• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEGIATAN PENELITIAN

BIOGRAFI PENULIS

A. Nilai Kasih Sayang

Nilai adalah ukuran untuk menghukum atau memilih tindakan dan tujuan tertentu. Tidak terletak pada barang atau peristiwa, tetapi manusia memasukkan nilai kedalamnya. Karena nilai adalah cita, ide, bukan fakta. Sebab itulah tindakan ada ukuran-ukuran yang obyektif tentang nilai dan karenanya ia tidak dapat dipastikan secara kaku (Rosyadi, 2004: 114).

Kasih sayang adalah suatu ungkapan perasaan jiwa secara naluriah yang dimiliki oleh setiap manusia, sebenarnya tidak hanya manusia saja hewan pun mempunyai perasaan kasih sayang seperti yang manusia rasakan seorang ibu kepada anaknya.

Mendidik anak dengan kasih sayang sangatlah penting karena Cinta adalah emosi terpenting dalam kehidupan manusia. Ia adalah faktor terpenting dalam menyatukan hati antar manusia dan pembentukan kasih sayang di antara sesama manusia (Az-Zahrani, 2005:228). Sehingga dalam hal ini kata-kata kasih sayang mempunyai pengertian sama dan saling melengkapi, yaitu adanya perasaan sayang, suka, dan cinta terhadap suatu hal.

35

Nilai-nilai pendidikan kasih sayang dalam novel Jilbab In Love karya Asma Nadia, dijabarkan sebagai berikut:

1. Nilai kasih sayang kepada Allah.

a. Taqwa

Taqwa adalah memelihara diri dari siksaan Allah dengan mengikuti segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan- Nya. Adapun yang menujukan nilai taqwa di dalam novel ini adalah Aisyah dan sahabat-sahabatnya mengakhiri perdebatanya dan menuju ke mushola untuk sholat dhuha.

Kutipan :

1. “kita ke mushola, yuk? Sholat dhuha bareng!

Jangan cowok aja, dong, dikasih perhatian ekstra!”.

Perkataan Aisyah disambut toss oleh Linda, Retno, dan Elisa, belakang Icha juga (Nadia, 2014: 115).

2. Gadis cantik mengakui, dia memang baru

hijrah, belum banyak tahu dan masih harus banyak belajar. Kadang masih suka nurutin kemauan dan suka-sukanya sendiri, seperti waktu sama Boby. Namun, dihatinya yang paling dalam, Icha juga punya niat untuk memperbaiki diri, dan lebih dekat pada Sang Pencipta.

Jadi nggak heran kalo belakang terikan gadis itu terdengar, disertai suara grabak-grubuknya mengejar langkah teman-teman muslimah yang sudah lebih dulu.

“eh ke mushola? Tunggu... aku ikuuuuttt,

dong!”

Jilbab warna pinknya hampir tersingkap ditiup angin.

Icha... Icha...

Aisyah geleng-geleng melihatnya (Nadia, 2014: 115).

36

3. “Hmm... nyam nyam... siapa bilang...? Aku juga ke mushola, kok, sholat dhuha... hihihi...

kadang-kadang, sih. Tapi kan pernah juga!”

ujar Linda membela diri (Nadia, 2014: 105).

b. Tawakal

Tawakal adalah menyerahkan keputusan kepada Allah. Adapun nilai tawakal dalam novel ini adalah dimana kita berada kita pun selalu mengingat Allah.

Kutipan:

4 “Masya Allah.... selop? Tapi yang modek

cowok kali ye? Pinoy seperti biasa masih

menyahut” (Nadia, 2014: 108).

5 “Tenang aja, Noy... banyak baca doa biar lebih

tenang!”

Tampak saran Aisyah dituruti Pinoy. Mulut cowok itu mulai komat-kamit (Nadia, 2014: 137).

6 Masya Allah, nggak nyangka fans aye banyak

juga, ye? Suara hati Pinoy yang lagi korslet seperti biasa (Nadia, 2014: 139).

7 Aisyah bergidik dalam hati. Masya Allah.

Kalau orang sudah tergila-gila dengan sesuatu, apapun dilakukan padahal, duh, kan malu- maluin? (Nadia, 2014: 144).

8 Bismillah... Aisyah mengatur napasnya yang

memburu. Dengan perlahan namun tegas, memulai kalimatnya. Setelah terlebih dahulu mengucapkan salam (Nadia, 2014: 146).

9 Alhamdulilah! Terima kasih ya Allah, bisik gadis itu itu saat kesempatan tanya jawab berakhir. Aisyah tersenyum sekilas sebelum mengucapkan salam dan turun dari mimbar (Nadia, 2014: 149).

37

c. Syukur

Syukur secara sederhana dapat diartikan ungkapan terima kasih kita kepada Allah swt. Wujud syukur adalah dengan melaksanakan semua perintah Allah swt dan menjauhi larangan- Nya serta memanfaatkan semua yang anugerahkan dengan baik. Kutipan:

10 Tapi agenda berdarah alhamdulilah bisa

dihindari. Linda sudah siap ngebentak cowok betawi itu, lagi, terlanjur digandeng Aisyah... dan diamankan kesatu tempat yang dijamin menenangkan gadis itu (Nadia, 2014: 54).

11 Syukur alhamdulilah, sampai sekarang adik-

adik Pinoy bisa ngerasain bangku sekolah. Meski tiap bulan masih keteteran (Nadia, 2014: 131).

12 Alhamdulilh! Terima kasih ya Allah, bisik

gadis itu saat kesempatan tanya jawab berakhir.

Aisyah tersenyum sekilas sebelum

mengucapkan salam dan turun dari mimbar (Nadia, 2014: 149).

13 “Ya mulanya panik. Tapi nggak lama dia tenang lagi. Katanya, alhamdulillah Mami gue

udah beliin. Tahu aja anaknya lupaan!‟ Wah...

gimana komen pacarnya ya kalau tahu kadonya

selera si Mami!” (Nadia, 2014: 73).

2. Nilai kasih sayang kepada diri sendiri

a. Optimis

Optimis adalah perasaan yakin seseorang atas

kemampuannya. Perasaan ini merupakan hasil pengolahan terhadap sikap mental kita, dan berhubungan erat dengan konsep

38

diri kita. Dalam novel Jilbab In Love nilai optimis sebagai berikut:

Kutipan:

14 Papa Aisyah meninggal ketika iya masih kecil. Dan itu menjadi pelajaran berharga bagi Aisyah tentang betapa pentingnya kehidupan. Seorang ayah yang begitu dekat disampingnya, menit berikutnya bisa saja terenggut malaikat maut. Ahh, gadis bermata sipit itu tidak bisa membayangkan jika suatu hari terbangun dan tak menemukan Mama disisinya (Nadia, 2014: 72).

15 “he.eh... mending makan! Perut kenyang, hati

pun senang! Haha!” Linda menertawakan

kalimatnya sendiri. Tapi Linda benar kalau marah dalam keadaan lapar, kayaknya lebih gimana gitu. Lebih dahsyat kata Linda, lho! (Nadia, 2014: 88).

16 “Gue!!!”

Tiba-tiba satu suara terdengar. Anak anak menoleh. Eki tampak senyam senyum dengan

bibir kebanggaannya, tangan cowok itu

mengipas-ngipaskan segepok kertas fotokopian. Sementara Pinoy tampak berdiri disampingnya. Mungkin nagdemin badan karena ada yang kipas-kipas (Nadia, 2014: 108).

17 Hati anak Betawi itu resah. Tapi, ngapain cerita? Pikirannya melanglang lagi. Belon tentu menang? Nanti malah bikin malu keluarga? Ahh, tapi kapan lagi bikin emak bangga sama dia? (Nadia, 2014: 132).

18 Renata yang kelihatan cantik , tampak mengumbar senyum sesering mungkin. Yang segera disambut dengan suit-suitan dari murid cowok 2000, diselingi suara teriakan (Nadia, 2014: 138).

39

b. Sabar

Sabar adalah berhati-hati dalam bertindak, tetapi harus berupaya dengan kemantapan hati yang teguh untuk mencapai cita-cita atau hasil yang diharapkan.

Kutipan:

19 Mesti awalnya takut kena panas, dan lebih milih ber-facebook ria, Icha akhirnya terbujuk juga. Nggak cuma Icha, tapi juga teman-teman X-8 yang lain. Hasil dari kesabaran (baca: kegalakan) retno yang pantang menyerah untuk terus memprovokasi teman-temannya (Nadia, 2014: 51).

20 “Sabar...”Aisyah berusaha menenangkan.

“Nggak bisa” Linda ngotot, “kayaknya, nih,

anak perlu dirukyah, put!” (Nadia, 2014: 65).

21 Tadinya Eki udah marah lagi. Tapi keburu ingat untuk menjaga citra dirinya yang sebenarnya tidak ada itu. Sebagai manajer, harus cool, dong? (Nadia, 2014: 111).

22 Sebetulnya sejak pertama tiba dengan pialanya Iid en brohters udah lihat sikap Aisyah yang rada aneh. Tapi karena si bungsu tidak cerita, mereka pada memilih sabar. Tapi... ahh, mending ditanya aja, deh! Pikir cowok itu lagi. Maka tangannya mencolek dagu si bungsu (Nadia, 2014: 158).

c. Malu

Malu adalah sifat atau perasaan yang menimbulkan keengganan melakukan sesuatu yang rendah atau tidak baik. Malu adalah suatu sifat yang ada dalam hati atau

jiwa manusia, yang mendorongnya untuk melakukan

kebaikan, kebijakan dan ketaatan, serta mencegahnya dari perilaku buruk, tercela dan yang memalukan.

40 Kutipan:

23 Vincent, Mama, Aisyah, dan Hamka ketawa. Bang Harap mukanya tambah bersemu merah (Nadia, 2014: 38).

24 Ayu dan Mimi mulai tersenyum. Bisa jadi malu sendiri dengan kekonyolan mereka. Ribut Cuma untuk selembar kertas? Selembar puisi si Don? (Nadia, 2014: 95).

25 Astaghfirullah... gadis itu malu banget sudah ketangkap basah mengamati Don. (Nadia, 2014: 142).

d. Rendah hati

Rendah hati adalah ketundukan kepada kebenaran dan menerima dari siapa pun datangnya, baik ketika suka maupun dalam keadaan marah.

Kutipan:

26 “Tanpa bermaksud menyombongkan diri

ketikasaya pertama kali ditunjukkan untuk mengikuti lomba ini, saya sangat yakin akan menang. Karena kata-kata adalah senjata saya. Hal yang paling saya mnati dalam hidup adalah merangkai kata demi kata, sehingga menjadi

indah dan enak didengar” (Nadia, 2014: 150).

27 “Akan tetapi dengan jujur dan kerendahan hati

pula. saya harus mengaku satu hal. Bahwa apa yang disampaikan rekan kita barusan, sungguh sangat bagus d

41

e. Tidak putus asa

Tidak mudah putus asa adalah lawan kata dari putus asa. Dalam islam kita dilarang putus asa dalam menghadapi masalah atau takdir yang ditentukan oleh Allah swt kepada hambanya. Kutipan:

28 Anyway, karena kegigihan Retno, cukup banyak juga anak-anak SMA 2000 yang ikutan gerak jalan (Nadia Nadia, 2014: ).

f. Jujur

Jujur adalah mengatakan dan membuat pernyataan yang sebenarnya, lawan dari jujur adalah dusta. Orang jujur adalah orang yang berkata, berpenampilan, dan bertindak apa adanya, tanpa dibuat-buat.

Kutipan:

29 “Bang Harap ngomong aja terus terang sama

Mbak Encun... kalo Bang Harap merasa tak punya perhatian lebih kepada abang dan meski menghargai itu... Bang Harap tidak mungkin

menerimanya.”

“Alasannya?”

Aisyah mikir sejenak, mata sipitnya kemudian berkilat,

“bilang aja abang nggak merasa cocok dalam banyak hal!” (Nadia, 2014: 47).

42

g. Berprasangka baik

Berprasangka baik adalah sikap yang mulia dan cintai oleh allah.

Kutipan:

30 “Mungkin sebaiknya kamu tidak menggangap ini

terlalu serius, Hap! Maksudku, kejadian tadi pagi bisa jadi Cuma kebetulan. Mungkin Encun Campbell lagi ingin ditemeni, atau baru putus sama pacarnya. Siapa tahu dia nggak sungguh-

sungguh suka sama kamu Hap!” (Nadia, 2014:

39).

31 Pacaran? Aisyah jadi ingat Iid yang selalu punya banyak penggemar tapi sejujurnya tak tahu yang mana pacarnya Iid. Apa iya Bang Iid pacaran? (Nadia, 2014: 50).

32 “Psst... sudah, doang! Flamboyant itu artinya

kepribadian yang menarik, cermelang! Payah lo, Lin!” Icha ngomel. Tapi nggak lama, karena wajahnya kembali cerah.

“Pokoknya top banget! Cakep, baik, perhatian dan romantis!” gadis Manado itu kembali memuji

habis si Mr. Penyair (Nadia, 2014: 103).

h. Bijaksana.

Bijaksana adalah sikap tepat dalam menyikapi setiap keadaan dan peristiwa sehingga memancarlah keadilan, ketawadluan dan kebeningan hati.

Kutipan:

33 “Semua yang disampaikan Bang Iid kan jurus

menghindar. Nah, sekarang waktunya jurus menghadapi masalah secara jantan dengan cewek

yang tidak kita sukai.” (Nadia, 2014: 46).

34 “Sebaiknya foto-foto ini dikopi... dan diperbanyak

biar publik yang awam lebih banyak lagi yang

tahu. dan mendukung setiap aksi yang

mendiskredikan zios." Vincent mengusulkan (Nadia, 2014: 221)

43

i. Saling memaafkan

Maap adalah salah satu sifat orang yang bertakwa. Yaitu memaafkan kesalahan orang lain yang telah melakukan kesalahan kepada kita.

Kutipan:

35 “Maafin Mama deh, Hap! Habis dia bilang mau jenguk neneknya sakit. Mama kan takut dia kesasar kalo pergi sendiri. Padahal mesti dia bisa

pergi ya sama supirnya?” (Nadia, 2014: 43).

36 Semua memandang Ayu dan Mimi yang masih diam. Suara kelegaan pun akhirnya terdengar, ketika dua tangan mereka saling berjabat (Nadia, 2014: 95).

37 Berdamai... benarkah?

“Aku maafin kamu, Yu!” suara Mimi.

“Aku juga maafin kekonyolan kamu, Mi!” jawab

Ayu (Nadia, 2014: 96).

3. Nilai kasih sayang kepada keluarga

a. Patuh kepada kedua orang tua (Birrul Wallidain)

Birrul wallidain adalah suati tingkah laku, baik berupa lisan maupun perbuatan yang tidak melanggar norma-norma agama, sehingga keduanya (ayah dan ibu) ridha.

Kutipan:

38 Nah... emang kebetulan waktu itu nggak ada siapa-siapa di rumah. Cuma Harap doang yang nganggur. Makanya abang kedua itu jadi tidak enak nolak perintah Mama (Nadia, 2014: 35). 39 Huhh... Harap menarik napas panjang. Sebetulnya

sebetulnya dia sebel banget. Tapi dia juga nggak bisa nyalahi Mama. Seperti biasa... nyokap memang paling nggak tegaan orangnya. Apalagi si Encun pake alasan kerumah sakit segala!!

44 Payah, deh!

Akhirnya dengan berat hati, Harap menemani Encun Campbell menemui neneknya (Nadia, 2014: 42).

b. Kasih Sayang Orang Tua Kepada Anak

Kasih sayang orang tua terhadap anak adalah Tugas orang tua adalah mendidik anaknya agar berperilaku terpuji dan membuat mereka berada kejalan yang benar.

Kutipan:

40 Jadi gimana Put ceritanya?” Mama ikut duduk di samping si bungsu (Nadia, 2014: 128).

41 Sudah... makan dulu! Mama dan Iid bikin pecel

kesukaanmu.” (Nadia, 2014: 129).

42 Emak jadi kewalahan dengan olah si sulung kerjaan di rumah banyak, bukan ngebantuin, eh palah bengong! Begitu omel Emak dalam hati (Nadia, 2014: 131).

43 “Apaan, sih yang lo pikirin, Noy? Emak jadi

bingung. Entar lo kesambet lagi!” ulang emak

yang belum ngerti juga permasalahan yang dihadapi si sulung (Nadia, 2014: 132).

4. Nilai Kasih Sayang Kepada Saudara atau Masyarakat

a. Simpati

Simpati adalah perasaan tertarik yang timbul dalam diri seseorang terhadap orang lain. Adanya rasa ketertarikan tersebut membuat merasa seolah-olah berada dalam keadaan orang lain. Sehingga orang yang bersimpati akan ikut terlarut dalam

45

perasaan pikiran, kebahagiaan, bahkan kesedihan yang dirasakan oleh orang lain.

Kutipan:

44 Icha panik. Gadis berkulit putih itu memijit- mijit lengan sendiri. Apa iya? Belakangan dia memang kurang olahraga. Mungkin Retno ada benarnya. Mungkin dia memang harus ikut gerak jalan itu (Nadia, 2014: 51).

45 Ah, melihat anak-anak noceng pada semangat gerak jalan, Aisyah salut juga sama Retno. Emang ternyata harus kreatif, ya. Lihat aja bujukan Retno, yang mendapatkan sambutan karena sudah disesuaikan dengan minat dan kepedulian teman-teman sekelas mereka (Nadia, 2014: 57).

46 Mula-mula tak ada yang memperhatikan. Tapi ketika hal itu berlangsung seminggu lebih, anak-anak X-8 mulai curiga. Apa Mimi dan Ayu lagi jatuh cinta sama jendela?Hihi (Nadia, 2014: 76).

47 Cowok itu menyinggungkan senyum manis dan raut permakluman. Tangannya menyodorkan

selembar kertas pada Icha. Gadis itu

menerimanya tanpa bisa berkata apa-apa (Nadia, 2014: 106).

48 “Dulu si Arif aja yang tadinya gak pernah dilirik cewek karena kacamata minus empatnya, tiba-tiba ngetop dan dikerumuni macam

selebritis!” (Nadia, 2014: 121).

49 Hari ini Aisyah melihat satu luka lagi. Lima buah foto di sebuah koran ibu kota. Lima foto yang menampakan detik-detik pembantaian seorang ayah, dan anak lelaki kecilnya yang berusia sekitar sebelas tahun, oleh tentara- tentara israel. Dan foto-foto itu membuat Aisyah menangis (Nadia, 2014: 218).

46

b. Silaturahmi

Silaturahmi adalah kata yang dipergunakan untuk menyambung hubungan antara sanak saudara, teman, kerabat, yang telah renggang atau retak, agar bisa pulih dan tersambung kembali.

Kutipan:

50 Cuma bermula waktu Mama minta tolong Bang

harap nganterin oleh-oleh dari Jogja ke rumah tetangga sebelah... tahu, doang rumah siapa? (Nadia, 2014:35).

51 “spada...”

Harap membuka pintu. Didepannya Encun Campbell berdiri menyender pada tembok rumah. Di tangan gadis terdapat sebuah rantang susun tiga (Nadia, 2014: 39).

c. Peduli

Peduli merupakan suatu sikap atau tindakan dimana seseorang mempunyai perhatian terhadap subyek atau obyek tertentu. Yang dimaksud perhatian di sini adalah lebih kepada keprihatinan terhadap keadaan yang ada disekitarnya.

Kutipan:

52 “Kasihan Encun, Hap! Apapun acara kamu, kalau bisa sempatkan mengantar Encun dulu menjenguk neneknya dirumah sakit. Kasihan,

kan...” (Nadia, 2014: 42).

53 Sementara Iid yang karateka sabuk hita

berdehem-dehem sendiri. Yang kalau

diterjemah artinya Iid itu lebihkurang begini:

“memangnya nggak cukup apa dijagain Bang Iid?” (Nadia, 2014: 71) .

47

54 Ada yang aneh dengan Mimi dan Ayu. Kedua gadis yang udah kayak saudara kembar itu akhir-akhir ini sering termenung menghadap jendela yang mengarah ke lapangan, dengan ekspresi wajah yang sulit untuk digambarkan (Nadia, 2014: 76).

“Lin... Cha... balikin, deh, kertas itu sama mimi

dan ayu,” pinta Aisyah ketika keduanya bersiap nyambit Windu dan Anton (Nadia, 2014: 93). 55 “Tapi mesti penampilannya konu, aslinya Arif

memang supel, sih rata-rata anak 2000 waktu itu kenal sama dia. Soalnya orangnya baik banget sama temen. Nggak sengan-sengan nolongin kita-kita kalau nilainya lagi jeblok! Gratis lagi!” (Nadia, 2014: 121).

d. Motivasi

Motivasi adalah suatu perubahan energi didalam yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan. Adapun motivasi di dalam novel ini:

Kutipan:

56 “Gerak jalan itu bagus... biar perut kau tak

terlalu buncit lagi, ayolah...” (Nadia, 2014: 53).

57 “Kurang kalori, Linda. Paling tidak kalau

olahraga rasa bersalah kau karena terlalu sering

makan, akan berkurang.” (Nadia, 2014: 55).

58 “Masak ikhwan di sini membiarkan saja akhwat

jalan sendiri. Bagaimana pula jika dicolek anak

sekolah lain, bah! ” (Nadia, 2014: 57).

59 “Tapi itukan permulaan yang bagus! Kamu

harus semangat, dong!”

“Iya!” Harap menambahi. “ semangat dan optimis ialah tonggak kemenangan awal!”

48

e. Menghargai

Menghargai adalah orang yang perlakukan orang lain seperti halnya engkau perlakukan.

Kutipan:

40 “selamat, ya, Put!” cowok kacamata itu

berusaha sportif. “makasih, ya Gung!” (Nadia, 2014: 124).

41 “Puput...! selamet ya, non!” Linda girang. Dia langsung ngasih sun kiri-kanan dipipi sohibnya, lalu memeluk erat hingga sesaat Aisyah tak bisa

bernapas habis, peluknya kuat banget.

Berikutnya Elisa, Retno, Icha Dn si kembar Mimi DanAyu juga memberi selamat. (Nadia, 2014: 125).

42 Kelucuan terjadi di kubu anak-anak cowok. Pas tahu si Pinoy yang mewakili X-8, mereka langsung menyalami dan mengarak anak Betawi itu (Nadia, 2014: 125).

43 “seorang wanita yang membuat saya hormat,

bukan bukan karena hal lainnya, tapi karena ketajaman lisannya. Karena, itu dengan tulus saya mengucapkan selamat kepada teman kita tadi. Bagi saya tak ada pemenang kecuali dia. Dan dengan kalimat itu pula maka saya menyatakan...” (Nadia, 2014: 151).

f. Menasehati

Menasehat adalah kehendakan tercapainya kebaikan bagi individu atau kelompok yang menjadi sasaran nasehat, atau ungkapan yang singkat dan padat, sesuai dengan kebiasaan rasulullah yang senantiasa menyampaikan sesuatu dengan ungkapan singkat dan sederhana, namun sarat makna.

49 Kutipan:

44 “Teman nggak pernah selesai. Nggak pakai

putus.” Linda sok menasehati (Nadia, 2014: 61). 45 “Cinta sih cinta, tapi ini kan sudah ngerusak.

Eling!” protes Linda (Nadia, 2014: 65).

46 “Harus jaga hati. “kau sepakat. Kan? Biar hati

nggak kotor” lontarnya pada Pinoy yang

kebetulan lewat (Nadia, 2014: 66).

47 Lho, bukannya si puput tahu ayat wa laa

taqrobuzzina, jangan dekat-dekat zina?

Bukan sekedar zinanya yang gak boleh. Tapi proses yang mendekatkan ke arah sana juga nggak boleh. Dan semua pedekate ala orang pacaran menjurus kearah zina. Mula-mula saling bilang sayang, terus saling kangen- kangenan, trus saling pegangan tagan terus... terus... aduh dia nggak bisa ngebayangin! (Nadia, 2014: 70).

48 Ya, kenapa harus pacaran? Kenapa harus

menyediakan waktu untuk orang lain?

Seseorang yang sebelumnya asing bagi kita sama sekali. Sementara kita mengeluh nggak punya waktu untuk belajar. Nggak sempet menemeni mama belanja ke pasar. Nggak ada waktu untuk bermain dengan adik. Juga tentang minimnya waktu untuk ekskul disekolah (Nadia, 2014: 71).

49 “Yang penting kamu harus percaya diri, put!”

Iid menasehati, “terus berusaha lebih supel dan

ramah sama rekan-rekan lain diseklah!” (Nadia,

2014: 129).

g. Ramah Tamah

Ramah tamah adalah perilaku dan sifat masyarakat yang akrab dalam pergaulan seperti suka senyum, sopan serta hormat dalam berkomunikasi, ringan tangan, suka menyapa, suka membantu tanpa pamrih, yang dilakukan dengan ketulusan dan

50

berprasangka baik terhadap orang lain baik itu yang sudah dikenal ataupun yang belum dikenal.

Kutipan:

50 “Mau kemana, nih? Eki melambatkan langkah,

sambil menegur ramah.

Aisyah tersenyum. Icha dan lain juga (Nadia, 2014: ).

51 Aisyah membalas senyum Iid dan Harap. Meski pikirannya entah ke mana.terakhir malah wajah bintik-bintik Pinoy yang kebayang (Nadia, 2014: 130).

52 Pinoy melirik Aisyah yang duduk tenang disampingnya. Gadis berkerudung itu seperti biasanya tampak kalem dan murah senyum. (Nadia, 2014: 136).

53 Aisyah tersenyum menenangkan. Mudah-

mudahan Pinoy bisa menangkap dengan baik kata-katanya. Berikut, dan gak salah sambung seperti sudah-sudah (Nadia, 2014: 137).

54 Aisyah senyum-senyum sendiri memdengar dialog batinnya yang ngawur. Tapi senyumnya lenyap tak berbekas, ketika tahu-tahu Don menatap sambil menyinggungkan senyum manis ke arah Aisyah (Nadia, 2014: 143).

h. Pengorbanan

Pengorbanan adalah Pemberian didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas semata-mata.pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian.

Kutipan:

55 “Nicolae Ceauscu, presiden Rumania yang lebih tepat disebut raja yang lalim. Sangat berkuasa otoriter dan diktator, yang dengan tenntara rahasianya, bisa mengetahui hampir setiap gerak-gerik warga negara. Nicolae berakhir dengan tragis. Setelah rakyat menyerbu istana, dia dan istri diseret dan harus mati ditangan

51

rakyatnya. Berhasil dijatuhkan tetapi untuk kejatuhannya, Rumania harus mengorbankan puluhan ribu rakyatnya dalam satu revolusi

berdarah” (Nadia, 2014: 146).

56 “Tak perlu jauh melihat kesana, di Indonesia ada Suharto yangberkuasa dan ditakuti selama tiga dasawarsa, yang kemudian berakhir kepemimpinannya dengan hujatan, caci maki dan berbagai hina, persis seperti pendahulu sebelumnya, presiden Soekarno, yang sempat

berdaulat sebagai presiden seumur hidup”

(Nadia, 2014: 148).

57 “Jika saya pemimpin bangsa, ada seorang bernama Muhammad yang memula dengan

segala kesederhanaan, kejujuran dan

kesungguhan, yang kepemimpinannya berakhir dengan kecintaan, kedamaian, kemajuan yang tak pernah hilang dihapus masa” (Nadia, 2014: 148).

58 “Ada Umar bin Khatab yang memulai dengan

ketegasan, kearifan dan keberpihakan pada kebenaran yang berakhir dengan tegaknya keadilan, dan kesetaraan hukum bagi semua

rakyatnya” (Nadia, 2014: 148).

59 “Ada Umar bin Abdul Aziz yang memulai

dengan ketakwaan dan mengakhiri dua tahun pemerintahnya dengan pencapaian yang sangat

gemilang” (Nadia, 2014: 149).

60 Pada foto pertama terlihat mereka berdua berusaha berlindung dari tembakan yang datang dari arah kiri. Sang ayah berusaha keras menlindung sang anak dengan tubuhnya (Nadia, 2014: 218).

B. Karakter Tokoh Utama dalam Novel Jilbab In Love

1. Aisyah Putri

Dia adalah tokoh utama dalam novel Jilbab In Love ia merupakan

anak yang ramah tamah, dan peduli pada teman-temannya, rendah hati, bijaksana, jeli terhadap perubahan yang terjadi. Aisyah anak terakhir

Dokumen terkait