• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PERILAKU BELAJAR MAHASISWA TERHADAP PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PEMBAGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PERILAKU BELAJAR MAHASISWA TERHADAP PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PEMBAGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR."

Copied!
95
0
0

Teks penuh

(1)

i

hidayah, dan karuniaNya yang tak terhingga sehingga saya berkesempatan menimba ilmu hingga jenjang Perguruan Tinggi. Berkat rahmatNya pula memungkinkan saya untuk menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Perilaku Belajar Mahasiswa Terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa Akuntansi di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur ”

Sebagaimana diketahui bahwa penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk dapat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (SE). Walaupun dalam penulisan skripsi ini penulis telah mencurahkan segenap kemampuan yang dimiliki, tetapi penulis yakin tanpa adanya saran dan bantuan maupun dorongan dari beberapa pihak maka skripsi ini tidak akan mungkin dapat tersusun sebagaimana mestinya.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada:

1. Buat Ibunda, Ayahanda dan keluarga tiada kata yang bisa adhik sampaikan selain kata terima kasih yang sebanyak-banyaknya karena udah memberikan kepercayaan, semangat, kasih sayang sampai adhik memperoleh gelar sarjana.. 2. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP selaku Rektor Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3. Bapak. Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya.

(2)

ii

6. Ibu. Dra. Ec. Diah Hari S, Msi, Ak, selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya, memberikan nasehat, semangat,arahan kepada penulis. Terimakasih Ibu

7. Para Dosen yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis selama menjadi mahasiswa di Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur.

8. My Love ”Glendz” terimakasih atas semuanya, kau selalu ada buat aku saat suka, duka tiada letihnya menemaniku memberikan semangat dan support selama ini sampai aku dinyatakan LULUS. Thank’s n hmmm LOVE U papa... 9. Sahabat-sahabatku kelas sore ”pepmi, prima, eyi, indri, oi, icha, afi, mbah

men, lisa mbak cahya, mbak yanti, mbak ulil.. terimakasih untuk semuanya bahagia sekali bisa mengenal kalian.

10. Sahabat-sahabat kelas pagi ”Corry, ilmi, heny, sri,. Hidupku lebih berwarna karena kalian.

11. Teman-teman kozt RK V J49 ”bu rika, jenk sri, mbak ika, mbak tita” makasih banget,,, u were the best

12. Bapak2, mas2 yang diperpus yang tak bisa ku sebutin satu persatu terimakasih untuk bantuan, support, waktu sampai terselesaikanya sekripsi ini. Thank’s for all..

(3)

iii

perbaikan di masa mendatang. Besar harapan penulis, semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi pembaca.

Surabaya, Juli 2010

(4)

  ii

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ...

Kata Pengantar ... i

Daftar Isi ... ii

Daftar Gambar ... v

Daftar Tabel ... vi

Daftar Lampiran ... vii

Abstraksi ... x

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 6

1.3. Tujuan Penelitian ... 6

1.4. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1. Penelitian Terdahulu ... 8

2.2. Landasan Teori ... 12

2.2.1. Akuntansi Perilaku ... 12

2.2.1.1. Pengertian Akuntansi Keperilakuan ... 12

2.2.1.2. Dimensi Akuntansi Keperilakuan ... 14

2.2.2. Belajar ... 16

2.2.2.1.Pengertian Belajar ... 16

(5)

  iii

2.2.2.3.Faktor-Faktor Yang Mempengarui Proses

Dan Hasil Belajar ... 22

2.2.3. Prestasi Akademik ... 26

2.2.3.1.Pengertian Prestasi Akademik... 26

2.2.3.2.Faktor-Faktor Yang Mempengarui Prestasi Akademik ... 26

2.2.4. Pengaruh Perilaku Belajar Terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa Akuntansi ... 27

2.2.5. Pengaruh Antara Variabel Bebas Dengan Variabel Terikat ... 28

2.2.5.1. Pengaruh Kebiasaan Mengikuti Pelajaran Dengan Prestasi Akademik ... 28

2.2.5.2.Pengaruh Kebiasaan Membaca Buku Teks Dengan Prestasi Akademik ... 28

2.2.5.3.Pengaruh Kunjungan Ke Perpustakaan Dengan Prestasi Akademik ... 29

2.2.5.4.Pengaruh Kebiasaan Menghadapi Ujian Dengan Prestasi Akademik ... 30

2.3. Kerangka Pikir ... 31

2.4. Hipotesis ... 31

BAB III : METODE PENELITIAN ... 33

3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 33

(6)

  iv

3.1.2. Pengukuran Variabel ... 36

3.2. Teknik Penentuan Sampel ... 37

3.2.1. Populasi ... 37

3.2.2. Sampel ... 38

3.3. Teknik Pengumpulan Data ... 39

3.3.1. Jenis Data ... 39

3.3.2. Sumber data ... 40

3.3.3. Pengumpulan Data ... 40

3.4. Uji Kualitas Data ... 41

3.4.1. Uji Validitas ... 41

3.4.2. Uji Reliabilitas ... 41

3.4.3. Uji Normalitas ... 42

3.5. Uji Asumsi Klasik ... 42

3.5.1. Autokorelasi ... 42

3.5.2. Multikorelinieritas ... 43

3.5.3. Heteroskedastisitas ... 43

3.6. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis ... 44

3.6.1. Teknik Analisis ... 44

3.6.2. Uji Hipotesis ... 44

3.6.2.1.Uji Kesesuaian Model ... 44

3.6.2.2.Uji Parsial/Uji t ... 46

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 48

(7)

  v

4.1.1. Sejarah Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”

Jawa Timur ... 48

4.1.2. Falsafah, Visi, Misi dan Tujuan ... 51

4.1.2.1.Falsafah ... 51

4.1.2.2.Visi Yayasan ... 52

4.1.2.3.Visi Universitas ... 52

4.1.2.4.Misi ... 52

4.1.2.5.Tujuan ... 52

4.1.3. Profil Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jatim ... 53

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian ... 53

4.2.1. Rekapitulasi Kebiasaan Mengikuti Kuliah (X1) ... 53

4.2.2. Rekapitulasi Kebiasaan Membaca Buku Teks (X2) ... 54

4.2.3. Rekapitulasi Kunjungan Kepustakaan (X3) ... 55

4.2.4. Rekapitulasi Kebiasaan Mengikuti Ujian (X4) ... 56

4.2.5. Rekapitulasi Prestasi Akademik (Y) ... 56

4.3. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis ... 57

4.3.1. Uji Analisis Data ... 57

4.3.1.1.Uji Validitas, Reliabiltias, Normalitas ... 57

4.3.1.1.1. Uji Validitas ... 57

4.3.1.1.2. Uji Reliabilitas ... 59

4.3.1.1.3. Uji Normalitas ... 60

(8)

  vi

4.3.2.1.Autokorelasi ... 61

4.3.2.2.Multikolinieritas ... 61

4.3.2.3.Heteroskedastisitas ... 62

4.3.3. Teknik Analisis ... 64

4.3.4. Uji Hipotesis ... 66

4.3.4.1. Uji Kesesuaian Model ... 66

4.3.4.2. Uji Parsial ... 66

4.4. Pembahasan ... 70

4.4.1. Implikasi ... 70

4.4.2. Perbedaan dengan Penelitian Sebelumnya ... 75

4.4.3. Konfirmasi Hasil Penelitian Dengan Tujuan dan Manfaat ... 75

4.4.4. Keterbatasan Penelitian ... 76

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ... 77

5.1. Kesimpulan ... 77

5.2. Saran ... 77 DAFTAR PUSTAKA

(9)

  vii

DAFTAR GAMBAR

(10)

  viii

DAFTAR TABEL

Tabel. 4.1. Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai:

Kebiasaan Mengikuti Kuliah (X1) ... 54

Tabel. 4.2. Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai : Kebiasaan Membaca Buku Teks (X2) ... 54

Tabel. 4.3. Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai : Kunjungan Keperpustakaan (X3) ... 55

Tabel. 4.4. Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai : Kebiasaan Menghadapi Ujian (X4) ... 56

Tabel. 4.5. Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai : Prestasi Akademik (Y) ... 57

Tabel. 4.6. Hasil Uji Validitas ... 58

Tabel. 4.7. Hasil Uji Reliabilitas ... 59

Tabel. 4.8. Hasil Uji Normalitas ... 60

Tabel. 4.9. Hasil Uji Multkolinieritas ... 62

Tabel. 4.10. Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 63

Tabel 4.11. Hasil Pendugaan Parameter Regresi Linier Berganda ... 64

Tabel 4.12. Hasil Analisis Hubungan Kesesuaian Model ... 67

Tabel. 4.13. Koefisien Determinasi (R square / R2) ... 67

(11)

  ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Jawaban Quisioner Kebiasaan Mengikuti Kuliah (X1) Mahasiswa Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional UPN “Veteran” Jawa Timur

Lampiran 2 : Jawaban Quisioner Kebiasaan Membaca Buku Teks (X2) Mahasiswa Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional UPN “Veteran” Jawa Timur

Lampiran 3 : Jawaban Quisioner Kunjungan Keperpustakaan (X3) Mahasiswa Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional UPN “Veteran” Jawa Timur

Lampiran 4 : Jawaban Quisioner Kebiasaan Menghadapi Ujian (X4) Mahasiswa Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional UPN “Veteran” Jawa Timur

Lampiran 5 : Jawaban Quisioner Prestasi Akademik (Y)

Mahasiswa Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional UPN “Veteran” Jawa Timur

Lampiran 6 : Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Kebiasaan Mengikuti Kuliah (X1) Dengan Program SPSS. 16.0. For Windows

Lampiran 7 : Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Kebiasaan Membaca Buku Teks (X2) Dengan Program SPSS. 16.0. For Windows

(12)

  x

Lampiran 9 : Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Kebiasaan Menghadapi Ujian (X4) Dengan Program SPSS. 16.0. For Windows

Lampiran 10 : Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Prestasi Akademik (Y) Dengan Program SPSS. 16.0. For Windows

Lampiran 11 : Uji Normalitas Kolmogorov – Smirnov - Test Dengan Program SPSS. 16.0. For Windows Lampiran 12 : Uji Regresi Linier Berganda

Dengan Program SPSS. 12.0. For Windows Lampiran 13 : Uji Nonparametric Correlation Rank Spearman

Dengan Program SPSS. 16.0. For Windows Lampiran 14 : Tabel “r” Product Moment

(13)

PENGARUH PERILAKU BELAJAR MAHASISWA TERHADAP

PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA AKUNTANSI

DI UNIVERSITAS PEMBAGUNAN NASIONAL

“VETERAN” JAWA TIMUR

Oleh :

ENDANG SRIATUN Abstrak

Pendidikan merupakan sarana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pada hakekatnya pendidikan merupakan suatu yang dilakukan oleh manusia untuk meningkatkan taraf hidup ke arah yang lebih sempurna. Kualitas manusia berkaitan dengan kualitas pendidikan erat dengan kualitas pendidikan tingkat dasar, menengah, dan tinggi. Belajar merupakan hak setiap orang. Akan tetapi, kegiatan belajar di suatu perguruan tinggi merupakan suatu privilege karena hanya orang yang memenuhi syarat saja yang berhak belajar dilembaga pendidikan tersebut. Prestasi akademik yang dicapai seorang mahasiswa merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruinya, baik dari dalam diri mahasiswa (faktor internal) maupun dari luar diri mahasiswa (faktor eksternal). Pengenalan terhadap faktor-faktor yang mempengarui prestasi akademik diperlukan untuk memahami bagaimana perubahan prestasi, sehingga pada akhirnya menjadi rekomendasi bagi pengambilan kebijaksanaan dalam pendidikan akuntansi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh perilaku belajar yang meliputi kebiasaan mengikuti kuliah, kebiasaan membaca buku teks, kunjungan ke perpustakaan, dan kebiasaan menghadapi ujian berpengaruh terhadap prestasi akademik mahasiswa akuntansi di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

Sampel yang digunakan dalam penelitan ini adalah 92 mahasiswa akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur angkatan tahun 2006, 2007, dan 2008 tahun ajaran 2009-2010 dan kuesioner tersebut terdiri dari 25 pernyataan yang dibagi menjadi 5 bagian. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik analisis regresi linier berganda dengan alat bantu komputer, yang menggunakan program SPSS. 16.0 For Windows

Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa Hipotesis I yang menyatakan bahwa diduga kebiasaan mengikuti kuliah, kebiasaan membaca buku teks, kunjungan ke perpustakaan, dan kebiasaan menghadapi ujian berpengaruh terhadap prestasi akademik mahasiswa akuntansi di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, teruji kebenarannya.

Keyword : Kebiasaan mengikuti kuliah, Kebiasaan membaca buku teks, Kunjungan ke perpustakaan, Kebiasaan menghadapi ujian, dan

(14)

BEHAVIORAL INFLUENCE LEARN STUDENT TO ACHIEVEMENT of AKADEMIK STUDENT ACCOUNTANCY

IN UNIVERSITY of PEMBAGUNAN NATIONAL "VETERAN" JAWA EAST

Oleh :

ENDANG SRIATUN

Abstrak

Education represent medium to increase the quality of human resource. Intrinsically education represent an conducted by human being to increase level live up at more perfect. Quality of human being relate to the quality of hand in glove education with quality of education of elementary storey;level, middle, and high. Learn to represent rights each and everyone. However, activity learn in an college represent an privilege because only one who just up to standard of rightful claimant learn to be instituted the education. achievement of Akademik reached a student represent result of interaction among various factor which him it, either from in student x'self (internal factor) and also from outside student x'self (factor of eksternal). Recognition to factors which is achievement mempengarui of akademik needed to to comprehend how change of achievement, so that in the end become recommendation to intake of wisdom in education of accountancy. This research aim to to study behavioral influence learn covering habit attend the lecture, habit read textbook, library visit, and habit face test have an effect on to achievement of akademik accountancy student in University National Development " Veteran" East Java.

Sampel which is used in this elite is 92 University National Development accountancy student "Veteran" East Java Generation year 2006, 2007, and 2008 school year 2009-2010 and the kuesioner consist of 25 divided statement become 5 shares. obtained to be data to be analysed by using technique analyse doubled linear regresi by means of ... assist computer, using program of SPSS. 16.0 For Windows.

From result of analysis can be concluded that Hypothesis of I expressing that anticipated by habit attend the lecture, habit read textbook, library visit, and habit face test have an effect on to achievement of akademik accountancy student in University National Development " Veteran" East Java, tested by its truth.

(15)

1 1.1. Latar Belakang

Pendidikan merupakan sarana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan yang memadai akan dapat manusia mempunyai kesempatan memperbaiki kehidupannya dan lebih terbuka menerima berbagai inovasi, memperluas cakrawala dan mempertajam pemahaman berbagai fenomena (Afifah,2004: 1)

Pada hakekatnya pendidikan merupakan suatu yang dilakukan oleh manusia untuk meningkatkan taraf hidup ke arah yang lebih sempurna. Pendidikan juga merupakan suatu kekuatan dinamis yang sangat berpengaruh terhadap pengembangan fisik, mental, etika dan seluruh aspek kehidupan manusia (Fauzy, 2008: 1)

(16)

tidak hanya terletak pada sarana fisik dan sumber daya manusia yang disediakan, tetapi juga pada pengakuan secara formal bahwa seorang telah menjalani kegiatan belajar dan pelatihan tertentu. Belajar di perguruan tinggi merupakan suatu pilihan diantara berbagai alternatif strategik untuk mencapai tujuan individual. Kesadaran mengenai hal ini akan sangat menentukan sikap dan pandangan belajar diperguruan tinggi (Afifah, 2004: 4)

(El. Qudsy: 2010) Ada dua tujuan dalam proses belajar mengajar di perguruan tinggi, yaitu:

1 Tujuan lembaga pendidik dalam menyadiakan sumber pengetahuan dan pengalaman belajar (knowledge and learning experiences).

2 Tujuan individual mereka yang belajar (mahasiswa)

Masalahnya sekarang adalah apakah tujuan individual seseorang memasuki perguruan tinggi, sering dirasakan belajar di perguruan tinggi lebih merupakan kebutuhan sosial dari ada kebutuhan pengetahuan dan pengalaman belajar. Kesalahan persepsi ini akan menghasilkan suatu sikap dan semangat belajar yang jauh dari harapan (Fajar, 2008: 3).

Tujuan yang ingin dicapai di perguruan tinggi dapat dilihat dalam bentuk unit kegiatan belajar mengajar yang disebut kuliah yang merupakan interaksi antara dosen, mahasiswa dan pengetahuan atau ketrampilan. Kuliah merupakan ajang untuk mengkonfirmasi pemahaman mahasiswa dalam proses belajar mandiri (Fajar, 2008; 3)

(17)

eksternal). Pengenalan terhadap faktor-faktor yang mempengarui prestasi akademik diperlukan untuk memahami bagaimana perubahan prestasi, sehingga pada akhirnya menjadi rekomendasi bagi pengambilan kebijaksanaan dalam pendidikan akuntansi. Salah satu faktor yang bersumber dari dalam diri mahasiswa adalah kebiasan belajar, atau tepatnya perilaku belajar yang merupakan kebiasaan belajar individu secara berulang-ulang sehingga menjadi otomatis atau berlangsung secara spontan (Fajar, 2008: 3).

Kebiasaan belajar mahasiswa erat kaitannya dengan penggunaan waktu, baik untuk belajar maupun untuk kegiatan lain yang menunjang belajar. Belajar yang efisien dapat dicapai apabila menggunakan strategi yang tepat, yakni adanya pengaturan waktu, baik waktu mengikuti kuliah, belajar dirumah, belajar bersama atau kelompok, maupun untuk mengikuti ujian. Strategi belajar yang efisien akan mengarah pada hasil belajar yang maksimal. Dorongan untuk membiasakan belajar dengan baik perlu diberikan karena akan mengarah pada suatu pembentukan sikap dalam bertindak. Untuk itu, yang terpenting adalah adanya motivasi dari individu untuk terbiasa belajar secara tepat, efektif dan efisien (Afifah, 2004: 3).

Riset dalam pendidikan akuntansi tidak hanya mengajarkan hasil penelitian kepada mahasiswa saja, tetapi lebih jauh memahami perilaku dan prestasi mahasiswa akuntansi melalui riset, yang pada akhirnya disampaikan kepada mahasiswa akuntansi dalam bentuk kebijaksanaan dan pembaharuan sistem, seperti kurikulum (Afifah, 2004: 3).

(18)

kebiasaan-kebiasaan mahasiswa akuntansi, seperti kebiasaan mengikuti pelajaran, kebiasaan membaca buku teks, kunjungan ke perpustakaan, dan kebiasaan menghadapi ujian (Marita, 2008: 4)

Mahasiswa yang memahami kecenderungan gaya belajarnya atau kecenderungannya gaya belajarnya mirip dosen pengampu, akan memiliki IPK yang tinggi atau strategi belajar kelompok memungkinkan kegiatan tutorial di antara mahasiswa sendiri, sehingga diharapkan mengurangi rasa malu untuk bertanya (Pujiningsih, 2009: 230).

Pada penelitian ini akan menguji kembali pengaruh perilaku belajar terhadap prestasi akademik dengan variabel dependen yang digunakan pada penelitian ini yaitu prestasi akademik mahasiswa yang diprosikan dengan rata-rata indeks prestasi kumulatif semester ganjil tahun ajaran 2009-2010 angkatan 2006, 2007 dan 2008. Variabel independen pada penelitian ini adalah perilaku belajar yang dikembangkan menjadi empat komponen yaitu kebiasaan mengikuti pelajaran, kebiasaan membaca buku teks, kunjungan ke perpustakaan, dan kebiasaan menghadapi ujian.

Adapun tabel tentang prestasi akademik Mahasiswa Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional dengan jumlah 1186 orang adalah:

Tabel 1.1. Tingkat IPK Mahasiswa

Jurusan Akuntansi Tahun Ajaran 2009-2010

Universitas Pembangunan Nasional “ Veteran” Jawa Timur

IPK

Tingkat IPK Mahasiswa Semester Ganjil

< 2,50 33%

2,50-3,0 39%

> 3,00 28%

(19)

Berdasarkan tabel survey pendahuluan menunjukkan bahwa mahasiswa akuntansi tahun ajaran 2009-2010 rata-rata masih banyak yang memiliki tingkat IPK diantara 2,50-3,0 sebesar 39% dan IPK kurang dari 2,50 sebesar 33%, sedangkan untuk IPK lebih dari 3,00 sebesar 28%. Padahal kita ketahui bahwa untuk bisa bersaing dibursa kerja di butuhkan IPK >3,00, berdasarkan informasi terakhir calon pendaftar BUMN dan PNS dibutuhkan IPK minimal 3,25 untuk Bank dan perusahaan IPK minimal 3,01, hanya perusahaan tertentu saja yang bisa menerima IPK dibawah rata-rata 3,00 (Bursakerja: 2010)

Dari uraian diatas dapat kita ketahui masih minimnya mahasiswa Akuntansi yang mempunyai IPK lebih dari 3,00, hal ini kemungkinan yang bisa disebabkan oleh kebiasaan belajar yang dilakukan mahasiswa. Padahal kebiasaan belajar dan prestasi akademik merupakan manifestasi mahasiswa dalam proses belajar, karena cara belajar yang dipergunakan turut menentukan hasil belajar atau prestasi akademik.

(20)

1.2. Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang tersebut di atas, maka dapat dirumuskan suatu masalah, yaitu apakah perilaku belajar yang meliputi kebiasaan mengikuti kuliah, kebiasaan membaca buku teks, kunjungan ke perpustakaan, dan kebiasaan menghadapi ujian berpengaruh terhadap prestasi akademik mahasiswa akuntansi di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur”

1.3. Tujuan penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk mengkaji pengaruh perilaku belajar yang meliputi kebiasaan mengikuti kuliah, kebiasaan membaca buku teks, kunjungan ke perpustakaan, dan kebiasaan menghadapi ujian berpengaruh terhadap prestasi akademik mahasiswa akuntansi di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

1.4. Manfaat Penelitian

(21)

Adapun manfaat yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Kontribusi Teori

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menambah pengetahuan peneliti dan mengembangkan ilmu akuntansi keperilakuan.

2. Kontribusi Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai rujukan yang bermanfaat dalam mengenali mahasiswanya sesuai kematangan mereka untuk menciptakan suasana kelas yang tidak menimbulkan stress kuliah.

3. Kontribusi Kebijakan

(22)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terdahulu

Dalam menunjang penelitian ini, maka di dukung oleh penelitiaan

terdahulu yang relevan dengan penelitian ini adalah :

1. Afifah (2004) a. Judul:

Pengaruh perilaku belajar terhadap prestasi akademik

mahasiswa di Surabaya

b. Rumusan Masalah :

1) Apakah ada pengaruh perilaku belajar terhadap prestasi

akademik mahasiswa akuntansi di Surabaya ?

2) Apakah di antara faktor kebiasaan mengikuti pelajaran,

kebiasaan membaca buku teks, kunjungan ke perpustakaan,

dan kebiasaan menghadapi ujian, faktor kebiasaan mengikuti

pelajaran merupakan faktor paling dominan berpengaruh

terhadap prestasi akademik mahasiswa di Surabaya ?

c. Hipotesis

Dari perumusan masalah di atas, maka dapat di susun

hipotesis sebagai berikut :

1) Diduga ada pengaruh perilaku belajar terhadap prestasi

akademik mahasiswa akuntansi di Surabaya

2) Diduga kebiasaan mengikuti pelajaran merupakan faktor yang

paling dominan berpengaruh terhadap prestasi akademik

mahasiswa akuntansi di Surabaya.

(23)

d. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa secara

parsial variabel kebiasaan mengikuti pelajaran, kebiasaan membaca

buku teks, kunjungan ke perpustakaan dan kebiasaan menghadapi

ujian berpengaruh secara nyata terhadap prestasi akademik dan

secara keseluruhan (simultan) variabel–variabel bebas tersebut

berpengaruh nyata terhadap prestasi akademik.

2. Hastuti (2008) a. Judul :

Analisis perbedaan perilaku belajar dan prestasi akademik

mahasiswa akuntansi regular dan non regular.

b. Rumusan Masalah :

1) Apakah ada perbedaan kebiasaan belajar mahasiswa akuntansi

regular dan non regular Universitas Pembangunan Nasional

“Veteran” Jawa Timur ?

2) Apakah ada perbedaan apibility dan effort (kemampuan dan

usaha) mahasiswa akuntansi regular dan non regular UPN

“Veteran” Jawa Timur ?

3) Apakah ada perbedaan intellectual skill keahlian intelektual

mahasiswa akuntansi regular dan non regular UPN “Veteran”

Jawa Timur ?

4) Apakah ada perbedaan prestasi akademik mahasiswa akuntansi

(24)

c. Hipotesis

Dari perumusan masalah diatas, maka dapat disusun

hipotesis sebagai berikut :

1) Di duga ada perbedaan kebiasaan belajar mahasiswa akuntansi

reguler dan non reguler UPN “Veteran” Jawa Timur

2) Di duga ada perbedaan ability dan effort (kemampuan dan usaha) mahasisawa akuntansi reguler dan non reguler UPN

“Veteran” Jawa Timur

3) Di duga ada perbedaan intellectual skill (keahlian intelektual) mahasiswa akuntansi reguler dan non reguler UPN “Veteran”

Jawa Timur

4) Di duga ada perbedaan prestasi akademik mahasiswa akuntansi

reguler dan non reguler UPN “Veteran” Jawa Timur

d. Kesimpulan

1) Tidak ada perbedaan kebiasaan belajar mahasiswa akuntansi

reguler dan non reguler UPN “Veteran” Jawa Timur, sehingga

hipotesis pertama tidak teruji kebenarannya.

2) Ada perbedaan ability dan effort (kemampuan dan usaha)

mahasiswa akuntansi reguler dan non reguler UPN “Veteran”

Jawa Timur, sehingga hipotesis kedua teruji kebenarannya.

3) Tidak ada perbedaan intellectual skill (keahlian intelektual) mahasiswa akuntansi reguler dan non reguler UPN “Veteran”

Jawa Timur, sehingga hipotesis ketiga tidak teruji

kebenarannya.

4) Tidak ada perbedaan prestasi akademik mahasiswa akuntansi

reguler dan non reguler UPN “Veteran” Jawa Timur, sehingga

(25)

3. Fauziy (2008) a. Judul :

Pengaruh penerapan keberhasilan perilaku belajar terhadap

prestasi belajar (studi kasus pada mahasiswa akuntansi Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur)

b. Rumusan Masalah

1) Apakah dengan penerapan keberhasilan perilaku belajar (study activity), kemempuan dan usaha (ability and effort), serta kemampuan intelektual (intellectual skill) berpengaruh terhadap prestasi belajar yang di raih oleh mahasiswa?

2) Dari faktor–faktor di atas, manakah yang mempunyai pengaruh

lebih dominan terhadap prestasi belajar?

c. Hipotesis

Dari perumusan masalah di atas, maka dapat di susun

hipotesis sebagai berikut :

1) Diduga penerapan keberhasilan perilaku belajar yang meliputi

aktivitas belajar (study activity), kemampuan dan usaha (ability and effort), kemampuan intelektual (intellectual skill) berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa.

2) Diduga kemampuan intelektual (intellectual skill) merupakan faktor yang memberikan pengaruh dominan terhadap prestasi

belajar.

d. Kesimpulan :

Berdasarkan hasil analissis yang di lakukan dapat di ambil

(26)

meliputi aktivitas belajar (study activity), kemampuan intelektual (intellectual skill) tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur Dengan

demikiaan di antara faktor aktivitas belajar (study activity), kemampuan dan usaha (ability and effort), dan kemampuan itelektual (intellectual skill), tidak ada yang berpengaruh dominan terhadap prestasi belajar mahasiswa.

2.2. Landasan Teori 2.2.1. Akuntansi perilaku

Awal perkembangan akuntansi keperilakuan menekankan pada

aspek akuntansi manajemen, khususnya pada pembuatan anggaran. Tetapi

domain dalam hal ini terus berkembang dan bergeser kearah akuntansi

keuangan, sistem informasi akuntansi, dan audit. Perkembangan yang pesat

dari akuntansi keperilakuan lebih disebabkan karena akuntansi secara

simultan dihadapkan pada ilmu-ilmu sosial menyeluruh mengenai

bagaimana perilaku manusia mempengarui data akuntansi dan keputusan

bisnis, serta bagaimana akuntansi mempengarui keputusan bisnis dan

perilaku manusia (Iksan dan Ishak, 2005: 16).

2.2.1.1.Pengertian Akuntansi Keperilakuan

Akuntansi merupakan suatu sistem untuk menghasilkan informasi

keuangan yang digunakan oleh para pemakainya dalam proses

pengambilan keputusan bisnis. Tujuan informasi tersebut adalah

(27)

mengalokasikan sumber daya yang langka pada aktivitas bisnis dan

ekonomi. Namun pemilihan dan penetapan suatu keputusan bisnis juga

melibatkan aspek-aspek keperilakuan dari pada pengambil keputusan.

Dengan demikian, akuntansi tidak dapat dilepaskan dari aspek perilaku

manusia serta kebutuhan orgnisasi akan informasi yang dapat dihasilkan

oleh akuntansi (Iksan dan Ishak, 2005: 1).

Menurut Siegel dan Marconi (1989), ilmu keperilakuan mencakup

bidang riset manapun yang mempelajari, baik melalui metode

eksperimentasi maupun observasi, perilaku dari manusia dalam

lingkungan fisik maupun sosial. Tujuan dari ilmu perilakuan adalah untuk

memahami, menjelaskan, dan memprediksikan perilaku manusia sampai

pada generalisasi yang ditetapkan mengenai perilaku manusia yang

didukung oleh bukti empiris yang dikumpulkan secara impersonal melalui

prosedur yang terbuka untuk peninjauan maupun replikasi dan dapat

diverifikasi oleh ilmuwan lainnya yang tertarik (Iksan dan Ikshan, 2005:

25).

Ilmu keperilakuan mempunyai kaitan dengan penjelasan dan

prediksi keperilakuan manusia. Akuntansi keperilakuan menghubungkan

antara keperilakuan manusia dengan akuntansi. Akuntansi keperilakuan

diterapkan dengan praktis menggunakan riset ilmu perilakuan untuk

menjelaskan dan memprediksi perilaku manusia (Iksan dan Ishak, 2005:

27).

Riset akuntansi keperilakuan menurut Iksan dan Ishak (2005: 9)

(28)

individu, kelompok, dan organisasi bisnis, terutama yang berhubungan

proses informasi akuntansi dan audit. Riset akuntansi keperilakuan

meliputi masalah yang berhubungan dengan:

1. Pembuatan keputusan dan pertimbangan oleh akuntan dan auditor.

2. Pengaruh dari fungsi akuntansi, seperti paartisipasi dalam penyusunan

anggaran, karakteristik sistem informasi, fungsi audit terhadap

perilaku, baik karyawan, manajer, investor, maupun wajib pajak.

3. Pengaruh hasil dari fungi tersebut, seperti informasi akuntansi dan

penggunaan pertimbangan dalam pembuatan keputusan.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa akuntansi

keperilakuan merupakan suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari

mengenai perilaku manusia dalam yang berhubungan dengan proses

informasi akuntansi.

2.2.1.2.Dimensi Akuntansi Keperilakuan

Dimensi akuntansi keperilakuan dengan perilaku manusia dan

juga desain, konstruksi, serta penggunaan suatu sistem informasi

akuntansi yang efisien. Akuntansi keperilakuan, serta penggunaan suatu

sistem informasi akuntansi yang efisien. Akuntansi keperilakuan, dengan

mempertimbangkan hubungan antara perilaku manusia dan sistem

akuntansi, mencerminkan dimensi sosial dan budaya manusia dalam suatu

organisasi (Iksan dan Ishak, 2005: 23).

Ruang lingkup akuntansi keperilakuan menurut Iksak dan

Ishak(2005: 24), yang meliputi antara lain:

1. Aplikasi dari konsep ilmu keperilakuan terhadap desain dan

(29)

2. Studi reaksi manusia terhadap format dan isi laporan akuntansi.

3. Cara dengan mana informasi diproses untuk membantu dalam

pengambilan keputusan.

4. Pengembangan teknik pelaporan yang dapat mengkomunikasikan

perilaku para pemakai data.

5. Pengembangan strategi untuk memotivasi dan mempengarui perilaku,

cita-cita, serta tujuan dari orang-orang yang menjalani organisasi.

Secara umum ruang lingkup dari akuntansi keperilakuan menurut

Iksan dan Ishak (2005: 24) dapat dibagi menjadi tiga bidang besar, yaitu

sebagai berikut :

1. Pengaruh perilaku manusia berdasarkan desain, konstruksi, dan

penggunaan sistem akuntansi.

Bidang dari akuntansi keperilakuan ini memppunyai kaitan

dengan sistem dan filosofi manajemen yang mempengarui sifat dasar

pengendalian akuntansi yang berfungsi dalam organisasi.

2. Pengaruh sistem akuntansi terhadap perilaku manusia.

Bidang dari akuntansi keperilakuan ini berkenaan dengan

bagaimana sistem akuntansi mempengarui motivasi, produktivitas,

pengambilan keputusan, kepuasan kerja, serta kerja sama.

3. Metode untuk memprediksi dan strategi untuk mengubah perilaku

manusia.

Bidang ketiga dari akuntansi ini mempunyai hubungan dengan

cara sistem akuntansi digunakan sehingga akan mempengaruhi

(30)

2.2.2. Belajar

Suwarjono (2004: 11) menyatakan bahwa belajar di perguruan

tinggi merupakan suatu pilihan srategik dalam mencapai tujuan individual

seseorang. Semangat, cara belajar, dan sikap mahasiswa terhadap belajar

sangat dipengarui oleh kesadaran akan adanya tujuan individual dan tujuan

lembaga pendidikan yang jelas. Keselarasan tujuan akan menjadikan belajar

di perguruan tinggi merupakan kegiatan yang menyenangkan tanpa

meninggalkan scientific vigor perguruan tinggi.

2.2.2.1.Pengertian Belajar

Dalam kamus bahasa Indonesia disebutkan bahwa perilaku belajar

adalah tanggapan atau reaksi individu dan gerakan atau sikap, tidak saja

badan atau ucapan (Aditya, 2003: 327).

Perilaku manusia adalah perilaku yang dimiliki oleh manusia

dipengaruhi oleh adat, sikap, emosi, nilai, etika, kekuasaan, prestasi,

persuasi, dan atau genetika (Wikipedia, 2010).

Iksan dan Ishak (2005: 29) mengatakan bahwa perilaku

menekankan pada interaksi antara orang-orang dan bukan pada

rangsangan fiisik serta diterangkan dalam hubungannya dengan ilmu

sosial, dan ilmu dinamika sosial.

Konsep atau pengertian belajar sangat beragam dan tergantung

dari sisi pandang setiap orang yang mengamatinya. Belajar merupakan

salah satu konsep menarik dalam teori-teori psikologi dan pendidikan,

(31)

Definisi belajar diantaranya adalah:

1. Belajar merupakan kegiatan individual, kegiatan yang sengaja dipilih

secara sadar karena seseorang mempunyai tujuan individual tertentu

(Suwarjono, 2004: 12).

2. Belajar merupakan proses perubahan dari belum mampu menjadi

sudah mampu dan terjadi dalam jangka waktu tertentu (Irwanto,

1997: 105).

3. Belajar adalah suatu usaha atau kegiatan yang bertujuan mengadakan

perubahan di dalam diri seseorang mencakup perubahan tingkah laku,

sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan, ketrampilan, dan sebagainya

(Mudzakir, 1997: 34).

4. Belajar adalah perubahan yang relative permanen dalam perilaku atau

potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang

diperkuat (Wikipedia, 2010).

5. Belajar dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh

individu untuk memperoleh perubahan perilaku baru secara

keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam

berinteraksi dengan lingkungannya (Wikipedia, 2010).

Berdasarkan pengertian yang telah dikemukakan di atas dapat

disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang komplek yang

dilakukan oleh seseorang dari tidak tahu menjadi tahu, untuk memperoleh

perubahan tingkah laku yang lebih baik secara keseluruhan akibat

interaksi dengan lingkungan. Sedangkan perilaku belajar menurut

Rampengan (1997) dalam Afifah (2004: 15) sering disebut juga kebiasaan

belajar yang merupakan dimensi belajar yang dilakukan individu secara

(32)

2.2.2.2.Aspek Belajar

Apapun tujuan yang ingin dicapai melalui belajar di perguruan

tinggi, akhirnya tujuan tersebut harus dicapai dalam bentuk unit kegiatan

belajar mengajar yang disebut kuliah. Kuliah merupakan bentuk interaksi

antara dosen, mahasiswa, dan pengetahuan / ketrampilan. Pemahaman

dan persepsi mengenai hubungan ketiga faktor tersebut sangat

menentukan keberhasilan proses belajar (Suwarjono, 2004: 1)

Beberapa aspek yang berkaitan dengan kegiatan konkret belajar

menurut Suwarjono (2004: 2) antara lain:

1. Makna Kuliah

Arti kuliah pada umumnya diperoleh mahasiswa bukan karena

kesadaranya tentang arti kuliah yang sebenarnya tetapi karena

pengalaman mahasiswa dalam mengikuti kuliah. Mahasiswa dan

dosen mempunyai kedudukan yang sama dalam akses terhadap

pengetahuan seperti yang ditunjukkan oleh gambar 2.1. Dosen

berbeda dengan mahasiswa karena wawasan dan pengalaman

pengalaman berharga yang dimiliknya yang berkaitan dengan

pengetahuan tersebut. Dengan demikian, kuliah harus diartikan

sebagai forum untuk mengkonfirmasi pemahaman mahasiswa

[image:32.612.190.427.583.695.2]

terhadap pengetahuan yang bebas tersebut

Gambar 2.1. Proses Belajar Mengajar

Sumber : Suwarjono (2004: 3)

Mahasiswa Dosen

(33)

2. Fungsi Temu Kelas

Proses belajar merupakan kegiatan yang terencana dan kuliah

merupakan kegiatan untuk memperkuat pemahaman mahasiswa

terhadap materi pengetahuan sebelum hasil kegiatan belajar mandiri.

Bila ada awal temu kelas mahasiswa telah menyiapkan diri

sebelumnya maka mahasiswa telah mempunyai pengetahuan awal

yang cukup memadai. Kesepakatan antara dosen dan mahasiswa

dalam bentuk rencana/program belajar dan silabus merupakan

keharuan dalam penyelenggaraan pendidikan. Sehingga, kuliah atau

temu kelas akan diartikan sebagai ajang untuk berbagi pegetahuan

dan pengalaman antara dosen dan mahasiswa.

3. Pengalaman Belajar atau Nilai

Nilai yang diperoleh peserta didik mempunyai fungsi ganda,

yaitu sebagai ukuran keberhasilan peserta didik dalam mempelajari

mata kuliah dan sekaligus sebagai alat evaluasi keberhasilan mata

kuliah itu sendiri. Dalam hal tertentu, nilai yang diperoleh mahasiswa

memang merupakan indikator kesuksesan mahasiswa dalam

menempuh kuliah, tetapi mungkin bukan merupakan ukuran

keberhasilan pencapaian tujuan atau sasaran pengajaran mata kuliah

dalam mengubah pengetahuan, perilaku, atau kepribadian mahasiswa

termasuk penalarannya. Bagi mahasiswa yang mempunyai tujuan

individual yang jelas, nilai buku merupakan tujuan tetapi lebih

merupakan konsekuensi logis dari apa yang dilakukannya selama

(34)

memungkinkan seseorang mahasiswa dapat memperoleh nilai tinggi

tanpa mahasiswa tersebut mengalami proses belajar yang semestinya

maka mata kuliah dan proses belajarnya sebenarnya belum

mengajarkan apapun kepada mahasiswa. Hubungan antara nilai dan

[image:34.612.155.493.255.333.2]

proses belajar dapat ditunjukkan dalam gambar 2.2.

Gambar 2.2. Hubungan Proses Belajar dan Nilai Alat evaluasi

Tanpa proses belajar

Sumber : Suwarjono (2004: 5)

Gambar 2.2. menunjukkan bahwa apabila penyelenggaraan

kuliah memungkinkan seorang mahasiswa dapat memperoleh nilai

tinggi tanpa mahasiswa tersebut menjalani proses balajar yang

semestinya, maka matakuliah dan proses belajarnya sebenarnya

belum mengajarkan apa-apa kepada mahasiswa. Apabila proses

belajar dianggap hal yang penting daripada sekedar nilai ujian, maka

pengendalian proses belajar harus menjadi perhatian utama. Persepsi

mahasiswa yang keliru mengenai hal ini akan menyebabkan

mahasiswa merasa frustasi menjalankan proses belajar.

4. Konsepsi tentang Dosen

Dalam proses belajar-mengajar yang efektif, dosen semestinya

harus dipandang sebagai seorang manajer kelas. Sumber pengetahuan

utama adalah buku, perpustakaan, artikel dalam majalah, hasil

penelitian, dan media cetak atau audio visual lainnya. Dalam

teknologi pendidikan, dikatakan bahwa dosen bertindak sebagai

director, facilitator, motivator, dan evaluator proses belajar. Nilai Ujian

(35)

5. Kemandirian Dalam Belajar

Kemandirian belajar adalah hasil suatu proses dan

pengalaman belajar itu sendiri. Kemandirian belajar harus dimulai

sejak pertama kali mahasiswa memasuki perguruan tinggi. Hal ini

dimungkinkan jika terdapat buku pegangan yang dimemadai yang

dapat dijadikan pegangan bersama antara dosen dan mahasiswa. Agar

kemandirian dapat terbentuk, tugas dosen adalah mengarahkan,

memotivasi, memperlancar, dan mengevaluasi proses belajar mandiri

mahasiswa, sehingga temu kelas akan diisi dengan hal-hal yang

bersifat konseptual dan temu kelas akan merupakan ajang konfirmasi

pemahaman mahasiswa terhadap materi dan tugas yang harus

dikerjakan di luar jam temu kelas.

6. Konsep Memiliki Buku

Buku merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

balajar. Buku adalah sumber pengetahuan yang harus dibaca, ditulisi,

dicoret-coret, ditempeli artikel, dan “diajak berdialog”, sehingga buku

tersebut akan menjadi bagian dari pada seseoran. Jika buku yang

dibeli tetap bersih dan tidak pernah diajak bedialog, maka seseorang

sebenarnya hanya memiliki kertas bergambar garis dan huruf dan

seandainya buku tersebut hilang, maka tidak ada rasa lain kehilangan

apapun karena buku yang sama dapat segera dibeli di beli toko buku.

Lain halnya jika buku tersebut telah dibaca dan dipahami serta diberi

tanda-tanda khusus pada bagian-bagian yang dianggap penting dan

(36)

seperti kehilangan kekasih. Sementara itu ada juga yang membeli

buku kemudian memberinya sampul dan membuka serta

membacanya secara hati-hati agar buku tersebut tidak rusak dengan

harapan setelah selesai digunakan untuk menempuh suatu kuliah,

buku tersebut dapat dijual kembali.

7. Kemampuan Berbahasa

Kemampuan berbahasa dan menggunakan bahasa sebagai alat

ekspresi buah pikiran bukan merupakan ketrampilan suatu yang

gifted, tetapi merupakan ketrampilan yang harus dipelajari dengan penuh kesadaran. Namun banyak mahasiswa yang merasa dapat

berbahasa (bahasa Indonesia khususnya) bukan karena

mempelajarinya secara sadar akan tetapi memperolehnya secara

ilmiah. Jika seseorang ingin mencapai dan menikmati pikiran-pikiran

dan gagasan-gagasan ilmiah, maka bahasa yang dikuasai secara

alamiah harus ditingkatkan manjadi bahasa ilmiah.

2.2.2.3.Faktor-Faktor yang Mempengarui Proses Dan Hasil Belajar

Faktor-faktor yang mempengarui proses dan hasil belajar adalah

(Bahri, Syaiful, 2000: 142-147)

1. Faktor Luar

a. Lingkungan

1) Lingkungan alami seperti keadaan suhu, kelembaban udara,

akan berpengaruh terhadap proses dan hassil belajar. Belajar

pada keadaan udara yang segar akan lebih baik hasilnya

(37)

2) Lingkungan sosial, baik yang berwujud manusia dan

representasinya (wakilnya), maupun yang berwujud hal-hal

lain yang langsung berpengaruh terhadap proses dan hasil

belajar. Seseorang langsung berpaengaruh terhadap proses

dan hasil belajar. Misalnya seseorang yang sedang belajar

memecahkan soal akan terganggu, bila ada orang lain yang

mondar-mandir didekatnya, keluar masuk kamarnya atau

bercakap-cakap didekat tempat belajar itu, sehingga kurang

konsentrasi.

3) Lingkungan sosial yang lain seperti suara mesin pabrik,

hiruk pikuk lalu lintas juga berpengaruh terhadap proses dan

hasil belajar. Oleh sebab itu, gedung sekolah didirikan

ditempat yang jauh daru keramaian agar tidak terganggu

proses belajar mengajar.

b. Instrumental

Faktor - faktor instrumental adalah faktor yang

penggunaanya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang

diharapkan. Faktor ini berfungsi sebagai saran untuk tercapainya

tujuan-tujuan belajar yang direncanakan.

1) Kurikulum

Suatu rangkaian garis besar kuliah

2) Program

Meliputi pengaturan mata pelajaran dan kuliah, serta

(38)

3) Sarana dan fasilitas

Gedung perlengkepan belajar

4) Guru (tenaga kerja)

Seseorang menyampaikan pengetahuannya kepada

siswa agar mudah dipahami.

2. Faktor Dalam

a. Kondisi fisiologi

Kondisi fisiologis secara umumnya sangat berpengaruh

terhadap seseorang dalam keadaan kelelahan. Disamping kondisi

fisiologi umum itu, hal yang tidak kalah pentingnya adalah

kondisi panca indra, terutama penglihatan dan pendengaran.

Sebagian besar yang dipelajari manusia, dipelajarinya

dengan mempergunakan penglihatan dan pendengaran. Orang

belajar dengan membaca, melihat contoh atau model, melakukan

observasi, mengamati hasil eksperimen, mendengarkan

keterangan guru, mendengarakan ceramah, dan sebagainya.

Karena pentingnya peranan penglihatan dan pendengaran,

maka dalam lingkungan pendidikan formal orang melakukan

berbagai penelitian untuk menemukan bentuk dan cara

penggunaan alat peraga yang dapat dilihat dan didengar.

b. Kondisi psikologi

1) Minat

Kalau seseorang tidak berminat untuk mempelajari

(39)

berhasil dengan baik dalam mempelajari hal tersebut,

sebaliknya kalau seseorang mempelajari sesuatu dengan

minat, maka dapat diharapkan bahwa hasilnya akan jauh

lebih baik. Karena itu persoalan yang biasa timbul adalah

bagaimana mengusahakan agar hal yang disajikan sebagai

pengalaman belajar tersebut dapat menarik minat para siswa.

2) Kecerdasan

Kecedasan besar peranannya dalam berhasil dan

tidaknya seseorang dalam mempelajari sesuatu atau

mengikuti program pendidikan.

3) Bakat

Bakat merupakan faktor yang besar pengaruhnya

terhadap proses dan hasil belajar pada bidang yang sesuai

dengan bakat seseorang, memperbesar kemungkinan

berhasilnya usaha tersebut.

4) Motivasi

Motivasi adalah kondisi psikologi yang mendorong

seseorang untuk melakukan sesuatu. Jadi motivasi adalah

dorongan mahasiswa untuk belajar agar tujuannya dapat

tercapai.

5) Kemampuan kognitif

Kemampuan seseorang dalam melakukan persepsi,

dalam mengingat dan berfikir, besar pengaruhnya terhadap

(40)

2.2.3. Prestasi Akademik

2.2.3.1.Pengertian Prestasi Akademik

Dalam kamus besar bahasa Indonesia prestasi akademik adalah

hasil pelajaran yang diperoleh dari kegiatan persekolahan yang bersifat

kognitif dan biasanya ditentukan melalui pengukuran dan penilaian

(Anton, 1989: 700)

Prestasi akademik adalah salah satu ukuran yang dipakai untuk

menilai proses belajar atau merupakan nilai hasil studi dari seluruh mata

kuliah yang telah ditempuh atas prestasi belajarnya (Hanifah,Abdullah

dalam Afifah, 2004: 20).

Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh seseorang dalam

mengikuti kegiatan atas belajar-mengajar dalam jangka waktu tertentu

atau setelah menyelesaikan suatu program tertentu. Prestasi belajar ini

biasanya dinyatakan dalam bentuk nilai yang tercantum dalam buku

kemajuan belajar atau Kartu Hasil Studi (KHS).

2.2.3.2.Faktor-Faktor Yang Mempengarui Prestasi Akademik

Faktor-faktor yang mempengarui prestasi belajar mahasiswa

(Hamalik, 1990: 117-125).

1. Faktor Yang Bersumber Dari Diri Sendiri

Yaitu faktor yang bersumber dari diri mahasiswa sendiri,

seperti tidak mempunyai tujuan yang jelas, kurangnya minat terhadap

bahan pelajara, kesehatan yang sering terganggu, kecakapan

mengikuti pelajaran, kebiasaan belajar dan kurangnya penguasaan

(41)

2. Faktor Yang Bersumber Dari Lingkungan Belajar

Faktor yang bersumber dari lingkungan belajar, seperti cara

member pelajaran, kurangnya bahan pelajaran, kurangnya alat-alat

sebagai penunjang balajar, pelajaran tidak sesuai dengan kemampuan,

dan penyelenggaraan perkuliahan terlalu padat.

3. Faktor Yang Bersumber Dari Lingkungan Keluarga

Yaitu masalah kemampuan ekonomi, masalah broken home dan kurangnya control dari orang tua.

4. Faktor Yang Bersumber Dari Masyarakat

Faktor yang bersumber dari masyarakat yaitu seperti

gangguan dari jenis kelamin lain, yaitu hubungan antara laki-laki

dengan perempuan, bekerja disamping kuliah, aktif berorganisasi, dan

tidak dapat mengatur rekreasi dan waktu istirahat.

2.2.4. Pengaruh Perilaku Belajar Terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa Akuntansi

Keberhasilan mahasiswa dalam belajar atau dalam prestasi

akademik, dapat dilihat dari kebiasaan-kebiasaan mahasiswa, seperti

mengikuti pelajaran, kebiasaan membaca buku, kunjungan ke perpustakaan,

dan kebiasaan menghadapi ujian. Kebiasaan-kebiasaan seperti itu tidak

dapat dipisahkan dari mahasiswa. Dimana keberhasilan mahasiswa

dipengarui oleh kebiasaan atau perilaku mahaasiswa itu sendiri dalam

belajar. Semakin baik perilaku belajar mahasiswa, maka semakin baik atau

(42)

mengerti dan menguasai materi yang dipelajari sehingga lebih siap dalam

ujian dan prestasi akademiknya meningkat. Dengan tingginya prestasi dan

wawasan akademik, mahasiswa yang bbelajar akuntasi benar-benar dapat

menjadi professional (Suwarjono, 2004: 40).

2.2.5. Pengaruh Antara Variabel Bebas dan Variabel Terikat

2.2.5.1.Pengaruh Kebiasaan Mengikuti Kuliah Dengan Prestasi Akademik Dalam hal ini, teori yang mendukung adalah teori generalisasi dan

teori bahaviorisme. Teori generalisasi menekankan kompleksitas dari apa yang dipelajari dan menekankan kepada pembentukan pengertian

(concept formation) yang dihubungkan dengan pengalaman-pengalaman lain (Hamalik, 2001: 34). Sedangkan teori behavioralisme adalah studi tentang kekuatan manusia yang menjelaskan secara seksama dan

memberikan program pendidikan yang memuaskan. Maka dari itu,

mengikuti tidaknya dalam pelajaran akan berpengaruh terhadap prestasi

akademik mahasiswa. Seorang mahasiswa yang tidak terbiasa mengikuti

pelajaran akan kesulitan dalam memahami pelajaran pada waktu ujian.

Mahasiswa tidak bisa mengerjakan soal ujian karena belum mengerti

betul materi yang akan diujikan, sehingga keadaan tersebut akan

berpengaruh terhadap prestasi akademik mahasiswa.

2.2.5.2.Pengaruh Kebiasaan Membaca Buku Teks Dengan Prestasi Akademik

Membaca merupakan suatu kegiatan belajar mahasiswa yang

banyak memakan waktu dan memerlukan pemikiran sepenuhnya. Dengan

(43)

yang penuh pesona, memahami khasanah kearifan yang banyak nikmat,

dan mengembangkan berbagai kepandaian lainya yang amat berguna

untuk kelak mencapai sukses dalam kehidupan.

Teori gestalt mengatakan bahwa individu berada dalam keseimbangan akan mendorong terjadinya tingkah laku. Selain itu Teori

ini juga menyebutkan bahwa belajar mengutamakan aspek pemahaman

terhadap situasi problematik dan belajar menitikberatkan pada situasi

sekarang (Hamalik, 2001: 41), yang berarti biasa dan tidaknya mahasiswa

membaca buku akan berpengaruh terhadap mahasiswa itu sendiri.

Seorang mahasiswa yang sering membaca buku, akan lebih menguasai

dan memahami isi dari buku tersebut dan akan lebih mudah mengerjakan

ujian, dan ini akan berpengaruh terhadap prestasi akademiknya.

2.2.5.3.Pengaruh Kunjungan Ke Perpustakaan Dengan Prestasi Akademik Perpustakaan adalah salah satu lingkungan belajar yang sangat

baik dikampus. Pertama, suasana di situ adalah suasana belajar, keadaan

yang tenang, dan orang datang kesana untuk belajar. Orang-orang lain

yang datang kesana turut mendorong kita untuk giat belajar. Kedua,

sumber informasi yang diperlukan terdapat di sana pengunjung

perpustakaan (mahasiswa) dengan mudah dapat memperoleh buku yang

diperlukan. Ketiga, dengan mudah kita dapat memperoleh bantuan dari

petugas perpustakaan yang tugasnya antara lain membantu mahasiswa

untuk mendapatkan tugas yang diperlukan.

Adapun teori yang mendukung adalah teori behaviorisme

(44)

(tingkah laku manusia) besar pengaruhnya terhadap masalah belajar.

Belajar ditafsirkan sebagai latihan-latihan hubungan antara stimulus dan

respon yang akan menimbulkan kebiasaan-kebiasaan dalam belajar dan

dalam hal ini adalah kebiasaan-kebiasaan dalam belajar dan dalam hal ini

adalah kebiasaan berkunjung ke perpustakaan. Semakin sering

mahasiswa berkunjung ke perpustakaan maka mahasiswa tersebut akan

terdorong untuk sering membaca dan belajar, lebih menguasai dan lebih

siap menghadapi ujian sehingga berpengaruh terhadap prestasi akademik.

2.2.5.4.Pengaruh Kebiasaan Menghadapi Ujian Dengan Prestasi Akademik Teori disiplin formal (The formal discipline teory) mengatakan, bahwa ingatan, sikap, pertimbangan, imajinasi dapat diperkuat melalui

latihan-latihan akademis (Hamalik, 2001: 34). Teori mental state yang dikembangkan oleh J. Herbat juga mengatakan bahwa manusia terdiri dari

kesan-kesan atau tanggapan-tanggapan yang masuk melalui pengindaran

yang bersosiasi satu sama lain dan membentuk mental atau kesadaran

manusia. Kesan-kesan (materi pelajaran) akan mudah diungkapkan

kembali apabila kesan-kesan itu akan tertanam dengan kuat dalam ruang

kesadaran. Dan sebaliknya apabila kesan-kesan itu lemah maka lebih

mudah lupa (Hamalik, 2001: 37).

Hubungan kebiasaan menghadapi ujian terhadap prestasi

akademik mahasiswa yaitu, semakin baik persiapan belajar dalam

mengahadapi ujian maka semakin mampu menguasai dan mendalami

pelajaran, mampu mengerjakan soal ujian dengan baik dalam ruang

(45)

2.3. Kerangka Pikir

Untuk memudahkan analisis dan menguji hipotesis, maka dapat

digambarkan dalam suatu bagan kerangka pikir, ynag disajikan pada gambar

[image:45.612.150.502.226.506.2]

2.3, sebagai berikut.

Gambar 2.3. Diagram Kerangka Pikir

2.4. Hipotesis

Berdasarkan landasan teori dan kerangka pikir di atas, maka dapat

disusun hipotesis, yaitu sebagai berikut:

Diduga perilaku belajar yang meliputi kebiasaan mengikuti kuliah,

kebiasaan membaca buku teks, kunjungan ke perpustakaan, dan kebiasaan Kebiasaan mengikuti kuliah

(X1)

Kebiasaan membaca buku teks (X2)

Kunjungan ke perpustakaan (X3)

Kebiasaan menghadapi ujian (X4)

Prestasi Akademik (Y)

(46)

menghadapi ujian berpengaruh terhadap prestasi akademik mahasiswa

(47)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Definisi operasional dan pengukuran variabel berisi pernyataan

tentang pengoperasionalan atau pendefinisian konsep-konsep penelitian

menjadi variabel-variabel penelitian termasuk penetapan cara dan satuan

pengukuran variabel didasarkan atau dapat bersumber dari teori yang ada,

hasil penelitian terdahulu, maupun pengalaman empiris serta fakta yang ada

(Afifah, 2004: 38).

3.1.1. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada

suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti, atau

menspesifikasikan kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang

diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel tersebut (Nazir, 2003:

126).

Berdasarkan uraian di atas penelitian ini akan menggunakan empat

variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel terikat yang

digunakan adalah prestasi akademik, sedangkan variabel bebasnya adalah

perilaku belajar yang meliputi:

1. Kebiasaan mengikuti kuliah (X1)

2. Kebiasaan membaca buku teks (X2)

3. Kunjungan ke perpustakaan (X3)

4. Kebiasaan menghadapi ujian (X4)

(48)

Definisi operasional dari variabel yang digunakan dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

Variabel Bebas (X)

1. Kebiasaan mengikuti kuliah (X1)

Kebiasaan mengikuti pelajaran yaitu seberapa besar perhatian

dan keaktifan sorang mahasiswa dalam belajar diperkuliahan.

Indikator untuk mengukur variabel kebiasaan mengikuti kuliah

yang digunakan adalah:

a. Membuat catatan / pertanyaan

b. Cara mengerjakan latihan dan mendiskusikan dengan teman

c. Meminta penjelasan

d. Mengejar ketinggalan materi

e. Didorong untuk memenuhi kewajiban

2. Kebiasaan membaca buku teks (X2)

Kebiasaan membaca buku teks yaitu berapa lama seorang

mahasiswa membaca setiap hari dan jenis bacaan yang dibacanya.

Indikator untuk mengukur variabel kebiasaan membaca buku

teks, yang digunakan adalah:

a. Persiapan bahan sebelum kuliah

b. Membaca sebagai mengerti

c. Cara memahami bacaan

d. Memberi tanda bagian yang penting

(49)

3. Kunjungan Ke perpustakaan (X3)

Yang dimaksud dengan kunjungan ke perpustakaan yaitu

seberapa sering seorang mahasiwa ke perpustakaan setiap minggunya.

Indikator untuk mengukur variabel kunjungan ke perpustakaan,

yang digunakan adalah:

a. Memanfaatkan waktu luang

b. Bertahan membaca diperpustakaan

c. Meminjam buku setiap berkunjung

d. Ke perpustakaan secara teratur

e. Meminjam secara teratur

4. Kebiasaan Menghadapi Ujian (X4)

Kebiasaan menghadapi ujian yaitu bagaimana persiapan belajar

seorang mahasiswa sebelum ujian tiba.

Indikator untuk mengukur variabel kebiasaan menghadapi

ujian, yang digunakan adalah:

a. Membaca catatan secara teratur

b. Belajar teratur, baik dan disiplin

c. Berlatih mengerjakan soal

d. Suka atau tidak suka tetap belajar

(50)

Variabel Terikat Prestasi Akademik (Y)

Prestasi akademik (IPK) yaitu hasil yang telah dicapai atau hasil

yang telah diperoleh subyek belajar dengan jalan keuletan dan ketekunan

kerja.

Indikator untuk mengukur variabel Prestasi akademik, yang

digunakan adalah:

a. Kemampuan menyelesaikan tugas

b. Meningkatkan nilai

c. Bersemangat dalam meraih sesuatu

d. Meningkatkan prestasi belajar

e. Bersaing dengan teman

3.1.2. Pengukuran Variabel

Pengukuran variabel menggunakan skala likert, di mana skala ini

merupakan metode yang mengukur sikap dengan menyatakan setuju atau

ke-tidaksetujuan-nya terhadap subyek, obyek, atau kejadian tertentu. Skala

likert umumnya menggunakan lima angka penilaian, yaitu (1) sangat setuju,

(2) setuju, (3) netral, (4) tidak setuju, (5) sangat tidak setuju. Urutan setuju

dan tidak setuju dapat dibalik mulai dari sangat setuju sampai dengan

sangat tidak setuju (Indriantoro dan Supomo, 2002: 104). Dengan demikian

tipe data yang digunakan adalah tipe interval (jogiyanto, 2007: 66). Tipe

nilai data skala interval yaitu bernilai klasifikasi, order (ada urutannya) dan

(51)

Berdasarkan pengukuran variabel di atas dapat ditunjukkan bahwa

nilai (1) menunjukkan kurang adanya perilaku belajar pada mahasiswa

akuntansi sehingga dapat menimbulkan tingkat prestasi akademik yang

rendah, sedangkan nilai (5) menunjukkan perilaku belajar yang baik

sehingga dapat menimbulkan tingkat prestasi akademik yang tinggi.

3.2. Teknik Penentuan Sampel

3.2.1. Populasi

Populasi merupakan kelompok subjek atau objek yang memiliki

ciri– ciri karakteristik tertentu yang berbeda dengan kelompok subjek atau

objek yang lain, dan kelompok tersebut akan dikenai generalisasi dari hasil

penelitian (Sumarsono, 2004: 44).

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Akuntansi

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur angkatan tahun

2006, 2007, dan 2008 tahun ajaran 2009-2010 dengan jumlah 1186 orang

(sumber: Admik Rektorat UPN “Veteran” Jawa Timur). Berikut ini

rangkuman populasi penelitian :

Tahun 2006 : 428

Tahun 2007 : 405

Tahun 2008 : 352

Dengan alasan angkatan tahun 2006, 2007, dan 2008 sudah

mengalami proses belajar yang lebih lama dan akan menghadapi dunia

(52)

3.2.2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang karekteristiknya hendak

diselidiki dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi (Djarwanto dan

Subagyo, 2000: 108). Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam

penelitian ini menggunakan simple random sampling, yaitu suatu cara pengambilan sampel di mana kita tidak memilih-milih individu yang

dijadikan anggota sampel (Djarwanto dan Subagyo, 2001: 111).

Untuk mengetahui jumlah responden yang akan dijadikan sampel

digunakan rumus slovin, yaitu sebagai berikut :

n = 2

1 Ne N

(Umar, 2002 : 74)

Dimana :

n = Ukuran sampel

N = Ukuran populasi

e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan

pengambilan sample yang masih dapat ditolelir atau diinginkan

(e = 10%).

Cara Perhitungan :

n = 2

) 1 , 0 .( 1186 1 1186  = ) 01 , 0 .( 1186 1 1186 

= 92 responden

Berdasarkan dari perhitungan di atas, maka jumlah anggota sampel

(53)

Metode pemilihan sampel secara simple random sampling memberikan kesempatan yang sama yang bersifat tak terbatas pada setiap

elemen populasi untuk dipilih sebagai sampel (Indriantoro dan Supomo,

2002: 124). Dengan demikian, pengambilan sampel pada mahasiswa

jurusan Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa

Timur dilakukan dengan memilih Sembilan puluh dua mahasiswa sebagai

sampel dari jumlah populasi 1186 mahasiswa.

3.3. Teknik Pengumpulan Data 3.3.1. Jenis Data

a. Data Primer

Data yang didapat dalam penyusunan penelitian ini adalah

data primer. Data primer merupakan sumber data penelitian yang

diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui

perantara). Data primer secara khusus dikumpulkan oleh peneliti

untuk menjawab pertanyaan penelitian dalam bentuk kuesioner

(Indriantoro dan Supomo, 2002: 147).

b. Data Sekunder

Adalah data primer yang diolah lebih lanjut dan disajikan,

baik oleh pengumpul data primer atau pihak lain. Jadi data

sekunder merupakan data yang secara tidak langsung berhubungan

dengan responden yang diselidiki dan merupakan pendukung bagi

penelitian yang dilakukan. Data sekunder dalam penelitian ini

(54)

jumlah seluruh mahasiswa beserta IPK masing-masing mahasiswa

untuk tahun ajaran 2009/2010 semester ganjil.

3.3.2. Sumber Data

Sumber data merupakan asal mula pengambilan data. Sumber data

dalam penelitian ini doperoleh dari pengisisan kuesioner pada mahasiswa

Jurusan Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa

Timur angkatan tahun 2006, 2007 dan 2008.

3.3.3. Teknik pengumpulan Data

Metode pengumpulan data atau metode survei merupakan metode

pengumpulan data primer yang menggunakan pertanyaan lisan dan tulisan.

Metode ini memerlukan adanya kontak atau hubungan antar peneliti dengan

subyek (responden) penelitian untuk memperoleh data yang diperlukan

(Indriantoro dan Supomo, 2002: 152).

Metode pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini

adalah dengan menyebarkan kuesioner pada para mahasiswa Jurusan

Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada

responden. Jawaban responden atas semua pertanyaan dalam kuesioner

kemudian dicatat/direkam. Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang

telah dirumuskan sebelumnya yang akan responden jawab, biasanya dalam

(55)

Dalam penelitian ini yang mengisi kuesioner adalah para mahasiswa

Jurusan Akuntansi Angkatan 2006, 2007 dan 2008 Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3.4. Uji Kualitas Data 3.4.1. Uji Validitas Data

Uji validitas menunjukan seberapa nyata suatu pengujian, mengukur

apa yang seharusnya diukur. Validitas berhubungan dengan ketepatan alat

ukur (kuesioner) untuk melakukan tugasnya mencapai sasarannya

(Jogiyanto, 2007: 120). Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan

pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur

oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2002 : 135)

Dasar analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu jika nilai

rhitung > rtabel dan nilai r positif, maka butir atau item pertanyaan tersebut

adalah valid (Ghozali, 2002 : 135)

3.4.2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah jawaban yang

diberikan responden dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Dengan

perkataan lain, hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran

dua kali atau lebih terhadap objek dan alat pengukur yang sama

(56)

jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari

waktu ke waktu (Ghozali, 2002 : 132).

Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai Cronbach Alpha >

0,60, maka butir atau item pertanyaan tersebut adalah reliabel (Ghozali,

2002 : 133)

3.4.3. Uji Normalitas

Merupakan suatu alat uji yang digunakan untuk menguji apakah dari

variabel – variabel yang digunakan dalam model regresi berdistribusi

normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi

normal, dapat diuji dengan metode Kolmogorov Smirnov

Dasar analisis yang digunakan yaitu nilai signifikansi atau nilai

probabilitasnya (Asymp sig (2-tailed) > 5%, maka butir atau item pertanyaan tersebut adalah berdistribusi normal(Sumarono, 2004 :40)

3.5. Asumsi Klasik

Persamaan regresi linier berganda harus bersifat BLUE (Best Linier Unbiased Estimator), artinya pengambilan keputusan melalui uji regrasi ini tidak bias (Sesuai dengan tujuan Untuk mengambil keputusan BLUE, maka

harus dipenuhi diantaranya tiga asumsi klasik yang tidak boleh dilanggar oleh

persamaan tersebut, yaitu (Gujarati, 1999 : 153)

3.5.1. Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu

model regresi linier ada korelasi antara korelasi pengganggu pada

(57)

Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi

dengan cara uji Durbin-Watson (DW test), tetapi dalam penelitian ini

data yang digunakan bukan data time series, sehingga untuk Uji

Autokorelasi tidak dilakukan. (Gujarati, 1999 : 201).

3.5.2. Multikolineritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam

persamaan regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas.

Salah satu cara untuk mengetahui adanya multikoliniaritas adalah

dengan melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor).

Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai VIF (Variance Inflation Factor) < 10, maka hal ini berarti dalam persamaan regresi tidak ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau bebas

Multikolinieritas (Ghozali, 2002 : 57-59)

3.5.3. Heteroskedasitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lainnya. Salah satu cara untuk mendeteksi

ada atau tidak adanya heteroskedastisitas adalah dengan uji korelasi rank spearman

Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai Sig (2-tailed) > 0,05, maka hal ini berarti dalam model regresi tidak terjadi

ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan

(58)

3.6. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis 3.6.1. Teknik Analisis

Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda

dengan model persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut :

Y = a+ b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e

(Djarwanto, 2000: 309)

Keterangan :

Y = Prestasi akademik

a = Konstanta

X1 = Kebiasaan mengikuti kuliah

X2 = Kebiasaan membaca buku teks

X3 = Kunjungan ke perpustakaan

X4 = Pengetahuan Auditor

b1…4 = Kebiasaan menghadapi ujian

e = Standart Error

3.6.2. Uji Hipotesis

3.6.2.1. Uji Kesesuaian Model

Uji F ini digunakan untuk mengetahui sesuai tidaknya model

regresi yang dihasilkan guna melihat pengaruh perilaku belajar yang

meliputi kebiasaan mengikuti kuliah, kebiasaan membaca buku teks,

kunjungan ke perpustakaan, dan kebiasaan menghadapi ujian terhadap

prestasi akademik. Ghozali (2001: 47)

Hipotesis Statistik

1. Ho : b1 = 0, menunjukkan model regresi yang dihasilkan tidak cocok

(59)

kebiasaan mengikuti kuliah, kebiasaan membaca buku

teks, kunjungan ke perpustakaan, dan kebiasaan

menghadapi ujian terhadap prestasi akademik.

H1 : b1 ≠ 0, menunjukkan model regresi yang dihasilkan cocok guna

melihat pengaruh perilaku belajar yang meliputi

kebiasaan mengikuti kuliah, kebiasaan membaca buku

teks, kunjungan ke perpustakaan, dan kebiasaan

menghadapi ujian terhadap prestasi akademik.

2. Tingkat signifikan yang digunakan adalah 0,05.

3. Kriteria keputusan

i. Jika nilai probabilitas > 0,05,, maka H0 diterima dan H1 ditolak

yang berarti model regresi yang dihasilkan tidak cocok guna

melihat pengaruh perilaku belajar yang meliputi kebiasaan

mengikuti kuliah, kebiasaan membaca buku teks, kunjungan ke

perpustakaan, dan kebiasaan menghadapi ujian terhadap prestasi

akademik.

ii. Jika nilai probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima

yang berarti model regresi yang dihasilkan cocok guna melihat

pengaruh perilaku belajar yang meliputi kebiasaan mengikuti

kuliah, kebiasaan membaca buku teks, kunjungan ke

perpustakaan, dan kebiasaan menghadapi ujian terhadap prestasi

(60)

3.6.2.2. Uji Parsial

Uji t ini digunakan untuk mengetahui dan membuktikan secara

empiris pengaruh perilaku belajar yang meliputi kebiasaan mengikuti

kuliah, kebiasaan membaca buku teks, kunjungan ke perpustakaan, dan

kebiasaan menghadapi ujian secara parsial terhadap prestasi akademik.

Ghozali (2001: 47).

Hipotesis Statistik

1. Ho : b1 = 0,

Gambar

Tabel 1.1. Tingkat IPK Mahasiswa
Gambar 2.1. Proses Belajar Mengajar
Gambar 2.2. Hubungan Proses Belajar dan Nilai
Gambar 2.3. Diagram Kerangka Pikir
+7

Referensi

Dokumen terkait

dilakukan untuk mengubah data yang telah tersimpan dengan memilih jabatan. yang akan diubah

Pulau Pramuka saat ini memiliki potensi sebagai tujuan wisata, selain sebagai ibu kota kabupaten, Pulau Pramuka memiliki banyak tempat kegiatan yang dapat dikembangkan

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas penyertaan dan berkatmya sehingga penyusunan Tugas Akhir yang berjudul “ Analisis Kontribusi Pajak Restoran Dalam

Menurut peneliti, ada korelasi yang positif seperti apa yang dikemukakan oleh Soenarko (2000, h.185) faktor-faktor penghambat dalam sebuah implementasi kebijakan

Secara kognitif siswa memiliki kepercayaan bahwa matematika merupakan pelajaran yang sulit, kemudian secara afektif siswa menjadi tidak menyukai atau tidak menyenangi

rlDrm pngdicmFrpdFmtr o phdd an dssd nloEdsih

Penelitian dilakukan dalam lingkup sistem informasi di Koperasi Simpan Pinjam (KSP), karena (1) penerapan sistem informasi yang terkomputerisasi dapat mempermudah kinerja

Dalam mengaplikasikan metode usulan tersebut, peneliti menggunakan studi kasus penjadwalan 3 mata kuliah semester 1 untuk kelas A, B dan C yang dilakukan secara bertahap