IV. MONEVIN TENGAH TAHUN SP4 KOMPETISI 2006
4.1. Penilaian
Monevin Tengah Tahun SP4 Kompetisi Universitas Brawijaya Tahun 2006
Kepemimpinan
& Komitmen
Pelaksanaan
Program
Batch Penerima Hibah Reviewer
50 50
Skor Rata‐rata
Soebarinoto 3 3 300 Fakultas Kedokteran (Batch II) Rusdi Tjahjono 3 3 300 300 Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan (Batch II) Ani Mulyasuryani 3 3 300 300 Lilik Setyobudi 4 4 400 Manajemen Sb. Daya Perairan (Batch II) M. Halim Natsir 3 3 300 350 Endang Arisoesilaningsih 3 3 300 Produksi Ternak (Batch II) Herman Tolle 3 4 350 325 Hartutik 4 4 400 Teknik Pertanian (Batch II) Yulia Nuraini 4 4 400 400 Jody Moenandir 4 3 350 Matematika (Batch II) Sunarto Ismunandar 4 3 350 350 Cahyo Prayogo 3 3 300 UPPTI (Batch II) Moch. Rusli 3 4 350 325 Eko Ganis 4 5 450 BAPSI (Batch II) Harry Soekotjo Dachlan 4 4 400 425 Dwi Fadila Kurniawan 2 2 2002
Pusat Pengembangan E‐ Learning (Batch II) Muhammad Nurhuda 3 2 250 225Kepemimpinan
& Komitmen
Pelaksanaan
Program RIP
Batch Penerima Hibah Reviewer
30 30 40
Skor Rata‐rata
Program Bahasa dan Sastra (Batch III) Unti Ludigdo 3 2 4 310 310 Nur Hidayat 3 2 4 310 Jur. Adm. Bisnis (Batch III) Sihabudin 3 3 3 300 305 Retno Mastuti 2 2 3 240 Jur. Sosek Pertanian (Batch III) Surachman 3 2 3 270 255 BAAK (Batch III) Hermin Sulistyarti 3 2 2 230 230 BAUK (Batch III) Setyo Widagdo 4 2 2 260 260 Mohammad Bisri 4 5 3 390 Lab. Sentral Ilmu & TP (Batch III) Surisdiarto 4 3 4 370 380 Agus Suharyanto 3 3 4 3403
PJM (Batch III) Sri Lestariningsih 5 3 2 320 3304.2. Komentar Reviewer
EVALUASI LAPORAN TENGAH TAHUN SP4 KOMPETISI
Program : Pengembangan Jurusan Nama Jurusan/PCPT : Kedokteran Batch/Tahun : 2/II Reviewer : 1. Prof. Dr. Ir. Soebarinoto 2. Ir. Rusdi Tjahjono, M.S.A. Komentar Umum Fakultas Kedoteran UB telah melaksanakan Program SP4 Kompetisi Batch 2 Tahun 2 dengan Judul: Pengembangan Jurusan Kedokteran. Sampai dengan 15 Juni 2006 telah menyusun Laporan Antara dan Rencana Implementasi Tahun Kedua. Laporan Antara belum mengacu pada Panduan Penulisan Laporan Pelaksanaan Program Batch II Tahun Kedua yang dikeluarkan dari Dikti tahun 2006. Sistematika yang seharusnya, adalah: Ringkasan; BAGIAN I PENDAHULUAN: Bab 1 Informasi Umum, Bab 2 Prestasi Keseluruhan; BAGIAN II PENGEMBANGAN JURUSAN: Bab 5 Pengembangan Jurusan Kedokteran : Tujuan, Strategi, Indikator Kinerja, Kegiatan 1 (Pengembangan SIM dan Monev) dirinci: Tujuan, Pelaksanaan Mekanisme dan Rancangan, Hasil Pelaksanaan (output), Indikator Kinerja, Dampak (Langsung dan Tidak Langsung), Hambatan Pelaksanaan dan Upaya Mengatasinya, Rencana Perbaikan, Kegiatan 2 (Pengembangan Software Pembelajaran Lab Skill) dst., Kegiatan 3 (Pengembangan PBM Bermodul) dst., Kegiatan 4 ...; BAGIAN III PENGELOLAAN PROGRAM : Organisasi pelaksana tingkat Jurusan, status pendanaan yang disetujui di daerah, status kemajuan fisik (format Lampiran 5), status daya serap keuangan (Format Lampiran 6), Hambatan dalam Pelaksanaan dan Upaya Mengatasinya, Rencana Perbaikan Ke Depan. Dalam kaitan ini Jurusan Kedokteran: tidak menampilkan Ringkasan, Bagian Ill PENGELOLAAN PROGRAM tidak dibuat sama sekali. Pada Rencana Implementasi Tahun Kedua merupakan penyempumaan tahun sebelumnya misalnya tentang Pengembangan SIM dan Monev Fakultas dan perluasan program untuk mendukung PBM. Pada Rencana Implementasi Tahun Kedua dimulai dengan kegiatan 5 padahal pada Laporan Antara Tahun Kedua disebutkan ada 3 kegiatan. Kegiatan 4 yang mana?1. Kepemimpinan dan komitmen institusi
Kegiatan yang diusulkan terkait dengan rencana pengembangan fakultas sehingga setiap kegiatan mendapat dukungan dari pimpinan. Terbentuknya Tim. Pelaksana untuk setiap kegiatan menunjukkan adanya keikutsertaan staf akademik dalam melaksanakan program. Namun disayangkan kualitas laporan dan Rencana Implementasi Program Tahun kedua masih perlu diperbaiki.
2. Kemampuan melaksanakan program
Laporan Antara ini perlu diperbaiki sesuai dengan Pedoman. Kegiatan 1 tidak ada masalah dalam pelaksanaan, dengan capaian fisik 62,5% dan serapan dana tidak disajikan. Kegiatan 2 disajikan hanya capaian fisik 60%. Karena sudah ada kesediaan tenaga ahli dan kontributor maka capaian ini semestinya leblh tinggi. Ada masalah dalam konsultasi karena kesibukan tenaga ahli dan kontributor seharusnya dapat diatasi dengan meningkatkan komunikasi dan koordinasi. Kegiatan 3 pada tengah tahun ditulis dengan tanda strip (‐), semesthinya sudah dapat diisi persentasenya, bukan (‐) karena sudah ada, kegiatan yang dilakukan. Berdasarkan data persentase yang dilaporkan maka rataan persentase capaian fisik tiga kegiatan ini hanya 41%. Semua indikator capaian dalam %, namun tidak dijelaskan dari jumlah/populasi berapa? (MisaInya jumlah modul dalam %). Tidak sinkron, tahapan dalam Pelaksanaan Mekanisme dan Rancangan dengan Hasil (output) misaInya pada Kegiatan 1. Apakah ada upaya Jurusan ini mengatasi hambatan (dana pada kegiatan 1, koordinasi pada kegiatan 2 dan penyesuaian judul buku yang diinginkan dengan ketersediaan pada kegiatan 3). Semua diatasi dengan tidak ada perbaikan.
3. Kualitas Usulan Tahun Kedua
Kegiatan yang diusulkan sebagian ada keterkaitan dengan tahun sebelumnya, namun adapula yang baru namun masih dalam lingkup perbaikan PBM. Indikator yang diukur perlu dibenahi karena harus jelas, metode pengukuran indikator perlu disajikan. Semua indikator dalam %, namun tidak ada metode pengukurannya. Karena kegiatan yang diusulkan berkaitan dengan program fakultas maka sustainabilitas dapat terjamin. Program : Pengembangan Jurusan Nama Jurusan/PCPT : Hama dan Penyakit Tumbuhan (HPT) Batch/Tahun : 2/II Reviewer : 1. Dr. Ani Mulyasuryani, M.S. Komentar Umum
• Secara keseluruhan Pelaksanaan Kegiatan SP4 di jurusan HPT sudah sesuai dengan jadwal pelaksanaan. Akan tetapi laporan kurang mengikuti guide line, tidak ada capaian indikator kinerja dalam setiap kegiatan. Laporan hasil kegiatan secara umum kurang informatif, sehingga informasi waktu pelaksanaan serta jumlah peserta kegiatan tidak dapat diketahui. Hasil kegiatan secara umum kurang relevan dengan mekanisme.
• Hasil kegiatan sebaiknya dijelaskan lebih detail, misalnya pada kegiatan Open Hause. • Hampir pada setiap kegiatan tidak ada indikator proses sehingga kesulitan untuk
mengukur keberhasilan kegiatan.
• Pada kegiatan 3, sebaiknya dijelaskan jumlah kerjasama yang sudah terjalin (MOU). Begitu juga dengan jumlah penelitian. Berdasarkan jadwal pelaksanaan, hampir semua kegiatan selesai bulan Juni, seharusnya indikator kinerja sudah tercapai sesuai target. Perlu dijelaskan mengapa indikator kinerja belum tercapai serta upaya yang telah dilakukan untuk mencapai indikator tersebut.
1. Kepemimpinan dan komitmen institusi
• Dalam laporan hasil kegiatan tidak diinformasikan waktu pelaksanaan, sehingga ketepatan waktu pelaksanaan tidak dapat diketahui
• Laporan kegiatan belum terlihat adanya upaya untuk mendorong partisipasi dosen dalam suatu kegiatan yang sudah direncanakan, misalnya pada kegiatan 1.
• Belum tersirat bagaimana upaya yang telah dilakukan untuk mencapai indikator kinerja (yang belum tercapai sesuai target), misalnya pada kegiatan 3.
2. Kemampuan melaksanakan program
• Berdasarkan hasil kegiatan ada kesuaian antara jadwal kegiatan dengan pelaksanaan, walaupun dalam hasil kegiatan tidak disebutkan waktu pelaksanaan. Namun demikian, hasil kegiatan kurang relevan dengan mekanisme dan rancangan yang diusulkan
• Untuk beberapa kegiatan mekanisme dan rancangan kurang mendukung tercapainya indikator kinerja, misalnya pada kegiatan 1 dan 4.
• Dalam laporan kegiatan tidak dikatakan adanya hambatan, walaupun indikator kinerja belum tercapai sesuai target. Program : Pengembangan Jurusan Nama Jurusan/PCPT : Manajemen Sumberdaya Perairan (MSP) Batch/Tahun : 2/II Reviewer : 1. Dr. Lilik Setyobudi 2. M. Halim Natsir, S.Pt., M.P. Komentar Umum
Secara umum, segi positif bahwa format laporan telah mengikuti panduan yang diberikan oleh Dikti. Prestasi fisik lebih banyak terdukung oleh kegiatan pengadaan barang, sedangkan substansi kegiatannya masih rendah pelaksanaannya. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pelaksana PHK SP4 dan upaya tersebut adalah baik. Namun yang menjadi pertanyaan apakah perubahan/penyesuaian tersebut adalah hasil kesepakatan bersama? Walaupun kurangnya partisipasi dapat dimaklumi karena memang mengubah perilaku tidak dapat dilaksanakan dengan cepat. Sebagai misal dalam program ini adalah rendahnya partisipasi mahasiswa maupun dosen dalam berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh SP4. Rendahnya partisipasi juga menjadi cermin dari suasana atmosfir akademik yang belum optimal. Laporan mengindikasikan bahwa komitmen institusi dapat dikatakan sebagian besar hanya terbatas pada aspek penyediaan dana pendamping.
1. Kepemimpinan dan komitmen institusi:
Komitmen institusi dalam aspek kesanggupan dalam memberikan dukungan finansial dan fisik telah sangat jelas sesuai dengan harapan PHK SP4. Karena dalam perencanaan kegiatan pelatihan kepemimpinan baru akan dilaksanakan pada bulan triwulan ke‐3 pada tahun kedua maka ini sedikit terlambat. Kegiatan ini dalam
perencanaannya sebenarnya telah menyadari betapa pentingnya peran kepemimpinan tapi mengapa baru akan dilaksanakan pada akhir kegiatan? Hal ini mungkin menjadi faktor utama penyebab keterlambatan dan rendahnya partisipasi civitas akademika dalam pelaksanaan program PHK SP4.
2. Kemampuan melaksanakan program
Berbasis pada laporan tengah tahun tersurat bahwa pelaksana PHK SP4 memiliki optimisme akan dapat menyelesaikan program sesuai dengan kontrak yang telah dibuat. Semangat tersebut memberikan keyakinan bagi reviewer bahwa pelaksana akan mampu melaksanakan program walaupun masih ditemui beberapa kekurangan yang pada dasarnya adalah berbasis pada kurang optimalnya koordinasi/komunikasi dan partisipasi civitas akademika. Padahal program ini sebenarnya adalah untuk mendukung kegiatan mereka. Sinkronisasi yang kurang tepat antar bagian masih terlihat misalnya antara hambatan pelaksanaan dan cara mengatasinya serta rencana perbaikan. Misalnya pada kegiatan peningkatan efisiensi dan produktivitas. Selain itu, terdapat juga kegiatan yang sebenarnya belum perlu dilaporkan karena kegiatan tersebut adalah bagian dari laporan periode paruh tahun terakhir karena pelaksana telah membatasi kegiatan mulai januari sampai 15 Juni 2006. Misalnya kegiatan pelatihan statistik. Hal ini tentu akan berpengaruh pada penghitungan kemajuan fisik.
Lampiran status daya serap keuangan seharusnya dijumlahkan sehingga mengefisiensikan kerja monev melekat maupun internal. 3. Kualitas Usulan Tahun Kedua: ‐ Program : Pengembangan Jurusan Nama Jurusan/PCPT : Produksi Ternak (Proter) Batch/Tahun : 2/II Reviewer : 1. Dr. Endang Arisoesilaningsih 2. Herman Tolle, S.T., M.T. Komentar Umum
Laporan Antara SP4 yang dibuat Jurusan Produksi Ternak (JPT), Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya sebagai bentuk pertanggungjawaban pengelola program SP4. Format laporan tidak sepenuhnya mengikuti ketentuan dalam Panduan Penyusunan Laporan SP4. Enam kegiatan program telah dijalankan dan menghasilkan 10 dari 17 indikator capaian mendekati target tahun ke‐1. Dengan demikian, maka kegiatan mencapai kemajuan fisik 75%, tapi tidak penjelasan bagaimana memperoleh angka tersebut. Sementara itu, peningkatan akreditasi dari B ke A yang menunjukkan pengakuan eksternal terhadap pengelolaan PS Proter, sama sekali tidak dibahas. Ada kesan bahwa kegiatan yang telah diusulkan tahun ke‐1 belum berorientasi pada program peningkatan kapasitas internal, yaitu terfokus pada permasalahan I dan L, beberapa diantaranya juga masih
berorientasi pada investasi (kursus penulisan…, latihan…., pengadaan barang… dst). Indikator capaian setiap kegiatan sebaiknya dituliskan dalam bentuk tabel untuk memudahkan pemahaman. Penjelasan outcomes sering disertai kata “diharapkan akan”. Seharusnya dampak yang dituliskan harus merupakan data/fakta yang telah ada. Hal ini menunjukkan bahwa kecermatan penulisan laporan kegiatan perlu ditingkatkan. Pengelola program telah mengatasi hambatan dengan berbagai cara, namun hambatan berupa kesibukan dosen, lambatnya pencairan dana, kebutuhan akan kemampuan dasar sebelum pelatihan dst tidak perlu terjadi lagi seperti di tahun ke‐1. Kelemahan tersebut menunjukkan ketidakmampuan menetapkan prioritas, kelemahan perencanaan, efisiensi, produktivitas dan keberlanjutan program.
1. Kepemimpinan dan komitmen Institusi
Kepatuhan menjalankan kegiatan sesuai perencanaan menunjukkan kekuatan kepemimpinan, tanggung jawab dan kepatuhan pengelola hibah. Akan tetapi, komitmen pimpinan sangat diperlukan untuk program peningkatan mutu akademik. Beberapa kelemahan dalam perencanaan kegiatan yang diusulkan ternyata masih terjadi di tengah keberhasilan UB memperoleh berbagai hibah kompetisi. Hal ini menunjukkan bahwa sharing good practices di antara penerima PHK masih perlu ditingkatkan.
2. Kemampuan melaksanakan program
Kegiatan telah diupayakan dilaksanakan dengan baik, sehingga ada kesan keseriusan untuk menyelesaikan masalah dan mengatasi hambatan yang ada. Hal ini dibuktikan melalui peningkatan akreditasi. Sayang sekali, tidak ada satu pun penjelasan peningkatan kinerja ini akibat dari kegiatan yang mana? Selain itu, kemajuan fisik capaian mencapai 75%, namun tidak ada daftar kemajuan fisik tiap kegiatan. Meskipun beberapa kegiatan telah dijalankan dengan baik, namun tujuh indikator yang masih jauh dari target tahun ke‐1 dan perlu diupayakan untuk dikejar, karena target tsb merupakan janji dari penerima hibah. Dengan demikian maka kegiatan menjadi kurang efektif, dan perlu diidentifikan akar permasalahannya.
Mengingat bahwa kegiatan yang telah diusulkan sejak tahun ke‐1 masih berorientasi pada investasi atau pengadaan sumber daya, belum semuanya merupakan program penyelesaian masalah atau program peningkatan kinerja, maka JPT perlu memahami bahwa peningkatan kompetensi lulusan, mutu pembelajaran, SIM dan akreditasi PS tidak secara otomatis dicapai dengan pengadaan sumber daya saja. Untuk itu dampak yang dituliskan seharusnya juga berbasis data atau fakta, misalnya JPT lebih dikenal masyarakat, buktinya? Jumlah peminat naik, pilihan pertama meningkat, UAN siswa meningkat dst. Hal yang serupa juga perlu dilakukan untuk pengadaan komputer, buku dan peralatan maupun pelatihan.
Rencana perbaikan yang dituliskan sebaiknya tidak hanya untuk dilaporkan, namun diterapkan. Beberapa kesalahan ketik, misalnya baseline indicator untuk Persentase lab yang
mendapat dana riset 60%, sementara target tahun ke ‐2 hanya 50%? Dampak langsung dari
kegiatan 4, adalah perbaikan pengelolaan jurusan, akan tetapi wakil dari pimpinan jurusan tidak sependapat bahwa evaluasi diri perlu dilakukan rutin, paling lama tiap tahun. Hal ini diperoleh dari kuisioner yang dikembalikan ke PJM.
Hambatan yang telah diatasi, antara lain terkait dengan masalah teknis pelaksanaan yang mundur, kemampuan dosen dan karyawan terbatas, serta dana yang terbatas. Hal ini memberikan kesan bahwa kepemimpinan dan evaluasi diri dengan teknik yang benar diperlukan untuk penyusunan program pengembangan yang efektif dan efisien, dengan
atau tanpa dana PHK. Selain itu keberhasilan dalam pengadaan sumberdaya atau melaksanakan investasi, perlu mendorong pelaksanaan praktek baik atau kegiatan‐kegiatan yang tidak memerlukan dukungan investasi, atau bahkan kegiatan‐kegiatan dalam rangka pemanfaatan investasi. Hal ini perlu sekali dilakukan untuk menjamin pengembangan JPT ke depan, yang lebih sehat dan produktif. Apabila JPT akan mengusulkan proposal PHK A3 atau B, maka pemetaan kegiatan dan capaian selama SP4 (khususnya isu I, L, A dan E), akan menjadi track records dan dasar penilaian proposal yang diusulkan. Oleh karena itu, manajemen database, budaya kerja, keberlanjutan program dan evaluasi diri rutin sangat perlu diperbaiki.
Mengingat bahwa masih banyak kelemahan dalam pemahaman dan penulisan laporan antara SP4, maka JPT perlu melakukan perbaikan format dan substansi sesuai Panduan Laporan SP4. Program : Pengembangan Jurusan Nama Jurusan/PCPT : Teknologi Pertanian (TEP) Batch/Tahun : 2/II Reviewer : 1. Prof. Dr. Ir. Hartutik, M.P. 2. Ir. Yulia Nuraini, M.S. Komentar Umum
Jurusan Teknik Pertanian telah menyusun laporan antara sesuai dengan kegiatan yang telah diusulkan dan telah dibuat berdasarkan Panduan Penulisan Laporan Pelaksanaan Program, namun masih ada yang belum sesuai Panduan dan Rencana Implementasi Program (RIP), yaitu Judul Program yang terkait dengan L‐RAISE tidak dicanturnkan seperti halnya pada RIP, masing‐masing kegiatan tidak dicanturnkan indikator kinerja, perlu dibedakan antara indikator kinerja utama dan indikator kinerja tambahan. Sebagian besar kegiatan antara tujuan, pelaksanaan mekanisme dan rancangan, output dan dampak kegiatan serta hambatan, solusi pemecahan dan rencana perbaikan telah sesuai, tetapi dalam pelaksanaan mekanisme dan rancangan masih banyak yang berbasis investasi, seharusnya berupa aktivitas. Kemajuan pelaksanaan program secara fisik pada masing‐masing kegiatan tidak ditunjukkan sehingga tidak dapat diketahui persentase capaian fisik sampai laporan antara ini dibuat, seharusnya capaian fisik minimal 50%. Pelaksanaan kegiatan banyak yang diajukan waktu pelaksanaannya, hal ini baik asal tidak mengganggu kegiatan yang lain. Namun kegiatan‐kegiatan yang lain juga masih banyak yang belum telaksana seperti bahan ajar, hak paten. Pada kegiatan VII Peningkatan Kerjasama dengan Stakeholder dan Alumni, oleh karena belum dilaksanakan seharusnya output belum ada. Kegiatan IX, percepatan masa studi, seharusnya pengadaan bahan ajar dilaksanakan mulai April s/d Juni 2006 namun belum terlaksana, maka perlu adanya penjelasan. Capaian indikator sebagian besar sudah tercapai dan bahkan ada yang sudah melebihi target, namun ada beberapa indikator kinerja pada capaian akhir tahun I (jumlah kerjasama dengan stakeholder) dan capaian tengah tahun passing grade, ratio mahasiswa masuk dan mendaftar dan TOEFL yang belurn terisi scharusnya tetap diisi sarna dengan tahun yang lalu. Untuk TOEFL seharusnya aktif meminta dan bukan menunggu. Dalam
indikator kinerja belum tercantum jumlah gaji pertama kerja. Setiap kegiatan terjadi hambatan masalah dana, seharusnya dana untuk kegiatan dipinjami oleh institusi sehingga tidak menghambat pelaksanaan kegiatan.
1. Kepemimpinan dan komitmen institusi:
Kepemimpinan dan komitmen institusi sudah cukup baik, hal ini terlihat dari adanya dorongan untuk melaksanakan program agar lancar. Namun masih perlu ditingkatkan, hal ini terlihat masih adanya hambatan dalam melaksanakan kegiatan yang disebabkan karena ketersediaan dana, seharusnya institusi meminjami terlebih dahulu.
2. Kemampuan melaksanakan program
Kemampuan melaksanakan program sudah cukup haik, hal ini terIihat dan sebagian besar program sudah terlaksana sesuai jadwal bahkan ada kegiatan yang pelaksanaannya dimajukan, sebagian besar indikator kinerja sudah tercapai bahkan ada yang sudah melehibi target, hambatan pelaksanaan program dapat diatasi dan ada usaha perbaikannya, kegiatan yang dilaksanakan memberikan dampak yang positif.
3. Kualitas Usulan Tahun Kedua:
Program yang diusulkan sudah cukup baik, yaitu sesuai dengan permasalahan yang teridentifikasi dan merupakan kelanjutan dari kegiatan tahun I, pada sebagian besar kegiatan ada kesesuaian antara program, tujuan, mekanisme dan rancangan, dampak, solusi penyelesaian hambatan dan usaha perbaikannya, namun ada beberapa yang belum sesuai antara lain penentuan indikator kinerja, pelaksanaan program yang tidak sesuai jadwal. Program : Pengembangan Jurusan Nama Jurusan/PCPT : Matematika Batch/Tahun : 2/II Reviewer : 1. Prof. Dr. Ir. Jody Moenandir 2. Ir. Sunarto Ismunandar, M.S. Komentar Umum
Seharusnya peningkatan PBM berbasis Kompetensi dan penekanan pada peningkatan Akademik Atmosfer. Pencapaian tersebut seharusnya meliputi: integrated
performance, oriented capabilities, clusters of knowledge, cognitive, affective, attitude, values and psychomotoric abilities conditional for carrying out task, effectively functioning in a certain profession. Indikator kinerja yang diusulkan ialah suatu harapan yang nampaknya hanya
sesuatu yang masih samar (vague) dalam pencapaian sasaran akhir.
1. Kepemimpinan dan komitmen institusi:
Belum adanya Reward dan Punishment untuk peningkatan mutu di segala bidang. Pada segi pembuatan solusi untuk penyelesaian alternatif selalu hanya dengan kata ʺmeningkatkan” (harus diuraikan secara spesifik). Jumlah karya tulis ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal internasional: seharusnya mutu tulisan yang ditingkatkan sehingga setara mutu internasional dan dapat menembus batas internasional. Peningkatan Jaminan
Mutu Akademik: seharusnya didasari pada peningkatan mutu layanan administrasi akademik, sehingga terdapat output yang seimbang dengan outcomes.
2. Kemampuan melaksanakan program
Capaian per 15 Juni 2006 dan target akhir tahun ke‐2: nampak perolehan usulan penelitian yang diterima (mendapat dana) adalah kurang dari setengah target usulan yang disusun untuk diajukan, hal ini berindikasi bahwa penekanan hanya pada pembuatan usulan penelitian. Seharusnya pada prioritas, mutu yang tinggi dan kepentingan yang mendesak untuk segera didanai.
3. Kualitas Usulan Tahun Kedua:
Penggambaran ED dalam proposal ini belum maksimal, sehingga untuk peningkatan selanjutnya belum mempunyai landasan yang kuat secara logik. Hal tersebut nampak pada inkonsistensi yang menunjukkan kekurang‐mantapan dalam penyusunan usulan yang menyeluruh serta akan menjadi nampak kedangkalan dalam bercita‐cita. Program : Pengembangan PCPT Nama Jurusan/PCPT : UPPTI Batch/Tahun : 2/II Reviewer : 1. Ir. Moch. Rusli, Dipl.Ing. 2. Cahyo Prayogo, S.P., M.P. Komentar Umum
Laporan telah ditulis dengan menggunakan struktur yang sesuai dengan ʺanjuranʺ DIKTI dan dengan menggunakan bahasa Indonesia yang mudah dimengerti. Namun sangat disayangkan, pada bagian pertama laporan tidak mencantumkan tujuan, strategi dan indikator kinerja secara umum. Alangkah baiknya ʺanjuranʺ dari DIKTI tentang penulisan laporan tengah tahun SP4 diikuti urutannya.
Pelaksanaan kegiatan sudah mengarah ke jalur sesuai dengan rencana implementasi tahun kedua, namun kuantitas hasil pelaksanaan sebaiknya disesuaikan dengan jadwal pelaksanaan yang tertulis di rencana implementasi. Kalaupun prosentasi hasil pelaksanaan tidak memenuhi target, ulasan argumentasi diletakkan pada hambatan. Laporan sudah dilengkapi dengan tabulasi pendanaan dan penggunaannya. Hal ini cukup baik. Namun sebaiknya biaya yang terserap sampai dengan bulan Juli 2006 harusnya disesuaikan dengan target yang tertera di jadwal pelaksanaan pada rencana implementasi. Sepertinya, di laporan ini biaya terserap tidak sampai 50%?, padahal pelaksanaan program sudah mencapai triwulan kedua?. 1. Kepemimpinan dan komitmen institusi: Laporan menunjukkan bahwa pelaksanaan program SP4 di tahun kedua ini berjalan baik. Keikutsertaan staf, mahasiswa sehingga terselenggaranya kegiatan SP4 ini merupakan hal penting tentang kepemimpinan. Selain itu, program‐program sub‐kegiatan
diselenggarakan sesuai dengan jadwal pelaksanaan (misalnya). Ini mengambarkan dukungan non‐material oleh institusi sudah cukup baik.
Tapi sayang, laporan ini menampakkan bahwa pencairan dana maupun kesediaan perangkat lunak dan keras tercantum sebagai kendala (hambatan). Ini menunjukkan bahwa komitmen institusi masih perlu dipertanyakan. Seharusnya permasalahan dana bukan merupakan hambatan program. Sebab dukungan dari pimpinan yang berupa tanggung jawab pimpinan dapat dilihat dari segi ini.
2. Kemampuan melaksanakan program
Terlihat bahwa seluruh kegiatan sudah mengarah untuk pemenuhan target yang tertulis di jadwal pelaksanaan rencana implementasi tahun kedua. Hanya saja target yang dicanangkan pada jadwal rencana impIementasi belum terpenuhi semuanya. Kegiatan yang tidak memerlukan investasi seharusnya terlaksana 100% pada kwartal kedua (sesuai dengan jadwal pelaksanaan).
Kegiatan yang sudah dimulai sudah mengarah ke pencapaian indikator kinerja, walaupun target yang tercapai masih jauh dari harapan. Institusi kelihatan kurang mendorong kegiatan yang tanpa investasi, sehingga hambatan dana tidak muncul pada laporan tengah tahun ini.
3. Kualitas Usulan Tahun Kedua:
Karena laporan ini adalah laporan tengah tahun ke‐2, maka usulan tahun kedua tidak dilakukan. Komentar tidak ada. Program : Pengembangan PCPT Nama Jurusan/PCPT : BAPSI Batch/Tahun : 2/II Reviewer : 1. Dr. Ir. Harry Soekotjo Dachlan, M.Sc. 2. Eko Ganis S., SE., M.COM‐HONS., PH.D. Komentar Umum
Program yang diusulkan yang terdiri atas 2 kegiatan ini cukup baik. Kemajuan implementasi program sampai dengan tengah tahun ke 2 masih sesuai dengan rencana