• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN AKTIVITAS TARI KREASI MENANAM JAGUNG TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 4-5 TAHUN SKRIPSI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN AKTIVITAS TARI KREASI MENANAM JAGUNG TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 4-5 TAHUN SKRIPSI."

Copied!
495
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN AKTIVITAS TARI KREASI “MENANAM JAGUNG” TERHADAP KEMAMPUAN

MOTORIK KASAR ANAK USIA 4-5 TAHUN

SKRIPSI

Diajukan oleh:

EMILDA YANTI NIM. 150210075

Mahasiswi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY

BANDA ACEH 2020 M/1441 H

(2)
(3)
(4)

NIM

(5)

v

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah saya ucapkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta karunia-Nya kepada kita semua. Serta shalawat dan salam kita sanjungkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, keluarga beserta sahabat beliau sekalian. Dengan izin Allah-lah saya dapat menyusun Tugas Akhir ini dengan baik dan tepat waktu.

Alhamdulillah berkat taufiq dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir dengan judul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Aktivitas Tari Kreasi Menanam Jagung Terhadap Kemampuan Motorik Kasar Anak Usia 4-5 Tahun”. Yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) pada prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Pada kesempatan kali ini penulis menyampaikan terimakasih yang tak terhingga atas ketulusan dalam membimbing penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir ini, pada kesempatan ini perkenankanlah penulis menyampaikan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Bapak Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh, Dr. Muslim Razali, S.H, M.Ag, beserta stafnya yang telah membantu penulis.

2. Ketua Prodi PIAUD Ibu Dra. Jamaliah Hasballah M.A, selaku Ketua Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini dan kepada seluruh dosen dan staf Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini

3. Ibu Zikra Hayati, M.Pd selaku pembimbing pertama dan Ibu Rafidhah Hanum, M.Pd selaku pembimbing kedua, yang telah banyak memberikan bimbingan, nasehat dan arahan kepada penulis sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan baik.

4. Ibu Rani Puspa Juwita, M.Pd selaku Penasehat Akademik yang telah memberikan motivasi dan nasehatnya sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan

(6)

vi

5. Para pustakawan yang telah banyak membantu penulis untuk meminjamkan buku dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

6. Teruntuk kedua orang tuaku abah dan emak, terima kasih yang tidak terhingga, yang selalu memberikan nasihat, motivasi serta doa. Karena dengan berkat doa mereka jugalah penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

Akhir kata penulis mengharapkan semoga karya tulis ini dapat menjadi salah satu sumber informasi bagi yang membacanya. Tidak ada sesuatu yang sempurna, demikian juga dengan karya tulis ini, oleh karena itu kekurangan pada penulisan tugas akhir ini dapat diperbaiki di masa yang akan datang.

Banda Aceh, 19 Agustus 2020 Penulis,

(7)

vii

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN SIDANG

LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN KEASLIAN

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR LAMPIRAN... ix BAB I: PENDAHULUAN ... 1 A. Latar belakang ... 1 B. Rumusan Masalah ... 5 C. Tujuan Penulisan ... 5 D. Manfaat Penulisan ... 5 BAB II PEMBAHASAN ... 6 A. Pengertian Pengembangan ... 6 B. Perangkat pembelajaran ... 7

1. Pengertian Perangakat Pembelajaran ... 7

2. Pengembangan Silabus ... 8

a. Kalender Akademik ... 10

b. Rincian Minggu Efektif ... 10

c. Program Tahunan ... 11

d. Program Semester ... 11

e. Rencana Pelaksanaan Program Mingguan (RPPM) ... 13

f. Rencana Pelaksanaan Program Harian (RPPH) ... 13

g. Penilaian Perkembangan Anak dalam Pembelajaran ... 13

C. Tari Kreasi Menanam Jagung ... 16

1. Pengertian Tari Kreasi ... 16

2. Tari Kreasi Menanam Jagung ... 16

3. Karakteristik Tari Kreasi Anak Usia Dini ... 17

4. Aspek Dasar Tari ... 18

5. Manfaat Tari Kreasi Menanam Jagung Bagi Anak ... 19

6. Hubungan Tari Kreasi Menanam Jagung dengan Fisik Motorik ... 20

D. Kemampuan Motorik Kasar ... 21

1. Pengertian Motorik Kasar ... 21

2. Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia Dini ... 22

3. Unsur-Unsur Kemampuan Motorik Kasar ... 23

4. Indikator Kemampuan Motorik Kasar Anak Usia 4-5 Tahun ... 24

(8)

viii

BAB III: PENUTUP ... 28

A. Kesimpulan ... 28

B. Kelebihan dan Kekurangan... 29

C. Saran ... 29

DAFTAR PUSTAKA ... 30

(9)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Daftar Tema Dan Cakupan Tema ... 32

Lampiran 2: Kalender Akademik ... 36

Lampiran 3: Prota ... 37

Lampiran 4: Prosem... 44

Lampiran 5: Rincian Minggu Efektif ... 47

Lampiran 6: Rppm ... 48

Lampiran 7: Rpph ... 70

(10)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Perangkat pembelajaran merupakan sarana yang dapat memberikan kemudahan bagi guru dalam melaksanakan peraktik pembelajaran di kelas. Perangkat pembelajaran yang baik adalah direncanakan dengan seksama. Karena guru yang berkompetensi adalah guru yang mampu membuat perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dengan baik dan benar, kemudian dapat mengimplementasikannya pada saat proses belajar mengajar di kelas berlangsung. Pernyataan diatas sesuai dengan penjelas yang mengatakan bahwasanya Guru PAUD yang profesional adalah guru PAUD yang mampu mengembangkan materi, struktur, dan konsep bidang keilmuan yang mendukung serta sejalan dengan kebutuhan dan tahapan perkembangan anak usia dini. Kemampuan guru PAUD yang mampu menyajikan semua perangkat pembelajaran untuk membaca dan memaksimalkan potensi, bakat, kecerdasan, dan cara belajar anak-anak usia dini, maka saat itu pula guru PAUD tersebut merupakan guru PAUD yang profesional.1

Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwasanya perangkat pembelajaran adalah salah satu wujud persiapan yang dilakukan oleh guru sebelum mereka melakukan proses pembelajaran. Persiapan mengajar merupakan salah satu tolak ukur dari suksesnya seorang guru. Kegagalan dalam perencanaan sama saja dengan merencanakan kegagalan. Hal tersebut menyiratkan betapa pentingnya melakukan persiapan pembelajaran melalui pengembangan perangkat pembelajaran.2

Perangkat pembelajaran yang dibuat harus disesuaikan dengan kemampuan serta perkembangan dan usia peserta didik, pada pembuatan perangkat pembelajaran ini kemampuan peserta didik yang ingin dilihat dan

1Asef Umar Fakhruddin, Menjadi Guru PAUD Panduan Guru PAUD Berdasarkan

Permendikbud No. 137 Tahun 2014,(Jakarta: PT Gramedia, 2014), h. 217

2Daryanto dan Aris Dwicahyono, Pengembangan Perangkat Pembelajaran (Silabus,

(11)

2 dikembangkan adalah kemampuan motorik kasar anak usia 4-5tahun. karena kemampuan motorik kasar ini sangat baik dikembangkan pada usia tersebut.

Pernyataan diatas didukung oleh Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang standar proses pendidikan dasar dan menengah disebut bahwa penyusunan perangkat pembelajaran merupakan bagian dari perencanaan pembelajaran. Kemudian penyusunan perangkat pembelajaran harus sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.3

Perangkat pembelajaran yang akan dibuat atau disusun adalah yang berhubungan dengan aspek perkembangan motorik kasar anak. Karena motorik kasar adalah salah satu aspek perkembangan yang sangat penting untuk dikembangkan pada masa anak usia dini. Sebab otot-otot syaraf yang membantu perkembangan motorik kasar anak sangat berkembang pesat pada usia tersebut. Sehingga pada masa ini setiap aspek perkembangan anak harus dikembangkan dengan sebaik mungkin.

Motorik kasar adalah apabila gerakan yang dilakukan melibatkan sebagian besar bagian tubuh dan biasanya memerlukan tenaga karena dilakukan oleh otot-otot yang besar. Misalnya, gerakan membalik dan telungkup menjadi telentang atau sebaliknya.4 Pada umumnya anak usia 4-5 tahun mereka sudah mulai mampu menggerakkan anggota tubuhnya untuk melakukan aktivitas fisik secara terkoordinasi dengan baik untuk hal melompat, meloncatdan berlari secara terkoordinasi. Akan tetapi pada kenyataanya tidak semua anak dapat berkembang sesuai dengan tahapannya. Hal tersebut dikarenakan berbagai faktor yang mempengaruhi anak yakni faktor kesehatan anak, status gizi anak, dan lain-lain.5

Faktor lain yang juga bisa menghambat keterlambatan aspek perkembangan motorik kasar anak juga bisa melalui perangkat pembelajaran yang

3Permendikbud No. 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses pendidikan dasar dan

menengah, h. 1

4Samsudin, Pembelajaran Motorik Di Taman Kanak-Kanak,(Jakarta: Prenada Media Group), 2008, h. 11

5Kamtini, Husni Wardi Tanjung, Bermain Melalui Gerak dan Lagu di Taman

Kanak-Kanak, (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi, 2005), h. 124

(12)

3 kita gunakan pada saat proses pembelajaran. Sehingga perlu bahkan penting bagi seorang guru untuk menyiapkan dan menyusun perangkat pembelajaran sesuai dengan kebutuhan setiap anak. Karena setiap anak itu unik juga memiliki tingkat kecepatan perkembangan yang berbeda-beda, sehingga penting bagi kita untuk membuat perangkat pembelajar yang sesuai dengan anak.

Penjelasan diatas dilandasi oleh Landasan Psiko-Pedagogis yaitu kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini dikembangkan dengan mengacu pada cara mendidik anak sebagai individu yang unik, memiliki kecepatan perkembangan yang berbeda, dan belum mencapai masa operasional konkret, dan karenanya digunakan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan tahapan perkembangan dan potensi setiap anak.6Pada saat membuat atau menyusun perangkat pembelajaran kita juga perlu membuat media, alat ataupun kegiatan yang digunakan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Media, alat dan Kegiatan yang dibuat harus sesuai dan bisa membantu anak dalam mengembangkan aspek perkembangannya. Misalnya pada saat mengembangkan motorik halus anak kita bisa membuat kegiatan seperti meronce, kolese, dan lain sebagainya. Sedangkan untuk mengembangkan motorik kasarnya kita bisa membuat kegiatan seperti senam, main bola, menari dan lain sebagainya.

Salah satu kegiatan yang bisa kita gunakan untuk membantu dan meningkatkan motorik kasar anak adalah dengan menggunakan tari kreasi, karena tarian kreasi biasanya menggunakan lagu-lagu yang sering didengarkan oleh anak dikeseharianya. Tari kreasi adalah merupakan jenis tarian yang memiliki kebebasan dalam penciptaanya. Dalam penciptaan tersebut para koreografer tari mengacu pada tari tradisi didaerah setempatnya. Bahkan ada juga yang mengambil inspirasi dari daerah-daerah lain dan mencampurkan gerak tari yang lepas dari ikatan-ikatan tradisi yang biasa disebut dengan gerakan modren.7 Tari kreasi yang bisa kita gunakan adalah tari kreasi menanam jagung, Yaitu tarian yang di iringi dengan menggunakan musik lagu anak-anak yang berjudul

6Salinanlampiran Permendikbud republik Indonesia, nomor 146 Tahun 2014 tentang

kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini, h. 3

7Uswatun Hasanah, Penggunaan Gerak Tari Kreasi Terhadap Perkembangan Gerak

(13)

4 “Menanam Jagung”. Gerak pada tarian ini sangat membantu anak dalam meningkatkan atau membantu motorik kasarnya.

Model pembelajaran juga perlu kita tentukan pada saat melakukan proses pembelajaran didalam kelas. Karena dengan menentukan model pembelajaran guru bisa dengan mudah dan leluasa untuk mengamati anak dan bisa melakukan interaksi dengan anak secara optimal. Model pembelajaran yang diterapakan oleh guruharus memiliki misi dan tujuan pendidikan dan menjadi kan pedoman untuk perbaikan kegiatan belajar mengajar, dan memiliki dampak setelah menggunakan pembelajaran yang dipilih.

Penjelasan diatas didukung dengan pernyataan yang mengatakan bahwa model pembelajaran adalah suatu desain atau rancangan yang mengambarkan proses rincian dan penciptaan situasi lingkungan yang memungkinkan anak berinteraksi dalam pembelajaran, sehingga terjadi perubahan atau perkembangan pada diri anak. Adapun komponen model pembelajaran meliputi konsep, tujuan pembelajaran, materi/tema, langkah-langkah/prosedur, metode, alat/sumber belajar, dan teknik evaluasi.8

Berdasarkan hasil pengamatan penulis, masih banyak sekolah yang belum menggunakan perangkat pembelajaran dengan baik dan benar, bahkan masih ada sekolah yang sama sekali tidak menggunakan perangkat pembelajaran seperti RPPH dalam proses belajar mengajar. Khususnya pada sekolah-sekolah yang berada jauh dari pusat kota, ataupun sekolah yang berada dalam desa-desa terpencil yang proses belajar mengajarnya masih dilakukan dengan belum teratur dan tertata dengan baik. Seperti pada sekolah-sekolah TK yang berada di Kecamatan Sultan Daulat kota Subulussalam, Aceh. Hal ini disebabkan karena guru yang mengajar masih banyak dari kalangan anak-anak yang hanya lulusan sekolah menengah atas (SMA).

Berdasarkan hasil dari uraian latar belakang di atas maka penulis ingin mengembangkan perangkat pembelajaran dengan judul: Pengembangan Perangkat Pembelajaran Aktivitas Tari Tari Kreasi “Menanam Jagung” Terhadap Kemampuan Motorik Kasar Anak Usia 4-5 Tahun.

8Rusman, Model-Model Pembelajaran (Mengembangkan Profesionalisme Guru),

(14)

5 B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka yang menjadi rumusan masalahnya adalah: Bagaimana pengembangan perangkat pembelajaran aktivitas tari kreasi “Menanam Jagung” terhadap kemampuan motorik kasar anak usia 4-5 tahun di TK-TK Kecamatan Sultan Daulat Kota Subulussalam?

C. Tujuan Perangkat Pembelajaran

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka yang akan menjadi tujuan dalam perangkat pembelajaran ini adalah: untuk mengetahui pengembangan perangkat pembelajaran aktivitas tari kreasi “Menanam Jagung” terhadap kemampuan motorik kasar anak usia 4-5 tahun di TK-TK Kecamatan Sultan Daulat Kota Subulussalam.

D. Manfaat Penulisan 1. Bagi Penulis

Dapat menambah wawasan atau pengetahuan baru dan pengalaman baru dalam mengembangkan perangkat pembelajaran aktivitas tari kreasi “Menanam Jagung” terhadap kemampuan motorik kasar anak usia 4-5 tahun. 2. Bagi Guru

Dapat memberikan referensi atau contoh kepada pendidik dalam penyusunan perangkat pembelajaran aktivitas tari kreasi “Menanam Jagung” terhadap kemampuan motorik kasar anak usia 4-5 tahun.

(15)

6 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Pengembangan

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor 18 tahun 2002 pengembangan adalah kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bertujuan memanfaatkan kaidah dan teori ilmu pengetahuan yang telah terbukti kebenarannya untuk meningkatkan fungsi, manfaat, dan aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada atau menghasilkan teknologi baru. Pengembangan adalah salah satu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan.

Pada hakikatnya pengembangan adalah upaya pendidikan baik formal maupun non formal yang dilaksanakan secara sadar, berencana, terarah, teratur, dan bertanggung jawab dalam rangka memperkenalkan, menumbuhkan, membimbing, mengembangkan suatu dasar kepribadian yang seimbang, utuh, selaras, pengetahuan keterampilan sesuai dengan bakat keinginan serta kemampuan-kemampuan sebagai bekal atas prakarsa sendiri untuk menambah, meningkatkan, mengembangkan diri kearah tercapainya martabat, mutu dan kemampuan manusiawi yang optimal dan pribadi mandiri.9

Sedangkan menurut pendapat lain mengatakan bahwasanya pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan, teknis, teoritis, konseptual, dan moral sesuai dengan kebutuhan melalui pendidikan dan latihan. Pengembangan adalah suatu proses mendesain pembelajaran secara logis, dan sistematis dalam rangka untuk menetapkan segala sesuatu yang yang akan dilaksanakan dalam proses kegiatan belajar dengan memperhatikan potensi dan kompetensi pesserta didik.10

Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwasanya pengembangan adalah merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sadar, terencana, dan terarah untuk memperbaiki dan membuat, sehingga menjadi

9Wiryokusumo dan Afrilianasari, Teori Pengembangan, (Surabaya, 2014), h. 10

10 Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), h.

(16)

7 produk yang semakin bermanfaat untuk meningkatkan kualitas sebagai upaya mutu yang lebih baik.

B. Perangkat Pembelajaran 1. Pengertian Pembelajaran

Perangkat pembelajaran adalah alat atau perlengkapan untuk melaksanakan proses yang memungkinkan pendidik dan peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran.11 Kemudian menurut pendapat lain mengatakan bahwa perangkat pembelajaran atau yang sering disebut sebagai kurikulum merupakan bagian yang penting dari sebuah peroses pembelajaran.12

Perangkat pembelajaran didalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Menengah menyatakan bahwa perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang mengacu pada standar isi. Penyusunan silabus dan RPP yang disesuaikan dengan pendekatan pembelajaran yang digunakan.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwasanya perangkat pembelajaran adalah suatu alat atau perlengkapan yang harus dibuat sebelum melaksanakan proses belajar mengajar berlangsung. Kemudian perangkat pembelajaran juga sering disebut dengan kata kurikulum yang dimana hal tersebut merupakan bagian yang harus dan penting dibuat pada suatu peroses pembelajaran.

Perencanaan pembelajaran disusun untuk kebutuhan guru dalam melaksanakan tugas mengajarnya. Dengan demikian, perencanaan merupakan kegiatan menerjemahkan kurikulum sekolah ke dalam kegiatan pembelajaran didalam kelas. Perencanaan program pembelajaran dapat berupa perencanaan untuk kegiatan sehari-hari, kegiatan mingguan, bahkan rancangan untuk kegiatan tahunan sesuai dengan tujuan kurikulum yang hendak dicapai. Dengan demikian, isinya bisa terdiri dari tujuan khusus yang spesifik, prosedur kegiatan belajar

11 Zuhdan Kun dan Prasetyo, Pengembangan Perangkat Pembelajaran Sains Terpadu Untuk Meningkatkan Kognitif, Keterampilan Proses, Kreativitas, Serta Menerapkan Konsep

Ilmiah Siswa SMP, (Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta, 2013), h. 16

12 Sa’dun Akbar, Instrumen Perangkat Pembelajaran, (Bandung: Rosdakarya, 2012), h.

(17)

8 mengajar, materi pelajaran, waktu yang diperlukan sampai pada bentuk evaluasi yang digunakan.

Hamzah B. Uno mengungkapakan bahwa perencanaan adalah suatu cara yang memuaskan untuk membuat kegiatan dapat berjalan dengan baik, disertai dengan berbagai langkah yang antisipatif guna memperkecil kesenjangan yang terjadi, sehingga kegiatan tersebut mencapai tujuan yang telah ditetapkan.13

Sementara itu, pembelajaran adalah kegiatan mengajar yang bukan sekedar menyampaikan materi pelajaran, melainkan juga sebagai proses mengatur lingkungan supaya siswa belajar. Dengan kata lain, dalam proses belajar mengajar siswa dijadikan sebagai pusat dari kegiatan. Hal ini dimaksudkan untuk membentuk watak, peradaban, dan meningkatkan mutu kehidupan siswa.14

2. Pengembangan Silabus a. Pengertian silabus

Silabusadalah seperangkat rencana dan pengaturan untuk membantu mengembangkan seluruh potensi yang meliputi kemampuan fisik, intelektual, emosional, moral agama secara optimal dalam lingkungan pendidikan yang kondusif, demokratis, dan kooperatif.15Kemudian silabus juga merupakan salah satu produk pengembangan kurikulum berisikan garis-garis besar materi pelajaran, kegiatan pembelajaran dan rancangan penilaian dengan kata lain silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran atau tema tertentu yang mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, alokasi waktu, damn sumber belajar.16

Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar kedalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator waktu

13 Hamzah B. Uno, Perencanaan Pembelajaran, cet. III, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008),

h. 2-3

14 Andi Prastowo, Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik

Terpadu Implementasi Kurikulum 2013 Untuk SD/MI, (Jakarta: KENCANA, 2015), H. 35

15 Yudrik Jahja dkk, pedoman pelaksanaan kurikulum raudhatul athfal, (departemen

agama direktorat jenderal kelembagaan agama islam), h. 29

16 Trianto Ibnu Badar At-Taubany dan Hadi Suseno, Desain Pengembangan Kurikulum

(18)

9 untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, mingguan efektif belajar, waktu pembelajaran efeftif, dan hari libur.

b. Langkah-Langkah Pengembangan Silabus

Adapun langkah-langkah pengembangan silabus menurut Trianto adalah sebagai berikut

1) Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar. Mengkaji SK dan KD mata pelajaran sebagaimana tercantum dalam isi

2) Mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran yang menunjang pencapain KD

3) Mengembangkan kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik dalam rangka pencapaian KD

4) Merumuskan indikator pencapaian kompetensi. Indikator merupakan penanda pencapaian KD. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian

5) Menentukan jenis penilaian. Penilaian pencapaian kompetensi dasar siswa dilakuakn berdasarkan indikator.

6) Menentukan alokasi waktu. Penentuan alokasi waktu pada setiap KD didasarkan pada jumlah minggu efektif. Alokasi waktu merupakan perkiraan rerata untuk menguasai KD yang dibutuhkan oleh siswa yang beragam

7) Menentukan sumber belajar didasarkan pada SK dan KD serta materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan indikator pencapaian kompetensi.17

c. Manfaat Silabus

Silabus bermanfaat sebagai pedoman pengembangan perangkat pembelajaran lebih lanjut, mulai dari perencanaan, pengelolaan kegiatan pembelajaran dan pengembangan sistem penilaian. Silabus merupakan sumber pokok dalam penyusunan rencana pembelajaran, dan rencana

17Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi, Dan Implementasinya

(19)

10 pembelajaran untuk satu standar kompetensi maupun satu kompetensi dasar. Silabus juga bermanfaat sebagai pedoman untuk merencankan pengalolaan kegiatan pembelajaran, misalnya kegiatan belajar secara klasikal, kelompok kecil, atau pembelajaran secara individual. Demikian pula, silabus sangat bermanfaat untuk mengembangkan sistem penilaian.

1) Kalender Akademik

Kalender pendidikan atau akademik adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran anak selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari libur. Kalender Pendidikan juga berisi program kegiatan tahunan yang mencakup kegiatan-kegiatan perayaan hari besar nasional, kegiatan-kegiatan puncak tema, kegiatan-kegiatan lembaga (misal: rekreasi dan pentas seni).

Hal ini sesuai dengan Permendikbud yang mengatakan bahwa Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran anak selama

satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari libur. Kalender Pendidikan juga berisi program kegiatan tahunan yang mencakup kegiatan-kegiatan perayaan hari besar nasional, kegiatan-kegiatan puncak tema, kegiatan-kegiatan lembaga (misal: rekreasi dan pentas seni).18

2) Rincian Minggu Efektif

Minggu efektif merupakan minggu yang dapat digunakan untuk pelaksanaan proses belajar mengajar di sekolah. Jika minggunya efektif, maka jam pelajaran yang digunakan untuk proses belajar mengajar juga terhitung efektif. Artinya jam pada minggu efektif tersebut digunakan untuk mengajarkan materi. Minggu yang tidak efektif adalah minggu yang tidak ada berlangsung proses belajar mengajar atau dikatakan juga dengan libur.Rincian minggu efektif adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran di luar waktu libur untuk setiap tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.19

18 Salinan lampiran III Permendikbud Nomor 146 Tahun 2014, h. 3

(20)

11 Berdasarkan penjelasan tersebut dapat dikatakan bahwasanya rincian minggu efektif merupakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik diluar waktu libur pada setiap minggunya.

3) Program Tahunan

Program tahunan adalah rencana penetapan alokasi waktu satu tahun untuk mencapai tujuan (SK dan KD) yang telah ditetapkan. Penetapan alokasi waktu diperlukan agar seluruh kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum seluruhnya dapat dicapai oleh peserta didik. Penentuan alokasi waktu ditentukan pada jumlah jam pelajaran sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku serta keluasan materi yang harus dikuasai oleh peserta didik.

Berikut ini adalah cara dan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengembangkan program tahunan:

a. Tentukan terlebih dahulu KD yang termasuk disemester ganjil dan semester genap berdasarkan jam efektif yang diperoleh pada perhitungan minggu efektif

b. Tentukan kerumitan dan keluasaaan materi di setiap KD

c. Distribusikan alokasi waktu untuk setiap KD berdasrkan tingkat kerumitan dan keluasaan materinya. Untuk materi yang sulit atau luas pembahasannya, maka alokasi waktunya lebih banyak dari KD yang lain d. Hitung kembali alokasi waktu yang sudah didistribusikan untuk setiap KD.

Alokasi waktu harus sesuai dengan jumlah jam efektif pada minggu efektif.

4) Program Semester

Program semester adalah rancangan kegiatan belajar mengajar secara garis besar yang dibuat dalam jangka waktu satu semester dengan memperhatikan program tahunan dan alokasi waktu tiap minggu. Pada umumnya program semester ini berisikan identitas (satuan pendidikan, mata pelajaran, kelas/semester, tahun pelajaran). Kemudian format isian (standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, jumlah jam pertemuan (JJP), dan (bulan).

Program semester (PROSEM) berisi daftar tema satu semester dan alokasi waktu setiap tema. Penyusunan Prosem dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

(21)

12 1. Membuat daftar tema satu semester

2. Menentukan alokasi waktu untuk setiap tema 3. Menentukan KD pada setiap tema

4. Memilih, menata, dan mengurutkan tema berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:

a) Tema dipilih dari lingkungan yang terdekat dengan kehidupan anak.

b) Tema dimulai dari hal yang sederhana menuju hal yang lebih rumit bagi anak.

c) Tema ditentukan dengan mempertimbangkan minat anak. d) Ruang lingkup tema mencakup semua aspek perkembangan

5. Menjabarkan tema ke dalam sub tema dan dapat dikembangkan lebih rinci lagi menjadi sub-sub tema untuk setiap semester.20

5) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana pelaksanaan pembelajaran(RPP) pada dasarnya merupakan suatu bentuk prosedur dan manajemen pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar yang telah ditetapkan dalam standar isi (standar kurikulum). Dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan RPP merupakan komponen yang penting. Dalam hal ini guru merupakan salah satu yang memegang peranan paling penting dalam merancang suatu RPP oleh karena itu dituntut adanya suatu sikap profesional dari seorang guru.21

Kemampuan membuat rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan hal yang harus dimiliki oleh seorang guru. RPP unsur-unsur utamanya yang minimal harus ada dalam setiap RPP yaitu jelas kompetensi dasar yang akan dimiliki oleh peserta didik, apa yang harus dilakukan, apa yang dipelajari, bagaimana mempelajarinya, serta bagaimana guru mengetahui bahwa peserta didik menguasai kompetensi tertentu. Kemudian dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran ini dibagi menjadi dua yaitu rencana pelaksanaan pembelajaran mingguan (RPPM) dan rencana pelaksanaan pembelajaran harian (RPPH).

20Salinan lampiran III Permendikbud..., h. 3-4

(22)

13 RPPM disusun sebagai acuan pembelajaran selama satu minggu. RPPM dapat berbentuk jaringan tema atau format lain yang dikembangkan oleh satuan PAUD yang berisi projek-projek yang akan dikembangkan menjadi kegiatan pembelajaran.Pada akhir satu atau beberapa tema dapat dilaksanakan kegiatan puncak tema untuk menunjukkan hasil belajar. Puncak tema dapat berupa kegiatan antara lain membuat kue/makanan, makan bersama, pameran hasil karya, pertunjukan, panen tanaman, dan kunjungan.

RPPH disusun sebagai acuan pembelajaran harian. Komponen RPPH meliputi antara lain: tema/sub tema/sub-sub tema, kelompok usia, alokasi waktu, kegiatan belajar (kegiatan pembukaan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup), indikator pencapaian perkembangan, penilaian perkembangan anak, serta media dan sumber belajar.22

Supaya dapat menyusun RPP dengan baik, selain memperhatikan prinsip pengembangan dan penyusunan RPP tersebut, tapi guru juga perlu mengikuti langkah-langkah dalam penyusunan RPP kurikulum 2013. Menurut Permendikbud Nomor 81A tahun 2013 terdapat langkah-langkah dalam pengembangan RPP. Langkah-langkah tersebut adalah:

a. Mengkaji silabus

b. Mengidentifikasi materi pembelajaran c. Menentukan tujuan

d. Mengembangkan kegiatan pembelajaran dan e. Penjabaran jenis penilaian

6) Penilaian Perkembangan Anak a. Pengertian Penilaian

Penilaian adalah proses sistematis meliputi pengumpulan informasi (angka atau deskripsi verbal), analisis, dan interpretasi untuk mengambil keputusan. Sedangkan penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik.23

22Salinan lampiran III Permendikbud..., h. 4

(23)

14 Kemudian dalam peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan republik indonesia nomor 146 tahun 2014 tentang kurikulum 2013 pendidikan anak usia dini mengatakanPenilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur capaian kegiatan belajar anak. Penilaian hasil kegiatan belajar oleh pendidik dilakukan untuk memantau proses dan kemajuan belajar anak secara berkesinambungan. Berdasarkan penilaian tersebut, pendidik dan orang tua anak dapat memperoleh informasi tentang capaian perkembangan untuk menggambarkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dimiliki anak setelah melakukan kegiatan belajar.24

Penilaian proses dan hasil kegiatan belajar PAUD adalah suatu proses mengumpulkan dan mengkaji berbagai informasi secara sistematis, terukur, berkelanjutan, serta menyeluruh tentang pertumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai oleh anak selama kurun waktu tertentu.

b. Prinsip-Prinsip Penilaian

Penilaian proses dan hasil belajar anak di PAUD berdasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut.

1. Mendidik

Proses dan hasil penilaian dapat dijadikan dasar untuk memotivasi, mengembangkan, dan membina anak agar tumbuh dan berkembang secara optimal.

2. Berkesinambungan

Penilaian dilakukan secara terencana, bertahap, dan terus menerus untuk mendapatkan gambaran tentang pertumbuhan dan perkembangan anak.

3.Objektif

Penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai.

4.Akuntabel

Penilaian dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan kriteria yang jelas serta dapat dipertanggungjawabkan.

(24)

15 5.Transparan

Penilaian dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan hasil penilaian dapat diakses oleh orang tua dan semua pemangku kepentingan yang relevan.

6. Sistematis

Penilaian dilakukan secara teratur dan terprogram sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak dengan menggunakan berbagai instrumen.

7. Menyeluruh

Penilaian mencakup semua aspek pertumbuhan dan perkembangan anak baik sikap, pengetahuan maupun keterampilan.

8. Bermakna

Hasil penilaian memberikan informasi yang bermanfaat bagi anak, orangtua, pendidik, dan pihak lain yang relevan.25

Penilaian atau peroses pengumpulan data dan dokumentasi belajar dan perkembangan anak dilakukan melalui: observasi, konfrensi dengan para guru, survey, wawancara dengan orang tua, hasil kerja anak. Keseluruhan penilaian dapat dibuat dalam bentu portofolio.

Penilaian Portofolio merupakan kegiatan penilaian yang dilakukan dengan menggunakan bukti-bukti hasil belajar (evidence) yang relevan dengan kompetensi keahlian yang dipelajari. Evidence tersbut adalah dapat berupa karya peserta didik (hasil pekerjaan) dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik, atau bentuk informasi lain yang terkait dengan kompetensi keahlian tertentu.26 Penilaian yang dilakukan secara autentik, penilaian autentik adalah penilaian proses dan hasil belajar untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan dan keterampilan yang dilakukan secara berkesinambungan. Penilaian tidak hanya mengukur apa yang diketahui oleh anak, tetapi lebih menekankan mengukur apa yang dapat dilakukan oleh anak.

25Salinan lampiran VPermendikbud..., h. 2

(25)

16

3. Tari Kreasi Menanam Jagung a. Pengertian Tari Kreasi

Menurut Dedi Nurhadiat tari kreasi adalah tarian yang gerak dan iringan musiknya dapat diciptakan sendiri yang pengiring tariannya dapat berupa lagu-lagu yang sudah ada dalam kaset atau tabuhan langsung.27Kemudian menurut Sri Rejeki Merdekawati tari kreasi merupakan tari ciptaan baru yang berpola pada tari tradisional, tari kreasi baru berkembang karena pengaruh luar dengan musik dan lagu modren yang terdapat melalui media TV dan elektronik lainnya yang berkembang pada saat ini.28 Hal ini didukung oleh pendapat Suwandi yang menyatakan bahwa tari kreasi adalah jenis tari yang koreografernya masih bertolak dari tari tradisional atau pengembangan pola-pola yang sudah ada.29

b. Tari Kreasi Menanam Jagung

Tari kreasi menanam jagung adalah suatu tarian yang menggunakan musik dari nyanyi anak-anak yang berjudul “Menanam Jagung” yang diciptakan oleh “Ibu Sud”. Kemudian tarian ini bertujuan untuk mengenalkan kepada anak tentang bagaimana cara menanam jagung, yang gerakannya sangat membantu anak dalam mengembangkan motorik kasarnya. Tari kreasi yang digunakan pada tarian ini adalah tari kreasi baru yang non-tradisi.

Adapun langkah-langkah dalam tari kreasi “menanam jagung” pada anak usia 4-5 tahun adalah sebagai berikut:

1. Guru terlebih dahulu membariskan anak

2. Guru menyiapakan musik audio “Menanam Jagung” dan memutarnya 3. Awalnya pada lirik lagu “ayo kawan kita bersama” kedua tangan

dikepal, lalu jalan ditempat sambil menggerakan kedua tangan seperti “mengajak orang”

4. Pada lirik lagu “menanam jagung dikebun kita” tangan kiri diletakkan dipinggang, lalu tangan kanan ditekan kebawah secara perlahan-lahan

27Dedi Nurhadiat, Pendidikan Kesenian Untuk Sekolah Dasar Kelas 6, (Jakarta:

Grasindo Gramedia Widiasarana), 2003, h. 122

28Sri Rejeki Merdekawati, Unsur-Unsur Keindahan Tari, (Jakarta: CV Ricardo), 2010,

h. 18

(26)

17 5. Lalu pada lirik lagu “ambil cangkulmu ambil pangkurmu, kita bekerja tak jemu-jemu” tangan kanan dan kiri diayunkan kebelakang secara bergantian

6. Kemudian pada lirik “cangkul cangkul cangkul yang dalam menanam jagung dikebun kita” kedua tangan diayunkan kebawah sambil membungkukan badan seperti orang mencangkul

7. Lalu pada lirik “beri pupuk supaya subur tanamkan benih dengan teratur” tangan kanan diletakkan dipinggang, lalu tangan kiri diayunkan kebawah hingga posisi jongkok

8. Pada lirik “jagungnya besar lebat buahnya tentu berguna bagi semua” tangan kiri diletakkan dipinggang lalu tangan kanan diluruskan keatas dan digoyangkan kekiri dan kekanan

9. Kemudian pada lirik “cangkul cangkul aku gembira” kedua tangan diayunkan kebawah sambil membungkukan badan seperti orang mencangkul

10.Pada lirik “tanahnya longgar jagung ku tanam” tangan kanan diletakkan dipinggang, lalu tangan kiri diayunkan kebawah hingga posisi jongkok

11. Pada saat jeda lagu, anak berjalan sambil berkeliling dan membentuk lingkaran lalu mengayunkan tangan kekiri dan kekanan. Kemudian diulangi lagi pada gerakan yang sebelumnya.

c. Karakteristik Tari Kreasi Anak Usia Dini

Menurut Kamtini untuk dapat memberikan tari yang sesuai dengan karakteristik anak TK, ada beberapa butir yang harus diketahui yaitu sebagai berikut:

1. Tema

Dari apa yang pernah dilihat dan diamati, dapat dijadikan suatu tema. Pada umumnya tema-tema yang disenangi oleh anak-anak antara lain: tingkah laku binatang sperti: kucing, ayam, kodok dan lain sebagainya, serta tingkah laku manusia seperti: ayah, ibu, dokter, petani dan sebaginya.

(27)

18 2. Bentuk Gerak

Bentuk gerak yang sesuai dengan karakteristik tari anak-anak, pada umumnya gerakan yang dilakukan tidak terlalu sulit dan sangat sederhana.

3. Bentuk Iringan

Anak-anak biasanya menyenangi musik iringan yang menggambarkan kesenangan atau kegembiraan. Terutama lagu anak yang mudah diingat seperti: Kelinciku, kebunku dan kupu-kupu.

4. Jenis Tarian

Jenis tari dan anak TK paling tidak harus memiliki sifat kegembiraan atau kesenangan, gerakannya lincah dan sederhana, iringan atau musiknya pun mudah dipahami.30

Berdasarkan penjelasan diatas maka tarian yang akan diterapkan atau diberikankepada anak usia dini harus sesuai dengan karakteristik yang telah disebutkan, karena hal ini sangat berpengaruh untuk membantu anak dalam mengembangakan motorik kasar pada anak, jika karakteristik tari ini tidak terpenuhi maka bisa dipastikan motorik kasar anak tidak akan berkembanag secara optimal atau seperti yang kita harapkan.

d. Aspek Dasar Tari

Aspek-aspek tari mencakup segala sesuatu yang diperlukan serta dipergunakan agar tarian itu dapat terwujud dengan seoptimal mungkin sesuai dengan yang dikehendaki, adapun unsur-unsur tersebut adalah sebagai berikut:

1. Gerak

Gerak tari tak terhingga bentuknya. Untuk membedakan gerak tari dengan gerakan lainnya maka gerak dapat ditinjau dari beberapa fungsi gerak yang dihasilkan manusia, yang menurut fungsinya gerak dasar tersebut dapat dibedakan antara gerak bermain, gerak bekerja, gerak dalam kesenian dan olah raga.

2. Ruang

Ruang diperlukan manusia untuk melakukan gerak tubuhnya, sehingga semua gerak yang diungkapkan oleh manusia berbentuk sebagai akibat

(28)

19 perpindahan tubuh atau anggota tubuh manusia dari suatu ruang keruang yang lain.

3. Tenaga

Tenaga dibutuhkan seseorang untuk melakukan gerak. Besar kecilnya energi yang dikeluarkan akan bergantung dari kebutuhannya, yang artinya tari terbentuk oleh pengaturan tenaga yang dikeluarkan penari dalam bergerak dan bergantung pada intensitas tenaga yang dikeluarkan.

4. Waktu

Suatu gerakan akan memakan waktu berapapun singkatnya, Pengaturan waktu, cepat lambatnya diatur sesuai dengan kebutuhan dan keadaanya.

5. Ekspresi

Sebagai alat ekspresi, tari mampu meciptakan untaian gerak yang membuat peikmatnya peka terhadap sesuatu yang ada dan terjadi disekitarnya. Sebab, tari adalah suatu ungkapan, pernyataan, dan ekspresi dalam gerak yang membuat komentar-komentar mengenai realitas kehidupan, yang bisa merasuk di benak penikmatnya setelah pertunjukan selesai.

6. Irigan Tari

Iringan musik dan tari merupakan pasangan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Keduanya berasal dari sumber yang sama, yaitu dorongan atau naluri ritmis.31

e. Manfaat Tari Kreasi Menanam Jagung Bagi Anak

Pendidikan seni tari sangat berpengaruh pada perkembangan anak yang ditandai dengan perkembangan motorik kasar dan motorik halus. Kegiatan ini dapat berpungsi untuk meningkatkan keterampilan motorik kasar dalam membantu unsur kekuatan, koordinasi dan kelincahan gerak dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan yang menyenangkan, salah satu kegiatan yang dapat kita lakukan yaitu melalui gerakan tari kreasi menanam jagung.

Berdasarkan menurut Robby Hidayat (dalam Kurnia Munawarah) berikut ini adalah manfaat dan fungsi dari tari yang bisa didapatkan oleh anak pada saat mengikuti kegitan menari:

(29)

20 1. Seni tari sebagai media pengenalan fungsi dan mekanisme tubuh

2. Seni tari sebagai media sosialisasi diri 3. Seni tari sebagai media pembentukan tubuh

4. Seni tari sebagai media prinsip pengenalan prinsip ilmu pengetahuan alam

5. Seni tari sebagai media pengenalan karakteristik

6. Seni tari sebagai media komunikasi non verbal dan komunikasi estetis 7. Seni tari sebagai media pemahaman nilai budaya.32

Jadi menari sangat memiliki banyak manfaat bagi anak yaitu menari bisa menjadi media bagi anak, sebagai media sosialisasi, sebagai media untuk membentuk tubuh dan tari juga bisa mengenalkan budaya kepada anak secara sederhana. Dan yang paling penting menari sangat bisa membantu anak untuk mengembangkan motorik kasar anak.

f. Hubungan Tari Kreasi Menanam Jagung dengan Fisik Motorik

Menari merupakan kegiatan untuk melatih otot anak khususnya motorik kasar anak, guna untuk mencapai keterampilan, sikap dan apresiatif. Ketarampilan didapatkan bagaimana anak dapat menggerakkan anggota tubuhnya (tangan, kepala, kaki, pundak dan jari jemari). Cambell (dalam Kurnia Munawarah) mengemukakan bahwa melalui tarian anak mendapatkan kesempatan untuk belajar mempersatukan dan mendemonstarsikan pengetahuan mereka dengan cara koreografi.33

Keterampilan didapatkan dari bagaimana anak dapat menggerakkan anggota tubuhnya baik tangan, kepala, kaki, pundak dan jari-jemari. Dari kemampuan-kemampuan ini maka anak akan mendapatkan kemampuan keterampilan, termasuk dalam keterampilan gerak. Hal ini sependapat dengan yang dijelaskan oleh Evi Susilowati bahwa “gerakan tari atau menari

32Kurnia Munawarah, Peningkatkan Keterampilan Motorik Kasar Melalui Kegiatan

Menari Animal Dance Pada Anak Kelompok A di TK ABA Kutu Asem Yogyakarta, Jurnal Student

UNY, (Online), Edisi 8 tahun ke-4 2015, (http://journal.student.uny.ac.id, diakses 17 April 2019).

(30)

21 merupakankegiatan untuk melatih motorik anak khususnya motorik kasar anak guna mencapai kemampuan keterampilan, sikap dan apresiatif.34

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwasanya kegitan menari sangat berhubungan dengan fisik motorik anak, karena dengan menari anak dapat mengembangkan ototnya, terutama dalam mengembangkan otot-otot motorik kasar anak. kemudian melalui tarian anak mendapatkan kesempatan untuk belajar mempersatukan dan mendemonstarsikan pengetahuan mereka dengan cara koreografi.

4. Motorik Kasar

a. Pengertian Motorik Kasar

Motorik kasar adalah suatu kemampuan yang berkaitan dengan otot otot besar yang dipergunakan untuk menggerakkan lengan atau berjalan seperti: bangun, berjalan, berdiri, berlari menggunakan alar tertentu, melompat, melempar, menangkap, memukul, menendang, menggelindingkan, mencegat, dan mengikuti irama menggunakan skala 0-5.35 Kemudian menurut pendapat lain motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri.36 Selanjutnya motorik kasar juga diartikan sebagai aktifitas dengan menggunakan otot–otot besar, meliputi gerak dasar lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif.37

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwasanya motorik kasar adalah suatu kemampuan anak Yang berkaitan dengan penggunaan otot-otot besar ataupun seluruh kegiatan yang menggunakan seluruh anggota badan, contohnya seperti: berlari, melompat, berjalan, membungkuk, menendang dan lain sebagainya.

34Evi Susilowati, Upaya Meningkatkan Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Gerak

Tari Pada Kelompok B di Satuan Pendidikan Sejenis Mahardika, Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP

Veteran Semarang, (Online), (http://e-journal.ikip-Veteran.ac.id,diakses 25 April 2019).

35Mieke O.Mandagi dan Ni Luh Putri, Asesmen Pembelajaran AUD dan TK,

(Perpustakaan Nasional: Katalog dalam Terbitan), h. 115

36Hasnida, Analisa Kebutuhan Anak Usia Dini, (Jakarta Timur: PT Luxima Metro

Media, 2014), h. 52

(31)

22 b. Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia Dini

Elizabeth B. Hurlock (dalam Asef Umar Fakhruddin) mengatakan bahwa perkembangan motorik berarti perkembangan pengendalian gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf dan otot yang terkoordinasi.38 Perkembangan motorik merupakan perubahan kemampuan motorik dari bayi sampai dewasa yang melibatkan berbagai aspek prilaku dan kemampuan motorik. Aspek prilaku dan perkembangan motorik saling mempengaruhi satu sma lainnya.39

Berdasarkan penjelsan diatas dapat diartikan bahwasanya perkembangan motorik adalah suatu perubahan kemampuan motorik seseorang mulai dari bayi sampai dewasa yang ikut melibatkan berbagai aspek perilaku dan kemampuan motorik. Yang mana perkembangan ini merupakan peroses seseorang belajar untuk terampil menggunakan anggota tubuh, perkembangan ini merupakan pengendalian gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf, dan otot yang terkoordinasi.

Pada dasarnya perkembangan motorik itu sangat berhubungan dengan gerakan-gerakan tubuh. Menurut samsudin kemampuan gerak dasar pada anak usia dini dibagi kedalam tiga kategori yaitu sebagai berikut:

1. Gerak Lokomotor (Gerakan Berpindah Tempat)

Gerak lokomotor merupakan gerakan yang sangat penting bagi transportasi manusia. Keterampilan ini diidentifikasi sebagi keterampilan yang menggerakan individu dalam suatu ruang atau dari satu tempat ketempat lain, sebagai contoh: berjalan, berlari, berguling, meloncat dan memanjat.

2. Gerak Nonlokomotor (Gerakan di Tempat)

Gerak nonlokomotor dalam istilah lain disebut dengan keterampilan stabilitas, yaitu gerak yang dilakukan dengan meminimalisasi atau tanpa bergerak dari tempatnya atau landasan, sebagai contoh: meliukkan badan, mengayunkan anggota badan, membungkuk, berjinjit dan berputar.

3. Gerak Manipulatif (Gerakan dengan Objek)

38 Asef Umar Fakhruddin, Sukses Menjadi Guru TK-PAUD, (Yogyakarta:Bening, 2010), h. 116

(32)

23 Gerak manipulatif merupakan kemampuan yang lebih banyak melibatkan koordinasi mata, tangan dan kaki. Ada dua klasifikasi dalam gerakan manipulatif yaitu reseptive dan propulsive. Keterampilan reseptive adalah keterampilan menerima sesuatu objek seperti menangkap, sedangakan keterampilan propulsive ditandai dengan penerapan gaya terhadap sesuatu objek seperti melempar, memukul dan menendang.40

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwasanya perkembangan motorik sangat erat kaitannya dengan gerakan-gerakan tubuh. Yang dimana gerakan-gerakan tersebut merupakan gerakan dasar yang harus dikuasai seseorang. Kemampuan gerak dasar ini dibagi menjadi tiga kategori yaitu: gerak lokomotor (gerakan berpindah tempat), gerak nonlokomotor (gerakan ditempat), dan gerak manipulatif (gerakan dengan objek.

Pada masa kanak-kanak perkembangan fisik terjadi pada semua bagian tubuh dan fungsinya. Seperti perkembangan kemampuan motoriknya, khususnya motorik kasar yang berupa kemampuan mengubah beragam posisi tubuh dengan menggunakan otot-otot besar.

c. Unsur- Unsur Kemampuan Motorik Kasar

Unsur-unsur kemampuan motorik terdiri dari beberapa bagian. Kemampuan motorik seseorang berbeda-beda tergantung pada banyaknya melakukan gerakan yang dikuasainya. Beberapa kemampuan yang terdapat dalam kemampuan fisik yang dapat dirangkum menjadi lima komponen yaitu: kekuatan, kecepatan, keseimbangan, kelincahan dan koordinasi.

Adapun unsur-unsur yang terkandung dalam kemampuan motorik menurut Muthohir dan Gusril (dalam Sujiono) adalah sebagai berikut:

1) Kekuatan

Kekuatan adalah kemampuan sekelompok otot untuk menimbulkan tenaga sewaktu konstraksi. Kekuatan otot harus dimiliki oleh anak sejak usia dini. Apabila anak tidak mempunyai kekuatan, tentu anak tidak dapat melakukan aktivitas bermain yang menggunakan fisik seperti berjalan, berlari, melompat, memanjat, bergantung dan mendorong.

(33)

24 2) Koordinasi

Koordinasi adalah kemampuan anak mempersatukan atau memisahkan dalam suatu tugas kerja yang kompleks, dengan ketentuan bahwa gerakan koordinasi meliputi kesempurnaan waktu antara otot dan sistem syaraf.

3) Kecepatan

Kecepatan adalah sebagai kemampuan berdasarkan kelenturan dalam satuan waktu tertentu. Contoh dalam melakukan lari empat detik, semakin jauh jarak yang ditempuh semakin tinggi kecepatannya.

4) Keseimbangan

Keseimbangan adalah kemampuan seseorang untuk mempertahankan tubuh dalam berbagai posisi. Keseimbangan dibagi dalam dua bentuk yaitau: keseimbangan statis dan keseimbangan dinamis. Keseimbangan statis merujuk kepada menjaga keseimbangan tubuh ketika berdiri pada suatu tempat, sementara keseimbangan dinamis adalah kemampuan untuk menjaga keseimbangan tubuh ketika berpindah dari suatu tempat ketempat lain.

5) Kelincahan

Kelincahan adalah kemampuan seseorang mengubah arah dan posisi tubuh dengan cepat dan tepat pada waktu bergerak pada satu titik ketitik lain dalam melakukan lari zig-zag, semakin cepat waktu yang ditempuh maka semakin tinggi kelincahannya.41

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwasanya adapun unsur-unsur yang terkandung didalam perkembangan motorik anak ada lima unsur yang wajib dan harus dikembangkan, adapun unsur-unsur tersebut adalah sebagai berikut: kekuatan, koordinasi, kecepatan, keseimbangan (keseimbangan statis dan dinamis) dan yang kelima adalah kelincahan.

d. Indikator Kemampuan Motorik Kasar Anak Usia 4-5 Tahun

Indikator kemampuan motorik kasar anak usia 4-5 tahun adalah sebagai berikut:

41Sujiono, Model Pengembangan Kemampuan Motorik Anak Usia Dini, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2005), h. 66

(34)

25 1. Menirukan gerakan binatang, pohon tertiup angin, pesawat terbang

dan sebagainya

2. Melakukan gerakan menggantung (bergelayut)

3. Melakukan gerakan melompat, meloncat, dan berlari secara terkoordinasi

4. Melempar sesuatu secara terarah 5. Menangkap sesuatu secara tepat 6. Melakukan gerakan antisipasi 7. Menendang sesuatu secara terarah

8. Memanfaatkan alat permainan di luar kelas.42

Kemampuan motorik kasar pada anak usia 4-5 tahun dapat dinilai berdasarkan lembar penilaian anak. Yang disesuaikan dengan rubrik penilaian. Berikut ini adalah Rubrik Penilaian Peningkatan Motorik Kasar Anak Usia 4-5 Tahun:

Tabel 3.1 Rubrik Penilaian Kemampuan Motorik Kasar Anak 4-5 Tahun

No Indikator Kriteria Penilaian Skor

1 Kemampuan anak dalam menirukan petani menanam jagung

Anak belum mampu dalam menirukan petani menanam jagung 1 Anak mulai mampu dalam menirukan petani menanam jagung 2 Anak sudah mampu dalam menirukan petani menanam jagung 3 Anak sangat mampu dalam menirukan petani menanam jagung

4 2 Kemampuan anak

dalam melompat

Anak belum mampu melakukan gerakkan melompat ke kiri dan ke kanan dengan cepat

1 Anak mulai mampu melakukan gerakkan melompat ke kiri dan ke kanan dengan cepat

2

42 Lampiran I PermendikbudNo. 137 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan

(35)

26 Anak sudah mampu melakukan gerakkan

melompat ke kiri dan ke kanan dengan cepat

3 Anak sangat mampu melakukan gerakkan melompat ke kiri dan ke kanan dengan cepat

4 3 Kemampuan anak

dalam

mengkoordinasikan tubuh pada saat memutarkan badan

Anak belum mampu mengkoordinasikan tubuh pada saat memutarkan badan 1 Anak mulaimampu mengkoordinasikan tubuh pada saat memutarkan badan 2 Anak sudahmampu mengkoordinasikan tubuh pada saat memutarkan badan 3 Anak sangatmampu mengkoordinasikan tubuh pada saat memutarkan badan 4

Sumber Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran43 e. Tujuan dan Fungsi Kemampuan Motorik Kasar Anak

Pengembangan motorik kasar di RA/TK bertujuan untuk memperkenalkan dan melatih gerakan kasar, meningkatkan kemampuan memgelola, mengontrol gerakan tubuh dan koordinasi, serta meningkatkan keterampilan tubuh dan cara hidup sehat. Sehingga dapat menunjang pertumbuhan jasmani yang sehat, kuat dan terampil. Sesuai dengan tujuan pengembangan jasmani tersebut, anak didik dilatih gerakan-gerakan dasar yang akan membantu perkembangan motoriknya kelak.44

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwasanya tujuan dan fungsi dari mengembangkan Motorik pada anak adalah untuk melatih gerakan kasar pada anak juga untuk meningkatkan keterampilan tubuh dan dapat

43 Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2006), h. 102

44 Departemen Pendidikan Nasional, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. (Jakarta: Pusat data dan informasi pendidikan, Balitbang-Depdiknas, 2008), h. 2

(36)

27 mengajarkan anak untuk melatih gerakan-gerakan dasar yang akan membantu anak pada perkembangan motorik kasarnya pada masa yang akan datang.

(37)

28 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarakan hasil pengembangan perangkat pembelajaran dan pembahasan yang telah diuraikan pada sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwasanya: Prosespengembangan perangkat pembelajaran aktivitas tari kreasi “menanam jagung” terhadap kemampuan motorik kasar anak usia 4-5 tahun, dikembangkan melalui tiga indikator kemampuan motorik kasar anak yaitu pertama menirukan gerakan binatang, pohon tertiup angin, pesawat terbang, dll, kedua melakukan gerakan melompat, meloncat, dan berlari secara terkoordinasi, dan ketiga mengkoordinasikan tubuh pada saat memutar badan.

Kemudian dilakukan tahap pengembangan evaluasi, yaitu meningkatkatkan motorik kasar anak usia 4-5 tahun dengan menerapkan tari kreasi menanam jagung. Pada saat mengembangkan kegiatan belajar mengajar, maka dilakukan penyempurnaan untuk rancangan RPPH dan penilaian proses pembelajaran menggunakan pendekatan autentik yaitu Penilaian tidak hanya mengukur apa yang diketahui oleh anak, tetapi lebih menekankan mengukur pada apa yang dapat dilakukan oleh anak.

Pengaplikasian kurikulum akan sesuai dengan harapan ketika guru mampu menyusun RPP dan melaksanakan serta memahami konsep penilaian autentik dan mengamalkannya. Kemudian melakukan tahap pengembangan kegiatan belajar mengajar berupa penataan urutan pembelajaran, perkiraan alokasi waktu yang diperlukan anak dan kegiatan pembelajaran, serta pemilihan format perangakat pembelajaran, dan pelaksanaan evaluasi.

Kemudian dari hasil validasi yang diperiksa oleh dua orang guru TK dari sekolah yang berbeda menyatakan bahwasanya RPPH dan aktivitas tari kreasi “menanam jagung” yang penulis gunakan, bisa dipakai atau di terapkan dalam proses pembelajaran.

(38)

29 B. Kelebihan dan Kekurangan

1. Kelebihan

Adapun kelebihan dari perangkat pembelajaran ini adalah: Penyusunan perangkat pembelajaran ini disesuaikan dengan perkembangan anak usia 4-5 tahun, kemudian perangkat pembelajaran ini bisa dijadikan sebagai salah satu bahan ajar dalam pembuatan RPPH pada sekolah-sekoalh yang menerapkan model pembelajaran kelompok

2. Kekurangan

Adapun kekurangan dari perangkat pembelajaran ini adalah: perangkat pembelajaran ini hanya bisa digunakan oleh sekolah yang menerapkan model pembelajaran kelompok, dan hanya ditujukan pada sekolah-sekolah yang berada dalam desa-desa terpencil atau desa-desa yang jauh dari jangkauan pemerintah. C. Saran

Saran yang dapat penulis berikan dalam penulisan tugas akhir ini yaitu diharapakan kepada lembaga pendidikan untuk memberikan kegiatan pelatihan kepada guru, khususnya pendidik dalam tingkat PAUD sehingga pengembangan perangkat pembelajaran dalam pendidikan tingkat PAUD semakin terus berkembang dan maju, kemudian untuk melatih kemampuan motorik kasar anak uisa 4-5 tahun dapat menggunakan aktivitas tari kreasi “menanam jagung”. Hal ini bertujuan untuk menghasilkan anak-anak yang mandiri, kreatif dan aktif.

(39)

30

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, Sa’dun. 2012. Instrumen Perangkat Pembelajaran, (Bandung: Rosdakarya

At-Taubany, Trianto Ibnu Badar dan Hadi Suseno, 2017.Desain Pengembangan Kurikulum 2013 di Madrasah, Depok: Kencana Dwicahyono, Aris dan Daryanto, 2014. Pengembangan Perangkat

Pembelajaran (Silabus, RPP, PHB, Bahan Ajar),Yogyakarta: GAVA MEDIA

Harjanto, Perencanaan Pengajaran, Jakarta: Rineka Cipta

Hasnida, 2014. Analisa Kebutuhan Anak Usia Dini, Jakarta Timur: PT Luxima Metro Media

Hasanah, Uswatun. 2015, Penggunaan Gerak Tari Kreasi Terhadap Perkembangan Gerak Dasar Anak, Lampung: Jurnal Universitas Lampung, 2015

Kamtini dan Husni Wardi Tanjung, 2005. Bermain Melalui Gerak dan Lagu di Taman Kanak-Kanak, (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Pembinaan

Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi

Kun,Zuhdan dan Prasetyo, 2013. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Sains Terpadu Untuk Meningkatkan Kognitif, Keterampilan Proses, Kreativitas, Serta Menerapkan Konsep Ilmiah Siswa SMP, Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta

Merdekawati, Sri Rejeki. 2010. Unsur-Unsur Keindahan Tari, Jakarta: CV Ricardo

Majid, Abdul. 2005, Perencanaan Pembelajaran, Bandung: Remaja Rosdakarya

Nurhadiat, Dedi. 2003. Pendidikan Kesenian Untuk Sekolah Dasar Kelas 6, Jakarta: Grasindo Gramedia Widiasarana

Permendikbud No. 65 Tahun 2013. Tentang Standar Proses pendidikan dasar dan menengah

Putri, Ni Luh dan Mieke O. Mandagi. Asesmen Pembelajaran AUD dan TK, Perpustakaan Nasional: Katalog dalam Terbitan

(40)

31 Prastowo, Andi. 2015. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik Terpadu Implementasi Kurikulum 2013 Untuk SD/MI, Jakarta: KENCANA

Purwanto, Ngalim. 2006. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Rusman,2013.Model-Model Pembelajaran (Mengembangkan Profesionalisme Guru),Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Samsudin, 2008. Pembelajaran Motorik Di Taman Kanak-Kanak,Jakarta: Prenada Media Group

Suwandi, 2005. Seni Tari, Yogyakarta:Perpustakaan Indonesia

Uno, Hamzah B. 2008. Perencanaan Pembelajaran, cet. III, Jakarta: Bumi Aksara

Wiryokusumo dan Afrilianasari, 2014. Teori Pengembangan, Surabaya

(41)

Lampiran 1 32 DAFTAR TEMA DAN CAKUPAN TEMA PAUD

SEMESTER I USIA 4-5 TAHUN

NO TEMA SUB TEMA TEMA SPESIFIK

1 Diriku Identitasku -Mengenal identitas diri

-Mengetahui anggota tubuh -Fungsi anggota tubuh -Merawat anggota tubuh

Panca Indra -Mata, telinga, hidung, kulit, dan lidah - Fungsi panca indra

Kesukaanku -Makanan dan minuman yang disukai -Warna yang disukai

-Permainan yang disukai

2 Lingkunganku Keluargaku -Mengenal anggota Keluargaku (Ayah, Ibu, Adik, Kakek, Nenek, Paman dan Bibi)

-Mengetahui pekerjaan dan tugas-tugas anggota keluarga (Ayah, Ibu, Adik, Kakek, Nenek, Paman dan Bibi)

(42)

Lampiran 1 33 Rumahku -Kegunaan rumah

- Jenis rumah

- Bagian-bagian rumah -Lingkungan rumah -Halaman rumah Sekolahku -Kegunaan sekolah

-Bagian-bagian sekolah -Tata tertib sekolah

3 Kebutuhanku Makanan -Macam-macam makanan

-Manfaat makanan -Makanan sehat -Tata tertib makanan Minuman -Macam-macam minuman

- Manfaat minuman -Minuman sehat -Tata tertib minuman Pakaian -Jenis-jenis pakaian

-Manfaat pakaian -Cara memakai pakaian

(43)

Lampiran 1 34

4 Tanaman Tanaman Buah - Macam-Macam Tanaman Buah

- Bagian-Bagian Tanaman Buah - Manfaat Tanaman Buah

- Cara Menanam Dan Merawat Tanaman Buah Tanaman Sayur - Macam-Macam Tanaman Sayur

- Bagian-Bagian Tanaman Buah - Manfaat Tanaman Sayur

- Cara Menanam Dan Merawat Tanaman Sayur Tanaman Hias - Macam-Macam Tanaman Hias

- Bagian-Bagian Tanaman Hias - Manfaat Tanaman Hias

- Cara Menanam Dan Merawat Tanaman Hias Tanaman Obat - Macam-Macam Tanaman Buah

- Bagian-Bagian Tanaman Buah - Manfaat Tanaman Buah

- Cara Menanam Dan Merawat Tanaman Buah

5 Profesi Petani

(Bidang Pertanian)

- Tugas-Tugas Petani - Tempat Bekerja Petani

- Alat Perlengkapan Yang Dipakai - Manfaat/Fungsi Petani

(44)

Lampiran 1 35 Guru

(Bidang Pendidikan)

- Tugas-Tugas Guru - Tempat Bekerja Guru

- Alat Perlengkapan Yang Dipakai - Manfaat/Fungsi Guru

Dokter (Bidang Kesehatan)

- Tugas-Tugas Dokter - Tempat Bekerja Dokter

- Alat Perlengkapan Yang Dipakai - Manfaat/Fungsi Dokter

Polisi

(Bidang Keamanan)

- Tugas-Tugas Polisi - Tempat Bekerja Polisi

- Alat Perlengkapan Yang Dipakai - Manfaat/Fungsi Polisi

(45)
(46)

LAMPIRAN 3 37 PROGRAM TAHUNAN (PROTA)

SEMESTER I UNTUK TK A (4-5 TAHUN)

No Tema Sub Tema Sub-Sub Tema Alokasi Waktu

1

Diriku

Identitasku -Mengenal identitas diri -Mengetahui anggota tubuh -Fungsi anggota tubuh -Merawat anggota tubuh

1 minggu

Panca Indra -Mata , telinga, hidung, kulit, dan lidah

- Fungsi panca indra

1 minggu

Kesukaanku -Makanan dan minuman yang disukai

-Warna yang disukai -Permainan yang disukai

1 minggu

2

Lingkunganku

Keluarga -Mengenal anggota keluarga (ayah/ibu, kakak/adik,kakek/nenk, paman/bibi, keponakan)

-Mengeatuhi pekerjaan dan tugas

(47)

LAMPIRAN 3 38 keluarga

-Tata Tertib dalam rumah -Kebiasaan dalam keluarga Rumahku -Kegunaan rumah

- Jenis rumah

- Bagian-bagian rumah -Lingkungan rumah -Halaman rumah

1 minggu

Sekolahku -Kegunaan sekolah -Bagian-bagian sekolah -Tata tertib sekolah

1 minggu

3 Kebutuhanku Makanan -Macam-macam makanan

-Manfaat makanan -Makanan sehat -Tata tertib makanan

1 minggu

Minuman -Macam-macam minuman - Manfaat minuman

-Minuman sehat -Tata tertib minuman

(48)

LAMPIRAN 3 39 Pakaian -Jenis-jenis pakaian

-Manfaat pakaian - Cara memakai pakaian

1 minggu

4 Tanaman Tanaman Buah -Macam-macam buah

-Manfaat buah

-Ciri-ciri dan cara merawat tanaman buah

1 minggu

Tanaman Sayur -Macam-macam sayur -Manfaat sayur

-Ciri-ciridan cara merawat tanaman sayur

1 minggu

Tanaman Hias -Macam-macam tanaman hias -Manfaat tanaman hias

-Ciri-ciri dan cara merawat tanaman hias

1 minggu

Tanaman Obat -Macam-macam tanaman obat -Manfaat tanaman obat

-Ciri-ciri dan cara merawat tanaman obat

(49)

LAMPIRAN 3 40

5 Profesi/Pekerjaan Petani -Tugas-Tugas Petani

-Tempat Bekerja Petani

-Alat Perlengkapan Yang Dipakai -Manfaat/Fungsi Petani

1 minggu

Guru -Tugas-Tugas Guru -Tempat Bekerja Guru

-Alat Perlengkapan Yang Dipakai -Manfaat/Fungsi Guru

1 minggu

Dokter -Tugas-Tugas Dokter -Tempat Bekerja Dokter

-Alat Perlengkapan Yang Dipakai -Manfaat/Fungsi Dokter

1 minggu

Polisi - Tugas-Tugas Polisi -Tempat Bekerja Polisi

-Alat Perlengkapan Yang Dipakai -Manfaat/Fungsi Polisi

(50)

LAMPIRAN 3 41

PROGRAM TAHUNAN (PROTA) SEMESTER II UNTUK TK A (4-5 TAHUN)

NO TEMA SUB TEMA SUB-SUB TEMA ALOKASI WAKTU

1 Binatang Binatang Air -Jenis-jenis binatang darat -Makanan Binatang darat -Bahaya binatang darat

2 MINGGU

Binatang Darat -Jenis-jenis binatang air -Makanan Binatang air -Bahaya binatang air

2 MINGGU

Binatang Udara -Jenis-jenis binatang udara -Makanan Binatang udara -Bahaya binatang udara

1 MINGGU

2 Kendaraan Kendaraan Darat -Jenis-Jenis Kendaraan Darat -Cara Merawat Kendaraan Darat -Manfaat Kendaraan Darat

1 MINGGU

Kendaraan Laut -Jenis-Jenis Kendaraan Air -Cara Merawat Kendaraan Air

(51)

LAMPIRAN 3 42 -Manfaat Kendaraan Air

Kendaraan Udara -Jenis-Jenis Kendaraan Udara -Cara Merawat Kendaraan Udara -Manfaat Kendaraan Udara

1 MINGGU

3 Alam Semesta Benda-Benda Alam -Jenis Benda-Benda Alam (Tanah, Air, Pasir, Batu, Besi, Emas, Dan Perak)

-Manfaat Benda-Benda Alam

1 MINGGU

Gejala-Gejala Alam -Macam-Macam Gejala Alam (Siang, Malam, Gunung Meletus, Banjir, Tanah Lonsor, Ombak, Pelangi, Dll)

-Sebab-Sebab Terjadinyan Gejala-Gejala Alam

2 MINGGU

Benda-Benda Langait -Jenis Benda-Benda Langit (Matahari, Bulan, Bintang, Dll)

-Manfaat Benda-Benda Langit

1 MINGGU

4 Alat-Alat Komunikasi

Alat Komunikasi Elektronik -Jenis-Jenis Alat Komunikasi Elektronik -Bentuk Fisik Alat Komunikasi Elektronik -Cara Menggunakan Alat Komunikasi Elektronik

-Manfaat Alat Komuikasi Elektronik

(52)

LAMPIRAN 3 43 Alat Komunikasi Cetak -Jenis-Jenis Alat Komunikasi Cetak

-Bentuk Fisik Alat Komunikasi Cetak -Cara Menggunakan Alat Komunikasi Cetak -Manfaat Alat Komuikasi Cetak

1 MINGGU

Alat Komunikasi Tradisional -Jenis-Jenis Alat Komunikasi Tradisional -Bentuk Fisik Alat Komunikasi Tradisional -Cara Menggunakan Alat Komunikasi Tradisional

-Manfaat Alat Komuikasi Tradisional

1 MINGGU

5 Negaraku Tanah Air -Nama Negara

-Lambang Negara -Presiden

-Lagu Kebangsaan Dan -Bendera

Gambar

Tabel 3.1 Rubrik Penilaian Kemampuan  Motorik Kasar Anak 4-5 Tahun
gambar salah satu panca  indra “MATA”
gambar salah satu panca  indra “HIDUNG”

Referensi

Dokumen terkait

Terdapatnya suatu arah kebijakan hukum untuk menangani korupsi dengan mengkaitkan ketentuan anti pencucian uang nampak juga dalam Konvensi PBB Anti Korupsi tahun 2003 seperti

Model Kontekstual dinyatakan Riyanto (2009) bahwa pembelajaran kontekstual me- rupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya

Hipotesis 2.3 : Tidak terdapat perbezaan yang signifikan antara perlakuan melepak dengan lokasi sekolah di kalangan pelajar sekolah menengah. --DITERIMA..

Tujuan dalam proses pengembangan perangkat lunak ini yaitu mengembangkan sebuah rancangan perangkat lunak agar dapat mengelola data-data makan karyawan menggunakan

Pengembangan karier/promosi merupakan salah satu penghargaan yang diberikan kepada pegawai karena yang bersangkutan telah memenuhi kualifikasi yang

Meskipun metoda penyambung poros dengan menggunakan kopling ini banyak digunakan, namun satu hal yang tidak bisa dihindari adalah adanya ketidak sebarisan

Hasil yang dicapai dari analisis dan perancangan basis data pembelian dan penjualan ialah suatu sistem basis data yang mampu menangani (memasukkan, memproses, dan menghasilkan)

pada gardu induk rungkut terdapat 3 beban yaitu beban 1 dengan daya sebesar 31,4 MVA, beban 2 dengan daya sebesar 43,3 MVA dan beban 3 dengan daya sebesar 20,4 MVA Susunan