• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. Jangka Menengah (2018-2024)

• Studi kelayakan pembuatan bendung di Kota Bima

• Pembuatan Detail Engineering Desain bendung di Kota Bima

3. Jangka Panjang (2024-2030)

• Pembangunan Bendung

• Pembangunan IPA dengan sumber air baku dari bendung (3x100 liter/detik)

• Pembangunan jaringan distribusi

5.5 Arahan Strategi Sanitasi Kota (SSK)

Kerangka kerja sanitasi kota (SSK) bertujuan sebagai rencana pembangunan sektor sanitasi dan di jadikan sebagai pedoman pemangunan sanitasi dalam jangka waktu 5 (Lima) tahunan/ dalam kurun waktu jangka pendek. Kerangke kerja sanitasi ini dapat memberikan gambaran tentang arah kebijakan pembangunan sanitasi dalam kurun waktu lima tahun, dipergunakan sebagai dasar penyusunan strategi dan langkah-langkah pelaksanaan kebijakan, serta penyusunan program jangka menengah dan tahunan sektor sanitasi, dan di pergunakan sebagai dasar dan pedoman bagi semua pihak (instansi, masyarakat, dan pihak swasta) yang akan melibatkan diri untuk mendukung dan berpartisipasi dalam pembangunan sanitasi di Kota Bima.

Penetapan visi misi sanitasi diperlukan sebagai koridor pembangunan jangka menengah infrastruktur sanitasi dan sistem pendukungnya yang mengacu ke visi misi kota. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan di akhir periode perencanaan sedangkan Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Visi misi yang ditetapkan merupakan acuan untuk pembangunan sanitasi jangka menengah

Tabel 5.6 Visi dan Misi Sanitasi Kota Bima

Visi Kota Bima Misi Kota Bima Visi Sanitasi Kota

Visi Kota Bima Misi Kota Bima Visi Sanitasi Kota

Bima Misi Sanitasi Kota Bima

“Terwujudnya Kota Bima Sebagai Kota Perdagangan Dan Jasa Yang

Beriman, Maju, Adil Dan Sejahtera”.

Misi Pertama :“Membentuk manusia yang BERIMAN melalui penguatan serta peningkatan nilai-nilai ajaran agama untuk membentuk karakter manusia yang religius

sehingga dapat

membendung dan

membentengi dari nilai-nilai yang merusak moral dan aqidah serta tetap mengembangkan dan melestarikan nilai-nilai budaya lokal”.

Misi Kedua

:“Mewujudkan manusia yang MAJU melalui peningkatan kualitas sumberdaya manusia sehingga mempunyai tingkat intelektualitas yang tinggi, memiliki daya saing, dan menguasai teknologi, didukung oleh tingkat kesehatan baik jasmani maupun rohani, mental-spiritual”.

Misi Ketiga

:“Mewujudkan masyarakat yang ADIL melalui pembangunan yang merata dimana masyarakat memiliki akses dan tingkat pelayanan pemerintahan yang prima”.

Misi Keempat: “Menjadikan masyarakat SEJAHTERA berbasiskan pembangunan ekonomi lokal dengan penyediaan infrastruktur yang memadai dan diikuti perluasan akses ekonomi dalam upaya penguatan struktur ekonomi lokal yang berdaya saing dengan dukungan stabilitas sosial politik dan keamanan”.

Terwujudnya sistem Sanitasi Kota Bima yang tertata dan berkelanjutan menuju

masyarakat yang sehat dan maju pada tahun 2021.

MISI AIR LIMBAH DOMESTIK

1. Meningkatkan cakupan layanan pengelolaan air limbah Kota Bima dengan sistem

setempat(On Site)dan Sistem Terpusat(Off Site)

2. Meningkatkan

kesadaran masyarakat dalam pengelolaan air limbah domestik. 3. Mendorong dunia

usaha agar lebih aktif dalam penyelenggaraan sistem pengelolaan air limbah. 4. Mengembangkan Kelembagaan

Pengelola Air Limbah yang mandiri dan berkelanjutan 5. Penguatan aspek

kerangka hukum dan teknis sektor air limbah Kota Bima.

MISI PERSAMPAHAN 1. Meningkatkan kualitas

dan kuantitas sarana dan prasarana pengelolaan persampahan

2. Meningkatkan pelayanan persampahan ke seluruh wilayah Kota Bima 3. Mengurangi timbulan

sampah melalui program 3R secara berkelanjutan. 4. Meningkatkan peran aktif masyarakat dan swasta dalam pengelolaan persampahan 5. Menyusun dan menetapkan regulasi pengelolaan persampahan. 6. Meningkatkan koordinasi lintas sektor dalam pengelolaan Sampah di Kota Bima.

Visi Kota Bima Misi Kota Bima Visi Sanitasi Kota

Bima Misi Sanitasi Kota Bima

MISI DRAINASE PERKOTAAN 1. Meningkatkan infrastruktur pelayanan drainase yang berkualitas untuk mengurangi genangan di wilayah permukiman 2. Meningkatkan kapasitas kelembagaan pengelola dan penyedia layanan drainase

3. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan drainase 4. Meningkatkan

kemampuan pembiayaan pembangunan drainase Sumber: Strategi sanitasi kota (SSK) Kota Bima 2016

Pada bagian dibawah ini akan memaparkan tentang tujuan dan sasaran Pembangunan sanitasi yang diharapkan dapat tercapai pada masing-masing sub-sektor sanitasi, sebagai bahan masukan yang bersifat umum. Tujuan dan sasaran pembangunan sanitasi dimaksud adalah sebai berikut :

Tabel 5.7 Tujuan dan Sasaran Pembangunan Sanitasi.

Tujuan Sasaran Data Dasar

Sub Sektor Air Limbah Meningkatnya akses layanan sistem Air Limbah memadai untuk tercapainya Universal Access 90% atau setara dengan

39.069 Rumah

Tangga ditahun 2019

(1) Berkurangnya praktek Buang Air Besar Sembarangan (BABS) dari rata-rata sebanyak 21% dari jumlah penduduk menjadi 0% tahun 2021

Hasil Studi EHRA BABs di kota Bima 34%. Hasil analisa kombinasi data, sarana terbangun, data Dikes dan Analisa Universal Akses untuk Kota Bima, warga yang BABs masih 21.01%.

2) Meningkatnya akses layanan sarana dan prasarana air limbah dari 50,31% menjadi 100% pada tahun 2021

Jumlah IPAL Komunal yang telah terbangun sejak 2015 sebanyak 16 unit dengan Cakupan 1662 SR, MCK Komunal termasuk MCK ++ sebanyak 8 unit dengan cakupan layanan 450 KK Akses Sanitasi layak Kota Bima 51,94% ditahun 2015 dengan menggunakan asumsi penduduk tahun 2014 (data BPS). Dengan rincian on site

Tujuan Sasaran Data Dasar sistem 47,53% dan off site sistem 4,42%. Sehingga diperlukan adanya upaya secara optimal untuk mencapai tujuan universal access Kota Bima ditahun 2019.

3) Meningkatnya partisipasi dunia pendidikan dan peserta didik dalam pembangunan sanitasi melalui perubahan prilaku peserta didik disekolah

Kondisi sanitasi sekolah masih belum optimal ditinjau dari ketersediaan sarana dan prasarana, praktek-praktek sanitasi yang baik ditingkat sekolah (SD-SLTA).

4) Tersedianya Lembaga Pengelola (UPTD) Air Limbah & tersedianya Peraturan

Daerah/regulasi tentang

Pengelolaan Air Limbah ditahun 2021

Saat ini belum ada Lembaga khusus Seperti UPTD Air Limbah maupun regulasi Pengelolaan Air limbah di Kota Bima

Sub Sektor Persampahan Tercapainya Universal Akses subsektor persampahan Kota Bima dengan jumlah sampah terangkut sebesar 70% dan pengoperasian TPA 70% ditahun 2019

(1) Kebiasaan masyarakat mengelola sampah dengan membakar, membuang sembarang tempat dapat berkurang dari 30% menjadi 0% ditahun 2021

Hasil Studi EHRA 2015, kebiasaan masyarakat

membakar, menimbun sampah cukup tinggi yakni 30% dari total timbulan sampah di Kota Bima pada tahun tersebut. Sampah dibiarkan membusuk juga cukup tinggi yakni sebesar 25%.

(2) Semua wilayah (38 kelurahan) dan Penduduk di kota Bima sudah terlayani 100% ditahun 2021

Jumlah kelurahan yang

terlayani secara terlembaga 26 (68,42%) dari 38 kelurahan. Jumlah sampah terangkut ke TPA 38,87% perhari dengan volume sampah 391 m3 perhari dengan menggunakan jumlah penduduk.

(3) Meningkatnya aktivitas pengolahan sampah ditingkat masyarakat secara terorganisir

TPS 3R berbasis

Masyarakat)/Kelembagaan dan TPST meningkat dari 6% menjadi 30% ditahun 2021 dan 40% dalam Jangka Panjang

Kegiatan pengolahan sampah melalui 3R di Kota Bima masih sangat minim (bank sampah, TPS 3R, praktek 3R oleh masyarakat) sekitar 6% dari total timbulan sampah. Sehingga perlu ditingkatkan dari tahun ketahun untuk mereduksi sampah yang akan masuk di TPA.

Tujuan Sasaran Data Dasar (4) Peningkatan Pengoperasian

TPA dari open dumping ke controlled/sanitary landfill sebesar 70% ditahun 2019

Kondisi saat ini TPA di Kota Bima masih open dumping. Melalui UU persampahan sistem ini dianjurkan oleh karena itu pembangunan TPA menjadi sanitary landfill atau controlled landfill menjadi prioritas

Sub Sektor Drainase - Tercapaianya Universal Akses Subsektor drainase 50% pengurangan area genangan di tahun 2019 dan 50% jumlah Penduduk Kota Bima atau setara dengan 21.705 rumah tangga terlayani oleh sistem drainase yang memadai.

(1) Berkurangnya genangan pada area permukiman penduduk dari luas lahan terbangun 12,57% sebesar 50% ditahun 2019

Prosentase genangan di kota Bima 12,57% dari total luas terbangun. Panjang saluran drainase Permukiman Kota Bima 247.869 M dengan kondisi Rusak berat 10,21%, rusak ringan 43,24% dan kondisi baik 46,54%. (2) Tersedianya perencanaan

teknis yang terbaru

Masterplan yang ada saat ini belum dilakukan review, sehingga data dan informasi belum memuat kondisi yang terbaru.

(3) Terbentuknya Lembaga Pengelola sistem drainase skala kota dan Penyusunan Perda tentang Pengelolaan Sistem Drainase

Kota Bima belum ada Lembaga khusus yang mengelola sistem drainase serta belum tersedia Perda tentang pengelolaan sistem drainase

Sumber: Strategi sanitasi kota (SSK) Kota Bima 2016

5.6 Arahan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan

Permukiman (RP2KP)

Arahan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman (RP2KP) Kota Bima, masih mengacu pada Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) tahun 2012 dan Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) tahun 2013.

1. Arahan Strategi penanganan berdasarkan SPPI.

a.

Skala Kota

Berdasarkan visi misi pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan Kota Bima, maka rumusan Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Bima dalam skala kota,

Dokumen terkait