• Tidak ada hasil yang ditemukan

Appendix II telah memasukkan seluruh jenis Nepenthes spp sebagai tumbuhan yang perdagangannya perlu diawasi Konservasi ini menghimbau kepada semua pihak

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.3 Deskripsi Jenis Nepenthes spp di Taman Wisata Alam Sicikeh-Cikeh, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.

4.3.1 Nepenthes spectabilis Danser.

Batang roset pada anakan, dewasa memanjat, panjang 90 cm-5 m, diameter 0,5-0,7 cm, jarak antar nodus 1-8 cm, bentuk silindris berwarna hijau kemerahan, pada bagian yang telah tua memperlihatkan retakan kulit batang tidak teratur, permukaan berbulu rapat dan pendek berwarna coklat tua. Daun tunggal, tanpa tangkai duduk pada batang, berwarna hijau tua sampai hijau kemerahan, bentuk lanset sampai memanjang, daging seperti kulit tidak terlalu kaku, ibu tulang daun jelas berwarna hijau kemerahan dengan 3-6 vena membujur di kedua sisinya, ujung runcing, pangkal tumpul, dan memperlihatkan tambahan daun setelah pangkal (subpetiolatus) yang menjepit batang ¾-½ lingkaran, tepi rata berwarna hijau kemerahan, panjang sulur 30-40 cm, diameter 0,16-0,19 cm, berwarna merah, permukaan licin. Kantung bawah bentuk seperti kendi berleher pendek, tinggi 17 cm, berwarna hijau bercak hijau tua sampai coklat tua, daging seperti kertas berbulu halus dan rapat, memiliki sayap, zona pencernaan berbentuk bulat membesar, panjang 6 cm, zona berlilin berbentuk silindris, panjang 11 cm, bibir tebal mengembang tidak terlalu keras, bergerigi rapat dan sangat jelas, berwarna hijau dengan garis-garis merah tua sampai coklat tua, peristome rapat seperti duri jelas terlihat berwarna hijau kecoklatan rata dan terkadang berlekuk meruncing dibagian depan, lebar mengembang dikedua sisi naik meninggi di bagian belakang, daun penutup bangun bulat telur, membulat di bagian ujung dan berlekuk dibagian pangkal, berwarna hijau dengan bercak-bercak merah sampai coklat tua, taji panjang 0,8-2 cm, silindris, tidak bercabang berwarna coklat tua. Kantung atas bentuk seperti terompet panjang dan melengkung dibagian pangkal, silindris dibagian atas dan tengah, tinggi 20-25 cm, berwarna hijau bercak hijau tua sampai coklat tua, daging seperti kertas berbulu halus dan rapat, zona pancernaan berbentuk silindris, panjang 13,5 cm, zona berlilin berbentuk silindris panjang 15 cm, tidak bersayap, bibir tebal mengembang tidak terlalu keras, bergerigi rapat dan sangat jelas, berwarna hijau dengan garis-garis merah tua sampai coklat tua, peristome rapat seperti duri jelas terlihat berwarna hijau kecoklatan rata dan terkadang berlekuk meruncing dibagian depan, lebar mengembang dikedua sisi naik meninggi dibagian belakang, daun penutup bangun bulat telur, membulat dibagian ujung dan berlekuk dibagian pangkal,

berwarna hijau dengan bercak-bercak merah sampai coklat tua. Taji panjang 0,8-2 cm, silindris, tidak bercabang berwarna coklat tua. Perbungaan majemuk tidak terbatas, dioceus, pada bunga jantan panjang ibu tangkai bunga 15-30 cm, anak tangkai 1,5-2 cm, duduk jarang dan merata sepanjang ibu tangkai, bercabang dan menopang dua anak tangkai, masing-masing dengan satu anak daun pelindung dibagian pangkal, pada bunga betina tiap bagian lebih pendek dan anak tangkai satu sama lain duduk lebih rapat dipucuk dibandingkan dengan bunga jantan. Buah fusiformis, berlokus dengan banyak biji, bila tua berwarna coklat tua dan bila kering membelah menjadi 4 bagian.

Spesimen : AS 05, 25 Januari 2009 (Fl) (MEDA-USU) Distribusi : Sumatera Utara, Endemik (Hernawati & Akhriadi, 2006). Habitat : Teresterial. Biasanya hidup di hutan pegunungan1000-2500 m

dpl (Hotta, 1922). Pada lokasi penelitian jenis ini hidup pada ketinggian 1399-1425 m dpl. Pada ordinat 020 39' 11,1" LU/980 23" 14,2"BT.

Status Internasional : IUCN (1994)- lR/cd; CITES – Apendiks II.

a. Kantung Bawah b. Kantung Atas

c. Bunga Jantan d. Bunga Betina

e. Lip ( Bibir) f. Taji

Gambar 3. Nepenthes spectabilis Danser.

4.3.2. Nepenthes tobaica Danser.

Batang roset pada anakan, dewasa memanjat, panjang 4-7 m, diameter 0,2-0,55 cm, jarak antar nodus 1,67-12 cm, bentuk silindris berwarna hijau kemerahan, permukaan berbulu rapat dan pendek berwarna coklat tua. Daun tunggal, tanpa tangkai duduk pada batang, berwarna hijau tua pada permukaan atas dan merah pada permukaan bawah, bentuk lanset , daging seperti kulit agak kaku, ibu tulang daun jelas berwarna hijau kemerahan dengan 1-3 vena membujur di kedua sisinya, ujung runcing, pangkal tumpul, menjepit batang ½ lingkaran, tepi rata berwarna hijau kemerahan, panjang sulur 4,5-6 cm, diameter 0,16 cm, berwarna merah, permukaan licin. Kantung bawah bentuk pinggang, membulat di bagian bawah agak mengecil di bagian tengah, tinggi 10 cm, warna biasanya dominan merah, tapi terkadang hijau sampai ungu, daging lembut seperti selapaut, memiliki sayap, zona pencernaan berbentuk bulat membesar, panjang 3 cm, zona berlilin berbentuk silindris, panjang 7 cm, bibir melingkar agak oval sampai bulat rata di bagian depan meninggi di bagian belakang, bergerigi rapat, berwarna hijau sampai merah, daun penutup bangun bulat telur, membulat di bagian ujung dan berlekuk di bagian pangkal, berwarna hijau sampai merah, taji tunggal sampai bercabang 3, panjang 0,5 cm, silindris, berwarna hijau sampai merah. Kantung atas bentuk bentuk pinggang, membulat di bagian bawah agak mengecil di bagian tengah dan silindris di bagian atas, tinggi 12-25 cm, berwarna hijau samapi merah terkadang diantaranya, daging lembut seperti selapaut, memiliki sayap, zona pencernaan berbentuk bulat membesar, panjang 3-5 cm, zona berlilin berbentuk silindris, panjang 7-15 cm, bibir melingkar agak oval sampai bulat rata di bagian depan meninggi di bagian belakang, bergerigi rapat, berwarna hijau sampai merah, daun penutup bangun bulat telur, membulat di bagian ujung dan berlekuk di bagian pangkal, berwarna hijau sampai merah, taji tunggal sampai bercabang 3, panjang 0,5 cm, silindris, berwarna hijau sampai merah. Perbungaan majemuk tidak terbatas, dioceus, pada bunga jantan panjang ibu tangkai bunga 10-20 cm, anak tangkai 0,3-0,5 cm, duduk jarang dan merata sepanjang ibu tangkai, bercabang dan menopang dua anak tangkai, masing-masing dengan satu anak daun pelindung di bagian pangkal, pada bunga betina, duduk jarang dan merata sepanjang ibu tangkai, bercabang dan menopang dua anak tangkai, masing-masing dengan satu anak daun pelindung di

Dokumen terkait