsumen dalam memilih solusi mereka pada tingkat keamanan pajak yang disukai. Teorema median voter meneliti keputusan yang dibuat oleh suara mayoritas dan menyimpulkan bahwa suara mayoritas sistem voting akan memilih hasil yang paling disukai oleh median voter. Tiebout berhubungan antar mobilitas, pembentukan komunitas sukarela, dan penyediaan barang publik yang efisien. Tujuan Model Tiebout adalah memikirkan cara untuk mencapai penyediaan barang publik yang efisien dan menentukan karakteristik kondisi spesifik yang akan berhasil. Asumsi paling penting untuk implikasi efisiensi ekonomi dari model Tiebout adalah tidak adanya eksternalitas atau dampak situasi fiscal.

35 STUDI KASUS

Sumber :

http://sebuah-blog.blogspot.com/2009/04/masalah-masalah-pemilu 2009.html

PEMILU 2009 akhirnya berlangsung hari ini. Suara kita sangat penting untuk masa depan kita yang lebih baik. Kita semua pastinya berharap pemimpin yang kita pilih adalah sosok yang benar-benar bisa diandalkan, tidak korup dan benar-benar mengutamakan kesejahteraan rakyatnya.

Di tengah pelaksanaan PEMILU, ada beberapa masalah yang bermunculan. Kali ini SEBUAH BLOG akan membahas masalah-masalah yang kerap muncul pada saat pelaksanaan PEMILU. Masalah tersebut antara lain : 1) Kekurangan Surat Suara

Hal ini biasanya disebabkan karena kurangnya koordinasi antara pihak TPS dengan pihak penyelenggara PEMILU. Kekurangan surat suara cukup merepotkan, apalagi jika hal ini baru disadari pada saat hari dilaksanakannya PEMILU.

Dokumen terkait