• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA

F. Natrium Tiosulfat

KERACUNAN SIANIDA AKUT PADA MENCIT JANTAN GALUR SWISS

Intisari

Sianida merupakan senyawa racun yang dapat menyebabkan kematian dan kasus keracunan sianida banyak dijumpai dalam masyarakat. Natrium tiosulfat adalah salah satu antidotum untuk sianida, tetapi berapa dosis efektif natrium tiosulfat jika dikombinasikan dengan natrium nitrit dan diazepam belum diteliti. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kisaran dosis dan dosis efektif natrium tiosulfat yang dikombinasikan dengan natrium nitrit dan diazepam untuk menangani keracunan sianida akut pada mencit.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental murni dengan rancangan acak lengkap pola searah. Empat puluh dua ekor mencit jantan dibagi dalam 7 kelompok yang terdiri dari : kelompok I diberi pelarut yang digunakan yaitu aquadest 25 mg/Kg BB p.o., kelompok II diberi larutan KCN dosis 26 mg/Kg BB p.o., kelompok III diberi natrium tiosulfat dosis 22.960 mg/Kg BB, natrium nitrit dosis 62.460 mg/Kg BB dan diazepam dosis 2 mg/Kg BB diberikan secara i.p., kelompok IV-VII diberi larutan KCN secara p.o. kemudian diberi antidot kombinasi natrium nitrit, natrium tiosulfat dan diazepam dengan peringkat dosis natrium tiosulfat berturut-turut : 0.067 mg/Kg BB, 0.468 mg/Kg BB, 3.279 mg/Kg BB, 22.960 mg/Kg BB i.p., untuk natrium nitrit menggunakan I peringkat dosis saja yaitu 62.460 mg/Kg BB i.p., dan dosis diazepam 2 mg/Kg BB.

Dari hasil penelitian, meningkatnya dosis natrium tiosulfat pada kombinasi dengan natrium nitrit ditambah dengan diazepam dapat meningkatkan efek pengawaracunan sianida pada mencit. Dosis efektif kombinasi yang diperoleh adalah 22.960 mg/KgBB untuk natrium tiosulfat, 62.460 mg/KgBB untuk natrium nitrit dan 2 mg/KgBB untuk diazepam.

Kata kunci : antidot, sianida, natrium tiosulfat, natrium nitrit, diazepam

EFECTIVE DOSAGE SODIUM THIOSULPHATE WHICH COMBINED WITH SODIUM NITRIT AND DIAZEPAM AS ANTIDOTE FOR ACUTE

POISONING CYANIDE IN MALE MICE SWISS STRAIN

Abstract

Cyanide is a toxic compound that can cause death. There are many poisoned cyanide cases in the society. Sodium thiosulphate is one of antidotum for cyanide, however, how much approximation dosage sodium thiosulphate that is effective to be combined with sodium nitrit and diazepam has not been studied. The purpose of this experiment is to find range of dosage and effective dosage sodium thiosulphate than combined with sodium nitrit and diazepam to prevent the acute toxicity of cyanide in mice.

This research is pure experimental research with complete random design of one direction model. Twenty for male white mice were devided into equal seven groups consisted of : group I was given with solution of aquadest 25 mg/KgWB per oral, group II was given by KCN solution 26 mg/KgWB, group III given sodium thiosulphate 22.960 mg/KgWB, sodium nitrit 62.460 mg/KgBB and diazepam 2 mg/KgWB i.p., group IV-VII given KCN solution per oral then given combination of antidote that is sodium thiosulphate, sodium nitrit and diazepam with dosage range for the sodium thiosulphate is : 0.067 mg/KgWB, 0.468 mg/KgWB, 3.279 mg/KgWB, 22.960 mg/KgWB i.p., sodium nitrit only use one dosage that is 62.460 mg/KgWB i.p., and dosage for diazepam 2 mg/KgWB.

The result of the research, the rise of the sodium thiosulphate dosage also make the rise of the antidote effect in mice. The combination effective dosage which obtained is 22.960 mg/KgWB for sodium thiosulphate, 62.460 mg/KgWB for sodium nitrit and 2 mg/KgWB for diazepam.

Key words : Antidotum, Cyanide, Sodium Thiosulphate, Sodium Nitrit, Diazepam.

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DOSIS EFEKTIF NATRIUM TIOSULFAT YANG DIKOMBINASIKAN DENGAN NATRIUM NITRIT DAN DIAZEPAM SEBAGAI ANTIDOT KERACUNAN SIANIDA AKUT PADA MENCIT JANTAN GALUR SWISS

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Ilmu Farmasi

Oleh :

Aprilia Susanti Dewi NIM : 04 8114 039

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

DOSIS EFEKTIF NATRIUM TIOSULFAT YANG DIKOMBINASIKAN DENGAN NATRIUM NITRIT DAN DIAZEPAM SEBAGAI ANTIDOT KERACUNAN SIANIDA AKUT PADA MENCIT JANTAN GALUR SWISS

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Ilmu Farmasi

Oleh :

Aprilia Susanti Dewi NIM : 04 8114 039

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2008

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Ambillah waktu untuk berfikir, itu adalah sumber kekuatan.

Ambillah waktu untuk bermain, itu adalah rahsia dari masa muda yang abadi. Ambillah waktu untuk berdoa, itu adalah sumber ketenangan.

Ambillah waktu untuk b elajar, itu adalah sumber kebijaksanaan.

Ambillah waktu untuk mencintai dan dicintai, itu adalah hak istimewa yang diberikan Tuhan.

Ambillah waktu untuk bersahabat, itu adalah jalan menuju kebahagiaan.

Ambillah waktu untuk tertawa, itu adalah musik yang menggetarkan hati.

Ambillah waktu untuk memberi, itu adalah membuat hidup terasa bererti.

Ambillah waktu untuk bekerja, itu adalah nilai keberhasilan. Ambillah waktu untuk beramal, itu adalah kunci menuju surga.

For my savior – Jesus Christ, Papi, Mami, Andi, Malvin my love, Almamaterku, and for all

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih, anugrah, berkat dan penyertaan-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Dosis Efektif Natrium Tiosulfat Yang Dikombinasikan Dengan Natrium Nitrit Dan Diazepam Sebagai Antidot Keracunan Sianida Akut Pada Mencit Jantan Galur Swiss”.

Skripsi ini disusun sebagai tugas akhir untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Strata Satu Farmasi (S.Farm.), program Studi Ilmu Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Sekaligus untuk menambah kasanah pengetahuan dalam dunia kesehatan pada umumnya, dan dunia kefarmasian pada khususnya.

Rasa terima kasihpun pantas penulis haturkan kepada pihak-pihak yang telah mendukung terwujudnya skripsi ini. Dukungan baik secara langsung maupun tak langsung yang mereka berikan sangat bermanfaat bagi penulis.

Adapun ucapan terima kasih yang tulus hendak penulis haturkan kepada : 1. Tuhan Yesus Kristus Sang Juruselamat yang senantiasa menyertai dan mengasihi

penulis sebagai anak-Nya.

2. Rita Suhadi, M.Si., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Ipang Djunarko, S.Si., Apt. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan waktu dan kesabarannya dalam mendampingi penulis dari awal penelitian hingga selesainya skripsi ini.

4. A. Tri Prianto, M.For.Sc. selaku dosen penguji yang telah bersedia menjadi penguji pada ujian tertutup dan terbuka, terima kasih atas kritik dan sarannya. 5. dr. Fenty, M.Kes., Sp.Pk. selaku dosen penguji yang telah bersedia menjadi

penguji pada ujian tertutup dan terbuka, terima kasih atas kritik dan sarannya 6. Mas Pardjiman, Mas Heru, Mas Kayat selaku Laboran Laboratorium Hayati

Imono Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang bersedia membantu dan menemani penulis selama melakukan penelitian.

7. Papi dan Mami tercinta yang selalu mendoakan dan memberi dukungan kepada penulis. Terima kasih untuk segala sesuatunya, penulis hanya dapat membalasnya dengan kasih sayang dan hormat kepada Papi dan Mami.

8. Andi adikku tersayang yang selalu memberi keceriaan dalam hati penulis serta sepupu-sepupu penulis yang selalu memberi semangat, Ci Nita, Ci Lisa, Maya, Winda, terima kasih untuk dukungannya.

9. Malvin tersayang untuk cinta, kasih sayang, dukungan, kebahagiaan, kesedihan dan semua yang telah Malvin berikan sampai detik ini, hidup ini jadi lebih berwarna dengan kehadiran Malvin.

10. Teman-teman yang telah bersama-sama penulis melewati masa kuliah, khususnya teman-teman FST angkatan 2004.

11. Ci Ervie sebagai mama rohani yang tidak pernah berhenti untuk mendoakan dan memberi semangat kepada penulis.

12. Anak-anak kelompok sel penulis yang setia mendengarkan keluh kesah penulis (Siska, Deli, Mariana, Noveli, dan Joana, terima kasih atas doa dan dukungannya). 13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah mendukung

terwujudnya skripsi ini.

Segala kesempurnaan adalah milik Tuhan, dan manusia hanya bisa berusaha dan berserah. Maka penulis mengucapkan kata maaf apabila ada kesalahan dan kata-kata yang kurang berkenan di hati pembaca. Dari sini penulis sadar kritik dan saran sangat berguna agar karya ini menjadi lebih baik dan bermanfaat. Akhir kata, semoga karya ini berguna bagi perkembangan dunia kesehatan pada umumnya dan dunia kefarmasian pada khususnya.

Penulis

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DOSIS EFEKTIF NATRIUM TIOSULFAT YANG DIKOMBINASIKAN DENGAN NATRIUM NITRIT DAN DIAZEPAM SEBAGAI ANTIDOT KERACUNAN SIANIDA AKUT PADA MENCIT JANTAN GALUR SWISS

Intisari

Sianida merupakan senyawa racun yang dapat menyebabkan kematian dan kasus keracunan sianida banyak dijumpai dalam masyarakat. Natrium tiosulfat adalah salah satu antidotum untuk sianida, tetapi berapa dosis efektif natrium tiosulfat jika dikombinasikan dengan natrium nitrit dan diazepam belum diteliti. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kisaran dosis dan dosis efektif natrium tiosulfat yang dikombinasikan dengan natrium nitrit dan diazepam untuk menangani keracunan sianida akut pada mencit.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental murni dengan rancangan acak lengkap pola searah. Empat puluh dua ekor mencit jantan dibagi dalam 7 kelompok yang terdiri dari : kelompok I diberi pelarut yang digunakan yaitu aquadest 25 mg/Kg BB p.o., kelompok II diberi larutan KCN dosis 26 mg/Kg BB p.o., kelompok III diberi natrium tiosulfat dosis 22.960 mg/Kg BB, natrium nitrit dosis 62.460 mg/Kg BB dan diazepam dosis 2 mg/Kg BB diberikan secara i.p., kelompok IV-VII diberi larutan KCN secara p.o. kemudian diberi antidot kombinasi natrium nitrit, natrium tiosulfat dan diazepam dengan peringkat dosis natrium tiosulfat berturut-turut : 0.067 mg/Kg BB, 0.468 mg/Kg BB, 3.279 mg/Kg BB, 22.960 mg/Kg BB i.p., untuk natrium nitrit menggunakan I peringkat dosis saja yaitu 62.460 mg/Kg BB i.p., dan dosis diazepam 2 mg/Kg BB.

Dari hasil penelitian, meningkatnya dosis natrium tiosulfat pada kombinasi dengan natrium nitrit ditambah dengan diazepam dapat meningkatkan efek pengawaracunan sianida pada mencit. Dosis efektif kombinasi yang diperoleh adalah 22.960 mg/KgBB untuk natrium tiosulfat, 62.460 mg/KgBB untuk natrium nitrit dan 2 mg/KgBB untuk diazepam.

Kata kunci : antidot, sianida, natrium tiosulfat, natrium nitrit, diazepam

EFECTIVE DOSAGE SODIUM THIOSULPHATE WHICH COMBINED WITH SODIUM NITRIT AND DIAZEPAM AS ANTIDOTE FOR ACUTE

POISONING CYANIDE IN MALE MICE SWISS STRAIN

Abstract

Cyanide is a toxic compound that can cause death. There are many poisoned cyanide cases in the society. Sodium thiosulphate is one of antidotum for cyanide, however, how much approximation dosage sodium thiosulphate that is effective to be combined with sodium nitrit and diazepam has not been studied. The purpose of this experiment is to find range of dosage and effective dosage sodium thiosulphate than combined with sodium nitrit and diazepam to prevent the acute toxicity of cyanide in mice.

This research is pure experimental research with complete random design of one direction model. Twenty for male white mice were devided into equal seven groups consisted of : group I was given with solution of aquadest 25 mg/KgWB per oral, group II was given by KCN solution 26 mg/KgWB, group III given sodium thiosulphate 22.960 mg/KgWB, sodium nitrit 62.460 mg/KgBB and diazepam 2 mg/KgWB i.p., group IV-VII given KCN solution per oral then given combination of antidote that is sodium thiosulphate, sodium nitrit and diazepam with dosage range for the sodium thiosulphate is : 0.067 mg/KgWB, 0.468 mg/KgWB, 3.279 mg/KgWB, 22.960 mg/KgWB i.p., sodium nitrit only use one dosage that is 62.460 mg/KgWB i.p., and dosage for diazepam 2 mg/KgWB.

The result of the research, the rise of the sodium thiosulphate dosage also make the rise of the antidote effect in mice. The combination effective dosage which obtained is 22.960 mg/KgWB for sodium thiosulphate, 62.460 mg/KgWB for sodium nitrit and 2 mg/KgWB for diazepam.

Key words : Antidotum, Cyanide, Sodium Thiosulphate, Sodium Nitrit, Diazepam.

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...ii

HALAMAN PENGESAHAN...iii

HALAMAN PERSEMBAHAN...iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………..v

PRAKATA………..…….vi INTISARI………...ix ABSTRACT………….………..…...x DAFTAR ISI………....xi DAFTAR TABEL………..xiv DAFTAR GAMBAR………...xv DAFTAR LAMPIRAN………..xvi BAB I. PENGANTAR………..1 A. Latar Belakang………..……….1 1. Permasalahan………....…...4 2. Keaslian penelitian………..……4 3. Manfaat penelitian……..……….……5 B. Tujuan Penelitian………...…6

BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA………...7

A. Penanganan Keracunan………..7

B. Dasar Terapi Antidot………...8

C. Asam Sianida………...9

D. Asam Umum Toksikologi dari Sianida………...10

E. Antidotum Sianida..…………...……….….14 F. Natrium Tiosulfat………...……….20 G. Natrium Nitrit………..21 H. Diazepam……….22 I. Landasan Teori………24 J. Hipotesis………..24

BAB III. METODE PENELITIAN……….25

A. Jenis dan Rancangan Penelitian………...25

B. Variabel dan Definisi Operasional………...25

1. Variabel utama………...25

2. Variabel pengacau……….25

3. Definisi operasional………...26

C. Bahan Penelitian………..………26

D. Alat dan Instrumen Penelitian………..………...27

E. Tata Cara Penelitian………..………...27

F. Analisis Hasil………..….30

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN………32

A. Kisaran Dosis Natrium Tiosulfat yang Dikombinasikan dengan Natrium Nitrit dan Diazepam yang Mempunyai Efek Pengawaracunan pada Keracunan Sianida……….32

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Dosis Efektif Natrium Tiosulfat yang Dikombinasikan dengan Natrium Nitrit dan Diazepam yang Efektif untuk Pengawaracunan pada Keracunan

Sianida……….54

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN……….57

A. Kesimpulan………..57 B. Saran………57 DAFTAR PUSTAKA………..58 BIOGRAFI PENULIS………….……….….132 . xiii

DAFTAR TABEL

Tabel I. Hasil pengamatan lama waktu timbulnya gejala efek toksik sianida terhadap 7 kelompok (3 kontrol dan 4 perlakuan)……….34 Tabel II. Hasil perbandingan lama waktu timbulnya antar kelompok gejala efek

toksik jantung berdebar……….36 Tabel III. Hasil perbandingan lama waktu timbulnya antar kelompok gejala efek

toksik hilang kesadaran...………...….38 Tabel IV. Hasil perbandingan lama waktu timbulnya antar kelompok gejala efek

toksik gagal nafas…..………...……….41 Tabel V. Hasil perbandingan lama waktu timbulnya antar kelompok gejala efek

toksik kejang…..……….………...44 Tabel VI. Hasil perbandingan lama waktu timbulnya antar kelompok gejala efek

toksik mati.…..……….……….46 Tabel VII. Perbandingan hasil pengamatan antara penelitian Sudarmono (2008)

dengan penelitian penulis…...………...…49 Tabel VIII. Perbandingan hasil pengamatan antara penelitian Hardiyanto (2008)

dengan penelitian penulis………..….………...…51 Tabel IX. Perbandingan hasil pengamatan antara penelitian Suciadi (2008) dengan

penelitian penulis…………...……….…...…52

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Penggantian sianida dari sitokrom a3 oksidase oleh methemoglobin...15 Gambar 2. Pengubahan cyanmethemoglobin menjadi tiosianat oleh rhodanase dan

tiosulfat………...17 Gambar 3. Struktur kimia hidroksikobalamin………..19 Gambar 4. Dicobalt-EDTA………...…...20 Gambar 5. Pengubahan cyanmethemoglobin menjadi tiosianat oleh rhodanese dan

tiosulfat ………..………53

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Hasil pengamatan gejala efek toksik pada kelompok kontrol sianida (dalam detik)...61 Lampiran 2. Hasil pengamatan gejala efek toksik pada kelompok kontrol aquadest

(dalam detik)...61 Lampiran 3. Hasil pengamatan gejala efek toksik pada kelompok kontrol natrium

tiosulfat 22.960 mg/KgBB + natrium nitrit 62.460 mg/KgBB + Diazepam 2 mg/KgBB (dalam detik)...61 Lampiran 4. Hasil pengamatan gejala efek toksik pada kelompok sianida + natrium

tiosulfat 0.067 mg/KgBB + natrium nitrit 62.460 mg/KgBB + Diazepam 2 mg/KgBB (dalam detik)...62 Lampiran 5. Hasil pengamatan gejala efek toksik pada kelompok sianida + natrium

tiosulfat 0.468 mg/KgBB + natrium nitrit 62.460 mg/KgBB + Diazepam 2 mg/KgBB (dalam detik)...62 Lampiran 6. Hasil pengamatan gejala efek toksik pada kelompok sianida + natrium

tiosulfat 3.297 mg/KgBB + natrium nitrit 62.460 mg/KgBB + Diazepam 2 mg/KgBB (dalam detik)...63 Lampiran 7. Hasil pengamatan gejala efek toksik pada kelompok sianida + natrium

tiosulfat 22.960 mg/KgBB + natrium nitrit 62.460 mg/KgBB + Diazepam 2 mg/KgBB (dalam detik)...63 Lampiran 8. Hasil analisis data penelitian dengan program SPSS...65

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENGANTAR

A. Latar Belakang

Sianida adalah zat beracun yang sangat mematikan. Efek dari sianida ini sangat cepat dan dapat mengakibatkan kematian dalam jangka waktu beberapa menit. Sianida berbentuk gas tak berbau dan tak berwarna, yaitu hidrogen sianida (HCN) atau sianogen klorida (CNCl) atau berbentuk kristal seperti sodium sianida (NaCN) atau kalium sianida (KCN). Racun ini menghambat sel tubuh untuk mendapatkan oksigen sehingga yang paling terpengaruh adalah jantung dan otak. Paparan dalam jumlah kecil mengakibatkan napas cepat, gelisah, pusing, lemah, sakit kepala, mual dan muntah serta detak jantung meningkat. Paparan dalam jumlah besar menyebabkan kejang, tekanan darah rendah, detak jantung melambat, kehilangan kesadaran, gangguan paru serta gagal napas hingga korban meninggal (Utama, 2006).

Sianida dalam dosis rendah dapat ditemukan di alam dan ada pada setiap produk yang biasa kita makan atau gunakan. Sianida dapat diproduksi oleh bakteri, jamur dan ganggang. Sianida juga ditemukan pada rokok, asap kendaraan bermotor, dan makanan seperti bayam, bambu, kacang, tepung tapioka dan singkong (Anonim, 2000).

Gejala yang paling cepat muncul setelah keracunan sianida adalah iritasi pada lidah dan membran mukus serta suara desir darah yang tidak teratur. Gejala dan tanda awal yang terjadi setelah menghirup HCN atau menelan garam sianida adalah

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kecemasan, sakit kepala, mual, bingung, vertigo, dan hypernea, yang diikuti dengan

dyspnea, sianosis (kebiruan), hipotensi, bradikardi, dan sinus atau aritmea AV nodus. Dalam keracunan stadium kedua, tampak kecemasan berlebihan, koma, dan terjadi konvulsi, kejang, nafas tersengal-sengal, kolaps kardiovaskular, kulit menjadi dingin, berkeringat, dan lembab. Nadi menjadi lemah dan lebih cepat. Tanda terakhir dari toksisitas sianida meliputi hipotensi, aritmia kompleks, gagal jantung, udem pada paru-paru dan kematian (Utama, 2006).

Keracunan sianida dapat menyebabkan kematian karena kekurangan oksigen di dalam tubuh. Hal ini disebabkan karena sianida menyebabkan hipoksia seluler dengan menghambat sitokrom oksidase pada bagan sitokrom a3 dari rantai transport elektron. Ion hidrogen yang secara normal akan bergabung dengan oksigen pada ujung rantai tidak lagi tergabung (incorporated). Hasilnya, selain persediaan oksigen kurang, oksigen tidak bisa digunakan, dan molekul ATP tidak lagi dibentuk. Ion hidrogen incorporated terakumulasi sehingga menyebabkan academia (Utama, 2006).

Jalur terpenting dari pengeluaran sianida dari tubuh adalah dari pembentukan tiosianat yang diekskresikan melalui urin. Tiosianat ini dibentuk secara langsung sebagai hasil katalis dari enzim rhodanese dan secara indirek sebagai reaksi spontan antara sianida dan sulfur persulfida. Reaksi ini membutuhkan sumber utama yaitu sulfur sulfan namun jumlahnya dalam tubuh terbatas maka natrium tiosulfat dapat digunakan sebagai antidot dalam keracunan sianida karena natrium tiosulfat dapat berfungsi sebagai pemasok sulfur. Natrium tiosulfat merupakan antidot pilihan

3

jika diagnosisnya belum tentu jelas karena keracunan sianida atau bukan, seperti dalam kasus yang disebabkan oleh asap rokok (Meredith, 1993).

Natrium tiosulfat dan natrium nitrit merupakan pilihan antidot yang baik, keduanya bekerja secara sinergis. Natrium tiosulfat untuk mempercepat eliminasi sedangkan natrium nitrit bekerja dengan hambatan bersaing (Kerns, 2002).

Sudarmono (2008) melakukan penelitian untuk mengatasi keracunan sianida menggunakan antidotum natrium tiosulfat dan didapatkan dosis efektif natrium tiosulfat 160.720 mg/KgBB, pada dosis tersebut hewan uji mencit (sebanyak 6 ekor) hidup semua. Namun gejala kejang yang terjadi akibat keracunan sianida menjadi masalah utama, karena kejang dapat mengganggu saluran nafas. Kemudian Suciadi (2008) mencoba mengkombinasikan natrium tiosulfat dengan diazepam sebagai terapi suportif untuk gejala kejang yang muncul pada keracunan sianida, diperoleh dosis efektif natrium tiosulfat 160.720 mg/KgBB dan diazepam 2 mg/KgBB dengan hasil semua hewan uji mencit hidup dan gejala kejang dapat dikurangi walaupun masih tetap terjadi. Kemudian Hardiyanto (2008) mencoba mengkombinasikan antidot natrium tiosulfat dengan antidot lain yang yaitu natrium nitrit, dimana kedua antidot tersebut bekerja secara sinergis, hasilnya didapatkan dosis efektif natrium tiosulfat 22.960 mg/KgBB sedangkan untuk dosis efektif natrium nitrit menggunakan hasil dari penelitian Djunarko (2007) yaitu dosis 62.460 mg/KgBB, pada dosis kombinasi tersebut hewan uji mencit (sebanyak 6 ekor) hidup semua. Tetapi gejala kejang yang muncul juga menjadi kelemahan dalam penelitian ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Beradasarkan beberapa penelitian di atas, penulis mencoba melakukan penelitian untuk mengatasi keracunan sianida menggunakan antidotum natrium tiosulfat dan natrium nitrit yang dikombinasikan dengan diazepam sebagai antikonvulsan atau antikejang untuk mengurangi gejala kejang yang muncul pada kasus keracunan sianida. Menurut Olson (2007), bahwa kejang dapat menyebabkan masalah pada saluran nafas, dengan adanya diazepam sebagai antikejang maka masalah pada saluran nafas dapat diminimalkan. Untuk itu diperlukan penelitian untuk mengetahui dosis efektif natrium tiosulfat yang dikombinasikan dengan natrium nitrit dan diazepam untuk mengatasi karacunan sianida.

1. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, timbul permasalahan untuk diteliti :

a. Berapa besar kisaran dosis natrium tiosulfat yang dikombinasikan dengan natrium nitrit dosis 62.460 mg/KgBB dan diazepam dosis 2 mg/KgBB yang mempunyai efek pengawaracunan untuk keracunan sianida pada mencit? b. Berapakah dosis efektif natrium tiosulfat yang dikombinasikan dengan

natrium nitrit 62.460 mg/KgBB dan diazepam 2 mg/KgBB yang efektif

Dokumen terkait