• Tidak ada hasil yang ditemukan

Istilah nilai, seperti halnya ilmu pengetahuan, berakar dan diperoleh dari sumber yang objektif. Pengetahuan itu sendiri memiliki nilai-nilai tertentu. Cara para ahli mengklasifikasi nilai juga cukup beragam tergantung pada sudut pandang dan disiplin ilmu yang mereka miliki. Albert Einstein berpendapat bahwa sains mengandung nilai-nilai, seperti nilai religi, nilai praktis, nilai intelektual, nilai sosial-politik, dan nilai pendidikan.32

Science without religion is blind, religion without science is limb

Gambar 2.1 Nilai Sains Menurut Einstein

32

Suroso Adi Yudianto, Manajemen Alam Sumber Pendidikan Nilai (Bandung: Mughni

Berbeda dengan Bishop dalam jurnalnya mengklasifikasikan nilai dalam pendidikan sains, yakni:33

Tabel 2.3 Value in Science Sains

Rasionalisme

Sebab, penjelasan, alasan hipotetis, abstraksi, pemikiran logis, teori

Empiris

Atomisme, tujuan, materialisasi, simbolisasi, pemikiran analogis, pengukuran, ketepatan, koherensi, ketertarikan,

keterbatasan, identifikasi masalah Kontrol

Prediksi, penguasaan masalah, pengetahuan, aturan, paradigma, kondisi aktifitas

Kemajuan

Pertumbuhan, perkembangan pengetahuan secara kumulatif, generalisasi, pemahaman mendalam,

alternatif kemungkinan Keterbukaan

Artikulasi, sharing, kredibilitas, kebebasan individu, konstruksi pribadi

Misteri

Intuisi, perkiraan, khayalan, keingintahuan, kesan

33

Klasifikasi nilai berdasarkan pendapat Albert Einstein akan dikemukakan dalam uraian di bawah ini.

1. Nilai religi

Nilai religi berorientasi kepada nilai keimanan sebagai dasar segala pemikiran dan tindakan yang berhubungan kepada kesadaran akan kekuasaan Tuhan YME dengan segala sifat asmaul husna lainnya. Nilai keimanan ini dapat meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan YME. Menurut pandangan Einstein bahwa nilai religi sains adalah nilai yang dapat membangkitkan kesadaran akan keberadaan Tuhan di alam sebagai Sang Maha Pencipta dan sifat-sifat Tuhan lainnya.

Dalam sains dipelajari berbagai fenomena dan keajaiban alam yang luar biasa, beserta hukum-hukumnya yang teratur, rapi, dan harmonis. Selain berperan penting menghasilkan berbagai teknologi dan produknya, sains juga berperan sebagai media pengenalan dan peningkatan rasa kekaguman serta keimanan kepada Tuhan. Kesadaran manusia terhadap kekuasaan Tuhan akan muncul bila dihadapkan kepada segala keteraturan fenomena alam, keseimbangan alam, peristiwa sebab akibat yang terjadi di alam, daur hidup materi dan aliran energi.

Mencurahkan akal untuk memikirkan Zat Sang Pencipta adalah pemborosan energi akal, mengingat pengetahuan tentang zat-Nya tidak mungkin dicapai oleh manusia. Maka, manusia cukup memikirkan tentang ciptaan-ciptaanNya di langit, di bumi, dan dalam diri manusia sendiri. Penciptaan alam oleh Sang Pencipta yang sungguh luar biasa teraturnya mengandung hikmah dan pelajaran kepada manusia. Diantaranya, suatu sistem dan lingkungan akan terganggu jika ada unsur yang rusak, terganggu, serta tidak mengikuti aturan dan hukum-hukum alam yang telah ditetapkan di dalamnya. Jadi, ketika belajar sains, nilai-nilai religius dan nilai keteraturan dapat dikembangkan.

2. Nilai praktis

Nilai praktis berhubungan dengan aspek-aspek manfaat sains bagi kehidupan manusia. Sains telah membuka jalan ke arah penemuan-penemuan yang manfaatnya langsung dapat digunakan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Aplikasi sains dalam bidang ini adalah teknologi. Sains dan teknologi adalah saling membutuhkan, saling mengisi untuk berkembang.

3. Nilai intelektual

Nilai intelektual mengajarkan kecerdasan seseorang agar menggunakan akalnya untuk memahami sesuatu. Sains dengan metode ilmiahnya, banyak digunakan manusia untuk memecahkan masalah-masalah. Sains adalah sesuatu yang menuntut kecerdasan dan ketekunan. Di dalam mencari jawaban persoalan, yang merupakan kebenaran ilmiah seorang ilmuan harus mengambil keputusan atau pertimbangan yang rasional, dan didasarkan atas pertimbangan yang objektif, atas kebenaran fakta. Kemajuan sains dapat dicapai, apabila setiap saintis dapat mengembangkan nilai intelektul dari sains itu secara terus menerus. Dengan mengembangkan nilai intelektual suatu bahan ajar sains dapat dianalisis suatu kelemahan dan kelebihannya untuk peningkatan bahan ajar tersebut.

4. Nilai sosial-politik-ekonomi

Nilai sosial-politik-ekonomi memberikan suatu model menjalin hubungan sesama manusia sebagai makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri, melainkan membutuhkan orang lain. Di bidang politik, kemajuan sains suatu Negara akan menempatkan Negara itu dalam kedudukan politik yang menguntungkan. Produk sains dan teknologi membuka jalan ke arah berkembangnya perekonomian suatu Negara. Kemajuan sains dan teknologi suatu bangsa juga akan membawa pada tingginya rasa kebangsaan nasional bangsa itu.

Nilai sosial berorientasi pada hubungan sosial di dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan kata lain nilai sosial terbentuk karena manusia saling membutuhkan satu sama lain. Secara instrinsik hukum-hukum dan rumus-rumus sains selalu melibatkan berbagai faktor pendukung, sehingga hukum-hukum dan rumus-rumus sains tidak dapat berdiri sendiri. Dengan demikian, nilai sosial suatu bahan ajar sains menunjukkan satu kesatuan. faktor-faktor yang berinteraksi sehingga menimbulkan fenomena dalam suatu bahan ajar sains itu yang berupa konsep, prinsip-prinsip, dan teori dalam sains. Nilai ekonomi menekankan bahwa tujuan pembelajaran sains harus diarahkan agar peserta didik mampu memproduksi sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupannya dan kesejahteraan kehidupan masyarakat.

5. Nilai pendidikan

Menurut Einstein, bahwa nilai pendidikan sains adalah kandungan nilai yang dapat memberi inspirasi atau ide untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan belajar dari prinsip-prinsip atau aturan-aturan yang berlaku dalam sains. Dengan demikian, nilai pendidikan ini bukan hanya meyangkut pendidikan mental sebagaimana disebutkan di atas, tetapi juga mencakup pendidikan teknik, pendidikan seni dan lukis, pendidikan sistem pemerintahan dan kepemimpinan, dan pendidikan lainnya yang sifatnya meniru atau memodifikasi dari hukum alam untuk diterapkan menjadi hasil karya manusia.

Menurut Sukarno, dkk, nilai-nilai sains yang dapat diterapkan dalam dunia pendidikan adalah :34

1. Kecakapan berfikir dan bekerja menurut langkah-langkah yang teratur.

2. Keterampilan mengadakan pengamatan dan penggunaan alat-alat eksperimentasi.

3. Memiliki sikap ilmiah, antara lain :

a. Tidak berprasangka dalam mengambil keputusan.

b. Sanggup menerima gagasan-gagasan dan saran-saran baru (sikap toleran).

c. Sanggup mengubah kesimpulan dari hasil eksperimennya bila ada bukti-bukti yang lebih menyakinkan.

d. Bebas dari takhyul.

e. Dapat membedakan antara fakta dan opini. f. Membuat perencanaan teliti sebelum bertindak. g. Teliti, hati-hati, dan seksama dalam bertindak. h. Ingin tahu apa, bagaimana, dan mengapa demikian? i. Menghargai pendapat dan penemuan para ahli sains. j. Menghargai baik isi maupun metode sains.

Dokumen terkait