• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian

4.3.1. Uji Analisis Data

4.3.2.2. Multikolinieritas

Dasar analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu jika

nilai VIF (Variance Inflation Factor) < 10, maka hal ini berarti dalam persamaan regresi tidak ditemukan adanya korelasi antar variabel

bebas atau bebas Multikolinieritas (Ghozali, 2002 : 57-59)

Berdasarkan dari hasil Uji Multikolinieritas dengan alat bantu

komputer yang menggunakan program SPSS.16.0, untuk masing –

Tabel. 4.9. Hasil Uji Multkolinieritas

Variabel Variance Influence

Factor (VIF)

Keterangan

Kebiasaan mengikuti kuliah (X1) 1,450 Bebas Multkolinieritas

Kebiasaan membaca buku teks (X2) 1,181 Bebas Multkolinieritas

Kunjungan ke perpustakaan (X3) 1,527 Bebas Multkolinieritas

Kebiasaan menghadapi ujian (X4) 1,477 Bebas Multkolinieritas

Sumber : Lampiran 12

Berdasarkan pada tabel 4.9 di atas menunjukkan bahwa

besarnya nilai VIF (Variance Inflation Factor) pada seluruh variabel bebas (X) baik X1, X2, X3, dan X4, lebih kecil dari 10, dan sesuai

dengan dasar analisis yang digunakan, hal ini berarti bahwa dalam

persamaan regresi tidak ditemukan adanya korelasi antar variabel

bebas atau bebas Multikolinieritas.

4.3.2.3. Heteroskedastisitas

Dasar analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu jika

nilai Sig (2-tailed) > 0,05, maka hal ini berarti dalam model regresi tidak terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya atau bebas Heteroskedastisitas (Santoso, 2001 :

161)

Berdasarkan dari hasil Uji Heteroskedastisitas dengan alat

bantu komputer yang menggunakan program SPSS.16.0, untuk masing

Tabel. 4.10. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Variabel Probabilitas

(Sig (2 – tailed)

Keterangan

Kebiasaan mengikuti kuliah (X1) 0,687 Bebas Heteroskedastisitas

Kebiasaan membaca buku teks (X2) 0,702 Bebas Heteroskedastisitas

Kunjungan ke perpustakaan (X3) 0,683 Bebas Heteroskedastisitas

Kebiasaan menghadapi ujian (X4) 0,658 Bebas Heteroskedastisitas

Sumber : Lampiran 13

Berdasarkan pada tabel 4.10 di atas menunjukkan bahwa

besarnya nilai probabilitas Sig (2-tailed) pada seluruh variabel bebas (X) baik X1, X2, X3, dan X4 lebih besar dari 5%, dan sesuai dengan

dasar analisis yang digunakan, hal ini berarti bahwa dalam model

regresi tidak terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lainnya atau bebas Heteroskedastisitas.

Setelah dilakukan Uji Asumsi Klasik tersebut di atas, maka

dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi linier yang

digunakan dalam penelitian ini, bebas dari ketiga asumsi dasar (klasik)

tersebut, sehingga pengambilan keputusan melalui uji F dan uji t yang

akan dilakukan dalam penelitian ini tidak akan bias atau sesuai dengan

4.3.3. Teknik Analisis

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari

jawaban kuesioner yang disebar pada 92 mahasiswa akuntansi Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur angkatan tahun 2006, 2007,

dan 2008 tahun ajaran 2009-2010 dan data yang diperoleh tersebut

dianalisis dengan menggunakan teknik analisis regresi linier berganda

dengan alat bantu komputer, yang menggunakan program SPSS. 16.0 For Windows

Berdasarkan hasil dari hasil olah data dengan alat bantu komputer

yang menggunakan program SPSS.16.0, dapat dilihat pada tabel 4.11,

sebagai berikut

Tabel 4.11. Hasil Pendugaan Parameter Regresi Linier Berganda

Model

Unstandardized Coefficients

B Std. Error

1 (Constant) 3,086 1,704 Kebiasaan mengikuti kuliah (X1) 0,356 0,093 Kebiasaan membaca buku teks (X2) 0,319 0,085 Kunjungan ke perpustakaan (X3) -0,414 0,104 Kebiasaan menghadapi ujian (X4) 0,362 0,093

Sumber : Lampiran. 12

Berdasarkan pada 4.11 di atas dapat diperoleh model persamaan

regresi sebagai berikut :

Y = 3,086 + 0,356 X1 + 0,319 X2 - 0,414 X3 + 0,362 X4

Berdasarkan model persamaan regresi linier tersebut di atas, dapat

Konstanta (a)

Nilai konstanta (a) sebesar 3,086 menunjukkan bahwa, apabila variabel kebiasaan mengikuti kuliah, kebiasaan membaca buku teks,

kunjungan ke perpustakaan, dan kebiasaan menghadapi ujian, konstan

maka besarnya nilai prestasi akademik yaitu sebesar 3,086 satuan

Koefisien (b1) Untuk Variabel Kebiasaan Mengikuti Kuliah (X1) Besarnya nilai koefisien regresi (b1) sebesar 0,356, nilai (b1) yang

positif menunjukkan adanya hubungan yang searah antara variabel prestasi

akademik (Y) dengan variabel kebiasaan mengikuti kuliah (X1) yang

artinya jika variabel kebiasaan mengikuti kuliah (X1) naik sebesar satu

satuan, maka besarnya nilai variabel prestasi akademik (Y) akan naik

sebesar 0,356 satuan dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya bersifat

konstan

Koefisien (b2) Untuk Variabel Kebiasaan Membaca Buku Teks (X2) Besarnya nilai koefisien regresi (b2) sebesar 0,319, nilai (b2) yang

positif menunjukkan adanya hubungan yang searah antara variabel prestasi

akademik (Y) dengan variabel kebiasaan membaca buku teks (X2) yang

artinya jika variabel kebiasaan membaca buku teks (X2) naik sebesar satu

satuan, maka besarnya nilai variabel prestasi akademik (Y) akan naik

sebesar 0,319 satuan dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya bersifat

Koefisien (b3) Untuk Variabel Kunjungan Ke perpustakaan (X3) Besarnya nilai koefisien regresi (b3) sebesar -0,414, nilai (b3) yang

negatif menunjukkan adanya hubungan yang berlawanan arah antara

variabel prestasi akademik (Y) dengan variabel kunjungan ke perpustakaan

(X3) yang artinya jika variabel kunjungan ke perpustakaan (X3) naik

sebesar satu satuan, maka besarnya nilai variabel prestasi akademik (Y)

akan turun sebesar 0,414 satuan dengan asumsi bahwa variabel bebas

lainnya bersifat konstan

Koefisien (b4) Untuk Variabel Kebiasaan Menghadapi Ujian (X4) Besarnya nilai koefisien regresi (b4) sebesar 0,362, nilai (b4) yang

positif menunjukkan adanya hubungan yang searah antara variabel prestasi

akademik (Y) dengan variabel kebiasaan menghadapi ujian (X4) yang

artinya jika variabel kebiasaan menghadapi ujian (X4) naik sebesar satu

satuan, maka besarnya nilai variabel prestasi akademik (Y) akan naik

sebesar 0,362 satuan dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya bersifat

konstan

4.3.4. Uji Hipotesis

4.3.4.1.Uji Kesesuaian Model

Uji Kesesuaian Model. atau uji F ini digunakan untuk mengkaji

pengaruh perilaku belajar yang meliputi kebiasaan mengikuti kuliah,

kebiasaan membaca buku teks, kunjungan ke perpustakaan, dan kebiasaan

Dari hasil Uji Kesesuaian Model dengan menggunakan alat bantu

komputer dengan program SPSS.16.0, For Windows mengenai analisis hubungan kesesuaian, dapat dilihat pada tabel 4.12, sebagai berikut

Tabel 4.12. Hasil Analisis Hubungan Kesesuaian Model ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 1.857,585 4 464,396 16,804 0,000 Residual 2.404,274 87 27,635

Total 4.261,859 91

Sumber ; Lampiran. 12

Berdasarkan pada tabel 4.12 di atas menunjukkan bahwa besarnya

nilai F hitung sebesar 16,804 dengan tingkat taraf signifikansi sebesar

0,000 (lebih kecil dari 0,05), maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti

model regresi yang dihasilkan cocok guna melihat pengaruh perilaku

belajar yang meliputi kebiasaan mengikuti kuliah, kebiasaan membaca

buku teks, kunjungan ke perpustakaan, dan kebiasaan menghadapi ujian

terhadap prestasi akademik mahasiswa akuntansi di Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur”

Dari hasil pengujian juga diperoleh nilai R square yang dapat dilihat pada tabel 4.13, sebagai berikut:

Tabel. 4.13. Koefisien Determinasi (R square / R2)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson

1 0,660 0,436 0,410 5,257 -

Sumber ; Lampiran. 12

Berdasarkan tabel 4.13 di atas menunjukkan besarnya nilai

bahwa perubahan yang terjadi pada variabel prestasi akademik sebesar

43,6% dipengaruhi oleh variabel perilaku belajar yang meliputi kebiasaan

mengikuti kuliah, kebiasaan membaca buku teks, kunjungan ke

perpustakaan, dan kebiasaan menghadapi ujian, sedangkan sisanya 56,4%

dijelaskan oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam model.

Dokumen terkait