• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penentuan nilai ekonomi sumberdaya alam merupakan hal yang sangat penting sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam mengalokasikan sumberdaya alam yang semakin langka. Munasinghe (1994) dalam Roslinda (2002) berpendapat bahwa penilaian kontribusi fungsi ekosistem bagi kesejahteraan masyarakat merupakan hal yang sangat kompleks, mencakup faktor-faktor nilai sosial politik. Contohnya adalah nilai suatu kawasan hutan sangat ditentukan oleh aturan-aturan manajemen yang berlaku untuk areal tersebut, maksudnya adalah nilai kawasan tidak hanya ditentukan oleh faktor- faktor fisik, biotik, dan ekonomi tetapi juga oleh kelembagaan yang dibangun untuk mengelola sumberdaya tersebut.

Pohon merupakan komponen utama pembentuk lanskap, baik lanskap yang alami maupun yang binaan (man made) serta ruang terbuka hijau (RTH) suatu kota, yang memiliki fungsi, peranan serta manfaat yang penting dalam mengendalikan dan meningkatkan kualitas lingkungan perkotaan. Nurisyah (2001) menulis bahwa pendugaan penilaian terhadap pohon-pohon di kawasan perkotaan ini dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan terutama bila dikaitkan dengan tujuan penelitian. Diketahui tiga pendekatan utama baik penilaian langsung maupun tidak langsung, yaitu berdasarkan:

1. Pendekatan ekonomi yaitu yang terkait dengan nilai moneternya, 2. Pendekatan biofisik atau konservasi hayati yaitu dengan menggunakan

keuntungan alami yang bisa didapatkan dari keberadaannya,

3. Pendekatan sosial yaitu dengan menggunakan keuntungan sosial budaya dan historik yang dihasilkan karena keberadaannya.

Hamdri (2010) menyatakan bahwa ketersediaan RTH maupun ruang terbuka biru (RTB) berperan sebagai pengungkit (leverage) nilai lahan (land value) pada kawasan perumahan. Sehingga harga tanah juga terdorong naik seiring dengan aspek estetika, kenyamanan, dan fungsi ekologis yang diperoleh setelah adanya RTH dan RTB. Harga tanah ini dapat dideteksi dari Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP) maupun dari harga pasar.

2.3.2 CITYgreen®: Menghitung Manfaat Sistem Alami

CITYgreen® merupakan perangkat lunak yang dikembangkan oleh American Forest ekstensi untuk ArcView GIS. CITYgreen® menyediakan fasilitas untuk memetakan, mengukur, menampilkan, dan secara statistik menganalisis jasa lingkungan yang diberikan oleh pepohonan dan vegetasi serta menghitung manfaat ekonomi (dalam dollar) berdasarkan kondisi tapak. CITYgreen® mulai dikembangkan sejak tahun 1996, yang merupakan perangkat lunak pertama yang komprehensif, mudah digunakan dalam membuat keputusan keuangan untuk hutan kota. CITYgreen® dikembangakan dengan mewakili kolaborasi antara pihak akademik dan profesional konservasi kota, berdasarkan pandangan science yang

up-to-date. CITYgreen® merupakan hasil gabungan yang didasari dari hasil penelitian yang telah diadakan sebelumnya oleh U.S. Forest Service dan Lawrence Livermore Laboratory. Para peneliti yang telah memberi dasar terbentuknya CITYgreen® adalah Nowak, McPherson, serta Akbari, dan beberapa peneliti lainnya (Longcore 2004).

CITYgreen® memiliki empat kategori untuk menilai manfaat ekosistem pada tingkat lokal maupun regional berdasarkan representasi dari geografis wilayah studi, yaitu: (1) Air Quality yang mendeskripsikan seberapa besar jumlah polutan yang mampu dibuang dari atmosfer; (2) Carbon Storage and Sequestration yang mendeskripsikan nilai karbon tersimpan dan rosot per tahun; (3) Residential Cooling Effects mendeskripsikan energi listrik yang mampu dihemat dengan mengurangi jumlah penggunaan energi dalam rumah; (4)

Stormwater Control mendeskripsikan jumlah aliran permukaan yang mampu diserap dan menghindari aliran ke badan air. Selain itu, CITYgreen® juga mampu memprediksi pertumbuhan pohon hingga 50 tahun mendatang, serta mampu

membuat sebuah model atau skenario manfaat pepohonan pada lingkup ketetanggaan hingga perkotaan dengan lebih efisien (American Forest 2002a).

Analisis dalam CITYgreen® merupakan hasil dari penelitian dasar yang telah berlangsung dari beberapa dekade. Model konservasi energi menghitung penghematan energi dari bayangan langsung pada bangunan rumah (terutama dari

air conditioner dan jendela). Bayangan pohon mengurangi kebutuhan energi untuk mendinginkan bangunan rumah pada musim panas, sementara pemecah angin dari pepohonan mengurangi biaya pemanasan pada musim dingin (McPherson 1994). Pada musim panas dengan meningkatnya bayangan menurunkan pendinginan dari berkurangnya sirkulasi udara akibat pepohonan (Huang et all. 1987). Penelitian pada wilayah ini telah berlangsung dilakukan pada bangunan perumahan kecil (Huang et al. 1987; Akbari et al. 1993). Model penelitian dan pengukuran manfaat pendinginan pada perumahan seluas 2.000 kaki persegi dan berlantai satu atau dua.

Model CITYgreen® ini menaksir pepohonan membuang karbon dari atmosfer melalui fotosintesis (rosot) dan total jumlah karbon yang berhasil disimpan (simpanan) berdasarkan penelitian oleh Nowak (Rowntree dan Nowak 1991; Nowak 1993, 1994). Model ini bekerja dengan cara yang sederhana dengan mengklasifikasikan pepohonan pada suatu wilayah penelitian sebagai distribusi muda (Tipe 1), dewasa (Tipe 2), atau distribusi seimbang (Type 3) berdasarkan diameter pohon setinggi dada. Setiap kelas diasosiasikan dengan faktor pengali, dan mengkombinasikan ukuran site dan penutupan kanopi untuk menghitung simpanan dan penyerapan karbon.

Dalam hubungan dengan mitigasi urban heat island, Solecki et al. (2005) telah mengadakan penelitian dengan menggunakan CITYgreen®, Solecki menyatakan bahwa CITYgreen® merupakan sebagai alat yang pada tahap awal berguna untuk mengelompokkan potensi mitigasi pada suatu lokasi dengan kondisi awal yang beragam; bagaimanapun, sebuah model sanggup mengelompokkan pada spasial area yang luas dengan beragam penggunaan lahan, tanaman yang berbeda, dan pilihan atap (termasuk teknologi atap putih maupun hijau) dan dapat memberikan proyeksi manfaat serta biaya strategi mitigasi UHI yang lebih baik untuk periode waktu yang lama.

Perangkat lunak CITYgreen® sebagai alat untuk mengukur manfaat green infrastructure mendapat sambutan yang baik dan telah digunakan pada banyak kota di Amerika. Kebanyakan pengguna dari pemerintah setempat menemukan bahwa analisis CITYgreen® menjadi satu cara kuantitatif yang dibutuhkan untuk memperkuat pendapat mereka dan merasionalkan sesuatu yang sering diperdebatkan secara emosional. Model CITYgreen® dapat membantu mengkomunikasikan gagasan yang komplek kedalam cara yang lebih efektif dan mudah untuk dipahami (American Forest 2002a). CITYgreen® dipromosikan menjadi sebuah alat yang dapat mempengaruhi kebijakan publik tentang ruang hijau perkotaan terutama pohon. CITYgreen® telah membantu memandu kebijakan pada infrastruktur hijau kota. Program ini telah meningkatkan perhatian pada hilangnya hutan kota, dan membimbing perubahan kebijakan pada beberapa daerah dan negara di Amerika. American Forest bersama CITYgreen® telah berhasil meningkatkan nilai hutan kota dan kerugian secara ekonomi apabila hutan kota tersebut hilang (Longcore 2004).

CITYgreen® telah membantu berbagai kalangan memahami nilai pepohonan bagi lingkungan lokal (Johnson & Lachman 2001).

- Para profesional bidang perencanaan dan sumberdaya alam menggunakan perangkat lunak untuk menguji kebijakan lanskap, evaluasi perencanaan tapak, dan model skenario pengembangan yang menghitung manfaat pepohonan.

- Para insinyur dapat menaksir dampak yang akan terjadi dengan hilangnya pepohonan dari biaya pengendalian banjir.

- Perencana Hutan Kota menjadikan CITYgreen sebagai alat untuk meningkatkan pemeliharaan, penanaman, dan preservasi.

- Pendidik mengajarkan ilmu kehutanan, ilmu lingkungan, lanskap arsitektur, dan perencana kota.

- Pengembang dapat menghemat uang dari kontrol erosi dan pengelolaan banjir.

- Pihak pengambil kebijakan dapat mengukur manfaat kualitas udara dari ruang terbuka hijau.

American Forest telah melaporkan manfaat ekosistem pada banyak negara bagian sejak tahun 1996 hingga sekarang dengan menggunakan CITYgreen®. Hasil-hasil penelitian dari American Forest telah dipublikasikan dalam bentuk laporan Urban Ecosystem Analysis untuk masing-masing negara. Manfaat eksositem yang dilaporkan oleh American Forest dengan CITYgreen® pada San Antonio tahun 2002 menunjukkan nilai penghematan listrik yang diberikan oleh bayangan pohon pada perumahan yang berlantai satu dan dua mencapai $76 per rumah per tahun, dengan manfaat total dari perumahan San Antonio sebesar $17,6 juta dari bayangan langsung pepohonan. Dengan kanopi sebesar 20% dari total area 788.000 acres (318.893,56 ha), hutan kota di San Antonio menyimpan karbon lebih dari 7 juta ton dengan penyerapan karbon tahunan sebesar 56 ribu ton (American Forest 2002b). Penelitian pada kota di Colorado mendapatkan hasil penghematan energi $50 per rumah dengan penghematan total tahunan sebsar $4,5 juta.

Perangkat lunak ini juga telah dicoba pada Negara China untuk menilai manfaat ekologi pada kota Nanjing oleh Peng L (2008). Hasil penelitian menunjukkan bahwa karbon tersimpan pada kota Nanjing sebesar 730 kt dengan penyerapan karbon 5,8 kt per tahun. He et al. (2003) dalam Jim dan Chen (2009) juga telah melakukan penelitian dengan menggunakan CITYgreen® pada hutan kota Shenyang (Ibu kota Propinsi Liaoning, China), manfaat yang diberikan 19.944 pohon pada hutan kota adalah mencapai US$16.318 per tahun dalam membuang polutan dari udara.

METODOLOGI

Dokumen terkait