• Tidak ada hasil yang ditemukan

NARKOBA PERSPEKTIF KRISTEN

Berdasarkan akibatnya dari pemakaian Narkoba tersebut maka Ayat-ayat dalam Alkitab menyatakan tentang hal-hal sbb:

LARANGAN UNTUK MABUK

1. Efesus 5: 18,“Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu....”

Mabuk menimbulkan Hawa Nafsu yang juga mengandung pengertian :

- Egois,

- Tidak mempertimbangkan hal lain,

- Hanya mengikuti keinginan daging.

Lawannya Mabuk adalah SADAR menurut 1 Tes 5:5,6 :

“sebagai anak2 terang, dan bukan anak2 kegelapan kita harus selalu berjaga-jaga dan SADAR”

1 Korintus 5:11

“Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul, lapar uang, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu; dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama”.

Kata Narkoba tidak tertera secara jelas dalam ayat-ayat suci tetapi akibat dari Narkoba tersebut dan penanggulangannya tertera dalam ayat-ayat suci yang ada. Dengan demikian para pengguna Narkoba diharapkan dapat mengerti dan menyandarkan diri pada firman Tuhan yang terdapat dalam Alkitab, Ada beberapa penjelasan dalam al-Kitab terkait masalah narkoba.

1. Manusia adalah ciptaan Allah a. Kejadian 1 : 27

Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Allah memberkati mereka”.

b. Galatia 5 : 1, 13.

Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan Kuk perhambaan ...

Saudara-saudara memang kamu telah dipangil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kenerdekaan itu sebagai kesempatan untuk hidup dalam dosa, melainkan layanilah seorang yang lain oleh kasih”.

Melihat ayat-ayat tersebut diatas terlihat bahwa umat kristen yang telah ditebus dan dimerdekakan perlu berdiri teguh dan tidak jatuh dalam dosa, termasuk obat-obat bius dan Narkoba, tetapi arahkanlah untuk melayani sesama manusia dalam kasih.

c. Pengkotbah 11 : 9

Bersukarialah hai pemuda dalam kemudaanmu biarlah hatimu bersuka dalam masa mudamu dan turutilah keinginan hatimu dan matamu, tetapi ketahuilah bahwa karena segala hal ini Allah akan membawa engkau ke pengadilan”.

d. Amsal 3 : 5 – 8

Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu dan janganlah bersandar kepada pengetahuanmu sendiri

Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan Tuhan dan jauhilah kejahatan”. Itulah yang akan menyembuhkan tubuhmu dan akan menyegarkan tulang-tulangmu

e. Amsal 15: 3 : Mata Tuhan ada disegala tempat, mengawasi orang jahat dan orang baik

f. Amsal 17: 25 :Anak yang bebal menyakiti hati ayahnya, dan memedihkan hati ibunya.

g. Amsal 21: 17 . Orang yang suka bersenang-senang akan berkekurangan, orang yang gemar kepada minyak dan anggur tidak akan menjadi kaya.

Agama mengajarkan cintailah sesama manusia seperti engkau mencintai diri sendiri

Matius 37: 27-29

Ajaran tersebut mengandung pengertian bahwa setiap orang harus dibebaskan dan membebaskan diri dari kejahatan yang menghancurkan dirinya sendiri, keluarga dan masyarakat. Penghancuran martabat manusia oleh narkoba dan penanggulangannya ditekankan pada aspek hakekat manusia, yaitu: manusia sebagai mahluk ang utuh, manusia sebagai mahluk berlingkungan dan manusia sebagai mahluk bebas atas tindakannya. a. Yesaya 26: 19

Ya Tuhan, orang-orang Mu yang mati akan hidup pula, mayat-mayat mereka akan bangkit pula. Hai orang-orang yang sudah di kubur dalam tanah, bangkitlah dan bersorak-sorai sebab embun Tuhan ialah embun orang dan

bumi akan melahirkan arwah kembali.. Hal ini berarti bahwa seluruh manusia akan mengalami hidup abadi.

b. Yohannes 6: 39

Dan inilah kehenndak Dia yang telah mengutus aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepadaku jangan ada yang hilang tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman.

10. Roma: 12:1-2

Karena itu saudara-saudara demi kemurahan Allah Aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati, janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuann budimu, sehingga kamu dapat mmembedakan manakah kehendak Allah : apa yang baik yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

11. Roma 10 : 3

Oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk pada bekenaran Allah”.

2. Untuk para pengguna narkoba a. Lukas 21: 34

Janganlah dirimu, supaya hatimu jangan syarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat.

b. 1 Korintus 6: 19-20

Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait roh Kudus yang diam didalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah bahwa kamu bukan

milik kamu sendiri ? sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas di bayar: Karena itu mulikanlah Allah dengan tubuhmu.

Ayat-ayat al-Kitab yang menngingatkan secara khusus dalam pemeliharaan tubuh secara jasmani dan rohani dalam kaitan dengan penyalahgunaan dan pemakaian obat-obat terlarang (Narkoba). Demikian juga dengan firman Allah menyatakan bahwa pemabuk tidak masuk dalam kerajaan surga.

c. 1. Korintus 6: 10

Pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam kerajaan Allah. Alasan mengapa pemabuk tidak dapat masuk dalam kerajaan surga;

d. Amsal 23: 29-30. karena perbuatan orang tersebut merusak lingkungan, karena pengaruh minuman akan menimbulkan kejahatan atau perbuatan banyak dosa, baik terhadap sesama maupun terhadap Allah.

e. Kejadian 9: 21. Orang yang mabuk tidak mempunyai rasa malu sehingga mudah berbuat perkara-perkara yang hina dan keji.

f. Raja-raja 20: 16. Pikiran menjadi tumpul karena pengaruh obat sangat mengganggu susunan syaraf sehingga setiap perbuatannya tidak lagi dapat dikontrol dengan pikiran yang jernih, ha lini sangat berbahaya apabila orang-orang yang terkena mempunyai kedudukan penting karena setiap keputusannya akan mencelakakan banyak orang

g. Galatia 5 : 11

Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatn kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu.

h. Amsal 16 : 6. Dengan kasih dan kesetiaan, kesalahan diampuni, karena takut akan Tuhan akan menjauhi kejahatan.

i. 1 Petrus 3 : 11. Ia harus menjauhi yang jahat dan melakukan yang baik, ia harus mencarai perdamaian dan berusaha mendapatkannya

k. Amsal 23 : 31 – 33

Jangan melihat kepada anggur, kalau merah menarik warnanya dan menyilau dalam cawan yang mengalir masuk ke dalam nikmat.

Tetapi kemudian memagut seperti ular dan menyemburkan bisa seperti beludak Lalu matamu akan melihat hal-hal yang aneh dan hatimu mengucapkan kata-kata yang kacau

l. Pengkotbah 5 : 11 Dan akhirnya engkau akan mengeluh kalau daging dan tubuhmu hhabis binasa.

2. Untuk Para Pengedar

Untuk para pengedar yang ingin kembali kejalan yang benar a. Matius 9: 12-13

Bukan orang sehat yang memerlukan tabib tapi orang sakit....yang Ku kehendaki ialah belas kasihan dan bukan oersembahan, karena aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainnkan orang berdosa.

b. Mazmur 662:2. Hanya dekat Allah saja aku tenang dari pada-Nya keselamatanku.

c. 1.Yohanes 2: 28-29

Maka sekarang anak-anakku tinggallah di dalam kristus, supaya apabia Ia menyatakan diri-Nya, kita beroleh keberanian percaya dan tidak usah malu terhadap Dia pada hari kedatangan-Nya. Jikalau kamu tahu bahwa Ia adalah benar, kamu harus tahu juga bahwa setiap orang yyang berbuat kebenaran lahir dari pada-nya.

d. 1 Yohanes 3: 9. Setiap oranng yang lahir dari Allahh tidak berbuat dosa lagi: sebab benih Ilahi tetap ada di dalam Dia dan Ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.

e. Matius 14: 27 . Yesus berkata kepada mereka : tenanglah ! aku ini, jangan takut.

f. Ayub 5: 17. Sesungguhnya berbahagialah manusia yang ditegur Allah, sebab itu janganlah engkau menolak didikan yang Maha kuasa.

g. Kisah Rasul 16: 31 . jawab mereka : Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu.

5. Untuk orang tua, lingkungan dan teman sebaya

Orang tua perlu mendidik anaknya secara serius sedini mungkin. Untuk itu firman Allah mengatakan

a. Amsal 22: 6. Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya ia tidak akan menyimpang dari jalan itu.

b. Amsal 10: 21.28. Bibir orang benar mengembalakan banyak orang, tetapi orang bodoh mati karena kurang akal budi. Harapan orang benar akan menjadi suka cita tetapi harapan orang pasif menjadi sia-sia.

3. Amsal 1: 10.13.19. Hai anakku, jikalau orang berdosa hendak membujuk engkau janganlah engkau menurut. Kita akan mendapat berbagai benda yang berharga, kita akan memenuhi rumah kita dengan barang rampasan. Demikianlah pengalaman setiap orang yang loba dengan keuntungan gelap dan mengambil nyawa orang yang mempunyainya.

d. Kisah 20: 35. Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepadamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus.

Seuntai doa untuk mereka yang terjerumus Dan bagi mereka yang rentan terjerumus

Bapa di Sorga, Bapa Sumber kehidupan dan cinta! Bapa yang memperjuangkan kehidupan karena cinta dan akan berperang dalam KekuasaanNya yang perkasa, menghadapi setiap hal yang menghancurkan kehidupan.

Saat ini kami berdoa bagi generasi penerus bangsa yang menjadi harapan masa depan. Generasi yang seharusnya menjadi penyambung nafas kehidupan bangsa, tetapi saat ini terancam oleh kematian karena Narkotika dan obat-obatan terlarang. Bapa sumber kehidupan,

Kami memohon kasihMu yang tak terbatas itu mau menjangkau mereka yang terlanjur terjerumus, rangkullah dan pulihkanlah mereka kembali lewat tangan dan hati aparatur negara, lembaga, yayasan, rumah sakit, organisasi yang mengkhususkan penangan pada mereka yang sudah terlibat Narkoba secara mendalam. Engkau juga mau memakai setiap kelompok penyuluhan maupun pribadi-pribadi yang menghabiskan sebagian besar dari tenaga dan waktu mereka untuk mencari, mendampingi, memotivasi dan mendukung proses pemulihan bagi mereka yang terdeteksi, terpengaruh dan teridentifikasi sebagai pemakai. Karena kami mengerti, untuk bangkit dari keterpurukan lembah Narkoba membutuhkan bantuan dan dukungan orang lain. Kami tau, segala yang datang dari Cinta akan membawa perubahan positif. Bukan hanya kesembuhan fisik tetapi juga hati dan kehidupan. Berkatilah ya Tuhan, para profesional maupun relawan dengan semangat, kesehatan dan motivasi yang selalu prima.

Bapa di Surga,

Kami mohon Engkau juga mau melawat keluarga dari para penderita yang kehabisan segalanya demi penyembuhan kekasih mereka. Keluarga yang terguncang, malu, kehilangan rasa percaya diri, meyalahkan diri sendiri, orang terdekatnya atau bahkan lingkungan. Kami mengerti kehancuran hati dan hidup mereka. Kuatkan iman percaya mereka didalam Yesus Kristus Tuhan kami, agar dalam ketegaran dan keteguhan imannya, mereka tidak pernah berputus asa

dan kehilangan pengharapan akan kesembuhan kekasih hati mereka. Dan justru dengan keteguhan iman, merekalah yang akan menjadi motivator utama bagi kekasih hati mereka untuk segera pulih dan bangkit kembali.

Bapa Sumber Semangat,

Kami berdoa untuk generasi anak, generasi muda dan setiap anggota masyarakat yang sangat rentan terhadap godaan dan rayuan penyalah gunaan Narkoba ini, dukung dan kuatkanlah mereka ya Tuhan, agar pendidikan Moral dan keimanan mereka selalu menjadi benteng sehingga mereka akan terlindungi dan kuat menghadapi gempuran bertubi-tubi dari ancaman penyalah gunaan pemakaian Narkoba. Berkatilah juga relasi dan komunikasi antar orang tua anak, suami-istri dan keluarga agar berjalan positif, sehingga hal tersebutpun menjadi salah satu motivasi bagi anggota masyarakat untuk tidak beralasan mencari pelarian persoalan pada penyalah gunaan Narkoba.

Kami memohon semua ini dalam nama Yesus Kristus Juruselamat yang hidup dan mencintai kehidupan. A m i n

BAB V

PANDANGAN AGAMA HINDU TERHADAP BAHAYA NARKOTIKA

Agama Hindu mengajarkan umatnya untuk selalu berpegang teguh pada Dharma, siapa yang dapat hidup sesuai dengan Dharma ia akan selamat, bahagia dan damai selamanya, demikian pula sebaliknya jika perbuatan itu melanggar Dharma maka penderitaan adalah hasilnya dan itu pasti. Ada enam tantangan yang merupakan musuh utama manusia (Sad Ripu), yang ada dalam setiap diri manusia, yaitu: Mabuk, Bingung, Marah, Irihati, Rakus, Hawa nafsu. Kitab Veda mengajarkan agar manusia selalui memerangi keenam musuh ini. Veda mengajarkan agar umat Hindu menghindarkan diri dari 5 M, yaitu: Madat (narkoba), Mabuk (minuman keras), Main (judi), Malin (mencuri), Madon (berzina). Jika kita dapat menghindarkan diri dari kelima hal tersebut di atas niscaya kita akan menemukan kedamaian, kesehatan dan kebahagiaan.

Konsep Hindu Tentang Hakikat Hidup. a. Tujuan Hidup.

Setiap kelahiran menjadi manusia terikat oleh Karma dan kegelapan batin atau ketidaktahuan (Awidya), maka ia akan terus terkena hukum punarbhawa atau samsara, yaitu hukum tumimbal lahir. Ia akan mengalami kelahiran yang berlangsung berulang ulang kali. Ini berarti ia pasti mengalami suka duka, usia tua, sakit dan mati. Berbagai derita silih berganti dengan suka

yang pasti dilaluinya. Inilah disebut samsara yang kemudian menjadi sengsara. Sebaliknya seseorang yang telah bebas dari ikatan karmanya dan awidya itu, maka ia bisa terlepas dari cengkraman perputaran roda samsara atau punarbhawa itu.

Dengan demikian ia (Atmanya) bisa bersatu kembali dengan Paramatma atau Brahman yang merupakan sumber Atma. Jika demikian halnya, maka ia tidak lahir lagi seperti orang yang pertama tadi. Ia telah mencapai tujuan tertinggi ajaran agama Hindu yaitu Moksa. Walaupun demikian, hakekat menjelma menjadi manusia merupakan suatu keuntungan yang sangat besar, kerena sesungguhnya amat sukar untuk dapat menjelma menjadi manusia. Dalam sloka Sarassamuscaya dijelaskan keutamaan menjadi manusia sbb : Apan iking dadi wwang, uttama juga ya, Nimittaning mangkana,

wenang ya tumulung awaknya sangkeng sangsara, makasadhnang subhakarma, hinganing kottamaning dadi wwang ika.

Artinya:

Menjelma menjadi manusia itu adalah sungguh sungguh utama; sebabnya demikian, karena ia dapat menolong dirinya dari keadaan sengsara (lahir dan mati berulang ulang) dengan jalan berbuat baik; dmikianlah keuntungannya dapat menjelma menjadi manusia (Sarassamuscaya 4). Untuk lebih jelasnya tujuan hidup manusia menurut ajaran agama Hindu

disebut catur purusa artha sebagai berikut :

1) Dharma. Keluhuran, kesucian, kebenaran, merupakan tujuan hidup yang mendasar dan menjadi landasan ketiga tujuan hidup berikutnya. Kebenaran, keluhuran itulah yang mutlak dijadikan landasan bagi setiap orang untuk mencapai artha dan kama serta moksa. Bahkan dalam menggunakan artha dan kamapun harus dilandasi oleh dharma itu.

2. Artha. Yaitu harta benda termasuk seni. Keperluan hidup sehari hari seperti bhoga (pangan), Upabogha (sandang) dan paribhoga (rumah dengan segala isinya) termasuk golongan artha. Jadi jelas bagi kita bahwa artha itu salah satu tujuan hidup manusia.

3. Kama. Kenikmatan atau kepuasan hidup. Untuk mencapai kama itu perlu adanya Artha tadi. Karena itulah dharma tetap dipakai landasan untuk mencapai artha sampai dengan mempergunakan artha itupun harus tetap berlandaskan dharma. Begitu juga, cara pencapaian dan penggunaan kama tetap juga berlandaskan dharma.

4. Moksa. Suatu keadaan kebahagaiaan yang kekal abadi yang sangat sulit untuk dibicarakan dan dibayangkan. Namun kepastiannya itu ada. Yaitu suatu kedamaian, suatu ketenangan, suatu ketentraman suatu kebahagiaan kekal abadi yakni bersatunya atma dengan parama atman atau Brahman yaitu Tuhan Yang Maha Esa.

Keempat tujuan hidup itu manusia itu yaitu Dharma, Artha, Kama dan Moksa sesungguhnya merupakan suatu kesatuan maka sering disebut catur warga. Dharma, Artha, dan Kama merupakan unsur kesejahtraan, atau kebahagiaan dunia, kebahagiaan lahir yaitu jagat hita. Sedangkan Moksa merupakan unsur kebahagiaan yaitu kebahagaiaan akhirat, kebahagiaan rohani atau batin.

b. Tingkat Masa /fase Kehidupan. Menurut ketatamasyarakatan agama Hindu fase kehidupan manusia dikelompokkan menjadi empat tahapan yang disebut dengan Catur Asrama. Yaitu :

1) Brahmacari asrama. Merupakan tingkatan hidup untuk berguru, memperdalam segala bidang ilmu pengetahuan beserta ketrampilan yang sangat berguna untuk memasuki tingkatan hidup yang kedua (Grahastha). Pada tingkat brahmacari kewajiban manusia hanyalah menuntut dharma yaitu tujuan hidup manusia yang paling mendasar. Sedangkan tujuan hidup yang lainnya tidak boleh dituntut pada tingkatan brahmacari ini. Sehingga tugas yang utama yaitu menuntut dharma dapat diselesaikan dengan sempurna. Berbagai disiplin dan peraturan hidup harus dijalani oleh seorang brahmacarin (orang yang menjalani brahmacari) dengan tekun dan seksama. Hal itu terus berlangsung sampai seluruh ilmu dipelajari atau studinya selesai.

Jadi masa brahmacari ini pada jaman sekarang sama dengan masa belajar atau masa sekolah mulai dari TK sampai tingkat perguruan tinggi. Selama masa belajar ini berlangsung yang menjadi perhatian dan tujuan utama ialah belajar sebanyak banyaknya sampai selesai atau tamat (dharma).

2. Grhasta asrama. Yaitu masa mendirikan rumah tangga. Atau fase berumah tangga. Seseorang yang telah selesai menjalani masa brahmacari atau setelah selesai studinya mulailah ia bersiap untuk memasuki jenjang kehidupan yang kedua ini. Masa Grahasta diawali dengan upacara perkawinan atau wiwaha.

Tingkat masa hidup inilah amat penting menurut agama Hindu. Seseorang yang telah ,memasuki grahasta harus melakukan yadnya, belajar dan melanjujtkan keturunan .

3. Wanaprastha asrama. Yaitu masa mengasingkan diri dengan pergi ketempat sunyi menjadi pertapa. Dalam masa ini kewajiban kepada keluarga sudah selesai. Kini tinggal mencari kebenaran tentang arti hidup yang sesungguhnya.

4. Samsyasa asrama. Yaitu masa mencari aspirasi untuk mencapai moksa. Dalam fase ini seorang sanyasin (orang yang menjalankan samniyasa) menjalankan dharmayatra atau tirtayatra yaitu mengunjungi tempat-tempat suci.

3. Narkoba ditinjau dari ajaran agama Hindu.

Beberapa kitab suci agama Hindu yang dapat dijadikan dalam peninjauan penyalahgunaan narkoba anatara lain disebutkan dalam kitab Slokantara, Bhagavadgita, Sarajamus Caya, Atharvaveda, dan Yajurveda. a. Dalam kitab Slokantara, Sloka 16 disebutkan :

BRAIMA WADAH SULAPANAM SUWARNA STEYARNEWA GURARWADHO MOHAOALAKAMUCYATEW.

( Membunuh Brahmana, meminum minuman keras, mencuri emas, memperkosa gadis perawan, dan membunuh guru ini dinamai DOSA BESAR/ Malapetaka ).

b. Dalam kitab Bhagvadgita, antara lain disebutkan : Bhagawadgita XVI-4:

DAMBHO DARPO BHIMANAS CA KRODHAH PARUSYAM EWA CA, AJNANAM CABHIJATASYA PARTHA SAMPADAM ASURIM

(Manusia yang dalam keadaan tidak sadar atau sakit karena pengaruh narkoba cenderung akan mempunyai sifat-sifat keraksasaan antara lain berlagak, angkuh, membanggakan diri, marah, dan juga kasar serta bodoh)

Bhagawadgita XVI-7:

PRAWRTTIM CA NIWRTTIM CA JANA NA WIDUR ASURAH, NA SAUCAM NAPI CACARO NA SATYAM TESU WIDYATE

(Karena pengaruh narkoba pula manusia menjadi malas, tidak mengetahui jalan yang benar, tidak mengetahui perilaku yang bijak dan tidak pula mengetahui tujuan hidup).

Bhagawadgita XVI-8:

ASATYAM APRATISTHAM TE JAGAD AHUR ANISWARAM, APARASPARA-SAMBHUTAM KIM ANYAT KAMA-HAITUKAM

(Mereka yang mabuk berkata bahwa dunia ini tidak nyata, tanpa moral, tanpa Tuhan, tidak teratur, karena dibutakan oleh keinginan).

Bhagawadgita XVI-9:

ETAM DRSTIM AWASTABHYA NASTATMANO IPA-BUDDHAYAH, PRABHAWANTY UGRA-KARMANAH KSAYAYA JAGATO HITAH

(Jika dunia dipenuhi oleh orang-orang mabuk seperti ini roh-roh akan tersesat, lemah, dan kejam; maka muncullah kekacauan dunia menuju kepada kehancuran).

Bhagawadgita XVI-10:

KAMAM ASRITYA DUSPURAM DAMBHA-MANA-MADANWITAH, MOHAD GRHITWASAD-GRAHAN PRAWARTANTE SUCI-WRATAH

(Manusia yang mabuk menyerahkan dirinya pada keinginan yang tak pernah puas, penuh kemunafikan, keangkuhan, kepalsuan, dan khayalan)

CINTAM APARIMEYAM CA PRALAYANTAM UPASRITAH, KAMOPABHOGA-PARAMA ETAWAD ITI NISCITAH

(Sekali menjadi pemabuk maka ia keranjingan dengan keinginan yang tidak terhitung banyaknya yang hanya berhenti dengan adanya kematian; hidup mereka sia-sia karena memandang pemuasan keinginanlah sebagai tujuan tertinggi dan segala-galanya).

Bhagvadgita XVI-16:

ANEKA CITTA VIBHRANTA MOHA JALA SAMA VRTAH, PRASAKTAH KAMA BHOGESU PATANTI NARAKE SUCAU

(Terkecoh oleh berbagai macam pikiran, terperangkap oleh jaringan pikiran yang membingungkan, tersesat kedalam pemuasan nafsu mereka jatuh kedalam neraka yang menjijikkan).

Bhagawadgita XVI-20:

ASURIM YONIM APANNA MUDHA JANMANI, MAM APRAPYAIWA KAUNTEYA TATO YANTY ADHAMAM GATIM

(Akhirnya mereka yang mabuk terjerumus kedalam kandungan para raksasa, mahluk-mahluk yang kebingungan ini dari siklus kelahiran demi kelahiran tak akan mencapai Tuhan, tetapi merosot ke neraka tempat yang paling rendah dan hina).

c. Dalam kitab Sarasjamuscaya, Sloka 256 disebutkan yang artinya

“Janganlah hendaknya mengambil barang orang lain, janganlah meminum minuman keras dan obat-obatan terlarang, melakukan pembunuhan, berdusta, karena itu akan menghalangimu untuk menyatu dengan Tuhan”.

d. Dalam Atharvaveda, disebutkan bahwa manusia wajib memelihara kesehatan badannya dengan baik agar dapat mencapai umur panjang. Upaya menjaga kesehatan melalui makanan diatur dalam Atharvaveda sebagai berikut :

Atharvaveda VI.135.1:

YAD ASNAMI BALAM KURVE, ITTHAM VAJRAM A DADE

Atharvaveda XV.14.24:

BRAHMANA-ANNADENA-ANNAM ATTI

(pilihlah makananmu dengan waspada).

Atharvaveda X.5.34:

KRSI-SAMSITO-ANNATEJAH

(makanan yang baik memberi kecemerlangan). Atharvaveda XX.76.4:

BHRTYA ANNE SAMASYA, YAD ASAN MANISAH

(makanan memberi tenaga dan zat-zat bergizi). Atharvaveda IX.4.20:

ATHO ASTU TANUBALAM

(semoga kami memiliki kekuatan jasmani).

Kesehatan, kekuatan jasmani dan kesucian rohani adalah unsur utama menuju umur panjang. Umur panjang dalam pengertian Veda berguna untuk memberi waktu yang cukup bagi manusia menjalani kehidupan catur ashrama, yaitu brahmacarya, gryahasta, vanaprastha, dan bhiksuka.

Hakekat kehidupan manusia adalah meningkatkan kesucian rohani sebelum pada akhirnya kembali ke alam nirwana. Kehidupan catur ashrama adalah tahapan-tahapan menuju pada pendayagunaan hidup sebaik-baiknya dengan memanfaatkan jasmani dan rohani yang sehat, sejak masa belajar

Dokumen terkait