• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN

2. Nilai Aspirasi

Aspirasi adalah harapan akan keberhasilan pada masa yang akan datang

“Dihati dan lidahmu kami berharap

Suara kami tolong dengar lalu sampaikan”

( Surat Buat Wakil Rakyat, Iwan Fals: 1987 )

Kutipan di atas merupakan bentuk ungkapan pengarang agar kiranya anggota dewan membuka ruang yang selebar-lebarnya untuk mendengarkan aspirasi dan pendapat yang ingin dikatakan oleh rakyat, mengenai apa yang dirasakan dan apa yang diinginkan oleh rakyat. Penjelasan di atas menggambarkan adanya suatu harapan besar serta cita-cita luhur yang diinginkan oleh pengarang untuk menjadikan DPR sebagai lembaga yang membuka diri untuk mau mendengarkan keluhan-keluhan rakyat serta menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi dalam segala bentuk kegiatan politik.

Nilai yang serupa dengan di atas dapat pula kita lihat pada kutipan syair berikutnya.

“Jangan ragu jangan takut karang menghadang Bicaralah yang lantang jangan hanya diam”

Kutipan ini juga adalah merupakan bentuk aspirasi yang menyerukan kepada anggota dewan agar jangan takut mengambil keputusan bilamana keputusan itu adalah keputusan yang benar-benar memperjuangkan aspirasi dan hak-hak rakyat. Jangan takut berbuat jika apa yang kita lakukan itu adalah sebuah kebenaran dan jangan hanya duduk diam berpangku tangan

melihat kebatilan dan kejahatan yang ada didepan mata. Berteriaklah dengan lantang tentang kebenaran yang kau lihat meski badai mengancam.

Penjelasan di atas memberikan pelajaran yang berarti tentang keberanian dan ketegaran dalam menghadapi kondisi yang akan terjadi dikemudian hari. Hal ini tentunya akan terwujud jika kita mempunyai tekad kuat yang dilandasi dengan niat tulus untuk berbuat baik yang menuju sebuah kebenaran yang dicita-citakan bersama memperbaikia kesejahteraan sosial demi kehidupan damai, bahagia dan sejahtera.

3. Kritik

Kritik adalah kecaman atau tanggapan kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik buruk terhadap suatu hasil karya.

“Wakil rakyat seharusnya merakyat Jangan tidur waktu sidang soal rakyat”

Bait terakhir yang tersusun dari empat baris lirik lagu adalah merupakan ungkapan kata yang mengandung makna kritikan terhadap kinerja dewan yang tidak sesuai dengan harapan rakyat. Apa yang dilihat oleh sang pengarang membuatnya khawatir atas segala bentuk kerja-kerja dewan yang tidak mencerminkan sebagai sosok legislator yang profesional. Dari kekhawatirannya itu menimbulkan sebuah kepekaan jiwa kritik sebagai manifestasi atas segala keresahan jiwanya. Anggota dewan yang tidur pada sidang berlangsung merupakan bentuk kritikan seorang pengarang terhadap ketidakpuasan kinerja dewan.

Fungsi estetika sastra pada bait lagu di atas lebih cenderung dekat dengan bahasa jiwa sehingga kekuatan pengungkapan maknanya terasa keras dirasakan oleh yang mendengar lagu tersebut.

Bentuk kritikan lain yang serupa dengan yang di atas dapat kita lihat pada kutipan syair selanjutnya

“Wakil rakyat bukan paduan suara Hanya tahu nyanyian lagu setuju”

Kutipan di atas juga merupakan bentuk kritikan dari pengarang kepada anggota dewan yang cuma dianggap ikut-ikutan mengambil keputusan tanpa menganalisa terlebih dahulu apa yang sebenarnya menjadi substansi dari keputusan itu.

Imbas dari tidurnya anggota dewan yang tidur pada saat sidang berlangsung akhirnya menuai sebuah keputusan yang dilahirkan tanpa semua anggota dewan pro aktif dalam pengambilan keputusan tersebut.

Ketidakterlibatan anggota dewan yang tidur menggambarkan bahwa sebagian anggota dewan hanya tahu kata setuju dalam memutuskan kebijakan tanpa bisa memberikan sumbangsi pemikiran yang kreatif sebagai solusi.

Berdasarkan kutipan diatas pengarang menunjukkan kepekaan jiwa yang kritis yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran. Hal ini menunjukkan adanya semangat jiwa dan rasa sosial yang tinggi serta adanya tanggung jawab besar yang dimiliki oleh pengarang terhadap kondisi kehidupan yang terjadi di negara kita.

B. Pembahasan

Berdasarkan analisis data tersebut di atas, dapat diurai konklusi analisis bahwa syair lagu surat buat wakil rakyat mengandung nilai sosial yang disampaikan kepada pendengar. Setiap untaian kata yang ada dalam syair lagu tersebut saling berkaitan dan mudah dipahami dan lebih dominan dilihat sebagai ekspresi yang memiliki kekuatan politik yang sarat dengan fenomena sosial.

Faktor sosial pencipta lagu sangat memungkinkan menjadi alasan setiap bait lagu tersebut ditulis dengan merangkum setiap fenomena social yang terjadi di negeri ini.

Syair lagu surat buat wakil rakyat penuh dengan pesan-pesan politis yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan serta penuh dengan interpretasi makna sehingga penggunaan diksi pada syair lagu tersebut menimbulkan nuansa keindahan yang mengalir pada tiap-tiap baitnya. Nilai sosial dalam penelitian ini dibagi atas nilai demokrasi, aspirasi, kritik. Nilai tersebut didapatkan dengan cara mencermati dan membaca syair lagu.

Penggambaran syair lagu surat buat wakil rakyat intinya adalah memberikan pesan nilai sosial. Dari hasil analisi yang ditemukan, beberapa hal yang sangat mendasar terkait dengan nilai sosial antara lain. Pertama nilai demokrasi, internalisasi nilai demokrasi ini tercermin pada bait pertama yang mengarah pada kegiatan anggota dewan yang duduk sambil diskusi dan bersafari di gedung DPR. Penggambaran dari aktivitas anggota dewan di atas menunjukkan adanya nilai-nilai demokrasi yang dijadikan

sebagai tumpuan dalam menjalankan kegiatan politik. Kedua nilai aspirasi, hal ini tergambar pada bait ketiga yang mengharapkan agar kiranya anggota dewan mendengarkan dan menjadikan aspirasi rakyat sebagai bahan kajian sebelum mengambil keputusan. Pesan yang diamanatkan oleh pengarang pada hal di atas adalah mengharapkan agar lembaga legislatif benar-benar berjalan sesuai dengan fungsinya. Ketiga, kritik yang tergambarkan dalam penggunaan bahasa yang kritis dan keras. Hal ini dapat dilihat pada bait terakhir yang mengkritik anggota dewan yang tidur pada saat sidang sedang berlangsung. Kepekaan jiwa sang pengarang terhadap fenomena politik melahirkan banyak kritik sosial terhadap para pemimpin di negeri ini, utamanya wakil rakyat yang duduk di legislatif.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah melakukan analisis data, hasil yang diperoleh adalah bahwa nilai sosial syair lagu surat buat wakil rakyat berasal dari peristiwa nyata yang dilihat oleh sang pencipta dalam pengamatannya terhadap fenomena sosial politik yang terjadi di negara ini. Kesadaran diri dari sang pengarang menghasilkan buah karya yang penuh dengan kritikan pedas sehingga karyanya ini pernah dilarang diputar di media televisi karena dianggap terlalu menghina anggota dewan.

Nilai sosial yang dapat kita petik dari syair lagu di atas mudah-mudahan dapat menjadi cerminan bagi masyarakat bahwa pengawasan terhadap segala bentuk kerja-kerja dewan harus mendapat pengawalan agar apa yang nantinya mereka putuskan dan kerjakan dapat sesuai dengan apa yang kita inginkan bersama. Untuk itu rasa cinta tanah air dan semangat nasionalisme harus kita kembangkan sebagai wujud kepedulian dan bukti cinta kita terhadap bangsa dan negara ini.

Semoga hasil penelitian ini dapat menjadi acuan yang baik bagi orang yang telah membaca skripsi ini, khususnya bagi penulis sebagai acuan untuk mengaruhi kehidupan dimasa yang akan datang.

42

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, terdapat beberapa saran dan usulan sebagai berikut:

1. Mahasiswa, khususnya mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia diharapkan dapat lebih meningkatkan penelitian karya sastra yang lebih baik, khususnya dalam menganalisis nilai-nilai moral dalam karya sastra.

2. Pembaca, agar dapat mengambil suatu pelajaran dalam kehidupan, karena kehidupan ini penuh dengan cobaan, ujian, dan godaan yang harus kita atasi agar terhindar dari kehidupan yang sia-sia.

3. Diharapkan juga, pembaca memperoleh manfaat dari hasil penelitian ini.

4. Peneliti, bila ada yang ingin meneliti karya sastra ini, diharapkan dapat meneliti dan mengkaji hal-hal yang sangat penting dalam karya sastra.

Untuk yang biasa baesafari Disana, di gedung DPR Wakil rakyat kumpulan orang hebat Bukan kumpulan teman-taman dekat

Apalagi sanak family

Di hati dan lidah mu kami berharap Suara kami tolang dengar lalu sampaikan Jangan ragu jangan takut karang menghalang Bersuarahlah yang lantang jangan hanya diam

Di kantong safari mu kami titipkan Masa depan kami dan negeri ini

Dari sabang sampai marauke Saudara dipilih bukan di lotre Meski kami tak kenal siapa saudara

Kami tak sudi memilih para juara Juara diam, juara hehe juara hahaha

Wakil rakyat seharusnya merakyat Jangan tidur waktu siding soal rakyat

Wakil rakyat bukan paduan suara Hanya tau nyanyian lagu setuju

Kabupaten Enrekang. Penulis merupakan anak bungsu dari enam bersaudara buah kasih dan cinta dari pasangan Alm.Rusli Dulla dan Hasnawati.

Penulis memulai jenjang pendidikan dasar ke bangku SD MI GUPPI Kambiolangi pada tahun 1996 dan tamat pada tahun 2002. Selanjutnya, penulis melanjutkan pendidikan ke MTS MU’ALLLIMIN Muhammadiyah Yogyakarta pada tahun 2002 dan tamat pada tahun 2005. Kemudian pada tahun itu juga, penulis melanjutkan pendidikannya ke SMA Muhammadiyah 9 Makassar pada tahun 2005 dan berhasil lulus pada tahun 2008. Pada tahun yang sama, ia diterima sebagai mahasiswa di Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah, Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Muhammadiah Makassar.

Berkat petunjuk Allah swt., penulis dapat menyelesaikan studi dengan judul skripsi

“NILAI SOSIAL SYAIR LAGU SURAT BUAT WAKIL RAKYAT KARYA IWAN FALS” .

Dokumen terkait