• Tidak ada hasil yang ditemukan

NOTULENSI RAPAT

Dalam dokumen TIM PENYUSUN LAPORAN (Halaman 52-56)

DAFTAR PUSTAKA

NOTULENSI RAPAT

DIREKTORAT TATA RUANG DAN PERTANAHAN

Kepada : Plt. Direktur Tata Ruang dan Pertanahan

Tembusan : Kasubdit Tata Ruang; Kasubdit Pertanahan; Tata Ruang dan Pertanahan; dan Manager Sekretariat BKPRN

Pimpinan Rapat : Kasubdit Informasi dan Sosialisasi TRP Tanggal : 4 Agustus 2016 Tempat Rapat : R.R 203 Bappenas Notulen : Rini Aditya

Peserta Rapat : Dit. Pengembangan Wilayah dan Kawasan; Dit. Daerah Tertinggal, Transmigrasi dan Perdesaan; Dit. Otonomi Daerah; Dit. Perkotaan, Perumahan dan Permukiman; Dit. Tata Ruang dan Pertanahan; Sekretariat RAN; Konsultan KM Haitan Rachman; Konsultan IT Indra Ade Saputra

Tema Rapat : Rapat Revisi K-Map Knowledge Management Kedeputian Pengembangan Regional

ISI RAPAT

1. Rapat ini bertujuan untuk mengumpulkan masukan dari direktorat-direktorat yang ada di Kedeputian Pengembangan Regional, khususnya direktorat yang mengalami perubahan struktur.

2. Sehubungan dengan adanya perubahan struktur direktorat, maka peta pengetahuan atau K-Map sistem

Knowledge Management (KM) Kedeputian juga turut berubah, sehingga diperlukan penyesuaian.

3. Adapun nama-nama direktorat di Kedeputian Pengembangan Regional saat ini adalah: a. Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan (Dit. TRP)

b. Direktorat Otonomi Daerah (Dit. Otda)

c. Direktorat Pengembangan Wilayah dan Kawasan (Dit. PWK)

d. Direktorat Daerah Tertinggal, Transmigrasi dan Perdesaan (Dit. DTTP) e. Direktorat Perkotaan, Perumahan dan Permukiman (Dit. PPP)

4. Hasil rapat antara lain:

a. Ada direktorat yang mengalami perubahan struktur KM karena tupoksinya yang berubah (terjadi penambahan dan/atau pengurangan) yakni Dit. PWK, Dit. DTTP, dan Dit PPP.

b. Terjadi perubahan dan/atau perpindahan tupoksi antar direktorat sehingga harus ada penyesuaian lokasi pengetahuan.

c. Pengetahuan berpindah ke KM direktorat lain karena tupoksinya yang berpindah (pengetahuan mengikuti tupoksi), bukan mengikuti pemilik pengetahuan/user.

d. Pengetahuan yang ada di KM direktorat lama menjadi pengetahuan di KM direktorat baru tanpa perlu perpindahan orang/user (berdasarkan ketentuan pengetahuan mengikuti tupoksi).

e. Jika pengetahuan bersifat privat, pengetahuan hanya dapat diakses dan melekat pada KM direktorat saja. Jika pengetahuan bersifat umum, pengetahuan yang dapat dibagikan lintas direktorat.

f. Orang yang memiliki pengetahuan privat di direktorat lama, ketika berpindah masih dapat mengakses pengetahuan tersebut melalui PIC di direktorat lamanya.

5. Setelah revisi K-Map ini selesai akan di launching sistem KM Kedeputian Regional beserta dengan buku panduan manual.

KESIMPULAN DAN TINDAK LANJUT

Akan dilakukan diskusi lanjutan dengan Dit. PPP untuk membahas perubahan struktur KM karena perwakilan Dit. PPP tidak hadir saat rapat.

Tim teknis KM akan merevisi K-Map Sistem KM setiap direktorat yang mengalami perubahan struktur dengan mempertimbangkan masukan-masukan dalam rapat ini. Ditargetkan revisi K-Map selesai dalam waktu 2 (dua) minggu dari tanggal rapat.

Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan - Bappenas 41

Kepada : Plt. Direktur Tata Ruang dan Pertanahan Tembusan : Kasubdit Tata Ruang

Kasubdit Pertanahan

Kasubdit Informasi dan Sosialisasi Tata Ruang dan Pertanahan Pimpinan Rapat : Bpk. Rofiq, Dept. Knowledge Sharing &

Utilization PT Telkom

Tanggal Rapat : 25 Agustus 2016 Tempat Rapat : Telkom Digital Lounge, Kampus Telkom

CorpU, Gegerkalong Bandung

Notulen : Rini Aditya Raditya Pranadi Peserta Rapat : Dept. Knowledge Sharing & Utilization PT Telkom; Kedeputian Regional; Dit. PWK;

Dit. Perkotkim; Dit.TRP; Dit. Otonomi Daerah; Tenaga ahli KM

Tema Rapat : Studi Banding dan Diskusi Knowledge Management (KM) antara Instansi Pemerintah dengan Swasta

ISI RAPAT

1. Studi banding ini diselenggarakan untuk melakukan FGD KM dengan sasaran mendapatkan proses pembelajaran berbagi informasi dan pengetahuan dalam kegiatan PT Telkom; memperoleh best practice untuk pengembangan KM di Kedeputian Regional.

2. Kedeputian Pengembangan Regional Kementerian PPN/Bappenas sebagai organisasi pemerintah harus siap untuk memanfaatkan kekayaan pengetahuan yang dimilikinya, termasuk belajar dari pengalaman-pengalaman di masa lampau. Kendala yang sering dihadapi adalah kenyataan bahwa pengetahuan dan pengalaman dalam organisasi sering kali tersebar, tidak terdokumentasi dan bahkan mungkin masih ada di dalam kepala masing-masing individu dalam organisasi. Untuk itu, diperlukan knowledge sharing antarinstitusi demi mendapatkan ilmu dan pengalaman baru.

3. Kementerian PPN/Bappenas memiliki fungsi think tank dalam penyusunan kebijakan pemerintah. Sistem KM yang telah dibangun merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan organisasi dalam mengelola aset intelektual.

4. Dalam knowledge sharing dengan PT Telkom diketahui bahwa latar belakang mereka mengembangkan Knowledge Management adalah:

a. Pergerakan karyawan yang memasuki pensiun;

b. Pergerakan karyawan dalam memenuhi kebutuhan bisnis;

c. Pergerakan kebutuhan karyawan karena perubahan teknologi dan arah bisnis;

d. Sharing culture diharapkan dapat lebih meningkatkan ide untuk inovasi dan “disruptive idea”; e. Saat akan memulai implementasi, diyakini bahwa masing-masing industri memiliki keunikan dalam

implementasi KM.

5. Faktor kesuksesan PT Telkom dalam menjalankan KM di internal perusahaan: a. Pelatihan intensif karyawan;

b. Keterlibatan aktif karyawan;

c. Sifat keterbukaan dan teamwork berdasarkan kepercayaan; d. Pemberdayaan karyawan;

e. Komitmen dan campur tangan peran pimpinan; f. Ketersediaan infrastruktur sistem informasi; g. Pengukuran kinerja karyawan;

h. Benchmarking.

6. Dalam KM yang dilakukan di PT Telkom, ada satu website e-learning yakni Kampiun yang digunakan secara internal dan berisi tulisan-tulisan hasil pemikiran para karyawan, mulai dari karyawan level paling atas sampai paling bawah, dengan kewajiban dan sanksi yang berbeda.

7. Penerapan KM di PT Telkom lebih ke budaya untuk menulis dan sharing dengan sesama. Karena mereka percaya bahwa aplikasi yang bagus berasal dari sumber daya manusia yang bagus juga. Dalam penerapan sanksi atas ketidakdisiplinan menginput tulisan di website Kampiun, berbeda-beda tergantung dari level

NOTULENSI RAPAT

Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan - Bappenas

42

jabatan karyawan.

8. Aplikasi website e-learning yang menjadi salah satu penerapan KM di PT Telkom dapat berjalan baik dan berkelanjutan karena dilakukan berdasarkan struktur kepemimpinan dari atas ke bawah, sehingga tidak terlalu sulit untuk mendisiplinkan tiap karyawan untuk berkontribusi. Para pimpinan langsung memberikan contoh kepada bawahan.

9. Tulisan-tulisan yang ada di website e-learning KM PT Telkom yakni Kampiun berisi tentang hasil pemikiran yang sejalan maupun tidak sejalan dengan perkembangan teknologi dan zaman, sehingga sejarah tidak akan hilang. Pada awalnya di Kampiun setiap karyawan bebas menulis, ketika karyawan sudah mulai suka menulis mereka diarahkan membuat tulisan sesuai tema tahunan yang sejalan dengan visi, misi, dan bisnis perusahaan.

10. Ada 7 level pengelompokkan karyawan di PT Telkom. Jenis tulisan yang bisa mereka input adalah level 1-2 case study, level 3-4 karya tulis, level 5-6-7 belum diwajibkan menulis di Kampiun karena masih level baru.

SARAN, EVALUASI DAN TINDAK LANJUT

 Sistem reward dalam pelaksanaan KM perlu dibahas dengan pimpinan, dan dibedakan antara PNS dengan Non PNS.

 Sepakat untuk menyusun aturan yang dapat mengikat para user dalam pelaksanaan penerapan KM.

 Informasi terkait klasifikasi jenis data yang masuk ke KM perlu diperjelas dan disosialisasikan kepada para user.

 KM dapat dimasukkan ke tupoksi Bappenas, yakni ke dalam Penyusunan Analisa Kebijakan.

 Perlu koordinasi dengan Pusdatin Bappenas dalam pelaksanaan penerapan KM di Kedeputian Regional.

TINDAK LANJUT:

 Melaporkan ke Pak Deputi Regional untuk membahas progres kegiatan KM (persiapan, pembiayaan, dan mekanisme pelaksanaan).

 Segera susun SK dari Deputi untuk penggunaan aplikasi KM di lingkup semua direktorat di Kedeputian Regional. Saran dari Biro Hukum Bappenas SK yang dibuat dalam bentuk himbauan melalui memorandum atau nota dinas.

 Sosialisasi lanjutan di internal lingkungan Kedeputian Regional, dan perlu disiapkan akun login dan buku panduan bagi para user.

Dalam dokumen TIM PENYUSUN LAPORAN (Halaman 52-56)

Dokumen terkait