ANALISIS PRIORITAS PENANGGULANGAN KEMISKINAN
KONDISI DAERAH
3.1.2 Non prioritas Bidang Intervensi
Analisis non prioritas bidang intervensi dilakukan dengan melihat kecenderungan perkembangan atau trend indikator utama. Analisis prioritas bidang intervensi dilakukan untuk menentukan indikator-indikator yang perlu mendapat porsi perhatian lebih tinggi dalam intervensi, yaitu pada indikator-indikator utama yang
mengalami kecenderungan perkembangan semakin “membaik”. Apabila nilai indeks,
atau persentase suatu indikator semakin tinggi menunjukkan keadaan yang semakin baik (misalnya tingkat kemiskinan, jumlah penduduk miskin dll), jika datanya menunjukkan hal yang demikian, disimpulkan bahwa indikator tersebut sebaiknya mendapatkan prioritas perhatian lebih kecil untuk memperoleh intervensi. Sebaliknya jika nilai, indeks atau persentase yang semakin rendah menunjukan sesuatu yang buruk (misalnya Rasio bidan, rasio dokter dll) maka jika indikator utama memiliki trend meningkat (semakin baik) maka diperlukan sebuah program intervensi.
3.2 Prioritas Wilayah Intervensi
Analisis prioritas wilayah intervensi bertujuan untuk menentukan wilayah
Kabupaten/Kota mana yang memiliki kondisi “kritis” yang perlu segera mendapatkan
intervensi berdasarkan kondisi atau performance indikator utama dan indikator pendukung, dibandingkan dengan Kabupaten/Kota lainnya. Analisis wilayah intervensi ini menggunakan teknik analisis kuadran, dengan mempersandingkan antara dua
indikator (indikator x dan indikator y) yang memiliki keterkaitan/hubungan. Melalui analisis kuadran ini dapat ditentukan 4 kategori prioritas intervensi sebagai berikut :
1. Prioritas 1: Kabupaten/Kota yang memiliki kinerja indikator x dan y kedua-duanya negatif.
2. Prioritas 2: Kabupaten/Kota yang memiliki kinerja indikator x negatif, namun indikator y positif.
3. Prioritas 3: Kabupaten/Kota yang memiliki kinerja indikator x positif, namun indikator y negatif.
4. Prioritas 4: Kabupaten/Kota yang memiliki kinerja indikator x dan y kedua-duanya positif. Prioritas 4, ini memilki derajat prioritas yang paling rendah atau disebut dengan wilayah non prioritas.
1) Persentase Penduduk Miskin – Angka Kematian Bayi (AKB)
Dengan melihat tingkat kemiskinan sebagai indikator utama dan Jumlah Penduduk dengan keluhan kesehatan sebagai indikator pendukung, dapat ditentukan wilayah yang perlu mendapatkan prioritas intervensi. Prioritas pertama, adalah wilayah dengan tingkat kemiskinan tinggi dan penduduk dengan keluhan kesehatan tinggi. Pada wilayah tersebut diperlukan langkah-langkah untuk menurunkan Angka jumlah penduduk dengan keluhan kesehatan dengan sasaran masyarakat yang berasal dari rumah tangga miskin. Pada wilayah ini di Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro tidak ada yang masuk
Prioritas kedua, adalah wilayah dengan tingkat kemiskinan tinggi namun Jumlah penduduk dengan keluhan kesehatan rendah (Kecamatan Siau Timur Selatan, Siau
Timur dan Tagulandang). Pada wilayah tersebut diperlukan intervensi untuk
Prioritas ketiga, adalah wilayah dengan tingkat kemiskinan rendah namun jumlah penduduk tinggi (Kecamatan Siau Barat dan Siau Barat Selatan). Pada wilayah ini diperlukan adanya intervensi penurunan Angka jumlah penduduk dengan keluhan kesehatan dengan sasaran bayi dan lansia dari keluarga miskin.
Prioritas keempat, adalah wilayah dengan tingkat kemiskinan rendah dan Angka jumlah penduduk dengan keluhan kesehatan rendah. (Kecamatan Tagulandang
Selatan, Tagulandang Utara, Siau Barat Utara, Siau Tengah dan Biaro). Pada
wilayah ini merupakan wilayah non prioritas.
2) Persentase Penduduk Miskin – Angka Partisipasi Kasar SMP/MTs
Dengan melihat tingkat kemiskinan sebagai indikator utama dan Apartisipasi Kasar SMP/MTs sebagai indikator pendukung, dapat ditentukan wilayah yang perlu mendapatkan prioritas intervensi.
Prioritas pertama, adalah wilayah dengan tingkat kemiskinan tinggi dan Angka Apartisipasi Kasar SMP/MTs tinggi. Pada wilayah tersebut diperlukan langkah-langkah untuk menurunkan Angka dengan sasaran balita yang berasal dari rumah tangga miskin. Wilayah yang menjadi target intervensi tersebut adalah di Kecamatan Siau
Timur Selatan.
Prioritas kedua, adalah wilayah dengan tingkat kemiskinan tinggi namun Angka Partisipasi Kasar rendah (Kecamatan Siau Timur dan Tagulandang). Pada wilayah tersebut diperlukan intervensi untuk menurunkan jumlah penduduk miskin.
Prioritas ketiga, adalah wilayah dengan tingkat kemiskinan rendah namun Angka Partisipasi Kasar tinggi (Kecamatan Tagulandang Utara, Tagulandang Selatan,
Siau Tengah dan Biaro). Pada wilayah ini diperlukan adanya intervensi penurunan
Angka Partisipasi Kasar SMP/MTs dengan sasaran Penduduk usia 13-15 tahun dari rumah tangga miskin dan non miskin.
Prioritas keempat, adalah wilayah dengan tingkat kemiskinan rendah dan Angka Partisipasi Kasar SMP/MTs rendah (Kecamatan Siau Barat dan Siau Barat Utara). Pada wilayah ini merupakan wilayah non prioritas.
3) Persentase Penduduk Miskin – Angka Putus Sekolah Usia 7-12 Tahun
Dengan melihat tingkat kemiskinan sebagai indikator utama dan Angka Putus Sekolah Usia 7-15 Tahun sebagai indikator pendukung, dapat ditentukan wilayah yang perlu mendapatkan prioritas intervensi.
Prioritas pertama, adalah wilayah dengan tingkat kemiskinan tinggi dan Angka Putus Sekolah Usia 7-15 Tahun tinggi. Pada wilayah tersebut diperlukan langkah-langkah untuk menurunkan Angka Putus Sekolah Usia 7-15 tahun dengan sasaran penduduk usia 7-15 tahun yang berasal dari rumah tangga miskin. Wilayah yang menjadi target intervensi tersebut adalah di Kecamatan Siau Timur.
Prioritas kedua, adalah wilayah dengan tingkat kemiskinan tinggi namun Angka Putus Sekolah Usia 7-15 tahun rendah (Kecamatan Siau Timur Selatan dan
Tagulandang). Pada wilayah tersebut diperlukan intervensi untuk menurunkan jumlah
penduduk miskin .
Prioritas ketiga, adalah wilayah dengan tingkat kemiskinan rendah namun Angka Putus Sekolah Usia 7-15 tahun tinggi (Kecamatan Siau Barat Selatan, Siau
Tengah, Siau Barat dan Biaro). Pada wilayah ini diperlukan adanya intervensi
penurunan Angka Putus Sekolah usia 7-15 tahun dengan sasaran penduduk miskin usia 7-15 tahun dari rumah tangga miskin dan non miskin.
Prioritas keempat, adalah wilayah dengan tingkat kemiskinan rendah dan Angka Putus Sekolah Usia 7-15 tahun rendah (Kecamatan Tagulandang Utara,
Tagulandang Selatan dan Siau Barat Utara). Pada wilayah ini merupakan wilayah non prioritas.
4) Persentase Desil 1 2 3 – Jumlah Penduduk Miskin
Dengan melihat persentase desil 1 2 3 sebagai indikator utama dan Jumlah penduduk miskin sebagai indikator pendukung.
Prioritas pertama, adalah wilayah dengan persentase desil 1 2 3 tinggi dan jumlah penduduk miskin tinggi. Pada wilayah tersebut diperlukan langkah-langkah untuk menurunkan jumlah penduduk miskin dengan sasaran rumah tangga miskin. Wilayah yang menjadi target intervensi tersebut adalah di Kecamatan Siau Timur
dan Tagulandang.
Prioritas kedua, adalah wilayah dengan tingkat persentase desil 1 2 3 tinggi namun jumlah penduduk rendah (Kecamatan Siau Timur Selatan). Pada wilayah tersebut diperlukan intervensi untuk menurunkan jumlah penduduk miskin .
Prioritas ketiga, adalah wilayah dengan tingkat kemiskinan tinggi (Tidak ada
wilayah yang masuk pada prioritas ini). Pada wilayah ini diperlukan adanya
intervensi penurunan jumlah penduduk miskin dengan sasaran rumah tangga miskin. Prioritas keempat, adalah wilayah dengan persentase desil 1 2 3 rendah dan jumlah penduduk miskin rendah (Kecamatan Siau Barat, Siau Barat Selatan, Siau Barat Utara, Siau Tengah, Tagulandang Selatan, Tagulandang Utara dan
Biaro). Pada wilayah ini merupakan wilayah non prioritas.
Pada kuadran diatas terlihat kurang lebih 7 kecamatan tidak masuk wilayah prioritas. Namun jika melihat dari jumlah penduduk miskin dan perbanding dengan jumlah penduduk di Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro, maka seluruh wilayah kecamatan yang ada sebenarnya masuk wilayaj prioritas.
Hal ini terjadi karena data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik yang menyatakan jumlah penduduk miskin di Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro meningkat
Kec. Biaro Kec. Tagulandang Selatan Kec. Tagulandang Kec. Tagulandang Utara Kec. Siau Barat
Selatan Kec. Siau Timur Selatan Kec. Siau Barat
Kec. Siau Tengah
Kec. Siau Timur
Kec. Siau Barat Utara
0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00