• Tidak ada hasil yang ditemukan

Editor Dhanang Tri Wuriyandoko. Desain dan Tata Letak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Editor Dhanang Tri Wuriyandoko. Desain dan Tata Letak"

Copied!
102
0
0

Teks penuh

(1)PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP). 2020-2024.

(2)

(3) PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP) 2020-2024.

(4) Tim Pengarah Penyusunan MPP Direktur Perkotaan, Permukiman, dan Perumahan, Bappenas Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah (SUPD) II, Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah, Kementerian Dalam Negeri Direktur Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman (PPLP), Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum  dan Perumahan Rakyat Direktur Kesehatan Lingkungan, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan   Tim Penyusun MPP Laisa Wahanudin, Aldy Mardikanto, Arief Budiman, Reski Dian Diniari, Syahrizal, Leninta Kristiani Sebayang, Adam Maulana, Cheerli, Bayu Erlangga, Nadia Sitompul   Kontributor Ichsan Fadlil, Rinaldy Pradana, Nandia Gresita Trinanda, Anita Rentauli Gultom, Nitta Rosalin Ramdhan, Cahyadi Ramdhan, Ully Nurmalasari B, Bachtarudin Gunawan, Wita Purwasih, Elga Novirania, Asep Muhaimin   Editor Dhanang Tri Wuriyandoko   Desain dan Tata Letak [email protected]   Informasi Sekretariat PMU PPSP Jalan Lembang Nomor 35, Menteng Jakarta Pusat 10310 Telepon : (021) 3190-3909 Fax : (021) 392-4113 [email protected].

(5) PENGANTAR Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) dimaksudkan untuk mengarusutamakan pembangunan sanitasi agar pembangunan dan layanan sanitasi dapat diakses oleh seluruh masyarakat. Program PPSP berada di bawah koordinasi Kelompok Kerja Perumahan, Permukiman, Air Minum dan Sanitasi (Pokja PPAS) Nasional. Pada tahun 2010-2014 program PPSP menitikberatkan pada penyusunan dokumen. Strategi. Sanitasi. Kabupaten/Kota. (SSK),. tahun. 2015-2019. kabupaten/kota memutakhirkan dan mulai mengimplementasikan SSK, dan di tahun 2020-2024 program PPSP fokus pada peningkatan akses dan layanan sanitasi berkelanjutan. Dengan diterbitkannya buku manual ini, diharapkan Pemerintah Pusat, provinsi, dan kabupaten/kota mampu menjalankan Program PPSP sehingga dapat. memenuhi. target. pembangunan. sanitasi. khususnya. pemenuhan. Sustainable Development Goals (SDGs) yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Mari bersama wujudkan sanitasi layak dan aman 2020-2024!. Jakarta, Januari 2020 Tim Pengarah Pembangunan Perumahan, Permukiman, Air Minum & Sanitasi dalam Program PPSP.

(6) 1. #01 PENDAHULUAN Maksud Tujuan Ruang Lingkup Sasaran. 5. #02 GAMBARAN UMUM PROGRAM PPSP 2020-2024 PPSP 2010-2014 PPSP 2015-2019 PPSP 2020-2024 Kebijakan dan Regulasi Tujuan dan Target PPSP 2020-2024. 21. #03 KELEMBAGAAN PELAKSANA PROGRAM PPSP Tingkat Pusat Tingkat Provinsi Tingkat Kabupaten/Kota Unsur Pendukung. 40. #04 LINGKUP KEGIATAN PPSP 2020-2024 Milestone Implementasi Status Pelaksanaan PPSP Kegiatan di Kabupaten/Kota Kegiatan di Provinsi Kegiatan di Pusat. 64. #05 SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN PROGRAM PPSP Nawasis sebagai Database Sanitasi Nawasisi sebagai Platform Peningkatan Kapasitas Nawasisi sebagai Portal Informasi dan Pembelajaran Horizontal. LAMPIRAN.

(7) AMPL. = Air Minum dan Penyehatan Lingkungan. APBD. = Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. APBN. = Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional. BABS. = Buang Air Besar Sembarangan. BPIW. = Balai Prasarana Infrastruktur Wilayah. CC. = Coaching Clinic. CF. = City Facilitator (Fasilitator Kabupaten/Kota). EHRA. = Environmental Health Risk Assessment. Konreg. = Konsultasi Regional. MPP. = Manual Pengelolaan Program. Musrenbang. = Musyawarah Perencanaan Pembangunan. OPD. = Organisasi Perangkat Daerah. PD. = Perangkat Daerah. Permen. = Peraturan Menteri. Perpres. = Peraturan Presiden. PF. = Provincial Facilitator (Fasilitator Provinsi). Pokja. = Kelompok Kerja. PP. = Peraturan Pemerintah. PPAS. = Perumahan, Permukiman, Air Minum dan Sanitasi. PUPR. = Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. RDTRK. = Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten/Kota. Renstra. = Rencana Strategis. RKA. = Rencana Kerja Anggaran. RKPD. = Rencana Kerja Pemerintah Daerah. RPIJM. = Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah. RPJMD. = Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah. RPJMN. = Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional. RSP. = Roadmap Sanitasi Provinsi. RTRW. = Rencana Tata Ruang Wilayah. SPALD-S. = Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat. SPALD-T. = Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat. SPM . = Standar Pelayanan Minimal. SSK. = Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota.

(8) MPP - PPSP. 1. Sanitasi merupakan salah satu pelayanan. Buruknya kondisi sanitasi ini berdampak. dasar. negatif di banyak aspek kehidupan, mulai. yang. perhatian. masih lebih. ditingkatkan. perlu. mendapatkan. besar. dan. menjadi. pembangunan. perlu prioritas. terutama. di. tingkat. dari turunnya kualitas lingkungan hidup masyarakat,. tercemarnya. minum. masyarakat,. bagi. sumber. air. meningkatnya. pemerintah daerah. Hal ini terindikasi dari. jumlah kejadian diare dan stunting pada. kondisi sanitasi di Indonesia yang masih. balita, turunnya daya saing maupun citra. relatif buruk dan jauh tertinggal dari. kabupaten/kota,. sektor-sektor pembangunan lainnya.. perekonomian. hingga. menurunnya. kabupaten/kota.. Untuk. memperbaiki kondisi sanitasi, Pemerintah Sampai dengan akhir tahun 2018 akses. telah melakukan berbagai upaya guna. layak. meningkatkan. air. limbah. mencapai. 74,58%. kapasitas. sumber. daya. (termasuk akses aman 7,42%), akses belum. manusia, kualitas sarana dan prasarana,. layak 16,06%, dan 9,36% masih buang air. serta layanan sanitasi di daerah.. besar sembarangan di tempat terbuka.* Artinya masih terdapat sekitar 66 juta. Program. penduduk. belum. pembangunan sanitasi yang terintegrasi. mendapatkan akses terhadap air limbah. dari Pusat hingga ke daerah, melibatkan. layak.. persampahan,. seluruh pihak dari kalangan pemerintah. pengangkutan sampah mencapai 58,50%,. dan non-pemerintah di seluruh tingkatan. pengurangan. dan. pemerintahan. Program ini sampai dengan. sampah. tahun 2019 sudah melibatkan setidaknya. penduduk. Indonesia Di. yang. bidang sampah tidak. 1,55%,. terlayani. mencapai 39,95%.**. PPSP. merupakan. program. 489 kabupaten/kota di 34 provinsi yang termasuk dalam kategori rawan sanitasi,. Keterangan:. yang mencakup kota metropolitan besar. *Sumber: Survey Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) KOR,. dan sedang, ibukota provinsi, kota-kota. Badan Pusat Statistik, 2018, diolah Bappenas. yang berstatus otonom, serta kawasan. **Sumber: Riset Kesehatan Dasar, Kementerian Kesehatan, 2018 dan Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2016, Badan Pusat Statistik, diolah Bappenas. perkotaan di wilayah kabupaten/kota..

(9) penduduk Indonesia atau sekitar 66 juta orang tidak memiliki akses air limbah layak di tahun 2018. penduduk perkotaan Indonesia atau sekitar 55 juta orang tidak mendapatkan layanan persampahan di tahun 2016.

(10) MPP - PPSP. 3. Untuk mendukung pelaksanaan PPSP yang. RSP sangat membantu pemerintah provinsi. optimal maka dibentuk PMU di bawah. dalam. Bappenas dan 3 (tiga) unit PIU yang. pembinaan,. maupun. masing-masing berkedudukan di bawah. pendanaan. APBD. Kementerian. pembangunan sanitasi di wilayahnya.. Dalam. Kesehatan,. Negeri,. Kementerian. serta. menetapkan. Program. tingkat. dikoordinasikan. Di oleh. koordinasi,. pola. alokasi. provinsi. untuk. Kementerian. Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di Pusat. . pola. PPSP. 2020-2024. diharapkan. daerah. PPSP. dapat terus mengembangkan keberhasilan. provinsi. untuk. Program PPSP 2015-2019 sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih nyata dan. kabupaten/kota di wilayahnya.. lebih. besar. lagi. bagi. pembangunan. Program PPSP 2010-2014 mendapatkan. sanitasi nasional sesuai dengan target. sambutan yang luar biasa hal ini terlihat. capaian. dengan jumlah peserta melampaui target. Pembangunan Jangka Menengah Nasional. 330 kabupaten/kota. Hingga akhir 2018, . (RPJMN) 2020-2024 yaitu 90% akses layak. sebanyak. 489. 34. air limbah (termasuk 15% akses aman), 0%. provinsi. telah. 343. Buang Air Besar Sembarangan (BABS) di. kabupaten/kota memiliki. kabupaten/kota. di. memutakhirkan. SSK.. fakta. di. SSK,. antaranya. menunjukkan. Namun bahwa. kabupaten/kota. demikian. masih. yang. mengimplementasikan. telah. SSK-nya. ada. sanitasi. tempat. terbuka,. dalam. dan. Rencana. 100%. sampah. perkotaan terkelola dengan baik (20% pengurangan. sampah. 80%. Fokus. utama. belum. penanganan. secara. program PPSP 2020-2024 adalah kegiatan implementasi. efektif.. sampah).. dan. untuk. peningkatan. akses. dan layanan sanitasi berkelanjutan yang Tidak hanya di tingkat kabupaten/kota,. akan menjadi jawaban terhadap tantangan. perencanaan sanitasi juga dibangun di. pembangunan sanitasi menuju akses aman. tingkat provinsi. Hingga akhir tahun 2018. pada tahun 2030.. terdapat 32 provinsi yang telah memiliki Roadmap Sanitasi Provinsi (RSP) yang. Untuk. berisikan. 2020-2024 maka peran yang dijalankan. tentang. strategi. dan. fokus. pembangunan sanitasi di wilayah provinsi.. mendukung. masing-masing sehingga. pelaksanaan. pihak. disusun. harus. Manual. PPSP. dipahami. Pengelolaan. Program (MPP) PPSP sebagai panduan seluruh pelaksana dan pengelola PPSP..

(11) MPP - PPSP. 4. 1.1 MAKSUD. 1.3 RUANG LINGKUP. Maksud penyusunan MPP-PPSP adalah. Lingkup. MPP-PPSP. sebagai berikut :. sebagai berikut :. mencakup. Menjadi pedoman bagi semua pihak. Latar. terkait. mendasari program PPSP 2020-2024.. di. tingkat. maupun. belakang. serta. substansi. kondisi. yang. Pusat,. provinsi,. kabupaten/kota. dalam. Gambaran PPSP 2010-2019, konsep dasar. 2020-. dan target program PPSP 2020-2024, dan. menjalankan. program. PPSP. 2024.. peta jalan implementasi SSK.. Menjadi pedoman bagi semua pihak. Peran. untuk. tingkatan pemerintahan (Pusat, provinsi,. merencanakan. menganggarkan. dan. kegiatan. terkait. pelaksana. program. di. setiap. kabupaten/kota).. dengan pelaksanaan program PPSP di. Status. Pusat, provinsi, dan kabupaten/kota. kabupaten/kota, lingkup kegiatan PPSP. masing-masing.. yang dilaksanakan oleh kabupaten/kota,. Menjadi. perangkat. meningkatkan. pemahaman. pihak. dalam. terkait. pelaksanaan. untuk. provinsi, dan Pusat.. pihak-. Sistem. menjalankan. informasi. PPSP. dan. di. pemantauan-. evaluasi program PPSP.. program PPSP maupun pembangunan. 1.4 SASARAN. sanitasi secara umum.. Sasaran MPP-PPSP adalah sebagai berikut :. 1.2 TUJUAN. Tingkat Pusat :. adalah. Seluruh anggota Program Management Unit. Terwujudnya pemahaman yang sama. (PIU) Advokasi dan Pemberdayaan (AP), PIU. Sedangkan. tujuan. MPP-PPSP. sebagai berikut : dari seluruh pihak yang terkait dengan penyelenggaraan program PPSP 20202024. Terlaksananya program. PPSP. penyelenggaraan 2020-2024. secara. optimal oleh seluruh pihak terkait. Terakomodasinya PPSP. dalam. seluruh. kegiatan. perencanaan. dan. penganggaran formal masing-masing pihak terkait.. (PMU) PPSP, Program Implementation Unit Kelembagaan dan Pendanaan (KP), dan PIU Teknis. Tingkat Provinsi : Kelompok. Kerja. (Pokja). Pembangunan. Perumahan, Permukiman, Air Minum dan Sanitasi. (Pokja. Penyehatan. PPAS)/Air. Lingkungan. Minum (Pokja. dan AMPL). /Sanitasi Provinsi atau Pokja dengan nama lain yang membidangi sanitasi. Tingkat Kabupaten/Kota : Pokja PPAS/AMPL/Sanitasi Kabupaten/Kota atau. Pokja. dengan. membidangi sanitasi.. nama. lain. yang.

(12) MPP - PPSP. 5. 2.1 PPSP TAHUN 2010-2014 Belum. adanya. sanitasi. di. dokumen daerah. perencanaan. yang. mampu. PPSP. I. tahun. dilaksanakan. 2010-2014. yang. telah. berhasil. membangun. menggambarkan kondisi dan kebutuhan. paradigma baru pembangunan sanitasi dan. sanitasi. memposisikan. di. kabupaten/kota. mendorong. SSK. sebagai. rencana. Pemerintah untuk meluncurkan program. pembangunan sanitasi yang menjadi acuan. PPSP. pembangunan sanitasi dari daerah hingga. dengan. fokus. mendapatkan. utama. model. yaitu. pendekatan. ke Pusat.. pembangunan sanitasi yang sesuai dengan kondisi yang ada di daerah dan sekaligus. Selain itu capaian PPSP I lainnya adalah: (a). mendukung pemerintah untuk pencapaian. meningkatnya. target. Daerah. Millenium. Development. Goals. kepedulian. pada. sektor. para. Kepala. sanitasi. (MDGs) sektor sanitasi sebesar 62,4% di. terbentuknya. AKKOPSI. akhir tahun 2015.. Kabupaten/Kota. Peduli. melalui (Asosiasi. Sanitasi);. (b). meningkatnya komitmen pendanaan untuk Melalui. PPSP. daerah. untuk. strategis. Pemerintah menyusun. pembangunan. mendorong perencanaan. perangkat. pengaturan. pendukung. dalam. pembangunan sanitasi di semua tingkatan. dokumen SSK dengan 5 prinsip: (1) dari,. pemerintah (penetapan penggunaan DAK. oleh,. (2). sanitasi, pedoman penyusunan APBD yang. dan. untuk. sanitasi. sanitasi daerah dari APBD; (c) terbitnya. kabupaten/kota;. berskala. kabupaten/kota;. (3). mengarah kepada pembangunan sanitasi).. komprehensif. dan. sektor;. (4). Sampai dengan akhir tahun 2014 terdapat. dan. (5). 444. top-down. dan. berdasarkan memadukan bottom up.. data. lintas empiris;. pendekatan. kabupaten/kota. program. PPSP. perencanaan SSK.. dan. yang. ikut. memiliki. dalam. dokumen.

(13) MPP - PPSP. 6. 2.2 PPSP TAHUN 2015-2019 Dengan. keberhasilan. pencapaian. yang. Pendekatan PPSP II yaitu implementasi SSK. telah dilaksanakan oleh semua pemangku. juga. kepentingan sanitasi dalam program PPSP. pemenuhan target Universal Access sanitasi. I (2010-2014), Pemerintah melanjutkan. yang telah ditetapkan di RPJMN 2015-2019. program PPSP II tahun 2015-2019 dengan. dengan target 100% akses sanitasi (85%. fokus. akses layak dan 15% akses dasar).. mengimplementasikan. dokumen. dilakukan. untuk. mendukung. perencanaan sanitasi yang telah disusun oleh kabupaten/kota.. Peningkatan. kualitas. perencanaan,. advokasi. dokumen. kepada. Kepala. Perbaikan pada metode penyusunan SSK. Daerah,. dilakukan untuk memastikan percepatan. pendanaan, serta sinergi dan koordinasi. implementasi. dengan. diantaranya. yaitu. kolaborasi para. berbagai. pemangku. sumber. kepentingan. memutakhiran SSK dengan jangka waktu. menjadi. yang lebih efisien, dari yang sebelumnya. pelaksanaan program PPSP 2015-2019. Di. selama 2 tahun untuk mempersiapkan. akhir tahun pelaksanaan PPSP di 2019,. Buku. Pemerintah. melakukan. implementasi. SSK. Putih,. Program. SSK,. Sanitasi. dan. Memorandum. menjadi. 1. tahun. penyusunan dokumen pemutakhiran SSK.. pendekatan. kabupaten/kota merumuskan 2020-2024.. di. 10. pendekatan. penting. dalam. piloting. kepada. 23. provinsi. untuk. program. PPSP.

(14) MPP - PPSP. 7. 2.3 PPSP TAHUN 2020-2024 dengan. 2. Peningkatan komitmen Kepala Daerah. pendekatan percepatan peningkatan akses. untuk layanan sanitasi yang berkelanjutan,. sanitasi dan kualitasnya, serta penyediaan. melalui: (a) penyusunan regulasi di daerah. layanan. bagi. mengenai pengelolaan air limbah domestik. masyarakat melalui fasilitasi berjenjang. dan sampah; (b) penyediaan mekanisme. dalam peningkatan kapasitas pemerintah. insentif. daerah dan komitmen Kepala Daerah.. mengalokasikan.  . infrastruktur sanitasi dan/atau penyediaan. Sesuai dengan amanat RPJMN 2020-2024,. subsidi bagi operasional dan pemeliharaan;. sistem. berkelanjutan. dan (c) penerapan regulasi daerah yang. diwujudkan melalui program PPSP yang. mengatur kewajiban pembayaran layanan. diterjemahkan. oleh masyarakat/konsumen dan mewajibkan. PPSP. 2020-2024. dilaksanakan. sanitasi. layanan. berkelanjutan. sanitasi menjadi. lima. arah. bagi. pemerintah. daerah. anggaran. untuk. pembangunan. kebijakan dan strateginya, yaitu:. rumah tangga untuk menjadi pelanggan. 1. Peningkatan kapasitas institusi dalam. layanan. layanan pengelolaan sanitasi, melalui: (a). sampah.. pengelolaan. lumpur. tinja. dan. pengembangan sistem pengelolaan air limbah, layanan lumpur tinja dan sistem. 3. Pengembangan infrastruktur dan layanan. pengelolaan sampah; (b) pemastian fungsi. sanitasi. regulator layanan pengelolaan air limbah. karakteristik. domestik dan sampah; dan (c) penguatan. melalui: (a) bimbingan teknis pembangunan. peran. sebagai. infrastruktur. sanitasi;. (b). penyedia jasa layanan pengelolaan air. perencanaan. tata. ruang. limbah domestik, terutama bagi daerah. pembangunan sanitasi; (c) pengembangan. dengan cakupan air perpipaan > 50%.. konsep. dan. kapasitas. PDAM. economy. permukiman dan. resource. sesuai. dengan. kebutuhan. daerah,. recovery. koordinasi. dan. dengan circular.

(15) MPP - PPSP. (d). economy; tingkat. 8. penyusunan. Pusat. di. 5. Pengembangan kerja sama dan pola. pengelolaan. pendanaan, melalui: (a) penyediaan pola. panduan. mengenai. dan. subsidi yang tepat untuk meningkatkan. dengan. kemampuan masyarakat; (b) pengembangan. universitas; (f) pembangunan infrastruktur. layanan sanitasi melalui sistem pembiayaan. sanitasi;. teknologi. yang. bertahap. daerah untuk melakukan kerja sama dengan. sampah;. (e). teknologi. pengembangan. melalui (g). yaitu. pendekatan. dan. approach);. pengelolaan evaluasi. kerjasama. pengembangan. menggunakan (incremental. SDM. data,. berbasis. NAWASIS. (National. Sanitation. Information. Informasi. Air. Minum. lain;. (d). fasilitasi. menciptakan. pemerintah wirausaha. sanitasi di daerah yang memiliki potensi;. informasi,. (d) dan fasilitasi wirausaha sanitasi agar. Water. and. Services/Layanan dan. pihak. (c). dan. pemantauan, teknologi. (h). inovatif;. mampu menciptakan produk yang sesuai dengan standar.. Sanitasi Untuk. Nasional).. mengakselerasi. pembangunan. sanitasi, Pusat dan Daerah juga harus 4.. Peningkatan. perubahan. perilaku. mampu. menjalankan. langkah-langkah. masyarakat dalam mencapai akses aman. strategis, yaitu: (a) memanfaatkan seluruh. sanitasi, melalui: (a) pelaksanaan program. potensi sumber pendanaan yang ada; (b). perubahan perilaku di tiap desa dan. memastikan tidak terjadi overlap kegiatan. kelurahan yang belum Stop Buang Air. untuk masing-masing sumber pendanaan;. Besar Sembarangan (BABS); (b) penguatan. dan (c) mempertimbangkan kewenangan. mekanisme pemantauan yang terjadwal;. kabupaten/kota, provinsi, dan Pusat.. (c) penguatan keberlanjutan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di tingkat. Pusat juga menyusun peta jalan (roadmap). kabupaten dan kota; dan (d) penguatan. implementasi sanitasi 2020-2024 dalam. kampanye pengurangan sampah.. program PPSP, sebagaimana tabel berikut:. Potensi Sumber Pendanaan Pembangunan Sanitasi. APBD Kabupaten/Kota, APBD Provinsi, APBN, Dana Transfer (Dana Alokasi Khusus, Dana Desa, Bantuan Keuangan), Masyarakat, ZakatInfaq-Sodaqoh-Wakaf (ZISWAF), Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), Corporate Social Responsibility (CSR), Mikro Kredit, Donor (Hibah/Pinjaman), Crowd Funding..

(16) MPP - PPSP. 9. Peta Jalan (Roadmap) PPSP 2020-2024 Tahun. Provinsi. Jumlah Kab/Kota Pendampingan. 2020. 66 kabupaten/kota. 34 provinsi*. 2021. 66 kabupaten/kota. 34 provinsi*. 2022. 62 kabupaten/kota. 34 provinsi*. 2023. 62 kabupaten/kota. 34 provinsi*. 2024. 52 kabupaten/kota. 34 provinsi*. *khusus Provinsi DKI Jakarta penanganan langsung oleh Pemerintah Pusat. Dengan target akses layak 90% (termasuk. penanganan sampah) dalam RPJMN 2020-. 15% aman) untuk air limbah domestik dan. 2024, terdapat definisi akses baru yang. 100% sampah perkotaan terkelola dengan. disusun berdasarkan adaptasi dari Tujuan. baik (20% pengurangan sampah dan 80%. Pembangunan Berkelanjutan:. penanganan. DEFINISI AKSES PERSAMPAHAN. (Adaptasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan RPJMN 2020-2024) Pengelolaan Sampah di Perkotaan. Pengurangan Sampah. Penanganan Sampah. meliputi kegiatan:. meliputi kegiatan:. pembatasan timbulan sampah. pemilahan. pendauran-ulang sampah. pengumpulan. pemanfaatan kembali sampah. pengangkutan pengolahan pemrosesan.

(17) MPP - PPSP. 10. DEFINISI AKSES AIR LIMBAH DOMESTIK. (Adaptasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan RPJMN 2020-2024) Akses Sanitasi Aman, yaitu: Pengguna Fasilitas sanitasi: rumah tangga sendiri Bangunan atas: klosetnya menggunakan leher angsa Bangunan bawah: tangki septik yang disedot setidaknya sekali dalam 5 tahun terakhir atau Sistem Pengolahan Air Limbah (SPAL). Akses Sanitasi Layak - Sendiri, yaitu: I. Perkotaan dan Perdesaan Pengguna Fasilitas sanitasi: rumah tangga sendiri Bangunan atas: klosetnya menggunakan leher angsa         Bangunan bawah: tangki septik yang tidak disedot II. Khusus Perdesaan Pengguna Fasilitas sanitasi: rumah tangga sendiri Bangunan atas: klosetnya menggunakan leher angsa Bangunan bawah: lubang tanah Akses Sanitasi Layak - Bersama, yaitu: I. Perkotaan dan Perdesaan Pengguna Fasilitas sanitasi: bersama rumah tangga lain tertentu Bangunan atas: klosetnya menggunakan leher angsa              Bangunan bawah: tangki septik atau Sistem Pengolahan Air Limbah (SPAL) II. Khusus Perdesaan Pengguna Fasilitas sanitasi: bersama rumah tangga lain tertentu Bangunan atas: klosetnya menggunakan leher angsa Bangunan bawah: lubang tanah. Akses Sanitasi Belum Layak, yaitu: I.  Fasilitas sanitasi dengan lubang tanah di Perkotaan Pengguna Fasilitas sanitasi: sendiri atau digunakan bersama dengan rumah tangga lain tertentu Bangunan atas: klosetnya menggunakan leher angsa Bangunan bawah: lubang tanah II. Akses Sanitasi Dasar (non leher angsa) Pengguna Fasilitas sanitasi: rumah tangga sendiri atau digunakan bersama dengan rumah tangga lain tertentu Bangunan atas: klosetnya menggunakan plengsengan dengan dan tanpa tutup dan cubluk/cemplung. Bangunan bawah tangki septik, IPAL, atau lubang tanah III. Fasilitas Umum. Buang Air Besar Sembarangan (BABS) Tertutup, yaitu pengguna fasilitas sanitasi yang memiliki tempat pembuangan akhir tinja berupa kolam/sawah/ sungai/ danau/ laut, dan atau/ pantai/ tanah lapang/ kebun dan lainnya.. Buang Air Besar Sembarangan (BABS) di tempat Terbuka, yaitu pengguna yang tidak memiliki fasilitas tempat buang air besar dan yang memiliki fasilitas tetapi tidak menggunakan..

(18) MPP - PPSP. 11. 2.4 KEBIJAKAN & REGULASI Dalam pelaksanaannya, PPSP 2020-2024. B. Undang-Undang No. 18 Tahun 2008. didasarkan pada kebijakan dan regulasi. tentang Pengelolaan Sampah. sebagai berikut: Dalam UU ini disebutkan bahwa sampah A. Undang-Undang No. 17 Tahun 2007. yang dikelola terdiri atas: sampah rumah. tentang Rencana Pembangunan Jangka. tangga, sampah sejenis rumah tangga, dan. Panjang Nasional Tahun 2005-2025. sampah. spesifik.. Adapun. sampah. bertujuan. untuk. pengelolaan meningkatkan. Visi pembangunan nasional tahun 2005-. masyarakat dan kualitas lingkungan serta. 2025. adalah. menjadikan sampah sebagai sumber daya.. Maju,. Adil,. Indonesia dan. yang. Mandiri,. Makmur.. Dalam. mewujudkan visi pembangunan nasional. Dalam. tersebut. terdapat. pembangunan. 8. nasional. UU. juga. disebutkan. tugas. dan. (delapan). misi. wewenang dari Pemerintah dan pemerintah. dimana. misi. daerah dalam menjamin terselenggaranya. kelima adalah mewujudkan pembangunan. pengelolaan. yang lebih merata dan berkeadilan yang. berwawasan lingkungan. Hak dan kewajiban. salah satunya ditandai dengan adanya. setiap orang dalam pengelolaan sampah. sarana dan prasarana yang maju termasuk. juga. penyediaan. kewajiban. air. minum. dan. sanitasi.. sampah. dijabarkan,. yang. begitu. pengelola. baik. pula kawasan. dan. dengan serta. Pembangunan dan penyediaan air minum. produsen, dan juga perizinan untuk usaha. dan sanitasi diarahkan untuk mewujudkan. pengelolaan sampah.. terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat serta kebutuhan sektor lainnya seperti industri,. perdagangan,. transportasi,. pariwisata, jasa sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi.a.

(19) MPP - PPSP. 12. C. Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Urusan pemerintahan terbagi menjadi 3 (tiga) urusan, yaitu: (1) Urusan pemerintahan absolut, yakni urusan pemerintahan yang sepenuhnya menjadi kewenangan pemerintah pusat. (2) Urusan pemerintah konkuren, yakni urusan pemerintahan yang dibagi antara pemerintahan pusat dan daerah provinsi serta daerah kabupaten/kota. (3) Urusan pemerintahan umum, yakni urusan. pemerintahan. kewenangan. Presiden. yang. menjadi. sebagai. kepala. pemerintahan. Urusan. pemerintahan. konkuren. yang. menjadi kewenangan daerah terdiri atas urusan pemerintahan wajib dan urusan pemerintahan pilihan. Urusan pemerintahan wajib terdiri dari urusan. pemerintahan. yang. berkaitan. dengan pelayanan dasar serta urusan pemerintahan dengan. yang. tidak. pelayanan. pemerintahan. yang. berkaitan. dasar.. Urusan. berkaitan. dengan. pelayanan dasar salah satunya adalah pekerjaan umum dan penataan ruang, termasuk. air. persampahan.. limbah. domestik. dan.

(20) MPP - PPSP. 13. D. Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun. SPM. 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah. Pekerjaan. Tangga. kabupaten/kota.. dan. Sampah. Sejenis. Sampah. Rumah Tangga. Pekerjaan. Umum. Umum. mencakup. daerah. SPM. provinsi. dan. Jenis pelayanan dasar pada SPM Pekerjaan Umum daerah Provinsi terdiri atas:. Sebagai turunan dari UU Nomor 18 Tahun 2018. tentang. Pengelolaan. Sampah,. Pemenuhan kebutuhan air curah lintas kabupaten/kota.. Pemerintah menyusun PP Nomor 81/2012. Penyediaan pelayanan pengolahan air. tentang. limbah. Pengelolaan. Tangga. dan. Rumah. Tangga. menjaga hidup. Sampah yang. kelestarian. dan. Sampah. Rumah. Sejenis. Sampah. bertujuan fungsi. kesehatan. domestik. regional. lintas. kabupaten/kota.. untuk. Sedangkan jenis pelayanan dasar pada SPM. lingkungan. Pekerjaan Umum daerah Kabupaten/Kota. masyarakat. dan. menjadikan sampah sebagai sumber daya.. terdiri atas: Pemenuhan kebutuhan pokok air minum sehari-hari.. Secara. garis. besar. PP. ini. meliputi. pengaturan tentang : (a) kebijakan dan strategi. pengelolaan. sampah,. Penyediaan pelayanan pengolahan air limbah domestik.. (b). penyelenggaraan pengelolaan sampah, (c). Mutu pelayanan dasar pada SPM Pekerjaan. kompensasi sebagai akibat dampak negatif. Umum ditetapkan dalam standar teknis. kegiatan pemrosesan akhir sampah, (d). yang. pengembangan dan penerapan teknologi,. standar. (e) sistem informasi, (f) peran masyarakat,. dan/atau jasa, dan (b) petunjuk teknis atau. dan (g) pembinaan.. tata cara pemenuhan standar.. E. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun. F. Peraturan Presiden Nomor 185 Tahun. 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal. 2014 tentang Percepatan Penyediaan Air. (SPM). Minum dan Sanitasi. Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah. Dalam Perpres 185/2014 ini disebutkan. ketentuan. bahwa untuk mempercepat penyediaan air. mengenai. jenis. dan. mutu. sekurang-kurangnya jumlah. dan. memuat:. kualitas. (a). barang. pelayanan dasar yang merupakan urusan. minum. pemerintahan wajib yang berhak diperoleh. menyusun kebijakan dan strategi nasional. setiap warga Negara secara minimal.. pengembangan. dan. sanitasi sistem. maka air. Pemerintah minum. dan. sanitasi yang dijabarkan dalam bentuk Peta Jalan (Roadmap) Air Minum dan Sanitasi Nasional..

(21) MPP - PPSP. 14. Pemerintah Provinsi menyusun Peta Jalan. yaitu: pada tahun 2030 mencapai akses. (Roadmap) Air Minum dan Sanitasi Provinsi. terhadap sanitasi dan kesebersihan yang. yang mengacu pada Peta Jalan Air Minum. memadai dan merata bagi semua, dan. dan Sanitasi Nasional. serta berkoordinasi. menghentikan praktik buang air besar di. dengan kabupaten/kota di wilayahnya.. tempat. terbuka,. memberikan. perhatian. khusus pada kebutuhan kaum perempuan, Sementara itu pemerintah kabupaten/kota menyusun. Rencana. Penyediaan. Air. Induk. serta kelompok masyarakat rentan.. Sistem dan. Sedangkan target 6.3 yaitu: pada tahun. Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK).. 2030 meningkatkan kualitas air dengan. Adapun Perpres ini disusun dengan tujuan. mengurangi. untuk. pembuangan,. Minum. pencapaian. (RISPAM). Universal. air. Access. polusi,. menghilangkan. dan. meminimalkan. minum dan sanitasi pada akhir tahun 2019. pelepasan. dengan mendorong: (a) pengembangan dan. berbahaya, mengurangi setengah proporsi. penerapan. air. air limbah yang tidak diolah, dan secara. minum dan sanitasi, (b) penerapan standar. signifikan meningkatkan daur ulang, serta. kualitas. penggunaan kembali barang daur ulang. teknologi. air. minum. penyediaan dan. sanitasi,. (c). implementasi penyediaan air minum dan sanitasi. sesuai. RISPAM. dan. SSK,. material. dan. bahan. kimia. yang aman secara global.. (d). Percepatan. Adapun Tujuan 11 yaitu: "Menjadikan kota. Penyediaan Air Minum dan Sanitasi, (e). dan permukiman inklusif, aman, tangguh,. pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan. dan berkelanjutan" yang terdapat dalam. pelaporan. indikator 11.6 yaitu: pada tahun 2030. pembentukan. Gugus. Tugas. percepatan. penyediaan. air. mengurangi dampak lingkungan perkotaan. minum dan sanitasi.. per. kapita. yang. merugikan,. termasuk. G. Peraturan Presiden No. 59 tahun 2017. dengan memberi perhatian khusus pada. tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan. kualitas. Pembangunan. sampah kota.. Berkelanjutan. (TPB)/. udara,. termasuk. penanganan. Sustainable Development Goals (SDGs) H. Peraturan Presiden No. 18 tahun 2020 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB). tentang. untuk sanitasi terdapat dalam Tujuan 6. Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. yaitu. “Menjamin. ketersediaan. Rencana. Pembangunan. Jangka. serta. pengelolaan air bersih dan sanitasi yang. Sesuai. berkelanjutan. Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-. untuk. semua”. dengan. indikator yang terdapat dalam target 6.2. 2025, meneng. arahan sasaran. Rencana. Pembangunan. pembangunan. jangka.

(22) MPP - PPSP. 15. menengah 2020-2024 adalah mewujudkan. I. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3. masyarakat Indonesia yang mandiri, maju,. Tahun. adil,. Berbasis Masyarakat. dan. makmur. melalui. percepatan. 2014. tentang. Sanitasi. Total. pembangunan di berbagai bidang dengan menekankan. terbangunnya. struktur. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). perekonomian yang kokoh berlandaskan. adalah. pendekatan. keunggulan kompetitif di berbagai wilayah. perilaku. yang didukung oleh sumber daya manusia. pemberdayaan masyarakat dengan cara. yang berkualitas dan berdaya saing.. pemicuan. Masyarakat diharapkan dapat. higienis. untuk. dan. mengubah. saniter. melalui. menyelenggarakan STBM secara mandiri Dalam. RPJMN. 2020-2024. ini. terdapat. capaian pembangunan sanitasi 2015-2019,. dengan berpedoman pada 5 pilar STBM, yaitu:. sasaran sanitasi 2024 (untuk air limbah. Stop Buang Air Besar Sembarangan. 90% hunian dengan akses sanitasi layak,. Cuci Tangan Pakai Sabun. termasuk. Pengelolaan Air Minum dan Makanan. akses. penanganan. aman. serta. 15%,. 20%. dan. 80%. Rumah Tangga. pengurangan. sampah),   isu strategis, arah kebijakan dan. Pengamanan Sampah Rumah Tangga;. strategi sanitasi layak dan aman (yaitu:. dan. peningkatan. Pengamanan. kapasitas. institusi. dalam. Limbah. Cair. Rumah. Tangga. layanan pengelolaan sanitasi, peningkatan komitmen kepala daerah untuk layanan.  . sanitasi. berkelanjutan,. Dalam PerMenkes ini dijelaskan mengenai. pengembangan infrastruktur dan   layanan. kegiatan dari masing-masing 5 pilar STBM,. sanitasi. yang. sesuai. dengan. pihak-pihak yang terlibat dalam pemicuan. kebutuhan. daerah,. dan. permukiman. karakteristik. dan. peningkatan. perubahan. perilaku. pendampingan. pemicuan. dan. STBM,. tahapan. pendampingan,. serta. masyarakat dalam mencapai akses aman. deklarasi keberhasilan pelaksanaan STBM.. sanitasi,. Tanggung jawab dan peran Pemerintah. dan. dan. pola. pengembangan. pendanaan),. kerjasama. rincian. proyek. dan pemerintah daerah, pemantauan dan. prioritas strategis (major project), matriks. evaluasi,. pembangunan,. pengawasan. wilayah.. dan. arah. pembangunan. pendanaan,. PerMenkes ini.. juga. pembinaan dijelaskan. dan dalam.

(23) J.. Peraturan. Nomor. Menteri. Pekerjaan. 03/PRT/M/2013. Penyelenggaraan. Prasarana. Umum tentang. dan. Sarana. Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga Tujuan dari diterbitkannya PermenPU ini adalah untuk: mewujudkan penyelenggaraan prasarana dan sarana persampahan yang efektif, efisien, dan berwawasan lingkungan. meningkatkan. cakupan. pelayanan. penanganan sampah. meningkatkan. derajat. kesehatan. masyarakat dan kualitas lingkungan. melindungi sumber daya air, tanah, dan udara. terhadap. pencemaran. serta. mitigasi perubahan iklim. menjadikan. sampah. sebagai. sumber. daya. Adapun. ruang. lingkup. yang. dijelaskan. dalam Permen ini meliputi beberapa hal, yaitu:. (a). penyelenggaraan. perencanaan. umum. prasarana. sarana. dan. persampahan, (b) penanganan sampah, (c) penyediaan. fasilitas. pemrosesan. akhir. pengolahan. dan. sampah,. dan. penutupan/rehabilitasi Tempat Pemrosesan Akhir (TPA)..

(24) MPP - PPSP. 17. K. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum. L. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan. dan. Nomor. Perumahan Rakyat Nomor 29/PRT/M/2018. tentang. tentang Standar Teknis Standar Pelayanan. Penyelenggaraan Sistem Pengelolaan Air. Minimal (SPM) Bidang Pekerjaan Umum dan. Limbah Domestik (SPALD). Perumahan Rakyat. Perumahan. Rakyat. 04/PRT/M/2017. Tujuan. dari. Permen. mewujudkan yang. adalah:. penyelenggaraan. efektif,. lingkungan,. efisien,. dan. meningkatkan domestik. ini. (a). Peraturan Menteri PUPR tentang Standar. SPALD. Teknis SPM dimaksudkan sebagai pedoman. berwawasan. berkelanjutan, . pelayanan. yang. air. (b). limbah. berkualitas,. (c). meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas. lingkungan,. (d). melindungi. kualitas air baku dari pencemaran air limbah domestik, (e) mendorong upaya pemanfaatan hasil pengolahan air limbah domestik, dan (f) memberikan kepastian hukum dalam penyelenggaraan SPALD. Dalam. Permen. 04/PRT/M/2017. PUPR. bahwa. tanggung jawab Pemerintah Pusat dalam penyelenggaraan. SPALD,. meliputi:. (a). penetapan pengembangan SPALD secara nasional,. (b). pengelolaan. pengembangan. SPALD. provinsi,. (c). dan. lintas. dan daerah. pengelolaan. pemerintah. daerah. untuk. melaksanakan SPM Pekerjaan Umum dan Perumahan. Rakyat. Menteri. bertujuan. ini. (PUPR). agar. Peraturan Pemerintah. Daerah dapat menerapkan dan memenuhi SPM PUPR yang berhak diperoleh setiap Warga. Negara. secara. minimal. sesuai. dengan jenis pelayanan dasar dan mutu pelayanan dasar. Penerima. Nomor. disebutkan. bagi. pelayanan. dasar. SPM. PUPR. pemerintah daerah provinsi terdiri atas rumah tangga yang termasuk dalam wilayah pelayanan pengolahan air limbah domestik regional, terutama diprioritaskan kepada masyarakat miskin atau tidak mampu dan berdomisili pada area berisiko pencemaran air limbah domestik dan dekat badan air.. dan. pengembangan SPALD untuk kepentingan. Penerima. strategis nasional. Sedangkan provinsi. kabupaten/kota terdiri atas rumah tangga. bertanggung jawab dalam pengelolaan. yang termasuk dalam wilayah pelayanan. dan pengembangan sistem air limbah. pengolahan. domestik. kabupaten/kota,. regional.. Adapun. pelayanan. air. dasar. limbah. terutama. domestik diprioritaskan. kepada. pengelolaan dan pengembangan sistem. mampu dan berdomisili pada area berisiko. air. pencemaran air limbah domestik dan dekat. domestik. kabupaten/kota.. dalam. daerah. badan air.. miskin. PUPR. kabupaten/kota bertanggungjawab dalam limbah. masyarakat. SPM. atau. tidak.

(25) MPP - PPSP. 18. M. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor. (c). 100. pelayanan dasar, termuat dalam RPJMD. Tahun. 2018. Tentang. Penerapan. Standar Pelayanan Minimal (SPM). tahapan. ini. menjelaskan. penerapan. SPM,. rencana. pemenuhan. yang meliputi: (i) gambaran umum kondisi, (ii). Permendagri. Penyusunan. gambaran. pengelolaan. keuangan. tentang. daerah, (iii) permasalahan dan isu strategis. koordinasi. daerah, (iv) strategi, arah dan kebijakan,. penerapan SPM, pembiayaan, pelaporan,. dan. pembinaan, dan pengawasan penerapan. kerangka pendanaan pembangunan, kinerja. SPM di provinsi dan kabupaten/kota.. penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.. Adapun 4 tahapan penerapan SPM yaitu:. (d). (a) Pengumpulan data, mencakup: jumlah. dasar,. dan identitas lengkap Warga Negara yang. melaksanakan. berhak memperoleh barang dan/atau jasa. pemenuhan. kebutuhan dasar secara minimal.. dengan. program. pembangunan. Pelaksanaan. pemenuhan. diantaranya:. pelayanan. Perangkat. program Pelayanan. rencana. daerah,. dan. Daerah kegiatan. Dasar. pemenuhan. sesuai dan. menetapkan target pencapaian program (b) Penghitungan kebutuhan pemenuhan. dan kegiatan berdasarkan data jumlah. pelayanan. penerima pelayanan dasar yang diperoleh. dasar.. Perangkat. daerah. menghitung selisih kebutuhan terhadap ketersediaan barang dan/atau jasa dan sarana. dan/atau. prasarana. berdasarkan. jumlah Warga Negara penerima dan mutu pelayanan dasar sesuai dengan standar teknis SPM.. setiap tahunnya..

(26) MPP - PPSP. 19. 2.5 TUJUAN PPSP 2020-2024. 2.6 TARGET PPSP 2020-2024. Sejalan. Sedangkan target pelaksanaan PPSP 2020. dengan. target. pembangunan. nasional sanitasi maka tujuan PPSP 2020-. – 2024 adalah sebagai berikut :. 2024 adalah sebagai berikut : Tersusun dan termutakhirkannya secara Mendorong percepatan pembangunan. rutin dokumen perencanaan sanitasi. sanitasi permukiman melalui penciptaan. (SSK). suasana. Indonesia yang menjadi rujukan bagi. yang. mendukung. (enabling. di. seluruh. kabupaten/kota. di. environment), yang mampu melibatkan. daerah. partisipasi. pembangunan sanitasi di wilayahnya.. berbagai. pihak. dan. dalam. implementasi. menstimulasi Pemerintah Daerah untuk mewujudkan. komitmen. dalam. pembangunan dan pelayanan sanitasi.. Terlaksananya bangunan. implementasi. sanitasi. sesuai. pemSSK. di. kabupaten/kota prioritas di 34 provinsi* Mengimplementasikan perencanaan. sanitasi. dokumen daerah. dalam. di Indonesia dengan keterlibatan aktif peran provinsi dalam mengawal dan. rangka peningkatan akses sanitasi serta. mengkoordinasikan. pembentukan. pembangunan sanitasi di kabupaten/. layanan. berkelanjutan. dengan. sanitasi memberikan. implementasi. kotanya.. dukungan kepada Pemerintah Daerah untuk berkontribusi dan berkomitmen. Terselenggaranya. dalam menyiapkan perencanaan yang. mentasi. lebih. Pusat. baik. serta. implementasi. dukungan. pembangunan dan. provinsi. imple-. sanitasi berupa:. (a). pembangunan yang lebih cepat dan. pengembangan. tepat. peningkatan kapasitas kepada provinsi/. sasaran. untuk. mendorong. program,. oleh. pencapaian target sanitasi dalam RPJMN. kabupaten/kota. 2020-2024.. sanitasi,. (c). advokasi. pemangku Meningkatkan. peran. provinsi. dan. berjenjang. penyediaan. peningkatan akses dan layanan sanitasi. kepada. para (e). pengembangan mekanisme pendanaan pembangunan. mewujudkan. implementasi. kepentingan,. kabupaten/kota melalui pendampingan dalam. dalam. (b). sanitasi,. sistem. (f). pemantauan. serta dan. evaluasi program PPSP.. berkelanjutan dengan dukungan dari aspek. regulasi,. kelembagaan,. pendanaan, perubahan perilaku, dan pembangunan infrastruktur.. Keterangan: (*) khusus Provinsi DKI Jakarta, implementasi SSK langsung berada di bawah koordinasi Pemerintah Pusat..

(27) KOMPREHENSIF Pembangunan sanitasi permukiman dalam PPSP dilakukan dalam ruang lingkup yang meliputi seluruh aspek teknis maupun nonteknis. Pendekatan ini dikembangkan mengingat sanitasi permukiman berkaitan dengan seluruh aspek kehidupan seperti kesehatan, infrastruktur, lingkungan hidup, religiusitas, keuangan, perekonomian, hingga kesejahteraan dan produktivitas masyarakat.. SINERGITAS. PRINSIP PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN DALAM PPSP. PPSP dilakukan secara bersama-sama oleh Pusat, daerah, serta stakeholders non-pemerintah lainnya melalui kesatuan pendekatan pembangunan yang utuh. Sebagai sebuah urusan konkuren, pembangunan sanitasi dalam PPSP dilaksanakan berdasarkan kesesuaian dan sinergitas perencanaan serta penganggaran, sinergitas dengan program sanitasi lainnya, dan implementasi berdasarkan target yang disepakati oleh semua pemangku kepentingan baik di Pusat dan daerah.. KOMITMEN. Komitmen yang kuat dari tokoh kunci pemangku kepentingan sangat dibutuhkan pada implementasi pembangunan sanitasi dalam PPSP. Dengan komitmen yang kuat maka akan terbit kebijakan-kebijakan yang berorientasi pada layanan dan peningkatan akses sanitasi di masyarakat. Alokasi sumber daya (baik SDM maupun pendanaan) juga akan dikerahkan untuk pencapaian target pembangunan sanitasi.. BERKELANJUTAN Pembangunan sanitasi permukiman dirancang terus menerus untuk dilakukan hingga seluruh warga masyarakat di Indonesia mendapatkan akses layak dan aman terhadap sanitasi. Kondisi aman ini harus terus dipertahankan melalui pembangunan sanitasi berkelanjutan pada masa kini hingga berganti generasi/antar generasi. Prinsip keberlanjutan ini meletakkan proses pembangunan sanitasi yang dilakukan saat ini dalam program PPSP untuk dapat memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan masa depan sekaligus dapat terjaminnya kualitas lingkungan bagi generasi mendatang..

(28) MPP - PPSP. Pelaksana. 21. program. PPSP. mencakup. pemangku kepentingan di seluruh tingkat pemerintahan di Indonesia, yakni Pusat, provinsi,. hingga. kabupaten/kota.. Titik. berat fungsi pelaksana program berbedabeda untuk setiap tingkat pemerintahan dan. disesuaikan. dengan. dengan. asas. desentralisasi. Pemerintah Pusat akan lebih fokus pada peran. pengembangan. peningkatan. program,. kapasitas,. advokasi,. Dalam menjalankan perannya, seluruh pemangku kepentingan menjalin koordinasi sesuai dengan MPP-PPSP yang telah disusun. Pemerintah juga menyiapkan sistem pendukung berupa bantuan teknis (technical assistance) di Pusat. Fokus bantuan teknis adalah memfasilitasi implementasi pembangunan sanitasi di provinsi dan kabupaten/kota. Struktur dan pembagian tugas masingmasing pihak dapat dijelaskan sebagai berikut.. konsolidasi pendanaan, serta pemantauan dan evaluasi. Pemerintah Provinsi pada koordinasi,. supervisi,. 3.1 TINGKAT PUSAT. fasilitasi,. peningkatan kapasitas, serta pemantauan. Pengelolaan program PPSP di tingkat. dan. di. Pusat difokuskan pada aspek-aspek yang. pemerintah. bersifat strategis seperti: pengembangan. evaluasi. pelaksanaan. wilayahnya.. program. Sedangkan. kabupaten/kota. lebih. fokus. penyusunan. perencanaan. memorandum. program,. advokasi pemantauan. dan dan. PPSP di daerahnya.. strategis,. implementasi,. pemasaran, evaluasi. pada. kebijakan. dan. strategi. pembangunan. sanitasi permukiman serta koordinasi dan pengembangan program.. Pengelolaan. hingga. program di tingkat Pusat dibagi menjadi. pelaksanaan. tiga tingkatan, yaitu: penanggung jawab, koordinator, program.. dan. pengelola. harian.

(29) MPP - PPSP. 22. A. PENANGGUNG JAWAB PROGRAM. Penanggung jawab Program PPSP adalah. Ke-6. Tim Pengarah Pembangunan Perumahan,. Kementerian Perencanaan Pembangunan. Permukiman, Air Minum, dan Sanitasi. Nasional/Bappenas, Kementerian Dalam. (TPPPAS),. Negeri, Kementerian Pekerjaan Umum dan. Pejabat. yang. beranggotakan. Eselon-I. dari. Kementerian/Lembaga tugas. dan. tanggung. tersebut. adalah:. (enam). Perumahan. Rakyat,. Kementerian. memiliki. Kesehatan,. Kementerian. Lingkungan. 6. yang. para. kementerian. jawab. terkait. Hidup dan Kehutanan, dan Kementerian Keuangan.. pembangunan sanitasi permukiman.. Merumuskan rekomendasi kebijakan,. ngunan Jangka Menengah (RPJMN). strategi, dan program pembangunan. Tahun 2020-2024, dan Sustainable. perumahan, permukiman, air minum,. Development Goals (SDGs) Tahun 2030. dan sanitasi.. pada. Melakukan koordinasi perencanaan,. ketersediaan dan keberlanjutan akses. penganggaran,. pelaksanaan,. dan. universal air minum dan sanitasi" dan. pengendalian,. pemantauan. dan. tujuan 11: "membantu kota-kota serta. evaluasi pembangunan perumahan,. pemukiman yang inklusif, berkualitas,. permukiman,. aman,. air. minum,. dan. tujuan. 6:. berketahanan,. menjamin. dan. ber-. kelanjutan" pada tahun 2030.. sanitasi. kebijakan,. Mengembangkan skema pembiayaan. rencana program, pencapaian target. dan pendanaan yang berasal dari. dan sasaran Rencana Pembangunan. dalam dan luar negeri, temasuk non-. Jangka Panjang Nasional (RPJPN). pemerintah sesuai peraturan yang. Menyiapkan. arahan. Tahun 2005-2025, Rencana Pemba-. berlaku..

(30) MPP - PPSP. 23. B. KOORDINATOR PROGRAM. C. PENGELOLA HARIAN. Koordinator. adalah. Pengelola. Harian. Pembangunan. pelaksana. program. Perumahan, Permukiman, Air Minum, dan. langsung. dengan. Sanitasi. program. Program. Kelompok. PPSP. Kerja (Pokja. PPAS). Nasional,. yang. beranggotakan para Pejabat Eselon-2 dan 3. dari. masing-masing. anggota. PPSP. merupakan yang. unsur. berhubungan. pelaksanaan. dan. berada. harian. di. bawah. koordinasi Pokja PPAS Nasional.. Tim. Pengarah.. Pengelola. Harian. pengelola. terdiri. program. dari. atau. unit. Program. Peran Koordinator Program (Pokja PPAS. Management Unit (PMU) dan tiga unit. Nasional) dalam PPSP adalah:. pelaksana. program. Implementation Membantu. pelaksanaan. Pengarah. Pembangunan. tugas. Tim. Perumahan,. Permukiman, Air Minum dan Sanitasi. Advokasi. Unit. dan. atau (PIU),. Program yaitu:. Pemberdayaan,. PIU PIU. Kelembagaan dan Pendanaan, dan PIU Teknis.. Nasional. Peran Pengelola Harian (PMU/PIU) dapat Melaporkan. secara. perkembangan. hasil. tugasnya. kepada. berkala pelaksanaan. Tim. Pembangunan. Pengarah. digambarkan sebagai berikut:. PMU. Perumahan,. Melakukan perencanaan, pelaksanaan,. Permukiman, Air Minum dan Sanitasi. serta pemantauan dan evaluasi Program. Nasional.. PPSP. bersama. dengan. PIU. sesuai. dengan tujuan dan target yang telah Melaksanakan kepada. pembinaan. kelompok. kerja. teknis. di. tingkat. provinsi dan kabupaten/kota.. ditetapkan. Menyediakan (SDM). sumber. pendukung. memberikan. di. bantuan. Melaksanakan tugas-tugas lain yang. rangka. diberikan. program PPSP di daerah.. oleh. Pembangunan. Tim. Pengarah Perumahan,. pengawalan. Menyelenggarakan. daya. manusia. Pusat. untuk. teknis. dalam. implementasi peningkatan. Permukiman, Air Minum dan Sanitasi. kapasitas kepada daerah dan pengelola. Nasional.. harian. program. kelembagaan,. PMU-PIU. (teknis,. pendanaan,. dan. komunikasi) agar dapat mendampingi daerah. dalam. pelayanan sanitasi.. pembangunan. dan.

(31) MPP - PPSP. 24. PMU (lanjutan) Mengkoordinasikan sistem informasi dan kanal pembelajaran bagi daerah agar dapat mengimplementasikan dokumen perencanaan sanitasi secara mandiri.. Melakukan pengelolaan pengetahuan, termasuk proses pembelajaran dan praktik-praktik terbaik dari implementasi pembangunan sanitasi yang telah dilaksanakan di Pusat dan daerah.. Melakukan pengelolaan dan pengolahan. Melakukan pemutakhiran berbagai pedoman atau panduan terkait dengan tugas PMU.. data sanitasi dari Pusat dan daerah sebagai salah satu bahan pengambilan kebijakan. pembangunan. sanitasi. di. Pusat. Mengidentifikasi potensi. dan. mensinergikan. sumber-sumber. alternatif. untuk. pelayanan. pendanaan. pembangunan. sanitasi. yang. dan. PMU berasal dari direktorat teknis yang memiliki tugas dan fungsi dalam bidang sanitasi di Bappenas.. PIU ADVOKASI & PEMBERDAYAAN (PIU AP/AE). dapat. diimplementasikan oleh daerah.. Melakukan. pembinaan,. fasilitasi,. pemantauan serta evaluasi dalam proses Mengembangkan kemitraan dengan para. advokasi, strategi komunikasi, promosi. pemangku kepentingan yang lebih luas. dan pemberdayaan di daerah terutama. (kementerian/lembaga, donor, program,. kepada Pokja Provinsi.. swasta, akademisi, lembaga non-profit, media). dalam. rangka. percepatan. pencapaian tujuan program PPSP.. Melakukan penguatan kebijakan sanitasi terkait. dengan. implementasi. layanan. sanitasi yang berkelanjutan di daerah..

(32) MPP - PPSP. 25. PIU ADVOKASI & PEMBERDAYAAN (PIU AP/AE) - lanjutan Melakukan kapasitas. kegiatan bagi. peningkatan. kelompok. kerja. di. daerah terutama terkait dengan studi risiko. kesehatan. lingkungan. dan. sanitasi, serta pemutakhiran berbagai pedoman atau panduan terkait dengan tugas PIU AP. Memberikan masukan strategis bagi upaya pengembangan dan pengelolaan kegiatan advokasi, strategi komunikasi, promosi, dan pemberdayaan sanitasi di daerah.. terhadap. pencapaian. program. advokasi,. strategi. penguatan komunikasi,. promosi. pemberdayaan. di. dan. provinsi,. dan. kabupaten/kota. Melakukan. pengelolaan. data. dan. pengembangan sistem informasi terkait advokasi, strategi komunikasi, promosi dan pemberdayaan sanitasi. Menyediakan. sumber. pendukung. memberikan. PIU KELEMBAGAAN & PENDANAAN (PIU KP). di. bantuan. daya. manusia. Pusat. untuk. teknis. dalam. dan promosi untuk dapat mendampingi dalam. mengimplementasikan. dokumen perencanaan sanitasi.. pembinaan,. fasilitasi,. pemantauan serta evaluasi dalam proses penyiapan dan penguatan kelembagaan, regulasi, dan pendanaan PPSP di daerah terutama kepada Pokja Provinsi. Melakukan. penguatan. pelaksanaan. implementasi. kebijakan layanan. sanitasi yang berkelanjutan di daerah. Melakukan. kegiatan. peningkatan. kapasitas bagi kelompok kerja di daerah dan. bidang advokasi, strategi komunikasi, daerah. PIU Advokasi dan Pemberdayaan berasal dari direktorat teknis yang memiliki tugas dan fungsi dalam bidang sanitasi di Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan.. Melakukan. Melakukan pemantauan dan evaluasi. (SDM). Melakukan koordinasi dengan PMU-PIU serta stakeholder lain dalam pelaksanaan PPSP.. pemutakhiran. berbagai. pedoman. atau panduan terkait dengan tugas PIU Kelembagaan & Pendanaan. .

(33) MPP - PPSP. 26. PIU KELEMBAGAAN & PENDANAAN (PIU KP) - (lanjutan) Memberikan. masukan. strategis. bagi. upaya pengembangan dan pengelolaan kelembagaan, regulasi, dan pendanaan sanitasi di daerah. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap. pencapaian. program. penguatan kelembagaan, regulasi, dan pendanaan sanitasi di provinsi, dan kabupaten/kota. Melakukan. data. sistem. dan. informasi. kelembagaan dan pendanaan PPSP. Menyediakan (SDM). sumber. pendukung. memberikan. PIU Kelembagaan dan Pendanaan berasal dari direktorat teknis yang memiliki tugas dan fungsi dalam bidang sanitasi di Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah, Kementerian Dalam Negeri.. PIU TEKNIS (PIU T). pengelolaan. pengembangan. Melakukan koordinasi dengan PMU-PIU serta stakeholder lain dalam pelaksanaan PPSP.. di. bantuan. daya. manusia. Pusat. untuk. teknis. dalam. bidang kelembagaan, kebijakan publik, dan pendanaan publik. . Mendorong. dan. terlaksananya. memfasilitasi. implementasi. program. SSK di kabupaten/kota. Memberikan bantuan aspek teknis dan penguatan kapasitas serta pemantauan evaluasi termasuk. tahap. implementasi. pemutakhiran. SSK. berbagai. pedoman atau panduan terkait dengan tugas PIU Teknis..

(34) MPP - PPSP. 27. PIU TEKNIS (PIU T) - (lanjutan) Melakukan pengelolaan dan analisis data. sanitasi. dalam. pengerjaan. program yang terkait dengan tugas PIU Teknis. Menyediakan. sumber. daya. manusia. (SDM) pendukung di Pusat dan di daerah. untuk. teknis. memberikan. kepada. bantuan. daerah. mengimplementasikan. dalam. pembangunan. sanitasi. Menginformasikan. dan. mengkonso-. lidasikan pekerjaan yang terkait tugas PIU Teknis dalam pencapaian tahapan PPSP kepada PMU dan PIU lainnya. Memastikan. kebutuhan,. optimalisasi. dan mobilisasi dukungan sumber daya pendanaan. yang. bersumber. dari. belanja Kementerian Pekerjaan Umum dan. Perumahan. Rakyat. untuk. digunakan dalam pencapaian target PPSP dan pembangunan sanitasi di kabupaten/kota. PIU Teknis berasal dari direktorat teknis yang memiliki tugas dan fungsi dalam bidang sanitasi di Direktorat Jenderal Cipta. Karya,. Kementerian. Umum dan Perumahan Rakyat.. Pekerjaan.

(35) MPP - PPSP. 28. 3.2 TINGKAT PROVINSI Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor. Sedangkan dalam pelaksanaan program. 185. PPSP tahun 2019 hingga berjalannya. Tahun. 2014. tentang. Penyediaan. Air. Minum. pemerintah. provinsi. kabupaten/kota. Percepatan. dan. dan. Sanitasi,. pemerintah. membentuk. Kelompok. pelaksanaan. RPJMN. 2020-2024,. nomenklatur yang disarankan bagi Pokja di. daerah. adalah. Pokja. Perumahan,. Kerja Air Minum dan Sanitasi/kelompok. Permukiman, Air Minum, dan Sanitasi atau. kerja lain untuk melaksanakan percepatan. disingkat Pokja PPAS. Pokja PPAS dalam. penyediaan air minum dan sanitasi.. program PPSP diharapkan dapat menjadi lembaga. koordinasi. yang. dapat. Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri. mengampu urusan sanitasi secara lebih. Nomor 845/9287/SJ Tahun 2017 tentang. komprehensif. Pengelolaan. capaian. Program. Percepatan. target. dan. berorientasi. daerah. dan. pada. nasional.. Pembangunan Sanitasi Permukiman 2015-. Pengelola program PPSP di Pusat juga. 2019 di Daerah, koordinasi pelaksanaan. memberikan ruang bagi daerah untuk. program. memanfaatkan. PPSP. menggunakan. dilakukan. Pokja. lainnya. yang. kelompok. membidangi sanitasi bilamana Pokja PPAS. kerja (Pokja) sebagai lembaga ad-hoc.. belum dapat terbentuk atas pertimbangan. Nomenklatur Pokja adalah AMPL/Sanitasi. daerah.. atau. Pokja. kelembagaan. dengan. lainnya. yang. membidangi. sanitasi.. Nomenklatur PPAS yang disarankan ini didasari agar terbentuk keselarasan pengelolaan program secara berjenjang, sebagaimana Keputusan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor KEP.9/M.PPN/HK/01/2017 tentang Pembentukan Tim Pengarah Pembangunan Perumahan, Permukiman,. Air Minum, dan Sanitasi Nasional yang operasionalnya ditekankan kembali melalui Keputusan Deputi Bidang Pengembangan Regional Selaku Ketua Tim Pengarah Pembangunan Perumahan, Permukiman, Air Minum, dan Sanitasi Nasional Nomor Kep. 23/D.II/02/2018 tentang Pembentukan Kelompok Kerja Pembangunan Perumahan, Permukiman, Air Minum, dan Sanitasi Nasional..

(36) MPP - PPSP. Dalam Pokja. 29. menjalankan PPAS. di. perannya,. Provinsi. fungsi. digambarkan. sebagai berikut : 1. Koordinasi: yaitu mengkoordinasikan perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi program, dan kegiatan. percepatan. pelayanan. dasar. sanitasi di provinsi dan kabupaten/kota. Advokasi:. 2.. kesadaran,. yaitu. kepedulian,. kemampuan. meningkatkan komitmen,. berbagai. dan. pemangku. kepentingan di seluruh wilayah provinsi untuk. turut. serta. dalam. percepatan. penyediaan pelayanan dasar sanitasi yang berkualitas. 3.. Advisori:. yaitu. memberikan. input. strategis bagi pengembangan kebijakan, program, dan kegiatan yang dibutuhkan Gubernur, kabupaten/kota meningkatkan. DPRD dalam kinerja. dan. Pokja rangka. percepatan. penyediaan layanan sanitasi di daerah.. 4. Fasilitasi: yaitu membantu Gubernur dalam perumusan kebijakan dalam pemberian bimbingan, arahan, pendidikan, dan pelatihan kepada perangkat daerah provinsi maupun kabupaten/kota agar pelaksanaan percepatan penyediaan layanan sanitasi dapat mencapai target yang ditetapkan. 5. Supervisi: yaitu membantu Gubernur melakukan kegiatan pengawalan, pemantauan dan evaluasi untuk memastikan dan menilai pelaksanaan percepatan pelayanan sanitasi di daerah sesuai dengan tujuan, sasaran, jadwal dan rencana daya serap anggaran yang telah ditetapkan, sehingga apabila terjadi penyimpangan dapat segera dilakukan tindakan korektif. 6. Sinkronisasi: yaitu membantu Gubernur dalam menyelaraskan perencanaan dan penganggaran serta pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi program dan kegiatan percepatan penyediaan layanan sanitasi antar dan antara kabupaten/kota dalam provinsi sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ditetapkan pemerintah..

(37) MPP - PPSP. 30. Pokja PPAS dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Kepala Daerah, dan terdiri dari beberapa dinas/badan perangkat daerah yang tugas dan fungsinya terkait urusan sanitasi mengacu pada Perda tentang Perangkat Daerah yang merupakan mandat dari Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah..

(38) MPP - PPSP. 31. Berikut adalah struktur Pokja PPAS di Provinsi: 1) Ketua, dijabat oleh Sekretaris Daerah. 4) Ketua Bidang, dijabat oleh Kepala PD,. yang secara formal melaksanakan fungsi. dan. dan. pejabat setingkat Kepala Bidang (Kabid). memiliki. kewenangan. koordinatif. Wakil. Ketua. terhadap PD yang mempunyai tugas dan. pada. fungsi sanitasi, serta selaku Ketua Tim. melaksanakan. Anggaran Pemerintah Daerah.. Bidang.. PD. Bidang. terkait. yang. tugas. dijabat. oleh. kesehariannya. dan. fungsi. Ketua. 2) Ketua Harian, dijabat oleh Asisten. 5) Anggota pada setiap bidang berasal dari. Perekonomian. pejabat/staf dari PD yang bertanggung. sebutan. dan. lain. Pembangunan. yang. secara. atau. formal. jawab. melaksanakan. tugas. dan. fungsi. melaksanakan. fungsi. membantu. setiap bidang dan melibatkan pejabat/staf. Sekretaris. Daerah. dalam. dari PD lainnya yang dalam pelaksanaan. mengkoordinasikan. administrasi. tugas. dan. fungsinya. pembangunan daerah atau tugas dan. hubungan/keterkaitan. fungsi lainnya yang ditetapkan sesuai. dimaksud.. dengan. peraturan. daerah. dengan. memiliki bidang. tentang. perangkat daerah.. Perincian tugas tiap unsur dalam organisasi Pokja PPAS Provinsi dijelaskan lebih lanjut. 3) Sekretaris, dijabat oleh Kepala Bappeda atau. sebutan. lain,. merangkap. juga. sebagai ketua bidang perencanan pokja. Secara formal melaksanakan tugas-tugas kesekretariatan perencanaan. dan. atau. fungsi tugas. koordinasi dan. fungsi. lainnya yang ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.. dalam Lampiran A..

(39) MPP - PPSP. 32. 3.3 TINGKAT KABUPATEN/KOTA Dalam menjalankan perannya, fungsi. pemangku kepentingan utama sanitasi. Pokja. di tingkat kabupaten/kota untuk turut-. PPAS. Kabupaten/Kota. serta. digambarkan sebagai berikut :. dalam. pelayanan 1.. Koordinasi:. yaitu. peran. mengkoordinasikan program. PPSP. untuk. percepatan dasar. penyediaan. sanitasi. yang. berkualitas.. pelaksanaan dan. kegiatan. 3. Advisori: yaitu memberikan input. implementasi pembangunan sanitasi di. strategis. bagi. wilayah kabupaten/kota.. kebijakan, program, dan kegiatan yang dibutuhkan. 2.. Advokasi:. yaitu. peran. untuk. kabupaten/kota. pengembangan. oleh. pemerintah. dalam kinerja. rangka. meningkatkan kesadaran, kepedulian,. meningkatkan. penyediaan. komitmen, dan kemampuan berbagai. pelayanan dasar sanitasi di daerah.. pemangku kepentingan utama sanitasi. Sebagaimana Pokja PPAS Provinsi, Pokja PPAS Kabupaten/Kota juga dibentuk berdasarkan surat keputusan Kepala Daerah, dan terdiri dari beberapa dinas/badan perangkat daerah yang mengampu urusan perumahan, permukiman, air minum, dan sanitasi. Walaupun di dalam pedoman ini secara struktural berlaku untuk semua pengampu urusan perumahan, permukiman, air minum, dan sanitasi, namun tugas dan fungsi serta pelaksanaan aktifitas pokja nya hanya dijelaskan untuk urusan sanitasi. Sedangkan untuk urusan perumahan, permukiman, dan air minum dijelaskan dalam pedoman sejenis yang dikeluarkan oleh pengelola program terkait urusan tersebut..

(40) MPP - PPSP. 33.

(41) MPP - PPSP. 34. Berikut adalah struktur Pokja PPAS di Kabupaten/Kota: 1) Ketua, dijabat oleh Sekretaris Daerah. 4) Ketua Bidang, dijabat oleh Kepala PD,. yang secara formal melaksanakan fungsi. dan. dan. pejabat setingkat Kepala Bidang (Kabid). memiliki. kewenangan. koordinatif. Wakil. Ketua. Bidang. dijabat. oleh. terhadap PD yang mempunyai tugas dan. pada. fungsi sanitasi, serta selaku Ketua Tim. melaksanakan. Anggaran Pemerintah Daerah.. Bidang.. 2) Ketua Harian, dijabat oleh Asisten. 5) Anggota pada setiap bidang berasal dari. Perekonomian. pejabat/staf dari PD yang bertanggung. sebutan. dan. lain. Pembangunan. yang. secara. atau. formal. jawab. PD. terkait. yang. tugas. melaksanakan. kesehariannya. dan. fungsi. tugas. dan. Ketua. fungsi. melaksanakan. fungsi. membantu. setiap bidang dan melibatkan pejabat/staf. Sekretaris. Daerah. dalam. dari PD lainnya yang dalam pelaksanaan. mengkoordinasikan. administrasi. tugas. dan. fungsinya. pembangunan daerah atau tugas dan. hubungan/keterkaitan. fungsi lainnya yang ditetapkan sesuai. dimaksud.. dengan. peraturan. daerah. Perincian tugas tiap unsur dalam organisasi Pokja. 3) Sekretaris, dijabat oleh Kepala Bappeda sebutan. lain,. merangkap. juga. sebagai ketua bidang perencanaan pokja. Secara formal melaksanakan tugas-tugas kesekretariatan perencanaan. dan. atau. fungsi tugas. koordinasi dan. fungsi. lainnya yang ditetapkan sesuai dengan peraturan. Untuk mendukung kelancaran tugas. dan. fungsi. bidang. tentang. perangkat daerah.. atau. dengan. memiliki. sekretaris. dibantu. tenaga sekretariat tim Pokja PPAS yang anggotanya berunsurkan pejabat/staf di lingkungan Bappeda dan PD lain.. PPAS. Kabupaten/Kota. lebih lanjut dalam Lampiran B.. dijelaskan.

(42) MPP - PPSP. 35. 3.4 UNSUR PENDUKUNG Unsur pendukung pelaksanaan program. pengembangan. PPSP dibutuhkan agar setiap pengelola. komunikasi.. program PPSP baik di Pusat, provinsi,. pengembangan desain dan pelaksanaan. maupun. peningkatan kapasitas (kapasitas teknis,. kabupaten/kota. dapat. menjalankan fungsinya secara optimal.. kelembagaan,. Unsur. komunikasi).. pendukung. guna. membantu. desain. advokasi. regulasi,. dan. pendanaan,. pengelola dalam menjalankan perannya. pengembangan desain dan pelaksanaan. terbagi dalam 3 hal yaitu: dukungan. fasilitasi.. strategis, dukungan pelaksanaan program,. pengembangan pola-pola dan alternatif. dan dukungan implementasi.. pendanaan pembangunan sanitasi. pengembangan sistem pemantauan dan. A. PENDUKUNG DI PUSAT Di. tingkat. Pusat,. dimaksudkan. untuk. mengoptimalkan tingkat Pusat. pendukung. unsur. evaluasi.. pendukung. membantu. pelaksanaan. dan. PPSP. di. Secara garis besar unsur. di. tingkat. Pusat. dapat. dijelaskan sebagai berikut :. pendukung. strategis. pengembangan. sistem. insentif. dan. disinsentif bagi daerah. pendukung. strategis. dapat. ahli yang pendanaannya berasal terutama diperlukan. PPSP berkaitan dengan pelaksanaan tugas dan fungsi masing-masing, baik yang terkait dengan tugas PMU/PIU di Pusat maupun di provinsi. Lingkup dukungan mencakup: pengembangan. kebijakan. pembangunan sanitasi. perencanaan. program. pembangunan sanitasi. pengembangan. pengembangan sistem pendukung PPSP.. merupakan kelompok konsultan ahli/tenaga. sebagai bentuk dukungan pada PMU/PIU. penyusunan. yang dibutuhkan program PPSP.. Unsur. 1) Unsur Pendukung Strategis Unsur. pengembangan panduan dan pedoman. kerangka. kerja. implementasi pembangunan sanitasi.. dari negara-negara donor dan programprogram. sanitasi. yang. dikhususkan. membantu pencapaian program pemerintah pusat, namun tidak tertutup kemungkinan pendanaannya berasal dari APBN. Sesuai. lingkupnya. dibutuhkan kebijakan,. mencakup. keahlian. yang. keahlian. teknis,. kelembagaan,. komunikasi,. gender,. masyarakat,. monitoring. keuangan, pemberdayaan &. evaluasi,. knowledge management, serta aspek-aspek lainnya. yang. dibutuhkan. pembangunan sanitasi.. dalam.

(43) MPP - PPSP. 36. 2) Unsur Pendukung Pelaksana Program. 3) Unsur Pendukung Implementasi. Unsur pendukung pelaksanaan program. Unsur pendukung implementasi merupakan. merupakan. unsur. pendukung. teknis. unsur. operasional. yang. diharapkan. dapat. implementasi paska perencanaan disusun,. yang. menghimpun. membantu PMU dan PIU PPSP dalam. dan. menjalankan tugas teknis sehari-hari dan. realisasi pendanaan program/kegiatan yang. ditempatkan. teridentifikasi dalam perencanaan strategis. di. masing-masing. sekretariat. Unsur pendukung ini dapat merupakan. in-house. consultant. difokuskan. pada. dukungan. konsolidasi. dan. kabupaten/kota (SSK).. atau. tenaga ahli yang dikhususkan membantu. Unsur pendukung implementasi berasal dari. PMU dan PIU PPSP dalam lingkup:. lembaga/negara akademisi/lembaga. donor/dunia swadaya. usaha/. masyarakat/. Kesekretariatan.. media yang berkomitmen untuk mendanai. Penyiapan konsep, materi, dan fasilitasi. kegiatan. kegiatan PMU/PIU.. daerah. Koordinasi horizontal (PMU-PIU) dan. dalam SSK.. vertikal. sanitasi. sesuai. sebagaimana. kebutuhan. di. direpresentasikan. (Pusat-provinsi-. kabupaten/kota).. Program/kegiatan. Kegiatan monitoring dan evaluasi.. merupakan. Penjaminan kualitas dokumen.. terutama terkait penyediaan infrastruktur. Pelaporan program PPSP.. berskala kawasan atau komunal, kampanye berskala. Pendanaan untuk mengontrak in-house. yang. dapat. implementasi. nasional/regional,. dari. didanai SSK,. studi/kajian. berskala kabupaten/kota, dan sebagainya. terutama. yang bermanfaat mempercepat pencapaian. berasal dari APBN atau non-APBN. Sesuai. target nasional dan partisipasi masyarakat. lingkupnya,. luas terhadap akses dan layanan sanitasi. consultant. atau. tenaga. keahlian. ahli. yang. dibutuhkan. mencakup keahlian teknis, monitoring dan evaluasi,. kesehatan. pemberdayaan keahlian-keahlian. masyarakat,. masyarakat,. serta. lainnya. yang. menunjang pekerjaan sekretariat.. berkelanjutan..

(44) MPP - PPSP. 37. B. PENDUKUNG DI PROVINSI Unsur pendukung di tingkat provinsi diadakan terutama untuk membantu provinsi agar dapat menjalankan tugas di wilayahnya sebagai koordinator pelaksanaan pembangunan sanitasi atau sebagai perwakilan pemerintah Pusat di daerah. Mengingat peran provinsi dapat dukungan:. strategis diperkuat. tersebut, dengan. Fasilitator Provinsi. Dukungan fasilitator provinsi atau provincial facilitator (PF) merupakan dukungan yang dapat didanai dari Pusat atau pemerintah provinsi, dan tidak menutup kemungkinan dari lembaga/negara donor yaitu dengan menyediakan fasilitator handal yang bertempat di provinsi dan bertugas mendampingi Pokja PPAS Provinsi sesuai tugas dan fungsinya dalam program PPSP, yakni fungsi koordinasi, advokasi, advisori, fasilitasi, supervisi, dan sinkronisasi. Perekrutan fasilitator provinsi diharapkan dilakukan setiap tahun anggaran berjalan selama pelaksanaan PPSP 2020-2024 dengan komposisi dan keahliannya disesuaikan dengan kebutuhan provinsi yang bersangkutan. Fasilitator provinsi berkantor di provinsi dan diharapkan bertempat di sekretariat program PPSP guna kemudahan akses koordinasi dengan seluruh OPD anggota Pokja PPAS provinsi.. Secara garis besar tugas fasilitator provinsi adalah sebagai berikut  (penjelasan lebih lanjut ada pada Lampiran D): Mendampingi Pokja provinsi melaksanakan tugas dan fungsinya terkait PPSP dan pembangunan sanitasi. Membantu provinsi dalam mengembangkan sistem penjamin kualitas dokumen perencanaan sanitasi dan pemantauan implementasi SSK di kab/kota serta evaluasi dukungan yang dilakukan oleh provinsi. Berkoordinasi dengan fasilitator kabupaten/kota dalam penyusunan/ pemutakhiran SSK dan pendampingan implementasi SSK di wilayah provinsi. Fasilitator provinsi dapat berupa perorangan atau tim fasilitator yang beranggotakan 2 sampai 4 orang tenaga ahli, yang mencakup berbagai keahlian, misalnya keahlian teknis, keuangan, kelembagaan kebijakan publik, dan komunikasi. Dukungan tersebut disesuaikan dengan kebutuhan provinsi. Kesekretariatan. Dukungan kesekretariatan di tingkat provinsi sangat diperlukan terutama untuk membantu Pokja provinsi dalam lingkup administrasi kegiatan PPSP, pengelolaan keuangan program, dan koordinasi antar anggota Pokja. Kantor Sekretariat dapat dilengkapi dengan sarana kerja yang memadai diantaranya: (a) ruang kerja dan ruang rapat Pokja beserta perlengkapannya, (b) komputer, printer, fasilitas internet, serta alat tulis kantor (ATK)..

(45) MPP - PPSP. 38. C. PENDUKUNG DI KABUPATEN/KOTA Fasilitator Kabupaten/Kota Dukungan fasilitator kabupaten/kota atau city facilitator (CF) dimaksudkan agar kabupaten/kota terdampingi dengan fasilitator yang handal dalam mendukung kabupaten/kota menyusun atau memutakhirkan SSK dan implementasi SSK. Fasilitator kabupaten/kota dapat disediakan oleh kabupaten/kota bersangkutan dengan merekrut fasilitator yang mendampingi Pokja PPAS kabupaten/kota sesuai tugas dan fungsinya dalam program PPSP. Dukungan fasilitator kabupaten/kota diharapkan dilakukan setiap tahun selama pelaksanaan PPSP 2020-2024 yang lingkup tugasnya akan disesuaikan dengan kondisi masing-masing kabupaten/kota. Secara garis besar tugas CF adalah: Membantu Pokja PPAS kabupaten/kota dalam mengembangkan sistem yang efektif dalam pembangunan sanitasi.. Membantu menciptakan kondisi yang kondusif di kabupaten/kota bagi pembangunan sanitasi dengan melakukan pemetaan pembangunan sanitasi di kabupaten/kota secara multi aspek. Membantu kabupaten/kota dalam proses konsultasi/supervisi dengan provinsi saat pra-Lokakarya dan Lokakarya SSK di provinsi. Mengawal implementasi SSK khususnya internalisasi SSK dalam proses perencanaan dan penganggaran formal. Berkoordinasi dengan program-program sanitasi lainnya di lapangan untuk mengakselerasi pencapaian target sanitasi nasional. Kesekretariatan Dukungan kesekretariatan di kab/kota sangat diperlukan terutama untuk membantu Pokja kab/kota dalam lingkup administrasi kegiatan PPSP, pengelolaan keuangan program, dan koordinasi antar anggota Pokja. Kantor Sekretariat dapat dilengkapi dengan sarana kerja yang memadai diantaranya: (a) ruang kerja dan ruang rapat Pokja beserta perlengkapannya, (b) komputer, printer, fasilitas internet, serta alat tulis kantor (ATK)..

(46) MPP - PPSP. 39. Tenaga Ahli Kebijakan dan Strategi Koordinasi Pelaksanaan Program Konsolidasi Pendanaan Kerangka PemantauanEvaluasi Peningkatan Kapasitas. Pendampingan melalui. Pendampingan melalui. 4 kanal belajar. 4 kanal belajar. Pedoman/Panduan. ina si & ult as i ns. ord. Ko. Ko. & si na asi di t or sul n Ko. Pedoman/Panduan. Ko. Bantuan Teknis. Peningkatan Koordinasi Program. Kapasitas. Advokasi Stakeholders Supervisi Perencanaan &. Koordinasi Program. Implementasi. Advokasi Stakeholders. Fasilitasi & Sinkronisasi. Advisori Pengembangan. Program/Kegiatan. Fasilitator Provinsi. Advisori Pengembangan Kebijakan. Koordinasi & Konsultasi. Kebijakan. Fasilitator Kab/Kota.

(47) MPP - PPSP. 40. 4.1 MILESTONE IMPLEMENTASI. Penetapan prioritas wilayah/komunitas dan skala layanan.. PPSP tahun 2020-2024 akan berfokus. Penyusunan Program dan Kegiatan.. pada implementasi SSK yang memiliki 4. Pokja. milestone implementasi, yaitu:. Bupati/Walikota. menindaklanjuti. penanganan. dukungan. untuk. kebijakan. permasalahan. sanitasi. Milestone 1 (M1):. (dengan fokus pada penyediaan layanan di. Mendapatkan komitmen Kepala Daerah,. wilayah/masyarakat prioritas dan skala. dengan kegiatan:. layanan) dan menuangkannya ke dalam. Persamaan persepsi Pokja.. program/kegiatan yang lebih operasional.. Dukungan Kepala OPD. Komitmen Bupati/Walikota.. Skenario multiaspek (aspek kelembagaan.  . dan kerangka aturan, aspek pendanaan. Kesamaan mengenai. persepsi. Pokja. pembiayaan,. aspek. teknis. pengelolaan, serta aspek komunikasi dan. sanitasi perlu dibangun untuk melahirkan. pemberdayaan masyarakat) untuk model. komitmen yang kuat dalam implementasi. pengelolaan. SSK. Pokja merupakan wadah koordinasi. kemudian. dimana. didorong untuk melaksanakan uji coba. implementasi. sepenuhnya. masing-masing. Daerah. kemudian. Dari. dan. dan. kondisi. pada. permasalahan. terutama. Dinas/Perangkat. penyamaan. Pokja. ada. persepsi. harus. ini. memastikan. model. sanitasi disusun.. pengelolaan. sebelum. memperluas. berkelanjutan Kabupaten/kota terlebih layanan. dahulu secara. penuh.. terjadinya sinkronisasi dan sinergi antara Dinas terkait yang lalu dilanjutkan dengan. Milestone 3 (M3):. advokasi. Ujicoba Model Layanan Skala Terbatas,. kebijakan. penyampaian kepada. (Bupati/Walikota) dukungan. usulan Kepala. untuk sepenuhnya. paket Daerah. mendapatkan dalam. pengimplementasian SSK.. dengan kegiatan: Melaksanakan uji coba model layanan pada skala terbatas. Memantau pelaksanaan uji coba model layanan.. Milestone 2 (M2):. Evaluasi pelaksanaan uji coba model. Penetapan Kebijakan, dengan kegiatan:. layanan..

(48) MPP - PPSP. 41. Penerapan uji coba layanan dilakukan. Milestone 4 (M4):. secara. Perluasan Layanan Skala Penuh, dengan. terbatas,. tingkat. baik. layanan. skala,. maupun. cakupan, rentang. waktunya.. kegiatan: Pelaksanaan kegiatan (uji coba model layanan skala penuh).       . Dari pelaksanaan uji coba model layanan. Memantau pelaksanaan uji coba model. ini dapat diketahui keefektifan koordinasi. layanan sanitasi.. kerja. Melakukan. regulator/operator,. hambatan. pelaksanaan uji coba model layanan, serta. evaluasi. pelaksanaan. uji. coba model layanan.. skema penyelenggaraan dan pengendalian. Pelaksanaan layanan sanitasi dengan skala. layanan oleh dinas penanggung jawab. yang lebih luas dilakukan oleh Dinas/OPD. utama/OPD sebagai regulator.. yang dikoordinasikan oleh Pokja. Meskipun skala layanan belum seluruhnya mencakup. Pokja kemudian melakukan pemantauan. kabupaten/kota. kegiatan uji coba model layanan dan. merupakan perluasan dan perbaikan dari. mengkonsolidasikan laporan pemantauan. model. dengan. dengan. dinas/OPD. terkait,. kegiatan. yang. namun. diujicobakan. perangkat. kegiatan di. ini. tahun. pendukung. N. yaitu. evaluasi juga dilakukan untuk umpan balik. kelembagaan, kerangka aturan, pendanaan,. dan perbaikan layanan sanitasi di tahun. dan. selanjutnya.. masyarakat.. evaluasi. Hasil. pemantauan. disampaikan. Pokja. dan. komunikasi. serta. pemberdayaan. melalui. kegiatan monitoring dan evaluasi Pokja.. Penjelasan. rinci. mengenai. milestone. implementasi M1-M4 dapat dilihat pada Panduan Fasilitasi Pembangunan Sanitasi Permukiman..

(49) MPP - PPSP. 42. 4.2 STATUS PELAKSANAAN PPSP DI KABUPATEN/KOTA 2020-2024 Selama. kurun. akan. c. Kabupaten/kota yang memiliki EHRA dan. terdapat beberapa kondisi pelaksanaan. SSK masih berlaku karena umurnya masih. PPSP di kabupaten/kota yaitu:. kurang dari 5 tahun.. a. Kabupaten/kota yang EHRA dan SSK-. d.. tidak. nya . waktu. ada . kabupaten/kota atau . tidak. 2020-2024. (terdapat. di. Provinsi. berlaku . di. Kabupaten/kota. menyelesaikan. 19. yang. implementasi. sudah SSK. pada. milestone (M) : (a) M1, atau (b) M1 & M2,. Papua). atau (c) M1 sampai dengan M3.. (kabupaten/kota. memiliki dokumen EHRA dan SSK dengan umur sudah lebih dari 5 tahun).. Dalam 1 provinsi bisa terdapat beberapa. b. Kabupaten/kota yang memiliki EHRA. karena. kondisi pelaksanaan PPSP kabupaten/kota provinsi. terdiri. dari. beberapa. kabupaten/kota. Provinsi diharapkan dapat. masih berlaku (umur kurang dari 5 tahun). memantau. namun SSK tidak berlaku (umur sudah. pelaksanaan. lebih dari 5 tahun).. dan. mengidentifikasi. PPSP. kondisi. kabupaten/kota. di. wilayahnya agar dapat dilakukan intervensi segera terhadap kondisi tersebut.. EHRA . 1. 2. 3. 4. Tidak Ada Tidak Berlaku. Masih Berlaku : < 5 thn. Masih Berlaku: < 5 thn. SSK  Tidak Ada Tidak Berlaku. Tidak Ada/ Tidak Berlaku : >5 thn. Masih Berlaku: < 5 thn. Implementasi SSK (M1, atau M1-M2, atau M1-M3). N EHRA. Pemutakhiran SSK Implementasi SSK (M1-M3). Tinjau Ulang SSK Implementasi SSK (M1-M3). Implementasi SSK (M3 - M4). INTERVENSI PPSP N + 1 SSK (baru/ pemutakhiran). Implementasi SSK (M1-M3). N + 2 Implementasi SSK (M4). Implementasi SSK (M4). Replikasi dan Eskalasi Layanan Sanitasi & Peningkatan Akses. Implementasi SSK (M4). Replikasi dan Eskalasi Layanan Sanitasi & Peningkatan Akses. Replikasi dan Eskalasi Layanan Sanitasi & Peningkatan Akses. Implementasi SSK Skala Penuh.

(50) MPP - PPSP. 43. 1.KABUPATEN/KOTA DENGAN EHRA & SSK TIDAK ADA/TIDAK BERLAKU Sedangkan. Provinsi. kabupaten/kota, yaitu: (1a) kabupaten/kota. fasilitator. provinsi. yang tidak memiliki EHRA dan SSK, dan. mendampingi proses penyusunan EHRA,. (1b) kabupaten/kota yang memiliki EHRA. SSK,. dan SSK namun tidak berlaku (>5 tahun).. kabupaten/kota.. Khusus. dengan. Mandiri artinya adalah kabupaten/kota dan. kondisi tidak memiliki EHRA dan SSK (1a). provinsi merekrut fasilitator di daerahnya. Pada. status. ini. untuk. terdapat. 2. kabupaten/kota. kondisi. terdapat di 19 kabupaten/kota di Provinsi Papua  yaitu kabupaten/kota dalam tabel di bawah berikut. Kabupaten/kota perekrutan secara. fasilitator. mandiri. melakukan. kabupaten/kota. untuk. membantu. penyusunan dokumen EHRA (tahun N), penyusunan dan implementasi SSK (tahun N+1) oleh Pokja kabupaten/kota.. merekrut. mandiri. implementasi. dengan. untuk SSK. menggunakan. di. APBD. kabupaten/kota atau APBD provinsi atau pendanaan lainnya yang memungkinkan. Hal. tersebut. dan. Papua. ini. dikarenakan. mengalokasikan kabupaten/kota. Pusat. fasilitator dan. provinsi. tidak untuk seperti. program PPSP sebelumnya. Setelah SSK disusun maka kabupaten/kota melaksanakan pembaharuan data di sistem informasi PPSP dalam Nawasis (tanpa perlu pemutakhiran SSK) sampai dengan tahun 2024..

Referensi

Dokumen terkait

Mempedomani Surat •daran Mendagri Nomor 660/4919/SI tentang Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) di daerah, Pernerintah Provinsi Sumatera Barat telah

Mempedomani Surat •daran Mendagri Nomor 660/4919/SI tentang Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) di daerah, Pernerintah Provinsi Sumatera Barat telah

Hal tersebut di atas mendorong Pemerintah Kabupaten Temanggung untuk ikut serta dalam program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman PPSP yang merupakan program bersama

Oleh karena itu, dalam rangka untuk mencapai tujuan dan sasaran pelaksanaan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) Kabupaten Aceh Jaya, perlu

Oleh karena itu, dalam rangka untuk mencapai tujuan dan sasaran pelaksanaan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) Kota Sabang, perlu ada keselarasan