• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN

1. Multimedia Interaktif

a. Pengertian Multimedia Interaktif

Secara etimologis multimedia berasal dari bahasa Latin, yaitu diambil dari kata multi yang berarti banyak; bermacam-macam dan medium yang berarti sesuatu yang dipakai untuk menyampaikan atau membawa sesuatu.1 Sedangkan secara istilah, Vaughan dalam Wijaya dkk. berpendapat bahwa multimedia adalah kombinasi dari teks, grafik, suara, animasi, dan video yang disampaikan menggunakan komputer atau alat elektronik lainnya. Kemudian Rada dalam Wijaya dkk. menjelaskan bahwa multimedia merujuk pada perpaduan atau sinkronisasi aliran media.2 Sementara itu menurut Najjar dalam Sajidan multimedia adalah kombinasi tampilan berbagai media yang berbeda seperti teks, grafik, bunyi, dan video (animasi) untuk menyampaikan pesan informasi.3 Dari pendapat beberapa ahli yang telah dikemukakan terdapat kata kunci mengenai multimedia, yaitu adanya perpaduan antara berbagai unsur media, seperti teks, gambar, grafik, sound, animasi, dan video yang digunakan untuk menyampaikan informasi kepada orang lain.

Multimedia hanyalah pengalaman satu arah, bukan dari dua arah. Artinya, pengguna hanya dapat mengerti informasi yang disampaikan, tetapi tidak dapat mengontrolnya. Kemudian muncul multimedia interaktif sebagai bentuk evolusi

1

Yoga Permana Wijaya, Parsaoran S., dan Dedi Rohendi, Efektivitas Pembelajaran Multimedia Interaktif Berbasis Konteks terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran TIK, h. 2, (http://yogapermanawijaya.files.wordpress.com/2012/05/efektivitas-pembelajaran-multimedia-interaktif-berbasis-konteks-terhadap-hasil-belajar-siswa-pada-mata-pelajar.pdf).

2

Ibid.

3

Sajidan, Peningkatan Hasil Pembelajaran Medan Listrik Menggunakan Multimedia Interaktif di SMAN Surakarta, 2012, h. 10, (http://jurnal.pdii.lipi.go.id/ admin/jurnal/1208915.pdf).

4 5 6 7 4 5 6 7

b. Multimedia Interaktif dalam Pembelajaran

Hakikat multimedia interaktif dalam pembelajaran adalah penggabungan media teks, grafik, gambar, suara, video, dan animasi yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (pengetahuan, keterampilan, dan sikap), serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan yang belajar sehingga secara sengaja proses belajar terjadi, bertujuan, dan terkendali.8 Bentuk-bentuk media tersebut digunakan untuk meningkatkan pengalaman belajar agar menjadi lebih konkret. Pengajaran menggunakan media tidak hanya sekadar menggunakan kata-kata (verbal). Sehingga, hasil pengalaman belajar lebih berarti bagi siswa.9 Melalui komponen-komponen yang terdapat di dalam multimedia interaktif, guru mampu memberikan pengalaman yang bersifat konkret kepada siswa. Hal-hal yang bersifat abstrak dapat dikonversi menjadi informasi konkret. Pengalaman belajar yang diperoleh siswa pun akan lebih berarti dengan adanya multimedia interaktif. Karena, pembelajaran yang dilakukan oleh guru tidak hanya berupa informasi yang disampaikan dengan kata-kata (verbal).

Hackbart dalam Soenarto memberikan definisi bahwa multimedia interaktif dalam pembelajaran sebagai suatu program pembelajaran yang melingkupi berbagai sumber yang terintegrasi dari bermacam-macam unsur media dalam program komputer. Program tersebut secara sengaja dirancang dalam bagian-bagian dan secara terstruktur memberi peluang untuk terjadinya interaktivitas antara pengembang program multimedia interaktif dengan para penggunanya secara fleksibel, sehingga terjadi proses belajar.10 Munir dalam Waryanto menjelaskan bahwa komputer menjadi populer sebagai media pengajaran karena komputer memilki keistimewaan yang tidak dimilki oleh media

8

Sajidan,loc. cit.

9

Mohammad Noor Faizin, Penggunaan Model Pembelajaran Interaktif (MMI) pada Konsep Listrik Dinamis untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Memperbaiki Sikap Belajar

Siswa, 2012, h. 38, (http://file.upi.edu/

Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/194704171973032-MULIATI_PURWASASMITA/35_PENGGUNAAN_MODEL_PEMBELAJARAN_MULTIME DIA_INTERAKTIF_(MMI).pdf).

10

Sunaryo Soenarto, Multimedia Pembelajaran, 2012, h. 2-3, (http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/MULTIMEDIA%20PEMBELAJARAN-23Mei2011.pdf).

11

pengajaran lain sebelum adanya komputer. Berikut adalah keistimewaan komputer sebagai media:11

1) Hubungan interaktif, yaitu komputer mampu mewujudkan hubungan antara

stimulusdanresfons,menumbuhkan inspirasi dan meningkatkan minat. 2) Pengulangan, yaitu komputer memberikan fasilitas bagi pengguna untuk

dapat mengulang materi atau bahan pelajaran yang diperlukan, memperkuat proses pembelajaran dan memperbaiki ingatan, serta memiliki kebebasan dalam memilih materi atau bahan pelajaran.

3) Umpan balik dan peneguhan, yaitu media komputer membantu pelajar memperoleh umpan balik (feedback) terhadap pelajaran secara leluasa dan dapat memacu motivasi pelajar dengan peneguhan positif yang diberi apabila pelajar memberikan jawaban.

4) Simulasi dan uji coba, yaitu media komputer dapat mensimulasikan atau menguji coba penyajian bahan pelajaran yang rumit dan teliti.

Komputer dibutuhkan untuk menjalankan multimedia interaktif dalam proses pembelajaran karena program multimedia interaktif adalah bersifat digital. Adanya keempat keunggulan komputer tersebut mewujudkan pengalaman belajar siswa untuk dapat berinteraksi dengan program multimedia interaktif. Bayangkan jika tidak terdapat komputer, maka multimedia interaktif tidak dapat dijalankan.

Sebagai sebuah produk multimedia, multimedia interaktif memiliki lebih dari satu kompenen media. Multimedia pembelajaran interaktif terbentuk dari enam komponen yang saling melengkapi untuk memberikan manfaat bagi penggunanya. Keenam kompenen antara lain:12

1) Suara (Sound)

Dalam teknologi multimedia, sound cardmempunyai peranan yang sangat penting dalam pembuatan suatu aplikasi multimedia. Penggunaan sound card

dalam komputer dapat mengolah data suara dalam bentuk analog untuk diubah ke

11 Nur Hadi Waryanto, “Multimedia Interaktif dalam Pembelajaran”, Makalah disampaikan pada Kegiatan Diklat Guru SMK Muhammadiyah 3 Klaten, 15 dan 21 Mei 2008, h. 3.

12

dalam bentuk digital yang disimpan ke dalam file bertipe data suara seperti WAV, MIDI, MP3, dan sebagainya. Sumber suara dapat diperoleh dengan peralatan sepertimicrophone,Open-Reel Videotape,audio cassette, CD,video cassette, dan instrumen MIDI.

2) Gambar (Image)

Gambar dapat dipresentasikan ke dalam dua tipe dasar, yaitu bitmap dan vektor. Perbedaan dari kedua format ini adalah file bitmap berisikan informasi warna RGB dalam setiap pixelnya. Sedangkan pada vektor tidak berisikan informasi RGB. Para pengembang program multimedia banyak menggunakan tipe bitmap karena memiliki keanekaragaman warna walaupun sebernarnya tipe ini memerlukan ukuran file besar dan gambar akan pecah jika dilakukan pembesaran. Sumber gambar dapat diperoleh dengan peralatan scanner, camera still, dan sebagainya.

3) Animasi (Animation)

Animasi adalah perubahan dari gambar satu ke gambar berikutnya sehingga dapat membentuk suatu gerakan tertentu. Animasi menunjukkan sebuah seni dari gambar grafik yang menirukan gerakan dan juga berisikan penyamaan suara. Data berupa animasi dapat dibuat dengan software seperti Flash Macromedia,Swift 3D,Swish,Adobe After Effect, dan sebagainya.

4) Video

Video merupakan elemen yang menjadi syarat untuk dihadirkan sebagai kelengkapan dalam sebuah aplikasi multimedia. Pemasukan data video analog akan dimasukkan ke dalam sebuah komputer dengan adanya sebuah card tambahan yang bernama video card. Sumber video dapat diperoleh dengan peralatan, sepertivideo camera analogdanvideo camera digital.

13

5) Teks (Text)

Teks merupakan bagian dari multimedia yang tidak boleh ditinggalkan. Teks dapat membantu melengkapi informasi yang dibutuhkan oleh user yang tidak dapat disampaikan hanya dengan menggunakan tampilan-tampilan gambar yang menarik. Sehingga penyampaian informasi dilakukan dengan menggunakan teks.

6) Interaktivitas

Klasifikasi interaktif dalam lingkup multimedia pembelajaran bukan terletak pada sistemhardware, tapi lebih mengacu pada karakteristik belajar siswa dalam merespon stimulus yang ditampilkan layar monitor komputer. Kualitas interaksi siswa dengan komputer sangat ditentukan oleh kecanggihan program komputer.

Keenam komponen atau elemen multimedia interaktif memiliki kedudukan yang sama. Setiap komponen akan saling mendukung komponen yang lain. Salah satu contohnya, jika ada suatu proses yang sulit dibayangkan oleh siswa, maka komponen animasi akan berperan. Namun, jika informasi yang diperlukan harus menggunakan suara, maka komponensoundyang akan berperan.

c. Format Pembelajaran Multimedia Interaktif

Terdapat beberapa bentuk atau format interaksi pembelajaran yang dapat diaplikasikan dalam merancang sebuah multimedia pembelajaran interaktif. Setiap bentuk atau format multimedia interaktif memiliki karakteristik yang berbeda. Format sajian pembelajaran multimedia interaktif dapat dikategorikan ke dalam lima kelompok sebagai berikut:13

13

1) Tutorial

Format sajian semacam ini multimedia interaktif bekerja layaknya guru atau instruktur. Informasi yang berisi suatu konep disajikan dengan teks, gambar, baik diam atau bergerak dan grafik. Pada bagian akhir biasanya akan diberikan serangkaian pertanyaan yang merupakan tes untuk mengukur tingkat pemahaman pengguna atas konsep atau materi yang disampaikan.

2) DrilldanPractice

Format ini dimaksudkan untuk melatih pengguna sehingga mempunyai kemahiran di dalam suatu konsep yang sedang dipelajari. Program ini menyediakan serangkaian soal atau pertanyaan yang biasanya ditampilkan secara acak, sehingga setiap kali digunakan maka soal yang tampil akan selalu berbeda, atau paling tidak dalam kombinasi yang berbeda. Program ini juga dilengkapi pembahasan yang membantu siswa untuk menemukan langkah-langkah penyelesaian soal. Pada bagian akhir, pengguna dapat melihat skor akhir yang dicapai, sebagai indikator untuk mengukur tingkat keberhasilan dalam memecahkan soal-soal yang diajukan.

3) Simulasi

Format ini mencoba menyamai proses dinamis yang terjadi di dunia nyata. Siswa akan memperoleh pengalaman yang lebih nyata daripada tanpa multimedia. Misalnya, simulasi pesawat yang akan jatuh atau menabrak, perusahaan yang akan bangkrut, terjadinya malapetaka nuklir, dan seterusnya.

4) Percobaan atau Eksperimen

Format program ini mirip dengan format simulasi, namun lebih spesifik pada kegiatan-kegiatan yang bersifat eksperimen, seperti kegiatan praktikum di laboratorium IPA. Program menyediakan serangkaian peralatan dan bahan, kemudian penguna dapat melakukan percobaan sesuai dengan petunjuk.

15

Diharapkan pada akhirnya pengguna dapat menjelaskan suatu konsep atau fenomena tertentu berdasarkan eksperimen yang mereka lakukan.

5) Permainan

Format ini berisi permainan yang mengacu pada proses pembelajaran. Siswa yang malas belajar menjadi ada ketertarikan untuk mencoba, karena pembelajaran dikemas dalam bentuk permainan. Dengan demikian pengguna tidak merasa bahwa sebenarnya sedang melakukan proses belajar.

Kelima format sajian multimedia pembelajaran interaktif di atas bukan hal yang mustahil jika digabungkan menjadi satu program. Tentu akan lebih memberikan manfaat kepada siswa, karena konten yang disajikan lebih lengkap. Seorang guru seharusnya memiliki kelimanya atau paling tidak satu sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran. Apabila guru belum dapat membuat sendiri, program seperti ini telah tersebar di dunia maya dan mudah untuk didownload. Hal yang paling utama dalam kelima sajian tersebut adalah adanya kemudahan dalam pengoperasiannya oleh siswa. Aneh jika program yang dibuat sempurna tetapi siswa tidak dapat menggunakannya dan menjadi malas untuk menggunakannya.

d. Prosedur Pembuatan Pembelajaran Multimedia Interaktif

Krigsman dalam Lisana menjelaskan tiga fase dalam pembuatan aplikasi multimedia, yaitu fase definisi, fase spesifikasi, dan fase implementasi. Fase definisi merupakan pemilihan projek. Selanjutnya fase spesifikasi adalah pembuatan rancangan multimedia. Fase yang terakhir, yaitu fase implementasi yaitu pengolahan komponen multimedia yang telah dipilih dan dirancang.14 Seperti halnya dalam sebuah prosedur, tahapan pertama adalah mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dan diakhiri dengan pengolahan rancangan yang telah dibuat sebelumnya.

14

Prosedur pembuatan multimedia pembelajaran interaktif, dapat pula mengikuti tahapan pada tabel berikut:15

Tabel 2.1. Prosedur Pembuatan Model Pembelajaran Multimedia Interaktif

No Tahap Penjelasan

1 Analisis Kebutuhan

Program yang dibuat harus sesuai dengan spesifikasi keilmuan dan ketepatan metodologi pembelajaran dengan substansi materi dan kompetensi yang diharapkan.

2 Identifikasi Materi

Identifikasi mencakup tujuan pembelajaran umum dan khusus, pokok materi, pokok bahasan, dan subpokok bahasan, sarana, dan waktu yang dibutuhkan untuk pembelajaran.

3

Menentukan Format Pembelajaran Multimedia Interaktif

Memilih format sesuai kebutuhan siswa, antara format pembelajaran multimedia interaktif drill dan practice, tutorial, simulasi, percobaan atau eksperimen, atau permainan.

4 DesainFlow Chart

Penggambaran menyeluruh mengenai alur program dari start hingga finish yang dibuat dengan simbol-simbol tertentu.

5 PenulisanStory Board

Sebagai bentuk pengembangan dari desain flow chart dan upaya dokumentasi program secara tertulis.

6 Pengumpulan Bahan Grafis

Mempersiapkan bahan grafis seperti foto, ilustrasi gambar, rekayasa foto, dan sebagainya sesuai yang direncanakan dalamstory board.

7 Pengumpulan Bahan Animasi

Pengumpulan bahan animasi sebagai pesan yang membutuhkan unsur gerak dan membuat tampilan lebih menarik.

8 Pemrograman

Menggabungkan materi-materi yang dibutuhkan dalam story board untuk dihasilkan program pembelajaran multimedia interaktif.

9 Finishing, Mastering Menyempurnakan program yang telah selesai sehingga tidak ada kesalahan sedikit pun.

10 Uji Coba

Tujuan uji coba untuk mengetahui keterbacaan visual; apakah pesannya jelas, animasi tidak terlalu mencolok dan mengganggu, tulisannya jelas atau tidak; kualitas suara; dan sebagainya.

11 Revisi Produk Akhir Apabila dalam uji coba terdapat kesalahan, dilakukan revisi agar program dapat berjalan dengan sempurna.

Kesebelas prosedur merupakan rangkaian yang tidak boleh terlewatkan dan harus dilakukan secara berurutan. Sebagai contoh, bagaimana mungkin dapat

15

Deni Darmawan,Teknologi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), Cet. I, h. 41-44.

16

Tahapan Deskripsi

1:Assemble the content Mengumpulkan dan mengatur konten media yang akan digunakan

2:Digisting media Mengubah konten media yang berupa analog menjadi format digital

3:Editing the media files Memodifikasi dan mengedit konten media menggunakan aplikasi pembantu

4:Author the application Mensinkronisasikan konten media dan memberi fasilitas interaktif

5:Incorporating interactivity Membuat navigasi yang mudah digunakan dan fungsi interaktif

6:Deliviring the application Mengemas hasil aplikasi sehingga dapat digunakan oleh pengguna

17

16 17

Prosedur atau tahapan-tahapan pada intinya dilakukan untuk menciptakan multimedia pembelajaran interaktif yang dapat digunakan oleh guru sebagai alat bantu dalam pembelajaran. Jika guru atau penbuat multimedia pembelajaran interaktif tidak melakukanstep-stepdengan benar, maka banyak terjadi kesalahan pada program yang sudah dibuat. Program yang gagal tidak akan dapat dipakai sebagai alat bantu guru.

Suatu multimedia interaktif yang dikembangkan harus memenuhi kriteria. Thorn dalam Hasrul mengajukan enam kriteria untuk menilai multimedia interaktif, anatara lain:18

1) Kriteria penilaian pertama adalah kemudahan navigasi. Sebuah multimedia interaktif harus dirancang sesederhana mungkin sehingga siswa/mahasiswa dapat mempelajarinya tanpa harus memiliki pengetahuan yang kompleks tentang media.

2) Kriteria kedua adalah kandungan kognisi. Artinya, terdapat kandungan pengetahuan yang jelas.

3) Kriteria ketiga adalah presentasi informasi, yang digunakan untuk menilai isi dan program multimedia interaktif itu sendiri.

4) Kriteria keempat adalah integrasi media, dimana media harus mengintegrasikan aspek pengetahuan dan keterampilan.

5) Kriteria kelima adalah artistik dan estetika. Program harus mempunyai tampilan yang menarik dan estetika yang baik untuk menarik minat belajar. 6) Kriteria penilaian yang terakhir adalah fungsi secara keseluruhan, dengan

kata lain program yang dikembangkan harus memberikan pembelajaran yang diinginkan oleh peserta belajar.

Selain melakukan prosedur secara berurutan dan tuntas, perlu diperhatikan pula kriteria-kriteria yang harus dimiliki multimedia interaktif. Telah disebutkan bahwa kriteria pertama adalah multimedia interaktif harus mudah dioperasikan

18

Hasrul, Langkah-langkah Pengembangan Pembelajaran Multimedia Interaktif,Jurnal MEDTEK Vol. 2 No.1, 2010, h. 2.

19

oleh pengguna. Karena sebagus apapun multimedia interaktif dibuat, apabila pengguna sulit mengoperasikan maka akan menjadi tidak berguna. Dengan demikian untuk membuat multimedia interaktif, harus memenuhi-memenuhi kriteria-kriteria tersebut.

e. Manfaat Multimedia Interaktif dalam Pembelajaran

Salah satu hal yang menjajikan dari teknologi multimedia adalah mengandung Virtual Reality (VR). Keuntungan dari VR membawa siswa ke dalam pembelajaran yang lebih nyata.19 Konsep-konsep yang dianggap siswa abstrak, menjadi lebih konkret dan mudah untuk dipahami.

Philips dalam hasrul mengemukakan kekuatan dasar multimedia interaktif sebagai pemanfaatan teknologi dalam proses pembelajaran, yaitu:20

1) Mixed media, artinya dengan menerapkan teknologi multimedia, berbagai media konvensional yang ada dapat diintegrasikan ke dalam satu jenis media interkatif , seperti media teks (papan tulis), audio, video, yang jika dipisahkan akan membutuhkan lebh banyak media.

2) User control, artinya teknologi multimedia interaktif, memungkinkan pengguna untuk menjelajahi materi ajar, sesuai dengan kemampuan dan latar belakang pengetahuan yang dimilikinya, disamping itu menjadikan pengguna lebih berulang-ulang.

3) Simulasi dan visualisasi, artinya teknologi animasi, simulasi dan visualisasi komputer, pengguna akan mendapatkan infromasi yang lebih nyata dari informasi yang bersifat abstrak. Dalam beberapa kurikulum dibutuhkan pemahaman yang kompleks, abstrak, proses dinamis dan mikroskopis, sehingga dengan simulasi dan visualisasi peserta didik akan dapat mengembangkan mental model dalam aspek kognitifnya.

4) Gaya belajar yang berbeda, artinya multimedia interaktif mempunyai potensi untuk mengakomodasi pengguna dengan gaya belajar yang berbeda-beda.

19

James L. Mohler, Using Interactive Multimedia Technologies to Improve Student Understanding of Spatially-Dependent ngineering Concepts, 2012, h. 295, (http://www.tech.purdue.edu/cg/).

20

22

23

21 22 23

21

Hal pertama yang dilakukan untuk menggunakan Director adalah memasang software ini ke dalam PC/komputer. Namun, PC/komputer yang digunakan harus memenuhi kriteria agar Director dapat berjalan dengan baik. Berikut adalah kriteria yang harus dipenuhi dalam pemasangan Director pada sistem operasiWindows:24

1) Prosesor yang dibutuhkan Pentium 233 MHz

2) Sistem operasi Windows yang bisa digunakan antara lain Windows 95, 98, 2000, XP,atauNT 4.0dan diatasnya

3) RAM yang diperlukan pada Windows 95 dan 98 adalah 32 MB (lebih direkomendasi 64 MB), sedangkan pada Windows NT, XP, dan 2000 adalah 64 MB (lebih direkomendasi 128 MB)

4) Kapasitas penyimpanan yang harus disediakan sebesar 40 MB

Sebagai software pembuat multimedia, Director memiliki saingan. Saingan yang dimaksud adalah software Flash. Namun, Director lebih cocok untuk pengerjaan multimedia offline dengan media CD/DVD yang di dalamnya banyak data gambar, audio, dan video.25Berikut adalah tabel perbandingan antara

DirectordanFlash:

24

DOEACC Centre, Syllabus & Curriculum for Certificate Course In Director, h. 3, (http://www.doeacccalicut.ac.in/Certification/Syllabus/director.pdf).

25

Hendi Hendratman dan Robby, The Magic of Macromedia Director, (Bandung: INFORMATIKA, 2011), Cet. I, h. 544-545.

Tabel 2.3. Perbandingan antaraDirectordanFlash26

Indikator Flash MX 2004 Director MX 2004

Jenis Image Vector Bitmap

Distribusi Web & CD CD

Video *.FLV, *SWF *.MPG, *.MOV, *.AVI

Bahasa Pemrograman Action Script Lingo

Jumlah Undo 1000 1

Timeline Multiple 1

Audio Dikonversi Sesuai Asli

Keyframe Rumit & Repot Mudah & Sederhana

Ukuran file Kecil Besar

3D Tidak Mendukung Mendukung

Plugin - Xtras

Kebutuhan RAM Besar Kecil

Kerja Processor Tinggi Kecil

Kerja VGA Tinggi Kecil

Director bisa dijadikan pencetak educational products yang menjadi alat bantu dalam proses pembelajaran. Kemampuannya untuk menggabungkan media audio, gambar, teks, video, dan animasi diperlukan dalam menciptakan alat bantu guru yang sangat berguna. Ditambah lagi Director mampu memberi fasilitas interaktif bagi para penggunanya, sehingga terjadi komunikasi dua arah antara program multimedia interaktif dengan pengguna.

Dokumen terkait