• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar AS a.Teori Nilai Tukar Rupiah a.Teori Nilai Tukar Rupiah

KAJIAN TEORITIS

B. Variabel Makroekonomi 1.Tingkat Inflasi

3. Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar AS a.Teori Nilai Tukar Rupiah a.Teori Nilai Tukar Rupiah

Nilai tukar uang atau yang lebih dikenal dengan sebutan kurs mata

uang adalah catatan (quotation) harga pasar dari mata uang asing (foreign

currency) dalam harga mata uang domestik (domestic currenc ) atau resiprokalnya yaitu harga mata uang domestik dalam mata uang asing. Nilai tukar merepresentasikan tingkat harga pertukaran dari satu mata uang ke mata uang lainya dan digunakan dalam berbagai transaksi, antara lain perdagangan

16

Hermawan Darmawi. Pasar Finansial Dan Lembaga-Lembaga Finansial. (Jakarta :PT. Bumi Aksara, 2006) hal.182

36

internasional, ataupun aliran jangka pendek antarnegara yang melewati batas–

batas geografis atau batas–batas hukum.

Menurut Sadono Sukirno nilai tukar Rupiah (kurs) adalah nilai yang

menunjukkan jumlah mata uang dalam negri yang di perlukan untuk mendapatkan satu unit mata uang asing. Nilai tukar yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai tukar rupiah terhadap Dollar AS, Rupiah bertindak sebagai mata uang domestik dan Dollar AS bertindak sebagai mata uang asing.17

Menurut BI dalam menentukan nilai tukar mata uang asing dikenal tiga sistem dan diterapkan di semua negara di dunia ini yaitu sistem kurs tetap (fixed exchange rates), kurs mengambang terkendali (managed floating exchange rates) dan kurs mengambang bebas (free floating exchange rates).

Dalam sistem kurs tetap, pemerintah menetapkan nilai tukar mata uang dalam negeri secara tetap terhadap nilai tukar mata uang lain. Sedangkan dalam kurs mengambang terkendali, kurs bergerak sesuai dengan perkembangan pasar (berdasarkan permintaan dan penawaran). Akan tetapi pemerintah menetapkan batas dari perubahan kurs tersebut.

Dalam sistem kurs bebas nilai tukar suatu mata uang tidak dapat dipengaruhi oleh pemerintah melalui suatu tingkatan tertentu, maupun melalui intervensi langsung di pasar valuta asing. Oleh karena itu pada sistem kurs

17

bebas ini fluktuasi yang terjadi cukup besar jika dibandingkan kurs mengambang terkendali.

Perkiraan nilai tukar uang yang benar merupakan salah satu tujuan utama pelaku pasar. Hal ini disebabkan oleh besarnya pengaruh pergerakan nilai tukar yang terhadap kegiatan bisnis dan investasi, serta pembuatan kebijaksanaan.

Para ekonom menawarkan berbagai teori yang coba menjelaskan bagaimana nilai tukar uang itu ditentukan. Hasil studi empiris menjelaskan bahwa model-model yang berdasarkan pendekatan teori fundamental sangat bermanfaat untuk menjelaskan pergerakan dan tren nilai tukar uang dalam jangka panjang, tetapi belum dapat menjelaskan pergerakan jangka pendek

merupakan pergerakan acak (random walk) yang sulit diramalkan.

b. Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Terhadap DPK Perbankan Syariah Perubahan nilai tukar rupiah terhadap Dollar AS dapat menyebabkan terjadinya apresiasi dan depresiasi. Apabila menguatnya Dollar AS menyebabkan meningkatnya harga barang produksi di pasar internasional sehingga memacu para produsen untuk melakukan peningkatan produksi barang yang memiliki nilai ekspor. Namun sebaliknya menguatnya nilai Dollar AS mengakibatkan para importir mengalami penurunan dalam

melakukan import dari luar negeri.

Dengan asumsi proses produksi yang di lakukan di dalam negeri

38

tukar Dollar AS berdampak kepada kenaikan harga barang modal. Hal ini tentunya berdampak pada produsen dalam negeri dalam melakukan proses produksi .

Produsen dalam menawarkan harga output yang dihasilkan kepada

konsumen mengacu kepada biaya produksi dalam menghasilkan output. Kenaikan biaya produksi mengakibatkan harga menjadi naik (inflasi) sehingga mengakibatkan konsumen mengurangi atau beralih kepada barang subsitusi yang lebih murah. Jika konsumen tidak dapat beralih kepada barang subtitusi maka mengakibatkan pendapatan yang di peroleh mengalami penurunan nilai riil. Pendapat yang turun berdampak kepada DPK yang

dihimpun oleh bank syariah yakni turunnya DPK yang dapat dihimpun.18

18 Rossar Maries, “ Dampak Fluktuasi Variabel Ekonomi Makro Terhadap DPK yang dihimpun dan Penyaluran Pembiayaan pada Perbankan Syariah di Indonesia (Tesis , Pasca Sarjana FEUI, Jakarta 2008)

39 A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variebel yang digunakan pada penelitian ini yaitu :

1. Variabel Dependen

Variabel dependen (variabel terikat) adalah yang dipengaruhi oleh variabel independen (variabel bebas). Dalam penelitian ini yang merupakan variabel dependen adalah Nisbah bagi hasil Deposito di Bank Syariah. Untuk penentuan variabel nisbah bagi hasil deposito di bank syariah digunakan data equivalent rate perbankan syariah yang terdapat pada statistik perbankan syariah yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia

2. Variabel Independen

Variabel independen (variabel bebas) adalah variabel yang secara bebas mempengaruhi variabel dependen. Dalam penelitian ini yang merupakan variabel independen antara lain adalah sebagai berikut :

a. Tingkat Inflasi (X1)

Tingkat Inflasi adalah kecenderungan meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus.

40

b. BI Rate (X2)

BI Rate adalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap atau stance

kebijakan moneter yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan diumumkan kepada publik.

c. Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS (X3)

Kurs rupiah adalah nilai tukar sejumlah rupiah yang diperlukan untuk membeli mata uang asing. Dalam penelitian ini yang digunakan sebagai variabel independen adalah kurs rupiah terhadap dollar AS.

Gambar 3.1 Variabel Penelitian

Definisi Operasional

Definisi operasional variabel yang digunakan dalam penelitian adalah :

1. Data Penetapan Nisbah Bagi Hasil di Bank Syariah yang digunakan adalah data

dalam bentuk exuivalen rate bagi hasil di SPS Bank Indonesia dalam periode Januari 2006 hingga Desember 2010

Variabel X1 : Inflasi

Variabel X2 : BI Rate

Variabel X3 : Nilai Tukar

2. Tingkat Inflasi adalah persentase nilai Inflasi yang berlaku di Indonesia dan di tetapkan oleh Bank Sentral Republik Indonesia yaitu Bank Indonesia dalam periode Januari 2006 hingga Desember 2010.

3. Nilai Tukar Rupiah terhadap Dollar AS yang terjadi di Indonesia dalam periode

Januari 2006 hingga Desember 2010.

4. BI Rate suku bunga kebijakan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dalam

periode Januari 2006 hingga Desember 2010. B. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data sekunder- kuantitatif yang diperoleh melalui dokumentasi data melalui studi pustaka dari Bank Indonesia.

Dokumen terkait