• Tidak ada hasil yang ditemukan

Norma dan Etika di Lingkungan Kampus

Norma adalah aturan yang mengikat pada masyarakat tertentu.

Sedangkan etika adalah konsep penilaian benar atau salah, baik atau buruk berdasarkan pada budaya yang mengatur oleh individu atau suatu kelompok.

Adapun norma dan etika yang mengatur perilaku mahasiswa di lingkungan Universitas Negeri Makassar diatur dalam Peraturan Kemahasiswaan BAB VIII, yaitu:

Pasal 24

Mahasiswa UNM sebagai salah satu unsur civitas akademika wajib mematuhi norma, etika, dan peraturan universitas, serta ketentuan perundang-undangan lainnya.

1) Norma dan etika tidak melakukan kegiatan yang hendak menghalangi terselenggaranya program dan peraturan universitas tersebut pada ayat 1 meliputi:

a. mahasiswa tidak mencampuri urusan akademik yang diselenggarakan dalam lingkungan UNM;

b. mahasiswa tidak mencampuri urusan administrasi pendidikan, dan kegiatan lain yang sah pada UNM;

c. mahasiswa tidak melakukan tindakan yang melanggar etika akademik, seperti: plagiat, menyontek, dan melanggar peraturan akademik;

d. mahasiswa tidak melakukan tindakan yang tidak terpuji dan dapat merusak martabat serta wibawa universitas, misalnya berjudi, minum minuman keras, mengonsumsi dan mengedarkan narkoba, melakukan tindakan asusila, memeras sesama mahasiswa, dan menyiksa sesama mahasiswa;

e. mahasiswa tidak melakukan tindakan mengatas namakan universitas tanpa mandat atau izin dari pemimpin universitas;

Substansi Pokok Mentoring

9

f. mahasiswa tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang menjadikan kampus sebagai ajang perkelahian kelompok dan/ atau individu untuk kepentingan apapun dengan alasan apapun;

g. mahasiswa tidak menyalahgunakan fasilitas kampus seperti bermalam/ menginap di kampus kecuali ada kegiatan dan diizinkan oleh pemimpin universitas, fakultas, dan/ atau jurusan.

2) Nilai-nilai etika mahasiswa dalam lingkungan UNM ditentukan sebagai berikut.

a. bertingkah laku sopan terhadap seluruh civitas akademika UNM;

b. berpakaian sopan dalam mengikuti semua kegiatan tridarma dalam dan/ atau di luar kampus;

c. untuk mahasiswa pria, berlaku syarat-syarat sebagai berikut:

1) berpakaian bersih, sopan, serta patut sebagai pakaian kuliah, bukan kaos oblong;

2) bercelana panjang yang bersih, sopan, dan patut;

3) bersepatu dan berkaus kaki;

4) memakai jas dan dasi pada saat ujian skripsi.

d. untuk mahasiswa perempuan berlaku syarat sebagai berikut:

1) berpakaian bersih, patut, dan sopan sebagai pakaian kuliah (bukan kaos oblong dan semacamnya);

2) memakai rok atau bercelana panjang yang bersih, sopan, dan patut;

3) bersepatu dan berkaus kaki;

4) memakai jas dan dasi pada saat ujian skripsi.

e. untuk kegiatan olahraga dan/ atau olah tubuh pada laboratorium/

studio dan kuliah lapangan, diperlukan itu sesuai dengan norma, etika, dan peraturan sebagaimana yang disebutkan diatas.

Pasal 25

1) Mahasiswa UNM yang melanggar dan/ atau melawan peraturan yang berlaku di UNM dapat dikenakan sanksi akademik.

2) Sanksi akademik dapat berupa:

10 a. teguran lisan atau tertulis, b. pembatalan nilai akademik, c. penundaan pemberian ijazah, d. pkorsing, dan

e. pencabutan hak sebagai mahasiswa UNM.

B. Etika Berkomunikasi

Etika komunikasi adalah etika dalam berinteraksi dengan orang lain baik secara langsung maupung tidak langsung, seperti melalui telepon, videocall maupun pesan sms atau whatsapp. Berikut ini beberapa contoh etika berkomunikasi yang dapat dilakukan.

1) Etika menghubungi dosen:

a. Perhatikan kapan waktu yang tepat untuk menghubungi dosen.

Pilihlah waktu yang biasanya tidak dipakai untuk beristirahat atau beribadah. Hindari menghubungi dosen di atas pukul 17.00.

b. Awali dengan sapaan atau mengucapkan salam. Contoh:

Assalamualaikum atau Selamat Pagi Bapak/Ibu

c. Ucapkan kata maaf untuk menunjukkan sopan santun dan kerendahan hari anda. Contoh “Mohon maaf mengganggu waktu Bapak/Ibu.”

d. Setiap dosen pasti menghadapi ratusan mahasiswa setiap harinya dan tidak menyimpan nomor kontak seluruh mahasiswa. Maka, pastikan anda menyampaikan identitas Anda setiap awal komunikasi/percakapan. Contoh “Nama saya Besse, Ketua Tingkat PTIK/TEKOM 2022 Kelas A, semester ini mengambil mata kuliah Psikologi Pendidikan di kelas Bapak/Ibu”

e. Gunakan bahasa yang umum dimengerti, tanda baca yang baik dan dalam konteks formal. Contoh: Hindari menyingkat kata seperti dmn, yg, ak, tdk, kpn, otw, sy. Hindari kata panggilan non-formal seperti aku, ok, dll.

f. Tulislah pesan dengan singkat dan jelas. Contoh: “Mohon ijin saya ingin mengingatkan besok ada jadwal mata kuliah Bapak/Ibu Jam

11

7.30-9.15 di Ruang Tek 1C” atau “Saya ingin berkonsultasi untuk bimbingan skripsi, kapan kiranya saya dapat menemui Bapak/Ibu?”

g. Akhiri pesan dengan mengucapkan terima kasih atau salam sebagai penutup.

2) Etika mengikuti kuliah daring melalui virtual meeting

Dalam kondisi pandemi perkuliahan kadang dilaksanakan secara daring. Adapun netiket yang harus dipatuhi dalam kuliah daring, yaitu:

1. Mengenakan pakaian yang sopan dan pantas (memakai kemeja/

poloshirt; bagi perempuan berhijab mengenakan jilbab kain bukan mukenah atau jilbab kaos untuk di rumah). Pastikan tampilan pakaian di kamera terlihat sopan dan pantas.

2. Memasang foto profil formal di akun virtual meeting

3. Menggunakan nama lengkap sesuai absen di profil akun virtual meeting.

4. Pastikan background virtual meeting tidak menampilkan hal-hal yang tidak pantas.

5. Join kuliah online tepat waktu.

6. Mengaktifkan kamera (jika ada kendala jaringan sehingga tidak dapat mengaktifkan kamera, maka sampaikan di room chat.

Contoh: Mohon maaf Bapak/Ibu saya tidak bisa mengaktifkan kamera karena ada kendala jaringan atau sistem)

7. Mute microphone, kecuali dipersilahkan untuk bicara atau bertanya.

8. Jika ingin bicara atau bertanya gunakan fitur rise hand atau aktifkan microphone untuk ijin terlebih dahulu.

9. Sampaikan di room chat ketika ijin ke toilet. Contoh “Mohon ijin Bapak/Ibu saya ke toilet dulu”.

12

2. Tata tertib Penggunaan Ruangan dan Fasilitas Laboratorium

Proses pembelajaran tidak hanya dilaksanakan di dalam ruang kelas, tetapi terkadang dilaksanakan di ruang laboratorium. Saat menggunakan laboratorium terdapat beberapa tata tertib yang wajib dipatuhi, antara lain:

1. Tata Tertib Penggunaan Laboratorium

a. Mahasiswa atau Dosen wajib mengisi kunjungan laboratorium (diluar jadwal praktikum).

b. Mahasiswa atau Dosen yang meminjam peralatan laboratorium harus memenuhi ketentuan peminjaman dan pengembalian.

c. Mahasiswa dilarang membuat gaduh di dalam laboratorium.

d. Dilarang makan, minum dan merokok di dalam laboratorium.

e. Membuang sampah harus pada tempat sampah yang sudah ditentukan.

f. Semua pengunjung laboratorium wajib menjaga kebersihan laboratorium.

g. Semua mahasiswa yang mengunjungi atau praktek di laboratorium, wajib merapikan kembali semua peralatan laboratorium yang di gunakan.

h. Dilarang membawa peralatan laboratorium keluar ruang laboratorium tanpa izin dari Laboran (staff lab) dan Kepala Lab.

i. Dilarang membawa pulang peralatan laboratorium tanpa izin dari Laboran (staff lab) dan Kepala Lab.

j. Semua pengunjung laboratorium harus menjaga keamanan inventaris laboratorium.

k. Jika terjadi kerusakan dan kehilangan peralatan laboratorium, maka pengunjung yang merusakkan atau menghilangkan alat tersebut wajib melapor ke petugas laboratorium dan mengganti alat tersebut.

l. Jika tidak ada yang melapor telah menghilangkan atau merusakkan alat laboratorium, maka semua mahasiswa yang mengunjungi laboratorium wajib mengganti 2 kali lipatnya.

2. Tata Tertib Praktek Laboratorium

13

a. Setiap mahasiswa wajib mengikuti praktek laboratorium.

b. Berpakaian sopan dan rapi serta menggunakan baju lab saat masuk ke dalam laboratorium.

c. Mahasiswa harus hadir di ruang praktek laboratorium 5 menit sebelum praktikum dimulai.

d. Sebelum masuk ruang laboratorium, setiap mahasiswa harus sudah mempelajari materi praktikum dan membuat persiapan praktikum sebelumnya.

e. Selama praktek di laboratorium dilarang membuat gaduh, makan, minum dan merokok didalam laboratorium.

f. Selesai praktikum tempat kerja harus dibersihkan dan dirapikan kembali, serta alat-alat dikembalikan pada tempatnya.

g. Mahasiswa yang tidak dapat mengikuti praktikum harus melapor kepada asisten praktikum mata kuliah yang bersangkutan.

h. Peralatan laboratorium yang dipakai dalam praktikum, menjadi tanggung jawab mahasiswa, oleh karenanya harus berhati-hati dalam mempergunakannya.

i. Mahasiswa yang datang terlambat lebih dari 15 menit tidak diperkenankan mengikuti praktikum.

j. Setiap pengguna laboratorium DILARANG mengubah setting jenis apapun yang menyangkut setting komputer yang ada di laboratorium kecuali dengan izin penanggungjawab dan kepala lab.

k. Setiap pengguna laboratorium DILARANG memasukkan jenis data atau program apapun ke dalam komputer tanpa seijin pihak laboratorium.

l. Setiap pengguna laboratorium DILARANG menghapus atau memindahkan data atau software apapun yang berbentuk file atau direktori di komputer.

m. Setiap pengguna laboratorium DILARANG Membuat keributan ataupun memainkan jenis game apapun di dalam laboratorium selama perkuliahan berlangsung.

14

n. Setiap pengguna laboratorium DILARANG Melakukan perusakan dalam bentuk apapun terhadap fasilitas di laboratorium.

o. Penggunaan Lab disesuaikan dengan jadwal yang telah ditentukan. Bila hendak menggunakan ruang lab. Dengan waktu yang lebih lama melebihi dari jadwal, maka SOP LABORATORIUM praktikan harus meminta ijin kepada petugas lab dan tergantung dari kondisi saat itu yang akan ditentukanoleh pihak lab.

Permohonan harus diajukan paling lambat 1 minggu sebelum jadwal perubahan yang dimaksud.

3. Pemahamanan Kehidupan Kampus yang Positif A. Pendahuluan

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi, mahasiswa merupakan salah satu anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jenjang perguruan tinggi dan jenis pendidikan tertentu. Perguruan tinggi atau biasa disebut dengan kampus merupakan tempat pendidikan tertinggi, untuk mencapai gelar, tempat yang menyenangkan, dan penuh kenangan.

Menjadi mahasiswa adalah satu hal yang sangat menyenangkan.

Pada masa ini, seseorang berkembang untuk memusatkan seluruh kemampuan serta bakat yang dimiliki dalam lembaga kampus. Di satu sisi, kehidupan kampus yang sangat heterogen dan majemuk bisa menjadi satu tantangan tersendiri yang menjadikan banyak mahasiswa tak dapat merampungkan studinya karena fokusnya dalam menyelesaikan kuliah, teralihkan oleh hal lain.

Dengan demikian, seorang mahasiswa perlu berpikir lebih lanjut dan mengatur strategi studi yang matang agar masa perkuliahan berjalan lancar tanpa hambatan sesuai dengan lama studinya. Salah satu bentuk

15

persiapan dari hal tersebut adalah bagaimana menjadi mahasiswa yang produktif dalam menjalani kehidupan di dunia kampus. Pada materi ini, akan dibahas terkait model kehidupan kampus yang positif yang bisa diterapkan oleh mahasiswa khususnya mahasiswa baru.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), model adalah pola (contoh, acuan, ragam, dan sebagainya) dari sesuatu yang akan dibuat atau dihasilkan. Sementara itu, kehidupan kampus merupakan suatu hal berkaitan dengan dunia perkuliahan dimana segala aktivitas yang dilakukan oleh civitas akademi terjadi di kampus. Kampus tidak hanya tempat untuk mengembangkan keilmuan, tetapi juga membentuk kepribadian, kemandirian, keterampilan sosial, dan karakter.

B. Model Kehidupan Kampus yang Positif

Model kehidupan kampus yang positif adalah suatu pola, cara atau tindakan yang positif yang bisa diterapkan oleh mahasiswa dalam menjalani kehidupan di dunia kampus. Dampaknya adalah bisa lebih produktif bukan hanya pada bidang akademik melainkan juga pada bidang lain seperti bidang prestasi dan bidang keorganisasian. Berikut ini adalah beberapa model kehidupan kampus yang positif berdasarkan bidang yang dikutip dari berbagai sumber.

1) Aktif dalam Bidang Prestasi

Model kehidupan kampus yang positif yang bisa diterapkan oleh mahasiswa adalah aktif dalam bidang prestasi. Bidang prestasi bisa meliputi prestasi didalam kampus maupun diluar kampus. Banyak sekali peluang atau kesempatan yang ada bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensi dirinya. Prestasi mahasiswa bisa diraih dengan mengikuti lomba-lomba, kompetisi maupun sertifikasi.

Dengan mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut, bisa menjadi pengalaman baru. Tak hanya mendapatkan pengalaman semata, ini tentu jadi nilai tambah saat melamar pekerjaan kelak. Dengan

16

demikian tidak ada salahnya menginvestasikan waktu dan tenaga untuk hal bermanfaat dan positif.

2) Aktif dalam Berorganisasi dan Kepanitiaan

Model kehidupan kampus yang positif yang tidak kalah penting diterapkan oleh mahasiswa adalah aktif dalam berorganisasi dan kepanitiaan baik dikampus maupun diluar kampus. Dengan berorganisasi dan terlibat dalam kepanitiaan akan diajarkan terkait skill kepemimpinan, membangun komunikasi dengan orang lain, mengasah skill bekerja dalam tim, dan hal positif lainnya terutama terkait pengelolaan diri dan manajemen waktu. Manajemen waktu sangat penting dipelajari dalam organisasi karena kita bisa memaksimalkan waktu yang terbatas untuk melakukan berbagai aktivitas yang positif dan sangat bermanfaat ketika sudah bekerja nantinya.

3) Akademik sebagai Prioritas

Tugas utama dari seorang mahasiswa adalah menjalani proses belajar mengajar dengan baik. Kemampuan dibidang akademik menjadi prioritas utama dalam kehidupan kampus. Aktif dibidang akademik selain untuk mendapatkan IPK yang bagus tapi juga untuk mendapatkan pengalaman dan cara membagi waktu yang benar-benar efisien.

4) Memupuk Pengalaman dalam Berbagai Hal

Pergaulan di kampus memang harus diperhatikan dengan sangat baik. Banyaknya komunitas yang bermunculan serta kegiatan bisa jadi menguntungkan sekaligus merugikan. Namun, menyelaminya lebih dalam adalah hal yang baik bagi seorang mahasiswa. Dengan demikian, akan terpupuk pengalaman yang lebih sebagai bekal menghadapi hidup setelah mengenyam pendidikan dan menamatkan diri menjadi sarjana nantinya.

5) Percaya Diri dan Yakin dengan Kemampuan Sendiri

17

Yakin dengan kemampuan diri sendiri serta tidak enggan untuk mencoba banyak hal bisa jadi modal saat telah lulus. Dengan rasa percaya diri tinggi, seorang mahasiswa akan mampu beradaptasi dengan iklim kehidupan kampus yang jelas berbeda dengan saat berada di sekolah menengah. Hal ini pula yang jadi modal hidup mandiri hingga saat terjun ke masyarakat nantinya.

6) Selektif Tapi Tidak Membatasi Diri

Kehidupan kampus yang beragam bisa jadi menjadi satu tempat yang membuat mahasiswa kehilangan fokus untuk menyelesaikan studinya. Karena itu, perlu selektif dan teliti dalam menemukan hal positif agar tak rugi apalagi menghambat. Namun, cenderung membatasi diri juga adalah hal yang tidak baik pula. Bisa jadi terbawa hingga saat telah menyelesaikan masa studi. Banyak fresh graduate yang sulit mendapat pekerjaan karena sifat yang terlalu selektif dalam memilih pekerjaan. Hal ini sebenarnya bisa jadi sudah tampak sejak menempuh masa studi di kampus. Tetap selektif, tetapi hindari membatasi diri karena rezeki bisa datang dari mana saja dan kapan saja.

4. Bijak Menggunakan Media Sosial

Pengguna media sosial di Indonesia mencapai 191,4 juta pada Januari 2022. Jumlah pengguna media sosial di Indonesia pada awal tahun 2022 setara dengan 68,9% dari total populasi. Adapun, Whatsapp menjadi media sosial yang paling banyak digunakan masyarakat Indonesia. Persentasenya tercatat mencapai 88,7%. Setelahnya ada Instagram dan Facebook dengan persentase masing-masing sebesar 84,8% dan 81,3%. Sementara, proporsi pengguna TikTok dan Telegram berturut-turut sebesar 63,1% dan 62,8% (sumber: we are social).

Hal yang lumrah di kalangan mahasiswa untuk memiliki akun media sosial baik itu Whatsapp, instagram, twitter, maupun facebook. Melalui media sosial, semua orang bisa mengekspresikan pandangannya ke ranah publik. Namun

18

dalam penggunaan media sosial juga perlu disertai kebijaksanaan. Karena tidak bijaksana dalam bermedia sosial, sudah banyak orang dilaporkan ke pihak berwajib karena dianggap mencemarkan nama baik, menyebarkan berita hoaks dan masih banyak contoh kasus lainnya.

Merangkum dari akun Instagram Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) Kemendikbud Ristek, Senin (31/1/2022), ada tips menggunakan media sosial dengan bijaksana, antara lain:

a. Pastikan setiap hal yang diunggah tidak membuat orang lain merasa tidak nyaman, baik secara fisik maupun emosional.

b. Jangan berselisih dengan orang lain di media sosial. Jika terjadi perdebatan, diskusikanlah gagasannya bukan menyerang orangnya.

c. Pilih kata yang baik dan tepat saat berkomentar atau membuat unggahan di media sosial.

d. Hargai pendapat orang lain, karena interaksi di media sosial adalah proses pertukaran ide dan gagasan.

e. Jika ingin menyebarkan berita, cari tahu dahulu kebenarannya untuk meminimalisir penyebaran berita hoaks.

Bagi anak muda yang aktif menggunakan media sosial, perlu diingat, setiap unggahan di media sosial dapat dengan mudah disebarkan, ditangkap layar (screen shoot) dan disimpan oleh orang lain. Oleh karena itu, perlu berhati-hati dalam mengunggah segala sesuatu di media sosial. Terutama dengan adanya Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Dalam UU ITE mengatur berbagai perlindungan hukum atas kegiatan yang memanfaatkan internet sebagai median, baik saat melakukan transaksi maupun pemanfaatan informasinya.

19

5. Lindungi Diri dari Bullying, Pelecehan dan Kekerasan Seksual A. Pencegahan dan Cara Mengatasi Bullying

Bullying adalah segala bentuk penindasan atau kekerasan, yang dilakukan secara sengaja oleh satu orang atau kelompok yang lebih kuat baik secara verbal atau fisik yang dapat berdampak negatif pada kondisi mental dan fisik individu.

Adapun upaya yang dapat dilakukan untuk terhindar dari bullying, yaitu:

1) Bersikap dan berpenampilan sopan dan santun

2) Jauhi lingkungan negatif yang berpotensi membuat anda tidak nyaman dan menjadi sasaran bullying

3) Pilih lingkungan positif yang dapat membuat anda nyaman.

Jika upaya di atas sudah dilakukan, tetapi anda masih mengalami bullying, maka berusahalah mengabaikan perilaku tersebut, dengan cara:

1) Bersikap cuek

2) Tidak menanggapi ejekan

3) Tanamkan di dalam pikiran anda bahwa mengabaikan bukan berarti lemah, tetapi anda berusaha bersikap dewasa

Jika gangguan bullying yang anda rasakan sudah memengaruhi kesehatan mental dan fisik, maka langkah yang dapat dilakukan, yaitu:

1) Sangat disarankan untuk mengumpulkan bukti dan saksi

2) Laporkan kepada pihak yang berwenang, jika terjadi di lingkungan kampus bisa dilaporkan kepada pimpinan jurusan/prodi.

3) Ikuti bimbingan konseling di kampus agar dapat menceritakan keluh kesah anda

20

B. Pencegahan Pelecehan dan Kekerasan Seksual di Lingkungan Kampus Pelecehan dan kekerasan seksual dapat terjadi dimana saja termasuk di lingkungan kampus. Oleh sebab itu Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi mengatur dalam Peraturan Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021 perihal pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di lingkungan perguruan tinggi. Adapun sasaran pencegahan dan penanganan dalam peraturan ini, yaitu untuk melindungi mahasiswa; Pendidik; Tenaga Kependidikan; Warga Kampus;

dan masyarakat umum yang berinteraksi dengan Mahasiswa, Pendidik, dan Tenaga Kependidikan dalam pelaksanaan Tridharma.

Pasal 5

1) Kekerasan Seksual mencakup tindakan yang dilakukan secara verbal, nonfisik, fisik, dan/atau melalui teknologi informasi dan komunikasi.

2) Kekerasan Seksual sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:

a. menyampaikan ujaran yang mendiskriminasi atau melecehkan tampilan fisik, kondisi tubuh, dan/atau identitas gender Korban;

b. memperlihatkan alat kelaminnya dengan sengaja tanpa persetujuan Korban;

c. menyampaikan ucapan yang memuat rayuan, lelucon, dan/atau siulan yang bernuansa seksual pada Korban;

d. menatap Korban dengan nuansa seksual dan/atau tidak nyaman;

e. mengirimkan pesan, lelucon, gambar, foto, audio, dan/atau video bernuansa seksual kepada Korban meskipun sudah dilarang Korban;

f. mengambil, merekam, dan/atau mengedarkan foto dan/atau rekaman audio dan/atau visual Korban yang bernuansa seksual tanpa persetujuan Korban;

g. mengunggah foto tubuh dan/atau informasi pribadi Korban yang bernuansa seksual tanpa persetujuan Korban;

21

h. menyebarkan informasi terkait tubuh dan/atau pribadi Korban yang bernuansa seksual tanpa persetujuan Korban;

i. mengintip atau dengan sengaja melihat Korban yang sedang melakukan kegiatan secara pribadi dan/atau pada ruang yang bersifat pribadi;

j. membujuk, menjanjikan, menawarkan sesuatu, atau mengancam Korban untuk melakukan transaksi atau kegiatan seksual yang tidak disetujui oleh Korban;

k. memberi hukuman atau sanksi yang bernuansa seksual;

l. menyentuh, mengusap, meraba, memegang, memeluk, mencium dan/atau menggosokkan bagian tubuhnya pada tubuh Korban tanpa persetujuan Korban;

m. membuka pakaian Korban tanpa persetujuan Korban;

n. memaksa Korban untuk melakukan transaksi atau kegiatan seksual;

o. mempraktikkan budaya komunitas Mahasiswa, Pendidik, dan Tenaga Kependidikan yang bernuansa Kekerasan Seksual;

p. melakukan percobaan perkosaan, namun penetrasi tidak terjadi;

q. melakukan perkosaan termasuk penetrasi dengan benda atau bagian tubuh selain alat kelamin;

r. memaksa atau memperdayai Korban untuk melakukan aborsi;

s. memaksa atau memperdayai Korban untuk hamil;

t. membiarkan terjadinya Kekerasan Seksual dengan sengaja;

dan/atau

u. melakukan perbuatan Kekerasan Seksual lainnya.

3) Persetujuan Korban sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b, huruf f, huruf g, huruf h, huruf l, dan huruf m, dianggap tidak sah dalam hal Korban:

a. memiliki usia belum dewasa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

22

b. mengalami situasi dimana pelaku mengancam, memaksa, dan/atau menyalahgunakan kedudukannya;

c. mengalami kondisi di bawah pengaruh obat-obatan, alkohol, dan/atau narkoba;

d. mengalami sakit, tidak sadar, atau tertidur;

e. memiliki kondisi fisik dan/atau psikologis yang rentan;

f. mengalami kelumpuhan sementara (tonic immobility); dan/atau g. mengalami kondisi terguncang.

Upaya pencegahan kekerasan seksual di perguruan tinggi khususnya di Jurusan Teknik Informatika dan Komputer sudah mulai diupayakan, seperti membuka layanan pengaduan yang dapat dilakukan secara langsung kepada pimpinan jurusan/prodi, pembuatan sistem pengaduan bullying yang masih dalam proses perancangan, memberikan edukasi kepada tenaga pendidik, tenaga kependidikan serta mahasiswa dan membuka unit layanan konseling bagi penyintas.

Selain itu mahasiswa diharapkan terlibat dalam upaya pencegahan kekerasan seksual yang diatur dalam Permendikbudristek No.30 Pasal 8, yaitu

1) Pencegahan Kekerasan Seksual oleh Mahasiswa meliputi:

a. membatasi pertemuan dengan Pendidik dan Tenaga Kependidikan secara individu:

1. di luar area kampus;

2. di luar jam operasional kampus; dan/atau untuk kepentingan lain selain proses pembelajaran, tanpa persetujuan kepala/ketua program studi atau ketua jurusan; dan

3. berperan aktif dalam Pencegahan Kekerasan Seksual.

Adapun penanganan kekerasan seksual diatur di dalam pasal 10, yaitu “Perguruan Tinggi wajib melakukan Penanganan Kekerasan Seksual melalui pendampingan, pelindungan, pengenaan sanksi administratif bagi pelaku dan pemulihan korban.

23

Dengan adanya aturan Permendikbudristek No. 30 Tahun 2021 diharapkan Perguruan Tinggi dapat menjadi tempat yang bebas dari

Dengan adanya aturan Permendikbudristek No. 30 Tahun 2021 diharapkan Perguruan Tinggi dapat menjadi tempat yang bebas dari

Dokumen terkait