• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nilai Penerapan Reformasi Birokrasi Ditjen Perikanan Budidaya

AKUNTABILITAS KINERJA DAN KEUANGAN

B. Persepsi User Terhadap Kemudahan Akses Informasi dan Data Terkini di Direktorat Produksi

3.9.5. Nilai Penerapan Reformasi Birokrasi Ditjen Perikanan Budidaya

Reformasi Birokrasi dilaksanakan dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance). Dengan kata lain, reformasi birokrasi adalah langkah strategis untuk membangun aparatur negara agar lebih berdayaguna dan berhasil guna dalam mengemban tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional. Ditjen Perikanan Budidaya telah melakukan langkah perbaikan untuk menunjang program reformasi birokrasi sesuai dengan pedoman yang ditentukan oleh Menpan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 20 Tahun 2010 tentang Road Map Birokrasi tahun 2010 - 2014 yang mencakup 9 (Sembilan) area perubahan dan 26 (dua puluh enam kegiatan), dengan dibentuknya Tim Reformasi Birokrasi Lingkup Ditjen Perikanan Budidaya melalui Keputusan Dirjen Nomor 04/DJ-PB/2012. Tim Reformasi Birokrasi Ditjen Perikanan Budidaya melakukan upaya secara proaktif dalam melaksanakan seluruh kegiatan program Reformasi Birokrasi berikut dokumentasi program.

58 L a p o r a n K i n e r j a ( L K j ) D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n 2 0 1 4

D i r e k t o r a t J e n d e r a l P e r i k a n a n B u d i d a y a

Sesuai hasil PMPRB online tahun 2012, Ditjen Perikanan Budidaya telah melaksanakan 9 program Mikro Reformasi Birokasi dengan realisasi sebesar 69,3 % sedangkan pada tahun

2013 jumlah yang ditargetkan adalah 75, dan tahun 2014 target reformasi birokrasi Ditjen PB yaitu 80 dengan capaian 78 atau 97,50%. Beberapa hal yang harus diperbaiki untuk peningkatan reformasi dan birokrasi adalah pelayanan satu pintu dengan SDM yang memadai. Untuk itu pada tahun 2015 perlu dilakukan penilaian mandiri reformasi birokrasi lingkup Ditjen Perikanan Budidaya. Inisiatif strategis yang dilakukan antara lain: i) Penerapan program Reformasi Birokrasi Ditjen Perikanan Budidaya secara menyeluruh; ii) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan Reformasi Birokrasi Ditjen Perikanan Budidaya secara berkala.

Tabel 36. Nilai Reformasi Birokrasi Ditjen Perikanan Budidaya

IKU 2010 2011 2012 2013 2014

Service Level Agreement Di Ditjen Perikanan Budidaya

- Target * * * 75 80

- Realisasi 69,3 79,89 78

- Prosentase 106,52 97,50

Ket : * : Belum ditetapkan targetnya

3.10. PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 10 : Terkelolanya Anggaran Secara Optimal di Dit. Produksi, Ditjen Perikanan Budidaya

Capaian realisasi anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya yang mencakup unsur-unsur pendapatan dan belanja selama periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember pada tahun berjalan.

59 L a p o r a n K i n e r j a ( L K j ) D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n 2 0 1 4

D i r e k t o r a t J e n d e r a l P e r i k a n a n B u d i d a y a

Anggaran belanja Satker Direktorat Produksi Perikanan Budidaya Tahun Anggaran 2014 adalah sebesar Rp. 13.210.000.000,- dimana realisasi belanja Satker Dit. Produksi sebesar Rp. 13.139.996.205 atau sebesar 99,47% dari pagu anggaran setelah dikurangi pengembalian belanja.

Tabel 37. Target dan Realisasi Keuangan Satker Direktorat Produksi T.A. 2010 - 2014

Sedangkan rata -rata capaian penyerapan anggaran selama kurun waktu tahun 2010 - 2014 sebesar 96,24%. Peningkatan penyerapan anggaran pada tahun-tahun mendatang terus dilakukan melalui review penyerapan anggaran secara berkala dan menyeluruh, perbaikan rencana penyerapan anggaran serta percepatan, percepatan pelaksanaan lelang dan revisi kegiatan.

BAB IV PENUTUP

Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Produksi Tahun 2014 merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban Direktorat Produksi dalam pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan berdasarkan Renstra maupun rencana kerja (RKT) Tahun

Tahun

Anggaran Pagu (Rp) Realisasi(Rp) Capaian (%)

2010 11,177,750,000 10,724,094,540 95.94

2011 14,901,598,000 14,547,335,605 97.62

2012 95,320,755,000 80,642,541,057 84.60

2013 17,399,185,000 16,822,330,350 96.68

2014 13,210,000,000 13,139,996,205 99.47

60 L a p o r a n K i n e r j a ( L K j ) D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n 2 0 1 4

D i r e k t o r a t J e n d e r a l P e r i k a n a n B u d i d a y a

2014 yang dibuat sebelumnya. Disamping itu juga merupakan sarana untuk menilai dan mengevaluasi pencapaian kinerja berdasarkan indikator sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Hal ini bertujuan untuk menciptakan pelayanan prima bagi masyarakat serta meningkatkan profesionalisme Sumber Daya Manusia, transparansi dan akuntabilitas.

Ada sebanyak 23 indikator kinerja yang ditetapkan pada Direktorat Produksi di Tahun 2014.

Dari jumlah tersebut 12 indikator kinerja telah mencapai sasaran target yang ditetapkan, sedangkan 11 indikator lainnya belum tercapai, yang diantaranya adalah (i) Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (99,37%); (ii) pertumbuhan PDB Perikanan (92,57%); (iii) Nilai produksi perikanan budidaya (90,17%); (iv) Jumlah rumah tangga pembudidaya (RTP)(90,85%); (v) Jumlah draft peraturan perundang-undangan perikanan budidaya (50%); (vi) Tingkat kepuasan publik terhadap prosedur pelayanan pendaftaran pakan (99,63%); (vii) Tingkat ketaatan pemangku kepentingan dalam penyampaian data perikanan budidaya (90,43%);

(viii) Indeks Kesenjangan kompetensi pejabat eselon III, IV dan V Lingkup Direktorat Produksi (57,58%); (ix) Indeks kesenjangan kompetensi pejabat fungsional (42,66%); (x) persepsi user terhadap kemudahan akses informasi dan data terkini di Ditjen PB (94,59%); (xi) Nilai Inisiatif anti korupsi (96,28%) dan (xii) Nilai Penerapan Reformasi Birokrasi Ditjen Perikanan Budidaya (97,50%).

Capaian dari semua indikator kinerja di Direktorat Produksi ialah 52,17%, sehingga terdapat 47,82% yang belum tercapai. Kedua angka ini memiliki perbandingan yang tidak terlalu signifikan. Tentunya hal ini akan menjadi perhatian untuk mengambil upaya agar di tahun 2015 dan selanjutnya dapat teralisasi dan meningkat. Oleh karena itu sebagai tindak lanjut dilakukan langkah dan upaya perbaikan sebagai berikut :

a. Langkah Upaya Peningkatan capaian Sasaran Startegis 1 : “Meningkatnya Kesejahteraan Masyarakat Kelautan dan Perikanan”

Biaya produksi perikanan budidaya yang tinggi mempengaruhi perhitungan NTPi dan PDB. Salah satu faktornya ialah harga pakan yang masih cukup tinggi (dalam hal ini biaya pakan mencapai 60-70% dari seluruh biaya produksi). Perubahan tahun dasar penghitungan NTPi juga mempengaruhi rendahnya capaian NTPi meskipun secara keseluruhan indeks harga yang diterima oleh pembudidaya mengalami peningkatan setiap bulannya. Namun demikian, kenaikannya masih lebih kecil dibandingkan dengan kenaikan indeks harga yang harus dibayarkan oleh pembudidaya. Upaya dalam mendukung pencapaian Sasaran Strategis 1 adalah peningkatan produksi perikanan budidaya melalui 3 strategi pembangunan perikanan budidaya yaitu (i) Industrialisasi perikanan budidaya di kawasan potensial; (ii) Pengembangan kawasan minapolitan perikanan budidaya; (iii) Penerapan blue ekonomi dalam setiap kegiatan perikanan budidaya; dan (iv) Peningkatan perekayasaan teknologi bidang perikanan budidaya.

b. Langkah Upaya Peningkatan capaian Sasaran Startegis 2 : “Meningkatnya ketersediaan produk kelautan dan perikanan yang bernilai tambah”

61 L a p o r a n K i n e r j a ( L K j ) D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n 2 0 1 4

D i r e k t o r a t J e n d e r a l P e r i k a n a n B u d i d a y a

Langkah yang dilakukan untuk meningkatkan capaian SS2 di Tahun mendatang adalah pengembangan sistem sistem produksi perikanan budidaya adalah (i) Pengembangan dan penyebaran input teknologi yang sesuai standar (teknologi anjuran), aplikatif, efektif dan efisien berbasis wawasan lingkungan; (ii) Meningkatkan daya saing produk hasil produksi budidaya melalui percepatan pelaksanaan kegiatan sertifikasi Cara Budidaya Ikan Yang Baik (CBIB); (iii) Pengembangan percontohan usaha perikanan budidaya sebagai upaya dalam mensosialisasikan model pengelolaan budidaya berkelanjutan; (iv) memperluas kawasan perikanan budidaya dengan sistem kluster, manajemen kelompok yang baik dan bersinergi dengan bidang pemasaran dan pengolahan hasil produk budidaya perikanan.

c. Langkah Upaya Peningkatan capaian Sasaran Startegis 3 : Meningkatnya Usaha dan Investasi di Bidang Perikanan Budidaya

Langkah untuk kedepan yang dapat dilakukan dalam peningkatan usaha dan investasi di bidang perikanan budidaya adalah (i) melakukan pendataan tenaga kerja bidang perikanan budidaya di seluruh wilayah pengelolaan perikanan; (ii) pemberian paket bantuan ke masyarakat untuk menstimulus usaha; (iii) pengembangan paket model usaha berbasis masyarakat; (iv) pemberian bantuan sarana perikanan seperti benih atau induk unggul untuk mendorong masyarakat melakukan usaha; serta (v) peningkatan pembinaan dalam pemberdayaan kelompok yang tergabung dalam UPP dan POKDAKAN; dan (vi) Penguatan kapasitas kelembagaan perikanan budidaya.

d. Langkah Upaya Peningkatan capaian Sasaran Startegis 4 : Tersedianya Kebijakan di Bidang Produksi Perikanan Budidaya Sesuai Kebutuhan

Beberapa upaya yang akan dilakukan adalah (i) Pemberian Bantuan Paket Pembenihan;

(ii) Koordinasi Pengembangan Pembenihan Skala Besar(PSB) Air Payau/Laut (BBU/BBUG/BBIP), (iii) pengembangan kawasan minapolitan yang telah mencapai 72 kawasan; (iv) pelaksanaan model pengembangan budidaya ugadi; (v) Supervisi dan pembinaan percontohan dan kawasan budidaya air tawar, payau dan laut; (vi) Konsolidasi budidaya air tawar, payau dan laut; (vii) Temu lapang budidaya air payau dan laut. Selain itu juga peningkatan kerjasama dengan pihak perbankan, KADIN dan Badan Pertanahan Nasional untuk sertifikasi lahan budidaya dalam rangka peningkatan investasi di bidang perikanan budidaya; (viii) pendampingan dan pembinaan secara langsung terhadap masyarakat baik aspek teknis maupun manajemen usaha; (ix) percontohan usaha budidaya ikan yang menstimulus masyarakat untuk melakukan usaha perikanan budidaya; (x) dukungan penguatan modal, dan input sarana produksi budidaya; dan (xi) fasilitasi dan penguatan kemitraan usaha untuk menumbuhkan kapasitas dan pelaku usaha baru; (xii) melakukan komunikasi dan fasilitasi dengan pihak investor asing melalu serangkaian pertemuan baik formal maupun informal; (xiii) Fasilitasi akses pembiayaan bagi investor ke perbankan dan sumber pembiayaan lainnya; (xiv) Temu Nasional Investasi Perikanan Budidaya; dan (xv) Penyiapan Sertifikasi Hak Atas Tanah

62 L a p o r a n K i n e r j a ( L K j ) D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n 2 0 1 4

D i r e k t o r a t J e n d e r a l P e r i k a n a n B u d i d a y a

Pembudidaya Ikan (Se-HAT-Kan) untuk mempermudah para pembudidaya ikan dalam mengakses sumber pembiayaan. Kegiatan lainnya yang dilakukan untuk mendukung pencapaian ini yaitu menjalin kerjasama dengan pihak perbankan, Kamar Dagang dan Industri (KADIN) dan mitra usaha budidaya serta monitoring dan evaluasi pelaporan investasi perikanan budidaya.

e. Langkah Upaya Peningkatan capaian Sasaran Startegis 5 : Tersedianya Modernisasi Sistem Produksi Kelautan Perikanan, Pengolahan, dan Pemasaran Produk Kelauatan Perikanan yang Optimal dan Bermutu

Upaya perbaikan yang dilakukan adalah : (i) melaksanakan surveilance dan pembinaan terhadap unit perbenihan untuk sertifikasi CPIB dan CBIB; (ii) peningkatan kerjasama dengan Kementerian/Lembaga lainnya dalam penyediaan sarana dan prasarana; (iii) mengusulkan reward pada unit pembenihan yang bersertifikat baik dengan dana pusat maupun daerah, yang dapat berupa kemudahan mendapatkan induk unggul ataupun sarana produksi lainnya dan perbaikan sarana pada unit pembenihan skala kecil, serta alokasi dana untuk pengujian sumber air bagi unit-unit pembenihan; (iv) sosialisasi utk penerapan CPIB; (v) Inventarisasi dan identifikasi potensi lahan budidaya; (vi) Penyusunan profil prasarana dan sarana budidaya air tawar, payau dan laut yang bertujuan untuk menyiapkan basis data infrastruktur sebagai tahapan awal dalam mengembangkan suatu kawasan menjadi kawasan pengembangan berbasis perikanan budidaya dan mendukung industrialisasi perikanan; (vii) Kegiatan monitoring dan verifikasi di kawasan minapolitan; (viii) melakukan kegiatan-kegiatan kajian untuk mendukung ketersediaan data yang valid; (ix) Membuat perencanaan kegiatan yang lebih terintegrasi; (x) Membuat pedoman pelaksanaan kegiatan; dan (xi) memberikan apresiasi bagi laboratorium yang berkinerja baik sehingga akan membangkitkan motivasi daerah.

h. Langkah Upaya Peningkatan capaian Sasaran Startegis 6 : Terselenggaranya Pengendalian Usaha Perikanan Budidaya

Upaya yang terus dilakukan adalah (i) pembahasan RPP yang intensif dengan seluruh stakeholder; (ii) pembahasan draft kebijakan publik; (iii) penyiapan bahan telahaan draft keputusan di bidang perikanan budidaya yang diusulkan oleh unit kerja lingkup Ditjen Perikanan Budidaya; (iv) peningkatan koordinasi tentang penyusunan dokumen kebijakan publik; (v) mendokumentasikan setiap keputusan dan peraturan yang diterbitkan; (vi) Rapat Teknis dan Rapat Konsensus bidang produksi, perbenihan, prasarana dan keskanling untuk RSNI-3; (vii) percepatan pembahasan RSNI-3; (viii) melaksanakan perbaikan RSNI-3 berkelanjutan; dan (ix) Identifikasi kebutuhan standar budidaya air payau/laut dan bidang prasarana.

63 L a p o r a n K i n e r j a ( L K j ) D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n 2 0 1 4

D i r e k t o r a t J e n d e r a l P e r i k a n a n B u d i d a y a

i. Langkah Upaya Peningkatan capaian Sasaran Startegis 7 : Tersedianya SDM Ditjen Perikanan Budidaya yang Kompeten dan Profesional

Upaya yang terus dilakukan adalah (i) trasnformasi budaya kerja pegawai Ditjen Perikanan Budidaya, baik di Pusat maupun UPT; (ii) melakukan pembinaan teknis dan administrasi kepegawaian; (iii) mengikutsertakan pejabat eselon III, IV dan V pada assessment yang akan dilaksanakan oleh Biro Kepegawaian, Kementerian Kelautan dan Perikanan; (iv) Assesment pejabat struktural dan fungsional lingkup Ditjen Perikanan Budidaya dalam rangka memetakan kompetensi yang dimiliki oleh pegawai; (v) Peningkatan Jiwa Kepemimpinan; (vi) keikutsertaan Pejabat Struktural Eselon III dan IV pada pelaksanaan diklat jabatan; (vii) pemetaan standar kompetensi jabatan berdasarkan hasil assessment yang sudah dilaksanakan di lingkup Ditjen Perikanan Budidaya (viii) Melakukan penilaian angka kredit pejabat fungsional tertentu sebagai rekomendasi untuk kenaikan jabatan dan kenaikan pangkat pejabat fungsional; dan (ix) melakukan evaluasi penilaian Angka Kredit.

j. Langkah Upaya Peningkatan capaian Sasaran Startegis 8 : Tersedianya Informasi yang Valid, Handal dan Mudah Diakses di Bidang Perikanan Budidaya

Beberapa upaya yang akan dilakukan adalah (i) peningkatan kualitas website DJPB melalui perbaikan dari waktu ke waktu, pengintegrasian data di KKP, serta perbaikan pelayanan website DJPB; (ii) pengelolaan dan up-dating data dan informasi yang dilakukan secara terus menerus melalui website; (iii) pembentukan tim website melalui SK Dirjen PB No. 3/KEP-DJPB/2014 tanggal 2 Januari 2014, dengan tugas melakukan pengelolaan website serta updating data dan informasi pada website; (iv) Penyusunan kuisioner; (v) pembuatan portal survey pada website Ditjen Perikanan Budidaya sehingga peningkatan akses informasi yang lebih cepat dan terintegrasi dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat, khususnya masyarakat pembudidaya ikan serta melakukan ekspose dan publikasi.

k. Langkah Upaya Peningkatan capaian Sasaran Startegis 9 : Terwujudnya Good Governance and Clean Government di Ditjen Perikanan Budidaya

Langkah dan upaya peningkatan yang dilakukan adalah (i) peningkatan manajemen kinerja / SAKIP, penerapan PMPRB dan monitoring secara online; (ii) peningkatan pelayanan publik melalui satu pintu dengan SDM yang memadai, (iii) peningkatan sosialisasi budaya anti korupsi di lingkungan Ditjen Perikanan Budidaya; (iv) menyelenggarakan pengadaan barang/jasa sesuai dengan prosedur dan peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan prinsip-prinsip efektif, efisien, transparan serta mampu menerapkan prosedur e-procurement; (v) melakukan upaya motivator untuk meningkatkan kesadaran pegawai dalam mencegah perilaku koruptif, meningkatkan efisiensi pelaksanaan anggaran lingkup Ditjen PB serta menjadi corong untuk menyampaikan spirit anti korupsi di lingkup Ditjen Perikanan; (vi) implementasi zona integritas; (xv) peningkatan kualitas layanan publik melalui operasionalisasi

64 L a p o r a n K i n e r j a ( L K j ) D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n 2 0 1 4

D i r e k t o r a t J e n d e r a l P e r i k a n a n B u d i d a y a

pelayanan terpadu secara online.

L. Langkah Upaya Peningkatan capaian Sasaran Startegis 10 : Prosentase Penyerapan

Dokumen terkait