• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modifikasi Model

Dalam dokumen ANALISIS PENGARUH PROGRAM PEMAGANGAN MEK (Halaman 89-100)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data dan Hasil Penelitian

3) Perlunya atasan dilapangan memberikan delegasi pekerjaan dengan melakukan kolaborasi antara mekanik yg telah mempunyai keahlian

4.2.5 Modifikasi Model

Berdasarkan hasil pengolahan dengan menggunakan SPSS AMOS ver. 20 diketahui adanya beberapa nilai koefisien regresi yang secara signifikan berbeda dengan nol dan sebagian lainnya secara signifikan tidak berbeda dengan nol. Sehubungan tersebut, untuk meningkatkan tingkat signifikansi masing-masing koefisien maka model analisa jalur dilakukan beberapa modifikasi sehingga menjadi model yang dapat dilihat pada gambar 12.

Dari Gambar 12 terlihat bahwa KualitasSDM, MeanTimeToRepair dan MeanTimeBeforeFailure hanya dipengaruhi oleh 1 variabel independen yaitu KualitasPesertaMagang. Sementara MechanicalAvailability dipengaruhi oleh 3

variabel independen yaitu FaktorDiluarSDM, KualitasSDM dan

KualitasPesertaMagang.

Dari model yang telah dimodifikasi seperti yang terlihat pada gambar 12 dapat diturunkan beberapa persamaan sebagai berikut :

KualitasSDM = 0,15 + 0,25KualitasPesertaMagang MeanTimeToRepair = 0,1 + 0,89KualitasPesertaMagang MeanTimeBeforeFailure = 0,1 + 0,90KualitasPesertaMagang

77

MechanicalAvailability = 0,16 – 0,39FaktorDiluarSDM + 0,71KualitasSDM +0,49KualitasPesertaMagang

Gambar 12

Analisa Jalur - Model yang Telah Dimodifikasi

Adapun hasil estimasi untuk model yang telah dimodifikasi adalah sebagai berikut Tabel 12

Koefisien Regresi untuk Model yang Telah Dimodifikasi

Sumber : Hasil Pengolahan dengan menggunakan SPSS AMOS

Dari tabel 12 di atas terlihat bahwa semua koefisien regresi yang dihasilkan

78

Gambar 12 juga menunjukkan bahwa KualitasPesertaMagang mempunyai pengaruh yang positif terhadap KualitasSDM, MeanTimeToRepair, Maupun MechanicalAvailability. Hal ini berarti bahwa kualitas peserta magang mempunyai pengaruh positif terhadap pengaruh sumber daya manusia terhadap kinerja Plant, pengaruh peserta magang terhadap MTTR, pengaruh peserta magang terhadap MTBF dan pengaruh peserta magang terhadap MA.

Hal ini dikuatkan dengan respon dari 3 responden penelitian kualitatif yang menyatakan bahwa kualitas peserta magang lebih baik jika dibandingkan dengan mekanik lain yang diterima dengan melalui jalur non pemagangan. Pertimbangan-pertimbangan yang mendasari pendapat ini adalah :

1) Peserta magang mempunyai pengetahuan dasar mekanik serta keselamatan kerja yang lebih baik.

2) Peserta magang memiliki tingkat kedisiplinan yang tinggi serta lebih mudah untuk diarahkan, dikembangkan serta diawasi.

3) Peserta magang mempunyai Paper-works/reporting skills lebih baik. 4) Peserta magang mampu melakukan pembacaan shop-manual/partbook

lebih baik serta memiliki technical skills dan analytical skills lebih baik. 5) Peserta magang mempunyai semangat belajar/bekerja jauh lebih baik. 6) Peserta magang mampu bekerja dengan menggunakan sistem dan manual

sehingga standar dealer bisa terpenuhi.

7) Peserta magang mudah memahami pekerjaan di lapangan.

Menurut pendapat responden, selain dipengaruhi oleh kualitas peserta magang, kinerja plant departemen dalam hal ini diwakili oleh nilai MTTR, MTBF dan MA

79

juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Faktor-faktor yang mempengaruhi tersebut adalah :

1) Kondisi unit yang memang sudah waktunya schedule major overhaul. 2) Tidak adanya routable spare part yang bisa mempercepat pekerjaan major

overhaul.

3) Tidak menggunakan remanufacturing component dari dealer, melainkan melakukan overhaul sendiri, untuk menekan biaya, sehingga waktu perbaikan lebih lama.

4) Mulai timbul kerusakan unit yang memerlukan waktu perbaikan cukup lama karena jam kerja yang mulai tinggi, seperti retak chassis DT, retak boom cylinder, swing gear excavator rusak, articulated bracket plate grader retak.

5) Kompetensi pengawas dalam pembimbingan dan pengawasan kurang maksimal.

6) Konsistensi dan komitmen bersama dalam menjalankan maintenance management secara benar belum terlaksana.

7) Belum tersedianya standar baku untuk program maintenance management. 8) Fokus pekerjaan cenderung ke arah kuantitas selesainya pekerjaan di

bandingkan dengan kualitas hasil pekerjaan.

9) Metode pengembangan terutama terkait dengan program On-job Training belum terlaksana secara benar karena kondisi lapangan yang kurang mendukung.

80

10)Keterbatasan tempat dan alat praktek (workshop, tools, component practical).

11)Belum tersedianya shop manual/part-book/ prosedur secara lengkap dilapangan.

12)Jumlah meknik berpengalaman yang tidak memenuhi untuk menangani pekerjaan yang ada.

13)Jumlah unit produksi yang tidak konsisten. 14)Keahlian atau skill mekanik yang belum merata. 15)Rasio Manpower terhadap Unit.

16)Sistem pengembangan mekanik yang dilakukan belum sejalan dengan program pemagangan mekanik.

81

BAB V

SIMPULAN, KETERBATASAN DAN IMPLIKASI 5.1. Simpulan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti pengaruh program pemagangan mekanik alat berat yang dilakukan oleh PT Borneo Alam Semesta terhadap keunggulan daya saing perusahaan yang diwakili oleh nilai MTBF (Mean Time Before Failure), MTTR (Mean Time To Repair) serta MA (Mechanical Availability). MTBF, MTTR dan MA dijadikan sebagai indikator keunggulan daya saing karena MTBF, MTTR dan MA sangat berpengaruh terhadap tingkat utilisasi fleet yang pada akhirnya berpengaruh terhadap jumlah produksi dan pendapatan perusahaan.

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, penelitian ini memberikan kesimpulan sebagai berikut :

1) Kualitas peserta magang berpengaruh positip terhadap pengaruh sumber daya manusia terhadap kinerja divisi Plant. Hal ini menunjukan bahwa peningkatan kualitas peserta magang akan meningkatkan mutu sumber daya manusia yang selanjutnya akan meningkatkan kinerja divisi Plant. 2) Selain berpengaruh terhadap pengaruh sumber daya manusia terhadap

divisi Plant, kualitas peserta magang secara signifikan juga berpengaruh positif terhadap pengaruh peserta magang terhadap MTTR, MTBF dan MA.

3) Selain dipengaruhi oleh kualitas peserta magang, pengaruh peserta magang terhadap MA juga dipengaruhi oleh pengaruh sumber daya manusia

82

terhadap kinerja Plant dan juga pengaruh faktor diluar sumber daya manusia terhadap kinerja Plant.

4) Pengaruh kualitas peserta magang terhadap pengaruh peserta magang terhadap MA terdiri dari pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung melalui pengaruh sumber daya manusia terhadap kinerja Plant.

5) Kualitas peserta magang berpengaruh positif terhadap pengaruh peserta magang terhadap MTTR, MTBF dan MA. Dengan demikian kualitas magang berpengaruh positif terhadap keunggulan daya saing perusahaan. 6) Kualitas peserta magang lebih baik dibandingkan dengan mekanik lain

yang diterima tidak melalui jalur pemagangan.

7) Aspek-aspek atau atribut yang membuat kualitas peserta magang lebih baik dibanding mekanik lain yang diterima tidak melaui jalur pemagangan adalah:

a. Pengetahuan dasar mekanik dan pemahaman keselamatan kerja lebih baik.

b. Tingkat disiplin serta mudah untuk diawasi dan dikembangkan. c. Paper-works/reporting skills lebih baik.

d. Technical Skills dan Analytical Skills lebih baik. e. Semangat belajar/bekerja lebih baik.

f. Lebih mudah memahami pekerjaan di lapangan.

8) Selain dipengaruhi oleh kualitas peserta magang, MTTR, MTBF dan MA juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

83

9) Faktor-faktor lain yang mempengaruhi MTTR, MTBF dan MA diluar kualitas peserta magang adalah :

a. Umur dan kondisi alat

b. Mutu dan ketersediaan suku cadang c. Kompetensi pengawas

d. Maintenance management

e. Keterbatasan fasilitas, peralatan dan perlengkapan kerja. f. Rasio man power terhadap unit.

g. Program pengembangan mekanik diluar program pemagangan.

5.2. Keterbatasan

Keterbatasan yang dihadapi adalah pengetahuan penulis yang sangat terbatas mengenai pengujian model sehingga dalam penelitian ini analisa tidak dilakukan sampai tahap pengujian terhadap model yang dihasilkan (Model Fit).

Penelitian dilakukan hanya untuk mengetahui pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen serta tingkat signifikansi dari masing-masing koefisien yang dihasilkan dengan tanpa menguji apakah model yang dihasilkan sesuai atau fit dengan kondisi yang ada.

5.3. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, terbukti bahwa program pemagangan mekanik alat berat berpengaruh positif terhadap kinerja divisi Plant yang menunjukkan bahwa program tersebut berpengaruh terhadap keunggulan daya saing perusahaan. Namun demikian program pemagangan bukanlah satu-satunya

84

faktor yang dapat mempengaruhi keunggulan daya saing, namun terdapat faktor-faktor lain yang juga berpengaruh terhadap keunggulan daya saing perusahaan. Berdasarkan hasil yang diperoleh, berikut adalah saran dan rekomendasi terkait penelitian ini.

1) Melanjutkan program pemagangan mekanik alat berat dengan beberapa perbaikan. Adapun perbaikan-perbaikan yang direkomendasian adalah:

a. Memasukan pelatihan dari OEM (Original Engine Manufacture) untuk peralatan dengan populasi terbanyak seperti Scania, Volvo, Catterpillar, Komatsu dan Hitachi.

b. Menyempurnakan Maintenance Management System agar bisa dijadikan sebagai acuan baik oleh peserta magang maupun seluruh pihak yang terkait dengan kegiatan perawatan atau pemeliharaan kendaraan. Standarisasi Maintenance Management System dapat menurunkan tingkat kesalah pahaman di antara pihak-pihak yang terkait dengan kegiatan perawatan atau pemeliharaan kendaraan. c. Menyempurnakan kurikulum kegiatan pemagangan mekanik alat

berat dengan mempertimbangkan masukan-masukan dari pengawas di lapangan.

d. Membuat prosedur dan aturan yang jelas berkaitan dengan kegiatan On-The-Job Training agar tujuan dan sasaran dari dilakukannya kegiatan On-The-Job Training dapat tercapai.

85

e. Meningkatkan standar penerimaan calon peserta magang agar mekanik yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik dilihat dari aspek keahlian, sifat maupun perilaku kerjanya.

f. Penambahan Work Place Assessor yang kompeten agar proses assessmen baik untuk peserta magang maupun mekanik lainnya dapat dilaksanakan lebih cepat dan lebih baik.

g. Perbaikan dan penambahan fasilitas, peralatan serta perlengkapan kerja.

h. Perlu adanya dedicated trade trainer di setiap lokasi untuk memonitor perkembangan peserta magang.

2) Meningkatkan kompetensi pengawas untuk meningkatkan keahlian mereka dalam mengelola tim kerjanya. Pelatihan dapat dilakukan melalui pelatihan formal maupun melalui proses coaching maupun konseling. 3) Menyusun jenjang karir yang jelas untuk peserta program pemagangan

mekanik alat berat disertai kompensasi dan benefit yang dapat meningkatkan retention rate mereka.

4) Menggunakan standar kompetensi yang digunakan untuk program pemagangan mekanik alat berat untuk program pengembangan mekanik lain sehingga akan mengurangi gap kompetensi antara mekanik sebagai hasil dari program pemagangan dengan mekanik di luar program pemagangan.

86

5) Memperbaiki mekanisme pengadaan dan persediaan suku cadang untuk menghindari terhambatnya proses perawatan atau perbaikan kendaraan sebagai akibat terlambatnya proses pengadaan suku cadang tersebut. 6) Memperhatikan kualitas suku cadang yang digunakan terutama untuk suku

cadang yang non original agar tingkat re-do sebagai akibat rendahnya mutu suku cadang bisa ditekan.

7) Dari sisi akademis, disarankan untuk dapat dilakukan penelitian selanjutnya yang dapat mengidentifikasi secara rinci faktor-faktor di luar sumber daya manusia yang berpengaruh terhadap keunggulan daya saing. Dengan demikian dapat dibuat model yang lebih lengkap dan komprehensif mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keunggulan daya saing suatu perusahaan terutama perusahaan yang begerak di industri pertambangan batubara,

87

Dalam dokumen ANALISIS PENGARUH PROGRAM PEMAGANGAN MEK (Halaman 89-100)

Dokumen terkait