LAPORAN
Monitoring Evaluasi Internal (MONEVIN) Tengah Tahun
Program Hibah Kompetisi TPSDP– PHK A2/A3 – SP4
17 Juli s/d 12 Agustus 2006
PUSAT JAMINAN MUTU
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2006
HALAMAN PENGESAHAN
1. Penanggung Jawab
: Ketua PJM
N a m a
: Prof. Dr. Ir. Soebarinoto
Jabatan
: Ketua Pusat Jaminan Mutu
Alamat
: Jl. Sentaurus 4 Malang
Telepon
: 0341 ‐ 553559
HP
: 081 334 355106
Fax
: 0341 ‐ 575817
e‐mail
: pjm‐[email protected]
2. Tim Pelaksana
: Dr. Endang Arisoesilaningsih
Prof. Dr. Ir. Jody Moenandir
Dr. Surachman, M. SiE
Dr. Muhammad Nurhuda
Dr. Ir. Mohammad Bisri, M.S.
Dr. Unti Ludigdo, SE., MSi., Ak
Tim Reviewer Internal Monev PHK UB
Yudie Wiro Eko Setyawan, SSi
Drs. Djaelani.
3.
Waktu Kegiatan: 17 Juli s/d 12 Agustus 2006
Malang, 15 Agustus 2006
Ketua PJM
Prof. Dr. Ir. Soebarinoto
NIP. 130 531 855
RINGKASAN
MONITORING DAN EVALUASI TENGAH TAHUN 2006
IMPLEMENTASI PHK TPSDP, A2, SP4
Pada tahun 2006 di Universitas Brawijaya sedang menjalankan 28 hibah yaitu
4 TPSDP, 8 PHK A2, 2 PHK A3, 16 SP4, serta 1 ICT grant. Agar mutu pelaksanakan
PHK terjamin, maka Pusat JaminanMutu (PJM) melakukan Monitoring dan
Evaluasi Internal (Monevin) PHK, yang dilakukan pada tengah tahun, tahunan
dan akhir program dengan melibatkan 10 reviewer DPT di UB, 20 Reviewer
Internal Laporan PHK bekerjasama dengan Tim Koordinasi PHK menggunakan
dana Monev 2,5% DRK. Tim Koordinasi PHK ini melakukan koordinasi
implementasi pada berbagai jurusan penerima program PHK A2/A3, TPSDP, SP4
dan Hibah Kompetisi tingkat Universitas.
Program tersebut secara umum berhasil dilaksanakan dengan sangat baik di
masing‐masing unit penerima hibah dan hasilnya tidak saja dirasakan oleh
jurusan terkait namun mengimbas secara horizontal ke jurusan lain di sekitarnya.
Sementara itu, PJM pada saat Monevin, di antara penerima hibah terjadi sharing
pengalaman, kegagalan dan keberhasilan menjalankan PHK sehingga terjadi
dampak positif pada peningkatan suasana akademik dan mutu pengembangan
jurusan/PCPT penerima hibah meningkat drastis. Hal ini diikuti oleh peningkatan
jumlah penerima PHK dan dana yang dikelola. Akan tetapi, dampak positif
tersebut kurang diamati secara vertikal pada tingkat manajerial.
Dengan demikian maka keberhasilan implementasi PHK telah memberikan
dampak pada proses dan output isu Relevansi (R), Akademik atmosfir (A),
Efisiensi dan Produktivitas (E). Sementara itu, isu Leadership (L), Manajemen
internal (I) dan Sustainabilitas (S) belum cukup nyata mengalami peningkatan.
Dengan demikian kalau dikaitkan dengan piramida pengembangan institusi,
maka hibah telah menyebabkan peningkatan efisiensi internal, sedangkan fondasi
peningkatan kapasitas internal dan efisiensi eksternal belum tersentuh dengan
baik.
Kendala yang dihadapi terutama karena ketiga isu terakhir ini terkait dengan
mindset jajaran pimpinan yang terkait pada pola pikir dan pola perilaku.
Perbaikannya membutuhkan waktu yang cukup panjang setelah peningkatan
pemahaman mencapai standar minimal. Untuk itu, guna menjamin keberlanjutan
keberhasilan praktek baik dan investasi yang telah ada, maka diperlukan analisis
mendalam dan ditemukan beberapa prioritas solusi alternatif.
Hibah TPSDP
Pada tahun 2006, terdapat empat (4) penerima TPSDP, yang terdiri atas 1 SSP
Batch 2 PS Fisika, dan 3 ISS (LP3, UPT Perpustakaan dan UPT Bahasa), namun
LP3 memiliki siklus berbeda sehingga jadwal monevin berbeda dan tidak
termasuk dalam monevin tahap ini. Hasil monevin tengah tahun penerima TPSDP
memperoleh nilai < 300 (67%), >300 (33%) dan >400 (0%). PS Fisika telah
memperoleh kemajuan fisik 79%, namun indikator kinerja belum ditentukan
akibat keterlambatan waktu evaluasi diri dan atau up dating database. Klarifikasi
telah dilakukan dan diketahui bahwa sebagian besar indikator utama maupun
tambahan belum mencapai target yang ditentukan. Indikator proses yang
dikendalikan secara internal dapat tercapai, namun indikator input dan output
yang dikendalikan oleh faktor eksternal belum tercapai. Dampak positif
terutama diamati pada akademik atmosfir, keterlibatan berbagai pihak dan
pengakuan masyarakat akan kompetensi lulusan. Pimpinan Jurusan dan ketua
pelaksana sedang mengupayakan perbaikan target hingga akhir tahun.
Sementara itu untuk dua ISS sedang memulai implementasi kegiatan,
menyesuaikan diri dengan manajemen TPSDP serta kemajuan fisik masih
mencapai 0%. Kendala utama dalam implementasi adalah kelambanan
perolehan NOL (No objection letter) baik untuk pengadaan barang maupun
persetujuan kegiatan. Untuk itu, maka efektivitas aktivitas SPMU untuk
membantu percepatan perolehan NOL ke CPMU/ADB perlu ditingkatkan.
Selain proses, SPMU perlu memonitor lebih baik capaian target output maupun
outcomes penerima hibah.
PHK A2 dan A3
Sepuluh jurusan sedang menjadi penerima PHK, 8 A2 dan 2 A3 dari hibah
PHK batch 1‐3. Untuk itu, implementasi 3 PHK A2 telah mencapai tahun terakhir,
3 PHK A2 menjalankan hibah selama 2 tahun dan batch 3 dimenangkan oleh 2
PHK A2 dan 2 PHK A3 yang baru memulai kegiatan tahun ke‐1. Kemajuan
kegiatan fisik mencapai > 50% dan sebagian dari penilaian Monevin menunjukkan
nilai > 300 (40%), > 350 (60%) dan > 400 (20%). Dengan demikian, maka secara
proses implementasi PHK A2‐A3 dinilai lancar dan cukup berhasil mencapai
target yang ditetapkan. Dampak positif yang diamati terutama dalam hal proses
dan output isu Relevansi (R), Akademik atmosfir (A), Efisiensi dan
Produktivitas (E). Dalam hal input, beberapa jurusan bidang Agrokompleks
menghadapi kendala penurunan jumlah dan mutu mahasiswa baru. Sementara
itu, isu Leadership (L), Manajemen internal (I) dan Sustainabilitas (S) juga
dirasakan masih sangat terbatas pada tingkat jurusan, sementara pada tingkat
fakultas dan universitas belum diamati secara nyata.
Keberlanjutan pada Jurusan Teknik Elektro dinilai kurang karena
meskipun kemajuan fisik kegiatan sudah mencapai 67%, namun beberapa
indikator tambahan masih sangat jauh dari target yang ditetapkan, analisis
permasalahan belum mencukupi dan program keberlanjutannya belum
dikemukakan. Keberlanjutan program dari penerima hibah batch 1 umumnya
telah dirumuskan dengan lebih baik, bahkan Fakultas Hukum dan Jurusan
Nutrisi dan Makanan Ternak telah mengusulkan proposal Program B,
walaupun belum berhasil.
PHK SP4
Enam belas jurusan/PCPT sedang menjadi penerima PHK SP4 kompetisi, 9
diantaranya dari batch 2 yang telah mencapai tahun terakhir, sedangkan sisanya
dari batch 3 yang baru memulai kegiatan tahun ke‐1. Kemajuan kegiatan fisik
63% penerima hibah masih mencapai < 50%. Selain itu, dari penilaian Monevin
menunjukkan bahwa jumlah penerima hibah yang mendapat nilai rata‐rata < 300
adalah 25%, > 300 (75%), > 350 (31%) dan > 400 (13%). Dengan demikian, maka
proses implementasi SP4 dinilai sangat variatif. Prestasi rendah terutama
diperoleh oleh penerima hibah batch 3 PCPT yang sedang memulai kegiatan
implementasi. Dampak positif yang diamati terutama dalam hal investasi
pengadaan barang dan kegiatan fisik. Sementara itu akibat lemahnya seleksi
dan kurangnya pembinaan awal maka sebagian besar kegiatan yang
diprogramkan PCPT masih bersifat investasi, bukan program penyelesaian
masalah atau program pengembangan. Kegiatan tidak selalu menggunakan isu
LRAISE. Sangat disayangkan, sebagian PCPT batch 2‐3 kurang menunjukkan
implementasi dan dampak yang baik.
Beberapa penerima hibah yang berhasil mengimplementasikan program
telah menunjukkan kinerja organisasi yang lebih sehat, sebaliknya bagi 25%
penerima hibah dengan kinerja kurang baik telah dipanggil PJM untuk diminta
klarifikasi. Ternyata hibah SP4 belum mampu menginisiasi good practices dalam
pengembangan program, penerima hibah masih menganggap SP4 sebagai proyek
konvensional dan kurang memperhatikan keberlanjutan. Oleh karena itu, sejak
ada Monevin tahun 2005, beberapa praktek kurang baik dapat dikurangi.
Keberlanjutan program dari beberapa penerima hibah batch 2 berkinerja baik
telah dirumuskan, bahkan beberapa Jurusan telah mengusulkan proposal PHK
A2‐A3, walaupun belum berhasil. Praktek baik menyusun program selama SP4
terlalu sedikit dan belum mencukupi untuk memenuhi passing grade PHK A2‐
A3, proposal telah gugur dalam seleksi internal UB tahun 2006. Bahkan untuk
beberapa penerima SP4 yang kurang baik, adanya hibah tidak memberikan kesan
manfaat secara institusional. Kedepan, Monevin akan dimulai dari Rencana
Implementasi Program (RIP) 2007.
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN...i
RINGKASAN ...ii
DAFTAR ISI...v
I. PENDAHULUAN...1
1.1. Latar Belakang...1
1.2. Tujuan...2
1.3. Kriteria Monitoring dan Evaluasi Yang Baik...2
1.4. Pelaksanaan Monevin ...3
1.5. Kriteria Penilaian ...4
1.6. Hasil Evaluasi dan Sistem Penilaian ...5
1.7. Jadwal Pelaksanaan Monevin Tengah Tahun 2006 ...5
II. MONEVIN TENGAH TAHUN TPSDP 2006 ...7
2.1. Penilaian ...8
2.2. Penilaian ...9
III. MONEVIN TENGAH TAHUN PHK A2 DAN A3 2006 ...14
3.1. Penilaian ...15
3.2. Komentar Reviewer...16
IV. MONEVIN TENGAH TAHUN SP4 KOMPETISI 2006...27
4.1. Penilaian ...28
4.2. Komentar Reviewer ...30
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam rangka meningkatkan kesehatan institusi, Universitas Brawijaya telah
mengikuti beberapa Program Hibah Kompetisi (PHK) sejak 1998. Tujuan proyek
DUE, DueLike, QUE, TPSDP dan Program Hibah Kompetisi (PHK) Dikti adalah
meningkatkan mutu pendidikan di jurusan di masing‐masing Perguruan Tinggi
penerima hibah. Tercapainya peningkatan mutu pendidikan akan diukur
menggunakan beberapa indikator kinerja (performance indicators) yang telah
ditetapkan maupun yang diusulkan oleh penerima hibah. Sasaran kuantitatif
indikator‐indikator tersebut ditetapkan sebelum program dimulai dan
dicantumkan dalam proposal dan Rencana Implementasi Proyek (Project
Implementation Plan/PIP) yang diajukan oleh penerima hibah dari masing‐masing
Perguruan Tinggi. Peningkatan mutu pendidikan yang ditunjukkan oleh
peningkatan indikator‐indikator tersebut diharapkan tercapai karena adanya
perbaikan didalam pengelolaan Jurusan dan pelaksanaan Program Studi sebagai
dampak dari implementasi hibah dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Majelis dan komisi yang ada di Dewan Pendidikan Tinggi bertanggung jawab
melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap kinerja yang dicapai. Akan tetapi
secara internal tugas Monev implementasi PHK tersebut menjadi tanggung jawab
Pusat Jaminan Mutu (PJM) Universitas Brawijaya untuk mengevaluasi
pengembangan Jurusan dan Program Studi, sesuai dengan tujuan dan sasaran
yang telah ditetapkan oleh penerima hibah, baik secara kualitatif yaitu berupa
evaluasi terhadap ada tidaknya perbaikan ke arah tujuan yang diinginkan oleh
unit penerima hibah, maupun secara kuantitatif yaitu ada tidaknya peningkatan
indikator kinerja pada setiap akhir tahun pelaksanaan proyek/program selama
proyek/program berlangsung. Selain itu reviewer internal PJM‐UB juga
melakukan evaluasi tahunan terhadap kemajuan yang dicapai dalam pelaksanaan
kegiatan investasi yang dilakukan oleh proyek/program tersebut sekaligus untuk
mengetahui permasalahan yang dihadapi.
Berdasarkan SK Rektor Universitas Brawijaya No. 023/A/SK/2006, tugas dari PJM‐
UB adalah
1.
Pengembangan prosedur baku (Standard Operating Prosedur) untuk :
1.1. Menjamin kualitas dan seleksi internal proposal Program Hibah Kompetisi
(PHK) dari DIKTI (TPSDP, SP4, A, B, IMHERE dan lain‐lain)
1.2. Menjamin kualitas pelaksanaan PHK DIKTI tersebut melalui Monitoring
dan Evaluasi (Monev)
1.3. Pendampingan pada saat visitasi PHK dari DIKTI
1.4. Menjamin kualitas Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat
1.5. Menjamin kualitas usulan akreditasi Program Studi/Institusi melalui
pendampingan
2.
Monitoring dan evaluasi uji coba serta implementasi manual untuk kegiatan
akademik.
3.
Pengembangan Sistem Jaminan Mutu Akademik di Universitas Brawijaya.
4.
Penyebarluasan praktek baik (good practices) dari suatu unit penerima PHK ke
unit yang lain.
1.2. Tujuan
Tujuan utama dilakukannya monitoring dan evaluasi adalah :
1.
Mengetahui dengan jelas perkembangan unit penerima hibah dalam
mengimplementasikan rencana pengembangannya yang tertuang didalam
proposal dan Rencana Implementasi Proyek.
2.
Membantu unit penerima hibah dengan memberikan masukan‐masukan
dalam menghadapi berbagai permasalahan yang dijumpai dalam rangka
pelaksanaan rencana pengembangannya.
3.
Menentukan kelayakan pelaksanaan tahun kedua dari Rencana Implementasi
Tahun berikutnya.
4.Memberikan laporan dan rekomendasi kepada Rektor dan Penanggungjawab
Kegiatan mengenai tindak lanjut pelaksanaan pemberian hibah dari Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi pada unit penerima hibah tersebut.
1.3. Kriteria Monitoring dan Evaluasi Yang Baik
Proses monitoring dan evaluasi yang dianggap baik harus dapat memenuhi
kriteria sebagai berikut:
1. Reliable (kehandalan)
Keandalan dari suatu proses monitoring dan evaluasi dinilai dengan kesamaan
hasil proses monitoring dan evaluasi tersebut pada berbagai kondisi yang
relatif sama, kalau antar kondisi‐kondisi tersebut diperbandingkan. Dengan
demikian, faktor‐faktor subyektifitas (seperti karakteristik individu para
reviewer, penafsiran dan penilaian yang tidak berdasar, dsb) dalam
pelaksanaan monitoring dan evaluasi sedapat mungkin dikurangi ataupun
dihindari.
2. Transparan
Transparansi pada proses monitoring dan evaluasi bergantung pada sejauh
mana pihak yang melakukan monitoring dan evaluasi dan pihak yang
dimonitor dan dievaluasi memahami dengan baik proses tersebut, termasuk
pemahaman mengenai tujuan, alasan maupun hasil yang diharapkan.
3. Credible (dapat dipercaya)
Tingkat kredibilitas suatu proses monitoring dan evaluasi sangat bergantung
pada tingkat validitas hasil proses monitoring dan evaluasi tersebut. Oleh
karena itu, kecermatan dalam mengukur prestasi yang telah dicapai dalam
mencapai tujuan yang diinginkan dan mengukur kewajaran dalam
pembiayaan implementasi program, serta keterbukaan dari yang dimonitor
dan dievaluasi (penerima hibah) menjadi faktor yang sangat penting dan perlu
mendapatkan perhatian.
4. Comprehensiveness (tingkat komprehensif)
Tingkat Komprehensif dari suatu proses monitoring dan evaluasi sangat
bergantung kepada keseuaian jumlah obyek yang diamati dan kesesuaian
jumlah sampel responden (mahasiswa, dosen, dsb) yang disiapkan oleh unit
yang dimonitor dan dievaluasi.
5. Universality
Keuniversalan suatu proses monitoring dan evaluasi bergantung pada sejauh
mana proses tersebut dapat diadopsi dan dilaksanakan pada berbagai subject
area dan pada berbagai kondisi.
6. Effectiveness
Efektivitas proses monitoring dan evaluasi yang berkualitas bergantung pada
sejauh mana dampak dari proses tersebut menyebabkan penerima hibah
secara sadar melakukan proses pengembangan yang berkesinambungan
(continuous improvement), termasuk melakukan identifikasi peluang‐peluang
pengembangan, memberikan informasi secara berkesinambungan pada para
stakeholder mengenai perkembangan institusinya, dsb.
Ke 6 kriteria tersebut diatas, sebaiknya dipahami benar oleh Reviewer Internal
yang melakukan proses monitoring dan evaluasi.
1.4. Pelaksanaan Monevin
Monev tengah tahun dan akhir tahun akan dilaksanakan oleh sebuah tim internal
reviewer PJM atau minimal harus terdiri dari dua orang reviewers. Monev
dilakukan dua kali dalam satu tahun, yaitu di tengah dan akhir tahun
implementasi. Monev dilakukan dengan desk evaluation didasarkan pada Laporan
Tengah Tahun dan Presentasi Kemajuan PHK di depan seluruh taskforce
penerima hibah.
• Desk evaluation
Dilakukan oleh dua (2) orang Reviewer Internal dan dimaksudkan untuk
mendapat informasi secara detail kemajuan, kendala dan solusi alternatif yang
dilakukan oleh penerima PHK berdasarkan Laporan yang telah dibuat.
Reviewer Internal diharuskan menyampaikan penilaian dan komentar terhadap
laporan dalam bentuk tertulis(format terlampir). Penilaian dan komentar
diberikan ke masing‐masing jurusan penerima hibah melalui PJM. Setiap
penerima PHK menyerahkan dua eksemplar Laporan. Dilakukan pada Monev
tengah dan akhir tahun.
• Progress Report Presentation
Selain itu, pada waktu yang disepakati, penerima hibah melakukan presentasi
di hadapan seluruh penerima PHK di lingkungan Universitas Brawijaya.
Komentar dari reviewer pada saat desk evaluation dapat diklarifikasi melalui
diskusi. Selain itu, forum ini juga diharapkan menjadi sarana penyebaran dari
good practices setiap penerima hibah. Pimpinan fakultas dan universitas dapat
hadir dalam acara ini untuk memberikan pengarahan.
• Site visit
Selain itu, pada waktu yang disepakati pada akhir tahun, dilakukan visitasi
untuk melakukan klarifikasi keberhasilan, kendala dan dampak hibah yang
diterima. Dilakukan oleh dua (2) orang internal reviewer PJM dan dialog
dengan Pimpinan Fakultas, Jurusan, PIC, dosen dan mahasiswa serta
pemeriksaan dokumen pendukung.
1.5. Kriteria Penilaian
1. Kepemimpinan dan komitmen institusi
Kriteria ini menilai peranan dan komitmen pimpinan dalam mendukung
pelaksanaan program, mengatasi permasalahan yang ada dan memberikan
arahan pada perencanaan program tahun berikutnya. Peran Tim Monevin
dalam menjamin keberhasilan pelaksanaan program dan pencapaian tujuan,
juga merupakan hal yang termasuk dalam penilaian kriteria ini.
Kepemimpinan yang baik harus tercermin dalam keikutsertaan staf akademik
dan staf adminsitrasi atau mahasiswa (sesuai dengan proramnya) dalam
melaksanakan program atau memanfaatkan investasi yang telah dilakukan.
Kualitas laporan dan Rencana Implementasi Program Tahun Kedua akan
mencerminkan kualitas kepemimpinan.
2. Kemampuan melaksanakan program
Kriteria ini menilai kemampuan insitusi dan jurusan/PCPT untuk
melaksanakan program dan kegiatan yang diusulkan sesuai dengan jadwal
dan target yang ditetapkan. Kemampuan melaksanakan program tidak hanya
dilihat dari kemampuan insitusi dalam melaksanakan investasi, tetapi juga
menginisiasi dan melaksanakan kegiatan‐kegiatan yang tidak memerlukan
dukungan investasi atau kegiatan‐kegiatan dalam rangka pemanfaatan
investasi. Kegiatan‐kegiatan yang telah dimulai atau sedang dilaksanakan
harus mengarah pada pencapaian indikator keberhasilan. Kemampuan
melaksanakan program juga harus tercermin dari upaya insitusi dalam
mengatasi hambatan yang ada.
3. Keberlanjutan Program
Penilaian aspek ini ditujukan pada kejelasan strategi dan program yang akan
menjamin keberlanjutan aktivitas dan hasil yang diperoleh selama pendanaan.
Secara umum ada 2 (dua) aspek yang perlu mendapatkan jaminan
keberlanjutan, yaitu kegiatan pengembangan berupa good practices dan
sumber daya yang telah ditanam (invested resources).
1.6. Hasil Evaluasi dan Sistem Penilaian
Hasil evaluasi Laporan Tengah Tahun dan Rencana Program Tahun Kedua
berupa nilai dan komentar yang diberikan terhadap Laporan Tengah Tahun
dan Rencana Program Tahun Kedua berdasarkan kriteria penilaian.
Sistem penilaian untuk setiap kriteria menggunakan skala 1‐5, dimana 1 =
sangat buruk (very poor), 2 = buruk (poor), 3 = cukup (fair), 4 = baik (good), dan 5
= sangat baik (very good). Nilai bagi masing‐masing kriteria (S), kemudian
dikalikan dengan bobot penilaian (W) untuk menghasilkan nilai total:
Nilai total
= ∑ S(i) × W(i) ; i = 1 – 4
dimana S(i) = nilai yang diberikan untuk kriteria ke‐i
W(i) = faktor bobot untuk kriteria ke‐i
Sistem penilaian ini akan menghasilkan nilai total yang berkisar antara 100 –
500.
1.7. Jadwal Pelaksanaan Monevin Tengah Tahun 2006
Jadwal dan Distribusi Monevin Tengah Tahun 2006 TPSDP
7 – 12 Agustus 2006 (Ruang PJM, KP‐UB Lt.6)
No. FAK/JUR‐PS/PCPT REVIEWER I REVIEWER II
1 PS Fisika Mohammad Bisri, M.S., Dr. Endang Arisoesilaningsih, Dr. 2 UPT Perpustakaan Dr. Muhammad Nurhuda Harry Soekotjo D., Ir., M.Sc. 3 UPT Bahasa Prof. Dr. Jody Moenandir Dr. Surachman
Soebarinoto Ir., Dr., Prof. (Moderator)
Jadwal & Distribusi Reviewer Monevin Tengah Tahun PHK A2/A3
28 Juli – 11 Agustus 2006 (Ruang PJM Lt.6 dan Ruang Sidang Lt.8)
No. Jurusan/ PS/ PCPT Jenis
PHK Reviewer 1 Reviewer 2
1 Ilmu Hukum (Batch I) A2 Surachman, M.SiE., Dr. Hartutik, Ir. M.P. Dr. 2 Nutrisi dan Makanan
Ternak (Batch I) A2 Setyo Widagdo, SH., MH.
Jody Moenandir, Ir., Dr., Prof. 3 Teknik Industri Pertanian (Batch II) A2 Ani Mulyasuryani, M.S., Dr. Eko Ganis S., SE., M.Com., Dr.
No. Jurusan/ PS/ PCPT Jenis
PHK Reviewer 1 Reviewer 2
Ir., M.Sc. Ph.D.
5 Arsitektur (Batch II) A2 Lestariningsih, SH,
MHum. Hermin Sulistyarti, Dr. 6 Teknik Elektro (Batch II) A2 M. Halim Natsir, S.Pt., M.P. Muhammad Nurhuda, Dr.
7 Kimia (Batch III) A2 Sunarto Ismunandar, Ir.,
MS Dwi Fadila K., ST., M.T
8 Budidaya Pertanian
(Batch III) A2 Rusdi Tjahjono, Ir. MSA. Moch. Rusli, Ir. Dipl.Ing. 9 Manajemen (Batch III) A3 Didik Suprayogo, Ir.,
PH.D.
Mohammad Bisri, M.S., Dr.
10 Akuntansi (Batch III) A3 Retno Mastuti, Ir., D.Agr.Sc. Johan A.E. Noor, Drs. M.Sc. Moderator : Ruang Sidang Lantai 8 : Surachman, M.SiE., Dr. Ruang PJM Lantai 6 : Unti Ludigdo, Dr., Ak.
Jadwal & Distribusi Reviewer Monevin Akhir SP4 Kompetisi
17 – 27 Juli 2006 (Gedung Widyaloka)
NO FAK/JUR‐PS/PCPT REVIEWER I REVIEWER II
1 Kedokteran Soebarinoto Ir., Dr., Prof. Rusdi Tjahjono, Ir. MSA. 2 Ilmu Hama & Penyakit
Tumbuhan Ani Mulyasuryani, M.S., Dr. 3 Manajemen Sumberdaya
Perairan M. Halim Natsir, S.Pt., M.P. Lilik Setyobudi, Dr. 4 Produksi Ternak Endang Arisoesilaningsih,
Dr. Herman Tolle, ST., MT.
5 Teknik Pertanian Hartutik, Ir., M.P., Dr. Yulia Nuraini, Ir., M.S. 6 Matematika Jody Moenandir Prof Dr. Ir Sunarto Ismunandar, Ir. M.S. 7 UPPTI Cahyo Prayogo, Ir. M.P. Moch. Rusli, Ir., Dipl.Ing. ** 8 BAPSI Eko Ganis S., SE., M.Com. Dr. Harry Soekotjo Dachlan, Ir.,
M.Sc.
9 PP E‐Learning M. Nurhuda Dr.Ing. Dwi Fadila Kurniawan,ST, MT. 10 PS Bahasa Inggris Unti Ludigdo, Dr., Ak.
11 Sosek Pertanian Surachman, MSiE Dr. Retno Mastuti, Ir., D.Agr.Sc. 12 Adm. Bisnis Sihabudin Dr. Nur Hidayat, Ir. M.S. **
13 BAAK Hermin Sulistyarti Dr.
14 BAUK Setyo Widagdo, SH., MH.
15 LSITB Surisdiarto, Ir. M.Rur.Sc. M. Bisri, M.S., Dr.
16 PJM Sri Lestariningsih, SH, MH Agus Suharyanto, Ir., Ph.D.
II. MONEVIN TENGAH TAHUN TPSDP 2006
Kepemimpinan &
Komitmen
Pelaksanaan
Program
Keberlanjutan
Penerima Hibah
Reviewer
30
50
20
Skor
Rata‐rata
Mohammad Bisri 2 3 2 250 PS Fisika Endang Arisoesilaningsih 2 3 2 250 250 ‐ LP3 ‐ ‐ Muhammad Nurhuda 4 3 3 330 UPT Perpustakaan Harry Soekotjo Dachlan 4 3 4 350 340 Jody Moenandir 3 3 2 280 UPT Bahasa Surachman 2 3 2 250 265Monevin Tengah Tahun TPSDP Universitas Brawijaya Tahun 2006
2.1. Penilaian
2.2. Penilaian
Program Hibah Kompetisi (PHK) Perguruan Tinggi
TPSDP
Komentar Reviewer
Nama Program Studi / ISS : Fisika
Nama Reviewer : 1. Dr. Endang Arisoesilaningsih
2. Dr. Ir. M. Bisri, M.S.
Komentar Umum
Semi Annual report TPSDP PS Fisika telah dilakukan untuk sebagai bentuk pertanggungjawaban pengelola program TPSDP. Tujuh kegiatan telah dan sedang dijalankan menghasilkan kemajuan kegiatan 2‐100% untuk tahun ke‐4. Dengan demikian, maka menurut SPMU kegiatan mencapai kemajuan fisik 48,60%, namun menurut PS 52,77% dan total 4 tahun mencapai 78,72%. Akan tetapi, karena dana tahun ke‐4 belum cair, maka total budget disbursement tahun ke‐4 mencapai 45,43%. Meskipun demikian, sangat disayangkan bahwa indikator capaian setiap kegiatan sama sekali belum dituliskan, karena evaluasi diri belum dilakukan, belum siap ditampilkan atau karena data base belum di update. Selain itu, program keberlanjutan telah dirancang, namun
good practices dalam membudayakan evaluasi diri rutin dan tepat waktu tidak terlihat.
Untuk itu, fungsi pengawasan SPMU, respon dan dukungan Pimpinan Jurusan perlu ditingkatkan. Hal ini menggarisbawahi peran dana TPSDP hanyalah sebagai additional
funding bagi PS Fisika untuk menjalankan Renstra yang dibuat. Dengan demikian capaian
dan good practices diadopsi menjadi kebijakan jurusan, fakultas dan universitas. Penjelasan di laporan tidak mengungkapkan rancangan kegiatan yang telah dilakukan berikut jadwalnya, capaian belum didukung oleh data, kendala implementasi belum dicari akar permasalahannya, sehingga diperoleh penyelesaian atau perbaikan program. Kelemahan tersebut menunjukkan ketidakmampuan menetapkan prioritas, kelemahan kepemimpinan, perencanaan, efisiensi, produktivitas dan keberlanjutan program.
1. Kepemimpinan dan komitmen Institusi
Kepatuhan menjalankan kegiatan sesuai perencanaan menunjukkan kekuatan kepemimpinan, tanggung jawab dan penerima hibah. Selain itu, komitmen pimpinan sangat diperlukan untuk program peningkatan mutu akademik berkelanjutan. Beberapa kelemahan dalam perencanaan kegiatan yang diusulkan ternyata masih terjadi di akhir program TPSDP PS Fisika UB. Lebih dari 50% kinerja yang dijanjikan masih jauh dari target, sementara kemajuan yang diupayakan masih terfokus pada investasi. Hasil monevin PJM dua tahun terakhir menunjukkan kondisi yang sama. Warning yang diberikan belum memperoleh tindak lanjut. Hal ini menunjukkan bahwa sharing good
practices sesama penerima PHK dan respon lanjut hasil monevin belum efektif. Untuk itu,
kemajuan investasi, namun output dan outcomes perlu diupayakan terutama di tahun terakhir ini.
2. Kemampuan melaksanakan program
Investasi yang telah direncanakan, telah diupayakan dilaksanakan dengan baik, sehingga ada kesan keseriusan untuk pengadaan resources. Akan tetapi, rancangan kegiatan untuk menyelesaikan masalah dan mengatasi hambatan yang ada tidak jelas di dalam descriptive, sehingga ada kesan bahwa objective akan dicapai dengan hanya pengadaan sumber daya (IM, PD, SD dst). Misalnya, meskipun peningkatan akreditasi dari B ke A telah dicanangkan tahun terakhir (2006), namun pengajuan akreditasi akan dilaksanakan tahun 2008. Mengingat bahwa laporan kegiatan masih berorientasi pada investasi atau pengadaan sumber daya, sedangkan program penyelesaian masalah atau program peningkatan kinerja masih tidak jelas, maka PS Fisika perlu berbenah. Perlu dipahami bahwa peningkatan kompetensi lulusan, mutu pembelajaran, SIM dan akreditasi PS tidak secara otomatis dicapai dengan pengadaan sumber daya saja. Selain itu dampak yang dituliskan seharusnya juga berbasis data atau fakta. Sinergi antara indikator yang dijanjikan dan rancangan‐mekanisme kegiatan tidak jelas. Untuk itu, diperlukan analisis yang mendalam terhadap kinerja yang selama ini, apakah peningkatan kinerja selama ini akibat dari kegiatan yang sistematik atau secara kebetulan? Hal ini sangat diperlukan, untuk mengejar target yang dijanjikan penerima hibah. Kesan bahwa kegiatan kurang efektif perlu dikurangi, sehingga good governance dan peningkatan mutu proses dan ouput betul‐betul sesuai dengan dana yang diberikan.
3. Keberlanjutan
Rencana perbaikan yang dituliskan tidak hanya untuk dilaporkan, namun diterapkan. Hambatan yang telah diatasi, antara lain terkait dengan masalah teknis pelaksanaan yang mundur, kemampuan komunikasi dosen / karyawan terbatas, dan kegiatan dosen banyak. Hal ini memberikan kesan bahwa kepemimpinan pengelola hibah, jurusan masih perlu ditingkatkan. Evaluasi diri dengan teknik yang benar diperlukan untuk penyusunan program pengembangan yang efektif dan efisien, dengan atau tanpa dana PHK.
Selain itu keberhasilan dalam pengadaan sumberdaya atau melaksanakan investasi, perlu mendorong pelaksanaan praktek baik atau kegiatan‐kegiatan yang tidak memerlukan dukungan investasi, atau bahkan kegiatan‐kegiatan dalam rangka pemanfaatan investasi. Hal ini perlu sekali dilakukan untuk menjamin pengembangan PS Fisika ke depan, yang lebih sehat dan produktif. Apabila Jurusan Fisika akan mengusulkan proposal PHK A3 atau B, maka pemetaan kegiatan dan capaian selama TPSDP (khususnya isu I, L, A dan E), akan menjadi track records dan dasar penilaian proposal yang diusulkan. Oleh karena itu, manajemen database, budaya kerja, keberlanjutan program dan evaluasi diri rutin sangat perlu diperbaiki. Mengingat bahwa masih banyak kelemahan dalam pemahaman dan penulisan laporan, maka PS Fisika perlu melakukan perbaikan substansi sesuai Panduan Laporan TPSDP.
Nama Program Studi / ISS : UPT Perpustakaan
Nama Reviewer : 1. Dr. Ir. Harry Soekotjo Dachlan, M.Sc.
2. Dr. M. Nurhuda
Komentar Umum
Secara umum kemajuan implementasi program sampai dengan tengah tahun 2006 belum sepenuhnya berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, dari sepuluh kegiatan baru satu yang sudah dilaksanakan sedangkan sembilan kegiatan yang lain masih belum terlaksana karena sebagian kegiatan belum mendapat persetujuan dari CPMU, sebagian kegiatan yang telah disetujui dananya belum cair atau karena jadwal pelaksanaannya memang dalam tengah tahun kedua. Keadaan ini perlu segera dibenahi khususnya untuk kegiatan yang dijadwalkan pada tengah tahun kedua karena dikhawatirkan kegiatan‐kegiatan yang sudah direncanakan itu tidak bisa terselesaikan sampai dengan akhir program. Persiapan kegiatan secara internal harus lebih ditingkatkan, pendekatan kepada CPMU lebih diintensifkan dan bila perlu disediakan dana talangan agar kegiatan yang sudah siap bisa segera dilaksanakan.
Format laporan secara umum sudah mengikuti panduan. Beberapa indikator kinerja perlu mendapatkan tambahan penjelasan agar tidak terjadi salah pengertian. Keseragaman penggunaan suatu bahasa harus dijaga konsistensinya untuk setiap bagian dalam laporan.
1. Kepemimpinan dan komitmen ISS
Kepemimpinan dan komitmen ISS cukup baik, yang ditunjukkan dengan adanya visi dan misi ISS yang mengacu pada visi dan misi universitas. Rencana strategi pengembangan juga telah disusun berdasarkan analisis SWOT yang dibuat yang dikaitkan dengan visi dan misi ISS tersebut.
2. Kemampuan melaksanakan program
Kemampuan melaksanakan program belum sepenuhnya bisa dilihat, namun dari satu kegiatan yang telah diselesaikan bisa terlihat sedikit adanya kemampuan untuk itu. Bila dilihat dari perencanaan kegiatan dan cara mengatasi masalah yang dihadapi menunjukkan adanya kemampuan dan kesungguhan untuk menyelesaikan program dengan sebaik‐baiknya.
Beberapa indikator kinerja bisa menimbulkan salah pengertian sehingga perlu diberi keterangan lebih jelas lagi dan bila perlu digunakan ungkapan yang tepat untuk menjelaskannya.
Penggunaan bahasa Inggris hendaknya konsisten, tidak dicampur‐campur dengan bahasa Indonesia. Hal ini penting untuk menunjukkan kemampuan berbahasa dan perlu diingat bahwa laporan ini nantinya juga dibaca oleh ADB.
3. Keberlanjutan program
Strategi yang dilakukan dan program yang akan menjamin keberlanjutan kegiatan dan hasil yang diperoleh selama pendanaan belum terlihat secara keseluruhan. Namun demikian dari masalah‐masalah yang dihadapi saat ini terlihat cara penanganannya
cukup relevan walaupun masih perlu ada penjelasan yang lebih rinci lagi. Di samping itu akan lebih baik bila bisa ditunjukkan upaya‐upaya alternatif untuk memperlancar terlaksananya kegiatan.
Nama Program Studi / ISS : UPT Bahasa
Nama Reviewer : 1. Dr. Surachman, M.SiE.
2. Prof. Dr. Ir. Jody Moenandir
Komentar Umum
Pelaksanaan kegiatan program TPSDP yang tertera dalam laporan tengah tahun 2006 Bahasa Inggris menunjukkan laporan yang kurang memenuhi bentuk laporan yang sistematis. Seperti urutan beserta kelengkapan Bab beserta isi yang terkandung di dalamnya. Adanya rujukan tabel, ternyata tabelnya tidak ditemui, tatatulis yang perlu disempurnakan, setiap tabel hendaknya dicantumkan tabel berapa dan seterusnya. Disamping itu, perlu mencantumkan hasil pencapaian indikator keberhasilan.
Ada dua kelompok kegiatan utama dalam kegiatan peningkatan daya saing UPT Bahasa. Pertama kegiatan peningkatan relevansi dan yang kedua kegiatan peningkatan manajemen internal organisasi. Kedua kelompok kegiatan tersebut sedang dalam proses pelaksanaan dengan total kemajuan penggunaan dana mencapai rata‐rata 15,413%.
1. Kepemimpinan dan Komitmen Fakultas/Jurusan
Kepemimpinan kegiatan TPSDP UPT Bahasa dapat dikategorikan belum sesuai dengan apa yang diharapkan. Hal ini ditandai dengan adanya program‐program kegiatan yang dilaksanakan belum mencapai apa yang diharapkan. Program pencapaian kegiatan yang terlihat dari targetpenggunaan dana masih mencapai 15,413% dari budget. Bentuk pelaporan menunjukkan kurang adanya koordinasi dan pengendalian sehingga hasil laporan tengah tahunan belum sempurna. Kelancaran kegiatan tersebut juga mengindikasikan tinggi atau rendahnya komitmen pimpinan dalam mendukung kegiatan.
Namun demikian, hal yang menggembirakan, kegiatan‐kegiatan tersebut telah melibatkan semua unsur yang ada, mulai dari tingkat pimpinan sampai dengan mahasiswa dan masih diperlukan koordinasi yang lebih baik antara pimpinan dan masing‐masing pelaksana kegiatan agar laporan yang disampaikan memenuhi standar atau acuan yang telah ada.
2. Kemampuan Melaksanakan Program
Program yang dilaksanakan meliputi dua kegiatan utama: Pertama, Peningkatan Relevansi dan yang kedua adalah Internal Manajemen. Pelaksanaan peningkatan relevansi mencakup peningkatan kegiatan Developing Collaborative ESNED Teaching in
Physics Study Program, Designing Effective Bilingual Teaching Course for Biology Study Program and Developing Students Autonomous Learning Strategies. Sedangkan kegiatan
Promoting Healthy Emotional State of The ESNED Teachers in Relation to Their Ambiguous Position in The Organizational Context of ESNED. Pengembangan yang diwujudkan dalam
kegiatan untuk pengembangan Atmosfir Akademik dan Efisiensi belum diprogramkan. Dalam laporan tengah tahunan belum disampaikan secara rinci kemajuan masing‐ masing kegiatan yang dapat diukur. Kalau kegiatan belum dapat diselesaikan, sebaiknya kelaporkan sub‐sub kegiatan yang telah dilaksanakan sehingga dapat diketahui perkembangannya.
3. Keberlanjutan Program
Laporan pelaksanaan tengah tahun program TPSDP UPT Bahasa tahun pertama telah disertai dengan program keberlanjutan untuk tahun mendatang, meskipun belum terinci dengan jelas. Dalam hal ini, Pemerintah atau DIKTI mengharapkan adanya program keberlanjutan. Kegiatan setelah ini sangat penting untuk dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang optimal. Kalau program keberlanjutan tidak mendapatkan dana dari DIKTI, sebaiknya mencari sumber‐sumber pendanaan lain, melalui kerjasama atau pendanaan internal untuk mencapai kesinambungan program.
III. MONEVIN TENGAH TAHUN PHK A2 DAN A3 2006
Kepemimpinan & Komitmen
Pelaksanaan
Program Keberlanjutan
Batch
Penerima Hibah
Reviewer
30 50 20
Skor
Rata‐rata
Hartutik 4 4 4 400 Hukum Surachman 4 5 4 450425
Harry Soekotjo Dachlan 4 3 4 350 Jurusan Tanah FP Agus Suharyanto 4 4 3 380365
Setyo Widagdo 4 4 3 3801
Nutrisi & Makanan Ternak FPt Jody Moenandir 5 4 3 410395
M. Halim Natsir 4 3 2 310 Teknik Elektro FT M. Nurhuda 4 3 2 310310
Hermin Sulistyarti 4 4 4 400 Teknik Arsitektur FT Sri Lestariningsih 3 4 3 350375
Ani Mulyasuryani 3 4 3 3502
Teknik Industri Pertanian FTP Eko Ganis S. 4 4 3 380365
Dwi Fadila K. 3 3 3 300 Kimia FMIPA Sunarto Ismunandar 3 4 3 350325
Mosc. Rusli 3 3 4 320 Budidaya Pertanian FP Rusdi Tjahjono 3 4 3 350335
Manajemen FE M. Bisri 4 5 3 430430
Johan A.E. Noor 3 4 3 3503
Akuntansi FE Retno Mastuti 3 3 4 320335
Monevin Tengah Tahun PHK A2‐A3 Universitas Brawijaya Tahun 2006
3.1. Penilaian
3.2. Komentar Reviewer
Evaluasi Laporan Tengah PHK A2‐A3 Tahun 2006
Nama Jurusan / Fakultas : Hukum Batch/Tahun : 1/III
Nama Reviewer : 1. Prof. Dr. Ir. Hartutik, M.P.
2. Dr. Surachman, M.SiE.
Komentar Umum
Secara umum laporan tengah tahun 2006 Fak. Hukum telah disusun dengan baik, karena sebagian besar program telah dilaksanakan sesuai jadwal walaupun masih ada beberapa kegiatan yang belum terlaksana dan secara fisik telah melebihi 50% dan penggunaan keuangan kurang dari 50%. Hal ini menunjukkan bahwa Tim telah menggunakan dana secara efisien. Penyusunan laporan sistematikanya tidak mengacu pada buku panduan (Ringkasan, Bab I Pendahuluan, II. Pengelolaan Program, III. Hasil yang dicapai, IV. Uraian aktivitas masing‐masing kegiatan, Lampiran) dan masing‐masing Bab masih ada yang belum dijelaskan sesuai dengan panduan. Masing‐masing kegiatan sudah dilaksanakan sesuai dengan Mekanisme dan Rancangan dan sebagian besar indikator sudah mencapai target tahun ke‐3 bahkan ada yang sudah melebihi. Namun ada beberapa indikator yang metode pengukurannya dan satuannya kurang jelas, misal jumlah publikasi dosen (% atau jumlah judulnya) begitu juga yang lain yaitu kemampuan mahasiswa membuat surat atau akta melalui kuisioner atau metode yang lain kurang jelas. 1. Kepemimpinan dan Komitmen Institusi Kepemimpinan dan komitmen pimpinan Fakultas Hukum sudah baik ditunjukkan melalui kepedulian, kesadaran dan pertisipasi dari semua sivitas akademika dalam pelaksanaan program A2 serta dalam peningkatan kualitas secara berkelanjutan sehingga PHK A2 dapat berlanjut sampai dengan tahun ke‐3. 2. Kemampuan Melaksanakan Program
Kemampuan melaksanakan program sudah baik, hal ini ditunjukkan dari sebagian besar program sudah dilaksanakan sesuai dengan jadwal dan mekanisme dan rancangan yang telah dibuat dalam PIP, secara fisik pelaksanaan kegiatan sudah mencapai lebih dari 50% dengan penggunaan dana kurang dari 50%, yang berarti Tim Task Force bekerja dengan efisien. Sebagian besar indikator telah tercapai dan bahkan telah melebihi target, walaupun ada beberapa program yang belum terlaksana.
3. Keberlanjutan Program
PIC sudah menjelaskan keberlanjutan dengan baik pada setiap kegiatan melalui usaha perbaikan pada setiap hambatan yang dihadapi, namun perlu adanya kejelasan aspek yang perlu mendapatkan jaminan keberlanjutan peningkatan kualitas, yaitu kegiatan pengembangan berupa good practices dan sumberdaya yang ditanam (invested resources).
Nama Jurusan / Fakultas : Tanah / Pertanian Batch/Tahun : 1/III Nama Reviewer : 1. Dr. Ir. Harry Soekotjo Dachlan, M.Sc. 2. Ir. Agus Suharyanto, M.Eng., Ph.D. Komentar Umum:
Secara umum kemajuan implementasi program sampai dengan tengah tahun 2006 belum berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dalam PIP, dari tujuh kegiatan baru tiga yang sedang dilaksanakan sedangkan empat kegiatan yang lain masih belum. Keadaan ini perlu segera dibenahi karena dikhawatirkan kegiatan‐kegiatan yang sudah direncanakan itu tidak bisa mencapai target yang telah ditetapkan
Proses pelaksanaan masih sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Format laporan secara umum sudah mengikuti pedoman. Jadwal pelaksanaan setiap kegiatan sebaiknya juga dicantumkan untuk memudahkan pengendalian pelaksanaan kegiatan.
1. Kepemimpinan dan komitmen Institusi
Kepemimpinan dan komitmen institusi cukup baik, yang ditunjukkan dengan adanya visi dan misi institusi dan jurusan, sementara itu dari fakultas kurang terlihat. Rencana strategi, penyediaan dana pendamping serta keterlibatan ketua jurusan dalam kegiatan menunjukkan adanya komitmen yang baik.
2. Kemampuan melaksanakan program
Sebagian besar kegiatan yang diusulkan belum dilaksanakan. Dari tujuh kegiatan baru tiga yang sedang dilaksanakan yang empat belum dilaksanakan mengingat berbagai penyebab. Hal ini cukup serius untuk mendapatkan perhatian dari pengelola khususnya dan pimpinan pada umumnya karena dikhawatirkan program yang diusulkan tidak bisa mencapai target yang telah ditetapkan pada akhir tahun. Kerjasama
Indikator kinerja pada umumnya juga sudah sesuai dengan sub‐sub kegiatan yang akan diukur kemajuannya, namun perlu diberikan penjelasan yang lebih mendalam lagi pada beberapa capaian yang menurun, penggantian indikator dan ketiadaan nilai (kosong) pada beberapa indikator. Indikator kinerja seharusnya memiliki konsistensi dalam menetapkan ukuran dan metode pengukuran yang digunakan sesuai dengan indikator kinerja pada
baseline tahun pertama. Bila terjadi kegagalan dalam mencapai suatu target, maka yang
harus dijelaskan adalah kenapa hal itu terjadi secara substansial, bukan mempersoalkan metode pengukurannya karena metode pengukuran harus selalu sama. Bila diperlukan tambahan indikator kinerja harus dijelaskan kenapa hal ini dilakukan. Output dan outcome pada umumnya terlihat cukup baik. Data dukung dalam bentuk tabel yang belum ada supaya dilengkapi.
3. Keberlanjutan program
Strategi yang dilakukan dan program yang akan menjamin keberlanjutan kegiatan dan hasil yang diperoleh selama pendanaan sudah ditunjukkan dengan adanya upaya‐upaya yang cukup rasional. Hanya saja yang perlu diperhatikan adalah jadwal kegiatan yang semakin pendek sementara kegiatan yang belum dilaksanakan masih banyak, sehingga perlu ada upaya alternatif untuk memperlancar terlaksananya kegiatan.
Nama Jurusan / Fakultas : Nutrisi & Makanan Ternak / Peternakan Batch/Tahun : 1/III Nama Reviewer : 1. Setyo Widagdo, S.H., M.H. 2. Prof. Dr. Ir. Jody Moenandir Komentar Umum
Penyusunan Laporan Tengah Tahun yang dilakukan oleh jurusan Nutrisi Dan Makanan Ternak ini tata urutannya telah sesuai dengan guidelines (panduan), hanya sedikit yang perlu diperbaiki, misalnya abstrak seharusnya diganti ringkasan, Bab I adalah pendahuluan, bukan uraian umum, namun secara umum cukup bagus. Formatnya barangkali yang belum sesuai dengan panduan, misalnya tentang tujuan, pelaksanaan mekanisme dan rancangan mestinya tidak ditulis dalam bentuk pointers, tetapi sesuaikan dengan PIP, yaitu dalam bentuk uraian kalimat (narasi). Keterlibatan staf akadamik, staf administrasi dan mahasiswa dalam beberapa kegiatan telah menunjukkan kepemimpinan yang baik. Demikian juga terlaksananya program‐program sesuai jadwal juga menunjukkan komitmen jurusan/fakultas terhadap program hibah ini. Namun demikian, ada beberapa hal yang perlu diperbaiki dalam laporan ini, antara lain perlu adanya analisis terhadap pencapaian indikator yang mestinya harus dicantumkan dalam hasil pelaksanaan (out put). Mestinya dalam laporan ini juga harus ada penjelasan mengenai kemajuan fisik, misalnya mengapa sudah sekian persen atau mengapa baru sekian persen. Bahkan kemajuan keuangan ada yang masih nol persen. Hal ini saya kira perlu penjelasan agar tidak salah interpretasi. Selain itu, ditemukan juga dalam laporan ini adanya ketidak sinkronan antara kemajuan fisik yang dilaporkan dalam hasil pelaksanaan dengan kemajuan keuangannya.
Kepemimpinan Dan Komitmen Jurusan/Fakultas
Kepemimpinan dan komitmen jurusan/fakultas sudah baik, hal ini nampak pada keterlibatan staf akademik, staf administrasi dan mahasiswa dalam beberapa kegiatan dan juga lancarnya pelaksanaan program. Selain itu, nampaknya tidak ada hambatan yang serius berkenaan dengan pendanaan dan jadwal pelaksanaan program.
Kemampuan melaksanakan program
Diberikannya pendanaan sampai tahun yang ketiga kepada jurusan ini, sebetulnya sudah cukup menunjukkan kemampuan dalam melaksanakan program pada tahun pertama dan kedua. Namun dalam tahun yang ketiga ini memang perlu dicermati apakah kemampuan melaksanakan program pada tahun pertama dan kedua masih dapat dilakukannya lagi ? Kalau melihat pencapaian indikator kinerja utama maupun pendukung, maka kemampuan melakukan program dari grantee cukup bagus, setidaknya sampai tengah tahun ini. Tetapi ada beberapa pencapaian indikator yang sudah melampaui target akhir tahun. (lihat hal 44) Hal ini perlu penjelasan, apa sebab demikian? Demikian juga mengenai kemajuan fisik dan kemajuan keuangan, masih terdapat kejanggalan, contoh pada halaman 33 kemajuan fisik mencapai 70 %, tetapi kemajuan keuangannya sudah 100% , sebaliknya ada kemajuan fisiknya sudah 55%, tetapi kemajuan keuangannya masih 0% (lihat halaman 28). Semua ini tentu perlu penjelasan. Selain itu, mohon dicermati lagi lampiran kemajuan fisiknya, apakah pendanaan untuk tenaga ahli sudah sesuai dengan ketentuan Dikti ?
Keberlanjutan Program
Reviewer belum melihat suatu indikasi, keterangan atau penjelasan dalam laporan tengah tahun ini yang menunjukkan adanya keberlanjutan program yang sudah dilaksanakan. Terutama setelah PHK A2 ini selesai, mengingat program PHK A2 dari jurusan ini adalah tahun terakhir. Sebaiknya ada kejelasan strategi dan program yang akan menjamin keberlanjutan aktivitas dan hasil yang diperoleh selama pendanaan. Mungkin dalam laporan ini grantee secara implisit sudah menunjukkan keberlanjutan, tetapi tidak langsung nampak bisa dibaca oleh reviewer.
Nama Jurusan / Fakultas : Teknik Elektro / Teknik Batch/Tahun : 2/II
Nama Reviewer : 1. Dr. Muhammad Nurhuda
2. Muhammad Halim Natsir, S.Pt., M.P.
Komentar Umum
Jurusan Teknik Elektro (JTE) telah mendapatkan dana proyek A2 dan sudah memasuki tahun ke 2. Program diklaim telah sebagian besar dilaksanakan dengan kemajuan fisik mencapai 67%.
Pada bab II tentang pengelolaan program, data tim PJM yang ditampilkan adalah data lama yang belum diupdate, sementara keterangan gambar 1.1 seharusnya adalah keterangan untuk program PHK secara umum di Universitas Brawijaya. Dalam laporan kegitan, dampak yang dilaporkan seharusnya dampak yang terjadi dan bukan dampak yang diharapkan. Indikator keberhasilan dari masing‐masing kegiatan juga tidak spesifik dan diulang‐ulang. Indikator keberhasilan yang terkait dengan pelayanan seharusnya dinilai dari hasil survey terhadap pemakai jasa pelayanan tersebut, semisal kepuasan mahasiswa terhadap layanan administrasi akademik. Indikator keberhasil sebagaimana ditampilkan pada kinerja utama terlalu umum dan tidak spesifik jika digunakan untuk mengukur keberhasilan unit‐unit atau sub‐unit suatu kegiatan.
1. Kepemimpinan dan komitmen institusi
Kepemimpinan dan komitmen institusi mempunyai perann yang penting dalam mensukseskan realisasi program A2 di lingkungan jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik. Hal ini ditunjukkan dengan keterlibatan pimpinan fakultas sebagai penanggung jawab program, sehingga sebagian besar program diklaim telah berhasil dilaksanakan, Di tingkat jurusan juga dibentuk unit kualitas control, yang terdiri dari ketua kelompok dosen keahlian (KKDK). Hal ini bagus dalam rangka penjaminan mutu kegiatan, sehingga sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Di level jurusan, keterlibatan pimpinan jurusan baru tampak pada pelaksanaan, evaluasi dan pemberiaan masukaan. bersama‐sama dengan KKDK.
Disamping keberhasilan diatas, tampak dari laporan bahwa program yang memerlukan keterlibatan mahasiswa belum banyak dilaksanakan, semisal TOEFL dan sarana pelatihan untuk mahasiswa. Task force harus berusaha mencari akar masalahnya dan menjadikan sebagai bahan evaluasi untuk kegiatan ke depan. Pimpinan jurusan dan task force harus mengusahakan agar koordinasi kegiatan berjalan lebih baik.
2. Kemampuan melaksanakan program
JTE mengklaim sebagain besar A2 di JTE telah berhasil dilaksanakan. Beberapa capaian tengah tahun bahkan melebihi indikator kinerja utama yang ditetapkan. Ada 4 kegiatan yang dilaksanakan, masing‐masing dengan seorang PIC. Sepintas, dari indikator utama yang ditampilkan, program berhasil dilaksanakan. Namun indikator tambahan menunjukkan bukti berbeda. Sebagai contoh, jumlah mahasiswa yang menggunakan sarana pelatihan sampai dengan tengah tahun masih 0% dari base line 20%, padahal target tengah tahun yang ditetapkan 40%.
Contoh lain,sulit mengataan bahwa kenaikan nilai ujian masuk dari 693.57 ke 708.13 merupakan bukti keberhasilan program yang baru berjalan paruh tahun kedua. Jika kenaikan nilai ujian masuk sebagai dampak lain, atau faktor eksternal, kenapa diklaim sebagai bukti keberhaslan program?
Pada sub‐program peningkatan motivasi dosen untuk menulis, dari target tengah tahun 35 buku yang tertulis belum satupun yang terpenuhi, dilain pihak task force tidak mengidentifikasi masalah yang muncul di lapangan (kecuali laporan bahwa target akhir tahun 50 buah terlalu berat).
Disamping itu, program‐program yang direalisasi peningkatan daya saing lulusan juga terlalu spesifik (hanya bahasa Inggris?). Banyak hal sebenarnya yang bisa diangkat sehubungan dengan isu peningkatan daya saing lulusan, semisal kemampuan enterprenuership dan managerial untuk mahasiswa. Pada pembentukan portofolio untuk dosen dan mahasiswa, indikator kinerja untuk mengukur keberhasilan kurang match dengan kegiatan yang dilakukan dan hanya pengulangan dari halaman sebelumnya.
3. Keberlanjutan Program
Dalam laporan, kegiatan ke depan masih terfokus pada upaya‐upaya untuk mengatasi hambatan‐hambatan yang terjadi pada kegiatan sebelumnya, atau melaksanakan program yang belum dijalankan. Belum tampak gambaran, rencana tentang kebelanjutan atau aktifitas yang mengarah pada keberlanjutan program setelah proyek PHK A2 ini berakhir. Apa activities generating funds yang bisa dilakukan untuk menjamin keberlangsungan program‐program yang sudah dirintis perlu dipikirkan dan diformulasikan sedari sekarang sekarang.
Nama Jurusan / Fakultas : Arsitektur / Teknik Batch/Tahun : 2/II
Nama Reviewer : 1. Sri Lestariningsih, S.H., M.H.
2. Dr. Hermin Sulistyarti
Komentar Umum:
Laporan tengah tahun yang disusun oleh Jurusan Arsitektur telah mengacu pada format panduan penyusunan laporan tengah tahun yang ada, namun dapat dipertimbangkan dalam menguraikan satu sub kegiatan dari suatu kegiatan utama menjadi satu kesatuan mulai dari tujuan sampai dengan rencana perbaikan, sehingga menjadi lebih mudah
dipahami (hal.7‐9). Dalam laporan tengah tahun telah dijelaskan mengenai kegiatan‐ kegiatan yang dilaksanakan dengan pencapaian‐pencapain yang diperoleh dan ditunjukkan melalui indikator kinerja yang disajikan. Akan tetapi perlu untuk dicermati dalam pengolahan indikator kinerja bahwa beberapa kegiatan masih proses pelaksanaan tapi telah terjadi kenaikan indikator kinerja. Terkait dengan hal tersebut, seharusnya dapat dijelaskan kemungkinan kenaikan indikator kinerja karena faktor lain tidak hanya karena dipengaruhi oleh kegiatan tersebut.. Begitu pula sebaliknya indikator kinerja capaian sampai dengan tengah tahun sangat besar perbedaannya dengan target tahun kedua yang akan dicapai seharusnya dapat diberikan penjelasan faktor dari hal tersebut secara tegas dan kemungkinan prediksi dapat tercapainya target akhir tahun yang diharapkan. Bukti pendukung dari aktivitas yang telah dijalankan dapat diperkuat dengan dilampirkannya bukti pendukung dalam laporan tengah tahun (SK Panitia, pelaksanaan diskusi dengan pengantar Bahasa Inggris oleh Mahasiswa dan Dosen) dan seperti yang diminta panduan ádalah TOR dari kegiatan yang sudah dilaksanakan.
1. Kepemimpinan dan komitmen Institusi:
Dalam laporan telah dijelaskan mengenai keterlibatan dari civitas akademika pada setiap kegiatan yang dilaksanakan, tetapi sebagaimana dijelaskan pula bahwa pada beberapa kegiatan partisipasi tersebut belum optimal (Hal.IV‐5,IV‐11,IV‐12). Terhadap persoalan ini , seharusnya diperlukan pimpinan dari tingkat jurusan maupun fakultas untuk lebih dapat meningkatkan keterlibatan dari civitas akademika. Kemudian dinyatakan pula dalam melakukan kegiatan terjadi kesulitan informasi maupun benturan jadwal dari staf akademik, hal ini dapat ditelaah masih kurangnya koordinasi antara PIC dengan pimpinan maupun dengan civitas akademika yang terkait. Pelaksanaan PHK A2 yang sudah berlangsung hampir 2 tahun seharusnya sudah dapat menumbuhkan bahwa kegiatan‐kegiatan yang dilaksanakan merupakan suatu kebutuhan bagi seluruh civitas akademika untuk pengembangan kualitas.
2. Kemampuan melaksanakan program
Kegiatan‐kegiatan yang dilaksanakan sampai dengan tengah tahun telah mencapai 57,7 % dan hal tersebut sudah melebihi dari target minimal yang ditentukan oleh Dikti. Pelaksanaan kegiatan sudah dilakukan sebagaimana dipersyaratkan oleh Dikti yakni kompetisi dalam Hibah Penelitian dan Hibah Pengajaran yang melibatkan reviewer dari luar instituís serta perbandingan 1:3. Namun dinyatakan pula bahwa beberapa kegiatan dilaksanakan tidak sesuai dengan jadwal direncanakan sebelumnya, terutama faktor eksternal dari pihak penyelenggara magang dan masalah ini setidaknya dapat diantisipasi lebih baik di masa datang. Hasil pelaksanaan dari masing‐masing kegiatan telah diuraikan pula, namun perlu untuk dicermati masih terdapat pernyataan capaian hasilpelaksanaan berbasis investasi (hal IV‐3, IV‐4) serta rencana perbaikan (IV‐18). Kemudian masih perlu penjelasan lebih lengkap terhadap kegiatan 4.4.1.2. (hal IV‐21) hasil pelaksanaan hanya berupa penetapan bahan pustaka untuk penerapan model pembelajaran karena semestinya bahan pustaka tersebut sudah dipergunakan dalam pelaksanaan uji coba hibah pengajaran.
3. Keberlanjutan Program
Dalam laporan tengah tahun belum dikemukakan secara tegas mengenai keberlanjutan dimasa datang dari kegiatan‐kegiatan yang dilaksanakan, dapat dikemukakan sebagai berikut pelaksanaan diskusi dengan Bahasa Inggris telah diadopsi dalam kegiatan rutin yang terprogram selanjutnya dalam aktivitas jurusan dan dapat terintegrasi dengan pelaksanaan PBM, pengelolaan dan pendayagunaan peralatan pendukung kegiatan yang
telah diperoleh belum dijelaskan berada dibawah tanggungjawab bagian yang terkait dan sistem penjadwalan dalam penggunaan peralatan pendukung , hasil dari hibah pengajaran dapat diujicobakan pada matakuliah lain atau terbuka pendanaan hibah pengajaran yang didanai secara internal.Tetapi untuk budaya kompetitif pada hibah penelitian telah dapat diakomodir dalam sistem seleksi penelitian yang didanai oleh DPP SPP.
Nama Jurusan / Fakultas : Teknologi Industri Pertanian / Teknologi Pertanian Batch/Tahun : 2/II Nama Reviewer : 1. Dr. Ani Mulyasuryani, M.S. 2. Eko Ganis S., SE., M.Com‐Hons, Ph.D. Komentar Umum : • Secara keseluruhan laporan Pelaksanaan Kegiatan PHK A2 di jurusan TIP sudah cukup baik. Akan tetapi laporan kurang sistematis dan kurang konsisten, misalnya pemaparan pelaksanaan mekanisme dan rancangan pada setiap kegiatan.
• Hasil kegiatan yang disampaikan kurang detail, misalnya mengenai waktu, jumlah dosen dan mahasiswa yang terlibat.
• Capaian indikator kinerja sudah cukup wajar, akan tetapi perlu dijelaskan lebih mendalam mengenai capaian indikator kinerja pada kegiatan pengembangan KBK, mengingat KBK baru diimplementasikan pada tahun 2005/2006 tetapi sudah dapat menurunkan waktu tunggu untuk mendapat pekerjaan serta meningkatkan gaji pertama. • Dampak langsung dan tidak langsung tidak disertai dengan suatu indikator yang dapat menunjukan dampak tersebut. • Secara umum, belum ada gambaran yang jelas mengenai upaya mengatasi hambatan. • Rencana perbaikan belum menunjukkan adanya keberlanjutan dari kegiatan PHK A2 di Jurusan TIP. 1. Kepemimpinan dan komitmen Institusi
• Hasil kegiatan hingga bulan Juli 2006 sudah mencapai 54% dengan serapan dana PHK A2 51,75%. Hal ini menunjukkan adanya komitmen yang baik dari institusi, akan tetapi hendaknya data tersebut didukung oleh laporan keuangan dan prestasi fisik pada lampiran.
• Laporan hasil kegiatan, untuk beberapa kegiatan, kurang informatif mengenai waktu pelaksanaan serta jumlah partisipasi dosen dan mahasiswa. Hal tersebut hendaknya dikemukakan dengan lebih detail dan sistematis, sehingga kepemimpinan dan komitmen institusi dapat terlihat dengan jelas.
2. Kemampuan melaksanakan program
• Pelaksanaan program PHK A2 jurusan TIP sudah cukup baik, hal tersebut terlihat dari adanya kegiatan yang menggunakan dana jurusan, misalnya untuk web site.