• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemahamanan Kehidupan Kampus yang Positif

B. Etika Berkomunikasi

3. Pemahamanan Kehidupan Kampus yang Positif

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi, mahasiswa merupakan salah satu anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jenjang perguruan tinggi dan jenis pendidikan tertentu. Perguruan tinggi atau biasa disebut dengan kampus merupakan tempat pendidikan tertinggi, untuk mencapai gelar, tempat yang menyenangkan, dan penuh kenangan.

Menjadi mahasiswa adalah satu hal yang sangat menyenangkan.

Pada masa ini, seseorang berkembang untuk memusatkan seluruh kemampuan serta bakat yang dimiliki dalam lembaga kampus. Di satu sisi, kehidupan kampus yang sangat heterogen dan majemuk bisa menjadi satu tantangan tersendiri yang menjadikan banyak mahasiswa tak dapat merampungkan studinya karena fokusnya dalam menyelesaikan kuliah, teralihkan oleh hal lain.

Dengan demikian, seorang mahasiswa perlu berpikir lebih lanjut dan mengatur strategi studi yang matang agar masa perkuliahan berjalan lancar tanpa hambatan sesuai dengan lama studinya. Salah satu bentuk

15

persiapan dari hal tersebut adalah bagaimana menjadi mahasiswa yang produktif dalam menjalani kehidupan di dunia kampus. Pada materi ini, akan dibahas terkait model kehidupan kampus yang positif yang bisa diterapkan oleh mahasiswa khususnya mahasiswa baru.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), model adalah pola (contoh, acuan, ragam, dan sebagainya) dari sesuatu yang akan dibuat atau dihasilkan. Sementara itu, kehidupan kampus merupakan suatu hal berkaitan dengan dunia perkuliahan dimana segala aktivitas yang dilakukan oleh civitas akademi terjadi di kampus. Kampus tidak hanya tempat untuk mengembangkan keilmuan, tetapi juga membentuk kepribadian, kemandirian, keterampilan sosial, dan karakter.

B. Model Kehidupan Kampus yang Positif

Model kehidupan kampus yang positif adalah suatu pola, cara atau tindakan yang positif yang bisa diterapkan oleh mahasiswa dalam menjalani kehidupan di dunia kampus. Dampaknya adalah bisa lebih produktif bukan hanya pada bidang akademik melainkan juga pada bidang lain seperti bidang prestasi dan bidang keorganisasian. Berikut ini adalah beberapa model kehidupan kampus yang positif berdasarkan bidang yang dikutip dari berbagai sumber.

1) Aktif dalam Bidang Prestasi

Model kehidupan kampus yang positif yang bisa diterapkan oleh mahasiswa adalah aktif dalam bidang prestasi. Bidang prestasi bisa meliputi prestasi didalam kampus maupun diluar kampus. Banyak sekali peluang atau kesempatan yang ada bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensi dirinya. Prestasi mahasiswa bisa diraih dengan mengikuti lomba-lomba, kompetisi maupun sertifikasi.

Dengan mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut, bisa menjadi pengalaman baru. Tak hanya mendapatkan pengalaman semata, ini tentu jadi nilai tambah saat melamar pekerjaan kelak. Dengan

16

demikian tidak ada salahnya menginvestasikan waktu dan tenaga untuk hal bermanfaat dan positif.

2) Aktif dalam Berorganisasi dan Kepanitiaan

Model kehidupan kampus yang positif yang tidak kalah penting diterapkan oleh mahasiswa adalah aktif dalam berorganisasi dan kepanitiaan baik dikampus maupun diluar kampus. Dengan berorganisasi dan terlibat dalam kepanitiaan akan diajarkan terkait skill kepemimpinan, membangun komunikasi dengan orang lain, mengasah skill bekerja dalam tim, dan hal positif lainnya terutama terkait pengelolaan diri dan manajemen waktu. Manajemen waktu sangat penting dipelajari dalam organisasi karena kita bisa memaksimalkan waktu yang terbatas untuk melakukan berbagai aktivitas yang positif dan sangat bermanfaat ketika sudah bekerja nantinya.

3) Akademik sebagai Prioritas

Tugas utama dari seorang mahasiswa adalah menjalani proses belajar mengajar dengan baik. Kemampuan dibidang akademik menjadi prioritas utama dalam kehidupan kampus. Aktif dibidang akademik selain untuk mendapatkan IPK yang bagus tapi juga untuk mendapatkan pengalaman dan cara membagi waktu yang benar-benar efisien.

4) Memupuk Pengalaman dalam Berbagai Hal

Pergaulan di kampus memang harus diperhatikan dengan sangat baik. Banyaknya komunitas yang bermunculan serta kegiatan bisa jadi menguntungkan sekaligus merugikan. Namun, menyelaminya lebih dalam adalah hal yang baik bagi seorang mahasiswa. Dengan demikian, akan terpupuk pengalaman yang lebih sebagai bekal menghadapi hidup setelah mengenyam pendidikan dan menamatkan diri menjadi sarjana nantinya.

5) Percaya Diri dan Yakin dengan Kemampuan Sendiri

17

Yakin dengan kemampuan diri sendiri serta tidak enggan untuk mencoba banyak hal bisa jadi modal saat telah lulus. Dengan rasa percaya diri tinggi, seorang mahasiswa akan mampu beradaptasi dengan iklim kehidupan kampus yang jelas berbeda dengan saat berada di sekolah menengah. Hal ini pula yang jadi modal hidup mandiri hingga saat terjun ke masyarakat nantinya.

6) Selektif Tapi Tidak Membatasi Diri

Kehidupan kampus yang beragam bisa jadi menjadi satu tempat yang membuat mahasiswa kehilangan fokus untuk menyelesaikan studinya. Karena itu, perlu selektif dan teliti dalam menemukan hal positif agar tak rugi apalagi menghambat. Namun, cenderung membatasi diri juga adalah hal yang tidak baik pula. Bisa jadi terbawa hingga saat telah menyelesaikan masa studi. Banyak fresh graduate yang sulit mendapat pekerjaan karena sifat yang terlalu selektif dalam memilih pekerjaan. Hal ini sebenarnya bisa jadi sudah tampak sejak menempuh masa studi di kampus. Tetap selektif, tetapi hindari membatasi diri karena rezeki bisa datang dari mana saja dan kapan saja.

4. Bijak Menggunakan Media Sosial

Pengguna media sosial di Indonesia mencapai 191,4 juta pada Januari 2022. Jumlah pengguna media sosial di Indonesia pada awal tahun 2022 setara dengan 68,9% dari total populasi. Adapun, Whatsapp menjadi media sosial yang paling banyak digunakan masyarakat Indonesia. Persentasenya tercatat mencapai 88,7%. Setelahnya ada Instagram dan Facebook dengan persentase masing-masing sebesar 84,8% dan 81,3%. Sementara, proporsi pengguna TikTok dan Telegram berturut-turut sebesar 63,1% dan 62,8% (sumber: we are social).

Hal yang lumrah di kalangan mahasiswa untuk memiliki akun media sosial baik itu Whatsapp, instagram, twitter, maupun facebook. Melalui media sosial, semua orang bisa mengekspresikan pandangannya ke ranah publik. Namun

18

dalam penggunaan media sosial juga perlu disertai kebijaksanaan. Karena tidak bijaksana dalam bermedia sosial, sudah banyak orang dilaporkan ke pihak berwajib karena dianggap mencemarkan nama baik, menyebarkan berita hoaks dan masih banyak contoh kasus lainnya.

Merangkum dari akun Instagram Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) Kemendikbud Ristek, Senin (31/1/2022), ada tips menggunakan media sosial dengan bijaksana, antara lain:

a. Pastikan setiap hal yang diunggah tidak membuat orang lain merasa tidak nyaman, baik secara fisik maupun emosional.

b. Jangan berselisih dengan orang lain di media sosial. Jika terjadi perdebatan, diskusikanlah gagasannya bukan menyerang orangnya.

c. Pilih kata yang baik dan tepat saat berkomentar atau membuat unggahan di media sosial.

d. Hargai pendapat orang lain, karena interaksi di media sosial adalah proses pertukaran ide dan gagasan.

e. Jika ingin menyebarkan berita, cari tahu dahulu kebenarannya untuk meminimalisir penyebaran berita hoaks.

Bagi anak muda yang aktif menggunakan media sosial, perlu diingat, setiap unggahan di media sosial dapat dengan mudah disebarkan, ditangkap layar (screen shoot) dan disimpan oleh orang lain. Oleh karena itu, perlu berhati-hati dalam mengunggah segala sesuatu di media sosial. Terutama dengan adanya Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Dalam UU ITE mengatur berbagai perlindungan hukum atas kegiatan yang memanfaatkan internet sebagai median, baik saat melakukan transaksi maupun pemanfaatan informasinya.

19

5. Lindungi Diri dari Bullying, Pelecehan dan Kekerasan Seksual A. Pencegahan dan Cara Mengatasi Bullying

Bullying adalah segala bentuk penindasan atau kekerasan, yang dilakukan secara sengaja oleh satu orang atau kelompok yang lebih kuat baik secara verbal atau fisik yang dapat berdampak negatif pada kondisi mental dan fisik individu.

Adapun upaya yang dapat dilakukan untuk terhindar dari bullying, yaitu:

1) Bersikap dan berpenampilan sopan dan santun

2) Jauhi lingkungan negatif yang berpotensi membuat anda tidak nyaman dan menjadi sasaran bullying

3) Pilih lingkungan positif yang dapat membuat anda nyaman.

Jika upaya di atas sudah dilakukan, tetapi anda masih mengalami bullying, maka berusahalah mengabaikan perilaku tersebut, dengan cara:

1) Bersikap cuek

2) Tidak menanggapi ejekan

3) Tanamkan di dalam pikiran anda bahwa mengabaikan bukan berarti lemah, tetapi anda berusaha bersikap dewasa

Jika gangguan bullying yang anda rasakan sudah memengaruhi kesehatan mental dan fisik, maka langkah yang dapat dilakukan, yaitu:

1) Sangat disarankan untuk mengumpulkan bukti dan saksi

2) Laporkan kepada pihak yang berwenang, jika terjadi di lingkungan kampus bisa dilaporkan kepada pimpinan jurusan/prodi.

3) Ikuti bimbingan konseling di kampus agar dapat menceritakan keluh kesah anda

20

B. Pencegahan Pelecehan dan Kekerasan Seksual di Lingkungan Kampus Pelecehan dan kekerasan seksual dapat terjadi dimana saja termasuk di lingkungan kampus. Oleh sebab itu Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi mengatur dalam Peraturan Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021 perihal pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di lingkungan perguruan tinggi. Adapun sasaran pencegahan dan penanganan dalam peraturan ini, yaitu untuk melindungi mahasiswa; Pendidik; Tenaga Kependidikan; Warga Kampus;

dan masyarakat umum yang berinteraksi dengan Mahasiswa, Pendidik, dan Tenaga Kependidikan dalam pelaksanaan Tridharma.

Pasal 5

1) Kekerasan Seksual mencakup tindakan yang dilakukan secara verbal, nonfisik, fisik, dan/atau melalui teknologi informasi dan komunikasi.

2) Kekerasan Seksual sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:

a. menyampaikan ujaran yang mendiskriminasi atau melecehkan tampilan fisik, kondisi tubuh, dan/atau identitas gender Korban;

b. memperlihatkan alat kelaminnya dengan sengaja tanpa persetujuan Korban;

c. menyampaikan ucapan yang memuat rayuan, lelucon, dan/atau siulan yang bernuansa seksual pada Korban;

d. menatap Korban dengan nuansa seksual dan/atau tidak nyaman;

e. mengirimkan pesan, lelucon, gambar, foto, audio, dan/atau video bernuansa seksual kepada Korban meskipun sudah dilarang Korban;

f. mengambil, merekam, dan/atau mengedarkan foto dan/atau rekaman audio dan/atau visual Korban yang bernuansa seksual tanpa persetujuan Korban;

g. mengunggah foto tubuh dan/atau informasi pribadi Korban yang bernuansa seksual tanpa persetujuan Korban;

21

h. menyebarkan informasi terkait tubuh dan/atau pribadi Korban yang bernuansa seksual tanpa persetujuan Korban;

i. mengintip atau dengan sengaja melihat Korban yang sedang melakukan kegiatan secara pribadi dan/atau pada ruang yang bersifat pribadi;

j. membujuk, menjanjikan, menawarkan sesuatu, atau mengancam Korban untuk melakukan transaksi atau kegiatan seksual yang tidak disetujui oleh Korban;

k. memberi hukuman atau sanksi yang bernuansa seksual;

l. menyentuh, mengusap, meraba, memegang, memeluk, mencium dan/atau menggosokkan bagian tubuhnya pada tubuh Korban tanpa persetujuan Korban;

m. membuka pakaian Korban tanpa persetujuan Korban;

n. memaksa Korban untuk melakukan transaksi atau kegiatan seksual;

o. mempraktikkan budaya komunitas Mahasiswa, Pendidik, dan Tenaga Kependidikan yang bernuansa Kekerasan Seksual;

p. melakukan percobaan perkosaan, namun penetrasi tidak terjadi;

q. melakukan perkosaan termasuk penetrasi dengan benda atau bagian tubuh selain alat kelamin;

r. memaksa atau memperdayai Korban untuk melakukan aborsi;

s. memaksa atau memperdayai Korban untuk hamil;

t. membiarkan terjadinya Kekerasan Seksual dengan sengaja;

dan/atau

u. melakukan perbuatan Kekerasan Seksual lainnya.

3) Persetujuan Korban sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b, huruf f, huruf g, huruf h, huruf l, dan huruf m, dianggap tidak sah dalam hal Korban:

a. memiliki usia belum dewasa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

22

b. mengalami situasi dimana pelaku mengancam, memaksa, dan/atau menyalahgunakan kedudukannya;

c. mengalami kondisi di bawah pengaruh obat-obatan, alkohol, dan/atau narkoba;

d. mengalami sakit, tidak sadar, atau tertidur;

e. memiliki kondisi fisik dan/atau psikologis yang rentan;

f. mengalami kelumpuhan sementara (tonic immobility); dan/atau g. mengalami kondisi terguncang.

Upaya pencegahan kekerasan seksual di perguruan tinggi khususnya di Jurusan Teknik Informatika dan Komputer sudah mulai diupayakan, seperti membuka layanan pengaduan yang dapat dilakukan secara langsung kepada pimpinan jurusan/prodi, pembuatan sistem pengaduan bullying yang masih dalam proses perancangan, memberikan edukasi kepada tenaga pendidik, tenaga kependidikan serta mahasiswa dan membuka unit layanan konseling bagi penyintas.

Selain itu mahasiswa diharapkan terlibat dalam upaya pencegahan kekerasan seksual yang diatur dalam Permendikbudristek No.30 Pasal 8, yaitu

1) Pencegahan Kekerasan Seksual oleh Mahasiswa meliputi:

a. membatasi pertemuan dengan Pendidik dan Tenaga Kependidikan secara individu:

1. di luar area kampus;

2. di luar jam operasional kampus; dan/atau untuk kepentingan lain selain proses pembelajaran, tanpa persetujuan kepala/ketua program studi atau ketua jurusan; dan

3. berperan aktif dalam Pencegahan Kekerasan Seksual.

Adapun penanganan kekerasan seksual diatur di dalam pasal 10, yaitu “Perguruan Tinggi wajib melakukan Penanganan Kekerasan Seksual melalui pendampingan, pelindungan, pengenaan sanksi administratif bagi pelaku dan pemulihan korban.

23

Dengan adanya aturan Permendikbudristek No. 30 Tahun 2021 diharapkan Perguruan Tinggi dapat menjadi tempat yang bebas dari pelecehan dan kekerasan seksual. Selain itu membiasakan diri untuk berani menolak dengan tegas perlakuan pelecehan dan kekerasan seksual baik verbal maupun fisik merupakan langkah tepat yang bisa kita lakukan sebagai bentuk menghargai dan mencintai diri sendiri.

6. Pengenalan Lembaga Kemahasiswaan, BIRO dan UKM,

Salah satu model kehidupan kampus yang positif adalah aktif dalam lembaga kemahasiswaan dan kepanitiaan baik di kampus maupun di luar kampus. Dengan berorganisasi dan terlibat dalam kepanitiaan akan diajarkan terkait skill kepemimpinan, membangun komunikasi dengan orang lain, mengasah skill bekerja dalam tim, dan hal positif lainnya terutama terkait pengelolaan diri dan manajemen waktu. Berikut ini lembaga kemahasiswaan biro dan UKM di Universitas Negeri Makassar:

A. MAPERWA

MAPERWA atau Majelis Permusyawaratan Mahasiswa ialah badan legislatif yang ada di LK kemahasiswaan yang secara umum tugasnya adalah:

1) Mengawasi tugas dari mengawasi pelaksanaan PULK, AD/ART, GBPK, dan rekomendasi, serta kebijakan lembaga Maperwa dan BEM.

2) Mendengarkan dan mengevaluasi pelaksanaan program kerja BEM setiap triwulan.

3) Mendengarkan, mengevaluasi, dan mengesahkan laporan pertanggung-jawaban BEM.

Tugas pokok dari MAPERWA antara lain:

1) Menetapkan AD/ART/Juklak/GBPK dan merekomendasikan kebijakan lembaga Maperwa dan BEM.

24

2) Memilih dan menetapkan formatur dan mid-formatur BEM.

3) Merumuskan agenda Musyawarah Besar (Mubes).

4) Menampung, mengevaluasi, dan menyalurkan aspirasi mahasiswa pada Mubes.

Maperwa mempunyai beberapa wewenang yaitu:

1) Memberi teguran dan mengambil keputusan untuk membekukan kepengurusan BEM apabila melakukan pelanggaran terhadap AD/ART, GBPK, dan rekomendasi kebijakan lembaga, serta aturan organisasi lainnya.

2) Memberi saran dan pendapat kepada BEM dalam mengambil sikap kelembagaan serta aturan organisasi lainnya

3) Menolak kebijakan BEM yang melanggar AD/ART/Juklak, GBPK, rekomendasi, dan kebijakan lembaga lainnya.

B. BEM (BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA)

BEM atau Badan Eksekutif Mahasiswa merupakan organisasi mahasiswa intra kampus yang merupakan lembaga eksekutif di tingkat pendidikan tinggi yang dipimpin oleh seorang Presiden Mahasiswa atau Ketua BEM. Dalam melaksanakan program-programnya, umumnya BEM memiliki beberapa kementerian dan departemen atau bidang. Dalam melaksanakan program-programnya, umumnya BEM memiliki beberapa kementerian dan departemen atau bidang. merupakan organisasi yang ada di tingkat fakultas maupun tingkat universitas tugas dan fungsinya sebagai perwakilan mahasiswa di tingkat fakultas maupun universitas menambung dan menyalurkan aspirasi mahasiswa dalam lingkup fakultas maupun universitas.

Tugas BEM sebagai jembatan penghubung antara mahasiswa, lembaga, dan Birokrasi jadi BEM berfungsi sebagai sarana mahasiswa untuk menyalurkan sumbang saran dan aspirasinya kepada pihak

25

lembaga untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat di lingkungan kampus. Fungsi BEM yaitu:

1) Sebagai lembaga tinggi mahasiswa yang akan mengakomodir seluruh kepentingan mahasiswa di kampus.

2) Sebagai Agent of change dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

3) Sebagai social control dalam melihat setiap kebijakan baik dalam lembaga kampus maupun dalam pemerintahan Republik Indonesia ( regional dan nasional )

4) Membangun sinergitas dengan seluruh LK kemahasiswaan di kampus.

5) Sebagai fasilitator dalam menjaring aspirasi mahasiswa.Membangun sinergitas dengan seluruh ormawa di kampus.

C. LPM PROFESI

Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Profesi Universitas Negeri Makassar (UNM) berdiri sejak 5 Mei 1976. LPM Profesi merupakan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) tertua di UNM, bahkan menjadi salah satu yang cukup lama berkiprah di jajaran lembaga pers kampus se-Indonesia. Profesi UNM hadir untuk memberikan informasi seputar UNM melalui Tabloid, Weekly News, Online News, Radio di 107,9 Profesi FM, serta hadirnya Profesi Tv untuk menambah eksistensi Profesi di era digital saat ini. Profesi hadir untuk menyapa sivitas kampus dengan menyajikan berita seputar UNM dengan informasi aktual dan berimbang.

Dengan hadirnya Profesi difungsikan dapat membawa dampak bagi pembaca baik internal maupun ekternal kampus UNM untuk mendapatkan informasi yang benar dan akurat.

D. KOPMA ALMAMATER UNM

Koperasi Mahasiswa “Almamater” UNM di bentuk pada tanggal 12 April 1982 dengan Badan Hukum No.4261/BH/IV/tanggal 11-2-1983 dan merupakan salah satu lembaga kemahasiswaan yang berada di

26

lingkungan perguruan tinggi, mempunyai peran dalam memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kesejahteraan anggotanya serta merupakan tempat pendidikan bagi mahasiswa khususnya dalam berwirausaha. Keberadaan KOPMA UNM juga diharapkan menjadi laboratorium kewirausahaan dan kepemimpinan terutama bagi jurusan atau program study terkait. Visi KOPMA UNM yaitu:

1) Menjadi pusat pelayanan kebutuhan ekonomi mahasiswa yang terpercaya

2) Menjadi pusat pengkaderan wirausaha muda yang unggul dan profesional

Misi KOPMA UNM antara lain:

1) Membangun Kopma sebagai pusat pengembangan kewirausahaan dan kewirakoperasian dikalangan mahasiswa

2) Menyediakan layanan kebutuhan ekonomi mahasiswa yang prima.

E. SINTALARAS UNM

Mahasiswa Pencinta Lingkungan Hidup Selaras, yang kemudian disingkat SINTALARAS merupakan wadah para Mahasiswa Pencinta Alam / Lingkungan Hidup. Wadah tersebut pada awalnya adalah Mapala Geografi IKIP Ujung Pandang yang kemudian ditingkatkan statusnya Pada Tanggal 20 Desember 1984, dengan nama Mahasiswa Pencinta Lingkungan Hidup Selaras (SINTALARAS) yang berkedudukan di tingkat Universitas. Mahasiswa Pencinta Lingkungan Hidup Selaras (SINTALARAS) sejak berdirinya sampai saat ini memiliki orientasi pada pengembangan dan pelestarian lingkungan hidup serta pembinaan generasi muda sebagai eksistensi organisasi. Pemahaman tentang pengetahuan lingkungan hidup di awali dengan bentuk pelatihan dasar kepencintaalaman guna menanamkan pola pikir dan yang kemudian diharapkan mampu bersikap mencintai lingkungan hidup. Pembinaan tersebut terjadi secara berkelanjutan dalam bentuk pengkaderan dalam organisasi dengan segala bentuk tingkatan-tingkatan yang berada dalam

27

organisasi sebagai organisasi pengkaderan yang bergerak dibidang kepencintaalaman dan lingkungan hidup dengan penekanan bahwa kegiatan adventure dilakukan untuk kemudian diharapkan mahasiswa mampu melihat dan merasakan langsung di lapangan atau di alam bebas ternyata hanya diberi porsi 25% sedangkan selebihnya adalah kegiatan pembinaan / pengkaderan dan advokasi lingkungan sesuai dengan kemampuan anggota dan jangkauan organisasi. Sintalaras memiliki visi yaitu pelestarian Lingkungan Hidup, Pembinaan / pengkaderan dan Advokasi Lingkungan Hidup. Mahasiswa Pencinta Lingkungan Hidup Selaras yang kemudian dinamakan SINTALARAS, mewadahi para mahasiswa yang memiliki jiwa, bakat, dan minat kepencitaalaman dan lingkungan hidup khususnya di Universitas Negeri Makassar.

F. UKM OLAHRAGA UNM

UKM Olahraga adalah hasil dari pemikiran beberapa mahasiswa yang senantiasa ingin mengembangkan dan memajukan bidang Olahraga yang ada di UNM. Karena mereka merasa pengembangan Olahraga itu sangat perlu dan demi terwujudnya kampus yang bersatu dan berjiwa sportif dalam setiap tindakan maupun olahraga. Mahasiswa yang pertama kali mencetusnya berasal dari kampus Olahraga FPOK (sekarang FIK) itu sendiri. Diantara para pencetus tersebut adalah Yasriuddin (Sekarang dosen FIK), Baso Labo (Guru di Jeneponto) dan Adnan Hudain (Sekarang PD III FIK). Diantara aktivis-aktivis tersebut memiliki nama besar dalam tubuh UKM Olahraga UNM sampai sekarang.

Pada dasarnya sama dengan berdirinya UKM lainnya dilingkup UNM.

Mulanya mahasiswa yang belum mempunyai induk, setiap pagi dan sore berkumpul di lapangan Tenis untuk bermain secara terus menerus. Para pegawai dilingkup UNM melihat mahasiswa yang bermain tenis. Prof. Dr.

Syaharuddin Kasim memberi peluang untuk membuat Surat Keputusan (SK) dan jadwal latihan. Seiring berjalannya latihan rutin mereka selama 2-3 bulan maka muncul ide dari para mahasiswa untuk membuat Unit

28

Kegiatan Mahasiswa (UKM) Olahraga UNM maka pada tanggal 9 September 1992 berdirilah salah satu UKM dilingkup UNM ini.

G. UKM SENI UNM

Unit Kegiatan Mahasiswa Seni Universitas Negeri Makassar (UKM Seni UNM) adalah lembaga kemahasiswaan dalam lingkup Universitas Negeri Makassar yang bergerak dalam bidang kesenian dan kebudayaan. UKM Seni UNM adalah salah satu kantong budaya seni, khususnya kebudayaan yang ada di Sulawesi-Selatan dan juga sekaligus wadah khusus kepada Mahasiswa Universitas Negeri Makassar yang ingin mengembangkan bakat dan minat dalam berkesenian dan sebagai pelestari budaya.

UKM Seni UNM berdiri pada tanggal 6 April 1992. pada saat itu Sekertariat UKM Seni UNM (Salassa’) masih berada di kampus I UNM, yaitu di Kampus Gunung sari. Setelah tahun 1997, atas kebijakan Pimpinan Universitas, maka seluruh lembaga Kemahasiswaan di tingkat Universitas akan di relokasi ke Kampus II UNM Parang-tambung. Pada tahun 2009 UKM Seni UNM kembali direlokasi ke Kampus I, Gedung Rektorat Lama, Lantai 1, Gunung Sari atas keputusan birokrasi dengan alasan ingin merenovasi Gedung PKM di kampus II Parang Tambung. Setelah renovasi gedung selesai, sekretariat kembali ke Lantai 1 Gedung PKM Gunung Sari. Pada tahun 2013 terjadi kebakaran kebakaran Gedung PKM yang mengharuskan Sekretariatan di pindahkan sementara di Gedung Lanto Dg. Pasewang yang berlokasi di kampus Pascasarjana UNM. Setelah renovasi gedung selesai pasca kebakaran, pada tahun 2017 Sekretariatan UKM Seni UNM Kembali direlokasi ke Lantai 1 Gedung PKM Gunung Sari sampai saat

UKM Seni UNM berdiri pada tanggal 6 April 1992. pada saat itu Sekertariat UKM Seni UNM (Salassa’) masih berada di kampus I UNM, yaitu di Kampus Gunung sari. Setelah tahun 1997, atas kebijakan Pimpinan Universitas, maka seluruh lembaga Kemahasiswaan di tingkat Universitas akan di relokasi ke Kampus II UNM Parang-tambung. Pada tahun 2009 UKM Seni UNM kembali direlokasi ke Kampus I, Gedung Rektorat Lama, Lantai 1, Gunung Sari atas keputusan birokrasi dengan alasan ingin merenovasi Gedung PKM di kampus II Parang Tambung. Setelah renovasi gedung selesai, sekretariat kembali ke Lantai 1 Gedung PKM Gunung Sari. Pada tahun 2013 terjadi kebakaran kebakaran Gedung PKM yang mengharuskan Sekretariatan di pindahkan sementara di Gedung Lanto Dg. Pasewang yang berlokasi di kampus Pascasarjana UNM. Setelah renovasi gedung selesai pasca kebakaran, pada tahun 2017 Sekretariatan UKM Seni UNM Kembali direlokasi ke Lantai 1 Gedung PKM Gunung Sari sampai saat

Dokumen terkait