• Tidak ada hasil yang ditemukan

Morfologi Tanah

Dalam dokumen LAPORAN FIELDTRIP SURVEI TANAH DAN EVALU (Halaman 41-47)

E. B/C Ratio

III. Hasil dan Pembahasan Survei

3.2 Morfologi Tanah

Tabel. 5 ringkasmorfologitanahdansimbol horizon besertapenjelasan.

Plot 1

Tabel 5morfologi tanah dan simbol horizon

No Hasil Survei Tanah Titik N2 (Minipit)

1 Jumlah/Nomor Horison 1 2 3

2 Simbol Horison A1 A2 A3

3 Kedalaman Horison 0-32,33 cm 0-41,33 cm 0-52 cm 4 Perakaran Jumlah Sd Bi Ba Sd BiBa Sd Bi Ba

Ukuran HaSd Ha Ha Sd Ka Ha Sd Ka 5 Pori Halus Sd Bi Ba Sd Bi Ba Sd Bi Ba

Sedang Sd Bi Ba Sd Bi Ba Sd Bi Ba Kasar Sd Bi Ba Sd Bi Ba Sd Bi Ba

6 Warna 10YR 6/2 10YR 5/6 10YR 3/3

7 Karatan Tidak

ditemukan

Tidak ditemukan Tidak ditemukan 8 Gejala Redoksi Morfik Tidak

ditemukan

Tidak ditemukan Tidak ditemukan 9 Gejala Non Redoksi

Marfik

Tidak ditemukan

Tidak ditemukan Tidak ditemukan

Ukuran >10 mm 5-10 mm 1-2 mm

Tingkat Kuat cukup Lemah

11 Tekstur Lempung liat berdebu Lempung liat berdebu Lempung berdebu

12 Konsistensi Lembab Sangat gembur

Lepas Lepas

Basah Tidak lekat Agak lekat Agak lekat 13 Plastisitas Tidak Plastis Tidak Plastis Sangat

Plastis 14 Horison Penciri Epipedon

Okrik

Epipedon Okrik Endopedon Kambik

Tabel. 6 Hasil Pemboran Tanah Minipit (4x pemboran) Tabel 6 hasil pemboran tanah

No Pemboran 1 2 3 4

1 Warna 10YR 4/4 10YR 4/6 10YR 6/6 10YR 5/8

2 PH 7,5 7,3 7,1 6,4

3 Tekstur Lempung berdebu

PLOT 2

Tabel 7 hasil survei tanah

No Hasil Survei Tanah Titik N2 (Minipit) 1 Jumlah/Nomor Horison 1 2 3 4 2 Simbol Horison A1 A2 A3 A4 3 Kedalaman Horison 9,67 cm 27 cm 51,67 cm 80 cm 4 Perakara n Jumlah Sd Bi Ba SdBiBa Sd Bi Ba Sd Bi Ba Ukuran HaSd Ka Ha Sd Ka Ha Sd Ka Ha Sd Ka 5 Pori Halus Sd Bi Ba Sd Bi Ba Sd Bi Ba Sd Bi Ba Sedang Sd Bi Ba Sd Bi Ba Sd Bi Ba Sd Bi Ba Kasar Sd Bi Ba Sd Bi Ba Sd Bi Ba Sd Bi Ba 6 Warna 10YR 7/6 10YR 5/6 10YR 5/4 10 YR 5/6

7 Karatan Tidak ditemukan Tidak ditemukan Tidak ditemukan Tidak ditemukan 8 Gejala Redoksi Morfik Tidak ditemukan Tidak ditemukan Tidak ditemukan Tidak ditemukan 9 Gejala Non Redoksi Marfik Tidak ditemukan Tidak ditemukan Tidak ditemukan Tidak ditemukan 10 Struktur Tipe Remah

halus

sudut Sudut Sudut

Ukuran >10 mm 5-10 mm 10-20 mm 5-10 Tingkat cukup kuat kuat Kuat

11 Tekstur debu Liat

berdebu

Liat berdebu Liat berdebu

12 Konsisten si

Lembab lepas Lepas Gembur Teguh

Tabel 8 Hasil Pemboran Tanah Minipit (3x pemboran)

No Pemboran 1 2 3

1 Warna 10YR 3/6 10YR 3/3 10 YR 3/6

2 PH 6,3 6,3 6,2

3 Tekstur Liat berdebu Liat berdebu Liat berdebu

Pejelasan dari morfologi tanah dan symbol horizon, pada titik pertama atau plot satu terletak di bumiaji terdapat tiga horizon dan empat kali pengeboran. Horizon pertama memiiki kedalaman 32,33 cm. kedalaman di dapat dari hasil rata – rata tiga sisi minipit yaitu tepi kiri, tengah dan tepi kanan. Perakaran yang ada pada horizon ini banyak dengan ukuran sedang. Pori yang ada kasar dan banyak. Warna pada horizon ini coklat cerah dan memiliki struktur butir >10mm serta kuat. Untuk konsistensi lembab sangat gembur dan konsistensi basah tidak lekat. Konsistensi basah di dapat dengan penambahan sedikit air untuk mengetahuinya. Sementara plastisitasnya tidak plastis dengan horizon penciri epipedon okrik.

Horizon kedua, symbol horizon nya A2 memiliki kedalaman 41,33 cm. Jumlah perakarannya biasa (Bi) dengan ukuran halus. Pori horizon kedua memiliki pori sedang dan banyak. Warna yang tidak beda jauh dari horizon pertama namun sedikit gelap. Sementara untuk strukturnya memiliki tipe remah, ukuran 5-10 mm dan tingkat 13 Plastisitas Tidak

Plastis

Agag plastis

Agag Plastis Sangat plastis

14 Horison Penciri Epipedon Okrik Epipedon Okrik Endopedon Kambik Endopedon Kambik

kekuatan cukup. Tekstur tanah yang ada di horizon adalah lempung liat berdebu. Konsistensi lembab tanpa penambahan air adalah lepas dan setelah penambahan air atau konsistensi basahnya adalah agak lekat karena masih tertinggal di ujung jari. Plastisitasnya tidak plastis, di dapat dengan menggulung tanah yang sudah di beri air dan dirasakan dengan ibu jari dan telunjuk. Sementara horizon pencirinya epipedon okrik yang berada pada bagian atas.

Yang terakhir pada minipit ini yaitu horizon ke tiga. Dengan symbol A3, memiliki kedalaman horizon 52 cm. jumlah perakarannya adalah sedang dan memiliki serabut yang halus. Pori yang terdapat di horizon ini halus dan banyak/besar(Ba). Warna mulai agag gelap dan strukturnya remah dengan ukuran 1-2 mm dan kekuatan lemah. Sementara teksturnya lempung berdebu dan konsistensi lembab nya lepas. Untuk konsistensi basahnya agag lekat. Sementara plastisitasnya dan horizon pencirinya adalah sangat plastis dan endopedon kambik.

Titik kedua, juga terletak di bumiaji namun terletak sedikit bawah dari lokasi kedua. Memiliki empat horizon dan tiga pengeboran. Horizon pertama, kedalaman horizon pada horizon pertama 9,67. Perakaran yang ada pada horizon ini banyak berukuran besar. Pori yang ada halus dan sedang. Warna pada horizon ini coklat kekuningan dan memiliki tipe remah halus dan ukuranya >10mm dan tingkat struktur pada horizon ini termasuk cukup untuk konsistensi lembab lepas dan konsistensi basah tidak lekat. Plastisitas pada horizon ini tidak plastis dengan horizon penciri epipedon okrik.

Horizon kedua, kedalaman horizon ini 27cm. Perakaran yang ada pada horizon ini banyak berukuran sedang dan pori yang ada halus serta cukup. Warna pada horizon ini coklat kehitaman dan memiliki tipe sudut dan ukuranya 5-10mm dan tingkat stuktur pada horizon ini termasuk kuat untuk tekstur liat berdebu untuk konsistensi lembab

lepas dan untuk konsistensi basah agak lekat. Plastisitas pada horizon ini agak plastisitas dengan horizon penciri epideon okrik

Horizon ketiga, kedalaman horizon ini 51,67cm. Perakaran yang ada pada horizon ini banyak berukuran sedang dan pori yang ada halus serta cukup. Warna pada horizon ini coklat kehitaman dan memiliki tipe sudut dan ukuranya 10-20mm dan tingkat stuktur pada horizon ini termasuk kuat untuk tekstur liat berdebu untuk konsistensi lembab gembur dan untuk konsistensi basah lekat. Plastisitas pada horizon ini agak plastisitas dengan horizon penciri epideon kambik

Horizon keempat, kedalaman horizon ini 80cm. Perakaran yang ada pada horizon ini banyak berukuran sedang dan pori yang ada halus dan cukup. Warna pada horizon ini coklat kehitaman dan memiliki tipe sudut dan ukuranya 5-10mm dan tingkat stuktur pada horizon ini termasuk kuat untuk tekstur liat berdebu untuk konsistensi lembab teguh dan untuk konsistensi basah lekat. Plastisitas pada horizon ini sangat plastisitas dengan horizon penciri epideon kambik. Morfologi yang ada seperti karatan, gejala redoksi morfik, dan gejala non redoksi morfik tidak ditemukan pada kedua plot tersebut.

Setiap plot yang telah di identifikasi horizon mempunyai warna tanah, tekstur, struktur dan konsistensi yang berbeda. Warna tanah yang di temukan kedua plot tersebut adalah coklat terang dan coklat kekuningan dan semakin gelap. Menurut Hardjowigeno (1992) bahwa warna tanah berfungsi sebagai penunjuk dari sifat tanah, karena warna tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terdapat dalam tanah tersebut. Penyebab perbedaan warna permukaan tanah umumnya dipengaruhi oleh perbedaan kandungan bahan organik. Makin tinggi kandungan bahan organik, warna tanah makin gelap.

Selain itu, Hanafiah (2005) mengungkapkan bahwa warna tanah merupakan: (1) sebagai indikator dari bahan induk untuk tanah yang beru berkembang, (2) indikator kondisi iklim untuk tanah yang

sudah berkembang lanjut, dan (3) indikator kesuburan tanah atau kapasitas produktivitas lahan.

Tekstur tanah menunjukkan kasar halusnya tanah dari fraksi tanah halus. Berdasarkan atas perbandingan banyaknya butir-butir pasir, debu, dan liat maka tanah dikelompokkan ke dalam beberapa macam kelas tekstur. Kelas kasar terdiri dari pasir dan pasir berlempung. Kelas agak kasar terdiri dari lempung berpasir dan lempung berpasir halus(Hakim, dkk. 1986).Kelas sedang terdiri dari lempung berpasir sangat halus, lempung, lempung berdebu, dan debu. Kelas agak halus terdiri dari lempung liat, lempung liat berpasir, dan lempung liat berdebu. Dan yang terakhir, kelas halus terdiri dari liat berpasir, liat berdebu, dan liat (Hardjowigeno, 2003).

Dalam dokumen LAPORAN FIELDTRIP SURVEI TANAH DAN EVALU (Halaman 41-47)

Dokumen terkait