• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

2.2 Motivasi Belajar

2.2.1 Definisi Motivasi Belajar

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan bahwa motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.

Kata “motif”, diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang

untuk melakukan sesuatu. Motif dapat di katakan sebagai daya penggerak dari dalam dan sebagai subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi

mencapai suatu tujuan. Berawal dari kata “motif” itu, maka motivasi dapat diartiakan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Menurut Mc Donald

(dalam Sardiman, 2011:73) motivasi adalah “perubahan energi dalam diri

seseorang yang ditandai dengan munculnya „feeling‟ dan didahului dengan

tanggapan terhadap adanya tujuan”.

Djamarah (2008:148) menyatakan bahwa motivasi adalah “sebagai suatu

pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu”. Sardiman (2011:75) juga menjelaskan bahwa :

Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah dorongan dari dalam diri siswa untuk belajar demi mencapai suatu tujuan yang dikehendaki.

24

2.2.2 Macam-macam Motivasi

Macam-macam atau jenis motivasi dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Dengan demikian motivasi sangat bervariasi. Macam-macam motivasi menurut Sardiman (2011:86-91) yaitu :

1. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya a. Motif-motif bawaan

Motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak lahir, motif ini ada tanpa perlu dipelajari. Motif ini seringkali disebut motif-motif yang diisyaratkan secara biologis.

b. Motif-motif yang dipelajari

Motif yang dipelajari merupakan motif yang timbul karena dipelajari. Motif ini seringkali disebut motif-motif yang diisyaratkan secara sosial. Sebab manusia hidup dalam linkungan sosial dengan sesama manusia yang lain, sehingga motivasi ini terbentuk.

2. Jenis motivasi menurut pembagian dari Woodworth dan Marquis

a. Motif atau kebutuhan organis, misalnya : kebutuhan untuk minum, makan, bernapas, seksual, berbuat dan kebutuhan untuk beristirahat. Ini sesuai dengan jenis Physiological drives dari Frandsen.

b. Motif-motif darurat. Yang termasuk dalam jenis motif ini antara lain : dorongan untuk menyelematkan diri, dorongan untuk membalas, untuk berusaha, untuk memburu. Jelasnya motivasi jenis ini timbul karena rangsangan dari luar.

25

c. Motif-motif objektif. Dalam hal ini menyangkut kebutuhan untuk melakukan eksplorasi dan manipulasi serta untuk menaruh minat. Motif- motif ini muncul karena dorongan untuk dapat menghadapi dunia luar secara efektif.

3. Motivasi jasmaniah dan rohaniah

Ada beberapa ahli yang menggolongkan jenis motivasi itu menjadi dua jenis yakni motivasi jasmaniah dan motivasi rohaniah. Yang termasuk motivasi jasmaniah seperti misalnya reflex, insting otomatis, nafsu. Sedangkan yang termasuk motivasi rohaniah adalah kemauan. Soal kemauan itu pada setiap diri manusia terbentuk melalui empat momen yaitu momen timbulnya alasan, momen pilih, momen putusan dan momen terbentuknya kemauan.

4. Motivasi intrinsik dan ekstrinsik a. Motivasi intrinsik

Motivasi intrinsik adalah motivasi yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.

Siswa yang memiliki motivasi intrinsik akan memiliki tujuan menjadi orang yang terdidik, berpengetahuan dan ahli dalam bidang studi tertentu. Jadi memang motivasi itu muncul dari kesadaran diri sendiri dengan tujuan secara esensial, tidak hanya sebagai simbol dan seremonial.

26 b. Motivasi ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar.

2.2.3 Fungsi Motivasi

Dalam belajar sangat diperlukan adanya motivasi. Menurut Sardiman (2011:84) Motivation is an essential condition of learning. Hasil belajar akan menjadi optimal, kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan akan makin berhasil pula pelajaran itu.

Sehubungan dengan hal tersebut, ada tiga fungsi motivasi yaitu :

1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

2. Menentukan arah perbuatan, yakni kea rah tujuan yang hendak di capai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.

3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

Motivasi juga dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi yang dimilikinya. Selain itu, adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain, dengan adanya usaha yang tekun dan terutama disadari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan

27

dapat melahirkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya.

2.2.4 Ciri-ciri Motivasi

Perlu dikemukakan adanya beberapa ciri motivasi. Motivasi yang ada pada diri seseorang memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Sardiman, 2011:83):

a. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai)

b. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapainya)

c. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah untuk orang dewasa (misalnya masalah pembangunan agama, politik, ekonomi, keadilan, pemberantasan korupsi, penentangan terhadap setiap tindak kriminal, amoral, dan sebagainya)

d. Lebih senang bekerja mandiri

e. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif)

f. Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu) g. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu

h. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal

2.2.5 Indikator Motivasi Belajar

Berdasarkan penjelasan diatas mengenai ciri-ciri motivasi menurut Sardiman (2011:83), maka dapat diambil indikator untuk motivasi belajar adalah sebagai berikut: (1) Ketekunan dalam belajar; (2) Keuletan dalam menghadapi kesulitan belajar; (3) kemandirian dalam belajar; (4) Kesenangn dalam mencari dan memecahkan masalah soal-soal.

28

Dokumen terkait