• Tidak ada hasil yang ditemukan

NOTULEN RAPAT

Dalam dokumen KATA PENGANTAR. H a l a m a n i (Halaman 35-63)

Waktu : Selasa, 2 April 2013

Tempat : Gedung Rektorat Universitas Brawijaya Lantai 6 (Ruang Rapat II) Acara : Rapat dengan internal Tim Pendamping

Dipimpin : Prof. Dr. Ir. Abdul Latief Abadi, MS.

Yang hadir :

1. Prof. Dr. Andi Pangerang Moenta 2. Dr. Bambang Purnomosidhi, MBA., Ak.

3. Prof. Masruchin Ruba'I, SH. MS.

4. Helmy Adam, S.E., MSA.

5. Syarif Utomo 6. Suhartono 7. Lulut Endi S.

8. Mulyaningwati 9. Yuki Firmanto 10. Yona Dayaningsih 11. Yoyok

12. Triesni

Hasil Pembahasan :

1. Dewas akan mengajukan permohonan ruang sekretariat yang dilengkapi ruang tamu atau ruang rapat di Gedung Balairung Senat.

2. SK Rektor mengenai pengangkatan Sekretaris Dewas pada PTN telah ditembusi hingga ke Mendikbud

3. Dana BOPTN untuk Dewas mendapat sebesar Rp 250.000.000 rencananya akan dialokasikan untuk kegiatan sebagai berikut:

- Realisasi tugas & fungsi Dewas : Rp 28.000.000 - Sarasehan Dewas PTN BLU se-Indonesia : Rp 45.300.000 - Pengembangan website : Rp 11.200.000

- Penyusunan SOP : Rp 12.000.000

- Pelatihan Dewas & Tim Pendamping : Rp 50.800.000

- Benchmarking : Rp 82.000.000

- Kajian RSB

4. Agenda Dewas ke depan yaitu mengundang perwakilan dari PIP (Pusat Investasi Pemerintah) untuk sosialisasi ke dekan-dekan terkait investasi BLU PTN. Sebelumnya acara ini akan diadakan oleh Fakultas Ekonomi, maka dari itu sebelum menjalankan acara ini maka perlu berkoordinasi dengan Fakultas Ekonomi.

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

DEWAN PENGAWAS PK-BLU

Jl. Veteran, Malang, 65145, Indonesia

Telp. +62-341-551611 Psw. 336, Faks.+62-341-565420 http://dewas.ub.ac.id e-mail : [email protected]

NOTULEN RAPAT

Waktu :Jumat, 3 Mei 2013 Tempat :Ruang Rapat Lantai 6

Acara :Rapat Dewan Pengawas dan Tim Pendamping Dipimpin :Prof. Dr. Ir. Abdul Latief Abadi, MS.

Hasil Pembahasan :

1. Dewas telah memiliki sekretaris berdasarkan SK Rektor nomor : yaitu Abdul Ghofar, M.Si., M. Acc., CPMA., DBA. Diharapkan keberadaan sekretaris ini akan membantu kinerja Dewan Pengawas ke depan.

2. Dewan Pengawas harus segera menyusun Laporan Semester I untuk Kemenkeu dan Kemendikbud. Adapun data-data yang dibutuhkan sebagai berikut :

- Renstra - RBA

- Laporan Kinerja Unit Pelayanan (diperoleh melalui hearing) - Penilaian mengenai ketaatan peraturan

3. Contoh permasalahan dari unit pelayanan keuangan yang perlu dikaji : - Piutang

- Tingkat keperluan kunjungan luar negeri dan berapa persen total pembiayaannya - Tingkat dampak pemberlakuan UKT terhadap pengelolaan dana apakah benar

semakin berkurang

Harapannya hal ini dapat dijadikan bahan dukung untuk rekomendasi kepada pimpinan.

4. Rencananya Dewas akan mengundang Kepala PIP (Pusat Investasi Pemerintah). Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain:

- Kepastian jadwal kedatangan pemateri

- Mengatur detail acara selain seminar juga mempertemukan Rektor dan pihak PIP untuk penjajakan kerjasama lebih lanjut

- Peserta yang diundang yaitu Dewas PTN se-Jatim dan pejabat penting di UB.

- Susunan acara terdiri dari : sambutan, materi, diskusi, dan jamuan makan malam - Prof.Dr. Ir. A. Latief Abadi akan bertindak sebagai moderator

- Menentukan tamu undangan untuk jamuan makan malam

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

DEWAN PENGAWAS PK-BLU

Jl. Veteran, Malang, 65145, Indonesia

Telp. +62-341-551611 Psw. 336, Faks.+62-341-565420 http://dewas.ub.ac.id e-mail : [email protected]

NOTULEN RAPAT

Waktu : Rabu, 15 Mei 2013 Tempat : UB Hotel (Mango Room) Acara : Rapat Pleno Dewas

Dipimpin : Prof. Dr. Ir. Abdul Latief Abadi, MS.

Yang hadir :

1. Prof. Dr. Andi Pangerang Moenta 2. Dr. Bambang Purnomosidhi, MBA., Ak.

3. Prof. Masruchin Ruba'I, SH. MS.

4. Abdul Ghofar, M. Si.,M.Acc. Ak.,CPMA.,DBA 5. Drs. Suhartono

6. Helmy Adam, S.E,MSA.

7. Yuki Firmanto, S.E,MSA.

8. Tjahjo Handoko 9. Triesni Andriyati 10. Yona Dayaningsih Hasil Pembahasan :

1. Kebutuhan Dewan Pengawas Universitas Brawijaya a. Fasilitas :

- Ruangan Dewas sekarang kurang memadai menampung seluruh staff Dewas saat ini. Sudah mengajukan permohonan ruang baru namun belum terealisasi hingga saat ini (kurang lebih sudah tiga bulan pengajuan)

- Realisasi pengadaan laptop belum dapat dilakukan

b. Dana yang dijanjikan oleh pihak universitas (BOPTN) yang hingga saat ini belum cair karena masih terkendala tanda bintang di pusat rencananya akan digunakan untuk:

- Pembuatan SOP termasuk didalamnya peran Dewas

- Template Laporan Dewas yang berhubungan dengan SPI dan keuangan c. Rencana kegiatan Dewas yang perlu segera di follow up antara lain:

- Pembentukan Paguyuban Dewas se-Indonesia

- Benchmarking salah satunya yang harus segera dijalankan yaitu ke PIP (Pusat Investasi Pemerintah)

2. Pembuatan Laporan Tengah Tahun (Semesteran):

a. Masalah yang sedang dialami Universitas Brawijaya:

- Standar Pelayanan Minimum (tarif) 2012 sudah tidak berlaku. Standar Pelayanan Minimum 2013 belum disahkan

- Diberlakukannya UKT (Uang Kuliah Tunggal) berakibat pada terganggunya cash flow

- Standar Biaya Khusus terlebih tentag remunerasi belum disahkan - Proses penyusunan Rencana Strategi Bisnis masih belum terealisasi

3. Terhadap masalah-masalah tersebut Dewan Pengawas telah mengambil tindakan dengan mengirim surat kepada Rektor yang berisi himbauan agar Rektor sebagai Pimpinan BLU segera menyusun RSB, SPM, dan Renstra

4. Follow up terhadap PIP

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

DEWAN PENGAWAS PK-BLU

Jl. Veteran, Malang, 65145, Indonesia

Telp. +62-341-551611 Psw. 336, Faks.+62-341-565420 http://dewas.ub.ac.id e-mail : [email protected]

- Dewan Pengawas berencana akan mengundang LPDP (Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan)

- Dewan Pengawas akan mempertemukan perwakilan dari BLU, PIP dan Dikti.

Forum ini rencananya akan mengundang Dewas PTN BLU se-Indonesia. Selain untuk membentuk Paguyuban Dewas se-Indonesia juga sebagai wadah diskusi dan mencari solusi atas permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh PTN-BLU. Dalam hal ini UM dan Unesa setuju untuk ikut berpartisipasi sebagi panitia.

5. Usulan dan masukan dari Pak Masruchin:

- Dewan Pengawas harus segera membuat Laporan Dewan Pengawas Semesteran. Jika dalam prosesnya ternyata bagian keuangan masih belum dapat diserap banyak maka laporan harus tetap dibuat dengan memasukan aspek lain yang lebih banyak. Misalkan aspek kepatuhan dan kedisiplinan tentang ketentuan yang berlaku.

- Permasalahan yang dihadapi bagian keuangan saat ini adalah piutang mahasiswa yang mencapai angka 32 M dan harus segera diselesaikan. (proses penyelesaian ini baru berjalan setelah menjadi temuan BPK dan saat ini penagihan telah dilakukan dengan cara mengirimkan surat tagihan dengan total kurang lebih 5000orang)

6. Usulan dan masukan dari Pak Bambang Purnomosidhi:

- Pak Zamhari (Direktur PK BLU) berharap laporan BLU-PTN dapat menjadi benchmark karena SDM PTN dinilai jauh lebih baik dibandingkan lembaga BLU lain.

- Selain hal tsb diharapkan Laporan Semester pada Bulan Juni medatang bisa lebih baik daripada Laporan Tahunan sebelumnya.

- Menindaklanjuti pertemuan PIP dan LPDP seharusnya ditindaklanjuti sebelum sarasehan dengan 3 pihak ( BLU, Dikti, dan PIP)

- Segera menyusun time schedule yang baru

- Diharapkan persiapan yang matang untuk pelaksanaan sarasehan 7. Usulan dan masukan dari Pak Andi Pangerang

- Rapat-rapat rutin Dewan Pengawas merupakan bagian dari pengawasan oleh karena itu agar mudah dikontrol sebaiknya dibuat agendanya dalam satu tahun

- Dewan pengawas dapat menjadi fasilitator bagi lembaga atau bagian di universitas dengan pihak luar asalkan tidak meninggalkan tugas dan kewajiban utama Dewan Pengawas.

- Kinerja yang bagus diharapkan dapat konsisten bagus dengan cara terus bekerja sama dengan Departemen Keuangan dalam bentuk benchmarking dan pembelajaran (pendalaman yang terus menerus ke Departemen Keuangan).

Dalam hal ini maka sebaiknya segera memasukan program pendalaman ke dalam agenda Dewan Pengawas.

- Adanya potensi kerjasama dengan LPDP yang harus ditindaklanjuti dan didalami sehingga ke depan harapannya dapat membuahkan hasil yang maksimal berupa pemanfataan dana LPDP.

- Hasil rapat ini hendaknya dijadikan dasar untuk membuat surat ke rector mengenai pengajuan fasilitas Dewas yang masih terbatas.

8. Usulan dan masukan dari Pak Latief:

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

DEWAN PENGAWAS PK-BLU

Jl. Veteran, Malang, 65145, Indonesia

Telp. +62-341-551611 Psw. 336, Faks.+62-341-565420 http://dewas.ub.ac.id e-mail : [email protected] - Dewas akan mengagendakan pertemuan dengan direktur LPDP

- Universitas Brawijaya saat ini mendapat rangking 5 nasional dalam pelaksanaan BLU

- Sambil berjalannya waktu akan dicarikan solusi mengenai piutang mahasiswa - Kedepan akan mencari informasi mengenai Dewas BLU terbaik

- Sarasehan paguyuban dan pertemuan tiga pihak (BLU, Dikti, PIP) dijadikan satu dan dilaksanakan sebelum puasa (Juni)

- Pak Ghofar bertugas untuk membuat agenda ulang mengenai kegiatan Dewas 9. Usulan dan masukan dari Pak Helmy:

- Dewas prihatin mengenai penatausahaan secara komputerisasi di FEB kembali ke bentuk manual karena Kantor Pusat masih memakai system manual

- Intisari materi seminar Pusat Investasi Pemerintah untuk dikirimkan ke Rektor, agar pada tindaklanjut ke depan Rektor dapat lebih memahami PIP terlebih dalam hal potensi kerjasama tentang asrama mahasiswa

10. Usulan dan masukan dari Mas Yuki:

- Laporan Dewan Pengawas maksimal dikerjakan satu bulan sesudah laporan keuangan semester (30 Juli 2013)

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

DEWAN PENGAWAS PK-BLU

Jl. Veteran, Malang, 65145, Indonesia

Telp. +62-341-551611 Psw. 336, Faks.+62-341-565420 http://dewas.ub.ac.id e-mail : [email protected]

NOTULEN RAPAT

Waktu : Rabu, 5 Juni 2013

Tempat : Gedung Rektorat Universitas Brawijaya Lantai 6 (Ruang Rapat II) Dipimpin : Prof. Dr. Ir. Abdul Latief Abadi, MS.

Yang hadir :

1. Dr. Bambang Purnomosidhi, MBA., Ak.

2. Prof. Masruchin Ruba'I, SH. MS.

3. Mulyaningwati, S.Sos., M. AB 4. Ir. Lies Edhie Yuliani

5. Lulut Endi Sutrisno 6. Widodo, SE

3. Saran untuk dari Tim Pendamping terkait undangan dari Dewas UM untuk persiapan Laporan Semster 1

Hasil Pembahasan :

1. Laporan Semester 1 (satu) Dewan Pengawas berharap penuh pada Laporan Keuangan.

Sedangkan Laporan Keuangan Tahunan maksimal harus sudah selesai pada tanggal 10 Juli 2013

2. Untuk proses pengerjaan Laporan Dewas ini template sudah dibuat oleh Pak Helmy dan Mas Yuki. Selain itu Pak Bambang Purnomosidhi juga sudah mengikuti pelatihan penyusunan laporan Dewas pada akhir tahun lalu.

3. Apabila Dewas membutuhkan segera data-data yang diperlukan dalam rangka penyusunan laporan ini maka Bagian Keuangan berharap mendapat list format data yang dibutuhkan agar dapat dberikan sambil menanti Laporan Keuangan fix.

4. Saat ini permasalahan yang sedang dihadapi keuangan yaitu mengenai masalah piutang.

Awal tahun ini piutang yang tercatat yaitu 25M. dan jumlah ini mengalami kenaikan saat ini.

5. Solusi dari Bagian Keuangan yaitu dengan mengirimkan tagihan ke +/- 4000 mahasiswa.

Namun total tagihan yang sudah terbayarkan belum diketahui jumlahnya mengingat hari ini adalah deadline terakhir (belum direkap)

6. Atas kejadian ini Bagian Keuangan mengeluarkan biaya kurang lebih Rp 28.000.000 untuk pembayaran perangko.

7. Total piutang yang tinggi ini selain dikarenakan besarnya jumlah pembelanjaan atasan (7M) yang tidak bisa di SPJ-kan juga karena adanya miss antara data di PPTI dan Bagian Keuangan. Data di PPTI kurang akurat sebab sebagian besar proses validasi yang terjadi di Bagian Keuangan tidak terintegrasi secara langsung ke system PPTI. Dan seharusnya Bagian Keuangan tidak menjadi pusat data mahasiswa, Bagian Akademiklah yang seharusnya memegang data mahasiswa. Sehingga apabila terjadi sesuatu oleh mahasiswa yang berkaitan dengan pembayaran, maka Bagian Keuangan hanya membantu proses administrasi tsb sesuai disposisi Bagian Akademik.

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

DEWAN PENGAWAS PK-BLU

Jl. Veteran, Malang, 65145, Indonesia

Telp. +62-341-551611 Psw. 336, Faks.+62-341-565420 http://dewas.ub.ac.id e-mail : [email protected]

8. Karena ada data yang tidak terintegrasi inilah maka BPK menyatakan temuan ini sebagai piutang. (Dengan total piutang sangat tinggi itu sesungguhnya BPK menyatakan bahwa UB kas tekor).

9. Mengenai belanja atasan yang tidak dapat di SPJ-kan, hal ini tidak dapat dianggap belanja sebab tidak bisa dipertanggungjawabkan ke Negara. Pengesahan belanja Negara telah lewat masanya.

10. Sementara ini untuk pembayaran susulan Bagian Keuangan telah bekerja sama dengan Bank Mandiri. Baik untuk penerimaan pembayaran maupun pengajuan pinjaman dengan model pinjaman mikro atau kredit tanpa anggunan. Bagi karyawan pinjaman ini dapat diajukan dengan menunjukan slip bukti pendapatan, namun bagi buruh dsb pihak bank mengusahakan dengan jaminan saudara yang memiliki bukti slip pendapatan sebagai penjamin.

11. Untuk persiapan UKT tahun ajaran ini, Bagian Keuangan sudah menjalin kerjasama dengan BRI. Yaitu dengan memberikan pinjaman agar orang tua mahasiswa yang kesulitan dana diharapkan dapat memperoleh kemudahan dalam pembayaran.

12. Hingga saat ini temuan piutang oleh BPK dengan nominal 32 M belum mendapatkan solusi.

13. Tagihan pembayaran yang sudah dikirimkan memiliki konsekuensi apabila tidak dilunasi maka tidak dapat mengikuti UAS. Namun karena penagihan terjadi di tengah semester maka PR II memberikan kelonggaran kebijakan.

14. Untuk mengatasi piutang ini Bagian Keuangan akan mengambil dua langkah. Yang pertama apabila dinilai kesulitan maka mahasiswa tsb dianggap terminal. Yang kedua maka akan dianjurkan meminjam ke bank.

15. September-Oktober Dewan Pengawas akan turun ke Bagian Keuangan untuk melihat data keuangan yang perlu dibenahi denga alas an Dewas tidak percaya dengan nominal piutang yang ada.

16. Saat ini bidikmisi sudah diambil alih oleh Dikti, mengenai bank yang bekerjasama juga telah dipindahkan ke Mandiri.

17. PPABN, afirmasi, BPPS, S2 & S3 Luar Negeri juga sudah diambil alih oleh Dikti. Hal ini berdampak pada berkurangnya dana DIPA dan pendapatan APBN.

18. Mengenai cash flow yang sedikit terganggu karena adanya kebijakan UKT maka Bagian Keuangan akan melanggar aturan mengenai larangan investasi dan pinjaman jangka panjang ke pihak luar. Hal ini berdasarkan pengalaman Laporan Keuangan tahun lalu dimana pada bagian unit bisnis terdapat utang jangka panjang namun tampaknya tidak menimbulkan masalah. Oleh karena itu tahun ini UB mengajukan pinjaman ke BRI 100M dan PIP 150M. pengajuan dua pinjaman ini untuk mengantisipasi jika pinjaman PIP belum cair maka pinjaman dari BRI dapat digunakan terlebih dahulu jika proses lelang sudah berjalan.

19. Menyikapi hal ini Dewas akan berkonsultasi dengan Direktur PK BLU.

20. Untuk persiapan BOPTN, Dewas sudah menerima by email mengenai data-data yang diperlukan. Hal-hal yang perlu menjadi perhatian yaitu pembuatan rekening penanggung jawab dan masalah redaksional yang harus menghindari kata-kata bantuan transport (diganti dengan redaksi uang lelah dan dipotong pajak)

21. Dana yang disediakan untuk Dewas tahun ini yaitu sebesar 250juta rupiah.

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

DEWAN PENGAWAS PK-BLU

Jl. Veteran, Malang, 65145, Indonesia

Telp. +62-341-551611 Psw. 336, Faks.+62-341-565420 http://dewas.ub.ac.id e-mail : [email protected]

NOTULEN RAPAT

Waktu : Rabu, 24 Juni 2013 Tempat : UB Hotel (Mango Room)

Acara : Hearing Dewas dengan Fakultas Sains Dipimpin : Prof. Dr. Ir. Abdul Latief Abadi, MS.

Yang hadir : (Terlampir) Hasil Pembahasan :

1. Fakultas Kedokteran :

- UKT mengganggu cash flow pada tahun pertama, dan akan terselesaikan pada tahun ke 3. Untuk pembangunan yang akan dilakukan rencananya akan direscheduling. (dalam hal ini pembangunan masuk kategori agak terganggu).

- Mengenai tarif UKT UB untuk kedokteran bearad pada tingkat termahal ke 2 setelah Unpad.

- Rencananya FK akan membuat software keuangan untuk mengendalikan belanja dan mencari unit-cost sebenarnya. Hal ini dilatarbelakangi oleh fenomena terjadinya ketidakpercayaan pengelolaan di masing-masing program studi.

- Saat ini piutang banyak terjadi di PPDS (klinik), karena banyak studi yang dibiayai oleh instansi dengan standar biaya yang berbeda antara alokasi pembiayaan instansi dengan tarif biaya kuliah yang berlaku di FK UB. Sehingga yang terjdi bukannya S2 & S3 yang mensubsidi S1 tetapi sebaliknya.

2. Fakultas Teknik Pertanian

- Target keuangan FTP selanjutnya yaitu penyelesaian hutang pembangunan gedung ke rektorat sebesar 3M.

- Sedangkan posisi piutang FTP (1,2M), 40% sudah terselesaikan dan paling banyak piutang dari mahasiswa asing.

3. Program Kedokteran Hewan

- Sekarang PKH sedang mengalami kesulitan sebab dana yang terbatas karena gaji non-PNS dan karyawan dibayar PKH sendiri. Masalah lainnya yaitu berkaitan dengan kebijakan yang berubah-ubah, misal gaji non PNS SK awal 2,2jt terus dipotong menjadi 1,7, tetapi rektor tidak mengetahui tentang hal ini. Jadi dengan pemberlakuan UKT justru memberatkan, solusi sementara mulai bulan Juli penggajian non-PNS akan dibayari BOPTN.

- Rencananya PKH akan membangun gedung di Dieng. Awalnya universitas menyediakan lahan di belakang KPKN (maket sudah dibuat), namun rektorat tiba-tiba membuat kebijakan baru agar PKH membuat gedung di Dieng. Dana pembangunan yang dibutuhkan sebesar 16 M, sedangkan dana PKH sendiri masih terkumpul 10M. Dana sebesar 16 M itu hanya untuk struktur bangunan saja belum terhitung fisik secara total.

- Mengenai piutang mahasiswa PKH tidak terlalu bermasalah karena tercatat hanya 4 mahasiswa yang masih menunggak.

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

DEWAN PENGAWAS PK-BLU

Jl. Veteran, Malang, 65145, Indonesia

Telp. +62-341-551611 Psw. 336, Faks.+62-341-565420 http://dewas.ub.ac.id e-mail : [email protected] 4. Fakultas Peternakan (PD2)

- Animo masyarakat semakin meningkat, sebab banyak alumni Fapet yang menjadi pejabat diberbagai perusahaan. Sehingga secara keuangan sudah lebih baik.

- Pembangunan gedung masih dalam tahap penyelesaian lantai 4 dengan total 8 lantai, dana sementara saat ini dipinjami oleh rektorat.

- Saat ini Fapet sedang melakukan efisiensi ketat sehingga bisa saving untuk kebutuhan mendatang.

- Secara garis besar pemberlakuan UKT tidak akan terlalu mengganggu operasional, hanya akan memiliki efek ke pembangunan gedung. Kemungkinan tidak akan selesai pada waktunya (molor).

- Fapet tercatat tidak memiliki dosen non-PNS.

- Piutang mahasiswa cukup besar yaitu 1M, dan kebanyakan berasal dari mahasiswa BPPS

- Sedangkan mengenai honorarium mengajar Fapet saat ini dibawah range tarif rektor (35 ribu)

5. Fakultas Perikanan dan Kelautan

- Dengan pemberlakun UKT maka pembangunan gedung mungkin pendanaannya akan diperpanjang.

- Sedangkan mengenai honorarium mengajar dibawah range tarif rektor (25 ribu) 6. PTIIK

- Tercatat sebesar 50% lebih adalah dosen non-PNS. Kendala yang lain yaitu insentif yang terlalu kecil untuk dosen sehingga terkendala mencari dosen.

- Memiliki Centre of Excellence IBM di Indonesia Timur.

- UKT tidak bermasalah pada operasional, yang bermasalah untuk biaya modal (gedung, lab) karena berkurang sebesar 5 M ditahun pertama akibat UKT.

Kesimpulan :

- UB telah siap untuk UKT karena tidak akan mengganggu operasional, hanya bermasalah untuk biaya modal.

- Aturan-aturan harus sinkron sehingga tidak ada ketimpangan yang menyolok.

- Harusnya biaya modal dibiayai oleh pemerintah.

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

DEWAN PENGAWAS PK-BLU

Jl. Veteran, Malang, 65145, Indonesia

Telp. +62-341-551611 Psw. 336, Faks.+62-341-565420 http://dewas.ub.ac.id e-mail : [email protected]

NOTULEN RAPAT

Waktu : Rabu, 24 Juni 2013 Tempat : UB Hotel (Mango Room)

Acara : Hearing Dewas dengan Fakultas Sosial Dipimpin : Prof. Dr. Ir. Abdul Latief Abadi, MS.

Yang hadir : (Terlampir) Hasil Pembahasan :

1. Fakultas Ilmu Administrasi

- UKT secara kumulatif tidak akan bermasalah. Dalam jangka pendek UKT akan berefek pada pembangunan sarana dan prasarana. Untuk mengatasi ada beberapa alternatif yaitu mencari dana bantuan melalui CSR (grant) atau mencari pinjaman

- Ada kekhawatiran terjadi gejolak di mahasiswa tentang adanya perbedaan tarif untuk mahasiswa dalam satu angkatan (SNMPTN dan SBMPTN menganut UKT, sedangkan SPMK tetap pada sistem pembayaran seperti tahun sebelumnya).

- Meskipun berpengaruh pada cashflow namun efisiensi tidak akan dilakukan dengan penurunan honorarium.

- Solusi untuk menangani piutang mahasiswa yaitu dengan mengeluarkan kebijakan bahwa mahasiswa boleh ikut UAS tetapi harus melunasi tunggakan maksimal sampai nilai keluar. Follow up sementara sudah 30% yang telah melakukan pembayaran

2. Fakultas Ekonomi

- UKT berpengaruh terhadap cash flow, terutama untuk pembangunan sarana-prasarana. Untuk mengatasinya maka FE akan meningkatkan dana kerjasama dan mengoptimalkan pasca sarjana

- Selanjutnya sistem kompensasi pengajaran akan diperbaiki agar sesuai dengan aturan, saat ini sedang disimulasi agar penerimaan dosen tidak berkurang.

Penerimaan dosen mungkin bisa turun asal kompensasi lainnya dinaikkan misalnya seperti asuransi.

- Mengenai pembagian BOPTN selama ini tidak ada formula yang jelas untuk teknis pembagiannya. Sehingga belum bisa diketahui seberapa besar gaji non PNS yang akan tercover. Tapi yang jelas FE saat ini sedang mengusahakan asuransi bagi dosen dan karyawan mengingat pentingnya kebutuhan asuransi bagi kepentingan bersama di masa depan.

- Piutang mahasiswa FE tercatat telah mencapai 4,4 M. Solusinya yaitu mahasiswa boleh ikut UAS tetapi harus melunasi maksimal sampai nilai keluar. Follow up sementara sudah 30% yang telah melakukan pembayaran.

3. Fakultas Hukum

- Permasalahan UKTsecara garis besar sama dengan FE dan FIA.

- Saat ini FH bisa saving 4 M per tahun untuk membiayai gedung.

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

DEWAN PENGAWAS PK-BLU

Jl. Veteran, Malang, 65145, Indonesia

Telp. +62-341-551611 Psw. 336, Faks.+62-341-565420 http://dewas.ub.ac.id e-mail : [email protected]

- Piutang mahasiswa FH saat ini tercatat sebesar 600-700 jt. Kendala yang terjadi di lapangan yaitu tidak ada kesamaan kebijakan untuk penundaan terutama antara fakultas dan kantor pusat.

4. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

- Mengenai tarif kenaikan SPMK dinilai terlalu tinggi dari yang diusulkan(pihak universitas mengesahkan tari SPMK tanpa koordinasi dengan pihak fakultas), hal ini akan berdampak pada banyaknya mahasiswa yang meminta penundaan.

Sehingga otomatis kemungkinan piutang mahasiswa akan kembali meningkat.

- Untuk piutang mahasiswa sebenarnya sudah ditangani melalui surat edaran rektor yang berisi himbauan agar secepatnya membayar. Namun kenyataan di lapangan masih saja muncul mahasiwa yang mengajukan penundaan.

- Belanja terbesar FISIP adalah biaya rutin, terutama honor kegiatan yang seharusnya sudah menjadi TUPOKSI masing-masing bagian.

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

DEWAN PENGAWAS PK-BLU

Jl. Veteran, Malang, 65145, Indonesia

Telp. +62-341-551611 Psw. 336, Faks.+62-341-565420 http://dewas.ub.ac.id e-mail : [email protected]

NOTULEN RAPAT

Waktu : Rabu, 24 Juni 2013 Tempat : UB Hotel (Mango Room)

Acara : Hearing Dewas dengn PR II dan jajarannya Dipimpin : Prof. Dr. Ir. Abdul Latief Abadi, MS.

Hasil Pembahasan :

1. Dampak dari pemberlakuan UKT akan berpengaruh pada cashflow universitas dan tentunya akan berpengaruh pada pembangunan gedung-gedung untuk itu pihak Universitas telah mengambil tindakan yaitu mengeluarkan SK Rektor UKT untuk tahun pertama dibayar satu tahun atau dua semester, sehingga cash flow tdk turus drastis.

2. Kelebihan dari pemberlakuan UKT ini antara lain memudahkan menjawab pertanyaan masyarakat karena tidak dipilah dalam komponen-komponen tertentu, sehingga masyarakat tdk menanyakan secara detail per item.

3. Sedangkan untuk penurunan cashflow akan menempuh jalan sebagai berikut:

- Pemungutan SPP untuk setahun di tahun pertama

- Melakukan peminjaman bank sepanjang tdk melanggar perundang2angan (1 tahun dibayar, kemudian pinjam lg). Namun kita masih butuh dana extra karena mahasiswa sangat banyak. Untuk tahun ini 2013, kita kekurangan 200M (tp kekurangan riil 100M). Kita sudah nego dengan BRI sebesar 100M untuk 4 fakultas

- Melakukan peminjaman bank sepanjang tdk melanggar perundang2angan (1 tahun dibayar, kemudian pinjam lg). Namun kita masih butuh dana extra karena mahasiswa sangat banyak. Untuk tahun ini 2013, kita kekurangan 200M (tp kekurangan riil 100M). Kita sudah nego dengan BRI sebesar 100M untuk 4 fakultas

Dalam dokumen KATA PENGANTAR. H a l a m a n i (Halaman 35-63)

Dokumen terkait