• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II Landasan Teoretik, Kerangka Berpikir, Dan Hipotesis Penelitian

A. Landasan Teoretik

4. Media Pembelajaran

Media merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan pembelajaran. Media pembelajaran dirancang untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Melalui media, proses pembelajaran bisa lebih menarik dan menyenangkan. Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang berarti perantara atau pengantar. Gagne menyatakan “media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar”.26

Proses belajar mengajar merupakan proses komunikasi, yakni proses penyampaian pesan dari sumber pesan ke penerima pesan melalui saluran/media. Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh AECT (Association for Education and Communication Technology) bahwa media merupakan segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk proses penyaluran pesan.27 Proses pembelajaran tidak selalu berjalan

26

Arief S Sadiman, dkk, ..., Hal. 6.

27

lancar, adakalanya siswa salah dalam menafsirkan pesan (materi) yang diberikan guru disebabkan oleh beberapa faktor. Karenanya, guru dapat menggunakan media pembelajaran sebagai perantara untuk mengurangi verbalisme atau salah penafsiran.

Briggs berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran.28 Media pembelajaran itu sendiri beragam jenisnya, mulai dari yang sederhana sampai kepada yang canggih dan kompleks. Schramm mendefinisikan media pembelajaran sebagai “teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran”. Begitupun dengan NEA (National Education Assosiation) yang menyatakan bahwa media adalah “sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun bidang pandang dengar, termasuk teknologi perangkat kerasnya”.29 Walaupun terdapat bermacam-macam media pembelajaran, namun semuanya kembali kepada tujuan pembelajaran. Guru sebaiknya mampu memilih media yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai dalam proses pembelajaran.

Dari beberapa definisi di atas, terlihat adanya kesamaan makna bahwa media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan (materi) sehingga merangsang siswa untuk belajar.

Media pembelajaran memiliki kegunaan-kegunaan sebagai berikut:

1. Memperjelas penyajian materi agar tidak terlalu bersifat verbalistis dalam artian tidak hanya dalam bentuk kata-kata tertulis atau bentuk lisan.

2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera. Misalnya: a. Objek yang terlalu besar/berbahaya jika dihadapkan langsung di

depan siswa bisa diganti dengan penggunaan gambar atau model.

28

Asep Herry Hernawan, dkk, Media Pembelajaran Sekolah Dasar, Bandung: UPI Press, 2007. Hal. 4.

29

b. Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu dapat ditampilkan kembali melalui film atau foto.

c. Konsep yang terlalu luas seperti gempa bumi dapat divisualkan secara sederhana melalui bantuan gambar atau film.

3. Mengatasi sikap pasif siswa karena: a. Menimbulkan kegairahan belajar.

b. Memungkinkan interaksi langsung antara siswa dengan lingkungan dan kenyataan.

c. Memungkinkan siswa belajar sendiri menurut kemampuan dan minatnya.

4. Mengatasi kesulitan menyampaikan materi yang sama untuk setiap siswa dengan kondisi para siswa yang berbeda satu sama lain, karena: a. Memberikan perangsang yang sama

b. Mempersamakan pengalaman c. Menimbulkan persepsi yang sama.30

Media pembelajaran digunakan sebagai sarana bantu dengan tujuan mewujudkan situasi pembelajaran yang lebih efektif. Seorang guru harus dapat memilih media yang tepat untuk menyampaikan materi pelajaran. Tidak semua media cocok digunakan dalam penyampaian materi. Karena itu dalam memilih media sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran, terdapat beberapa karakteristik yang perlu diperhatikan: 1. Karakteristik siswa

Karakteristik siswa ini berkenaan dengan kemampuan, latar belakang, serta kepribadian siswa. Dengan mengetahui karakteristik siswa, guru dapat memilih dan menentukan metode dan media yang tepat untuk digunakan sehingga terjadi proses belajar mengajar yang optimal. 2. Tujuan belajar

Secara umum tujuan belajar meliputi tiga hal, yakni kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dalam sebuah rencana pembelajaran, hendaknya

30

guru dapat memilih media yang sesuai dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai, yakni ranah kognitif, afektif, atau psikomotorik.

3. Sifat bahan ajar

Bahan ajar memiliki keragaman tugas yang harus dilakukan siswa di mana tugas-tugas tersebut biasanya menuntut adanya aktivitas dari siswa. Setiap materi pembelajaran menuntut aktivitas yang berbeda-beda sehingga mempengaruhi media yang dipilih. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas di sekolah cukup bervariasi. Jika aktivitas yang bervariasi tersebut didukung oleh media pembelajaran yang tepat, maka lingkungan belajar akan terasa tidak membosankan. 4. Pengadaan media

Menurut Arief S. Sadiman, media dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu media jadi (by utilization) dan media rancangan (by design). Media jadi merupakan media yang sudah tersedia di pasaran. Sedangkan media rancangan merupakan media yang dirancang secara khusus untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran.

5. Sifat pemanfaatan media

Berdasarkan sifat pemanfaatannya, media dibagi menjadi dua, media primer dan media sekunder. Media primer yaitu media yang diperlukan atau harus digunakan guru dalam proses pembelajaran. Sedangkan mesia sekunder merupakan media yang bertujuan untuk memberikan materi pengayaan.31

Dalam penggunaannya, media pembelajaran harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dan bahan ajar. Media pembelajaran bukan hanya sekedar sarana untuk memancing perhatian siswa, melainkan digunakan secara optimal demi terciptanya suasana belajar yang efektif dan tidak menghabiskan waktu yang terlalu banyak.

31

Rudi Bretz membagi media dalam proses pembelajaran berdasarkan indera yang terlibat, yaitu suara, visual, dan gerak yang kemudian dikembangkan oleh Yudhi Munadi ke dalam 4 kelompok besar:

a. Media Audio

Media audio adalah media yang hanya dapat didengar yang dapat merangsang pikiran dan perhatian siswa untuk mempelajari bahan ajar. Media ini menerima pesan verbal dan non-verbal. Pesan verbal audio yakni bahasa lisan atau kata-kata, dan pesan non-verbal audio adalah seperti bunyi-bunyian dan vokalisasi, seperti gerutuan, gumam, musik, dan lain-lain. Jenis-jenis media yang termasuk media ini adalah program kaset suara (audio cassette), CD audio, dan program radio.

b. Media visual

Media visual adalah media yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan indera penglihatan. Menurut Arsyad, unsur-unsur yang ada pada media ini adalah garis, bentuk, warna, dan tekstur.32 Yang termasuk dalam media ini adalah media verbal, media visual-nonverbal-grafis, dan media-visual nonverbal-tiga dimensi. Media verbal memuat pesan verbal (berbentuk tulisan). Media visual-nonverbal-grafis memuat pesan non-verbal berupa simbol atau unsur grafis seperti gambar, diagram, dan peta. Media-visual nonverbal-tiga dimensi adalah berupa model, seperti miniatur, dan sebagainya.

Untuk jenis media visual-verbal dan visual-nonverbal-grafis dapat dibuat dalam bentuk media cetak atau diproyeksikan dengan menggunakan OHP (overhead projector), digital projector, dan lainnya.

c. Media audio visual

Media audio visual merupakan kombinasi audio dan visual, yaitu media yang melibatkan indera pendengaran dan penglihatan. Pesan yang disalurkan media ini juga pesan verbal dan non verbal

32

seperti media audio di atas. Yang termasuk media audio visual ini adalah film, video, film drama, dan lain-lain.

d. Multimedia

Multimedia adalah media yang melibatkan berbagai indera dalam sebuah proses pembelajaran. Multimedia merupakan gabungan teks, gambar, grafik, dan suara dalam satu perangkat lunak (software). Yang termasuk dalam media ini adalah segala sesuatu yang memberikan pengalaman secara langsung bisa melalui komputer atau internet.33

Dokumen terkait