• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Analisis Unsur-Unsur Budaya Amerika dalam Musik Video Girls

5.1.4 Musik Video Gee

Unsur-unsur imperialisme budaya Amerika selanjutnya akan diidentifikasi melalui musik video Gee yang dirilis pada tahun 2009. Pembuka dari musik video ini menampilkan para personel Girls Generation yang berperan sebagai manekin dalam sebuah toko (menit 00.01-00.30), dan akan dianalisa melalui two order of signification Roland Barthes seperti di bawah ini:

GAMBAR 15

56

Denotasi

Terdapat sebuah patung berukuran manusia normal, mengenakan baju tanktop dengan motif depan yang berkilau dan terdapat kalung sebagai aksesoris. Setelah itu, patung yang mengenakan celana panjang warna merah ini lalu diangkat oleh seorang lelaki yang mengenakan kemeja, rompi, serta topi dan dipindahkannya ke bagian depan. Latar pada gambar terdiri dari warna-warna cerah dan terlihat beberapa rak baju yang ada di sana. Patung tersebut dipindahkan ke sebuah tempat di mana terdapat beberapa patung perempuan lain dan terdapat sebuah pijakan bulat tempat patung tersebut berdiri, dan terdapat tembok berbentuk kotak warna merah muda yang mengililingi tempat tersebut.

Konotasi

Patung yang diangkat oleh seorang lelaki dan latar yang terdapat banyak baju-baju dan rak memberikan arti bahwa patung tersebut adalah patung manekin yang terdapat dalam sebuah toko. Gambar kelima yang berupa wide shot menunjukkan sembilan manekin perempuan di etalase sebuah toko. Manekin yang ada di sebuah toko mengenakan pakaian yang berbeda-beda. Pada umumnya, manekin yang dipajang di sebuah etalase memakai konten toko yang terbaru dengan harapan pengunjung yang lewat tertarik. Jika dianalisa lebih lanjut, konsep musik video Gee memperlihatkan Girls Generation yang berperan sebagai manekin dan mulai memperlihatkan bentuk tubuh yang ramping.

Patung manekin biasanya digunakan untuk menunjukkan model pakaian dan bawahan yang sedang tren pada saat itu, dan merupakan item baru yang

menjadi unggulan pemilik toko. Patung manekin mulai diproduksi secara massal pada masa Revolusi Industri, dan tetap ada sampai saat ini yang perkembangannya, manekin modern mulai muncul dan merefleksikan sikap budaya dan industri fashion yang mendikte cara perempuan dalam berpenampilan (Barry, 2013). Fashion ini diperlihatkan dengan kemampuan patung manekin dalam bertransformasi dalam fashion dan pakaian yang sedang tren saat itu.

GAMBAR 16

Manekin Barbie yang Dipajang pada Toko

Sumber : Chic n Cheap Living (2012)

Manekin yang diketahui sebagai patung display pakaian terbaru dalam sebuah toko identik dengan bentuk tubuh ramping dan penampilan seperti boneka Barbie. Penampilan Barbie yang diwujudkan dalam bentuk manekin ini dimunculkan di sepanjang musik video Gee. Toffoletti (2007, h. 60)

58

mengungkapkan bahwa Barbie adalah boneka plastik yang menjadi icon perempuan cantik dengan kulit putih dan tubuh langsing. Selain itu Barbie juga menciptakan budaya konsumerisme pada perempuan.

At the same time, Barbie is said to embody the idea that women in capitalist culture are themselves commodities to be purchased, consumed and manipulated. This idea has been around for far longer than Barbie has existed, and I will return to it when I discuss Barbie’s relationship to that other static, plastic clotheshorse; the shop window mannequin. (Toffoletti, 2007, h. 60)

Toffoletti menjelaskan bahwa boneka Barbie menciptakan budaya konsumerisme pada perempuan dengan kemampuan Barbie untuk bertransformasi dalam pakaian, gaya rambut, dan fashion. Hal ini membuat konsumen Barbie menjadi meniru transformasi tersebut dan mengaplikasikannya pada diri sendiri. Transformasi perempuan ini terlihat dengan adanya manekin yang menampilkan konten baju dan fashion terbaru yang ada di sebuah toko.

Mitos

Manekin dan boneka Barbie memiliki keterkaitan yakni gambaran perempuan masa kini/modern. Jika Barry (2013) mengatakan bahwa manekin merupakan sebuah produk budaya yang merefleksikan seorang perempuan, maka secara tidak langsung memberikan arti bahwa perempuan modern adalah perempuan yang memiliki tubuh langsing dan tinggi seperti manekin, selain itu ia juga dapat bertransformasi dalam pakaian dan kostum karena fashion sifatnya berubah-ubah. Transformasi kostum ini yang juga ada pada boneka Barbie di mana konsumennya diberikan fasilitas untuk memodifikasi bonekanya sesuai yang diinginkan, namun tetap saja bentuk tubuh boneka Barbie adalah bentuk tubuh yang langsing dan tinggi.

Setelah opening scene musik video Gee yang menampilkan personel Girls Generation yang berperan menjadi manekin, narasi dilanjutkan pada cerita mengenai manekin (patung atau benda mati) yang bisa hidup ketika tengah malam. Dan para manekin ini ditampilkan sangat tertarik dengan barang-barang yang ada di toko. Gambar 7 terdapat pada menit 00.36 pada musik video.

GAMBAR 17

Sunny dan Hyoyeon dalam Musik Video Gee

Denotasi

Seorang perempuan memakai jaket perak berkilau, berambut panjang berombak sedang memgang dua kacamata dengan model yang berbeda. Di depannya terdapat perempuan lain yang memakai kaos tanktop putih bertuliskan

“ANOTHER LABEL ANOTHER BOY” dan memakai topi dengan rambut panjang diikat. Pada latar terlihat sebuah etalase dengan beberapa akseseoris yang terlihat samar-samar.

60

Konotasi

Simbol pada gambar di atas mengarahkan pada sebuah makna bahwa kedua personel Girls Generation yaitu Sunny dan Hyoyeon merupakan perempuan yang cantik, dan peran mereka sebagai manekin menandakan bahwa kecantikan yang dimiliki personel Girls Generation merupakan sebuah standardisasi bagi perempuan secara ummunya. Dikarenakan manekin menurut Barry (2013) merupakan representasi perempuan sempurna dan cantik dalam balutan pakaian modern manapun, termasuk topi yang dikenakan diwakilkan oleh simbol topi fedora yang dikenakan oleh Hyoyeon. Topi fedora merupakan topi yang dikenakan oleh bintang Prancis pada tahun 1831 yang memainkan drama berjudul Fedora, yang juga merupakan nama pahlawan yang diperankan oleh Sarah Bernhardt (Pendergast & Pendergast, 2004, h. 758). Dua orang perempuan yang memiliki gaya hidup yang bebas dan bebas tersebut direpresentasikan melaui tulisan yang ada pada pakaian Hyoyeon. Tulisan ANOTHER LABEL ANOTHER BOY yang dipakai oleh Hyeyeon merepresentasikan sebuah kebebasan dalam aktivitas dan berhubungan.

Mitos

Berbagai macam pakaian dan aksesoris yang dikenakan oleh masing-masing personel yang berperan sebagai sebuah manekin memberikan arti bahwa pakaian dan aksesoris tersebut adalah yang fashionable, mengingat fungsi dari manekin sendiri adalah untuk mempertunjukkan baju ataupun aksesoris yang paling baru yang ada dalam toko tersebut. Manekin yang mendikte cara

perempuan dalam berpenampilan (Barry, 2013) membuat perempuan yang mengunjungi toko dan melihat manekin tersebut akan berpikir bahwa jika dia ingin berpenampilan menarik dan up to date maka dia harus memakai pakaian dan berpenampilan layaknya manekin yang dipajang di etalase toko tersebut. Kebaruan fashion pada manekin ini berhubungan dengan produksi boneka Barbie yang secara intens terus dikeluarkan sesuai dengan tren yang ada pada saat ini.

Gambar 18 merupakan scene lanjutan dari gambar-gambar sebelumnya mengenai manekin yang bisa hidup ketika tengah malam, dan mereka melakukan kegiatan menari di dalam toko tersebut. Adegan ini menyebar di sepanjang musik video mulai menit 00.58 hingga 02.56.

GAMBAR 18

Personel Girls Generation dalam Musik Video Gee

Denotasi

Pada video ini kostum yang dikenakan lebih bervariasi, para personil mengenakan baju dengan berbagai model mulai dari kaos hingga atasan dan jaket yang berkilau. Untuk bawahan berupa celana panjang dengan berbagai warna, dan

62

memakai sepatu high heels berwarna hitam dan perak. Pada latar terdapat tembok dengan warna biru, dan terdapat suatu ruangan dengan cat merah yang memiliki etalase dan beberapa sepatu yang dipajang di depannya. Lampu sorot diletakkan pada atap yang juga berperan sebagai lampu ruangan dan dipasang secara acak.

Konotasi

Setting yang terdapat pada scene, adanya tembok warna-warni dan pakaian serta sepatu yang dipajang memberikan arti bahwa setting terdapat di sebuah toko dalam mall. Mall merupakan suatu gedung besar yang menjadi pusat perbelanjaan dan menyediakan berbagai kebutuhan manusia, salah satunya adalah seperti yang ada dalam video yakni toko busana dan aksesoris. Hadirnya mall juga menimbulkan adanya budaya konsumerisme yang ada pada masyarakat, sama halnya dengan munculnya boneka Barbie.

Para personel Girls Generation yang pada awalnya diceritakan sebagai patung manekin di sebuah toko ternyata bisa hidup ketika tengah malam. Kostum yang dikenakan identik dengan pakaian yang fashionable dan bermacam-macam gaya diantaranya kaos, celana panjang warna-warni, dan sepatu highheels. Sepatu highheels yang dikenakan oleh personel juga merupakan salah satu bentuk modernisasi. Sepatu higheels mulai muncul dalam musik video ini dan menjadi gambaran perempuan era modern. Highheels dan tinggi badan mulai menjadi perhatian fashion sejak abad 17, dan masyarakat mulai menonjolkan tinggi badannya dengan model rambut yang panjang, gaun panjang, jaket, dan sepatu highheels (Pendergast & Pendergast, 2004, h. 547).

Mitos

Kostum fashion yang ditampilkan para personel dalam musik video Gee merepresentasikan gaya hidup perempuan modern, bahwa perempuan ideal adalah yang memiliki tubuh langsing dan tinggi, rambut lurus panjang warna hitam, dan memakai highheels. Sepatu highheels dikenakan untuk menunjang penampilan personel agar kaki terlihat jenjang. Penampilan modern ini juga didukung oleh setting yakni pada suatu mall dimana mall sendiri menurut Gruen & Smith dalam Feinberg & Meoli (1991) adalah tempat berkumpulnya masyarakat untuk melakukan belanja, aktivitas budaya, dan interaksi sosial. Mall atau shopping centre pada mulanya hadir di kota Minnesota, Amerika Serikat pada tahun 1956 dan menjadi tempat berkumpulnya pebisnis untuk menjual dagangannya di mall tersebut (Grahame, 2008).

Adegan selanjutnya berada pada Gambar 19 di mana Girls Generation mengenakan hotpants dan menari di depan latar yang berwarna putih. Adegan ini juga tersebar di sepanjang musik video Gee mulai menit 00.32 hingga 03.37.

GAMBAR 19

64

Denotasi

Sembilan perempuan mengenakan kaos polos berwarna putih dan abu-abu dipadu dengan celana mini berwarna terang diantaranya kuning, merah muda, dan hijau. Celana pendek yang dikenakan dipadu dengan sepatu tertutup yang memiliki hak. Latar berwarna putih dengan motif bulat-bulat yang ditempelkan pada temboknya.

Konotasi

Penampilan pada Gambar 19 memperlihatkan para personel secara keseluruhan mulai ujung rambut hingga ujung kaki. Hal ini diartikan sebagai sudut pandang penonton yang terarah pada bentuk tubuh personel yang langsing dan tinggi ala Barbie. Seperti yang diungkapkan oleh Slayen (2011) bahwa Barbie merupakan representasi kecantikan, perfeksionitas, dan image ideal untuk seluruh gadis di dunia. Kesempurnaan Barbie ini direpresentasikan melalui bentuk tubuh para personel dengan seringnya pengambilan gambar yang berfokus pada pinggul dan kaki yang jenjang. Serta pemakaian celana pendek dengan warna cerah membuat point of view penonton ketika melihat scene ini.

Mitos

Penampilan Girls Generation dalam musik video Gee merepresentasikan penampilan Barbie yang memiliki tubuh ramping, tinggi, dan juga long legged girl. Image Barbie yang ada selama ini dituangkan dan dikonstruk melalui musik video yang diperankan oleh personel Girls Generation. Kostum kaos panjang, t-shirt, dan celana pendek dengan warna-warna cerah menjadi kostum santai namun

tetap tidak menghilangkan esensi dari image Barbie yang ditampilkan dalam video tersebut.

Dokumen terkait