• Tidak ada hasil yang ditemukan

a. Pengertian Motorik Kasar

Motorik kasar adalah suatu kemampuan yang berkaitan dengan otot otot besar yang dipergunakan untuk menggerakkan lengan atau berjalan seperti: bangun, berjalan, berdiri, berlari menggunakan alar tertentu, melompat, melempar, menangkap, memukul, menendang, menggelindingkan, mencegat, dan mengikuti irama menggunakan skala 0-5.35 Kemudian menurut pendapat lain motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri.36 Selanjutnya motorik kasar juga diartikan sebagai aktifitas dengan menggunakan otot–otot besar, meliputi gerak dasar lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif.37

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwasanya motorik kasar adalah suatu kemampuan anak Yang berkaitan dengan penggunaan otot-otot besar ataupun seluruh kegiatan yang menggunakan seluruh anggota badan, contohnya seperti: berlari, melompat, berjalan, membungkuk, menendang dan lain sebagainya.

34Evi Susilowati, Upaya Meningkatkan Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Gerak

Tari Pada Kelompok B di Satuan Pendidikan Sejenis Mahardika, Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP

Veteran Semarang, (Online), (http://e-journal.ikip-Veteran.ac.id,diakses 25 April 2019).

35Mieke O.Mandagi dan Ni Luh Putri, Asesmen Pembelajaran AUD dan TK,

(Perpustakaan Nasional: Katalog dalam Terbitan), h. 115

36Hasnida, Analisa Kebutuhan Anak Usia Dini, (Jakarta Timur: PT Luxima Metro

Media, 2014), h. 52

22 b. Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia Dini

Elizabeth B. Hurlock (dalam Asef Umar Fakhruddin) mengatakan bahwa perkembangan motorik berarti perkembangan pengendalian gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf dan otot yang terkoordinasi.38 Perkembangan motorik merupakan perubahan kemampuan motorik dari bayi sampai dewasa yang melibatkan berbagai aspek prilaku dan kemampuan motorik. Aspek prilaku dan perkembangan motorik saling mempengaruhi satu sma lainnya.39

Berdasarkan penjelsan diatas dapat diartikan bahwasanya perkembangan motorik adalah suatu perubahan kemampuan motorik seseorang mulai dari bayi sampai dewasa yang ikut melibatkan berbagai aspek perilaku dan kemampuan motorik. Yang mana perkembangan ini merupakan peroses seseorang belajar untuk terampil menggunakan anggota tubuh, perkembangan ini merupakan pengendalian gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf, dan otot yang terkoordinasi.

Pada dasarnya perkembangan motorik itu sangat berhubungan dengan gerakan-gerakan tubuh. Menurut samsudin kemampuan gerak dasar pada anak usia dini dibagi kedalam tiga kategori yaitu sebagai berikut:

1. Gerak Lokomotor (Gerakan Berpindah Tempat)

Gerak lokomotor merupakan gerakan yang sangat penting bagi transportasi manusia. Keterampilan ini diidentifikasi sebagi keterampilan yang menggerakan individu dalam suatu ruang atau dari satu tempat ketempat lain, sebagai contoh: berjalan, berlari, berguling, meloncat dan memanjat.

2. Gerak Nonlokomotor (Gerakan di Tempat)

Gerak nonlokomotor dalam istilah lain disebut dengan keterampilan stabilitas, yaitu gerak yang dilakukan dengan meminimalisasi atau tanpa bergerak dari tempatnya atau landasan, sebagai contoh: meliukkan badan, mengayunkan anggota badan, membungkuk, berjinjit dan berputar.

3. Gerak Manipulatif (Gerakan dengan Objek)

38 Asef Umar Fakhruddin, Sukses Menjadi Guru TK-PAUD, (Yogyakarta:Bening,

2010), h. 116

23 Gerak manipulatif merupakan kemampuan yang lebih banyak melibatkan koordinasi mata, tangan dan kaki. Ada dua klasifikasi dalam gerakan manipulatif yaitu reseptive dan propulsive. Keterampilan reseptive adalah keterampilan menerima sesuatu objek seperti menangkap, sedangakan keterampilan propulsive ditandai dengan penerapan gaya terhadap sesuatu objek seperti melempar, memukul dan menendang.40

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwasanya perkembangan motorik sangat erat kaitannya dengan gerakan-gerakan tubuh. Yang dimana gerakan-gerakan tersebut merupakan gerakan dasar yang harus dikuasai seseorang. Kemampuan gerak dasar ini dibagi menjadi tiga kategori yaitu: gerak lokomotor (gerakan berpindah tempat), gerak nonlokomotor (gerakan ditempat), dan gerak manipulatif (gerakan dengan objek.

Pada masa kanak-kanak perkembangan fisik terjadi pada semua bagian tubuh dan fungsinya. Seperti perkembangan kemampuan motoriknya, khususnya motorik kasar yang berupa kemampuan mengubah beragam posisi tubuh dengan menggunakan otot-otot besar.

c. Unsur- Unsur Kemampuan Motorik Kasar

Unsur-unsur kemampuan motorik terdiri dari beberapa bagian. Kemampuan motorik seseorang berbeda-beda tergantung pada banyaknya melakukan gerakan yang dikuasainya. Beberapa kemampuan yang terdapat dalam kemampuan fisik yang dapat dirangkum menjadi lima komponen yaitu: kekuatan, kecepatan, keseimbangan, kelincahan dan koordinasi.

Adapun unsur-unsur yang terkandung dalam kemampuan motorik menurut Muthohir dan Gusril (dalam Sujiono) adalah sebagai berikut:

1) Kekuatan

Kekuatan adalah kemampuan sekelompok otot untuk menimbulkan tenaga sewaktu konstraksi. Kekuatan otot harus dimiliki oleh anak sejak usia dini. Apabila anak tidak mempunyai kekuatan, tentu anak tidak dapat melakukan aktivitas bermain yang menggunakan fisik seperti berjalan, berlari, melompat, memanjat, bergantung dan mendorong.

24 2) Koordinasi

Koordinasi adalah kemampuan anak mempersatukan atau memisahkan dalam suatu tugas kerja yang kompleks, dengan ketentuan bahwa gerakan koordinasi meliputi kesempurnaan waktu antara otot dan sistem syaraf.

3) Kecepatan

Kecepatan adalah sebagai kemampuan berdasarkan kelenturan dalam satuan waktu tertentu. Contoh dalam melakukan lari empat detik, semakin jauh jarak yang ditempuh semakin tinggi kecepatannya.

4) Keseimbangan

Keseimbangan adalah kemampuan seseorang untuk mempertahankan tubuh dalam berbagai posisi. Keseimbangan dibagi dalam dua bentuk yaitau: keseimbangan statis dan keseimbangan dinamis. Keseimbangan statis merujuk kepada menjaga keseimbangan tubuh ketika berdiri pada suatu tempat, sementara keseimbangan dinamis adalah kemampuan untuk menjaga keseimbangan tubuh ketika berpindah dari suatu tempat ketempat lain.

5) Kelincahan

Kelincahan adalah kemampuan seseorang mengubah arah dan posisi tubuh dengan cepat dan tepat pada waktu bergerak pada satu titik ketitik lain dalam melakukan lari zig-zag, semakin cepat waktu yang ditempuh maka semakin tinggi kelincahannya.41

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwasanya adapun unsur-unsur yang terkandung didalam perkembangan motorik anak ada lima unsur yang wajib dan harus dikembangkan, adapun unsur-unsur tersebut adalah sebagai berikut: kekuatan, koordinasi, kecepatan, keseimbangan (keseimbangan statis dan dinamis) dan yang kelima adalah kelincahan.

d. Indikator Kemampuan Motorik Kasar Anak Usia 4-5 Tahun

Indikator kemampuan motorik kasar anak usia 4-5 tahun adalah sebagai berikut:

41Sujiono, Model Pengembangan Kemampuan Motorik Anak Usia Dini, (Jakarta:

25 1. Menirukan gerakan binatang, pohon tertiup angin, pesawat terbang

dan sebagainya

2. Melakukan gerakan menggantung (bergelayut)

3. Melakukan gerakan melompat, meloncat, dan berlari secara terkoordinasi

4. Melempar sesuatu secara terarah 5. Menangkap sesuatu secara tepat 6. Melakukan gerakan antisipasi 7. Menendang sesuatu secara terarah

8. Memanfaatkan alat permainan di luar kelas.42

Kemampuan motorik kasar pada anak usia 4-5 tahun dapat dinilai berdasarkan lembar penilaian anak. Yang disesuaikan dengan rubrik penilaian. Berikut ini adalah Rubrik Penilaian Peningkatan Motorik Kasar Anak Usia 4-5 Tahun:

Tabel 3.1 Rubrik Penilaian Kemampuan Motorik Kasar Anak 4-5 Tahun

No Indikator Kriteria Penilaian Skor

1 Kemampuan anak dalam menirukan petani menanam jagung

Anak belum mampu dalam menirukan petani menanam jagung 1 Anak mulai mampu dalam menirukan petani menanam jagung 2 Anak sudah mampu dalam menirukan petani menanam jagung 3 Anak sangat mampu dalam menirukan petani menanam jagung

4 2 Kemampuan anak

dalam melompat

Anak belum mampu melakukan gerakkan melompat ke kiri dan ke kanan dengan cepat

1

Anak mulai mampu melakukan gerakkan melompat ke kiri dan ke kanan dengan cepat

2

42 Lampiran I PermendikbudNo. 137 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan

26

Anak sudah mampu melakukan gerakkan melompat ke kiri dan ke kanan dengan cepat

3

Anak sangat mampu melakukan gerakkan melompat ke kiri dan ke kanan dengan cepat

4

3 Kemampuan anak dalam

mengkoordinasikan tubuh pada saat memutarkan badan

Anak belum mampu mengkoordinasikan tubuh pada saat memutarkan badan 1 Anak mulaimampu mengkoordinasikan tubuh pada saat memutarkan badan 2 Anak sudahmampu mengkoordinasikan tubuh pada saat memutarkan badan 3 Anak sangatmampu mengkoordinasikan tubuh pada saat memutarkan badan 4

Sumber Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran43

e. Tujuan dan Fungsi Kemampuan Motorik Kasar Anak

Pengembangan motorik kasar di RA/TK bertujuan untuk memperkenalkan dan melatih gerakan kasar, meningkatkan kemampuan memgelola, mengontrol gerakan tubuh dan koordinasi, serta meningkatkan keterampilan tubuh dan cara hidup sehat. Sehingga dapat menunjang pertumbuhan jasmani yang sehat, kuat dan terampil. Sesuai dengan tujuan pengembangan jasmani tersebut, anak didik dilatih gerakan-gerakan dasar yang akan membantu perkembangan motoriknya kelak.44

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwasanya tujuan dan fungsi dari mengembangkan Motorik pada anak adalah untuk melatih gerakan kasar pada anak juga untuk meningkatkan keterampilan tubuh dan dapat

43 Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2006), h. 102

44 Departemen Pendidikan Nasional, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. (Jakarta: Pusat data dan informasi pendidikan, Balitbang-Depdiknas, 2008), h. 2

27 mengajarkan anak untuk melatih gerakan-gerakan dasar yang akan membantu anak pada perkembangan motorik kasarnya pada masa yang akan datang.

28 BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarakan hasil pengembangan perangkat pembelajaran dan pembahasan yang telah diuraikan pada sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwasanya: Prosespengembangan perangkat pembelajaran aktivitas tari kreasi “menanam jagung” terhadap kemampuan motorik kasar anak usia 4-5 tahun, dikembangkan melalui tiga indikator kemampuan motorik kasar anak yaitu pertama menirukan gerakan binatang, pohon tertiup angin, pesawat terbang, dll, kedua melakukan gerakan melompat, meloncat, dan berlari secara terkoordinasi, dan ketiga mengkoordinasikan tubuh pada saat memutar badan.

Kemudian dilakukan tahap pengembangan evaluasi, yaitu meningkatkatkan motorik kasar anak usia 4-5 tahun dengan menerapkan tari kreasi menanam jagung. Pada saat mengembangkan kegiatan belajar mengajar, maka dilakukan penyempurnaan untuk rancangan RPPH dan penilaian proses pembelajaran menggunakan pendekatan autentik yaitu Penilaian tidak hanya mengukur apa yang diketahui oleh anak, tetapi lebih menekankan mengukur pada apa yang dapat dilakukan oleh anak.

Pengaplikasian kurikulum akan sesuai dengan harapan ketika guru mampu menyusun RPP dan melaksanakan serta memahami konsep penilaian autentik dan mengamalkannya. Kemudian melakukan tahap pengembangan kegiatan belajar mengajar berupa penataan urutan pembelajaran, perkiraan alokasi waktu yang diperlukan anak dan kegiatan pembelajaran, serta pemilihan format perangakat pembelajaran, dan pelaksanaan evaluasi.

Kemudian dari hasil validasi yang diperiksa oleh dua orang guru TK dari sekolah yang berbeda menyatakan bahwasanya RPPH dan aktivitas tari kreasi “menanam jagung” yang penulis gunakan, bisa dipakai atau di terapkan dalam proses pembelajaran.

29 B. Kelebihan dan Kekurangan

1. Kelebihan

Adapun kelebihan dari perangkat pembelajaran ini adalah: Penyusunan perangkat pembelajaran ini disesuaikan dengan perkembangan anak usia 4-5 tahun, kemudian perangkat pembelajaran ini bisa dijadikan sebagai salah satu bahan ajar dalam pembuatan RPPH pada sekolah-sekoalh yang menerapkan model pembelajaran kelompok

2. Kekurangan

Adapun kekurangan dari perangkat pembelajaran ini adalah: perangkat pembelajaran ini hanya bisa digunakan oleh sekolah yang menerapkan model pembelajaran kelompok, dan hanya ditujukan pada sekolah-sekolah yang berada dalam desa-desa terpencil atau desa-desa yang jauh dari jangkauan pemerintah.

C. Saran

Saran yang dapat penulis berikan dalam penulisan tugas akhir ini yaitu diharapakan kepada lembaga pendidikan untuk memberikan kegiatan pelatihan kepada guru, khususnya pendidik dalam tingkat PAUD sehingga pengembangan perangkat pembelajaran dalam pendidikan tingkat PAUD semakin terus berkembang dan maju, kemudian untuk melatih kemampuan motorik kasar anak uisa 4-5 tahun dapat menggunakan aktivitas tari kreasi “menanam jagung”. Hal ini bertujuan untuk menghasilkan anak-anak yang mandiri, kreatif dan aktif.

30

Dokumen terkait