• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, HIPOTESIS

B. Kerangka Teori

3. Motivasi Kerja Guru

Motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang melakukan sesuatu.53Berawal dari kata

“motif” inilah motivasi dapat diartikan sebagai penggerak yang telah menjadi aktif.54

Menurut Hamalik motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.55 Sedangkan menurut Robbins motivasi adalah kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu dalam memenuhi beberapa kebutuhan individual. Kebutuhan terjadi apabila tidak ada keseimbangan antara apa yang dimiliki dan apa yang diharapkan.56

Kerja adalah sejumlah aktivitas fisik dan mental untuk mengerjakan suatu pekerjaan.57 Menurut Fattah kerja merupakan kegiatan dalam melakukan sesuatu.58 Motivasi kerja adalah kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan dan memelihara perilaku yang

53

Sardiman, A.M.,Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar,Jakarta: Rajawali Press, 2009, 73.

54

Sardiman, A.M.,Interaksi dan...,73.

55

Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan System, Yogyakarta: Andi Offset, 2010, 158

56

Stephen P. Robbins,Perilaku Organisasi Jilid I,Jakarta: Aditya Media, 2001, 168

57

Malayu SP. Hasibuan,Organisasi dan Motivasi, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003, 94.

58

berhubungan dengan lingkungan kerja.59 Menurut Winardi motivasi kerja adalah suatu kekuatan potensial yang ada dalam diri seorang manusia, yang dapat dikembangkan oleh sejumlah kekuatan luar, yang berpengaruh terhadap hasil kinerja.60

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud motivasi kerja adalah sesuatu yang dapat menimbulkan semangat atau dorongan bekerja individu atau kelompok terhadap pekerjaan guna mencapai tujuan.

Sardiman mengatakan bahwa motivasi yang ada pada diri setiap orang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

a. Tekun menghadapi tugas

b. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). c. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah d. Lebih senang bekerja mandiri

e. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin f. Dapat mempertahankan pendapatnya g. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini.

h. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.61

Menurut Hasibuan ada beberapa fungsi motivasi, yakni: (1). Mendorong gairah dan semangat kerja; (2). Meningkatkan moral dan kepuasan kerja; (3). Mempertahankan produktivitas kerja; (4). Mempertahankan loyalitas dan kstabilan kerja; (5). Meningkatkan kedisiplinan; (6). Mengefektifkan pengadaan karyawan;(7). Menciptakan

59

Amirullah, dkk.,Pengantar Manajemen,Yogyakarta: Graha Ilmu, 2002, 146.

60

Winardi,Motivasi dan Permotivasian dalam Manajemen,Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002, 6.

61

suasana dan hubungan kerja yang baik; (8). Meningkatkan kreatifitas dan partisipasi; (9). Meningkatkan tingkat kesejahteraan; (10). Meningkatkan rasa tanggungjawab terhadap tugas; (11). Meningkatkan efisiensi peggunaan alat-alat dan bahan baku dan lain sebagainya.

b. Teori-teori motivasi

1) Teori motivasi dua faktor atau teori iklim sehat oleh Herzberg.

Herzberg berpendapat bahwa ada dua faktor ekstrinsik dan instrinsik yang mempengaruhi seseorang bekerja. Menurut Herzberg dalam Siagian, termasuk dalam faktor ekstrinsik(hygienes) adalah kebijaksanaan organisasi, pelaksanaan kebijaksanaan yang telah ditetapkan, supervisi oleh para manajer, hubungan interpersonal dan kondisi kerja. Sedangkan faktor instrinsik adalah keberhasilan mencapai sesuatu, pengakuan yang diperoleh, sifat pekerjaan yang dilakukan, rasa tanggung jawab, kemajuan dalam karir, pertumbuhan profesional dan intelektual.62

Dalam teori motivasi Herzberg, faktor-faktor motivator meliputi: prestasi, pengakuan, tanggungjawab, kemajuan, pekerjaan itu sendiri dan kemungkinan berkembang.

2). Teori Kebutuhan dari Maslow (Hierarchy of Need Theory).

Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjangan atau pertentangan yang dialami antara kenyataan dengan dorongan yang ada

62

dalam diri. Abraham Maslow mengemukakan bahwa hirarki kebutuhan manusia adalah :

a). Kebutuhan fisiologis (physiological needs), seperti makan, minum, udara, perumahan dan lainnya. Dalam organisasi kebutuhan-kebutuhan ini dapat berupa uang, hiburan, program pensiun, lingkungan kerja yang nyaman.

b). Kebutuhan keselamatan dan keamanan (safety and security need) yaitu kebutuhan keamanan dari ancaman yakni merasa aman dari ancaman kecelakaan dalam melakukan pekerjaan. Dalam organisasi kebutuhan ini dapat berupa keamanan kerja, senioritas, program pemberhentian kerja, uang pesangon.

c). Kebutuhan rasa memiliki (social need) yaitu kebutuhan akan teman, cinta dan memiliki. Sosial need di dalam organisasi dapat berupa kelompok kerja (team work) baik secara formal maupun informal.

d). Kebutuhan akan harga diri (esteem need or status needs) yaitu kebutuhan akan penghargaan diri, pengakuan serta penghargaan prestise dari karyawan dan masyarakat lingkungan. Dalam organisasi kebutuhan ini dapat berupa reputasi diri, gelar, dan sebagainya

e). Kebutuhan akan perwujudan diri (self actualization) adalah kebutuhan akan aktualisasi diri dengan menggunaka kecakapan,

kemampuan, keterampilan dan potensi optimal untuk mencapai prestasi kerja yang sangat memuaskan atau luar biasa yang sulit dicapai orang lain.

3) Teori motivasi kerja menurut David Mc Cleland.

Teori ini berpendapat bahwa karyawan mempunyai cadangan energi potensial, bagaimana energi ini dilepaskan dan digunakan tergantung pada kekuatan dorongan yaitu: (a). Kekuatan motif dan kekuatan dasar yang terlibat; (b). Harapan dan keberhasilannya; dan (c). Nilai insentif yang terletak pada tujuan. Menurut Mc Cleland kebutuhan manusia yang dapat memotivasi gairah kerja dikelompokkan menjadi tiga yaitu: (a) Kebutuhan akan prestasi. (b)

Kebutuhan akan afiliasi. (c) Kebutuhan akan kekuasaan.

4) Teori “X” dan “Y”

Teori X dan Y adalah teori McGregor yang pada intinya mengklasifikasi manusia, yaitu :

a. Teori “X” yang pada dasarnya mengatakan bahwa manusia cenderung berperilaku negatif. Dengan ciri-ciri :

1. Kurang senang bekerja dan berusaha mengelakkannya.

2. Karena tidak senang bekerja manusia harus dipaksa, diawasi atau diancam.

3. Berusaha lari dari tanggung jawab dan hanya bekerja ketika mendapat perintah.

4. Menempatkan kebutuhan fisiologis dan keamanan di atas faktor-faktor yang lain.

b. Teori “Y” yang pada dasarnya mengatakan manusia cenderung berperilaku positif. Dengan ciri-ciri :

1. Memandang kegiatan bekerja adalah hal alamiah seperti bermain dan istirahat.

2. Melakukan tugas tanpa harus diarahkan dan akan berusaha mengendalikan diri.

3. Bersedia menerima tanggung jawab yang besar.

4. Berusaha menunjukkan kreativitasnya dalam bekerja sebagai bentuk tanggung jawabnya.

Dokumen terkait