• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil

Pengunjung Pantai Sri Mersing berasal dari dalam dan luar kabupaten serdang berdagai yang memiliki berbagai karateristik. Pengunjung yang menjadi sampel responden dihitung dengan menggunakan rumus Slovin dan di peroleh jumlah responden sebanyak 44 orang. Perhitungan sampel responden dapat dilihat pada Lampiran 4. Responden pada penelitian ini memiliki beberapa karateristik diantaranya dapat dilihat Lampiran 5.

Potensi Pantai Sri Mersing

Potensi yang sudah ada di Pantai Sri Mersing antara lain : Berenang, Rekreasi, Memancing, Berperahu. Jenis kegiatan yang lebih diminati oleh wisatawan dapat dilihat pada Gambar 3. Unsur-unsur daya tarik yang terdapat pada masing-masing objek wisata dapat dilihat pada Lampiran 6.

Gambar 3. Kegiatan yang diminati Wisatawan

Daya Tarik

Daya tarik merupakan faktor yang membuat orang berkeinginan untuk mengunjungi dan melihat secara langsung ke tempat yang mempunyai daya tarik tersebut. Pengkajian komponen daya tarik ini bertujuan untuk mengetahui

31,81% 50% 4,54% 13,65% 0,00% 10,00% 20,00% 30,00% 40,00% 50,00% 60,00% Berenang Rekreasi Pantai

Memancing Banana Boat

Ju ml a h ( %)

gambaran bentuk-bentuk kegiatan rekreasi yang sesuai dengan daya tarik dan sumberdaya yang tersedia. Menurut PHKA (2003) daya tarik merupakan modal utama yang memungkinkan datang nya pengunjung. Unsur-unsur yang dinilai pada kriteria daya tarik ini yaitu keunikan, kepekaan, variasi kegiatan, jenis sumberdaya yang menonjol, kebersihan obyek, keamanan, dan kenyamanan.

Penilaian Kriteria Daya Tarik Wisata Pantai Sri Mersing dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Penilaian Kriteria Daya Tarik

No Unsur-unsur Jumlah Uraian Bobot

* Nilai Skor Total** 1 Keunikan Sumberdaya Alam

2 Pantai, Pasir Putih sedikit Kecoklatan 6 15 90 2 Banyaknya sumberdaya ala m yang menonjol 1 Vegetasi Pantai 6 10 60 3 Kegiatan wisata alam yang dapat dilakukan 4 Menikmati keindahan alam, Memancing, Bersampan/Berperahu, Wisata Pantai 6 25 150 4 Kebersihan lokasi objek wisata

3 Bebas dari Industri, bebas dari jalan ramai, bebas dari Pemukiman Penduduk

6 20 120

5 Kenyamanan 4 Bebas dari bau,

Bebas dari Kebisingan, Tidak ada lalu lintas yang mengganggu, pelayanan terhadap pengunjung baik.

6 25 150

Jumlah 95 570

*Sesuai Kriteria Penilaian dari Dirjen PHKA tahun 2003 untuk Daya Tarik **Hasil kali antara bobot dengan nilai

Aksesibilitas

Aksesibilitas merupakan suatu indikasi yang menyatakan mudah tidaknya suatu obyek untuk dijangkau. Soekadijo (2000) menyatakan bahwa aksesibilitas merupakan syarat yang penting sekali untuk obyek wisata. Tanpa dihubungkan

dengan jaringan transportasi tidak mungkin suatu obyek mendapat kunjungan wisatawan. Obyek wisata merupakan akhir perjalanan wisata dan harus mudah dicapai dan dengan sendirinya juga mudah ditemukan. Oleh karena itu harus selalu ada jalan menuju obyek wisata. Jalan itu merupakan akses ke obyek danjalan akses itu harus berhubungan dengan prasarana umum. Kondisi jalan umum dan jalan akses menentukan aksesibilitas suatu obyek wisata (Romani, 2006).

Penilaian Kriteria Aksesibilitas Pantai Sri Mersing dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Penilaian Kriteria Aksesibilitas

No Unsur-unsur Uraian Bobot* Nilai Skor Total**

1 Kondisi jalan Baik 5 30 150

2 Jarak pusat kota 10-15 km 5 20 100

3 Waktu tempuh dari pusat kota

1-2 jam 5 30 150

Jumlah 80 400

*Sesuai Kriteria Penilaian dari Dirjen PHKA tahun 2003 untuk Aksebilitas **Hasil kali antara bobot dengan nilai

Penilaian Sarana dan Prasarana

Sarana-prasarana penunjang merupakan sarana-prasarana yang dapat menunjang kemudahan dan kenyamanan pengunjung dalam kegiatan wisata. Prasarana dan sarana penunjang yang dinilai adalah prasarana dan sarana penunjang yang berada dalam radius 10 km dari obyek. Prasarana penunjang yang dinilai meliputi kantor pos, jaringan telepon, Puskesmas, jaringan listrik dan jaringan air minum. Sarana penunjang yang dinilai yaitu rumah makan, pusat perbelanjaan/pasar, bank, toko souvenir/cinderamata dan angkutan umum.

Kriteria sarana dan prasarana Wisata Pantai Sri Mersing dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10 . Penilaian Kriteria Sarana dan Prasarana No

Unsur-unsur

Jumlah Uraian Bobot

*

Nilai Skor total ** 1 Sarana 3 Warung, Toko Cinderamata

dan Rumah Makan

3 40 120

2 Prasarana Penunjang

3 Jaringan Air Minum, Jaringan Listrik dan Jaringan Telepon.

3 40 120

Jumlah 80 240

*Sesuai Kriteria Penilaian dari Dirjen PHKA tahun 2003 Untuk Sarana dan Prasarana Penunjang

** Hasil kali antara bobot dengan nilai

Penilaian keseluruhan terhadap komponen-komponen wisata di Pantai Sri Mersing dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11. Penilaian keseluruhan komponen-komponen No Unsur-unsur Bobot * Nilai Skor Total** Skor max *** Indeks (%)**** Ket

1 Daya Tarik 6 95 570 900 63 % Layak

2 Aksesibilitas 5 80 400 450 89% Layak

3 Sarana dan Prasarana

3 80 240 300 80% Layak

*Sesuai kriteria penilaian dari Dirjen PHKA tahun 2003 **Hasil penilaian terhadap objek dan daya tarik wisata ***Perkalian antara bobot dengan nilai

****Skor tertinggi untuk setiap kriteria

*****Indeks kelayakan perbandingan skor dengan skor tertinggi dalam %

Indeks Kesesuaian wisata

Wisata pantai merupakan kegiatan wisata yang mengutamakan sumberdaya pantai dan budaya masyarakat pantai seperti rekreasi, olahraga, menikmati pemandangan dan iklim. Kesesuaian wisata pantai dapat dilihat dengan melakukan analisis indeks kesesuaian wisata. Penghitungan indeks kesesuaian wisata pantai kategori rekreasi memperhatikan beberapa parameter yang meliputi Tipe pantai, lebar pantai, kemirigan pantai, penutupan lahan pantai, ketersediaan

air tawar. Penghitungan indeks kesesuaian wisata pantai kategori Berenang memperhatikan beberapa parameter yang meliputi Kedalaman perairan (m), kecerahan perairan (m), material dasar perairan, kecepatan arus, biota berbahaya, ketersediaan air tawar, lebar pantai. Nilai Indeks Kesesuaian Wisata (IKW) Pantai Sri Mersing disajikan pada Tabel 12 dan penghitungan nilai Indeks Kesesuaian Wisata (IKW) disajikan pada Lampiran 7.

Tabel 12. Perhitungan Indeks Kesesuaian Wisata (IKW)

Pantai Sri Mersing Total Skor IKW (%) Tingkat Kesesuaian

Rekreasi Pantai 71 88% S1 (Sangat Sesuai)

Berenang 94 84% S1(Sangat Sesuai)

Daya Dukung Kawasan

Kebutuhan manusia akan ruang diasumsikan dengan keperluan ruang horizontal untuk dapat bergerak bebas dan tidak merasa terganggu oleh pengunjung lainnya. Diasumsikan setiap orang membutuhkan panjang garis pantai 50 m, karena pengunjung akan melakukan berbagai aktivitas yang memerlukan ruang yang luas.

Waktu kegiatan pengunjung (Wp) dihitung berdasarkan lamanya waktu yang dihabiskan oleh pengunjung untuk melakukan kegiatan wisata. Kegiatan wisata dapat dirinci lagi berdasarkan kegiatan yang dilakukan. Waktu pengunjung diperhitungkan dengan waktu yang disediakan untuk kawasan (Wt).

DDK adalah jumlah maksimum pengunjung yang secara fisik dapat ditampung di kawasan yang disediakan pada waktu tertentu tanpa menimbulkan gangguan pada alam dan manusia (Yulianda, 2007). Penghitungan daya dukung kawasan memperhatikan luas area atau panjang area yang dapat dimanfaatkan dengan unit area kategori tertentu serta waktu yang disediakan oleh kawasan

dalam satu hari dengan waktu yang dihabiskan pengunjung untuk setiap kegiatan tertentu. Daya Dukung Kawasan Pantai Sri Mersing dapat dilihat pada tabel 13. Perhitungan Daya Dukung Kawasan Pantai Sri Mersing dapat dilihat pada Lampiran 8.

Tabel 13. Perhitungan DDK (Daya Dukung Kawasan) Pantai Sri Mersing

Kegiatan Jumlah (Orang/hari)

Rekreasi Pantai 145

Berenang 80

Biaya Perjalanan(Travel Cost Method)

Berdasarkan Penelitian ini Biaya Perjalanan yang dikeluarkan wisata sangat bervariasi dikarenakan bervariasinya juga jarak pengunjung ke tujuan wisata Pantai Sri Mersing dapat dilihat pada Gambar 4. Rata-rata Biaya Perjalanan Pengunjung menuju wisata Pantai Sri Mersing sebesar Rp. 116.273,- dapat dilihat pada Lampiran 9. Biaya yang dikeluarkan pengunjung juga memiliki nilai terendah dan nilai tertinggi dimana nilai terendah sebesar Rp. 50.000,- dan nilai tertinggi sebesar Rp. 312.000,- tergantung akomodasi yang digunakan dan jarak yang ditempuh oleh pengunjung dapat dilihat pada Gambar 5 dan dapat dilihat pada Lampiran 9.

Gambar 4. Kurva Biaya Perjalanan Pengunjung Pantai Sri Mersing

0 50000 100000 150000 200000 250000 300000 350000 1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 31 34 37 40 43 Ju m lah ( R upi ah ) Responden

Gambar 5. Nilai Terendah dan Tertinggi Biaya Perjalanan Pengunjung Willingness To Pay (WTP)

Kesediaan membayar pengunjung dilakukan untuk mengetahui seberapa besar tingkat kesediaan responden terhadap penambahan sejumlah dana dalam bentuk penarikan retribusi masuk yang selanjutnya akan dialokasikan untuk penambahan fasilitas, sarana hiburan ataupun sarana permainan . Sebanyak 44 responden diminta pendapatnya mengenai kesediaannya untuk membayar sebanyak 31 responden menyatakan bersedia untuk membayar dan sisanya sebanyak 13 responden menyatakan tidak bersedia untuk membayar dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6. Kesediaan Membayar Pengunjung

50000 312000 0 50000 100000 150000 200000 250000 300000 350000 Terendah Tertinggi Ju m lah ( R upi ah )

Biaya Perjalanan Responden

70% 30%

Kesediaan Membayar

Bersedia Tidak Bersedia

Beberapa alasan responden yang tidak bersedia membayar jika ada penambahan retribusi masuk adalah sebagai berikut :

1. Responden berpendapat penambahan retribusi masuk tidak akan mempengaruhi karena saat menikmati fasilitas lain juga harus membayar sesuai biaya fasilitas yang sudah ditentukan diluar biaya masuk.

2. Beberapa responden yang datang ke Pantai Sri Mersing hanya menikmati keindahan sekitar pantai (piknik) atau hanya sekedar mandi di Pantai tidak menggunakan fasilitas lain seperti banana boat dll.

Dugaan rataan WTP dapat dilihat pada Tabel 14. Di peroleh Dugaan rata-rata WTP responden sebesar Rp 13.225,- perhitungan dugaan rata-rata-rata-rata WTP dapat dilihat pada Lampiran 11. Nilai rata-rata WTP responden tersebut dapat dijadikan acuan dalam penetapan tarif retribusi masuk yang selanjutnya dapat digunakan sebagai dana untuk melaksanakan upaya pengembangan fasilitas Pantai Sri Mersing.

Tabel 14. Dugaan Rata-rata WTP No WTP (Rp) A Jumlah Responden (Orang) b Persentase (%) C WTP x Jumlah Responden (Rp) d = (a x b) 1 5.000 1 3 5.000 2 10.000 20 65 200.000 3 15.000 5 16 75.000 4 20.000 4 13 80.000 5 50.000 1 3 50.000 Total 31 100 410.000

Karakteristik memiliki hubungan dengan WTP dimana karakteristik responden sangat mempengaruhi dengan kesediaan membayar responden di Pantai Sri Mersing. Setiap karakteristik memiliki nilai WTP yang berbeda antara responden satu dengan yang lain. Pendugaan hubungan WTP dengan beberapa

karakteristik responden yang datang berkunjung ke Pantai Sri Mersing dapat dilihat pada Lampiran 12.

Pendugaan Nilai Total WTP dari responden yang datang ke pantai Sri Mersing dalam satu tahun diperkirakan sebesar 39.685.000,- dapat dilihat pada Tabel 15. Perhitungan nilai total dapat dilihat pada Lampiran 13.

Tabel 15. Dugaan Nilai Total WTP Responden No WTP (RP) Jumlah Responden (Orang) Perkiraan Total Responden (Orang) WTP x Jumlah Responden (Rp) A B c = (b/b*) x c** d = a x c 1 5.000 1 97 485.000 2 10.000 20 1935 19.350.000 3 15.000 5 484 7.260.000 4 20.000 4 387 7.740.000 5 50.000 1 97 4.850.000 Total 31(b*) 3000(c**) 39.685.000

Pembahasan

Potensi Pantai Sri Mersing

Penelitian ini dilakukan di Pantai Sri Mersing Kabupaten Serdang Berdagai dimana masih banyak masyarakat yang belum mengetahui letak obyek wisata di Pantai ini. Pantai Sri Mersing merupakan salah satu tempat wisata yang mulai diminati oleh pengunjung. Kondisi pantai yang asri dimana masih banyak ditumbuhi cemara laut yang menghiasi pinggiran pantai dan juga sebagai salah satu peneduh tenda untuk wisatawan menikmati Pantai Sri Mersing. Pantai ini juga masih memiliki kondisi pasir yang cukup baik dimana pasir di Pantai ini berwarna putih sedikit kecoklatan.

Pantai Sri Mersing juga dilengkapi oleh Fasilitas berupa: Sarana permainan, Sarana hiburan berupa panggung Musik, Musholla, Toilet, Tempat

makan, Kios cendramata, Parkir, Badut dll. Sarana Permainan yang ada di Pantai Sri Mersing antara lain: Banana Boat, Jetsky, Kapal Mesin, Motor ATP. Jenis kegiatan yang paling diminati wisatawan dan mendominasi adalah Rekreasi Pantai sebesar 50% dan Berenang sebesar 31.81% (dapat dilihat pada Gambar 3) sehingga atraksi wisata lain tidak ikut di analisis karena sudah mencakup tujuan wisatawan.

Keindahan Pantai Sri Mersing ini masih sangat terjaga dimana sepanjang garis Pantai masih dipenuhi oleh cemara laut yang rindang yang menjadi pemandangan yang indah. Pengunjung yang datang ke Pantai Sri Mersing juga berasal dari karakteristik yang berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Pengunjung yang datang tidak sedikit yang datang dari luar Kabupaten Serdang Berdagai. Pengunjung yang datang ke Pantai Sri Mersing ini juga memiliki Karakteristik yang berbeda-beda Karakteristik dari Jenis kelamin, Usia, Status Pernikahan, Tingkat Pendidikan, Pendapatan, Pekerjaan dan lain sebagainya.

Pegunjung berjenis kelamin laki-laki sebanyak 12 orang dan sisanya sebesar 32 orang berjenis kelamin perempuan. Tingkat usia 17- 20 sebanyak 20 responden, usia 21-30 sebanyak 22 responden dan 31-54 sebanyak 2 responden dimana tingkat pendidikan didominasi dengan tingkat pendidikan SLTA sebanyak 26 responden. Berdasarkan faktor pendidikan maka komposisi pengunjung didominasi oleh pelajar tingkat SLTA sebesar 59,09%. Hal ini menjadi bertolak belakang dengan pendapat (Clawson dan Knetsch, 1969) semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin tinggi pula seseorang memahami arti rekreasi sehingga dengan demikian permintaan untuk melaksanakan rekreasi juga bertambah.

Berdasarkan jenis pekerjaan bahwa responden terbanyak adalah pelajar/ mahasiswa sebesar 59,09%. Hal ini dipahami karena pelajar/mahasiswa memiliki waktu luang yang lebih banyak. Ketersediaan waktu luang ini sangat berpengaruh pada kegiatan wisata dibandingkan responden yang sudah memiliki pekerjaan atau yang sudah memiliki tanggungan dalam keluarga dimana responden yang sudah memiliki status pernikahan sebanyak 13,63% dan Responden yang belum memiliki status pernikahan sebanyak 86,36%.

Pengunjung yang datang berwisata di Pantai Sri Mersing tersebut tidak hanya berasal dari Kabupaten Serdang Berdagai tetapi juga berasal dari luar Kabupaten Serdang Berdagai. Responden yang berasal dari luar Kabupaten Serdang Berdagai atau biasanya dari kawasan medan sebanyak 32 responden atau sebanyak 72,72 % dan dari dalam Kabupaten Serdang Berdagai sebanyak 12 responden atau sebanyak 27,27% ditambah lokasi wisata Patai Sri Mersing ini dapat ditempuh oleh Kendaraan bermotor dan Kendaraan umum seperti Becak Bermotor. Motivasi pengunjung rata-rata ingin piknik di Pantai Sri Mersing untuk Menghilangkan Penat dimana pengunjung yang datang banyak berasal dari luar Kabupaten Serdang Berdagai. Responden memilih tempat rekrasi jauh dari tempat tinggal dikarenakan di medan kurangnya tempat rekreasi pantai yang pengunjung dapat berinteraksi dengan alam dan kebanyakan pengunjung hanya sekedar untuk piknik dengan keluarga dan sedikit yang memanfaatkan fasilitas sarana hiburan yang disediakan hal ini sesuai dengan (Hufshmidt diacu oleh Yosep, 2001) yang menyatakan bahwa makin jauh tempat tinggal seseorang yang memanfaatkan fasilitas, maka semakin kurang harapan pemanfaatan (permintaan akan) tempat (barang lingkungan tersebut).

Pendapatan pengunjung sangat bervariasi sebanyak 11,36% memiliki pendapatan Rp. 500.000- 1.000.000 sebanyak 18,18% responden memiliki pendapatan Rp. >2.000.000 sebanyak 20,45% responden memiliki pendapatan Rp. 1.100.000- Rp. 2.000.000 dan sebanyak 50% belum memiliki pendapatan yang dominan oleh pelajar/mahasiswa hal ini sangat bertolak belakang dengan pendapat Sukirno (2005:154) mengatakan teori tingkah laku konsumen adalah teori yang menerangkan prilaku konsumen di dalam menggunakan dan membelanjakan pendapatan yang diperolehnya seseorang konsumen yang rasional akan berusaha memaksimumkan kepuasan dalam menggunakan pendapatannya untuk membeli barang dan jasa.

Pantai Sri Mersing ini masih memiliki objek wisata yang masih memiliki potensi yang sangat bagus. Setiap obyek memiliki unsur-unsur tertentu yang meliputi Daya Tarik, Aksesibilitas, Sarana dan Prasarana. Unsur-unsur tersebut masih dikatakan layak diantaranya daya tarik memiliki indeks 63%, Aksesibilitas memiliki indeks 89%, Sarana dan Prasarana memiliki indeks 80% yang masih dalam status layak.

Penilaian Daya Tarik

Menurut (PHKA , 2003 diacu oleh Romani, 2006) daya tarik merupakan modal utama yang memungkinkan datangnya pengunjung. Unsur -unsur yang dinilai pada kriteria daya tarik ini yaitu keunikan, kepekaan, variasi kegiatan, jenis sumberdaya yang menonjol, kebersihan obyek, keamanan, dan kenyamanan dapat dilihat pada table 8.

1.Keunikan sumber daya alam

Keunikan sumberdaya alam dalam obyek wisata tertentu merupakan salah satu komponen yang sangat mendukung wisatawan untuk datang atau berkunjung ke lokasi wisata. Keunikan sumberdaya alam ini diberi bobot 6 karena merupakan faktor utama wisatawan untuk berkunjung. Menurut (Yunus, 2012) Keunikan sumber daya alam merupakan ciri khas yang dimiliki oleh suatu obyek wisata yang berbeda dengan obyek wisata lainnya. Keunikan sumber daya alam juga merupakan satu komponen daya tarik yang tidak bisa dilepaskan dari berminat atau tidak berminatnya pengunjung untuk mengunjungi lokasi wisata. Keunikan sumberdaya alam memiliki total skor terendah dibandingkan unsur lainnya yaitu dengan jumlah skor 90. Keunikan yang terdapat pada Obyek Wisata Pantai Sri Mersing ini diantaranya Pantai dan Pasir putih sedikit kecoklatan yang masih terlihat bersih.

2. Sumberdaya alam yang menonjol

Sumberdaya alam yang Menonjol dapat jelas dilihat langsung oleh pengunjung yang datang ketika sedang menikmati wisata Pantai di Sri Mersing ini. Sumberdaya alam yang menonjol memiliki total skor terendah 60 dimana Unsur Sumberdaya alam diberi nilai 10 karena terdapat 1 unsur didalamnya yaitu : Vegetasi Pantai yang masih bagus.

3 . Kegiatan wisata yang dapat dilakukan

Jenis kegiatan wisata alam merupakan kegiatan-kegiatan yang biasa dilakukan oleh pengunjung saat berada di kawasan wisata. Kondisi dan situasi di obyek wisata, keselamatan pengunjung, dan kelestarian sumber daya alam merupakan faktor penting dalam melakukan kegiatan di obyek wisata. Untuk jenis kegiatan

wisata memiliki nilai 25 dimana terdapat empat kegiatan yang dapat dilakukan yaitu menikmati keindahan alam, memancing, Bersampan/Berperahu, Wisata Pantai dimana untuk Kegiatan wisata yang dapat dilakukan memiliki total skor terbanyak yaitu 150.

4. Kebersihan lokasi obyek wisata

Kebersihan lokasi obyek wisata Pantai Sri Mersing bernilai 20 karena terdapat tiga sub unsur yaitu tidak adanya pengaruh dari industri, jalan ramai, pemukiman penduduk dimana total skor kebersihan lokasi obyek wisata diberi nilai 120. Di lokasi Pantai Sri Mersing Terdapat sampah yang tidak begitu mengganggu Pengunjung karena sampah yang berada dilokasi tersebut merupakan sampah sisa plastik jajanan anak-anak yang tidak banyak jumlahnya karena disekitar pondok dilengkapi oleh fasilitas tempat penampung sampah/tong sampah yang memungkinkan pengunjung membuang sampah pada tempatnya. Di Pantai Sri Mersing ini juga memiliki petugas kebersihan yang bertugas memantau sampah yang ada disekitar pantai. Di Pantai ini juga Terdapat Vandalisme atau coret-coret yang dapat dilihat langsung pengunjung saat memasuki kawasan pintu masuk Pantai Vandalisme berupa gambar dan ucapan selamat datang kepada pengunjung.

5. Kenyamanan

Rasa nyaman di lokasi wisata akan menambah minat pengunjung untuk mengunjungi kembali ke lokasi wisata tersebut. Kawasan wisata Pantai Sri Mersing merupakan lokasi wisata yang cukup nyaman dengan bebas dari bau yang mengganggu, bebas dari kebisingan, tidak adanya lalu lintas yang mengganggu serta pelayanan terhadap Pengunjung cukup baik. Unsur

kenyamanan diberi nilai 25 karena ada 4 sub unsur yang terdapat didalamnya dan memiliki total skor 150.

Penilaian Aksesibilitas

Aksesibilitas merupakan suatu indikasi yang menyatakan mudah tidaknya suatu obyek untuk dijangkau (Soekadijo, 2000 diacu oleh Romani, 2006) menyatakan bahwa aksesibilitas merupakan syarat yang penting sekali untuk obyek wisata. Tanpa dihubungkan dengan jaringan transportasi tidak mungkin suatu obyek mendapat kunjungan wisatawan. Obyek wisata merupakan akhir perjalanan wisata dan harus mudah dicapai dan dengan sendirinya juga mudah ditemukan. Oleh karena itu harus selalu ada jalan menuju obyek wisata. Jalan itu merupakan akses ke obyek dan jalan akses itu harus berhubungan dengan prasarana umum. Kondisi jalan umum dan jalan akses menentukan aksesibilitas suatu obyek wisata.

Jalan menuju lokasi wisata Pantai Sri Mersing ini dapat ditempuh dengan Kendaraan Bermotor, Mobil, atau pun Kendaraan Umum seperti Becak Bermotor. Kondisi jalan yang Baik akan lebih memudahkan Pengunjung untuk Menjangkau lokasi wisata Pantai Sri Mersing tersebut untuk kondisi jalan memiliki total skor 150. Jarak tempuh dari Pusat Kota ke Pantai Sri Mersing ini mencapai 10 - 15 km, untuk Jarak tempuh memiliki total skor terendah yaitu 100. Waktu Tempuh dari pusat kota ke Lokasi Wisata Pantai Sri Mersing ini bekisar 1 - 2 jam yang bebas dari kemacetan, Rambu Lalu Lintas dimana disepanjang jalan pengunjung dapat melihat Perkebunan Sawit dan Sawah-sawah milik perusahaan atau pun masyarakat setempat yang dapat menyegarkan mata pengunjung untuk Jarak

Tempuh memiliki total skor 150. Aksesibilitas memiliki total skor 400 atau 89% yang termasuk dalam katagori layak atau dapat dilihat pada Tabel 9.

Penilaian Sarana dan Prasarana

Sarana dan Prasarana penunjang adalah untuk memudahkan pengunjung dalam menikmati potensi dan daya tarik wisata alam. Prasarana merupakan salah satu faktor penunjang yang memudahkan pengunjung dalam menikmati obyek wisata secara tidak langsung. Sarana yang ada di Pantai Sri Mersing mendapatkan total skor 120 dimana terdapat warung, Toko Cendramata dan Rumah Makan dimana di Pantai Sri Mersing ini juga terdapat Pedagang yang berjualan keliling dari Pantai satu ke Pantai yang lain. Pengunjung akan dengan mudah mendapatkan tempat yang nyaman untuk makan dan minum atau pun tempat untuk membeli oleh-oleh dari Pantai Sri Mersing tersebut.

Prasarana Penunjang yang ada di Pantai Sri Mersing berupa adanya Jaringan Air Minum, Jaringan Telepon, Jaringan Listrik dimana Total Skor untuk Prasarana Memiliki nilai 120. Pengunjung yang datang akan dengan mudah mendapatkan fasilitas tersebut sehingga dapat memudahkan Pengunjung untuk berkomunikasi dan bernyanyi karena Pantai Sri Mersing juga menyediakan Panggung Musik pada hari tertentu untuk menghibur pengunjung yang datang. Sarana dan Prasarana memiliki Total Skor 240 atau 80% yang masuk dalam katagori layak dapat dilihat pada Tabel 10.

Dari Penilaian diatas didapat bahwa Penilaian Daya Tarik memiliki total skor 570 atau 63% yang termasuk dalam Katagori layak untuk dikembangkan. Aksesibilitas memiliki total skor 400 atau 89% yang termasuk dalam katagori layak untuk dikembangkan. Sarana dan Prasana Penunjang memiliki total skor

240 atau 80% yang juga termasuk dalam katagori layak untuk dikembangkan dapat dilihat pada Table 11. Pantai Sri Mersing layak dijadikan tempat wisata dan layak untuk dikembangkan seimbang dengan kesejahteraan masyarakat setempat.

Indeks Kesesuaian Wisata Pantai Sri Mersing

Nilai Indeks Kesesuaian Wisata (IKW) katagori rekreasi dengan beberapa parameter yaitu Tipe pantai, lebar pantai, kemiringan pantai, penutupan lahan pantai, ketersediaan air tawar. Nilai Indeks Kesesuaian Wisata (IKW) katagori Berenang dengan beberapa parameter yaitu Kedalaman perairan, kecerahan perairan, material dasar perairan, kecepatan arus, biota berbahaya, ketersediaan air tawar, lebar pantai (Modifikasi Yulianda, 2007) dapat dilihat pada Tabel 12 dan penghitungan nilai Indeks Kesesuaian Wisata (IKW) dapat dilihat pada Lampiran 7. Pantai Sri Mersing memiliki nilai IKW untuk katagori Rekreasi Pantai Sebesar

Dokumen terkait