• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Pengertian mutu pelayanan kesehatan

Mutu pelayanan kesehatan adalah yang menuju pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan, yang disatu pihak dapat menimbulkan kepuasan pada setiap pasien sesuai dengan tingkat kepuasan rata – rata penduduk, serta pihak lain tata cara penyelenggaraannya sesuai dengan standard an kode etik profesi yang telah diteteapkan.

2. Program menjaga mutu

Program menjaga mutu adalah suatu upaya yang berkesinambungan , sistematis dan objektif dalam memantau dan menilai pelayanan yang diselenggarakan dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan, serta menyelesaikan masalah yang ditemukan untuk memperbaiki mutu pelayanan(maltos and kolter, 1989).

3. Batasan

Batasan tentang mutu pelayanan banyak macamnya. Beberapa diantaranya yang dipandang cukup penting adalah :

a) Mutu adalah tingkat kesempurnaan dari penampilan sesuatu yang sedang diamati.

xlvii

b) Mutu adalah sifat yang dimiliki oleh suatu program.

c) Mutu adalah totalitas dari wujud serta cirri dari suatu barang atau jasa yang dihasilkan, yang didalamnya terkandung sekaligus pengertian akan adnya rasa aman dan / atau terpenuhinya kebutuhan yang dihasilkan tersebut.

d) Mutu adalah kepatuhan terhadap standar yang telah ditetapkan.

Dari batasan ini, segeralah mudah dipahami bahwa mutu pelayanan hanya dapat diketahui apabila sebelumnya telah dilakukan dahulu penilaian, baik terhadap tingkat kesempurnaan, sifat, totalitas dari wujud serta cirri dan atau pun terhadap kepatuhan para penyelenggara pelayanan terhadap standar yang telah ditetapkan.Dalam praktik sehari – hari melakukan penilaian ini tidaklah mudah.Melakukan penilaian ini tidaklah mudah.Penyebab utamanya ialah karena mutu pelayanan tersebut bersifat multi dimensional.Tiap orang, tergantung dari latar belakang dan kepentingan masing – masing, dapat saja melakukan penilaian dari dimensi yang berbeda.

Telah disepakati bahwa pembahasan tentang kepuasan pasien yang dikaitkan dengan mutu pelayanan kesehatan, bukanlah pembahasan yang bersifat luas, melainkan mengenal paling tidak dua pembahasan :

xlviii

Pembatasan pertama yang telah disepakati adalah yang menyangkut derajat kepuasan pasien. Untuk menghindari unsur subjektifitas yang dapat mempersulit pelaksanaan program menjaga mutu, ditetapkan bahwa yang dimaksud kepuasan disini, sekalipun orientasinya tetap individual, tetapi ukuran yang dipakai adalah yang bersifat umum yakni yang sesuai dengan tingkat kepuasan rata – rata penduduk yang menjadi sasaran utama institusi kesehatan. Dengan perkata lain, mutu suatu pelayanan kesehatan kesehatan dinilai baik, apabila pelayanan kesehatan yang diselenggarakan tersebut dapat menimbulkan rasa puas pada diri setiap pasien yang sesuai dengan tingkat kepuasan rata – rata penduduk yang menjadi sasaran utama pelayanankesehatan tersebut.

b) Pembatasan pada upaya yang dilakukan

Pembatasan kedua yang telah disepakati adalah yang menyangkut upaya yang dilakukan dalam menimbulakan rasa puas pada setiap pasien. Untuk melindungan kepentingan pemakai jasa pelayanan kesehatan, yang pada umumnya awam terhadap tindakan kedokteran (ptient irognancy), ditetapkanlah upaya yang dilakukan tersebut harus sesuai dengan kode etik serta standar pelayanan profesi.

4. Faktor yang mempengaruhi

xlix

Unsure masukan adalah tenaga, dana dan sarana. Secara umum disebutkan apabila tenaga dan sarana (kuantitas dan kualitas) tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan (standard of perssonels

and facilities), serta jika dana yang tersedia tidak sesuai dengan

kebutuhan, maka sulitlah diharapkan baiknya mutu pelayanan.

b) Unsure lingkungan

Telah disebutkan yang dimaksud dengan unsure lingkungan adalah kebijakan, organisasi dan menejemen.secara umum disebutkan apabila kebijakan, organisasi dan menejemen tersebut tidak sesuai dengan standar yang telah di tetapkan (standard of organization and

management), dan / atau tidak bersifat mendukung maka sulitlah

diharapkan baiknya mutu pelayanan kesehatan.

c) Telah disebutkan yang dimaksud dengan unsure proses adalah tindakan medis dan tindakan nonmedis. Secara umum disebutkan apabila kedua tindakan ini tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan (standar of conduct), maka sulitlah diharapkan baiknya mutu pelayanan.

5. Pelayanan kesehatan yang bermutu

Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan rata – rata penduduk, serta yang

l

penyelenggaraannya sesuai dengan standard an kode etik profesi yang telah ditetapkan.

Sesungguhnya seperti juga mutu pelayanan, dimensi kepuasan pasien sangat bervariasi sekali. Secara umum dimensi kepuasan tersebut dapat dibedakan atas dua macam :

a) Kepuasan yang mengacu hanya pada penerapan standard an kode etik profesi

Ukuran kepuasan pemakai jasa pelayanan kesehatan terbatas hanya pada kesesuaian dengan standar serta kode etik profesi saja. Ukuran – ukuran yang dimaksud pada dasarnya mencakup penilaian terhadap kepuasanpasien mengenai :

1) Hubungan dokter – pasien ( Doctor – patient

relationship)

Terbinanya hubungan dokter – pasien yang baik, adalah salah satu dari kewajiban etik.

2) Kenyamanan pelayanan (Amenitics)

Mengupayakan terselenggaranya pelayanan yang nyaman, adalah salah satu dari kewajiban etik. 3) Kebebasan melakukan pilihan (Choice)

Memberikan kebebasan kepada pasien untuk memilih serta menentukan pelayanan kesehatan, adalah salah satu dari kewajiban etik.

li

4) Pengetahuan dan kompetensi teknis (Scientific

knownledge and technical skill)

Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang didukung oleh pengetahuan dan kompetensi teknis bukan saja merupakan bagian dari kewajiban etik, tetapi juga merupakan prinsippokok penerapan standar pelayanan profesi.

5) Efektifitas pelayanan (Effectifitas)

Sama halnya dengan pengetahuan dan kompetensi teknis, maka efektifitas pelayanan juga merupakan bagian dari kewajiban etik serta prinsip pokok penerapan standar pelayanan kesehatan.

6) Keamanan tindakan ( Safety)

Keamanan tindakan adalah juga bagian dari kewajiban etik serta prinsip pokok penerapan standar pelayanan profesi.

b) Kepuasan yang mengacu pada penerapan semua syarat pelayanan kesehatan

Ukuran kepuasan pemakai jasa pelayanan kesehatan dikaitkan dengan penerapan semua persyaratan pelayanan kesehatan.Suatu pelayanan kesehatan disebut sebagai sebagai pelayanan kesehatan yang bermutu apabila

lii

penerapan semua persyaratan pelayanan kesehatan dapat memuaskan pasien.

liii

Dokumen terkait