• Tidak ada hasil yang ditemukan

NO INDIKATOR KINERJA PENCAPAIAN PEMBANGUNAN

2006 2007 2008 2009 2010 (Jiwa) 9. Laju Pertumbuhan Penduduk (%) 1.92 1.65 1,70 10. Persentase Rumah Tangga Miskin (%) 22,98 18,50 16,65 11. Angka Partisipasi Murni (APM) : - SD 94,24 94,01 100,00 - SMP 80,55 82,54 100,00 - SMU 60,74 57,87 70,00 12. Angka Partisipasi Kasar (APK) : - SD 104,50 105,50 - SMP 99,50 100.50 - SMU 63,86 67,51 13. Angka Melek Huruf (%) 98,70 98.70 99,00 14. Angka Rata-Rata Lama Sekolah (Th) 9,64 9,64 9.90 15. Angka Usia Harapan Hidup (Th) 68,45 68,49 69.10 17. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%) 59,39 59,99 60,00 18. Tingkat Pengangguran terbuka (%) 20,85 18,65 16,65

Sumber : Statistik Sosial (BPS) Tahun 2009

Meningkatnya kualitas Sumber daya manusia, merupakan salah satu misi pembangunan jangka menengah. Secara umum peningkatan kualitas SDM dapat dilihat dari peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan, yang secara kuantitif dinyatakan dalam indeks

pendidikan dan indeks kesehatan.

Peningkatan kualitas pendidikan dilihat dari peningkatan jumlah penduduk yang memilki kemampuan baca tulis/ melek huruf serta peningkatan jumlah penduduk yang memiliki yang mampu bersekolah lebih lama. Sebagaimana kita tahu, membaca adalah pintu pertama untuk mengenal dunia, dalam arti bahwa kemampuan melek huruf merupakan kemampuan dasar manusia untuk dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasanya

sehingga dapat meningkatkan kapabilatas dirinya. Sedangkan kemampuan bersekolah lebih

lama menunjukan adanya peningkatan ‘kualitas akademis’ masyarakat, yang selama ini

masih menjadi standar dalam penilaian kualitas tenaga kerja. Dengan meningkatnya angka rata-rata lama sekolah kemampuan pasar tenaga kerja dalam menyerap tenaga kerja daerah akan meningkat.

Di tahun 2008, indeks pendidikan Kota Serang mencapai 87,22, yang disumbangkan oleh indeks rata-rata lama sekolah sebesar 64,27 (9,64 tahun) dan indeks angka melek huruf sebesar 98,7. Ke depan, peningkatan IPM harus didorong dengan meningkatkan angka partisipasi murni SMA, yang saat ini baru mencapai 54,7%, sehingga indeks rata-rata lama sekolah dapat meningkat.

Peningkatan kualitas kesehatan ditunjukkan dengan semakin meningkatnya tingkat kesehatan masyarakat, yang diindikasikan dengan meningkatnya angka harapan hidup (AHH) dari 68,45 tahun (tahun 2007) menjadi 68,49 tahun (tahun 2008). Kondisi tersebut mencerminkan peningkatan peluang hidup penduduk Kota Serang bertambah rata-rata 0,05 tahun setiap tahunnya.

Secara angka memang indeks pendidikan dan kesehatan yang dicapai belum memenuhi target yang ditetapkan dalam RPJM. Masih perlu dirumuskan berbagai upaya untuk mencapai target yang ditetapkan.

Peningkatan perekonomian daerah juga merupakan sasaran pembangunan jangka menengah. Data historis menunjukan bahwa kondisi perekonomian daerah senantiasa mengalami peningkatan, hal ini dilihat dari, nilai PDRB Kota Serang yang senantiasa menunjukan peningkatan, melebihi laju pertumbuhan penduduk, sehingga pendapatan perkapita pun senantiasa mengalami peningkatan. Namun indikator kesejahteraan masyarakat menunjukan bahwa tingkat kesejahteraan masih belum merata, hal ini ditunjukan dengan masih rendahnya

indeks daya beli masyarakat, yang di tahun 2008 baru mencapai Rp. 641 ribu, yang masih berada di bawah Upah Minimum Regional (UMR); prosentase rumah tangga miskin, yang di tahun 2008 masih berada pada kisaran 16,65%; serta tingkat pengangguran terbuka, yang di tahun 2008 masih berada pada kisaran 18,65%.

3.1.1 Perkembangan Penataan dan Pemanfaatan Ruang

(1) Pemanfaatan ruang di Daerah bertujuan untuk meningkatkan kegiatan pembangunan, kesejahteraan masyarakat, investasi dan memelihara serta mencegah terjadinya kerusakan lingkungan hidup.

(2) RTRW Kota Serang merupakan acuan untuk sinkronisasi dan keterpaduan dalam pelaksanaan pembangunan.

(3) Dalam rangka mewujudkan pemanfatan ruang yang sesuai dengan rencana tata ruang wilayah provinsi, Pemerintah Provinsi, kota dan kabupaten menyediakan pencadangan lahan dimasing-masing wilayah disetiap tahun anggaran.

(4) Untuk mewujudkan pola pemanfaatan ruang daerah, disusun prioritas dan tahapan pembangunan.

(5) Prioritas sebagaimana dimaksud pada ayat (4) meliputi prioritas lintas sektor wilayah di Kota Serang.

(6) Tahapan pembangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) meliputi tahapan 5 (lima) tahun pertama sampai ke empat.

(7) Pada setiap tahapan pembangunan disusun perumusan program sektoral dalam rangka perwujudan struktur ruang dan pola ruang wilayah dan kawasan strategis.

kawasan strategis.

(9) Pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan minimal bidang penataan ruang; dan standar kualitas lingkungan.

(10) Arahan Pemanfaatan Ruang Kota Serang tertuang dalam Tabel Indikasi Program Kota Serang pada IX yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

(1) Arahan pemanfaatan ruang kota merupakan upaya untuk mewujudkan struktur dan pola ruang serta kawasan strategis yang sudah direncanakan didalam RTRW Kota Serang.

(2) Arahan pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi prioritas pemanfaatan ruang dan indikasi program utama yang terdiri atas:

a. Program Perwujudan Rencana Struktur Ruang Wilayah Kota; b. Program Perwujudan Rencana Pola Ruang Wilayah Kota; dan c. Program Perwujudan Kawasan Strategis Kota.

(1) Prioritas pemanfaatan ruang dilakukan dalam upaya:

a. pengembangan-pengembangan kegiatan primer Kota Serang;

b. untuk memenuhi kebutuhan ruang dan dinamika perkembangan ruang kota; dan

c. untuk pemeliharaan dan perbaikan lingkungan perkotaan.

(2) Program program pemanfaatan ruang yang akan dikembangkan meliputi: a. pembangunan baru;

b. pemeliharaan lingkungan; c. perbaikan lingkungan; d. pemugaran; dan

e. peremajaan lingkungan.

(3) Berdasarkan sifat intensitas pengembangan ruang dan prioritas pengembangan ruang, dikelompokan sebagai berikut:

pelestarian lingkungan serta upaya mitigasi bencana serta pelestarian benda atau bangunan cagar budaya;

b. ruang yang dikendalikan perkembangannya diprioritaskan pada upaya untuk penataan / perbaikan dan pemeliharaan ligkungan serta peremajaan lingkungan apabila diperlukan; dan

c. ruang yang didorong perkembangannya diprioritaskan pada upaya untuk pembangunan baru.

(4) Kawasan strategis merupakan kawasan yang menjadi prioritas pemanfaatan ruang pada 5 (lima) tahun pertama program pemanfaatan ruang Kota Serang.

(1) Program Perwujudan Rencana Struktur Ruang Wilayah Kota meliputi : a. penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Sub Pusat Pelayanan; b. penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Sub Pusat

Pelayanan;

c. pengembangan potensi-potensi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dalam rangka pengembangan Sub Pusat Pelayanan;

d. pembangunan Kawasan Pusat Pemerintahan Kota Serang; e. perencanaan sistem transportasi Kota Serang;

f. rehabilitasi dan refungsionalisasi/relokasi terminal;

g. pengembangan dan pembangunan Stasiun Kereta Api Kota Serang; h. pengembangan dan pembangunan pelabuhan;

i. pengamanan lahan-lahan dalam rangka mendukung pengembangan Jalan Tol, Jalan Nasional, dan Jalan Provinsi;

j. pembangunan dan pengembangan prasarana jalan Kota Serang; k. pengembangan dan pembangunan prasarana telekomunikasi; l. pengembangan dan pembangunan prasarana energi dan listrik; m. pengembangan dan pembangunan prasarana sumber daya air; n. pengembangan dan pembangunan prasarana persampahan; dan o. pengembangan dan pembangunan jalur evakuasi bencana.

a. pengembangan kawasan penyangga Pulau Dua; b. rehabilitasi Kawasan Banten Lama dan Karangantu;

c. pengamanan dan penataan lahan-lahan sempadan sungai, situ, mata air, dan pantai;

d. identifikasi kawasan rawan bencana; e. perencanaan mitigasi bencana;

f. intensifikasi dan ekstensifikasi RTH di kawasan taman kota, tempat pemakaman umum, hutan kota, dan sempadan sungai, situ, pantai, dll;

g. penanaman pohon pada lahan-lahan yang direncanakan sebagai taman kota yaitu tamansari, taman K3, dan lahan-lahan eks bengkok;

h. menambah jalur hijau jalan di sepanjang jaringan jalan yang ada dan yang direncanakan;

i. penyediaan taman-taman lingkungan di pusat pelayanan lingkungan; j. pengembangan kawasan penyangga pada wilayah perbatasan Kota Serang; k. pengembangan kawasan permukiman;

l. pengembangan kawasan perdagangan dan jasa; m.pengembangan kawasan industri dan pergudangan;

n. pengembangan kawasan pariwisata; dan

o. pengembangan Kawasan serta sarana dan prasarana pendidikan. (3) Program Perwujudan Kawasan Strategis Kota meliputi :

a. penetapan batas kawasan strategis Kota Serang;

b. penataan pola dan struktur kawasan strategis Kota Serang; dan c. pembangunan sarana dan prasarana penunjang kawasan.

(4) Program Perwujudan Rencana Struktur Ruang Wilayah Kota, Program

Perwujudan Rencana Pola Ruang Wilayah Kota, dan Program Perwujudan Kawasan Strategis Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3)

digambarkan dalam bentuk matriks indikasi program sebagaimana tercantum dalam Lampiran IX yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

3.1.2 Perkembangan Pembangunan Permukiman

Kebijakan perumahan dan permukiman di Kota Serang tidak terlepas dari adanya

kebijakan penataan ruang Kota Serang yang meliputi proses perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang yang tidak terpisahkan satu dengan yang lainnya.

Berdasarkan potensi perkembangan kota – perkotaan tersebut hirarki kota – perkotaan di Provinsi Banten berdasarkan tipe kota – perkotaan diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Perkotaan Metropolitan meliputi : Perkotaan Tangerang sebagai bagian dari Metropolitan Jabodetabekjurh

2. Perkotaan menengah meliputi : Perkotaan Serang, perkotaan Cilegon

3. Perkotaan Kecil meliputi: Perkotaan Rangkasbitung, Pandeglang, Saketi, Panimbang Jaya, Labuhan, Malingping, Bayah, Maja, Kaduagung Timur, Balaraja, Cikupa, Cikande, Anyer, Kasemen, Petir.

2.1.1 Fungsi dan Peran Kota Serang Berdasarkan RPJP Provinsi Banten

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang, strategi pengembangan dan peran Kota Serang diarahkan kepada terwujudnya fungsi primer dan sekunder, yaitu :

1. Pusat Pemerintahan Provinsi Banten

Sebagai pusat pemerintahan Provinsi, Kota Serang menjadi pusat kegiatan adminsitrasi, kegiatan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan se-wilayah Banten.

2. Sebagai Pusat Pemerintahan Kota Serang

Sebagai pusat pemerintahan Kota Serang yang melayani kegiatan adminsitrasi,

kegiatan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan tingkat lokal, selain itu juga sampai jangka menengah diperkirakan bahwa pusat kegiatan Pemerintahan Kabupaten Serang masih berada di Kota Serang.

3. Sebagai Pusat Pendidikan, Seni dan Olah Raga

Kota Serang sebagai pusat pendidikan terutama pendidikan tinggi bagi Provinsi Banten maupun wilayah lainnya dan sebagai penyelenggara event kegiatan seni dan olah raga tingkat Provinsi maupun tingkat Nasional.

4. Sebagai Pusat Budaya dan Pariwisata

Kota Serang diarahkan dapat menjadi pusat kegiatan wisata budaya dan peninggalan sejarah serta pariwisata cagar alam dan rekreasi, sehingga Kota Serang semakin diminati/dikunjungi oleh para wisatawan.

5. Sebagai Pusat Transportasi Regional

Kota Serang diharapkan menjadi simpul dan sekaligus penghubung transportasi regional yang melayani aktivitas regional dalam rangka pertumbuhan wilayah.

6. Sebagai Pusat Perdagangan dan Jasa Skala Regional

1) Kota serang menjadi simpul koleksi dan distribusi barang serta menjadi pusat kegiatan jasa, juga sebagai penggerak pengembangan sosial ekonomi Kota Serang..

Berdasarkan Kebijakan Peningkatan dan Pengembangan Sarana dan Prasarana Wilayah yang Memadai dan Berkualitas Berdasarkan RPJMD Kota Serang adalah sebagai berikut.

Tabel 2.1

Kebijakan dan Program RPJMD Kota Serang 2008 – 2013 Bidang Sarana dan

Prasarana Wilayah

KEBIJAKAN PROGRAM

1. Membangun, Memelihara dan Meningkatkan Daya Dukung dan Kualitas Prasarana Jalan dan Jembatan

a. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan

b. Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan

c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan

2. Membangun, Memelihara dan Meningkatkan Daya Dukung dan Kualitas Sistem Jaringan Angkutan Umum dan Sarana Transportasi

a. Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan

b. Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ

c. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan

d. Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas

e. Program Peningkatan Kelayakan Pengoperasian Kendaraan Bermotor

3. Memelihara, Merehabilitasi dan Meningkatkan Daya Dukung Drainase dan Pengendalian Banjir

a. Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-gorong

KEBIJAKAN PROGRAM

Dokumen terkait