• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II Landasan Teoretik, Kerangka Berpikir, Dan Hipotesis Penelitian

A. Landasan Teoretik

5. Multimedia Interaktif

Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang pesat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk bidang pendidikan. Dalam bukunya, Bambang warsita menyatakan bahwa “teknologi komputer dapat digunakan sebagai media yang memungkinkan seseorang belajar secara mandiri dalam memahami suatu konsep”.34 Multimedia merupakan salah satu bentuk teknologi komputer yang saat ini banyak digunakan dalam bidang pendidikan. Multimedia terdiri dari dua kata, multi yang mempunyai arti lebih dari satu dan media yang berarti perantara. Jadi, multimedia adalah gabungan dari dua media atau lebih.

Selain menggabungkan kata-kata dan gambar, multimedia juga merupakan media yang menggabungkan suara, video, dan sebagainya. Furht mendefinisikan “multimedia sebagai gabungan antara berbagai media; teks, grafik, animasi, gambar dan video”.35 Multimedia merupakan salah satu media pembelajaran yang berbasis komputer. Untuk menggabungkan teks, gambar, animasi, suara, video dan sebagainya dibutuhkan komputer serta perangkat lunak (software). Haffost mendefinisikan multimedia “sebagai suatu sistem komputer yang terdiri dari hardware dan software yang memberikan kemudahan untuk

33

Yudhi Munadi, , Hal.54.

34

Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2008. Hal. 34.

35

menggabungkan gambar, video, fotografi, grafik dan animasi dengan suara, teks dan data yang dikendalikan dengan program komputer”.36 Hampir sama dengan yang dinyatakan Seels dan Richey yang dikutip oleh Bambang warsita bahwa multimedia adalah cara untuk menyampaikan bahan belajar dengan memadukan beberapa jenis media yang dikendalikan komputer.37

Pemanfaatan multimedia berbasis komputer dalam pembelajaran meliputi:

1. Multimedia Presentasi

Multimedia presentasi merupakan media yang membantu guru dalam proses pembelajaran tetapi tidak menggantikan posisi guru secara keseluruhan. Termasuk dalam jenis ini adalah video pembelajaran dan pointer-pointer materi yang disajikan melalui Microsoft powerpoint. aplikasi multimedia yang dapat digunakan untuk multimedia presentasi di antaranya Microsoft powerpoint, adobe after effects, open office impress.

2. Program Multimedia Interaktif

Program multimedia interaktif biasa disebut multimedia interaktif. Termasuk dalam jenis ini adalah software pembelajaran interaktif, software sebagai sarana simulasi, dan lain-lain. Aplikasi yang dapat digunakan untuk multimedia interaktif di antaranya adalah macromedia authorware, macromedia flash, macromedia director.

Multimedia interaktif merupakan suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Multimedia interaktif memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar sesuai dengan kemampuan dan kecepatannya memahami materi pelajaran yang diberikan. Jika siswa belum mengerti suatu materi, dia bisa mengulang mempelajari materi tersebut. D‟Aloisio menyatakan

36

Munir, , Hal.233.

37

bahwa multimedia interaktif merupakan “suatu pengintegrasian lebih dari satu media, teks, grafik, suara, video dan animasi, di mana siswa dapat mengendalikan penyampaian dari elemen-elemen media yang beragam”.38

Pendapat lain tentang multimedia interaktif di antaranya adalah Bambang Warsita yang menyatakan bahwa multimedia interaktif adalah “kombinasi dari berbagai media yang dikemas (diprogram) secara terpadu dan interaktif untuk menyajikan pesan pembelajaran tertentu”.39 Maddux dkk mendefinisikan multimedia interaktif sebagai “multimedia yang memungkinkan pengguna dapat berinteraksi dan mengarahkan tampilannya dengan sistem tombol dan link”.40

Multimedia interaktif sebagai salah satu teknologi komputer dapat menyajikan materi pembelajaran dengan menarik. Perpaduan teks, gambar, animasi, video, suara, dan grafik membuat siswa lebih tertarik mempelajari materi tersebut. Dengan sajian yang menarik, dapat mempermudah siswa memahami konsep yang abstrak menjadi lebih konkrit. Dienes berpendapat bahwa setiap konsep matematika dapat dimengerti secara sempurna hanya jika pertama-tama disajikan kepada siswa dalam bentuk-bentuk konkrit.41 Mengutip dari Roblyer, David A Jacobsen dkk menyatakan bahwa “teknologi bisa membantu guru untuk membantu siswa mempelajari fakta, memahami abstraksi, dan mencapai tujuan-tujuan dalam tingkatan taksonomi kognitif yang lebih tinggi”.42

Menurut teori kognitif, “representasi multimedia punya potensi untuk menghasilkan pembelajaran dan pemahaman lebih mendalam daripada presentasi yang disajikan hanya dalam satu format”.43 Yang

38

Sunaryo Sunarto, Pengembangan Multimedia Interaktif dalam Pembelajaran Fisika Listrik, Jurnal Edukasi @ Elektro: UNY, 2004. Hal. 59.

39

Bambang Warsita, , Hal. 154.

40

Ari Sudono, Efektifitas Penggunaan Multimedia Interaktif dibandingkan Media Konvensional dalam Pembelajaran Kimia Siswa Kelas X SMAN 1 Ranomeeto, Jurnal Informasi Pendidikan: LPMP, 2008. Hal. 2.

41

Herman Hudojo, Strategi Mengajar Belajar Matematika, Malang: IKIP Malang, 1990. Cet. Ke-2. h. 36.

42

David A Jacobsen, dkk, Methods For Teaching, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009. Hal. 108.

43

dimaksud dengan satu format adalah format kata-kata atau gambar. Teori kognitif di atas menyatakan dengan jelas bahwa multimedia dapat menghasilkan pemahaman lebih mendalam kepada siswa, terlebih multimedia interaktif di mana kontrol sepenuhnya berada di tangan siswa. Dengan sifat interaktif, siswa dapat terlibat secara langsung dalam mempelajari suatu konsep.

Multimedia interaktif yang merupakan perpaduan teks, gambar, animasi, suara, dan video menuntut keterlibatan banyak indera dalam proses belajar. Keterlibatan berbagai indera dalam proses belajar dapat memudahkan siswa dalam hal memperoleh ilmu. Semakin banyak indera yang terlibat maka semakin banyak ilmu yang diperoleh. Teori Koehnert menyatakan bahwa “semakin banyak indra yang terlibat dalam proses belajar, maka proses belajar tersebut akan menjadi lebih efektif”.44

Ketika siswa berada pada situasi yang efektif untuk belajar dan menggunakan banyak indera untuk menyerap berbagai informasi, maka dia akan lebih mudah memahami apa yang sedang dia pelajari.

Multimedia interaktif sebagai media pembelajaran memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut:

a. Interaktif, yaitu sesuai dengan namanya, program ini dirancang untuk digunakan oleh siswa secara mandiri. Saat siswa menggunakan program ini, ia diajak untuk terlibat secara auditif, visual, dan kinetik sehingga pesan yang disampaikan akan mudah dipahami oleh siswa. b. Karena dirancang untuk pembelajaran mandiri, kebutuhan

masing-masing siswa terasa terpenuhi karena program ini melayani sesuai dengan kemampuan dan kecepatan belajar siswa.

c. Meningkatkan motivasi belajar. Dengan terpenuhinya kebutuhan belajar siswa, maka siswa pun akan termotivasi untuk terus belajar.

44

Indah Nugraheni, Pengembangan Multimedia Interaktif Pembelajaran Mata Kuliah Akuntansi Dasar 1, Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan: HEPI, 2007. Hal. 6

d. Memberikan umpan balik, yaitu memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan respons dan melakukan berbagai aktifitas yang selanjutnya akan direspons balik oleh program ini.

e. Kontrol pemanfaatannya berada pada penggunanya.45

Selain kelebihan-kelebihan di atas, multimedia interaktif juga memiliki kekurangan, di antaranya adalah pengembangan multimedia interaktif memerlukan tim yang professional dan memakan waktu yang cukup lama.

Langkah-langkah membuat aplikasi multimedia interaktif adalah: 1. Membuat konsep/struktur dari aplikasi tersebut.

Yang perlu diperhatikan dalam membuat konsep/struktur aplikasi ini adalah:

a. Kriteria kemudahan navigasi.

b. Isi program harus sesuai dengan yang dibutuhkan siswa.

c. Media harus mengintegrasikan beberapa aspek dan keterampilan lainnya yang harus dipelajari.

d. Menampilkan tampilan yang artistik.

e. Memberikan pembelajaran yang diinginkan siswa secara utuh sehingga siswa merasa telah belajar sesuatu.

2. Memulai pembuatan program dengan menggunakan software yang diperlukan. Software yang dapat digunakan untuk membuat aplikasi multimedia interaktif di antaranya adalah macromedia flash, macromedia authorware, atau macromedia director.

Dari definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa multimedia interaktif merupakan gabungan beberapa media, di antaranya adalah teks, animasi, suara, grafik, dan video dalam satu perangkat lunak (software) yang memungkinkan penggunanya berinteraksi dan mengarahkan tampilannya dengan sistem tombol. Dalam penelitian mengenai

45

multimedia interaktif ini penulis menggunakan software aplikasi jadi yaitu software pesona matematika yang dikeluarkan oleh PT. Pesona Edukasi.

Dokumen terkait