III. MONEVIN AKHIR TAHUN PHK A2 DAN A3 2006
Kepemimpinan & Komitmen
Pelaksanaan
Program Keberlanjutan Batch Penerima Hibah Reviewer
30 50 20 Skor Rata‐rata Harry Soekotjo Dachlan 5 4 4 430 Hukum M. Nurhuda 5 5 5 500 465 Endang Arisoesilaningsih Jurusan Tanah FP Agus Suharyanto 4 4 3 380 380 Harry Soekotjo Dachlan 4 4 5 420
1
Nutrisi & Makanan Ternak FPt Didik Suprayogo 4 4 5 420 420 Soebarinoto 3 3 4 320 Teknik Elektro FT E.F. Sri Maryani Santoso 3 3 4 320 320 Cahyo Prayogo 3 3 3 300 Teknik Arsitektur FT M. Halim Natsir 4 4 4 400 350 Sri Rahayu Utami 4 4 4 4002
Teknik Industri Pertanian FTP Moch. Rusli 5 5 4 480 440 Dwi Fadila K. 3 4 3 350 Kimia FMIPA Retno Mastuti 4 3 4 350 350 Rusdi Tjahjono 3 4 3 350 Budidaya Pertanian FP Sunarto Ismunandar 4 3 4 350 350 Retno Mastuti 3 3 4 320 Manajemen FE Eko Ganis S. 3 3 4 320 320 Surachman 4 4 4 4003
Akuntansi FE Sri Lestariningsih 3 3 3 300 350Monevin Akhir Tahun PHK A2‐A3 Universitas Brawijaya Tahun 2006
3.1. Penilaian
3.2. Komentar Reviewer
Program Hibah Kompetisi (PHK) Perguruan Tinggi
A2‐A3
Komentar Reviewer
Nama Jurusan / Fakultas : Hukum
Batch/Tahun : 1/III
Nama Reviewer : 1. Dr. Ir. Harry Soekotjo Dachlan, M.Sc.
2. Dr. Muhammad Nurhuda Komentar Umum
Dukungan pimpinan terhadap pelaksanaan program A2 cukup baik khususnya dalam penyediaan dana dan pemikiran. Program‐program yang diusulkan dan dijalankan meliputi perbaikan Relevansi (R), Efisiensi dan Produktivitas (E), Atmosfir Akademik (A) dan Internal Management dan Leadership (I,L). Pelaksanaan program pada umumnya sudah sesuai dengan kegiatan dan jadwal yang diusulkan. Keseluruhan program telah berhasil dilaksanakan 100% sedang dana terserap hingga saat ini sudah mencapai 87%. Manfaat langsung implementasi proyek telah dirasakan baik oleh staf pengajar, mahasiswa maupun karyawan. Atmosfir akademik dirasakan semakin kondusif sementara layanan administrasi dan akademik mahasiswa juga dilaporkan mencapai peningkatan yang berarti. Namun demikian masih perlu ditingkatkan lagi keikutsertaan staf akademik dan administrasi yang lain dalam pelaksanaan program. Keberlanjutan program belum terlihat secara jelas dalam laporan, namun sudah ada ketegasan dari pimpinan untuk mendukung keberlanjutan program ini yang telah diketahui pada saat site visit.
Kepemimpinan dan Komitmen Institusi
Dekan dan para Pembantu Dekan telah menyambut baik program ini dan telah memberikan komitmennya dalam bentuk dukungan pemikiran dalam perencanaan, pelaksanaan dan keberlanjutan dari PHK A2. Program ini telah dijadikan bagian dari program kerja fakultas dan akan mendapatkan dukungan dari fakultas khususnya dukungan perencanaan program kerja ke depan dan dana operasional. Kepemimpinan dan komitmen PT yang tinggi mempunyai kontribusi yang signifikan dalam implementasi program‐program A2 di Fakultas Hukum, Universitas Brawijaya. Hal ini dibuktikan dari evaluasi diri yang melibatkan seluruh komponen di Fakultas Hukum mulai dari unsur pimpinan, dosen, karyawan dan mahasiswa, maupun dalam perancangan program‐program. Pelibatan seluruh komponen secara bottom‐up akhirnya menimbulkan dukungan real dalam mensukseskan program‐program A2.
Dukungan tinggi pimpinan juga ditunjukkan dengan kesediaan memberikan dana DRK 50% dari fakultas untuk melengkapi DRK 50% dari Universitas. Disamping itu, untuk menjamin kelangsungan program‐program, pihak Fakultas juga menyediakan dana talangan yang sewaktu‐waktu dapat digunakan bile anggaran dari DIKTI belum bisa dicairkan. Sosialisasi kepada para dosen dan mahasiswa serta keterlibatan mereka
dalam program ini perlu dikembangkan lebih lanjut agar manfaat program dapat berdampak lebih positip lagi.
Kemampuan Melaksanakan Program
Secara umum sebagian besar kegiatan telah berjalan baik sesuai dengan jadwal dengan capaian 100% dari yang telah diprogramkan. Meski serapan dana baru mencapai 87%, tetapi dengan komitmen yang tinggi dari pimpinan berupa dana talangan, kegiatan sudah berhasil dilaksanakan. Namun demikian, masih ditemukan berbagai kendala yang harus dicarikan pemecahannya. Sebagai contoh, untuk mempertahankan persentase mahasiswa yang lulus nilai TOEFL like > 450 sebesar 75%, diperlukan usaha serius untuk menyadarkan mahasiswa akan pentingnya bahasa Inggris, sehingga keikut sertaan mahasiswa pada TOEFL bukan karena tuntutan tugas akhir semata. Demikian juga, misalkan pada kerjasama dengan luar negeri, belum terlihat upaya‐upaya serius terkait denga persiapan kerjasama yang akan dilakukan tahun 2007.
Peralatan yang diadakan dengan menggunakan dana PHK A2 telah sering dimanfaatkan dan sudah mulai memberikan hasil positip seperti yang ditunjukkan oleh hasil pelatihan bahasa Inggris di dalam laboratorium bahasa. Keberadaan laboratorium bahasa telah dapat mengembangkan metode kuliah dalam bahasa Inggris dan dengan adanya laboratorium komputer telah dapat mengembangkan metode kuliah baru di FH, yaitu Problem Based Learning.
Hasil‐hasil kegiatan ditunjukkan melalui indikator kinerja yang pada umumnya menunjukkan hasil yang positip. Hasil yang juga cukup menonjol dari program ini adalah peningkatan kinerja karyawan setelah memperoleh pelatihan komputer dan bahasa Inggris.
Keberlanjutan Program
Seperti telah disebutkan di atas bahwa pimpinan fakultas telah memiliki komitmen untuk tetap melanjutkan kegiatan‐kegiatan dalam PHK A2 dan mengintegrasikannya ke dalam program kerja fakultas. Kegiatan‐kegiatan tersebut diorganisasikan oleh fakultas dan didanai sepenuhnya oleh fakultas.
Dalam memberikan layanan kepada mahasiswa, khususnya dalam pelayanan pelatihan bahasa Inggris dan komputer, mahasiswa sama sekali tidak dibebani biaya apapun. Hal ini perlu direncanakan lebih matang pelaksanaannya agar mahasiswa tidak bertindak seenaknya karena mereka tidak dikenai biaya dan agar pelatihan bisa berjalan secara efektiv dan efisien. Memang ada aturan yang mewajibkan mahasiswa harus membayar bila ia tidak lulus dan harus mengulang, namun demikian bila yang tidak lulus dari waktu ke waktu selalu meningkat maka pada suatu saat nanti akan timbul masalah. Untuk menjamin keberlangsungan program, Fakultas Hukum berupaya mengintegrasikan program‐program A2 yang berjalan selama ini bersama kegiatan rutin Fakultas. Beberapa program yang memerlukan pendanaan, semisal kursus bahasa Inggris, didukung oleh ORDIK‐ORMAWA. Sedang untuk updating dan maintaining Komputer, akan dipergunakan dana praktikum mahasiswa. Penjelasan keberlanjutan program ini hendaknya ditulis lebih tegas dan jelas lagi dalam laporan akhir.
Nama Jurusan / Fakultas : Tanah / Pertanian Batch/Tahun : 1/III Nama Reviewer : 1. Dr. Endang Arisoesilaningsih 2. Ir. Agus Suharyanto, M.Eng., Ph.D. Komentar Umum
Jurusan Tanah (JT) telah tiga (3) tahun melaksanakan kegiatan dengan dana PHK A‐2 2004‐2006 berjudul Perbaikan Manajemen dan Suasana Akademik untuk Peningkatan Kualitas Lulusan dalam Penanganan Sumberdaya Alam. Laporan Akhir Pelaksanaan PHK A2 telah menggambarkan keseluruhan upaya untuk memperbaiki kegiatan, yaitu 1) Peningkatan relevansi dan soft‐skill, 2) Peningkatan mutu manajemen internal, 3) Peningkatan akademik atmosfir, 4) Peningkatan efisiensi dan produktivitas PBM dan 5) Peningkatan kerjasama dengan stakeholder eksternal. Pada tahun 2004 Jurusan Tanah juga mendapatkan dana PHK SP4 untuk mendukung optimalisasi manajemen, memperbaiki iklim akademik, perbaikan proses belajar mengajar dan perbaikan kualitas input mahasiswa. Dana SP4 selanjutnya dihentikan pada tahun 2006. Di dalam laporan ini ada baiknya disampaikan skema pemetaan kegiatan/program yang mendapat dana SP4, PHK A2 dan dana rutin untuk mendukung pencapaian Master Plan Jurusan Tanah untuk jangka panjang tanpa penjelasan kurun waktu. Ada upaya serius dari taskforce untuk mensukseskan implementasi PHK A2 Batch 1, yang ditunjukkan oleh kelengkapan laporan, implementasi semua kegiatan yang diprogramkan dan analisis capaiannya. Dibandingkan dengan capaian fisik tengah tahun 2006 mencapai 57 % dengan pengeluaran dana sebesar 18,6%, maka pada akhir tahun taskforce JT telah melaksanakan kegiatan fisik lebih dari 90%. Keberhasilan terutama tampak dalam proses dan konsep kurikulum JT, upaya perbaikan layanan untuk kegiatan mahasiswa serta indikator keluaran dan dampak. Hal ini ditunjukkan oleh pemendekan lama tunggu lulusan dan peningkatan gaji pertama lulusan. Walaupun demikian, beberapa kendala dan hambatan dijumpai sehingga target capaian di akhir program belum tercapai. Selain itu, beberapa kegiatan belum dapat diselesaikan terutama terkendala oleh faktor eksternal. Indikator input dan proses bahkan menunjukan penurunan prestasi atau perbaikan namun tidak sesuai target tahun ke‐3. Selain itu, keterbatasan prestasi yang ada telah dianalisis taskforce kurang didukung oleh peningkatan kapasitas internal yang memadai [isu Kepemimpinan (L) dan Manajemen internal (I)].
Kepemimpinan dan Komitmen Institusi
Peranan dan komitmen pimpinan (dari individual hingga institusional leaders) sangat diperlukan dalam mendukung pelaksanaan program, mengatasi permasalahan yang ada dan memberikan arahan pada perencanaan keberlanjutan program berikutnya. Pimpinan Jurusan dalam kegiatan Monevin Akhir tahun 2006 menunjukkan komitmen guna keberhasilan dan pencapaian tujuan program. Selain itu, komitmen taskforce baik ditunjukkan oleh keberhasilannya menjalankan program hingga tahun ke‐3, kualitas laporan, keikutsertaan staf akademik dan staf adminsitrasi atau mahasiswa dalam melaksanakan program atau memanfaatkan investasi yang telah dilakukan. Komitmen institusi juga dapat diamati pada penerapan beberapa good practices selama implementasi
PHK A2 JT dalam kebijakan di tingkat jurusan maupun di Fakultas, misalnya terkait dengan pengembangan SIM dan kurikulum berbasis kompetensi yang relevan dengan kebutuhan pengguna lulusan, baik kompetensi intelektual dan softskill, ketajaman profil lulusan, kesadaran akan program penjaminan mutu PBM, kesadaran pada civitas akdemika akan potensi diri, tantangan, kesempatan yang dihadapi dst. Akan tetapi, taskforce menyadari dukungan manajemen internal dan arahan pimpinan institusi masih terbatas untuk mengatasi permasalahan terkait penurunan kualitas input, keterbatasan penerapan standar baru PBM untuk dosen di luar JT, kurangnya penghargaan pimpinan terhadap dosen yang menerapkan student centered learning atau berprestasi dan belum melembaganya program penjaminan mutu akademik JT.
Kemampuan Melaksanakan Program
Jurusan telah melaksanakan program dan kegiatan yang diusulkan, walaupun beberapa jadwal telah disesuaikan dengan perkembangan situasi yang ada. Beberapa kegiatan menunjukkan efektivitas yang tinggi, sedangkan yang lainnya masih terbatas dan sulit mencapai target yang ditetapkan. Beberapa kendala, permasalahan dan situasi baru telah dianalisis cukup komprehensif.
Kegiatan R1 untuk mengembangkan kurikulum selaras dengan pengguna lulusan telah berhasil merumuskan konsep kurikulum baru, namun belum bisa diterapkan segera mengingat perubahan kebijakan nasional bidang Agrokompleks. Akan tetapi jiwa kurikulum tersebut dinyatakan telah memperbaiki PBM, akademik atmosfir, kepuasan mahasiswa terhadap layanan PBM dan pengakuan masyarakat terhadap kompetensi lulusan JT. Guna menunjang keberlanjutan program maka upaya perbaikan yang telah dipikirkan perlu mendapat dukungan realisasi dari pimpinan Jurusan/Fakultas/ Universitas.
Kegiatan R2 berupaya mengoptimalkan kegiatan mahasiswa untuk meningkatkan softskill lulusan. Kegiatan diprioritaskan terkait dengan kemampuan mahasiswa dalam Bahasa Inggris, Komputer dan IT, non‐akademik dan perintisan kewirausahaan. Mengingat kesulitan mahasiswa dalam memahami referensi berbahasa Inggris, maka perlu ada analisis terkait dengan keengganan mahasiswa berkunjung ke perpustakaan, kemacetan Soil Science English Club serta implementasi terstruktur bilingual class.
Kegiatan E memperbaiki metode pembelajaran dan dinyatakan tidak hanya berdampak untuk mahasiswa JT, tapi juga untuk mahasiswa FP yang dikelola oleh dosen JT. Akan tetapi, mengingat jumlah dosen yang telah menerapkan jiwa kurikulum baru misalnya melalui student centered learning masih terbatas (baru 9 orang) dibandingkan dosen JT dan hanya 9 MK yang mendapat hibah, maka perbaikan PBM masih terbatas pada “proses” dan belum berdampak secara nyata pada efiensi dan produktivitas lulusan JT. Hal ini diperparah dengan belum adanya program efektif untuk memperbaiki kualitas input oleh pimpinan. Perlu dipikirkan bahwa good practices dan inovasi hibah pengajaran harus berdampak efektif untuk MK yang serumpun. Evaluasi PBM tidak hanya menjadi kebijakan dosen pengelola MK namun pada tingkat jurusan. Hal itu juga berlaku untuk ketersediaan petunjuk praktikum sebagai dokumen prasyarat penyelenggaraan praktikum bermutu. Capaian‐capaian ini memberi kesan kontradiktif dengan peningkatan kepuasan mahasiswa terhadap PBM, laboratorium dan stagnasi IPK lulusan.
Keberhasilan kegiatan A terkait dengan peningkatan budaya ilmiah civitas akademika, pemanfaatan hasil penelitian sebagai bahan ajar di perkuliahan dan praktikum, dan seterusnya. Banyak keberhasilan telah diperoleh terutama tersedianya
payung penelitian terfokus pada pengelolaan sumber daya alam secara terpadu. Beberapa topik penelitian skripsi mahasiswa terkait dengan Metodologi dan Proses perlu mendapat perhatian karena menunjukkan gejala penurunan dan bahkan terkesan sporadis (Gambar A3) halaman 94. Selain itu, diperlukan klarifikasi informasi jumlah penelitian, hasil penelitian yang diseminarkan dan dipublikasikan dalan jurnal, antara data per tahun dan kumulatif di Gambar A4A – F. Ada kesan nilai target kumulatif sama dengan target tahunan. Selanjutnya program terstruktur monitoring penyelesaian tugas akhir/penelitian mahasiswa dan sistem reward dapat terwujud sesuai harapan.
Perbaikan manajemen sumber daya manusia telah dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak. Walaupun terjadi perubahan lokasi target kegiatan dan pengunduran jadwal namun indikator capaian bulan Juli 2006 telah mencapai/mendekati target tahun ke‐3. Meskipun demikian, disarankan capaian bulan Juli dapat diganti dengan capaian tahun ke‐3. Selain itu, dinyatakan taskforce bahwa perbaikan manajemen internal belum nyata sesuai dengan ketercapaian indikator target. Teknik analisis permasalahan dalam kegiatan E dapat diterapkan di kegiatan ini agar kapasitas internal secara efektif mendukung efisiensi internal maupun keberhasilan efisiensi eksternal JT dari kegiatan S.
Beberapa indikator masih jauh dari target capaian yang diusulkan, sehingga perlu ditegaskan akar permasalahan dan strategi perbaikan kinerja pasca PHK A2. Meskipun laporan telah disusun dengan serius, namun beberapa kesalahan ketik masih perlu diperbaiki/ diklarifikasi misalnya footnote laporan, capaian TOEFL di halaman 44 dan 70, data publikasi dan penelitian dosen halaman 44‐97 tidak sama, tidak semua indikator yang di halaman 60‐61, 70, 80, 97 dan 114 ada di 43‐44 sebagai indikator pendukung dst.
Keberlanjutan Program
Taskforce telah melakukan analisis capaian yang mendalam dan umumnya kegiatan yang diprogramkan telah dilaksanakan untuk memperbaiki proses penyehatan organisasi dan beberapa indikator dampak. Keberlanjutan program telah dipikirkan untuk mencapai target yang ditetapkan. Akan tetapi perubahan kondisi lokal, UB, nasional bahkan global menuntut adanya perencanaan strategis untuk kurun waktu tertentu. Dengan demikian, maka praktek baik dan prestasi yang dicapai PHK A2 dapat terjamin keberlanjutannya mencapai target indikator output yang belum tercapai. Selain itu, keberlanjutan PHK A2 ini akan kurang efektif jika tidak didukung oleh adanya input mahasiswa baru yang memadai. Oleh karena itu, diperlukan kesungguhan dan komitmen pimpinan dalam merealisasikan upaya perbaikan sesuai dengan yang dituliskan dalam Laporan Akhir Program PHK A2 Jurusan Tanah.
Nama Jurusan / Fakultas : Nutrisi & Makanan Ternak / Peternakan
Batch/Tahun : 1/III
Nama Reviewer : 1. Dr. Ir. Harry Soekotjo Dachlan, M.Sc.
2. Ir. Didik Suprayogo, MSc., PhD. Komentar Umum
Dukungan pimpinan terhadap pelaksanaan program A2 sangat baik khususnya dalam penyediaan dana dan pemikiran. Namun demikian masih perlu ditingkatkan lagi keikutsertaan staf akademik dan administrasi yang lain dalam pelaksanaan program. Pelaksanaan program pada umumnya sudah sesuai dengan kegiatan yang diusulkan walaupun masih terdapat beberapa kegiatan yang belum terlaksana. Juga ditemukan target capaian tahunan yang kurang sesuai dengan kemampuan institusi. Keberlanjutan program belum tertuang baik dalam laporan maupun pada saat site visit, namun demikian hal ini telah diingatkan oleh reviewer untuk dilengkapi.
Kepemimpinan dan Komitmen Institusi
Dekan telah menyambut baik program ini dan telah memberikan dukungan dan terlibat dalam pelaksanaan program. PHK A2 menjadi bagian dari program kerja fakultas dan akan mendapatkan dukungan dari fakultas khususnya dukungan dana. Ketidakhadiran para pembantu dekan dan sebagian besar dosen dalam pertemuan dengan reviewer menyebabkan reviewer tidak dapat menggali informasi lebih dalam. Namun demikian pada tataran jurusan telah ditunjukkan niat yang kuat untuk mengembangkan lebih lanjut apa yang telah dikembangkan melalui program ini yang ditunjukkan dengan pengajuaan usulan PHK B dan pemberian motivasi kepada jurusan‐ jurusan lain di FPt untuk ikut mengajukan usulan PHK sehingga diharapkan bisa dicapai kemajuan keseluruhan fakultas.
Kemampuan Melaksanakan Program
Pelaksanaan program sampai dengan saat visitasi belum terlaksana secara keseluruhan, hanya tinggal satu lokakarya yang belum terlaksana dan diharapkan sebelum pertengahan Desember sudah dapat diselesaikan, Namun demikian secara umum sebagian besar kegiatan telah berjalan sesuai dengan jadwal. Peralatan yang diadakan dengan menggunakan dana PHK A2 telah sering dimanfaatkan. Jumlah peralatan ini dirasa masih kurang sehingga belum bisa melayani mahasiswa secara optimal karena ketiadaan ruangan untuk menempatkan peralatan. Untuk sementara reviewer menyarankan untuk menambah jam praktikum/ kuliah. Ketersediaan peralatan laboratorium bahasa telah dapat mengembangkan metode kuliah dalam bahasa Inggris yang cukup diminati mahasiswa.
Hasil‐hasil kegiatan ditunjukkan melalui indikator kinerja yang pada umumnya menunjukkan hasil yang positip. Namun demikian terdapat indikator yang kurang efektif untuk mengukur keberhasilan. Seperti, minat baca, yang peningkatannya diukur dengan banyaknya buku yang diadakan. Hal ini kurang relevan, karena bertambahnya jumlah buku tidak langsung meningkatkan minat baca. Seharusnya pengukurannya dilakukan dengan menggunakan instrumen pengukuran atau observasi langsung terhadap pengunjung perpustakaan. Indikator lain yang agak janggal adalah skor SPMB yang setiap tahun targetnya naik padahal target tahun pertama saja tidak tercapai karena
realitasnya dibawah target, bahkan di bawah base‐line. Hal ini menunjukkan bahwa perencanaan masih jauh dari perkembangan minat mahasiswa baru pada bidang Agrokompleks akhir‐akhir ini. Berkenaan dengan self evaluation, dalam laporan telah ditunjukkan hasil analisis SWOT tetapi analisis hal ini tidak nampak. Karena itu dalam laporan final nanti supaya dilengkapi.
Keberlanjutan Program
Dari hasil wawancara dengan mahasiswa telah ditunjukkan bahwa mereka mengharapkan program ini tetap dilanjutkan karena sudah merasakan manfaat program ini, mereka bertekad akan melanjutkan aktivitasnya (pelatihan bahasa dan komputer) melalui lembaga pelatihan di luar fakultas apabila fakultas tidak dapat memberikan layanan lagi. Sementara itu para dosen telah dapat meningkatkan aktivitasnya dalam melaksanakan tugasnya baik dalam pelaksanaan perkuliahan maupun dalam pembelajaran di laboratorium. Peningkatan metode pembelajaran (e‐learning) telah dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi penyampaian materi kuliah. Oleh karena itu mereka mengharapkan behwa kegiatan ini tidak berhenti setelah program A2 selesai.
Walaupun keberlanjutan program tidak tampak dalam buku laporan, tetapi dari hasil diskusi dengan pimpinan fakultas (dekan) diperoleh keterangan bahwa dukungan terhadap keberlanjutan program tetap diberikan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya rencana pengalokasian dana secara rutin dan memasukkan program sebagai bagian dari rencana kerja fakultas. Ditambahkan oleh Ketua Jurusan bahwa dekan senantiasa memberikan dukungan pemikiran guna kelancaran program ini dan merencanakan melanjutkan dukungannya setelah program ini selesai.
Nama Jurusan / Fakultas : Teknik Elektro / Teknik
Batch/Tahun : 2/II
Nama Reviewer : 1. Prof. Dr. Ir. Soebarinoto
2. Ir. EF. Sri Maryani Santoso, MS. Komentar Umum
Pelaksanaan PHK A2 di Jurusan Teknik Elektro (JTE) Fakultas Teknik Unibraw Batch II tahun ke II telah dilaksanakan dengan baik. Namun dalam pelaporan kegiatan tidak dijelaskan dengan rinci dan bukan pada hasil kegiatan (masih bersifat investasi); ada kontradiksi dalam penjelasan indikator kinerja utama dan pendukung; terdapat kesalahan redaksional dalam penulisan laporan akhir tahun, yaitu pernyataan bahwa kegiatan masih akan dilaksanakan.
Kepemimpinan dan Komitmen Institusi
Dalam pelaksanaan PHK A2 JTE, task force mendapat dukungan dan pengawasan yang baik dari pimpinan baik Dekan dan Kajur agar sejalan dengan manajemen Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dalam proses pelaksanaan dan evaluasi hasil, selain Kajur juga dilibatkan para ketua kelompok dosen keahlian sebagai pengendali kualitas. Dalam pelaksanaan dilibatkan juga unsur dosen dalam: magang, Hibah penelitian dan Hibah Pengajaran, pembutan buku ajar dan, membangun SIM Jurusan. Unsur mahasiswa:
dalam penelitian, peningkatan kemampuan TOEFL, dan karyawan : dalam SIM jurusan dan pelayanan laboratorium. Namun belum tampak komitmen pimpinan untuk membantu pelaksanaan program Hibah Penelitian dalam penyediaan dana talangan untuk pelaksanaannya dan penyelesaian portofolio database jurusan belum disediakan tenaga untuk entry data. Walaupun begitu jurusan membantu dengan pembentukan Tim Pokja JTE dalam menyelesaikan SIM tersebut.
Kemampuan Melaksanakan Program
Dalam melaksanakan program telah dilakukan dengan baik sesuai dengan PIP yang disusun, dengan capaian fisik hampir 100% dan serapan dana keseluruhan Rp 555.689.000,‐. Beberapa kegiatan akan diselesaikan pada awal bulan Desember 2006, yaitu untuk menyelesaikan beberapa pengukuran indikator kinerja yaitu skor TOEFL, jumlah transaksi perpustakaan/bulan. Di samping itu juga laporan hibah penelitian akhir belum diselesaikan. Pembahasan dalam pencapaian indikator kinerja utama dan pendukung belum dianalisis sesuai dengan permasalahan yang ada dan kegiatan yang dilaksanakan.
Keberlanjutan Program
Kegiatan yang dilakukan dapat meningkatkan motivasi dan kemampuan staf akademik dalam penulisan buku ajar, penelitian, bahasa Inggris dan kerjasama dengan eksternal; pengembangan SIM dan portofolio jurusan. Staf administrasi dalam kemampuan SIM, dan mahasiswa dalam peningkatan kemampuan bahasa Inggris. SIM database akan diadopsi oleh Jurusan.
Nama Jurusan / Fakultas : Arsitektur / Teknik
Batch/Tahun : 2/II
Nama Reviewer : 1. Ir. Cahyo Prayogo, MP.
2. M. Halim Natsir, SPt., MP. Komentar Umum
Tim Pengusul PHK A2 sudah berhasil menyusun laporan dengan baik, kemajuan fisik yang telah dicapai sudah melebihi 100% berikut outcomenya. Demikian juga kegiatan yang telah dilakukan Jurusan Teknik Arsitektur terlihat hal yang positif yaitu melibatkan komponen civitas akademika staf pengajar dan mahasiswa, serta beberapa kegiatan telah tampak tersirat adanya keberlanjutan program.
Akan tetapi, laporan masih belum sesuai dengan format laporan baku, misalnya kemajuan kinerja sebaiknya juga disampaikan berupa matrik kapan suatu kegiatan direncanakan dan kapan kegiatan tersebut benar‐benar dilaksanakan. Selain itu, perlu dijelaskan alasan mengapa kegiatan tersebut tidak sesuai dengan jadwal. Laporan akhir perlu dilengkapi dengan agenda pertemuan tim PHK A2 dengan pimpinan Jurusan dan Fakultas. Di dalam laporan sebaiknya terjadi sinkronisasi antara mekanisme dan rancangan serta laporan kemajuan kegiatan dan laporan keuangan. Meskipun laporan keuangan dibuat 100 persen namun belum terlihat secara menyeluruh di dalam aktivitas