C. PENDUKUNG DI KABUPATEN/KOTA
4. KABUPATEN/KOTA IMPLEMENTASI SSK
5.3 NAWASIS SEBAGAI PORTAL INFORMASI & PEMBELAJARAN
HORIZONTAL PELAKU SANITASI
dokumen peraturan, buku, panduan, materi presentasi dan lain sebagainya.
Portal informasi dan pengelolaan pengetahuan dalam Nawasis diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan pembelajaran horizontal stakeholder dalam pembangunan sanitasi, serta membangun dan memperkuat jejaring sektor sanitasi diantara pelaku pembangunan sanitasi.
Sebagai platform kolaborasi, seluruh pemangku kepentingan dapat menjadi kontributor dalam portal informasi dengan persetujuan dari administrator Nawasis.
’…Pengelolaan data, Presiden Nomor 18
Tahun 2020) Kedudukan dan Dasar Hukum Nawasis
Pemanfaatan Nawasis sebagai sistem informasi dan pengelolaan pengetahuan sektor air minum sanitasi tercantum dokumen
RPJMN 2020-2024. Kewajiban kabupaten/kota dan provinsi dalam pemanfaatan Nawasis kemudian diatur lebih detail melalui Surat Edaran Menteri Dalam Negeri no. 845/9287/SJ dan
no. 845/9288/SJ tahun 2017
Untuk mewujudkan keterpaduan data sebagaimana tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia, Nawasis mendukung kolaborasi dengan sistem informasi sanitasi lainnya seperti SMART Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat (STBM) di Kementerian Kesehatan, Sistem Informasi Sanitasi (SI INSAN) di Kementerian PUPR, dan Sistem Informasi
Pembangunan Daerah (SIPD) di Kementerian Dalam Negeri
‘’…Kegiatan pemantauan dan evaluasi terhadap kemajuan pelaksanaan program pada
setiap OPD terkait dan diinput melalui web NAWASIS”
‘‘’…Melakukan pengolahan dan menganalisa data kemajuan pelaksanaan PPSP kabupaten/kota melalui web NAWASIS, dan menugaskan staf tetap
untuk pelaksanaannya’’
SE MENDAGRI NO. 845/9287/SJ dan SE MENDAGRI NO. 845/9288/SJ Pelaksanaan program PPSP selama ini
sangat sarat dengan pengetahuan dan pembelajaran. Melalui platform Nawasis, pengetahuan dan pembelajaran dikelola dan dikemas dalam berbagai bentuk materi seperti berita dan kisah sukses, untuk dapat diakses secara mudah oleh para pemangku kepentingan. Selain itu, terdapat juga perpustakaan digital (Digilib) yang dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak untuk memperoleh dokumen peraturan, buku, panduan,
Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas kepada Ketua Pokja.
Mengkoordinasikan pelaksanaan fungsi dan tugas setiap bidang terkait dengan perencanaan, pengganggaran, pelaksanaan, pengendalian, dan evaluasi program dan kegiatan Pokja PPAS Provinsi.
Memfasilitasi dan harmonisasi pelaksanaan fungsi dan tugas serta membina hubungan kerja antar bidang Pokja PPAS Provinsi.
Menyiapkan bahan masukan perumusan kebijakan penguatan kelembagaan Pokja PPAS dan kelembagaan pengelola sanitasi di provinsi dan dalam kerangka fasilitasi ke kabupaten/kota.
Menyiapkan laporan Program PPSP berdasarkan laporan yang dihimpun dari setiap bidang Pokja PPAS Provinsi.
Fasilitasi pelaksanaan pemantauan dan evaluasi PPSP oleh Pokja PPAS Provinsi ke kabupaten/
kota dan konsultasi ke Pusat serta melakukan update NAWASIS secara reguler.
Fasilitasi penyusunan Roadmap Sanitasi Provinsi dan mengelola database Roadmap Sanitasi Provinsi.
Fasilitasi tim Pokja PPAS guna menghadiri pertemuan tahunan kabupaten/kota peserta PPSP dan agenda supervisi penguatan kapasitas kabupaten/kota dalam penyusunan/pemutakhiran SSK atau lokakarya SSK dan implementasi SSK.
Melaksanakan tugas lain yang ditugaskan oleh Ketua Pokja PPAS dan bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas terhadap Ketua Pokja dan Ketua Harian Pokja PPAS Provinsi.
3. Sekretaris:
Bertanggung jawab atas kelancaran dan pengendalian pelaksanaan fungsi dan tugas Pokja PPAS provinsi.
Mengendalikan pelaksanaan fungsi dan tugas pembinaan dan pengawasan yang dilakukan oleh Pokja PPAS.
Memberikan arahan kebijakan Program PPSP kepada setiap anggota Pokja PPAS agar setiap bidang dapat melaksanakan fungsi dan tugas secara optimal.
Memastikan optimalisasi dukungan seluruh sumber daya untuk kelancaran fungsi dan tugas Pokja PPAS provinsi.
Melaksanakan tugas lain terkait dengan pelaksanaan Program PPSP yang ditugaskan oleh Gubernur dan bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas kepada Gubernur.
Membantu ketua dalam menjamin kelancaran dan pengendalian pelaksanaan fungsi dan tugas Pokja PPAS Provinsi.
Membantu ketua dalam mengendalikan pelaksanaan fungsi dan tugas pembinaan dan pengawasan yang dilakukan oleh Pokja PPAS Provinsi.
Membantu ketua dalam memberikan arahan kebijakan Program PPSP kepada setiap anggota Pokja PPAS Provinsi agar setiap bidang dapat melaksanakan fungsi dan tugas secara optimal.
Membantu ketua dalam memastikan optimalisasi dukungan seluruh sumber daya untuk kelancaran fungsi dan tugas Pokja PPAS Provinsi.
Membantu ketua dalam melaksanakan tugas lain terkait dengan pelaksanaan Program PPSP yang ditugaskan oleh Gubernur.
Pokja PPAS Provinsi:
1. Ketua:
2. Ketua Harian:
M P P - P P S P L A M P I R A N A - 2
Melaksanakan tugas lain terkait dengan bidang perencanaan yang ditugaskan oleh Ketua Pokja.
Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas kepada Ketua Pokja.
Mengkoordinasikan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perangkat Daerah (RKA-PD) untuk mendukung pendanaan Program PPSP provinsi dan fasilitasi kabupaten/kota.
Mengkoordinasikan rencana pendanaan program dan kegiatan PPSP provinsi, kabupaten/kota dan pusat yang akan didanai melalui APBN dan APBD provinsi atau sumber pendanaan lainnya yang sah dalam lokakarya SSK.
Mengawal pendanaan APBD provinsi terkait sarana dan prasarana sanitasi regional teralokasi, baik untuk investasi baru maupun operasional dan pemeliharaan ke dalam RKA-PD provinsi.
Mengkoordinasikan penyiapan laporan pertanggungjawaban keuangan dan penyiapan laporan alih pengelolaan sarana dan prasarana/aset sanitasi provinsi serta fasilitasi pengelolaan keuangan dan alih pengelolaan sarana dan prasarana/aset sanitasi kabupaten/kota.
Memberikan saran dan pertimbangan terkait dengan penyusunan rencana pendanaan, penatausahaan dan pelaporan keuangan dan aset Program PPSP provinsi dan fasilitasi kabupaten/kota.
Memberikan saran dan pertimbangan terkait dengan rencana pendanaan provinsi untuk mendukung pelaksanaan program dan kegiatan PPSP kabupaten/kota.
Mendukung kelancaran penyediaan anggaran untuk pelaksanaan program dan kegiatan PPSP.
Mengkoordinasikan rencana pendanaan bagi implementasi, semenjak pelaksanaan Musrenbang.
Menyampaikan laporan setiap triwulan atas pelaksanaan fungsi dan tugas bidang pendanaan kepada Ketua Pokja PPAS atau pokja lainnya yang membidangi sanitasi provinsi.
5. Bidang Pendanaan:
Mengkoordinasikan penyusunan Roadmap Sanitasi Provinsi (RSP) serta updating NAWASIS.
Mengkoordinasikan perencanaan program dan kegiatan PPSP jangka panjang, jangka menengah dan tahunan.
Melakukan supervisi agar perumusan kebijakan penyusunan dan/atau pemutakhiran SSK sesuai dengan dokumen perencanaan pembangunan daerah kabupaten/kota.
Memverifikasi dan mensinkronisasikan usulan program dan kegiatan prioritas sanitasi dalam SSK yang akan diajukan dalam lokakarya SSK.
Mengkoordinasikan lokakarya SSK di provinsi serta mensinkronisasikan rencana program dan kegiatan prioritas sanitasi yang diusulkan kabupaten/kota berdasarkan sumber pendanaan APBN dan APBD provinsi atau sumber pendanaan lainnya yang sah, semenjak pelaksanaan MUSRENBANG.
Menyiapkan input untuk Pokja PPAS dalam memberikan saran dan masukan kepada PD terkait dalam rangka persiapan percepatan pemenuhan layanan sanitasi di wilayah provinsi dan kabupaten/kota dan/atau antar kabupaten/kota dalam provinsi baik mencakup pelaksanaan kegiatan sosialisasi maupun implementasi pembangunan sanitasi.
Menyiapkan input untuk Pokja PPAS dalam memberikan saran dan masukan dalam rangka sinkronisasi pelaksanaan percepatan pemenuhan layanan sanitasi oleh PD provinsi, kabupaten/kota, maupun kementerian/lembaga terkait.
Menyiapkan input untuk Pokja PPAS dalam rangka melakukan tindakan-tindakan korektif yang perlu diambil oleh PD provinsi, kabupaten/kota, maupun kementerian/lembaga terkait apabila terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan pembangunan sanitasi permukiman baik fisik dan non fisik.
Menyiapkan input untuk Pokja PPAS dalam penyiapan implementasi pembangunan sanitasi.
Menyiapkan input laporan kerja terkait bidang tugas secara berkala kepada Ketua Pokja PPAS.
4. Bidang Perencanaan:
Melaksanakan tugas lain terkait dengan bidang tugas yang ditugaskan oleh Ketua Pokja PPAS Provinsi.
Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas kepada Ketua Pokja PPAS.
Pemantauan pelaksanaan program sanitasi regional.
Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi Program PPSP di provinsi serta updating secara reguler melalui NAWASIS dan merumuskan umpan balik dari hasil NAWASIS baik ke Pusat, provinsi maupun ke kabupaten/kota.
Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi Program PPSP di kabupaten/kota.
Memberikan saran dan pertimbangan terkait dengan hasil pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan PPSP kabupaten/kota.
Menyampaikan laporan setiap 6 (enam) bulan atas pelaksanaan fungsi dan tugas bidang pemantauan dan evaluasi kepada Ketua Pokja PPAS.
Melaksanakan tugas lain terkait dengan bidang pemantauan dan evaluasi yang ditugaskan oleh Ketua Pokja PPAS dan bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas kepada Ketua Pokja PPAS.
Menyiapkan pelaksanaan rapat-rapat internal Pokja PPAS Provinsi.
Melakukan pemantauan kemajuan pelaksanaan PPSP kabupaten/kota melalui sistem informasi berbasis web yaitu NAWASIS, menugaskan staf tetap untuk pelaksanaannya.
Menghimpun bahan laporan kerja terkait bidang tugas pokja, laporan sekretariat serta menyusun laporan Program PPSP untuk dilaporkan secara berkala kepada Ketua Pokja PPAS.
Menyiapkan laporan kerja perkembangan pelaksanaan Program PPSP kepada Gubernur.
8. BIdang Pemantauan dan Evaluasi:
Sekretariat Pokja PPAS Provinsi memiliki tugas:
Melaksanakan tugas lain terkait dengan pendanaan yang ditugaskan oleh Ketua Pokja PPAS.
Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas kepada Ketua Pokja.
Membantu penyusunan aspek teknis Roadmap Sanitasi Provinsi untuk optimalisasi pengelolaan percepatan dan keberlanutan layanan sanitasi provinsi dan kabupaten/kota.
Memberikan pertimbangan teknis dalam perencanaan Program PPSP di provinsi.
Menyiapkan input bahan pelatihan untuk penyusunan SSK dan pelatihan untuk percepatan implementasi SSK serta pelatihan layanan sanitasi berkelanjutan.
Menyiapkan bahan laporan kerja terkait bidang tugas secara berkala kepada Ketua Pokja PPAS Provinsi.
Memberikan saran dan pertimbangan teknis terkait dengan rencana pelaksanaan program dan kegiatan PPSP kabupaten/kota.
Menyampaikan laporan setiap 6 (enam) bulan atas pelaksanaan fungsi dan tugas bidang teknis kepada Ketua Pokja PPAS.
Melaksanakan tugas lain terkait dengan bidang teknis yang ditugaskan oleh Ketua Pokja PPAS Provinsi.
Bertanggungjawab atas pelaksanaan tugas kepada Ketua Pokja PPAS Provinsi.
Pendistribusian informasi Program PPSP di wilayah provinsi.
Advokasi Bupati/Walikota/DPRD atau pengambil keputusan lain di kabupaten/kota.
Mendorong partisipasi masyarakat dalam mengusulkan penggunaan dana desa untuk pembangunan sanitasi.
Menyampaikan laporan setiap 6 (enam) bulan atas pelaksanaan fungsi dan tugas kepada Ketua Pokja PPAS provinsi.
6. Bidang Teknis:
7. Bidang Kampanye, Komunikasi, dan Pemberdayaan Masyarakat:
M P P - P P S P L A M P I R A N B - 1
Membantu ketua dalam melaksanakan tugas lain terkait dengan pelaksanaan Program PPSP yang ditugaskan oleh bupati/walikota.
Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas kepada Ketua Pokja.
Mengkoordinasikan perencanaan dan pelaksanaan teknis program kerja Pokja PPAS.
Merumuskan kebijakan penguatan kelembagaan Pokja PPAS dalam pelaksanaan Program PPSP dan sejenisnya dalam percepatan layanan sanitasi kabupaten/kota.
Memfasilitasi koordinasi dan sinkronisasi kerja antar bidang.
Menghimpun laporan bidang-bidang kerja Pokja PPAS kabupaten/kota.
Fasilitasi pelaksanaan monitoring dan evaluasi PPSP oleh Pokja PPAS dan penerapan NAWASIS serta konsultasi ke provinsi dan Pusat.
Menyiapkan pembentukan dan keberlanjutan Pokja PPAS.
Menyiapkan bahan masukan kepada Pokja PPAS dalam penyusunan Roadmap Sanitasi Provinsi.
Fasilitasi tim Pokja PPAS menghadiri pertemuan tahunan kabupaten/kota peserta program PPSP dan penguatan kapasitas kelembagaan dan pendanaan PPSP baik di provinsi maupun di Pusat.
Fasilitasi tim Pokja PPAS atau pokja lainnya yang membidangi sanitasi Kabupaten/Kota dalam melakukan penyusunan dan implementasi SSK dalam kerangka layanan sanitasi berkelanjutan.
Melaksanakan tugas lain terkait dengan pelaksanaan Program PPSP yang ditugaskan oleh Ketua Pokja PPAS.
Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas terhadap Ketua Pokja PPAS.
3. Sekretaris:
Bertanggung jawab dalam pelaksanaan peran, fungsi, dan tugas Pokja PPAS Kabupaten/Kota.
Mengendalikan pengelolaan kerja Pokja agar tetap sesuai dengan visi/misi kabupaten/kota.
Memberikan arahan kebijakan terkait pelaksanaan fungsi Pokja PPAS Kabupaten/Kota dalam percepatan layanan pembangunan sanitasi terutama terkait dengan pembinaan dan pengawasan serta penerapan NAWASIS.
Memastikan optimalisasi dukungan seluruh sumber daya bagi Pokja PPAS kabupaten/kota terutama dalam mengimplementasikan SSK.
Melaksanakan tugas lain terkait pelaksanaan program PPSP yang ditugaskan oleh kepala daerah dan bertanggungjawab atas pelaksanaan tugas kepada Bupati/Walikota.
Membantu ketua dalam menjamin kelancaran dan pengendalian pelaksanaan fungsi dan tugas Pokja PPAS Kab/Kota.
Membantu ketua dalam mengendalikan pelaksanaan fungsi dan tugas Pokja PPAS agar sesuai dengan rencana yang ditetapkan.
Membantu ketua dalam melakukan pembinaan dan pengawasan Pokja PPAS dan penerapan serta umpan balik NAWASIS.
Membantu ketua dalam memberikan arahan terkait dengan pelaksanaan kebijakan Program PPSP kepada setiap anggota Pokja agar setiap bidang dapat melaksanakan fungsi dan tugas secara optimal.
Membantu ketua dalam memastikan optimalisasi dukungan seluruh sumber daya untuk kelancaran fungsi dan tugas Pokja PPAS kabupaten/kota terutama dalam rangka implementasi SSK.
Pokja PPAS Kabupaten/Kota:
1. Ketua:
2. Ketua Harian:
Mengkoordinasikan pelaksanaan penyusunan dan implementasi SSK.
Memastikan bahwa SSK menjadi bahan masukan dalam penyusunan rencana pembangunan jangka menengah dan jangka pendek yang dirumuskan ke dalam dokumen RPJMD dan RKPD, serta pengawalannya dalam pelaksanaan Musrenbang.
Memastikan kesesuaian prioritas program dan kegiatan yang dituangkan dalam SSK telah selaras dengan RPJMD dan RKPD.
Menyusun program dan kegiatan prioritas SSK bersama-sama dengan bidang lain untuk bahan masukan penyusunan RKPD sebagai bahan penyusunan RKA-PD dalam rangka penganggaran dalam APBD.
Memberikan arahan kepada pokja kabupaten/kota terkait pengarusutamaan pembangunan sanitasi dalam perencanaan pembangunan di desa melalui RPJM Desa dan RKP Desa.
Membuat laporan kerja terkait bidang tugas secara berkala kepada Ketua Pokja.
Melaksanakan tugas lain terkait dengan bidang perencanaan yang ditugaskan oleh Ketua Pokja.
Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas kepada Ketua Pokja PPAS.
Mempersiapkan bahan masukan dalam rangka penyusunan dan implementasi SSK.
Memberikan masukan terhadap kebijakan dan peraturan daerah dalam upaya optimalisasi pendanaan sanitasi.
Mengkoordinasikan rencana pendanaan bagi implementasi SSK, semenjak pelaksanaan Musrenbang.
Memberikan masukan strategis terkait aspek pendanaan dalam penyusunan SSK dan penyempurnaan terkait aspek pendanaan dalam SSK.
4. Bidang Perencanaan:
5. Bidang Pendanaan:
Menyiapkan bahan masukan bidang pendanaan
kepada Pokja PPAS dalam
pelaksanaan/implementasi Program PPSP.
Mengawal dan memastian pendanaan APBD terkait sanitasi teralokasikan baik untuk investasi baru maupun operasional dan pemeliharaan ke dalam RKA-PD kabupaten/kota sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Memberikan arahan kepada pokja kabupaten/kota terkait dengan pemastian pendanaan sanitasi teralokasi melalui Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APB Desa).
Membuat laporan kerja terkait bidang pendanaan secara berkala kepada Ketua Pokja PPAS.
Melaksanakan tugas lain terkait dengan pendanaan yang ditugaskan oleh Ketua Pokja PPAS.
Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas kepada Ketua Pokja PPAS.
Menyampaikan bahan masukan aspek teknis dalam rangka penyusunan dan implementasi SSK.
Memberikan masukan strategis terkait aspek teknis penyusunan SSK dan penyempurnaannya serta kerangka implementasi pembangunan sanitasi.
Menyiapkan bahan masukan bidang teknis kepada Pokja PPAS atau Pokja lainnya yang membidangi sanitasi dalam pelaksanaan pembangunan fisik dan non-fisik program PPSP agar sesuai dengan rencana yang ditetapkan.
Membuat laporan kerja terkait bidang tugas secara berkala kepada Ketua Pokja PPAS atau Pokja lainnya yang membidangi sanitasi.
Melaksanakan tugas lain terkait dengan bidang teknis yang ditugaskan oleh Ketua Pokja PPAS atau pokja lainnya yang membidangi sanitasi kabupaten/kota.
Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas kepada Ketua Pokja PPAS atau pokja lainnya yang membidangi sanitasi kabupaten/kota.
6. Bidang Teknis:
M P P - P P S P L A M P I R A N B - 3
Mempersiapkan bahan masukan dalam proses penyusunan dan implementasi SSK.
Menyiapkan bahan sosialisasi, advokasi dalam rangka pelaksanaan Program PPSP.
Menyiapkan bahan untuk peningkatan kesadaran masyarakat untuk terlibat secara aktif untuk menjadi pelaku individu dan masyarakat yang menjaga dan mengembangkan sanitasi sehat di kabupaten/kota.
Membuat bahan laporan kerja terkait bidang tugas secara berkala kepada Ketua Pokja PPAS.
Melaksanakan tugas lain terkait dengan bidang kampanye, komunikasi dan pemberdayaan masyarakat yang ditugaskan oleh Ketua Pokja PPAS.
Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas kepada Ketua Pokja PPAS.
Menyiapkan bahan masukan dalam rangka penyusunan dan implementasi SSK.
Menyiapkan bahan untuk kegiatan pemantauan dan evaluasi terhadap kemajuan pelaksanaan Program PPSP pada setiap PD terkait dan diinput melalui web NAWASIS.
Menyusun rekomendasi tindak lanjut hasil temuan pelaksanaan Program PPSP di kabupaten/kota untuk dilakukan perbaikan oleh PD terkait.
Membuat laporan kerja bidang secara berkala kepada Ketua Pokja PPAS.
Melaksanakan tugas lain terkait dengan bidang tugas yang ditugaskan oleh Ketua Pokja PPAS.
Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas kepada Ketua Pokja PPAS .
7. Bidang Kampanye, Komunikasi, dan Pemberdayaan Masyarakat:
8. Bidang Pemantauan dan Evaluasi:
Menyiapkan pelaksanaan rapat-rapat internal Pokja PPAS Kab/Kota.
Melakukan pengolahan dan menganalisa data kemajuan pelaksanaan PPSP kabupaten/kota melalui sistem informasi berbasis web yaitu NAWASIS, menugaskan staf tetap untuk pelaksanaannya.
Menghimpun bahan laporan kerja terkait bidang tugas pokja, laporan sekretariat serta menyusun laporan Program PPSP untuk dilaporkan secara berkala kepada Ketua Pokja PPAS.
Menyiapkan laporan kerja perkembangan pelaksanaan Program PPSP kepada Bupati/Walikota.
Sekretariat Pokja PPAS Kab/Kota mempunyai tugas:
M P P - P P S P L A M P I R A N C - 2
M P P - P P S P L A M P I R A N C - 4
M P P - P P S P L A M P I R A N C - 6
M P P - P P S P L A M P I R A N C - 8
M P P - P P S P L A M P I R A N C - 1 0
M P P - P P S P L A M P I R A N C - 1 2
M P P - P P S P L A M P I R A N C - 1 4
Berpengalaman bekerja sama dengan pemerintah daerah/OPD daerah.
Mampu memimpin pertemuan dan koordinasi dalam lingkup satuan organisasi pemerintahan.
Memiliki kemampuan komunikasi dan advokasi yang baik.
Memiliki pemahaman yang baik akan perencanaan dan implementasi sanitasi (sektor air limbah dan persampahan) di suatu kota.
Mampu bekerja sama dalam kelompok/organisasi dan bekerja secara team work.
Mampu mengoperasikan komputer dan menguasai program aplikasi perkantoran.
Bersedia bekerja fulltime sesuai dengan penugasan, tidak menjalani kontrak dengan instansi/lembaga lain (bersedia diberhentikan dengan tidak hormat jika terbukti menjalani kontrak dengan pihak lain selama penugasan).
Bersedia ditempatkan di ibukota provinsi manapun dan di kabupaten/kota penugasan sesuai dengan kebutuhan pendampingan.
Memiliki pengalaman kerja sebagai fasilitator di provinsi/kabupaten/kota pada program PPSP (menjadi nilai tambah).
Minimum S1, bidang teknik : 1) Teknik Lingkungan/Penyehatan, 2) Kesehatan Masyarakat, 3) Teknik Perencanaan Wilayah Kota, 4) Teknik Sipil.
Memiliki pengalaman 5 tahun di bidang: (a) Fasilitasi Pemerintah Daerah/OPD; (b) Perencanaan pembangunan daerah; (c) Perencanaan prasarana air minum dan sanitasi; (d) Penyusunan kebijakan dan/atau strategi pembangunan infrastruktur kabupaten/kota (seperti RPIJM, RPJMD, RTRW/RDTRK, dan Masterplan); (e) Berpengalaman sebagai PFI/PF/CF minimal selama 2 (dua) tahun.
Lulus dalam tes PFI 2020 (dibuktikan dengan menyertakan surat bukti kelulusan) yang diselenggarakan secara online.
Kick-off Provinsi yang ditujukan untuk menyamakan persepsi dan mengadvokasi Pokja kabupaten/kota akan pentingnya pembangunan sanitasi.
Pelaksanaan Coaching Clinic (CC) I di tingkat provinsi dengan mengundang kabupaten/kota yang mendapatkan fasilitasi pendampingan SSK di tahun 2020 yang ditujukan untuk finalisasi, draft paket kebijakan yang disusun oleh Pokja kabupaten/kota, dan materi advokasi untuk Kepala Daerah.
1.KUALIFIKASI Kualifikasi Umum :
Kualifikasi Khusus:
2. RUANG LINGKUP PENUGASAN
2.1 Melakukan pendampingan di tingkat provinsi dan 2(dua) kabupaten/kota yang mendapatkan fasilitasi pendampingan di tahun 2020 kepada Pokja Sanitasi/AMPL atau pokja dengan nama lain, agar Pokja dapat/mampu melakukan dan menyelesaikan tahapan dan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
Milestone 1: Komitmen Bupati/Walikota
Tujuan : didapatkannya komitmen awal Kepala Daerah terkait upaya percepatan pembangunan sanitasi serta menyiapkan/pengembangan layanan sanitasi berkelanjutan.
Kegiatan di Tingkat Provinsi:
M P P - P P S P L A M P I R A N D - 2
Kick-Off di kabupaten/kota.
Perbaikan dan/atau updating data dalam dokumen SSK, serta penyusunan analisis tambahan yang diperlukan.
Penyusunan draft paket kebijakan.
Penyusunan materi advokasi untuk kepala daerah berdasarkan paket kebijakan.
Pelaksanaan Coaching Clinic 2 berupa audiensi kepada Bupati/Walikota untuk menyepakati poin-poin/paket kebijakan.
Penetapan wilayah/ skala layanan prioritas dan skenario pelaksanaan tiap paket kebijakan yang disepakati.
Pelaksanaan Coaching Clinic 4 berupa audiensi kepada Sekretaris Daerah untuk menyepakatan prioritas layanan dan skenario pelaksanaan tiap paket kebijakan.
Penyusunan rencana aksi (matriks program kegiatan) untuk setiap paket kebijakan.
Pelaksanaan Coaching Clinic 5 berupa audiensi kepada Kepala OPD untuk penyepakatan rencana aksi.
Identifikasi potensi pendanaan untuk implementasi rencana aksi.
Pengawalan kegiatan quick win yang akan diimplementasikan di tahun 2020.
Pengawalan program dan kegiatan yang akan diimplementasikan di tahun 2021 ke dalam sistem penganggaran di tingkat kabupaten/kota, provinsi, maupun Pusat.
Mengawal status kesiapan (readiness criteria) kegiatan yang diusulkan melalui pendanaan APBN PUPR TA 2021 dan melaporkannya kepada Balai Prasarana Permukiman Wilayah dan Direktorat Pengembangan PLP, Kementerian PUPR.
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan implementasi di tahun 2020.
Kegiatan di Tingkat Kabupaten/Kota:
Milestone 2 : Penetapan Kebijakan Peningkatan Akses & Layanan Sanitasi
Tujuan : tersusunnya komitmen/kebijakan Kepala Daerah untuk mendukung layanan sanitasi yang berisi prioritasi pelaksanaan pembangunan sanitasi serta skenario multi aspek bagi upaya percepatan pembangunan sanitasi dan pengembangan layanan sanitasi berkelanjutan.
Kegiatan di Tingkat Provinsi:
Pelaksanaan Coaching Clinic 3 di tingkat provinsi dengan mengundang kabupaten/kota yang mendapatkan fasilitasi pendampingan SSK di tahun 2020 yang ditujukan untuk finalisasi wilayah/skala layanan prioritas, skenario pelaksanaan, dan materi advokasi untuk Sekretaris Daerah.
Kegiatan di Tingkat Kabupaten/Kota:
Milestone 3 : Uji Coba Model
Tujuan : mendapatkan umpan balik terhadap skenario multi aspek yang telah disusun setelah melaksanakan uji coba skenario tersebut sesuai prioritasi yang telah ditetapkan.
Kegiatan di Tingkat Provinsi:
Pelaksanaan pertemuan di tingkat provinsi dengan mengundang kabupaten/kota yang mendapatkan fasilitasi pendampingan SSK di tahun 2020 yang ditujukan untuk finalisasi rencana aksi dan persiapan implementasi di tahun 2020.
Kegiatan di Tingkat Kabupaten/Kota:
Pelaksanaan Coaching Clinic 7 di tingkat provinsi dengan mengundang kabupaten/kota yang mendapatkan fasilitasi pendampingan SSK di tahun 2019 yang ditujukan untuk memonitoring pelaksanaan implementasi
Pelaksanaan Coaching Clinic 7 di tingkat provinsi dengan mengundang kabupaten/kota yang mendapatkan fasilitasi pendampingan SSK di tahun 2019 yang ditujukan untuk memonitoring pelaksanaan implementasi