• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II: MOTIVASI BELAJAR DAN KEGIATAN BELAJAR

A. Motivasi Belajar Siswa

2) Motivasi Ekstrinsik

Menurut Mc. Donald dalam Sardiman (2012:73), motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Motivasi juga dapat dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu. Jadi motivasi itu dapat dirangsang oleh faktor dari luar tetapi motivasi itu adalah tumbuh di dalam diri seseorang.

Menurut Atkinson dalam Prawira (2012:319), motivasi dijelaskan sebagai suatu tendensi seseorang untuk berbuat yang meningkat guna menghasilkan satu hasil atau lebih pengaruh. Bernard memberikan pengertian motivasi sebagai fenomena yang dilibatkan dalam perangsangan tindakan ke arah tujuan-tujuan yang sebelumnya kecil atau tidak ada gerakan sama sekali ke arah

tujuan-tujuan tertentu. Motivasi merupakan usaha memperbesar atau mengadakan gerakan untuk mencapai tujuan tertentu (Prawira, 2012:319).

Maslow dalam Prawira (2012:320), mendefinisikan motivasi sebagai sesuatu yang bersifat konstan (tetap), tidak pernah berakhir, berfluktuasi dan bersifat kompleks, dan hal itu kebanyakan merupakan karakteristik universal pada setiap kegiatan organisme.

Dari pengertian-pengertian tersebut dapat dijelaskan secara lebih ringkas bahwa motivasi pada dasarnya merupakan suatu usaha untuk meningkatkan kegiatan dalam mencapai suatu tujuan tertentu, termasuk di dalamnya kegiatan belajar. Seseorang akan berhasil dalam belajar, kalau pada dirinya sendiri ada keinginan untuk belajar. Inilah prinsip dan hukum pertama dalam kegiatan pendidikan dan pengajaran. Keinginan atau dorongan untuk belajar inilah yang disebut dengan motivasi. Motivasi dalam hal ini meliputi dua hal: (1) mengetahui apa yang akan dipelajari; dan (2) memahami mengapa hal tersebut patut dipelajari. Dengan berpijak pada dua unsur motivasi inilah sebagai dasar permulaan yang baik untuk belajar. Sebab tanpa motivasi (tidak mengerti apa yang akan dipelajari dan tidak memahami mengapa hal itu perlu dipelajari) kegiatan belajar-mengajar sulit untuk berhasil (Sardiman 2012:40).

Motivasi dapat timbul dari luar maupun dari dalam individu itu sendiri. Motivasi yang berasal dari luar diri individu diberikan oleh motivator seperti orang tuanya, guru, konselor, ustadz/ustadzah, orang dekat atau teman dekat, dan lain-lain. Sedangkan motivasi yang berasal atau timbul dalam diri seseorang,

dapat disebabkan seseorang mempunyai keinginan untuk dapat menggapai sesuatu (cita-cita) dan lain sebagainya.

3. Motivasi Belajar

a. Pengertian Motivasi Belajar

Aspek motivasi dalam keseluruhan Proses Belajar Mengajar (PBM) sangat penting, karena motivasi dapat mendorong siswa untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu yang berhubungan dengan kegiatan belajar. Dalam hal belajar, motivasi yang dimaksud adalah segala sesuatu yang ditujukan untuk mendorong atau memberikan semangat kepada seseorang agar lebih giat lagi dalam belajarnya untuk memperoleh prestasi yang lebih baik.

Winkel (1983:73) mengemukakan bahwa motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa untuk menimbulkan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, maka tujuan yang dikehendaki siswa tercapai.

Sardiman (1988:75) mengatakan bahwa: motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberi arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek pelajar itu dapat tercapai.

Berdasarkan pendapat ahli di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa motivasi belajar adalah aktivitas mental dalam diri siswa yang berfungsi sebagai

daya penggerak dan memberi arah dalam aktivitas belajar sehingga tujuan yang mau dicapai oleh subjek belajar tercapai.

b. Fungsi Motivasi Belajar

Dalam proses belajar, motivasi memiliki peranan yang sangat penting. Motivasi dirasakan penting tidak hanya bagi siswa tetapi juga bagi pendidik. Fudyartanto dalam Prawira (2012:320-322), mengungkapkan fungsi-fungsi motivasi belajar sebagai berikut:

1) Motivasi bersifat mengarahkan dan mengatur tingkah laku individu. Motivasi dalam kehidupan sering digambarkan sebagai pembimbing, pengarah dan pengorientasi suatu tujuan tertentu. Tingkah laku individu dikatakan bermotif jika bergerak menuju ke arah tertentu, mengandung ketekunan dan kegigihan dalam bertindak.

2) Motivasi dapat menjadi penyeleksi tingkah laku bagi seseorang. Motif yang dimiliki membuat individu yang bersangkutan bertindak secara terarah menuju pada suatu tujuan yang telah diniatkan oleh individu tersebut. dengan kata lain, motif dapat menghindarkan individu dari kebuyaran atau tanpa arah dalam bertingkah laku untuk mencapai tujuannya.

3) Motivasi dapat memberi energi dan menahan tingkah laku individu. Motif dapat menjadi pendorong dan daya peningkat. Tetapi energi ini tetap tergantung pada besarnya motivasi yang dimiliki individu. Jika motivasi itu besar dan kuat, ia akan memiliki energi psikis yang besar. Sebaliknya, jika

motivasi tersebut lemah maka energi yang dimiliki individu tersebut juga akan lemah.

Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik pula. Dengan kata lain, dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka siswa yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi seorang siswa akan menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya.

c. Macam-macam Motivasi Belajar

Berbicara tentang motivasi atau jenis motivasi dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Macam-macam motivasi perlu diketahui oleh seorang pendidik atau guru agar dapat memberikan motivasi bagi siswanya. Menurut Setyakarjana (1997:116-117), motivasi belajar ada yang berasal dari dalam (intrinsik) dan ada yang berasal dari luar (ekstrinsik).

1) Motivasi Intrinsik

Motivasi yang berasal dari dalam (intrinsik) yang dimaksud adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena pada dasarnya setiap siswa memiliki dorongan untuk melakukan sesuatu. Contohnya, seorang siswa yang memiliki rasa ingin tahu lebih lanjut dan lebih mendalam, mempunyai kesenangan menyelidiki dan selalu ingin memahami lebih luas dan lebih mendasar akan mempunyai sikap kesediaan yang aktif dalam

memajukan kegiatan belajarnya. Sikap seperti ini dapat dilihat dari keterlibatan siswa tersebut secara rela dan sadar untuk menjalankan tugas-tugas.

Siswa yang memiliki motivasi intrinsik akan memiliki tujuan untuk menjadi orang yang terdidik, yang berpengetahuan, yang ahli dalam bidang studi tertentu. satu-satunya jalan untuk menuju ke tujuan yang ingin dicapai adalah dengan belajar, tanpa belajar tidak mungkin mendapat pengetahuan, tidak mungkin menjadi seorang ahli. Dorongan yang menggerakkan itu semua bersumber pada suatu kebutuhan yang berisikan keharusan untuk menjadi orang yang terdidik dan berpengetahuan. Jadi motivasi itu memang muncul dari kesadaran diri sendiri (Sardiman, 2012: 90).

2) Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik merupakan motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya rangsangan dari luar. Misalnya, siswa mempunyai keinginan untuk berprestasi agar mendapatkan pujian dari orang lain, demi mendapatkan imbalan, dan lain sebagainya.

Namun demikian, bukan berarti motivasi ekstrinsik ini tidak baik atau kurang penting. Dalam kegiatan belajar, motivasi ekstrinsik ini tetap penting karena kemungkinan besar keadaan siswa itu dinamis, berubah-ubah, dan mungkin juga ada komponen-komponen dalam proses belajar yang kurang menarik bagi siswa yang dapat menyebabkan menurunnya motivasi intrinsik. Dalam hal ini, motivasi ekstrinsik diperlukan (Sardiman, 2012: 91).

d. Cara Menumbuhkan Motivasi Belajar

Sardiman (2012:91), mengungkapkan bahwa di dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi sangat diperlukan. Dengan motivasi, pelajar dapat mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar. Ada beberapa bentuk- bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah, yaitu:

Dokumen terkait