i
hidayah, dan karuniaNya yang tak terhingga sehingga saya berkesempatan menimba ilmu hingga jenjang Perguruan Tinggi. Berkat rahmatNya pula memungkinkan saya untuk menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Perilaku Belajar Mahasiswa Terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa Akuntansi di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur ”
Sebagaimana diketahui bahwa penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk dapat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (SE). Walaupun dalam penulisan skripsi ini penulis telah mencurahkan segenap kemampuan yang dimiliki, tetapi penulis yakin tanpa adanya saran dan bantuan maupun dorongan dari beberapa pihak maka skripsi ini tidak akan mungkin dapat tersusun sebagaimana mestinya.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada:
1. Buat Ibunda, Ayahanda dan keluarga tiada kata yang bisa adhik sampaikan selain kata terima kasih yang sebanyak-banyaknya karena udah memberikan kepercayaan, semangat, kasih sayang sampai adhik memperoleh gelar sarjana.. 2. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3. Bapak. Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya.
ii
6. Ibu. Dra. Ec. Diah Hari S, Msi, Ak, selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya, memberikan nasehat, semangat,arahan kepada penulis. Terimakasih Ibu
7. Para Dosen yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis selama menjadi mahasiswa di Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur.
8. My Love ”Glendz” terimakasih atas semuanya, kau selalu ada buat aku saat suka, duka tiada letihnya menemaniku memberikan semangat dan support selama ini sampai aku dinyatakan LULUS. Thank’s n hmmm LOVE U papa... 9. Sahabat-sahabatku kelas sore ”pepmi, prima, eyi, indri, oi, icha, afi, mbah
men, lisa mbak cahya, mbak yanti, mbak ulil.. terimakasih untuk semuanya bahagia sekali bisa mengenal kalian.
10. Sahabat-sahabat kelas pagi ”Corry, ilmi, heny, sri,. Hidupku lebih berwarna karena kalian.
11. Teman-teman kozt RK V J49 ”bu rika, jenk sri, mbak ika, mbak tita” makasih banget,,, u were the best
12. Bapak2, mas2 yang diperpus yang tak bisa ku sebutin satu persatu terimakasih untuk bantuan, support, waktu sampai terselesaikanya sekripsi ini. Thank’s for all..
iii
perbaikan di masa mendatang. Besar harapan penulis, semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi pembaca.
Surabaya, Juli 2010
ii
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan ...
Kata Pengantar ... i
Daftar Isi ... ii
Daftar Gambar ... v
Daftar Tabel ... vi
Daftar Lampiran ... vii
Abstraksi ... x
BAB I : PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Rumusan Masalah ... 6
1.3. Tujuan Penelitian ... 6
1.4. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ... 8
2.1. Penelitian Terdahulu ... 8
2.2. Landasan Teori ... 12
2.2.1. Akuntansi Perilaku ... 12
2.2.1.1. Pengertian Akuntansi Keperilakuan ... 12
2.2.1.2. Dimensi Akuntansi Keperilakuan ... 14
2.2.2. Belajar ... 16
2.2.2.1.Pengertian Belajar ... 16
iii
2.2.2.3.Faktor-Faktor Yang Mempengarui Proses
Dan Hasil Belajar ... 22
2.2.3. Prestasi Akademik ... 26
2.2.3.1.Pengertian Prestasi Akademik... 26
2.2.3.2.Faktor-Faktor Yang Mempengarui Prestasi Akademik ... 26
2.2.4. Pengaruh Perilaku Belajar Terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa Akuntansi ... 27
2.2.5. Pengaruh Antara Variabel Bebas Dengan Variabel Terikat ... 28
2.2.5.1. Pengaruh Kebiasaan Mengikuti Pelajaran Dengan Prestasi Akademik ... 28
2.2.5.2.Pengaruh Kebiasaan Membaca Buku Teks Dengan Prestasi Akademik ... 28
2.2.5.3.Pengaruh Kunjungan Ke Perpustakaan Dengan Prestasi Akademik ... 29
2.2.5.4.Pengaruh Kebiasaan Menghadapi Ujian Dengan Prestasi Akademik ... 30
2.3. Kerangka Pikir ... 31
2.4. Hipotesis ... 31
BAB III : METODE PENELITIAN ... 33
3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 33
iv
3.1.2. Pengukuran Variabel ... 36
3.2. Teknik Penentuan Sampel ... 37
3.2.1. Populasi ... 37
3.2.2. Sampel ... 38
3.3. Teknik Pengumpulan Data ... 39
3.3.1. Jenis Data ... 39
3.3.2. Sumber data ... 40
3.3.3. Pengumpulan Data ... 40
3.4. Uji Kualitas Data ... 41
3.4.1. Uji Validitas ... 41
3.4.2. Uji Reliabilitas ... 41
3.4.3. Uji Normalitas ... 42
3.5. Uji Asumsi Klasik ... 42
3.5.1. Autokorelasi ... 42
3.5.2. Multikorelinieritas ... 43
3.5.3. Heteroskedastisitas ... 43
3.6. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis ... 44
3.6.1. Teknik Analisis ... 44
3.6.2. Uji Hipotesis ... 44
3.6.2.1.Uji Kesesuaian Model ... 44
3.6.2.2.Uji Parsial/Uji t ... 46
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 48
v
4.1.1. Sejarah Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jawa Timur ... 48
4.1.2. Falsafah, Visi, Misi dan Tujuan ... 51
4.1.2.1.Falsafah ... 51
4.1.2.2.Visi Yayasan ... 52
4.1.2.3.Visi Universitas ... 52
4.1.2.4.Misi ... 52
4.1.2.5.Tujuan ... 52
4.1.3. Profil Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jatim ... 53
4.2. Deskripsi Hasil Penelitian ... 53
4.2.1. Rekapitulasi Kebiasaan Mengikuti Kuliah (X1) ... 53
4.2.2. Rekapitulasi Kebiasaan Membaca Buku Teks (X2) ... 54
4.2.3. Rekapitulasi Kunjungan Kepustakaan (X3) ... 55
4.2.4. Rekapitulasi Kebiasaan Mengikuti Ujian (X4) ... 56
4.2.5. Rekapitulasi Prestasi Akademik (Y) ... 56
4.3. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis ... 57
4.3.1. Uji Analisis Data ... 57
4.3.1.1.Uji Validitas, Reliabiltias, Normalitas ... 57
4.3.1.1.1. Uji Validitas ... 57
4.3.1.1.2. Uji Reliabilitas ... 59
4.3.1.1.3. Uji Normalitas ... 60
vi
4.3.2.1.Autokorelasi ... 61
4.3.2.2.Multikolinieritas ... 61
4.3.2.3.Heteroskedastisitas ... 62
4.3.3. Teknik Analisis ... 64
4.3.4. Uji Hipotesis ... 66
4.3.4.1. Uji Kesesuaian Model ... 66
4.3.4.2. Uji Parsial ... 66
4.4. Pembahasan ... 70
4.4.1. Implikasi ... 70
4.4.2. Perbedaan dengan Penelitian Sebelumnya ... 75
4.4.3. Konfirmasi Hasil Penelitian Dengan Tujuan dan Manfaat ... 75
4.4.4. Keterbatasan Penelitian ... 76
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ... 77
5.1. Kesimpulan ... 77
5.2. Saran ... 77 DAFTAR PUSTAKA
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR TABEL
Tabel. 4.1. Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai:
Kebiasaan Mengikuti Kuliah (X1) ... 54
Tabel. 4.2. Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai : Kebiasaan Membaca Buku Teks (X2) ... 54
Tabel. 4.3. Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai : Kunjungan Keperpustakaan (X3) ... 55
Tabel. 4.4. Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai : Kebiasaan Menghadapi Ujian (X4) ... 56
Tabel. 4.5. Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai : Prestasi Akademik (Y) ... 57
Tabel. 4.6. Hasil Uji Validitas ... 58
Tabel. 4.7. Hasil Uji Reliabilitas ... 59
Tabel. 4.8. Hasil Uji Normalitas ... 60
Tabel. 4.9. Hasil Uji Multkolinieritas ... 62
Tabel. 4.10. Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 63
Tabel 4.11. Hasil Pendugaan Parameter Regresi Linier Berganda ... 64
Tabel 4.12. Hasil Analisis Hubungan Kesesuaian Model ... 67
Tabel. 4.13. Koefisien Determinasi (R square / R2) ... 67
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Jawaban Quisioner Kebiasaan Mengikuti Kuliah (X1) Mahasiswa Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional UPN “Veteran” Jawa Timur
Lampiran 2 : Jawaban Quisioner Kebiasaan Membaca Buku Teks (X2) Mahasiswa Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional UPN “Veteran” Jawa Timur
Lampiran 3 : Jawaban Quisioner Kunjungan Keperpustakaan (X3) Mahasiswa Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional UPN “Veteran” Jawa Timur
Lampiran 4 : Jawaban Quisioner Kebiasaan Menghadapi Ujian (X4) Mahasiswa Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional UPN “Veteran” Jawa Timur
Lampiran 5 : Jawaban Quisioner Prestasi Akademik (Y)
Mahasiswa Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional UPN “Veteran” Jawa Timur
Lampiran 6 : Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Kebiasaan Mengikuti Kuliah (X1) Dengan Program SPSS. 16.0. For Windows
Lampiran 7 : Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Kebiasaan Membaca Buku Teks (X2) Dengan Program SPSS. 16.0. For Windows
x
Lampiran 9 : Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Kebiasaan Menghadapi Ujian (X4) Dengan Program SPSS. 16.0. For Windows
Lampiran 10 : Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Prestasi Akademik (Y) Dengan Program SPSS. 16.0. For Windows
Lampiran 11 : Uji Normalitas Kolmogorov – Smirnov - Test Dengan Program SPSS. 16.0. For Windows Lampiran 12 : Uji Regresi Linier Berganda
Dengan Program SPSS. 12.0. For Windows Lampiran 13 : Uji Nonparametric Correlation Rank Spearman
Dengan Program SPSS. 16.0. For Windows Lampiran 14 : Tabel “r” Product Moment
PENGARUH PERILAKU BELAJAR MAHASISWA TERHADAP
PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA AKUNTANSI
DI UNIVERSITAS PEMBAGUNAN NASIONAL
“VETERAN” JAWA TIMUR
Oleh :
ENDANG SRIATUN Abstrak
Pendidikan merupakan sarana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pada hakekatnya pendidikan merupakan suatu yang dilakukan oleh manusia untuk meningkatkan taraf hidup ke arah yang lebih sempurna. Kualitas manusia berkaitan dengan kualitas pendidikan erat dengan kualitas pendidikan tingkat dasar, menengah, dan tinggi. Belajar merupakan hak setiap orang. Akan tetapi, kegiatan belajar di suatu perguruan tinggi merupakan suatu privilege karena hanya orang yang memenuhi syarat saja yang berhak belajar dilembaga pendidikan tersebut. Prestasi akademik yang dicapai seorang mahasiswa merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruinya, baik dari dalam diri mahasiswa (faktor internal) maupun dari luar diri mahasiswa (faktor eksternal). Pengenalan terhadap faktor-faktor yang mempengarui prestasi akademik diperlukan untuk memahami bagaimana perubahan prestasi, sehingga pada akhirnya menjadi rekomendasi bagi pengambilan kebijaksanaan dalam pendidikan akuntansi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh perilaku belajar yang meliputi kebiasaan mengikuti kuliah, kebiasaan membaca buku teks, kunjungan ke perpustakaan, dan kebiasaan menghadapi ujian berpengaruh terhadap prestasi akademik mahasiswa akuntansi di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Sampel yang digunakan dalam penelitan ini adalah 92 mahasiswa akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur angkatan tahun 2006, 2007, dan 2008 tahun ajaran 2009-2010 dan kuesioner tersebut terdiri dari 25 pernyataan yang dibagi menjadi 5 bagian. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik analisis regresi linier berganda dengan alat bantu komputer, yang menggunakan program SPSS. 16.0 For Windows
Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa Hipotesis I yang menyatakan bahwa diduga kebiasaan mengikuti kuliah, kebiasaan membaca buku teks, kunjungan ke perpustakaan, dan kebiasaan menghadapi ujian berpengaruh terhadap prestasi akademik mahasiswa akuntansi di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, teruji kebenarannya.
Keyword : Kebiasaan mengikuti kuliah, Kebiasaan membaca buku teks, Kunjungan ke perpustakaan, Kebiasaan menghadapi ujian, dan
BEHAVIORAL INFLUENCE LEARN STUDENT TO ACHIEVEMENT of AKADEMIK STUDENT ACCOUNTANCY
IN UNIVERSITY of PEMBAGUNAN NATIONAL "VETERAN" JAWA EAST
Oleh :
ENDANG SRIATUN
Abstrak
Education represent medium to increase the quality of human resource. Intrinsically education represent an conducted by human being to increase level live up at more perfect. Quality of human being relate to the quality of hand in glove education with quality of education of elementary storey;level, middle, and high. Learn to represent rights each and everyone. However, activity learn in an college represent an privilege because only one who just up to standard of rightful claimant learn to be instituted the education. achievement of Akademik reached a student represent result of interaction among various factor which him it, either from in student x'self (internal factor) and also from outside student x'self (factor of eksternal). Recognition to factors which is achievement mempengarui of akademik needed to to comprehend how change of achievement, so that in the end become recommendation to intake of wisdom in education of accountancy. This research aim to to study behavioral influence learn covering habit attend the lecture, habit read textbook, library visit, and habit face test have an effect on to achievement of akademik accountancy student in University National Development " Veteran" East Java.
Sampel which is used in this elite is 92 University National Development accountancy student "Veteran" East Java Generation year 2006, 2007, and 2008 school year 2009-2010 and the kuesioner consist of 25 divided statement become 5 shares. obtained to be data to be analysed by using technique analyse doubled linear regresi by means of ... assist computer, using program of SPSS. 16.0 For Windows.
From result of analysis can be concluded that Hypothesis of I expressing that anticipated by habit attend the lecture, habit read textbook, library visit, and habit face test have an effect on to achievement of akademik accountancy student in University National Development " Veteran" East Java, tested by its truth.
1 1.1. Latar Belakang
Pendidikan merupakan sarana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan yang memadai akan dapat manusia mempunyai kesempatan memperbaiki kehidupannya dan lebih terbuka menerima berbagai inovasi, memperluas cakrawala dan mempertajam pemahaman berbagai fenomena (Afifah,2004: 1)
Pada hakekatnya pendidikan merupakan suatu yang dilakukan oleh manusia untuk meningkatkan taraf hidup ke arah yang lebih sempurna. Pendidikan juga merupakan suatu kekuatan dinamis yang sangat berpengaruh terhadap pengembangan fisik, mental, etika dan seluruh aspek kehidupan manusia (Fauzy, 2008: 1)
tidak hanya terletak pada sarana fisik dan sumber daya manusia yang disediakan, tetapi juga pada pengakuan secara formal bahwa seorang telah menjalani kegiatan belajar dan pelatihan tertentu. Belajar di perguruan tinggi merupakan suatu pilihan diantara berbagai alternatif strategik untuk mencapai tujuan individual. Kesadaran mengenai hal ini akan sangat menentukan sikap dan pandangan belajar diperguruan tinggi (Afifah, 2004: 4)
(El. Qudsy: 2010) Ada dua tujuan dalam proses belajar mengajar di perguruan tinggi, yaitu:
1 Tujuan lembaga pendidik dalam menyadiakan sumber pengetahuan dan pengalaman belajar (knowledge and learning experiences).
2 Tujuan individual mereka yang belajar (mahasiswa)
Masalahnya sekarang adalah apakah tujuan individual seseorang memasuki perguruan tinggi, sering dirasakan belajar di perguruan tinggi lebih merupakan kebutuhan sosial dari ada kebutuhan pengetahuan dan pengalaman belajar. Kesalahan persepsi ini akan menghasilkan suatu sikap dan semangat belajar yang jauh dari harapan (Fajar, 2008: 3).
Tujuan yang ingin dicapai di perguruan tinggi dapat dilihat dalam bentuk unit kegiatan belajar mengajar yang disebut kuliah yang merupakan interaksi antara dosen, mahasiswa dan pengetahuan atau ketrampilan. Kuliah merupakan ajang untuk mengkonfirmasi pemahaman mahasiswa dalam proses belajar mandiri (Fajar, 2008; 3)
eksternal). Pengenalan terhadap faktor-faktor yang mempengarui prestasi akademik diperlukan untuk memahami bagaimana perubahan prestasi, sehingga pada akhirnya menjadi rekomendasi bagi pengambilan kebijaksanaan dalam pendidikan akuntansi. Salah satu faktor yang bersumber dari dalam diri mahasiswa adalah kebiasan belajar, atau tepatnya perilaku belajar yang merupakan kebiasaan belajar individu secara berulang-ulang sehingga menjadi otomatis atau berlangsung secara spontan (Fajar, 2008: 3).
Kebiasaan belajar mahasiswa erat kaitannya dengan penggunaan waktu, baik untuk belajar maupun untuk kegiatan lain yang menunjang belajar. Belajar yang efisien dapat dicapai apabila menggunakan strategi yang tepat, yakni adanya pengaturan waktu, baik waktu mengikuti kuliah, belajar dirumah, belajar bersama atau kelompok, maupun untuk mengikuti ujian. Strategi belajar yang efisien akan mengarah pada hasil belajar yang maksimal. Dorongan untuk membiasakan belajar dengan baik perlu diberikan karena akan mengarah pada suatu pembentukan sikap dalam bertindak. Untuk itu, yang terpenting adalah adanya motivasi dari individu untuk terbiasa belajar secara tepat, efektif dan efisien (Afifah, 2004: 3).
Riset dalam pendidikan akuntansi tidak hanya mengajarkan hasil penelitian kepada mahasiswa saja, tetapi lebih jauh memahami perilaku dan prestasi mahasiswa akuntansi melalui riset, yang pada akhirnya disampaikan kepada mahasiswa akuntansi dalam bentuk kebijaksanaan dan pembaharuan sistem, seperti kurikulum (Afifah, 2004: 3).
kebiasaan-kebiasaan mahasiswa akuntansi, seperti kebiasaan mengikuti pelajaran, kebiasaan membaca buku teks, kunjungan ke perpustakaan, dan kebiasaan menghadapi ujian (Marita, 2008: 4)
Mahasiswa yang memahami kecenderungan gaya belajarnya atau kecenderungannya gaya belajarnya mirip dosen pengampu, akan memiliki IPK yang tinggi atau strategi belajar kelompok memungkinkan kegiatan tutorial di antara mahasiswa sendiri, sehingga diharapkan mengurangi rasa malu untuk bertanya (Pujiningsih, 2009: 230).
Pada penelitian ini akan menguji kembali pengaruh perilaku belajar terhadap prestasi akademik dengan variabel dependen yang digunakan pada penelitian ini yaitu prestasi akademik mahasiswa yang diprosikan dengan rata-rata indeks prestasi kumulatif semester ganjil tahun ajaran 2009-2010 angkatan 2006, 2007 dan 2008. Variabel independen pada penelitian ini adalah perilaku belajar yang dikembangkan menjadi empat komponen yaitu kebiasaan mengikuti pelajaran, kebiasaan membaca buku teks, kunjungan ke perpustakaan, dan kebiasaan menghadapi ujian.
Adapun tabel tentang prestasi akademik Mahasiswa Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional dengan jumlah 1186 orang adalah:
Tabel 1.1. Tingkat IPK Mahasiswa
Jurusan Akuntansi Tahun Ajaran 2009-2010
Universitas Pembangunan Nasional “ Veteran” Jawa Timur
IPK
Tingkat IPK Mahasiswa Semester Ganjil
< 2,50 33%
2,50-3,0 39%
> 3,00 28%
Berdasarkan tabel survey pendahuluan menunjukkan bahwa mahasiswa akuntansi tahun ajaran 2009-2010 rata-rata masih banyak yang memiliki tingkat IPK diantara 2,50-3,0 sebesar 39% dan IPK kurang dari 2,50 sebesar 33%, sedangkan untuk IPK lebih dari 3,00 sebesar 28%. Padahal kita ketahui bahwa untuk bisa bersaing dibursa kerja di butuhkan IPK >3,00, berdasarkan informasi terakhir calon pendaftar BUMN dan PNS dibutuhkan IPK minimal 3,25 untuk Bank dan perusahaan IPK minimal 3,01, hanya perusahaan tertentu saja yang bisa menerima IPK dibawah rata-rata 3,00 (Bursakerja: 2010)
Dari uraian diatas dapat kita ketahui masih minimnya mahasiswa Akuntansi yang mempunyai IPK lebih dari 3,00, hal ini kemungkinan yang bisa disebabkan oleh kebiasaan belajar yang dilakukan mahasiswa. Padahal kebiasaan belajar dan prestasi akademik merupakan manifestasi mahasiswa dalam proses belajar, karena cara belajar yang dipergunakan turut menentukan hasil belajar atau prestasi akademik.
1.2. Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang tersebut di atas, maka dapat dirumuskan suatu masalah, yaitu apakah perilaku belajar yang meliputi kebiasaan mengikuti kuliah, kebiasaan membaca buku teks, kunjungan ke perpustakaan, dan kebiasaan menghadapi ujian berpengaruh terhadap prestasi akademik mahasiswa akuntansi di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur”
1.3. Tujuan penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk mengkaji pengaruh perilaku belajar yang meliputi kebiasaan mengikuti kuliah, kebiasaan membaca buku teks, kunjungan ke perpustakaan, dan kebiasaan menghadapi ujian berpengaruh terhadap prestasi akademik mahasiswa akuntansi di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Kontribusi Teori
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menambah pengetahuan peneliti dan mengembangkan ilmu akuntansi keperilakuan.
2. Kontribusi Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai rujukan yang bermanfaat dalam mengenali mahasiswanya sesuai kematangan mereka untuk menciptakan suasana kelas yang tidak menimbulkan stress kuliah.
3. Kontribusi Kebijakan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu
Dalam menunjang penelitian ini, maka di dukung oleh penelitiaan
terdahulu yang relevan dengan penelitian ini adalah :
1. Afifah (2004) a. Judul:
Pengaruh perilaku belajar terhadap prestasi akademik
mahasiswa di Surabaya
b. Rumusan Masalah :
1) Apakah ada pengaruh perilaku belajar terhadap prestasi
akademik mahasiswa akuntansi di Surabaya ?
2) Apakah di antara faktor kebiasaan mengikuti pelajaran,
kebiasaan membaca buku teks, kunjungan ke perpustakaan,
dan kebiasaan menghadapi ujian, faktor kebiasaan mengikuti
pelajaran merupakan faktor paling dominan berpengaruh
terhadap prestasi akademik mahasiswa di Surabaya ?
c. Hipotesis
Dari perumusan masalah di atas, maka dapat di susun
hipotesis sebagai berikut :
1) Diduga ada pengaruh perilaku belajar terhadap prestasi
akademik mahasiswa akuntansi di Surabaya
2) Diduga kebiasaan mengikuti pelajaran merupakan faktor yang
paling dominan berpengaruh terhadap prestasi akademik
mahasiswa akuntansi di Surabaya.
d. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa secara
parsial variabel kebiasaan mengikuti pelajaran, kebiasaan membaca
buku teks, kunjungan ke perpustakaan dan kebiasaan menghadapi
ujian berpengaruh secara nyata terhadap prestasi akademik dan
secara keseluruhan (simultan) variabel–variabel bebas tersebut
berpengaruh nyata terhadap prestasi akademik.
2. Hastuti (2008) a. Judul :
Analisis perbedaan perilaku belajar dan prestasi akademik
mahasiswa akuntansi regular dan non regular.
b. Rumusan Masalah :
1) Apakah ada perbedaan kebiasaan belajar mahasiswa akuntansi
regular dan non regular Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur ?
2) Apakah ada perbedaan apibility dan effort (kemampuan dan
usaha) mahasiswa akuntansi regular dan non regular UPN
“Veteran” Jawa Timur ?
3) Apakah ada perbedaan intellectual skill keahlian intelektual
mahasiswa akuntansi regular dan non regular UPN “Veteran”
Jawa Timur ?
4) Apakah ada perbedaan prestasi akademik mahasiswa akuntansi
c. Hipotesis
Dari perumusan masalah diatas, maka dapat disusun
hipotesis sebagai berikut :
1) Di duga ada perbedaan kebiasaan belajar mahasiswa akuntansi
reguler dan non reguler UPN “Veteran” Jawa Timur
2) Di duga ada perbedaan ability dan effort (kemampuan dan usaha) mahasisawa akuntansi reguler dan non reguler UPN
“Veteran” Jawa Timur
3) Di duga ada perbedaan intellectual skill (keahlian intelektual) mahasiswa akuntansi reguler dan non reguler UPN “Veteran”
Jawa Timur
4) Di duga ada perbedaan prestasi akademik mahasiswa akuntansi
reguler dan non reguler UPN “Veteran” Jawa Timur
d. Kesimpulan
1) Tidak ada perbedaan kebiasaan belajar mahasiswa akuntansi
reguler dan non reguler UPN “Veteran” Jawa Timur, sehingga
hipotesis pertama tidak teruji kebenarannya.
2) Ada perbedaan ability dan effort (kemampuan dan usaha)
mahasiswa akuntansi reguler dan non reguler UPN “Veteran”
Jawa Timur, sehingga hipotesis kedua teruji kebenarannya.
3) Tidak ada perbedaan intellectual skill (keahlian intelektual) mahasiswa akuntansi reguler dan non reguler UPN “Veteran”
Jawa Timur, sehingga hipotesis ketiga tidak teruji
kebenarannya.
4) Tidak ada perbedaan prestasi akademik mahasiswa akuntansi
reguler dan non reguler UPN “Veteran” Jawa Timur, sehingga
3. Fauziy (2008) a. Judul :
Pengaruh penerapan keberhasilan perilaku belajar terhadap
prestasi belajar (studi kasus pada mahasiswa akuntansi Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur)
b. Rumusan Masalah
1) Apakah dengan penerapan keberhasilan perilaku belajar (study activity), kemempuan dan usaha (ability and effort), serta kemampuan intelektual (intellectual skill) berpengaruh terhadap prestasi belajar yang di raih oleh mahasiswa?
2) Dari faktor–faktor di atas, manakah yang mempunyai pengaruh
lebih dominan terhadap prestasi belajar?
c. Hipotesis
Dari perumusan masalah di atas, maka dapat di susun
hipotesis sebagai berikut :
1) Diduga penerapan keberhasilan perilaku belajar yang meliputi
aktivitas belajar (study activity), kemampuan dan usaha (ability and effort), kemampuan intelektual (intellectual skill) berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa.
2) Diduga kemampuan intelektual (intellectual skill) merupakan faktor yang memberikan pengaruh dominan terhadap prestasi
belajar.
d. Kesimpulan :
Berdasarkan hasil analissis yang di lakukan dapat di ambil
meliputi aktivitas belajar (study activity), kemampuan intelektual (intellectual skill) tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur Dengan
demikiaan di antara faktor aktivitas belajar (study activity), kemampuan dan usaha (ability and effort), dan kemampuan itelektual (intellectual skill), tidak ada yang berpengaruh dominan terhadap prestasi belajar mahasiswa.
2.2. Landasan Teori 2.2.1. Akuntansi perilaku
Awal perkembangan akuntansi keperilakuan menekankan pada
aspek akuntansi manajemen, khususnya pada pembuatan anggaran. Tetapi
domain dalam hal ini terus berkembang dan bergeser kearah akuntansi
keuangan, sistem informasi akuntansi, dan audit. Perkembangan yang pesat
dari akuntansi keperilakuan lebih disebabkan karena akuntansi secara
simultan dihadapkan pada ilmu-ilmu sosial menyeluruh mengenai
bagaimana perilaku manusia mempengarui data akuntansi dan keputusan
bisnis, serta bagaimana akuntansi mempengarui keputusan bisnis dan
perilaku manusia (Iksan dan Ishak, 2005: 16).
2.2.1.1.Pengertian Akuntansi Keperilakuan
Akuntansi merupakan suatu sistem untuk menghasilkan informasi
keuangan yang digunakan oleh para pemakainya dalam proses
pengambilan keputusan bisnis. Tujuan informasi tersebut adalah
mengalokasikan sumber daya yang langka pada aktivitas bisnis dan
ekonomi. Namun pemilihan dan penetapan suatu keputusan bisnis juga
melibatkan aspek-aspek keperilakuan dari pada pengambil keputusan.
Dengan demikian, akuntansi tidak dapat dilepaskan dari aspek perilaku
manusia serta kebutuhan orgnisasi akan informasi yang dapat dihasilkan
oleh akuntansi (Iksan dan Ishak, 2005: 1).
Menurut Siegel dan Marconi (1989), ilmu keperilakuan mencakup
bidang riset manapun yang mempelajari, baik melalui metode
eksperimentasi maupun observasi, perilaku dari manusia dalam
lingkungan fisik maupun sosial. Tujuan dari ilmu perilakuan adalah untuk
memahami, menjelaskan, dan memprediksikan perilaku manusia sampai
pada generalisasi yang ditetapkan mengenai perilaku manusia yang
didukung oleh bukti empiris yang dikumpulkan secara impersonal melalui
prosedur yang terbuka untuk peninjauan maupun replikasi dan dapat
diverifikasi oleh ilmuwan lainnya yang tertarik (Iksan dan Ikshan, 2005:
25).
Ilmu keperilakuan mempunyai kaitan dengan penjelasan dan
prediksi keperilakuan manusia. Akuntansi keperilakuan menghubungkan
antara keperilakuan manusia dengan akuntansi. Akuntansi keperilakuan
diterapkan dengan praktis menggunakan riset ilmu perilakuan untuk
menjelaskan dan memprediksi perilaku manusia (Iksan dan Ishak, 2005:
27).
Riset akuntansi keperilakuan menurut Iksan dan Ishak (2005: 9)
individu, kelompok, dan organisasi bisnis, terutama yang berhubungan
proses informasi akuntansi dan audit. Riset akuntansi keperilakuan
meliputi masalah yang berhubungan dengan:
1. Pembuatan keputusan dan pertimbangan oleh akuntan dan auditor.
2. Pengaruh dari fungsi akuntansi, seperti paartisipasi dalam penyusunan
anggaran, karakteristik sistem informasi, fungsi audit terhadap
perilaku, baik karyawan, manajer, investor, maupun wajib pajak.
3. Pengaruh hasil dari fungi tersebut, seperti informasi akuntansi dan
penggunaan pertimbangan dalam pembuatan keputusan.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa akuntansi
keperilakuan merupakan suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari
mengenai perilaku manusia dalam yang berhubungan dengan proses
informasi akuntansi.
2.2.1.2.Dimensi Akuntansi Keperilakuan
Dimensi akuntansi keperilakuan dengan perilaku manusia dan
juga desain, konstruksi, serta penggunaan suatu sistem informasi
akuntansi yang efisien. Akuntansi keperilakuan, serta penggunaan suatu
sistem informasi akuntansi yang efisien. Akuntansi keperilakuan, dengan
mempertimbangkan hubungan antara perilaku manusia dan sistem
akuntansi, mencerminkan dimensi sosial dan budaya manusia dalam suatu
organisasi (Iksan dan Ishak, 2005: 23).
Ruang lingkup akuntansi keperilakuan menurut Iksak dan
Ishak(2005: 24), yang meliputi antara lain:
1. Aplikasi dari konsep ilmu keperilakuan terhadap desain dan
2. Studi reaksi manusia terhadap format dan isi laporan akuntansi.
3. Cara dengan mana informasi diproses untuk membantu dalam
pengambilan keputusan.
4. Pengembangan teknik pelaporan yang dapat mengkomunikasikan
perilaku para pemakai data.
5. Pengembangan strategi untuk memotivasi dan mempengarui perilaku,
cita-cita, serta tujuan dari orang-orang yang menjalani organisasi.
Secara umum ruang lingkup dari akuntansi keperilakuan menurut
Iksan dan Ishak (2005: 24) dapat dibagi menjadi tiga bidang besar, yaitu
sebagai berikut :
1. Pengaruh perilaku manusia berdasarkan desain, konstruksi, dan
penggunaan sistem akuntansi.
Bidang dari akuntansi keperilakuan ini memppunyai kaitan
dengan sistem dan filosofi manajemen yang mempengarui sifat dasar
pengendalian akuntansi yang berfungsi dalam organisasi.
2. Pengaruh sistem akuntansi terhadap perilaku manusia.
Bidang dari akuntansi keperilakuan ini berkenaan dengan
bagaimana sistem akuntansi mempengarui motivasi, produktivitas,
pengambilan keputusan, kepuasan kerja, serta kerja sama.
3. Metode untuk memprediksi dan strategi untuk mengubah perilaku
manusia.
Bidang ketiga dari akuntansi ini mempunyai hubungan dengan
cara sistem akuntansi digunakan sehingga akan mempengaruhi
2.2.2. Belajar
Suwarjono (2004: 11) menyatakan bahwa belajar di perguruan
tinggi merupakan suatu pilihan srategik dalam mencapai tujuan individual
seseorang. Semangat, cara belajar, dan sikap mahasiswa terhadap belajar
sangat dipengarui oleh kesadaran akan adanya tujuan individual dan tujuan
lembaga pendidikan yang jelas. Keselarasan tujuan akan menjadikan belajar
di perguruan tinggi merupakan kegiatan yang menyenangkan tanpa
meninggalkan scientific vigor perguruan tinggi.
2.2.2.1.Pengertian Belajar
Dalam kamus bahasa Indonesia disebutkan bahwa perilaku belajar
adalah tanggapan atau reaksi individu dan gerakan atau sikap, tidak saja
badan atau ucapan (Aditya, 2003: 327).
Perilaku manusia adalah perilaku yang dimiliki oleh manusia
dipengaruhi oleh adat, sikap, emosi, nilai, etika, kekuasaan, prestasi,
persuasi, dan atau genetika (Wikipedia, 2010).
Iksan dan Ishak (2005: 29) mengatakan bahwa perilaku
menekankan pada interaksi antara orang-orang dan bukan pada
rangsangan fiisik serta diterangkan dalam hubungannya dengan ilmu
sosial, dan ilmu dinamika sosial.
Konsep atau pengertian belajar sangat beragam dan tergantung
dari sisi pandang setiap orang yang mengamatinya. Belajar merupakan
salah satu konsep menarik dalam teori-teori psikologi dan pendidikan,
Definisi belajar diantaranya adalah:
1. Belajar merupakan kegiatan individual, kegiatan yang sengaja dipilih
secara sadar karena seseorang mempunyai tujuan individual tertentu
(Suwarjono, 2004: 12).
2. Belajar merupakan proses perubahan dari belum mampu menjadi
sudah mampu dan terjadi dalam jangka waktu tertentu (Irwanto,
1997: 105).
3. Belajar adalah suatu usaha atau kegiatan yang bertujuan mengadakan
perubahan di dalam diri seseorang mencakup perubahan tingkah laku,
sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan, ketrampilan, dan sebagainya
(Mudzakir, 1997: 34).
4. Belajar adalah perubahan yang relative permanen dalam perilaku atau
potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang
diperkuat (Wikipedia, 2010).
5. Belajar dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh
individu untuk memperoleh perubahan perilaku baru secara
keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam
berinteraksi dengan lingkungannya (Wikipedia, 2010).
Berdasarkan pengertian yang telah dikemukakan di atas dapat
disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang komplek yang
dilakukan oleh seseorang dari tidak tahu menjadi tahu, untuk memperoleh
perubahan tingkah laku yang lebih baik secara keseluruhan akibat
interaksi dengan lingkungan. Sedangkan perilaku belajar menurut
Rampengan (1997) dalam Afifah (2004: 15) sering disebut juga kebiasaan
belajar yang merupakan dimensi belajar yang dilakukan individu secara
2.2.2.2.Aspek Belajar
Apapun tujuan yang ingin dicapai melalui belajar di perguruan
tinggi, akhirnya tujuan tersebut harus dicapai dalam bentuk unit kegiatan
belajar mengajar yang disebut kuliah. Kuliah merupakan bentuk interaksi
antara dosen, mahasiswa, dan pengetahuan / ketrampilan. Pemahaman
dan persepsi mengenai hubungan ketiga faktor tersebut sangat
menentukan keberhasilan proses belajar (Suwarjono, 2004: 1)
Beberapa aspek yang berkaitan dengan kegiatan konkret belajar
menurut Suwarjono (2004: 2) antara lain:
1. Makna Kuliah
Arti kuliah pada umumnya diperoleh mahasiswa bukan karena
kesadaranya tentang arti kuliah yang sebenarnya tetapi karena
pengalaman mahasiswa dalam mengikuti kuliah. Mahasiswa dan
dosen mempunyai kedudukan yang sama dalam akses terhadap
pengetahuan seperti yang ditunjukkan oleh gambar 2.1. Dosen
berbeda dengan mahasiswa karena wawasan dan pengalaman
pengalaman berharga yang dimiliknya yang berkaitan dengan
pengetahuan tersebut. Dengan demikian, kuliah harus diartikan
sebagai forum untuk mengkonfirmasi pemahaman mahasiswa
[image:32.612.190.427.583.695.2]terhadap pengetahuan yang bebas tersebut
Gambar 2.1. Proses Belajar Mengajar
Sumber : Suwarjono (2004: 3)
Mahasiswa Dosen
2. Fungsi Temu Kelas
Proses belajar merupakan kegiatan yang terencana dan kuliah
merupakan kegiatan untuk memperkuat pemahaman mahasiswa
terhadap materi pengetahuan sebelum hasil kegiatan belajar mandiri.
Bila ada awal temu kelas mahasiswa telah menyiapkan diri
sebelumnya maka mahasiswa telah mempunyai pengetahuan awal
yang cukup memadai. Kesepakatan antara dosen dan mahasiswa
dalam bentuk rencana/program belajar dan silabus merupakan
keharuan dalam penyelenggaraan pendidikan. Sehingga, kuliah atau
temu kelas akan diartikan sebagai ajang untuk berbagi pegetahuan
dan pengalaman antara dosen dan mahasiswa.
3. Pengalaman Belajar atau Nilai
Nilai yang diperoleh peserta didik mempunyai fungsi ganda,
yaitu sebagai ukuran keberhasilan peserta didik dalam mempelajari
mata kuliah dan sekaligus sebagai alat evaluasi keberhasilan mata
kuliah itu sendiri. Dalam hal tertentu, nilai yang diperoleh mahasiswa
memang merupakan indikator kesuksesan mahasiswa dalam
menempuh kuliah, tetapi mungkin bukan merupakan ukuran
keberhasilan pencapaian tujuan atau sasaran pengajaran mata kuliah
dalam mengubah pengetahuan, perilaku, atau kepribadian mahasiswa
termasuk penalarannya. Bagi mahasiswa yang mempunyai tujuan
individual yang jelas, nilai buku merupakan tujuan tetapi lebih
merupakan konsekuensi logis dari apa yang dilakukannya selama
memungkinkan seseorang mahasiswa dapat memperoleh nilai tinggi
tanpa mahasiswa tersebut mengalami proses belajar yang semestinya
maka mata kuliah dan proses belajarnya sebenarnya belum
mengajarkan apapun kepada mahasiswa. Hubungan antara nilai dan
[image:34.612.155.493.255.333.2]proses belajar dapat ditunjukkan dalam gambar 2.2.
Gambar 2.2. Hubungan Proses Belajar dan Nilai Alat evaluasi
Tanpa proses belajar
Sumber : Suwarjono (2004: 5)
Gambar 2.2. menunjukkan bahwa apabila penyelenggaraan
kuliah memungkinkan seorang mahasiswa dapat memperoleh nilai
tinggi tanpa mahasiswa tersebut menjalani proses balajar yang
semestinya, maka matakuliah dan proses belajarnya sebenarnya
belum mengajarkan apa-apa kepada mahasiswa. Apabila proses
belajar dianggap hal yang penting daripada sekedar nilai ujian, maka
pengendalian proses belajar harus menjadi perhatian utama. Persepsi
mahasiswa yang keliru mengenai hal ini akan menyebabkan
mahasiswa merasa frustasi menjalankan proses belajar.
4. Konsepsi tentang Dosen
Dalam proses belajar-mengajar yang efektif, dosen semestinya
harus dipandang sebagai seorang manajer kelas. Sumber pengetahuan
utama adalah buku, perpustakaan, artikel dalam majalah, hasil
penelitian, dan media cetak atau audio visual lainnya. Dalam
teknologi pendidikan, dikatakan bahwa dosen bertindak sebagai
director, facilitator, motivator, dan evaluator proses belajar. Nilai Ujian
5. Kemandirian Dalam Belajar
Kemandirian belajar adalah hasil suatu proses dan
pengalaman belajar itu sendiri. Kemandirian belajar harus dimulai
sejak pertama kali mahasiswa memasuki perguruan tinggi. Hal ini
dimungkinkan jika terdapat buku pegangan yang dimemadai yang
dapat dijadikan pegangan bersama antara dosen dan mahasiswa. Agar
kemandirian dapat terbentuk, tugas dosen adalah mengarahkan,
memotivasi, memperlancar, dan mengevaluasi proses belajar mandiri
mahasiswa, sehingga temu kelas akan diisi dengan hal-hal yang
bersifat konseptual dan temu kelas akan merupakan ajang konfirmasi
pemahaman mahasiswa terhadap materi dan tugas yang harus
dikerjakan di luar jam temu kelas.
6. Konsep Memiliki Buku
Buku merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
balajar. Buku adalah sumber pengetahuan yang harus dibaca, ditulisi,
dicoret-coret, ditempeli artikel, dan “diajak berdialog”, sehingga buku
tersebut akan menjadi bagian dari pada seseoran. Jika buku yang
dibeli tetap bersih dan tidak pernah diajak bedialog, maka seseorang
sebenarnya hanya memiliki kertas bergambar garis dan huruf dan
seandainya buku tersebut hilang, maka tidak ada rasa lain kehilangan
apapun karena buku yang sama dapat segera dibeli di beli toko buku.
Lain halnya jika buku tersebut telah dibaca dan dipahami serta diberi
tanda-tanda khusus pada bagian-bagian yang dianggap penting dan
seperti kehilangan kekasih. Sementara itu ada juga yang membeli
buku kemudian memberinya sampul dan membuka serta
membacanya secara hati-hati agar buku tersebut tidak rusak dengan
harapan setelah selesai digunakan untuk menempuh suatu kuliah,
buku tersebut dapat dijual kembali.
7. Kemampuan Berbahasa
Kemampuan berbahasa dan menggunakan bahasa sebagai alat
ekspresi buah pikiran bukan merupakan ketrampilan suatu yang
gifted, tetapi merupakan ketrampilan yang harus dipelajari dengan penuh kesadaran. Namun banyak mahasiswa yang merasa dapat
berbahasa (bahasa Indonesia khususnya) bukan karena
mempelajarinya secara sadar akan tetapi memperolehnya secara
ilmiah. Jika seseorang ingin mencapai dan menikmati pikiran-pikiran
dan gagasan-gagasan ilmiah, maka bahasa yang dikuasai secara
alamiah harus ditingkatkan manjadi bahasa ilmiah.
2.2.2.3.Faktor-Faktor yang Mempengarui Proses Dan Hasil Belajar
Faktor-faktor yang mempengarui proses dan hasil belajar adalah
(Bahri, Syaiful, 2000: 142-147)
1. Faktor Luar
a. Lingkungan
1) Lingkungan alami seperti keadaan suhu, kelembaban udara,
akan berpengaruh terhadap proses dan hassil belajar. Belajar
pada keadaan udara yang segar akan lebih baik hasilnya
2) Lingkungan sosial, baik yang berwujud manusia dan
representasinya (wakilnya), maupun yang berwujud hal-hal
lain yang langsung berpengaruh terhadap proses dan hasil
belajar. Seseorang langsung berpaengaruh terhadap proses
dan hasil belajar. Misalnya seseorang yang sedang belajar
memecahkan soal akan terganggu, bila ada orang lain yang
mondar-mandir didekatnya, keluar masuk kamarnya atau
bercakap-cakap didekat tempat belajar itu, sehingga kurang
konsentrasi.
3) Lingkungan sosial yang lain seperti suara mesin pabrik,
hiruk pikuk lalu lintas juga berpengaruh terhadap proses dan
hasil belajar. Oleh sebab itu, gedung sekolah didirikan
ditempat yang jauh daru keramaian agar tidak terganggu
proses belajar mengajar.
b. Instrumental
Faktor - faktor instrumental adalah faktor yang
penggunaanya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang
diharapkan. Faktor ini berfungsi sebagai saran untuk tercapainya
tujuan-tujuan belajar yang direncanakan.
1) Kurikulum
Suatu rangkaian garis besar kuliah
2) Program
Meliputi pengaturan mata pelajaran dan kuliah, serta
3) Sarana dan fasilitas
Gedung perlengkepan belajar
4) Guru (tenaga kerja)
Seseorang menyampaikan pengetahuannya kepada
siswa agar mudah dipahami.
2. Faktor Dalam
a. Kondisi fisiologi
Kondisi fisiologis secara umumnya sangat berpengaruh
terhadap seseorang dalam keadaan kelelahan. Disamping kondisi
fisiologi umum itu, hal yang tidak kalah pentingnya adalah
kondisi panca indra, terutama penglihatan dan pendengaran.
Sebagian besar yang dipelajari manusia, dipelajarinya
dengan mempergunakan penglihatan dan pendengaran. Orang
belajar dengan membaca, melihat contoh atau model, melakukan
observasi, mengamati hasil eksperimen, mendengarkan
keterangan guru, mendengarakan ceramah, dan sebagainya.
Karena pentingnya peranan penglihatan dan pendengaran,
maka dalam lingkungan pendidikan formal orang melakukan
berbagai penelitian untuk menemukan bentuk dan cara
penggunaan alat peraga yang dapat dilihat dan didengar.
b. Kondisi psikologi
1) Minat
Kalau seseorang tidak berminat untuk mempelajari
berhasil dengan baik dalam mempelajari hal tersebut,
sebaliknya kalau seseorang mempelajari sesuatu dengan
minat, maka dapat diharapkan bahwa hasilnya akan jauh
lebih baik. Karena itu persoalan yang biasa timbul adalah
bagaimana mengusahakan agar hal yang disajikan sebagai
pengalaman belajar tersebut dapat menarik minat para siswa.
2) Kecerdasan
Kecedasan besar peranannya dalam berhasil dan
tidaknya seseorang dalam mempelajari sesuatu atau
mengikuti program pendidikan.
3) Bakat
Bakat merupakan faktor yang besar pengaruhnya
terhadap proses dan hasil belajar pada bidang yang sesuai
dengan bakat seseorang, memperbesar kemungkinan
berhasilnya usaha tersebut.
4) Motivasi
Motivasi adalah kondisi psikologi yang mendorong
seseorang untuk melakukan sesuatu. Jadi motivasi adalah
dorongan mahasiswa untuk belajar agar tujuannya dapat
tercapai.
5) Kemampuan kognitif
Kemampuan seseorang dalam melakukan persepsi,
dalam mengingat dan berfikir, besar pengaruhnya terhadap
2.2.3. Prestasi Akademik
2.2.3.1.Pengertian Prestasi Akademik
Dalam kamus besar bahasa Indonesia prestasi akademik adalah
hasil pelajaran yang diperoleh dari kegiatan persekolahan yang bersifat
kognitif dan biasanya ditentukan melalui pengukuran dan penilaian
(Anton, 1989: 700)
Prestasi akademik adalah salah satu ukuran yang dipakai untuk
menilai proses belajar atau merupakan nilai hasil studi dari seluruh mata
kuliah yang telah ditempuh atas prestasi belajarnya (Hanifah,Abdullah
dalam Afifah, 2004: 20).
Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh seseorang dalam
mengikuti kegiatan atas belajar-mengajar dalam jangka waktu tertentu
atau setelah menyelesaikan suatu program tertentu. Prestasi belajar ini
biasanya dinyatakan dalam bentuk nilai yang tercantum dalam buku
kemajuan belajar atau Kartu Hasil Studi (KHS).
2.2.3.2.Faktor-Faktor Yang Mempengarui Prestasi Akademik
Faktor-faktor yang mempengarui prestasi belajar mahasiswa
(Hamalik, 1990: 117-125).
1. Faktor Yang Bersumber Dari Diri Sendiri
Yaitu faktor yang bersumber dari diri mahasiswa sendiri,
seperti tidak mempunyai tujuan yang jelas, kurangnya minat terhadap
bahan pelajara, kesehatan yang sering terganggu, kecakapan
mengikuti pelajaran, kebiasaan belajar dan kurangnya penguasaan
2. Faktor Yang Bersumber Dari Lingkungan Belajar
Faktor yang bersumber dari lingkungan belajar, seperti cara
member pelajaran, kurangnya bahan pelajaran, kurangnya alat-alat
sebagai penunjang balajar, pelajaran tidak sesuai dengan kemampuan,
dan penyelenggaraan perkuliahan terlalu padat.
3. Faktor Yang Bersumber Dari Lingkungan Keluarga
Yaitu masalah kemampuan ekonomi, masalah broken home dan kurangnya control dari orang tua.
4. Faktor Yang Bersumber Dari Masyarakat
Faktor yang bersumber dari masyarakat yaitu seperti
gangguan dari jenis kelamin lain, yaitu hubungan antara laki-laki
dengan perempuan, bekerja disamping kuliah, aktif berorganisasi, dan
tidak dapat mengatur rekreasi dan waktu istirahat.
2.2.4. Pengaruh Perilaku Belajar Terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa Akuntansi
Keberhasilan mahasiswa dalam belajar atau dalam prestasi
akademik, dapat dilihat dari kebiasaan-kebiasaan mahasiswa, seperti
mengikuti pelajaran, kebiasaan membaca buku, kunjungan ke perpustakaan,
dan kebiasaan menghadapi ujian. Kebiasaan-kebiasaan seperti itu tidak
dapat dipisahkan dari mahasiswa. Dimana keberhasilan mahasiswa
dipengarui oleh kebiasaan atau perilaku mahaasiswa itu sendiri dalam
belajar. Semakin baik perilaku belajar mahasiswa, maka semakin baik atau
mengerti dan menguasai materi yang dipelajari sehingga lebih siap dalam
ujian dan prestasi akademiknya meningkat. Dengan tingginya prestasi dan
wawasan akademik, mahasiswa yang bbelajar akuntasi benar-benar dapat
menjadi professional (Suwarjono, 2004: 40).
2.2.5. Pengaruh Antara Variabel Bebas dan Variabel Terikat
2.2.5.1.Pengaruh Kebiasaan Mengikuti Kuliah Dengan Prestasi Akademik Dalam hal ini, teori yang mendukung adalah teori generalisasi dan
teori bahaviorisme. Teori generalisasi menekankan kompleksitas dari apa yang dipelajari dan menekankan kepada pembentukan pengertian
(concept formation) yang dihubungkan dengan pengalaman-pengalaman lain (Hamalik, 2001: 34). Sedangkan teori behavioralisme adalah studi tentang kekuatan manusia yang menjelaskan secara seksama dan
memberikan program pendidikan yang memuaskan. Maka dari itu,
mengikuti tidaknya dalam pelajaran akan berpengaruh terhadap prestasi
akademik mahasiswa. Seorang mahasiswa yang tidak terbiasa mengikuti
pelajaran akan kesulitan dalam memahami pelajaran pada waktu ujian.
Mahasiswa tidak bisa mengerjakan soal ujian karena belum mengerti
betul materi yang akan diujikan, sehingga keadaan tersebut akan
berpengaruh terhadap prestasi akademik mahasiswa.
2.2.5.2.Pengaruh Kebiasaan Membaca Buku Teks Dengan Prestasi Akademik
Membaca merupakan suatu kegiatan belajar mahasiswa yang
banyak memakan waktu dan memerlukan pemikiran sepenuhnya. Dengan
yang penuh pesona, memahami khasanah kearifan yang banyak nikmat,
dan mengembangkan berbagai kepandaian lainya yang amat berguna
untuk kelak mencapai sukses dalam kehidupan.
Teori gestalt mengatakan bahwa individu berada dalam keseimbangan akan mendorong terjadinya tingkah laku. Selain itu Teori
ini juga menyebutkan bahwa belajar mengutamakan aspek pemahaman
terhadap situasi problematik dan belajar menitikberatkan pada situasi
sekarang (Hamalik, 2001: 41), yang berarti biasa dan tidaknya mahasiswa
membaca buku akan berpengaruh terhadap mahasiswa itu sendiri.
Seorang mahasiswa yang sering membaca buku, akan lebih menguasai
dan memahami isi dari buku tersebut dan akan lebih mudah mengerjakan
ujian, dan ini akan berpengaruh terhadap prestasi akademiknya.
2.2.5.3.Pengaruh Kunjungan Ke Perpustakaan Dengan Prestasi Akademik Perpustakaan adalah salah satu lingkungan belajar yang sangat
baik dikampus. Pertama, suasana di situ adalah suasana belajar, keadaan
yang tenang, dan orang datang kesana untuk belajar. Orang-orang lain
yang datang kesana turut mendorong kita untuk giat belajar. Kedua,
sumber informasi yang diperlukan terdapat di sana pengunjung
perpustakaan (mahasiswa) dengan mudah dapat memperoleh buku yang
diperlukan. Ketiga, dengan mudah kita dapat memperoleh bantuan dari
petugas perpustakaan yang tugasnya antara lain membantu mahasiswa
untuk mendapatkan tugas yang diperlukan.
Adapun teori yang mendukung adalah teori behaviorisme
(tingkah laku manusia) besar pengaruhnya terhadap masalah belajar.
Belajar ditafsirkan sebagai latihan-latihan hubungan antara stimulus dan
respon yang akan menimbulkan kebiasaan-kebiasaan dalam belajar dan
dalam hal ini adalah kebiasaan-kebiasaan dalam belajar dan dalam hal ini
adalah kebiasaan berkunjung ke perpustakaan. Semakin sering
mahasiswa berkunjung ke perpustakaan maka mahasiswa tersebut akan
terdorong untuk sering membaca dan belajar, lebih menguasai dan lebih
siap menghadapi ujian sehingga berpengaruh terhadap prestasi akademik.
2.2.5.4.Pengaruh Kebiasaan Menghadapi Ujian Dengan Prestasi Akademik Teori disiplin formal (The formal discipline teory) mengatakan, bahwa ingatan, sikap, pertimbangan, imajinasi dapat diperkuat melalui
latihan-latihan akademis (Hamalik, 2001: 34). Teori mental state yang dikembangkan oleh J. Herbat juga mengatakan bahwa manusia terdiri dari
kesan-kesan atau tanggapan-tanggapan yang masuk melalui pengindaran
yang bersosiasi satu sama lain dan membentuk mental atau kesadaran
manusia. Kesan-kesan (materi pelajaran) akan mudah diungkapkan
kembali apabila kesan-kesan itu akan tertanam dengan kuat dalam ruang
kesadaran. Dan sebaliknya apabila kesan-kesan itu lemah maka lebih
mudah lupa (Hamalik, 2001: 37).
Hubungan kebiasaan menghadapi ujian terhadap prestasi
akademik mahasiswa yaitu, semakin baik persiapan belajar dalam
mengahadapi ujian maka semakin mampu menguasai dan mendalami
pelajaran, mampu mengerjakan soal ujian dengan baik dalam ruang
2.3. Kerangka Pikir
Untuk memudahkan analisis dan menguji hipotesis, maka dapat
digambarkan dalam suatu bagan kerangka pikir, ynag disajikan pada gambar
[image:45.612.150.502.226.506.2]2.3, sebagai berikut.
Gambar 2.3. Diagram Kerangka Pikir
2.4. Hipotesis
Berdasarkan landasan teori dan kerangka pikir di atas, maka dapat
disusun hipotesis, yaitu sebagai berikut:
Diduga perilaku belajar yang meliputi kebiasaan mengikuti kuliah,
kebiasaan membaca buku teks, kunjungan ke perpustakaan, dan kebiasaan Kebiasaan mengikuti kuliah
(X1)
Kebiasaan membaca buku teks (X2)
Kunjungan ke perpustakaan (X3)
Kebiasaan menghadapi ujian (X4)
Prestasi Akademik (Y)
menghadapi ujian berpengaruh terhadap prestasi akademik mahasiswa
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Definisi operasional dan pengukuran variabel berisi pernyataan
tentang pengoperasionalan atau pendefinisian konsep-konsep penelitian
menjadi variabel-variabel penelitian termasuk penetapan cara dan satuan
pengukuran variabel didasarkan atau dapat bersumber dari teori yang ada,
hasil penelitian terdahulu, maupun pengalaman empiris serta fakta yang ada
(Afifah, 2004: 38).
3.1.1. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada
suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti, atau
menspesifikasikan kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang
diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel tersebut (Nazir, 2003:
126).
Berdasarkan uraian di atas penelitian ini akan menggunakan empat
variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel terikat yang
digunakan adalah prestasi akademik, sedangkan variabel bebasnya adalah
perilaku belajar yang meliputi:
1. Kebiasaan mengikuti kuliah (X1)
2. Kebiasaan membaca buku teks (X2)
3. Kunjungan ke perpustakaan (X3)
4. Kebiasaan menghadapi ujian (X4)
Definisi operasional dari variabel yang digunakan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
Variabel Bebas (X)
1. Kebiasaan mengikuti kuliah (X1)
Kebiasaan mengikuti pelajaran yaitu seberapa besar perhatian
dan keaktifan sorang mahasiswa dalam belajar diperkuliahan.
Indikator untuk mengukur variabel kebiasaan mengikuti kuliah
yang digunakan adalah:
a. Membuat catatan / pertanyaan
b. Cara mengerjakan latihan dan mendiskusikan dengan teman
c. Meminta penjelasan
d. Mengejar ketinggalan materi
e. Didorong untuk memenuhi kewajiban
2. Kebiasaan membaca buku teks (X2)
Kebiasaan membaca buku teks yaitu berapa lama seorang
mahasiswa membaca setiap hari dan jenis bacaan yang dibacanya.
Indikator untuk mengukur variabel kebiasaan membaca buku
teks, yang digunakan adalah:
a. Persiapan bahan sebelum kuliah
b. Membaca sebagai mengerti
c. Cara memahami bacaan
d. Memberi tanda bagian yang penting
3. Kunjungan Ke perpustakaan (X3)
Yang dimaksud dengan kunjungan ke perpustakaan yaitu
seberapa sering seorang mahasiwa ke perpustakaan setiap minggunya.
Indikator untuk mengukur variabel kunjungan ke perpustakaan,
yang digunakan adalah:
a. Memanfaatkan waktu luang
b. Bertahan membaca diperpustakaan
c. Meminjam buku setiap berkunjung
d. Ke perpustakaan secara teratur
e. Meminjam secara teratur
4. Kebiasaan Menghadapi Ujian (X4)
Kebiasaan menghadapi ujian yaitu bagaimana persiapan belajar
seorang mahasiswa sebelum ujian tiba.
Indikator untuk mengukur variabel kebiasaan menghadapi
ujian, yang digunakan adalah:
a. Membaca catatan secara teratur
b. Belajar teratur, baik dan disiplin
c. Berlatih mengerjakan soal
d. Suka atau tidak suka tetap belajar
Variabel Terikat Prestasi Akademik (Y)
Prestasi akademik (IPK) yaitu hasil yang telah dicapai atau hasil
yang telah diperoleh subyek belajar dengan jalan keuletan dan ketekunan
kerja.
Indikator untuk mengukur variabel Prestasi akademik, yang
digunakan adalah:
a. Kemampuan menyelesaikan tugas
b. Meningkatkan nilai
c. Bersemangat dalam meraih sesuatu
d. Meningkatkan prestasi belajar
e. Bersaing dengan teman
3.1.2. Pengukuran Variabel
Pengukuran variabel menggunakan skala likert, di mana skala ini
merupakan metode yang mengukur sikap dengan menyatakan setuju atau
ke-tidaksetujuan-nya terhadap subyek, obyek, atau kejadian tertentu. Skala
likert umumnya menggunakan lima angka penilaian, yaitu (1) sangat setuju,
(2) setuju, (3) netral, (4) tidak setuju, (5) sangat tidak setuju. Urutan setuju
dan tidak setuju dapat dibalik mulai dari sangat setuju sampai dengan
sangat tidak setuju (Indriantoro dan Supomo, 2002: 104). Dengan demikian
tipe data yang digunakan adalah tipe interval (jogiyanto, 2007: 66). Tipe
nilai data skala interval yaitu bernilai klasifikasi, order (ada urutannya) dan
Berdasarkan pengukuran variabel di atas dapat ditunjukkan bahwa
nilai (1) menunjukkan kurang adanya perilaku belajar pada mahasiswa
akuntansi sehingga dapat menimbulkan tingkat prestasi akademik yang
rendah, sedangkan nilai (5) menunjukkan perilaku belajar yang baik
sehingga dapat menimbulkan tingkat prestasi akademik yang tinggi.
3.2. Teknik Penentuan Sampel
3.2.1. Populasi
Populasi merupakan kelompok subjek atau objek yang memiliki
ciri– ciri karakteristik tertentu yang berbeda dengan kelompok subjek atau
objek yang lain, dan kelompok tersebut akan dikenai generalisasi dari hasil
penelitian (Sumarsono, 2004: 44).
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Akuntansi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur angkatan tahun
2006, 2007, dan 2008 tahun ajaran 2009-2010 dengan jumlah 1186 orang
(sumber: Admik Rektorat UPN “Veteran” Jawa Timur). Berikut ini
rangkuman populasi penelitian :
Tahun 2006 : 428
Tahun 2007 : 405
Tahun 2008 : 352
Dengan alasan angkatan tahun 2006, 2007, dan 2008 sudah
mengalami proses belajar yang lebih lama dan akan menghadapi dunia
3.2.2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang karekteristiknya hendak
diselidiki dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi (Djarwanto dan
Subagyo, 2000: 108). Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan simple random sampling, yaitu suatu cara pengambilan sampel di mana kita tidak memilih-milih individu yang
dijadikan anggota sampel (Djarwanto dan Subagyo, 2001: 111).
Untuk mengetahui jumlah responden yang akan dijadikan sampel
digunakan rumus slovin, yaitu sebagai berikut :
n = 2
1 Ne N
(Umar, 2002 : 74)
Dimana :
n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi
e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan
pengambilan sample yang masih dapat ditolelir atau diinginkan
(e = 10%).
Cara Perhitungan :
n = 2
) 1 , 0 .( 1186 1 1186 = ) 01 , 0 .( 1186 1 1186
= 92 responden
Berdasarkan dari perhitungan di atas, maka jumlah anggota sampel
Metode pemilihan sampel secara simple random sampling memberikan kesempatan yang sama yang bersifat tak terbatas pada setiap
elemen populasi untuk dipilih sebagai sampel (Indriantoro dan Supomo,
2002: 124). Dengan demikian, pengambilan sampel pada mahasiswa
jurusan Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur dilakukan dengan memilih Sembilan puluh dua mahasiswa sebagai
sampel dari jumlah populasi 1186 mahasiswa.
3.3. Teknik Pengumpulan Data 3.3.1. Jenis Data
a. Data Primer
Data yang didapat dalam penyusunan penelitian ini adalah
data primer. Data primer merupakan sumber data penelitian yang
diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui
perantara). Data primer secara khusus dikumpulkan oleh peneliti
untuk menjawab pertanyaan penelitian dalam bentuk kuesioner
(Indriantoro dan Supomo, 2002: 147).
b. Data Sekunder
Adalah data primer yang diolah lebih lanjut dan disajikan,
baik oleh pengumpul data primer atau pihak lain. Jadi data
sekunder merupakan data yang secara tidak langsung berhubungan
dengan responden yang diselidiki dan merupakan pendukung bagi
penelitian yang dilakukan. Data sekunder dalam penelitian ini
jumlah seluruh mahasiswa beserta IPK masing-masing mahasiswa
untuk tahun ajaran 2009/2010 semester ganjil.
3.3.2. Sumber Data
Sumber data merupakan asal mula pengambilan data. Sumber data
dalam penelitian ini doperoleh dari pengisisan kuesioner pada mahasiswa
Jurusan Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur angkatan tahun 2006, 2007 dan 2008.
3.3.3. Teknik pengumpulan Data
Metode pengumpulan data atau metode survei merupakan metode
pengumpulan data primer yang menggunakan pertanyaan lisan dan tulisan.
Metode ini memerlukan adanya kontak atau hubungan antar peneliti dengan
subyek (responden) penelitian untuk memperoleh data yang diperlukan
(Indriantoro dan Supomo, 2002: 152).
Metode pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini
adalah dengan menyebarkan kuesioner pada para mahasiswa Jurusan
Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada
responden. Jawaban responden atas semua pertanyaan dalam kuesioner
kemudian dicatat/direkam. Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang
telah dirumuskan sebelumnya yang akan responden jawab, biasanya dalam
Dalam penelitian ini yang mengisi kuesioner adalah para mahasiswa
Jurusan Akuntansi Angkatan 2006, 2007 dan 2008 Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3.4. Uji Kualitas Data 3.4.1. Uji Validitas Data
Uji validitas menunjukan seberapa nyata suatu pengujian, mengukur
apa yang seharusnya diukur. Validitas berhubungan dengan ketepatan alat
ukur (kuesioner) untuk melakukan tugasnya mencapai sasarannya
(Jogiyanto, 2007: 120). Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan
pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur
oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2002 : 135)
Dasar analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu jika nilai
rhitung > rtabel dan nilai r positif, maka butir atau item pertanyaan tersebut
adalah valid (Ghozali, 2002 : 135)
3.4.2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah jawaban yang
diberikan responden dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Dengan
perkataan lain, hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran
dua kali atau lebih terhadap objek dan alat pengukur yang sama
jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari
waktu ke waktu (Ghozali, 2002 : 132).
Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai Cronbach Alpha >
0,60, maka butir atau item pertanyaan tersebut adalah reliabel (Ghozali,
2002 : 133)
3.4.3. Uji Normalitas
Merupakan suatu alat uji yang digunakan untuk menguji apakah dari
variabel – variabel yang digunakan dalam model regresi berdistribusi
normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi
normal, dapat diuji dengan metode Kolmogorov Smirnov
Dasar analisis yang digunakan yaitu nilai signifikansi atau nilai
probabilitasnya (Asymp sig (2-tailed) > 5%, maka butir atau item pertanyaan tersebut adalah berdistribusi normal(Sumarono, 2004 :40)
3.5. Asumsi Klasik
Persamaan regresi linier berganda harus bersifat BLUE (Best Linier Unbiased Estimator), artinya pengambilan keputusan melalui uji regrasi ini tidak bias (Sesuai dengan tujuan Untuk mengambil keputusan BLUE, maka
harus dipenuhi diantaranya tiga asumsi klasik yang tidak boleh dilanggar oleh
persamaan tersebut, yaitu (Gujarati, 1999 : 153)
3.5.1. Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu
model regresi linier ada korelasi antara korelasi pengganggu pada
Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi
dengan cara uji Durbin-Watson (DW test), tetapi dalam penelitian ini
data yang digunakan bukan data time series, sehingga untuk Uji
Autokorelasi tidak dilakukan. (Gujarati, 1999 : 201).
3.5.2. Multikolineritas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam
persamaan regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas.
Salah satu cara untuk mengetahui adanya multikoliniaritas adalah
dengan melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor).
Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai VIF (Variance Inflation Factor) < 10, maka hal ini berarti dalam persamaan regresi tidak ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau bebas
Multikolinieritas (Ghozali, 2002 : 57-59)
3.5.3. Heteroskedasitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lainnya. Salah satu cara untuk mendeteksi
ada atau tidak adanya heteroskedastisitas adalah dengan uji korelasi rank spearman
Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai Sig (2-tailed) > 0,05, maka hal ini berarti dalam model regresi tidak terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
3.6. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis 3.6.1. Teknik Analisis
Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda
dengan model persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut :
Y = a+ b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e
(Djarwanto, 2000: 309)
Keterangan :
Y = Prestasi akademik
a = Konstanta
X1 = Kebiasaan mengikuti kuliah
X2 = Kebiasaan membaca buku teks
X3 = Kunjungan ke perpustakaan
X4 = Pengetahuan Auditor
b1…4 = Kebiasaan menghadapi ujian
e = Standart Error
3.6.2. Uji Hipotesis
3.6.2.1. Uji Kesesuaian Model
Uji F ini digunakan untuk mengetahui sesuai tidaknya model
regresi yang dihasilkan guna melihat pengaruh perilaku belajar yang
meliputi kebiasaan mengikuti kuliah, kebiasaan membaca buku teks,
kunjungan ke perpustakaan, dan kebiasaan menghadapi ujian terhadap
prestasi akademik. Ghozali (2001: 47)
Hipotesis Statistik
1. Ho : b1 = 0, menunjukkan model regresi yang dihasilkan tidak cocok
kebiasaan mengikuti kuliah, kebiasaan membaca buku
teks, kunjungan ke perpustakaan, dan kebiasaan
menghadapi ujian terhadap prestasi akademik.
H1 : b1 ≠ 0, menunjukkan model regresi yang dihasilkan cocok guna
melihat pengaruh perilaku belajar yang meliputi
kebiasaan mengikuti kuliah, kebiasaan membaca buku
teks, kunjungan ke perpustakaan, dan kebiasaan
menghadapi ujian terhadap prestasi akademik.
2. Tingkat signifikan yang digunakan adalah 0,05.
3. Kriteria keputusan
i. Jika nilai probabilitas > 0,05,, maka H0 diterima dan H1 ditolak
yang berarti model regresi yang dihasilkan tidak cocok guna
melihat pengaruh perilaku belajar yang meliputi kebiasaan
mengikuti kuliah, kebiasaan membaca buku teks, kunjungan ke
perpustakaan, dan kebiasaan menghadapi ujian terhadap prestasi
akademik.
ii. Jika nilai probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima
yang berarti model regresi yang dihasilkan cocok guna melihat
pengaruh perilaku belajar yang meliputi kebiasaan mengikuti
kuliah, kebiasaan membaca buku teks, kunjungan ke
perpustakaan, dan kebiasaan menghadapi ujian terhadap prestasi
3.6.2.2. Uji Parsial
Uji t ini digunakan untuk mengetahui dan membuktikan secara
empiris pengaruh perilaku belajar yang meliputi kebiasaan mengikuti
kuliah, kebiasaan membaca buku teks, kunjungan ke perpustakaan, dan
kebiasaan menghadapi ujian secara parsial terhadap prestasi akademik.
Ghozali (2001: 47).
Hipotesis Statistik
1. Ho : b1 = 0,