• Tidak ada hasil yang ditemukan

Multiple Choice (Bobot 40)

Dalam dokumen Latihan Soal USKP B Januari 2011 (Halaman 45-54)

ISI SPT MASA PPh PASAL

I. Multiple Choice (Bobot 40)

1. Selama bulan Juli 2010 PT Tetua (PKP) melakukan penyerahan BKP kepada Sukma Jaya (Non PKP), sebanyak 4 kali yaitu tanggal 5, 10, 17 dan 26 Juli 2010. Berdasarkan transaksi tersebut:

a. PT Tetua dapat membuat faktur pajak sederhana untuk setiap penyerahan BKP b. PT Tetua dapat membuat faktur pajak sederhana gabungan pada akhir bulan Juli

2010

c. PT Tetua dapat membuat faktur pajak gabungan pada akhir bulan Juli 2010 d. PT Tetua harus membuat faktur pajak gabungan untuk transaksi tersebut.

2. Atas permintaan PT Ceria (PKP) agar ketersediaan bahan baku terjamin, maka PT Ceria meminta kepada PT Suka (PKP) untuk menjaga stok barang yang tersedia di gudang PT Ceria. Penggunaan barang tersebut disepakati akan dimonitor bersama-sama, dimana atas setiap pemakaian barang akan dibuatkan berita acara pengambilan sebagai dasar penerbitan tagihan oleh PT Suka di akhir bulan pemakaian. Pada bulan April 2010, diketahui informasi sebagai berikut:

Saldo awal : 0

pengiriman/barang masuk : 1000 unit saldo akhir : 50 unit harga satuan barang Rp 1.000.000,-

berdasarkan informasi tersebut:

a. PPN yang harus dipungut oleh PT Suka untuk masa pajak April 2010 Rp 0

b. PPN yang harus dipungut oleh PT Suka untuk masa pajak April 2010 Rp 5.000.000 c. PPN yang harus dipungut oleh PT Suka untuk masa pajak April 2010 Rp 95.000.000 d. PPN yang harus dipungut oleh PT Suka untuk masa pajak April 2010

3. Pada tanggal 1 September 2010, PT Brama (PKP) menyerahkan 2 unit peralatan komputer pembuat peta digital kepada PT Aero. Peralatan tersebut dibeli pada tahun 2007 sebelum PT Brama dikukuhkan sebagai PKP, dan selama ini digunakan sendiri oleh PT Brama untuk kegiatan usaha membuat peta digital. Berdasarkan informasi tersebut, maka:

a. Atas penyerahan BKP tersebut PT Aero harus menyetor sendiri PPN yang terutang dan melaporkannya di SPT PPN sebagai pajak masukan.

b. Atas penyerahan BKP tersebut tidak terutang PPN karena perolehannya adalah sebelum PT Brama dikukuhkan sebagai PKP.

c. Atas penyerahan BKP tersebut terutang PPN yang harus dipungut oleh PT Brama dan dilaporkan di SPT PPN sebagai pajak keluaran.

d. Atas penyerahan BKP tersebut PPN yang terutang dibebaskan karena termasuk BKP Strategis.

4. PT Trida menyerahkan BKP dari kantor pusatnya di Jakarta ke kantor cabang yang berlokasi di pulau Batam. PT Trida adalah PKP yang memusatkan tempat terutang PPN di Jakarta. Atas transaksi tersebut:

a. Tidak terutang PPN karena PT Trida telah melakukan pemusatan tempat terutang PPN.

b. Dibebaskan dari pengenaan PPN tetapi PT Trida tetap harus membuat faktur pajak. c. PPN yang terutang tidak dipungut, PT Trida harus membuat faktur pajak.

d. Terutang PPN, PT Trida harus membuat faktur pajak.

5. Terkait dengan pertanyaan Nomor 4, apabila kantor cabang pulau Batam kemudian mengembalikan BKP ke kantor pusat di Jakarta, maka atas transaksi tersebut:

a. Terutang PPN, PT Trida harus menyetor sendiri PPN yang terutang dengan SSP. b. Terutang PPN, PT Trida cabang pulau Batam harus membuat faktur pajak.

c. Tidak terutang PPN karena PT Trida telah melakukan pemusatan tempat terutang PPN.

6. PT Misuka (PKP) mengimpor peralatan dari Probo Engineering Co. Ltd. Harga peralatan tersebut adalah Rp 5.000.000.000 (FOB) termasuk desain engineering dan testing fee senilai Rp 1.000.000.000,-. Berdasarkan informasi tersebut…

a. Atas impor peralatan terutang PPN Impor yang harus disetor sendiri oleh PT Misuka.

b. Atas desain engineering dan testing fee terutang PPN atas pemanfaatan JKP dari luar daerah pabean di dalam daerah Pabean.

c. Atas impor peralatan tersebut PPN yang terutang dibebaskan secara otomatis. d. Atas impor peralatan PPN yang terutang tidak dipungut.

7. PT Dompu membayar klaim ganti rugi kepada Diye Inc. (USA) yang disebabkan oleh produk yang tidak memenuhi kriteria yang dijanjikan dalam kontrak. Produk tersebut sebelumnya telah dikirimkan ke gudang Diye Inc. (USA) yang berlokasi di Singapura. Nilai ganti rugi yang dibayarkan sebesar Rp 1.100.000.000 akan dibayarkan dalam bentuk tambahan pengiriman BKP pada pemesanan berikutnya dengan tujuan gudang Diye Inc. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. HPP atas barang yang dikirim sebagai pengganti kerugian tersebut adalah Rp 1.000.000.000. Atas transaksi tersebut:

a. Tidak terutang PPN karena pada dasarnya hanya merupakan barang pengganti. b. Terutang PPN dengan tariff 0% karena pada awalnya merupakan transaksi ekspor. c. Terutang PPN Rp 110.000.000 dan PT Dompu harus membuat Faktur Pajak. d. Terutang PPN Rp 100.000.000 dan PT Dompu harus membuat Faktur Pajak.

8. Tanggal 1 Agustus 2010 PT Mitra Soft menandatangai kontrak pembuatan software manajemen kepada PT Bunaken dengan nilai Rp 100.000.000. Penyerahan software akan dilakukan pada saat software dapat dijalankan pada tanggal 31 Desember 2010. PT Bunaken akan melakukan pembayaran pada tanggal 10 Agustus 2010 sebesar 20%, 10 Oktober 2010 sebesar 30% dan tanggal 31 Januari 2011 sebesar 50%. Setiap akhir bulan PT Mitra Soft mengakui pendapatan pembuatan software tersebut secara akrual berdasarkan biaya tenaga kerja yangtelah dikeluarkan. Berdasarkan transaksi tersebut

maka:

a. PT Mitra Soft memungut PPN Rp 10.000.000 dan membuat faktur pajak pada masa pajak Agustus 2010.

b. PT Mitra Soft memungut PPN Rp 10.000.000 dan membuat faktur pajak pada masa pajak Desember 2010.

c. PT Mitra Soft memungut PPN dan membuat faktur pajak pada masa Agustus 2010 sebesar Rp 2.000.000 dan Rp 8.000.000 pada masa Desember 2010.

d. Tidak ada jawaban yang benar.

9. Pada bulan April 2010 PT Manzicon (PKP) yang bergerak di bidang usaha Industri Textiel melakukan pembangunan gedung kantor 2 lantai dengan luas bangunan 1000 m2. Gedung kantor tersebut rencananya akan digunakan sendiri sebagai kantor pusat sebanyak 1 lantai (5000 m2) sedangkan 1 lantai lainnya akan disewakan kepada PT Surya Mandiri. Total biaya yang dikeluarkan oleh PT Manzikon pada bulan April 2010 adalah Rp 15,4 Milyar (Termasuk PPN). Berapa PPN yang harus disetor oleh PT Manzikon?

a. Rp 560.000.000,- b. Rp 616.000.000,- c. Rp 1.400.000.000,- d. Rp 1.540.000.000,-

10.PT NN Konstruksi (PKP) dan PT Raya Gemilang (PKP) membentuk kerjasama operasi Konstruksi Gemilang dalam proyek pemerintah pusat RI untuk pembangunan jalan lintas propinsi.. Berdasarkan informasi tersebut..

a. atas penyerahan BKP dan/atau JKP dari PT NN Konstruksi (PKP) dan PT Raya Gemilang (PKP) kepada Kerjasama Operasi Konstruksi Gemilang tidak terutang PPN.

b. atas penyerahan BKP dan/atau JKP dari PT NN Konstruksi (PKP) dan PT Raya Gemilang (PKP) kepada Kerjasama Operasi Konstrukdi Gemilang terutang PPN. c. atas penyerahan BKP dan / atau JKP dari PT NN Konstruksi (PKP) dan PT Raya

Gemilang (PKP) kepada kerjasama Operasi Konstruksi Gemilang PPN yang terutang dipungut oleh bendaharawan pemerintah.

11.PT Pratama Gaya membangun sendiri sebuah bangunan kantor 1 lantai dengan luas keseluruhan yang dibangun 250 m2. Pembangunan dimulai pada tanggal 1 Februari 2010 dan selesai pada 31 Mei 2010 dengan total biaya Rp 2,2 Milyar (termasuk PPN dan tidak termasuk pembelian tanah). Biaya yang dikeluarkan untuk masing-masing bulan adalah sebagai berikut:

 Bulan Februari Rp 600.000.000

 Bulan Maret Rp 600.000.000

 Bulan April Rp 600.000.000

 Bulan Mei Rp 400.000.000

Berapa total PPN yang harus disetorkan oleh PT Pratama Gaya untuk kegiatan membangun sendiri tersebut:

a. Rp 32.000.000 b. Rp 40.000.000 c. Rp 80.000.000 d. Rp 88.000.000

12.PT Sandy Kran melakukan penyerahan 100 kran air kepada CV Bangun dengan nilai penyerahan Rp 50.000.000. PT Sandy Kran membuat faktur pajak atas penyerahan tersebut, namun tidak mencantumkan NPWP CV Bangun. Atas transaksi tersebut maka:

a. PT Sandy Kran dapat dikenai sanksi administrasi sebesar 2% dari DPP PPN karena membuat faktur pajak tidak lengkap.

b. PT Sandy Kran dapat dikenai sanksi administrasi sebesar 2% perbulan dari jumlah PPN terutang karena membuat faktur pajak tidak lengkap.

c. PPN yang tercantum dalam faktur pajak tetap dapat dikreditkan oleh CV Bangun. d. PPN yang tercantum dalam faktur pajak tidak dapat dikreditkan oleh CV Bangun.

13.PT Sendiro menerima pesanan 1 unit mesin seharga USD 1.000.000 dari Sendiro Pte. Ltd. (Singapura). Berdasarkan PO yang diterima, barang akan langsung dikirim kepada Piston Power Co. Ltd. (USA). Untuk memenuhi pesanan tersebut

PT Sendiro membeli dari Power Tool, Gmbh (Jerman) seharga USD 800.000 dan pengiriman mesin tersebut juga dilakukan langsung dari Power Tool, Gmbh ke Piston Power Co. Ltd. Atas transaksi tersebut maka...

a. PT Sendiro wajib melaporkan penyerahan kepada Sendiro Pte. Ltd sebagai ekspor BKP.

b. PT Sendiro wajib melaporkan pembelian dari Power Tool, Gmbh sebagai import BKP dan membayar PPN yang terutang.

c. PT Sendiro wajib melaporkan penyerahan kepada Sendiro Pte. Ltd sebagai penyerahan yang tidak terutang PPN.

d. PT Sendiro wajib melaporkan transaksi tersebut sebagai penyerahan tidak terutang PPN kepada Power Tool Co. Ltd.

14. PT Bonsai Persada melakukan pengadaan 1 unit mesin dengan cara leasing. Harga mesin yang ditawarkan oleh PT Teknik Utama adalah Rp 3 milyar. Pembiayaan atas pembelian mesin tersebut adalah dengan menggunakan dana sendiri sebesar 20%, sedang sisanya dibiayai melalui SGU dengan hak opsi oleh PT Kendi Finance. Berdasarkan transaksi tersebut:

a. Penyerahan aktiva mesin tidak terutang PPN karena melalui pembiayaan SGU dengan hak opsi.

b. Penyerahan aktiva mesin terutang PPN, PT Teknik Utama membuat faktur pajak dengan keterangan pembeli PT Kendi Finance q.q. PT Bonsai Persada.

c. Penyerahan aktiva mesin terutang PPN, PT Teknik Utama membuat faktur pajak dengan keterangan pembeli PT Bonsai Persada.

d. Penyerahan aktiva mesin terutang PPN, PT Kendi Finance membuat faktur pajak dengan keterangan pembeli PT Bonsai Persada.

15.Pada 2 Mei 2010 PT Bank Loba melakukan penyitaan sebuah pabrik milik salah satu nasabahnya yang tidak mampu melunasi kredit. Berdasarkan hasil laporan dari penilai professional, nilai pasar dari pabrik tersebut adalah Rp 2.000.000.000. Setelah melalui proses pelelangan, mesin tersebut berhasil dijual dengan harga Rp 2.200.000.000.

Setelah dipotong dengan kredit macet yang harus dilunasi sebesar Rp 1.500.000.000 dan biaya yang telah dikeluarkan selama proses pelelangan Rp100.000.000, kelebihan hasil penjualan mesin Rp 600.000.000 diserahkan kembali ke nasabah tersebut.

Berapa PPN yang harus dipungut oleh PT Bank Loba dalam kejadian diatas? a. Rp200.000.000,-

b. Rp220.000.000,- c. Rp230.000.000,-

d. Tidak ada jawaban yang benar.

16.Terkait dengan pertanyaan nomor 15, seandainya pada saat pelelangan yang membeli pabrik tersebut adalah PT Bank Loba sendiri dengan harga Rp 2.000.000.000 dan kemudian pada tanggal 10 Juni 2010 dijual kembali dengan harga Rp 2.500.000.000, berapa PPN yang harus dipungut oleh PT Bank Loba?

a. Rp 0

b. Rp 220.000.000 c. Rp 230.000.000 d. Rp 250.000.000

17.PT Solusindo (PKP) menerima komisi keagenan dari PT Skorta (PKP) atas jasanya menjual produk PT Skorta ke Slumber Inc. (USA). Slumber Inc. tidak memiliki BUT di Indonesia. berdasarkan informasi tersebut,

a. Jasa yang dilakukan oleh PT Solusindo tidak terutang PPN karena jasa yang dilakukan termasuk non JKP.

b. Jasa yang dilakukan oleh PT Solusindo tidak terutang PPN karena penjual selaku penerima jasa berada di luar daerah pabean dan tidak memiliki BUT di Indonesia. c. Jasa yang dilakukan oleh PT Solusindo terutang PPN karena termasuk kedalam

penyerahan JKP dan pembeli BKP berada di dalam daerah Pabean. d. Tidak ada jawaban yang benar.

18.PT Asia Auto baru didirikan pada tanggal 21 Mei 2010. PT Asia Auto telah dikukuhkan sebagai PKP sejak tanggal 21 Mei 2010 dan hingga saat ini masih dalam tahap pembangunan pabrik. Pada bulan Juni 2010, total perolehan aktiva tetap adalah Rp 5.000.000.000, sedangkan untuk kegiatan operasional adalah Rp 50.000.000. berdasarkan kasus tersebut, maka pernyataan yang benar adalah:

a. Pajak Masukan yang dapat dikreditkan untuk masa pajak Juni 2010 adalah Rp 500.000.000

b. Pajak Masukan yang dapat dikreditkan untuk masa pajak Juni 2010 adalah Rp 505.000.000

c. Pajak Masukan yang dapat dikreditkan untuk masa pajak Juni 2010 adalah Rp 0,- d. Pajak Masukan yang dapat dikreditkan untuk masa pajak Juni 2010 adalah

Rp 5.000.000, sedangkan sisanya Rp 500.000.000 baru dapat dikreditkan ketika PT Asia Auto berproduksi komersial.

19. PT Andal menagih pembayaran SKPKB PPN masa pajak Januari s.d. Desember 2008 sebesar Rp 70.000.000 (Pokok pajak Rp 60.000.000 dan sanksi Rp 10.000.000) kepada PT Excel. Tagihan kekurangan pembayaran PPN dan sanksi tersebut disebabkan karena PT Excel tidak melaporkan PPN yang telah dipungut dari PT Andal. Maka..

a. Atas tagihan tersebut tidak terutang PPN

b. Atas tagihan tersebut PT Andal wajib memungut PPN sebesar Rp 7.000.000 dan menerbitkan faktur pajak standar.

c. Atas tagihan tersebut PT Andal wajib memungut PPN sebesar Rp 6.000.000 dan menerbitkan faktur pajak standar.

d. Atas tagihan tersebut PT Andal wajib memungut PPN sebesar Rp 1.000.000 dan menerbitkan faktur pajak standar.

20.Pada saat pemeriksaan untuk kewajiban PPN Masa Pajak Januari s.d. Desember 2009, Pemeriksa menemukan bahwa terdapat pajak masukan atas perolehan JKP di masa pajak Nopember 2009 yang belum dikreditkan oleh PT Sepakat (PKP).. maka..

a. Pajak masukan tersebut tidak dapat dikreditkan.

b. Pajak masukan tersebut akan ditagih melalui ketetapan.

c. Pajak masukan tersebut masih dapat dikreditkan di SPT Masa PPN masa pajak Januari 2010.

II.

Essay (Bobot 20)

1. PT SIBOSS (PKP) adalah perusahaan yang bergerak di bidang Perdagangan Umum (Trading Company). Pada bulan September 2009 PT SIBOSS telah melakukan penyerahan peralatan dan perlengkapan kantor sebagai berikut:

i. Tanggal 2 September 2009 menyerahkan 1000 unit mesin kasir @ Rp 3.000.000 kepada PT Pasar Megah. PT Pasar Megah adalah PKP pedagang eceran. Harga beli mesin dari pabrik @ Rp 2.000.000.

ii. Tanggal 10 September 2009 menyerahkan 100 kardus map penyimpan dokumen @ Rp 500.000 kepada PT Exporindo (PKP). PT Exporindo adalah pengusaha di kawasan berikat (PDKB). Harga beli map penyimpan dokumen dari pabrik @ Rp 330.000 (termasuk PPN).

Selain melakukan penyerahan tersebut PT SIBOSS juga meyerahkan 200ton benih/bibit tanaman kopi kepada PT Nelso dengan harga per Kg Rp 10.000. Benih tanaman tersebut dibeli dari pedagang pengumpul dengan harga Rp 6.000 per Kg. Pada tanggal 1 September 2009, PT SIBOSS juga melakukan pembelian 1 unit Truk Kontainer Rp 500.000.000 kepada PT Lautan Berlian. Truk tersebut digunakan untuk mengangkut semua barang-barang pesanan pembeli.

Ketarangan tambahan:

 Pembelian dilakukan pada bulan yang sama dengan bulan penjualan, dan jika terdapat PPN yang dibayar faktur pajaknya telah sesuai dengan ketentuan PPN yang berlaku.

 Pada saat penyerahan, PT SIBOSS juga menyampaikan tagihan dan faktur pajak.

Berdasarkan kasus tersebut:

1) Berapa pajak masukan yang dapat dikreditkan di masa pajak September 2009? 2) Berapa PPN yang kurang/lebih dibayar untuk masa pajak September 2009? 2. PT Harry dan Herry (HH) adalah PKP yang berdomisili di Kawasan Berikat

Nusantara, Cakung, Jakarta. PT HH menjalankan usaha pembuatan pakaian jadi, dimana secara garis besar kegiatannya meliputi:

a. Pembuatan pakaian jadi berdasarkan pesanan pelanggan.

Pada kegiatan ini, pakaian dibuat berdasarkan desain yang telah diberikan oleh pelanggan dengan bahan baku utama berupa kain juga milik pelanggan. PT HH hanya memberikan jasa penjahitan.

Pada kegiatan ini, PT HH membuat pakaian jadi dengan merek “Cutelook” yang telah didaftarkan sebagai merek dagang milik PT HH. Pakaian merek

“Cutelook” tersebut sebagian besar diekspor ke Eropa dan Jepang, sedangkan

sebagian lainnya dijual di dalam negeri.

Berikut adalah beberapa transaksi yang dilakukan oleh PT HH:

1. Pada tanggal 1 Agustus 2008, PT HH menerima bahan baku pakaian berupa kain senilai Rp 300.000.000 dari PT Fashion (Bukan Kawasan Berikat). Kain tersebut akan dijahit menjadi pakaian jadi sesuai dengan desain yang disampaikan oleh PT Fashion.

PT HH mengirimkan pakaian jadi kepada PT Fashion pada tanggal 15 Agustus 2008 bersamaan dengan tagihan (invoice dan faktur pajak tertanggal 15 Agustus 2008) sebesar Rp 50.000.000 yang terdiri dari:

a. Ongkos jahit Rp 35.000.000

b. Biaya bahan pembantu (kancing dan asesoris) Rp 15.000.000 2. Pada tanggal 5 Agustus 2008 PT HH melakukan penyerahan pakaian jadi

kepada Narut Co. Ltd. (Jepang) sebagai berikut:

a. Pakaian jadi merek “Cutelook” Rp 100.000.000

b. Pakaian jadi merek “Narut” Rp 400.000.000. (nilai bahan baku utama Rp 200.000.000, bahan pembantu Rp 75.000.000, ongkos jahit Rp 125.000.000)

Pertanyaan:

1) Berapa PPN yang terutang atas transaksi-transaksi tersebut diatas yang harus dipungut dan disetor oleh PT HH untuk masa pajak Agustus 2008?

2) Apabila pada bulan Agustus 2008 PT HH menggunakan jasa submanufaktur dari PT Tisik yang juga berdomisili di Kawasan Berikat Nusantara, dan telah membayar Rp 3.000.000 untuk ongkos jahit dan Rp 6.000.000 untuk bahan pembantu, berapa PPN yang harus disetorkan untuk masa pajak Agustus 2008 oleh PT HH dan PT Tisik?

Dalam dokumen Latihan Soal USKP B Januari 2011 (Halaman 45-54)

Dokumen terkait