• Tidak ada hasil yang ditemukan

Matriks Usulan Kebutuhan Program Pembiayaan Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan

MONITORING DAN EVALUAS

- Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian

target pengelolaan sampah skala kab/kota V

- Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas

infrastruktur sarana pengelolaan persampahan V √

- Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas layanan persampahan, dan atau menampung

serta mengelola keluhan atas layanan persampahan V

Tabel VII.31.

Peraturan Persampahan Kabupaten Rembang

Peraturan

Ketersediaan Pelaksanaan

keteranga n ada Tidak ada dilaksanakan Efektif Belum efektif dilaksanakan Tidak efektif dilaksanaka

n PERSAMPAHAN - Target capaian pelayanan pengelolaan persampahan di Kab/Kota ini √ √

- Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam menyediakan layanan pengelolaan sampah √ √ Mengacu pada UU No. 18/2008 - Kewajiban dan sanksi

bagi Pemerintah Kab/Kota dalam memberdayakan masyarakat dan badan usaha dalam pengelolaan sampah √ √ √ Mengacu pada UU No. 18/2008& Permenda gri No 33 Tahun 2010 - Kewajiban dan sanksi

bagi masyarakat untuk mengurangi sampah, menyediakan tempat sampah di hunian rumah, dan membuang ke TPS √ Perda sedang dalam proses - Kewajiban dan sanksi

bagi kantor / unit usaha di kawasan komersial / fasilitas social / fasilitas umum untuk mengurangi sampah, menyediakan tempat sampah, dan membuang ke TPS √ √ SE Walikota no. 650/997/1 04 tentang kebersihan dan keindahan kota - Pembagian kerja pengumpulan sampah dari sumber ke TPS, dari TPS ke TPA, pengelolaan di TPA, dan pengaturan waktu pengangkutan sampah dari TPS ke TPA √ √ Pengumpu lan sampah dari sumber ke TPS belum efektif - Kerjasama

Peraturan

Ketersediaan Pelaksanaan

keteranga n ada Tidak ada dilaksanakan Efektif Belum efektif dilaksanakan Tidak efektif dilaksanaka

n

pengelolaan sampah sampah

- Retribusi sampah atau

kebersihan V V

Perda No 12 Tahun 2011

Sumber: Dinas Cipta Karya dan Taru, Kantor Lingkungan Hidup dan Disperindagkop dan UMKM, Tahun 2015 7.2.3.5. Kondisi Eksisting Drainase Permukiman Kabupaten Rembang

Sistem dan Cakupan Pelayanan

Di Kabupaten Rembang sudah memiliki Masterplan Drainase Perkotaan Rembang. Kondisi eksisting pelayanan drainase masih dalam kawasan perkotaan Rembang. Pada umumnya, drainase lingkungan di Kota Rembang masih menjadi satu antara pembuangan air hujan (pematusan air hujan) dan saluran limbah rumah tangga (grey water). Sistem Drainase yang ada di wilayah perencanaan di alirkan ke dalam 3 (tiga) sistem pembuang utama / sungai utama yaitu :

1. Kali Sambung, bermuara di desa Kabongan Lor dengan bentang kali antara 1,5 sampai 6 meter.

2. Kali Karanggeneng, bermuara di perbatasan desa Tasikagung dan Kelurahan Tanjungsari dengan bentang kali antara 15 sampai dengan 44 meter. Hulu kali karanggeneng ini berada di daerah Bulu dan sebagian DAS nya masuk wilayah Kabupaten Blora.

3. Kali Bedahan, bermuara di desa Gegunung Kulon dengan bentang kali antara 2 sampai 4 meter. Kali kecil ini merupakan avour dari persawahan di desa Waru dan Magersari. Kondisi ketiga pembuangan utama tersebut merupakan saluran alam/sungai dengan penampang yang tidak beraturan. Disamping ketiga pembuang utama tersebut, masih terdapat 3 (tiga) pembuang sekunder lagi yang sudah ada / sudah dibangun yaitu : Saluran Pembuang Sekunder Cokroaminoto, Saluran Pembuang Sekunder Sumberejo, dan Saluran Pembuang Sekunder Kabongan Kidul.

Berdasarkan kondisi fisik alamnya, Kabupaten Rembang direncanakan sebagai wilayah atau kota yang masih mempetimbangkan kelestarian lingkungan hidup dengan mencanangkan daerah terbuka hijau bagi kepentingan kegiatan kota, oleh sebab itu dalam mengatasi pembuangan air hujan dan air limbah perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:

1. Sistem jaringan pamatusan di kampung-kampung padat dan di daerah pembangunan perumahan baru diarahkan untuk memberikan jaringan drainase sekunder yang terpadu dengan sistim jaringan kota secara keseluruhan ;

2. Sistem pembuangan jalan harus dilengkapi saluran buangan dengan dimensi yang cukup sesuai dengan sistem jaringan kota secara keseluruhan;

3. Perlunya pemeliharaan secara intensif terhadap saluran-saluran yang ada;

4. Dalam sistem jaringan pematusan, diperlukan saluran utama kota yang dapat memanfaatkan saluran-saluran alamiah (sungai) dan saluran irigasi yang melalui wilayah Kabupaten Rembang

Memberikan informasi terkait sistem pengelolaan drainase perkotaan saat ini serta cakupan pelayanannya. Minimum informasi yang perlu ditampilkan adalah:

Tabel VII.32.

Lokasi Genangan dan perkiraan luas Genangan

No Genangan Lokasi Luas Ketinggian Wilayah Genangan Lama Frekuensi Penyebab Jenis Infrastruktur Keteranga n

(Ha) (M) (jam/hr) (kali/th)

1 Ngotet 0,3 0,5 1/2 1 banjir saluran -

2 Ketanggi 0,2 0,5 1/2 1 banjir saluran -

3 Sendangmulyo 0,2 0,5 1/2 1 banjir saluran -

4 Sendang 0,3 0,5 1/2 1 banjir saluran -

5 Mojokerto 0,2 0,5 1/2 1 banjir saluran -

penerima air atau ke bangunan resapan buatan. Ditinjau dari fungsi pelayanan, drainase terdiri atas :

 Drainase utama (makro)

 Drainase lokal (mikro)

Drainase primer yaitu sistem saluran yang menampung dan mengalirkan air dari suatu daerah tangkapan air hujan (catchment area). Biasanya sistem ini menampung aliran yang berskala besar dan luas. Di perkotaan Rembang yang termasuk dalam drainase utama (makro) adalah :

1. Kali Sambung, bermuara di desa Kabongan Lor dengan bentang kali antara 1,5 sampai 6 meter,

2. Kali Karanggeneng, bermuara di perbatasan desa Tasikagung dan Kelurahan Tanjungsari dengan bentang kali antara 15 sampai dengan 44 meter. Hulu kali karanggeneng ini berada di daerah Bulu dan sebagian DAS nya masuk wilayah Kabupaten Blora

3. Kali Bedahan, bermuara di desa Gegunung Kulon dengan bentang kali antara 2 sampai 4 meter. Kali kecil ini merupakan avour dari persawahan di desa Waru dan Magersari.

Saluran drainase sekunder yaitu sistem saluran yang menampung dan mengalirkan air dari suatu daerah tangkapan air hujan yang sebagian besar berada di dalam wilayah kota. Biasanya sistem ini menampung aliran yang berskala lebih kecil dari drainase utama (makro). Saluran drainase sekunder di perkotaan Rembang adalah : 1. Saluran Pembuang Sekunder Cokroaminoto, yaitu Saluran Pembuang Sekunder

yang membelah kota membujur dari timur ke barat yang menghubungkan Kali Sambung dengan Kali karanggeneng sejajar dengan jalan Cokroamitoto. Kondisi saluran ini sudah berupa pasangan batu kali yang disiar pada dasar dan kedua taludnya. Arah alirannya separuh bagian mengarah ke Kali Sambung dan separuh bagian lagi ke Kali karanggeneng.

2. Saluran Pembuang Sekunder Sumberejo, berupa saluran pasangan batu kali yang bermuara di kali Karanggeneng di perbatasan desa Karanggeneng dan desa Pulo. Saluran Pembuang Sekunder Sumberejo ini menampung air buangan dari

saluran alam kondisi penampang tidak beraturan dan banyak tumbuhan air. Saluran pembuang ini bermuara di kali Sambung di desa Kabongan kidul dekat MAN

Tabel VII.33.

Kondisi Saluran Drainase Perkotaan Rembang

No. Saluran Volume Dimensi Kondisi

1 Saluran Primer 3.050 M3 D.1.40 Sedang

2 Saluran Sekunder 1.800 M3 D.0.80 Rusak

3 Saluran Tersiar

15.100 M3 6.270 M3 D.0.70 D.0.30 Sedang Rusak

2) Kelembagaan dan Peraturan

Pada dasarnya aspek legal formal pengelolaan drainase di tingkat kota adalah Dinas Bina Marga dan Pengelolaan Sumber Daya Air (DBM & PSDA) dan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) sebagaimana tertuang dalam Perda Nomor 8 Tahun 2011 dengan tugas pokok melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah bidang bina marga dan pengelolaan sumber daya air berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan SKPD terkait dalam Pokja.

Tabel VII.34.

Daftar Pemangku Kepentingan yang Terlibat dalam Pengelolaan Drainase Lingkungan

FUNGSI PEMANGKU KEPENTINGAN

Pemerintah kota swasta Masyarakat

PERENCANAAN

- Menyusun target pengelolaan drainase

lingkungan skala kab/kota √ √

- Menyusun rencana program drainase

lingkungan dalam rangka pencapaian target √

- Menyusun rencana anggaran program drainase lingkungan dalam rangka

pencapaian target √

PENGADAAN SARANA

- Menyediakan / membangun sarana

drainase lingkungan √ √

PENGELOLAAN

- Membersihkan saluran drainase lingkungan √ √

- Memperbaiki saluran drainase lingkungan

yang rusak √

- Melakukan pengecekan kelengkapan utilitas teknis bangunan (saluran drainase

lingkungan) dalam pengurusan IMB √

PENGATURAN DAN PEMBINAAN

- Menyediakan advis planning untuk pengembangan kawasan permukiman, termasuk penataan drainase lingkungan di wilayah yang akan dibangun

√ - Memastikan integrasi sistem drainase

lingkungan (sekunder) dengan sistem

drainase sekunder dan primer √

- Melakukan sosialisasi peraturan, dan pembinaan dalam hal pengelolaan drainase

lingkungan √

- Memberikan sanksi terhadap pelanggaran

Dokumen terkait